Anda di halaman 1dari 45

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX/1
Alokasi/Waktu : 4 JP

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.3. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar
1.8 Bersyukur atas persaudaraan sejati dengan penganut agama dan kepercayaan lain
2.8 Toleransi terhadap penganut agama dan kepercayaan lain
3.8 Memahami ajaran Gereja tentang persaudaraan sejati dengan penganut agama dan
kepercayaan lain
4.8 Melakukan aktivitas ( misalnya berkunjung ke rumah ibadah agama lain/ menuliskan
refleksi/ melakukan wawancara pada tokoh agama) yang berkaitan dengan
persaudaraan sejati dengan penganut agama dan kepercayaan lain.

C. Indikator
1.8.3 Mensyukuri hidup rukun dengan pemeluk agama lain sebagai anugerah Allah.
2.8.3 Menceritakan pengalaman persahabatan dengan penganut agama dan kepercayaan
lain dalam hidup sehari-hari
3.8.9 Menjelaskan pandangan kitab suci tentang pentingnya dialog antar umat beragama
3.8.10 Menjelaskan pandangan gereja tentang pentingnya dialong antarumat beragama
3.8.11 Menjelaskan tindakan positif yang dapat diusahanakan dalam mewujudkan
kebersamaan yang indah
4.8.3 Membuat puisi yang kebersamaan itu indah

D. Tujuan pembelajaran

1.8.3.1 Setelah mengamati gambar dan membaca artikel “Gereja Ismail di Alor dibangun
atas inisiatif warga Muslim”, siswa dapat menuliskan doa sebagai ungkapan
syukur atas hidup rukun dengan agama lain sebagai anugerah Allah.
2.8.3.1 Dengan mencermati situasi hidup rukun dengan pemeluk agama lain, siswa dapat
menunjukkan sikap peduli terhadap keluarga, teman dan tetangga.
3.8.9.1 Dengan pengalaman persahabatan dengan penganut agama dan kepercayaan lain
dalam hidup sehari-hari siswa semakin menyadari bahwa kebersamaan itu indah.
3.8.10.2 Siswa dapat menjelaskan pandangan kitab suci tentang pentingnya dialog antar
umat beragama
3.8.11.3 Bahwa kebersamaan itu indah siswa dapat merencanakan tindakan positif yang
dapat mengusahakan dan mewujudkan kebersamaan yang indah
4.8.3.1 Setelah mencermati penjelasan materi, siswa dapat membuat puisi tentang
kebersamaan itu indah

E. Materi Pembelajaran

Kebersamaan itu Indah

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar 10 menit


siap untuk belajar
2. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa

Ya Tuhan terima kasih atas kesempatan ini, kami


bersyukur atas berkat-Mu yang selalu menjaga,
memelihara dan mendampingi kami. Ajarilah kami agar
mampu menyadari bahwa kebersamaan itu indah ,
Amin.
3. Apersepsi
Guru mengajak siswa mengingat kembali
pengalamannya saat bersama dengan teman-teman
sepermainan yang berbeda-beda agamanya.

Kegiatan Inti 40 menit


1. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar
PELANGI

2. Guru meminta siswa membentuk kelompok diskusi


kecil berpasangan dan setiap kelompok menunjuk
satu siswa untuk menjelaskan gambar tersebut
3. Guru menyimpulkan materi pada gambar.
4. Guru mengajak siswa bernyanyi dengan lagu
“Dalam Yesus Kita Bersaudara” dengan gerakan
yang dibuat oleh guru dan diikuti oleh siswa.

Dalam Yesus kita bersaudara


Dalam Yesus kita bersaudara
Dalam Yesus kita bersaudara
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus kita bersaudra

Ayo Mengamati
A. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar dan
membaca Artikel “Gereja Ismail di Alor dibangun
atas inisiatif warga Muslim”

Gambar: Umat Islam dan Krsten yang membantu pembangunan Gereja


Ismail

Umat Kristen dan Muslim di Kabupaten Alor, Nusa


Tenggara Timur (NTT) hingga kini masih kompak
membangun gereja dan masjid di daerah itu. Hal itu
sudah terjalin sejak berabad-abad yang lalu. Di
Kampung Ilawe, di Alor, pemeluk agama Islam ikut
membangun gereja dan warga beragama Kristen pun
turut membantu mendirikan masjid.
Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang, Romo
Geradus Duka mengatakan bahwa kerukunan
antaragama yang terjalin dalam masyarakat Alor
merupakan bentuk hubungan kultural yang dibangun
sebelum agama masuk.

“Hubungan umat beragama ini bukan merupakan


hubungan yang formal tetapi sejak awal kultural,
suatu hubungan bukan hanya berdasarkan agama di
dalam dirinya tetapi suatu hubungan berdasarkan
hidup manusia,” kata Romo Geradus.

Tokoh agama Katolik yang berasal dari Alor ini juga


mengatakan, perbedaan agama dalam satu keluarga di
kalangan masyarakat Alor merupakan hal yang biasa.

“Rasa saling memahami terbentuk mulai dari


keluarga, termasuk di keluarga saya,” ucap Romo
Geradus.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian


Agama Kabupaten Alor, Muhamad Marhaban
mengatakan bahwa sejak dulu hari raya Idul fitri dan
Natal menjadi perayaan bersama bagi semua
kalangan masyarakat di Alor.

“Dalam pawai Ramadan semua masyarakat ikut


terlibat tidak memadang agama, begitu pula ketika
kita mengadakan MTQ, itu yang jadi panitia adalah
saudara kita yang beragama Kristen,” kata Marhaban.

Lebih lanjut, di Desa Dulolong Barat, kecamatan


Alor Barat Laut, kerukunan yang sama juga masih
dihidupi warga.

Imam Masjid Sabili Salam, Sumirat mengatakan


pembangunan gereja di tempat itu dilakukan
bersama-sama tidak memandang agama. Begitu juga
ketika membangun masjid.

Sejarah Kerukunan di Alor

Ahmad Karim Alen, sesepuh kampung yang


diperkirakan berusia 100 tahun, mengisahkan bahwa
warga di desa itu pada dasarnya berasal dari satu
keluarga. Lalu ketika agama masuk ke Alor, sebagian
besar anggotanya memilih masuk Islam, sementara
lainnya memeluk agama Kristen.

Saat itu, lanjutnya, umat Kristen tinggal di


pegunungan, sementara umat muslim kebanyakan
tinggal di pinggir pantai.

“Dulu itu mereka pindah dari gunung ke pantai


karena tak ada air, jumlah mereka tidak banyak, dan
mereka tak pernah ke gereja, karena tidak ada, maka
dibangunlah gereja itu oleh keluarga Muslim,” kisah
karim.

Lebih lanjut, penanggung jawab Gereja Ismail,


Pendeta Mesak Lobanbil juga mengisahkan bahwa
saat mereka sudah pindah ke daerah pantai mereka
menemukan kesulitan lain.

Hal itu, kata dia, terkait syarat pendirian gereja.


“Karena mereka hanya berjumlah empat kepala
keluarga (KK), tidak cukup untuk mendirikan
gereja,” kata Pendeta Mesak.

Oleh karena itu, lanjutnya, beberapa keluarga muslim


lalu berinisiatif untuk mendaftakan keluarganya
sebagai orang  Kristen hanya untuk menambah
jumlah KK Kristen.

“Beberapa umat Muslim memasukan nama mereka


ke dalam daftar yang mengajukan izin pembangunan
gereja,” tegasnya.

Salah satu yang mendukung pembangunan gereja


adalah keluarga Imam Masjid Darul Falaq, Dahlan
Lobang. Kakaknya, Ismail yang melakukan
pembangunan gereja, dan gereja kemudian diberi
nama Ismail, ketika selesai dibangun pada tahun 1949
silam.

Menanya

B. Guru meminta siswa untuk bertaya :


1. Setelah siswa mengamati gambar dan membaca
artikel “Gereja Ismail di Alor dibangun atas
inisiatif warga muslim”, guru meminta siswa
membuat pertayaan.
2. Guru meminta siswa mengungkapkan petayaan yang
telah mereka rumuskan.
3. Guru bersama siswa merangkum pertayaan yang
telah dirumuskan oleh siswa.

C. Guru membentuk kelompok diskusi


1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
diskusi.
2. kelompok diminta untuk mendalami teks Kitab Suci
Matius 8:5-13 berikut ini:

Yesus Menyembuhkan Hamba Seorang Perwira di Kapernaum


(Matius 8:5-13)

8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira


mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 8:6 "Tuan, hambaku
terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 8:7
Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8:8
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak
menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka
hambaku itu akan sembuh. 8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan,
dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah
seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi:
Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!,
maka ia mengerjakannya." 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu,
heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar tidak pernah Aku
jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. 8:11 Aku berkata
kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk
makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam
Kerajaan Sorga, 8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan
dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi. " 8:13 Lalu Yesus berkata kepada
perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau
percaya. " Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

D. Kelompok merumuskan simpulan hasil diskusi:


1. Guru meminta kelompok membuat rumusan
simpulan atau hasil diskusi yang mereka dalami.
2. Guru mendampingi kelompok apabila mengalami
kesulitan saat membuat kesimpulan diskusi.
E. Siswa mempresentasikan hasil simpulan hasil diskusi:
1. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil rangkuman diskusi
kelompoknya di depan kelas secara bergantian.
2. Guru memberi kesempatan kepada kelompok yang
lain untuk bertaya atau menanggapi hasil diskusi
kelompok.
F. Guru memberikan peneguhan atau penegasan,
misalnya:
a. Matius 8: 5-13 mengajarkan kepada kita tentang
keterbukaan perwira Romawi dan keterbukaan
Yesus terhadap penganut agama lain. Perwira
Romawi yang dihanggap kafir mau datang kepada
Yesus dan Yesus tidak menolak kedatangannya
melainkan mendengarkan dan bersedia menolong
bahkan memberikan pujian kepada perwira
tersebut.
b. Pesan yang hendak disampaikan oleh Yesus
melalui kisah tersebut adalah agar murid-murid
terpanggil untuk bersikap terbuka dan
maumembangun persahabatan dengan semua orang
tanpa memandang perbedaan agama atau
kepercayaan.
c. Sebagai uamt katolik yang tinggal dalam suatu
wilayah tertentu atau lingkungan tertentu, kita
bertetangga dan bergaul dengan umat yang
beragama lain. Kenyataan ini mendorong semua
orang, siapa pun dia tanpa melihat agama yang
dianutnya untuk membangun persaudaraan dengan
sesamanya.
Penutup G. Siswa diminta untuk berefleksi: 10 menit

Siswa diminta untuk membuat berefleksi. Dalam


keheningan guru dapat membantu refleksi siswa
misalnya:
Anak-anak yang terkasih,
Pada hari ini kita sudah belajar bersama dan menyadari
bahwa kebersamaan yang menggembirakan itu
sungguh indah.
Maukah kita ikut terlibat menciptakan kebersamaan
yang indah itu ?
Bukankah menciptakan itu juga tanggung jawab kita
sebagai murid Yesus ?
Apakah yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan itu
?

H. TUGAS
Dalam keheningan, tuliskanlah hasil refleksimu
dalam buku catatan !

I. Guru mengajak siswa Bernyanyi :


Yesus Pokok dan Kitalah Carang-Nya
Yesus pokok dan kitalah carang-Nya
Tinggallah di dalamnya (3x)
Pastilah kau akan berbuah
Yesus cintaku, kucinta kau, kau cinta Dia (2x)

J. Siswa membawa Doa Penutup


Ya Yesus yang baik,
kami bersyukur atas orang tua, guru,
teman-teman dan semua orang yang turut serta membesarkan,
mendampingi sehingga bertumbuh seperti sekarang ini. Berilah
semangat belajar agar menjadi anak yang sehat, cerdas, bijak
dalam hidup kami,
Amin.
Penilaian

1. Sikap spiritual
Teknik: penugasan

Bentuk instrumen: Menulis doa syukur

No. Indikator Butir instrumen

1. Menulis doa syukur dengan singkat dan sederhana atas: Membuat doa syukur atas hidup
hidup rukun dengan pemeluk agama lain sebagai
anugerah Allah. rukun dengan pemeluk agama lain
sebagai anugerah Allah !

2. Sikap sosial
Teknik : Nontes

Bentuk instrumen: Lembar observasi

Berikanlah tanda ( ) pada kolom yang disediakan!

No. Indikator Butir instrumen Ya Tidak

1. Menunjukkan sikap perduli Meminta orangtua untuk 


terhadap persahabatan
memberikan kue pada
dengan penganut agama dan
tetangga.
kepercayaan lain dalam
hidup sehari-hari
Mengajak abang/kakak 
untuk mengadiri pesta
sunatan adik teman sekelas.

Mengajak teman OMK 


bergotong royong dengan
orang muda muslim

Mengingatkan adik untuk 


bersikap sopan pada teman
yang berbeda agama
dengannya.
Menegur teman yang 
berbuat jahat pada teman
yang miskin.

3. Pengetahuan
Teknik: Tes ( Ulangan Harian)

Bentuk instrumen: Tes Esai

No. Indikator Butir instrumen Skor

1. Menjelaskan pandangan kitab suci 1. Ceritakan pengalaman 30


tentang pentingnya dialog antar umat
persahabatan dengan
beragama
penganut agama dan
kepercayaan lain dalam
hidup sehari-hari.

2 Jelaskan pandangan kitab 30


suci tentang pentingnya
dialog antar umat beragama !

2 Menjelaskan tindakan positif yang 3 Jelaskan tindakan positif 30


dapat diusahanakan dalam
mewujudkan kebersamaan yang indah yang dapat mengusahakan
dan mewujudkan
kebersamaan yang indah

4 Mengapa hidup dengan umat 10


yang berbeda agama itu
indah ?

Skor Nilai 100


4. Keterampilan
Teknik: Penugasan

Bentuk instrumen: Tugas

No. Indikator Butir instrument Skor

1. Membuat puisi Tuliskanlah puisi seindah mungkin 100


yang kebersamaan
di kertas manilah, lalu diwarnai
itu indah
dengan pensil warna untuk
kemudian akan ditempelkan di
dinding kelas.

Skor maksimal 100

No Indikator Kriteria Sangat Baik Cukup Perlu


baik bimbingan
71-85 61-70
86-100 (≤60)
1 Membuat puisi Penulisan Penulisan Penulisan Penulisan Penulisan
yang
puisi sesuai puisi puisi puisi puisi tidak
kebersamaan
dengan sesuai sesuai sesuai sesuai
itu indah
tema dan dengan dengan dengan dengan
pengunaan tema dan tema dan tema dan tema dan
kalimatnya pengunaan pengunaan pengunaan pengunaan
indah dan kalimatny kalimat kalimat kalimatnya
warnanya a indah ada 1 ada 3 aline tidak
menarik. dan kalimatnya kalimatny SPOK dan
warnanya tidak a tidak tidak
sebagian koheren koheren diwarnai
kecil ada dan dan
coretan warnanya warnanya
kecil. sedikit sedikit
kurang kurang
menarik. menarik.

Maksimal

Kegiatan Remedial

Bagi siswa yang belum memahami Bab ini, diberikan remedial dengan kegiatan :
1. Guru menanyak siswa tentang pembahasan yang belum mereka dipahami.
2. Berdasarkan pertayaan siswa, guru memberikan bantuan dengan peneguhan-
peneguhan yang lebih praktis .
3. Guru memberikan tugas untuk penilaian pengetahuan seputar penjelasan guru,
misalnya:
1. Sebutkan berapa jumlah agama di Indonesia dan sebutkan tempat ibadat masing-
masing !
2. Buatlah refleksi pengagogismu tentang kebersamaan itu indah !

Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami BAB ini, diberikan pengayaan dengan
kegiatan:
1. Guru meminta peserta siswa melakukan wawancara kepada teman-teman sekolah
yang berbeda agama lain.

K. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Gambar
 Kitab Suci
 Buku Teks Pendidikan Agama Katolik “Hidup Bersama Yesus” untuk SMP kelas IX
Refleksi Guru

Medan, 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Agama Katolik

NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX/1
Alokasi/Waktu : 8 JP

G. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

H. Kompetensi dasar
1.9 Bersyukur atas kesempatan untuk meraih cita-cita
2.9 Percaya diri dalam upaya meraih cita-cita
3.9 Memahami pandangan masyarakat dan gereja tentang pentingnnya cita-cita
4.9 Melaukukan aktivitas (misalnya merencanakan masa depan/menuliskan
refleksikan/menyusun doa) yang berkaitan dengan upaya meraih cita-cita

I. Indikator
1.9.1 Mensyukuri kesempatan memperoleh pendidikan yang lajak sebagai anugerah Allah.
2.9.1 Berani menentukan masa depan secara bertanggung jawab
3.9.1 Menjelaskan pentingnya memiliki cita-cita.
3.9.2 Menjelaskan usaha yang dapat dilakukan untuk menggapai cita-cita.
3.9.3 Menjelaskan pandangan dalam Kitab Suci tentang pentingnya merencanakan masa
depan.
4.9.1 Membuat refleksi secara tertulis dalam usaha meraih cita-cita.
D. Tujuan Pembelajaran
1.9.1.1 Setelah mengamati gambar atlet para olimpiade indonesia, siswa didorong
mensyukuri bahwa kesempatan memperoleh pendidikan yang lajak sebagai
anugerah Allah.
2.9.1.1 Demi menggapai masa depan, siswa dapat meyakinkan orang tua untuk
menentukan masa depan secara bertanggung jawab.
3.9.1.1 Siswa mampu menjelaskan pentingnya memiliki cita-cita.
3.9.2.2 Melalui cita-cita demi menggapai masa depan, siswa dapat menjelaskan usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk menggapai cita-cita.
3.9.3.3 Karena pentingnya cita-cita, siswa dapat menjelaskan bagaimana pandangan Kitab
Suci tentang pentingnya merencanakan masa depan.
4.9.1.1 Setelah mencermati penjelasan materi, siswa mampu membuat refleksi secara
tertulis dalam usaha meraih cita-cita.

E. Materi Pembelajaran
Cita-Cita Demi Menggapai Masa Depan

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar siap 10 menit
untuk belajar
2. Untuk mengawali kegiatan pembelajaraan guru menunjuk
salah seorang siswa untuk memimpin doa.

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur atas


kesempatan belajar yang Engkau berikan. Dampingilah
kami selama belajar, sebagai bekal untuk mempersiapkan
diri untuk meraih masa depan. Kuatkanlah kami dalam
menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat
cita-cita kami. Kami percaya berkat bimbingan-Mu, kami
tetap teguh dalam dslm menghsdpsi impian dan cita-cita
kami. Demi Kristus Tuhan kami, Amin.
3. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap
semangat untuk belajar agar kelak menjadi anak yang
berguna bagi bangsa dan negara.

Kegiatan Inti 40 menit


Mengamati

A. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar atlet

olimpiade indonesia.

Menanya
1. Setelah siswa mengamati gambar atlet olimpiade
indonesia, guru meminta siswa menjelaskan gambar
tersebut
2. Guru mempersilakan siswa bertanyak berkaitan
dengan hasil pengamatan mereka dihubungkan dengan
tema pelajaran hari ini.

3. Guru menyimpulkan materi pada gambar.


G

4.
Mengeksporasi
1. Guru meminta siswa untuk membaca dalam hati dan
merenungkan teks kitab suci.

Roma 9: 21
“ Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah
liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama benda untuk
dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lainuntuk
dipakai guna tujuan yang biasa?”

Filipi 3:14
“Tetapi ini yang kulakukan: aku telah melupakan apa yang
dibelakangku dan menyerahkan diri kepada apa yang di
hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh
hadiah, yaitu panggilan surgawi dan Allah dalam Kristus
Yesus.”

1 Korintus 9:26
“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan akau bukan
petinju yang sembarang memukul”.

2. Siswa diminta untuk untuk menemukan nasehat apa yang


mereka dapat darikutipan teks Kitab Suci sehubungan
dengan cita-cita.

1. Siswa diberikan waktu merumuskan pesan atau nasihat


yang mereka temukan dan kemudian memberi mereka
kesepatapatan untuk menemukan denga bebas cita-cita
masing-masing.
2. Guru memberikan penegasan sebagai berikut:
a. Dalam surta kepada jemaat di Roma, Paulus
mengajak kitamenyadari bahwa kita berhak dan
bebas untuk menemukn cita-cita kita masing-masing.
b. Dalam surat kepada jemaat di Gilipi, Paulus juga
menyampaukan bahwa tujuan akhir dari segala
sesuatu yang kita lakukan
c. Agar hidup semakin terarah setiap orang perluh
memiliki cita-cita hidup. Cita-cita harus dilandasi
dengan minat ada daya juang untuk mewjudkan cita-
cita hidupnya.
d. Hal yng mendukung terwujudnya cita-cita, antara
lain:
1. Bakat yang menunjang
2. Dukungan finalsial
3. Rencana yang matang
4. Ketekunan
5. Kedisplinan
6. Kerja keras
7. Relasi dengan sesama
8. Ketabahan dalam menghadapi hambatan, dan
lain sebagainya
e. Kegagalan harus disikapi dengan bijaksana.
Demikian pula keberhasilan dalam mewujudkan cita-
cita harus makin membuat rendah hati dan senantiasa
bersyukur atas segala kebaikan dan kemurahan
Tuhan.

4. Guru meminta siswa untuk rileks dan merenung untuk


melakukan refleksi dengan merenungkan beberapa ini:
a. Apa saja bakat dan kemampuanmu yang sangat
menonjol untuk dijadikan sebagai modal untuk
meraih cita-cita?
b. Bagaimana kondisi ekonomi orang tuamua?
c. Sifat baik apa yang kamu miliki yang mendukung
cita-citamu?
d. Siswa diminta untuk menuliskan hasil refleksinya
dalam kolom berikut :

No Hal yang menjadi Keadaanku


pertimbangan
1. Bakat dan Berkotbah
kemampuan
2. kondisi ekonomi Menegah
orang tuamua
3. Sifat baik yang Motivasi yang kuat
menunjang
5. Berdasarkan pertimbangan dalam tabel, guru meminta
siswa untuk menuliskan cita-citanya dan usaha persiapan
yang akan dilakukan selama sekolah.
6. Guru meminta siswa menulis cita-cita dengan indah di
lebaran kertas, dengan berbagai niat dan usaha untuk
mencapainya dengan diberi hiasan.

Guru Memberikan Catatan Di Papan Tulis Bagi


Siswa
Cita-Cita Adalah Keinginan Atau Kehendak Yang Selalu Ada Dalam
Pikiran Dan Menjadikan Seseorang Berusaha Untuk Mewujudkannya.
Setiap Orang Memiliki Kebebasan Untuk Menentukan Keinginanya Untuk
Dijadikan Cita-Citanya.

Untuk Mencapai Cita-Cita, Perlu Ada Perencanaan Yang Matang,


Ketekunan, Dan Ketabahan. Ketekunan Dan Ketabahan Dibutuhkan,
Karena Dalam Perjalanan Menuju Cita-Cita Akan Muncul Banyak
Tantangan Dan Hadangan Yang Sering Tak Terduga. Dalam
Merencanakan Masa Depan, Perlu Terlebih Dahulu Dipertmbangkan
Dalam Menentukan Cita-Cita Antara Lain:

1. Mengukur Kemampuan
2. Bersikap Realistis
3. Selalu Siap Untuk Berubah
4. Siap Untuk Bekerja Keras Dan Tidak Mudah Putus
Asa

Penutup 1. Guru Mengajak Siswa Bernyanyi 10 menit

DOA MENGUBAH SEGALA SESUATU


Saat keadaan seklilingku
Ada diluar kemampuanku
Ku berdiam diri mencarimu
Doa mengubah segala sesuatu
Saat kenyataan di depanku
Mengecewakan perasaanku
Menutup mata memandangmu
S’bab doa mengubah segala sesuatu
Reef:
Doa orang benar bila di doakan
Dengan yakin besar kuasannya
Dan tiap doa yang lahir dari iman
berkuasa menyelamatkan
Seperti batang air di tanganmu
Mengalir kemanapun kau mau
Tiada yang mustahil di matamu
Doa mengubah sgala sesuatu

B. Siswa Membawa Doa Penutup

Allah Yang Mahakuasa, kami bersyukur atas bimbingan-Mu selama


kegiatan belajar kami pada hari ini. Dudilah kiranya Engkau
menyertai kami dan memberkati kami, sehingga apa yang menjadi
cita-cita kami dapat terwujud. Demi kristus pengantara kami. Amin.
Penilaian

1. Sikap spiritual
Teknik: penugasan

Bentuk instrumen: menulis doa syukur

No. Indikator Butir instrumen

1. Menulis doa syukur sederhana atas: Membuat doa syukur atas


kesempatan memperoleh pendidikan yang kesempatan memperoleh
lajak sebagai anugerah Allah pendidikan yang lajak.

C. Sikap sosial
Teknik: Nontes

Bentuk instrumen: Lembar observasi


Berikanlah tanda ( ) pada kolom yang disediakan!

No. Indikator Butir instrument Ya Tidak

1. Menunjukkan sikap Rajin membantu mama dan 


perduli terhadap Orang- pada di rumah. pada
orang yang berperan orangtua
menentukan masa depan
Mengajak abang/kakak 
untuk latihan secara teratur

Mengajak teman belajar 


kelompok dirumah

Mengingatkan kakak/adik 
untuk belajar secara teratur.

Mengingatkan teman agar 


saling mendukung satu sama
lain.

D. Pengetahuan
Teknik: Tes ( Ulangan Harian)

Bentuk instrumen: Tes Esai

No. Indikator Butir instrumen Skor

1. Menjelaskan pentingnya memiliki cita- Jelaskan mengapa penting untuk 10


cita.
memiliki masa depan!

Jelaskan bagaimana pendapatmu 10


jika seseorang tidak memiliki
cita-cita?

2. Menjelaskan usaha yang dapat Sebutkan hal apa saja yang 20


dilakukan untuk menggapai cita-cita.
perluh diperhatikan untuk
merencanakan cita-cita !

Jelaskan usaha yang dapat dilakukan 30


untuk menggapai cita-cita.
3. Menjelaskan pandangan dalam Kitab Sebutkan perikop teks kitab suci
Suci tentang pentingnya
yang berbicara tentang masa
merencanakan masa depan.
depan?
20

Jelaskan pesan dari pandangan


Kitab Suci tentang pentingnya
merencanakan masa depan!

30

Skor maksimal 100

E. Keterampilan
Teknik: Penugasan

Bentuk instrumen: Tugas

No. Indikator Butir instrumen Skor

1. Membuat refleksi secara tertulis Tuliskan refleksi 100


dalam usaha meraih cita-cita. pribadi dalam usaha
meraih cita-cita
dengan indah.

Skor maksimal 100

No Indikator Kriteria Sangat Baik Cukup Perlu


baik
86-100 71-85 61-70 bimbingan

(≤60)

1 Membuat Penuliskan Penuliskan Penuliska Penuliskan Penuliskan


refleksi refleksi refleksi n refleksi refleksi refleksi
secara pribadi sesuai pribadi sesuai tidak sama
tertulis dalam harus dengan harus tematis sekali
usaha meraih tematis dan tema dan tematis tetapi menyentuh
cita-cita. pesannya pesannya dan pesannya tema dan
bernahas. bernahas. pesannya tidak jelas. pesannya
kurang tidak jelas.
mengenai.

Maksimal

Kegiatan remedial
Bagi siswa yang belum memahami Bab ini, diberikan remedial dengan kegiatan :
1. Guru menanyak siswa tentang pembahasan yang belum mereka dipahami.
2. Berdasarkan pertayaan siswa, guru memberikan bantuan dengan peneguhan-
peneguhan yang lebih praktis .
3. Guru memberikan tugas untuk penilaian pengetahuan seputar penjelasan guru,
misalnya:
1. Apa perbedaan masa depan duniawi dan surgawi
2. Mengisi tabel usaha dengan ( )mengapai masa depan yang indah
NO Cita-cita Jenis usaha mengapai masa Sering Kurang
depan yang indah
1 Pastor Belajar 

Berdoa 

Beribadat 

Bermain 

Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami BAB ini, diberikan pengayaan dengan
kegiatan, guru mengajak siswa membaca Mat. 25: 14-30. Kemudian, siswa diminta untuk
mengidentifikasi atau menentukan bakat atau cita-citanya dan mendiskusikannya dalam
kelompok untuk menemukan cara mengembangkannya atau mencapainya.

Bakat Cara mengembangkan

Cita-cita Cara mencapainya

Guru memberikan penegasan kepada siswa bahwa semua yang dilakukan untuk
mengembangkan bakat dan mencapai cita-cita adalah ungkapan syukur/terima kasih kita
kepada Tuhan yang telah menganugerahkan bakat dan kemampuan/cita-cita tersebut.

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Gambar
 Kitab Suci
 Buku Teks Pendidikan Agama Katolik “Hidup Bersama Yesus” untuk SD Kelas I
Refleksi Guru

Medan, 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Agama Katolik

NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX/1
Alokasi/Waktu : 4 JP

A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
1.10 Bersyukur atas sakramen perkawinan dan Sakramen Imamat
2.10 Peduli pada Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat sebagai panggilan hidup
3.10 Memahami Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat sebagai panggilan hidup
4.10 Melakukan aktivitas (misalnya menyususn doa untuk imam/menulis refleksi ) yang
berkaitan dengan sakramen perkawinan dan sakramen Imamat.
C. Indikator
1.10.1 Mensyukuri kehadiran orang tua sebagai anugerah Tuhan.

2.10.1 Berperan serta dalam menjaga kelanggengan perkawinan orang tua.


3.10.1 Menjelaskan bebagai pandangan tentang perkawian dalam masyarakat.
3.10.2 Menjelaskan pandangan gereja tentang perkawian
3.10.3 Menjelaskan perkawinan sebagai sakramen
3.10.4 Menjelaskan sifat perkawinan sebagai Sakramen
3.10.5 Menjelaskan tujuan perkawinan menurut ajaran Gereja
4.10.1 Menyusun doa untuk kelanggengan perkawinan orang tua mereka

D. Tujuan Pembelajaran

1.10.1.1 Setelah memahami artikel perkawinan, siswa dapat menuliskan doa syukur atas
kehadiran orang tua sebagai anugerah Tuhan.
2.10.1.1 Dengan mencermati orang-orang perkawinan orang tua, siswa ikut serta menjaga
kelanggengan perkawinan orang tua.
3.10.1.1 Melalui perkawinan yang terjadi pada masyarakat, siswa dapat menjelaskan bebagai
pandangan tentang perkawian dalam masyarakat.
3.10.1.2 Siswa mampu menjelaskan bagaimana pandangan gereja tentang perkawian
3.10.1.3. Siswa mampu menjelaskan perkawinan sebagai sakramen
3.10.1.4 Dengan penjelasan sumber iman Kristiani yaitu Kitab Suci, siswa dapat
mengetahui sifat perkawinan sebagai Sakramen
3.10.1.5 Siswa mampu menjelaskan tujuan perkawinan menurut ajaran Gereja
4.10.1.1 Setelah mencermati penjelasan materi, siswa dapat menyusun doa untuk
kelanggengan perkawinan orang tua mereka

E. Materi Pembelajaran
Sakramen Perkawinan

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahulua 1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar 10


n menit
siap untuk belajar
2. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa:

Ya Tuhan, Engkau telah menciptakan manusia sebagai


pria dan wanita agar keduanyaa saling melengkapi dan
mengembangkan. Engkau memanggil mereka menjadi
satu danging, dan Kau ikat dalam skaramen. Semoga
melalui pembelajaran hari ini, kami dapat memahami
hakikat perkawinan dalam gereja katolik. Amin.
3. Apersepsi

Guru mengajak siswa mengingat kembali minggu


yang lalu dan memberikan pertanyaan pengantar
sesuai materi hri ini.

Kegiatan 2. Guru mengajak siswa untuk membaca artikel pos- 40


Inti menit
kupang.com dengan judul “Seperti Ini Suasana Batin
Romo Christo Ketika Menikahkan Pasutri Lansia
Berusia di Atas 80”.

Romo Christo Ngasi, mendapat pengalaman yang tak akan

dilupakannya seumur hidup. Ada rasa syukur di dalam hatinya.

Pastor yang bertugas di Gereja Stasi Karara, Paroki Santa Maria

Assumpta Homba Karipit, Kabupaten Sumba Barat Daya, ini

memimpin misa pemberkatan nikah terhadap pasangan yang lanjut

usia, yakni Yakobus Rehi Bokol (84) dan Maria Ra Pati (82), Selasa

(3/4/2018) siang.

Diakuinya, selama tiga tahun menjadi pastor dan sekitar 180 kali

memimpin misa pemberkatan nikah, Romo Christo mengaku baru kali

ini memberkati pasangan lanjut usia di atas 80 tahun."Ini yang buat

saya kagum. Kerinduan ini justru dari mereka berdua dan didukung

oleh lima orang anak mereka," sambung Romo Christo.

Menurut dia, pasangan suami istri itu sudah menikah selama 60 tahun,

tetapi belum menikah secara Katolik.

Berdasarkan cerita dari seorang pembina umat di Stasi Karara Paroki


Maria Homba Karipit, lanjut Romo Christo, dulunya Yakobus Rehi

Bokol memiliki dua istri sehingga gereja Katolik tidak mengizinkan

untuk diberkati.

Dalam perjalanan waktu, istri keduanya meninggal sehingga

Yakobus bersama istri pertamanya, Maria Ra Pati, meminta untuk

dinikahkan.

"Gereja Katolik menyambut baik keinginan hati mereka.

Mengabulkan permohonan mereka dengan persiapan selama satu

minggu mengingat faktor usia dan kesehatan dari pasangan," jelasnya.

"Akhirnya pernikahan mereka diresmikan dengan sakramen

perkawinan di Gereja Stasi Karara dan dihadiri 10 umat dan anggota

keluarga," ucapnya.

Saat ini, kata Romo Christo, kondisi pengantin wanita sedang sakit

dan telah diberi minyak suci oleh gereja. "Kita berharap, semoga

pengalaman ini bisa juga berdampak baik bagi keluarga-keluarga yang

masih bertahan dan belum mau nikah gereja agar bisa membuka diri,"

tuturnya. (*)

Menanya

3. Setiap membaca artikel, guru meminta siswa untuk


merenungkan cerita tersebut. Kemudian guru siswa
membentuk kelompok, dan merumuskan pertayaan
untuk mendalami cerita tersebut.
4. Setiap kelompok menunjuk satu orang untuk
mengungkapkan pertayaan yang telah mereka buat.
5. Guru bersama siswa bersama-sama menyimpulkan
materi pada gambar.
Mengeksplorasi
6. Guru meminta siswa untuk memdalami teks Kitab
Suci.

Perceraian
Markus 10:1-9
10:1 Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah
seberang sungai Yordan  dan di situpun orang banyak datang
mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka  
pula. 10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi,  dan untuk mencobai
Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami
diperbolehkan menceraikan isterinya?" 10:3 Tetapi jawab-Nya kepada
mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" 10:4 Jawab mereka:
"Musa memberi izin untuk menceraikannya   dengan membuat surat
cerai."10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran 
hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk
kamu. 10:6 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-
laki dan perempuan,  10:7 sebab itu laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, 10:8 sehingga
keduanya itu menjadi satu daging.   Demikianlah mereka bukan lagi
dua, melainkan satu. 10:9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Kasih Kristus Adalah Dasar Hidup Suami Isteri


Efesus 5:22-33
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu  seperti kepada Tuhan, 
5:23karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah
kepala jemaat.  Dialah yang menyelamatkan tubuh. 5:24 Karena itu
sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri
kepada suami  dalam segala sesuatu. 5:25 Hai suami, kasihilah
isterimu  sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya  5:26untuk menguduskannya,  sesudah
Ia menyucikannya dengan memandikannya  dengan air dan
firman, 5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya  dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang
serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.  
5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya  sama seperti
tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya
sendiri.5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri,
tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap
jemaat,5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.  5:31Sebab itu
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.  5:32 Rahasia ini
besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan
jemaat. 5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku:
kasihilah isterimu  seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah
menghormati suaminya.

Mengasosiasi
7. Guru minta siswa tetap dalam kelompok kecil, dan
membuat rumusan simpulan hasil diskusi dengan
bantuan pertayaan sebagai berikut :
1. Kemukakan pandangan yang ada dalam teks kitab
suci tentang arti perkawinan !
2. Apa tujuan perkawinan menurut teks tersebut ?
3. Bagaimana sifat atau ciri perkawinan Kristiani ?
4. Bagaimana hendaknya suami istri bersikap agar
perkawinan tetap utuh dan saling setia satu sama
lain ?

Mengkomunikasikan

8. Guru meminta setiap kelompok untuk melaporkan


hasil diskusi kelompokknya secara bergantian dengan
lisan.
1. Mempersilakan kelompok yang lain untuk
memberikan pertayaan atau tanggapan atas hasil
diskusi kelompok.
2. Guru memberikan penegasan sebagai catatan.
B. Dalam gereja katolik dasar perkawinan
adalah cinta, diantara dua orang (laki-laki
dan perempuan) yang mengikat janji dalam
sebuah perkawinan.
B. Gereja Katolik memandang dan memahami
bahwa hidup berkeluarga itu suci dan
bernilai luhur, karena keluarga merupakan
“persekutuhan hidup dan kasih suami istri
yang mesra, yang diadakan oleh sang
pencipta, dan dikukuhkan dengan hukum-
hukumnya, dan dibangun oleh janji
pernikahan atau persetujuan pribadi yang
tak dapat ditarik kembali.
C. Perkawinan disebut sakramen karena
melambangkan hubungan antara Kristus dan
Gereja-Nya.
D. Tujuan perkawinan gereja Katolik adalah
kesejahteraan suami istri sebagai pasangan,
keturunan atau kelahiran anak, pendidikan
anak dan kesejahteraan masyarakat.
E. Ciri-ciri atau sifat perkawina Gereja
Katolik, yaitu tak terceraikan( setia sampai
mati) dan bersifat monogami (hanya satu
laki-laki dan satu perempuan cinta tidak
terbagi).
Penutup 1. Refleksi 10
menit
Guru mengarahkan siswa untuk berefleksi dibantu
dengan musik istrumental.

2. Guru memberikan tugas menyusun doa untuk


kelanggengan atau kelestarian perkawinan orang tua
mereka.
3. Guru meminta salah seorang dari untuk membacakan
doa yang telah dibuatnya sebagai doa penutup.

Penilaian

3. Sikap spiritual
Teknik: penugasan

Bentuk instrumen: Menulis doa syukur

No. Indikator Butir instrument

1. Menulis doa syukur sederhana atas: kehadiran orang Membuat doa syukur atas kehadiran
tua sebagai anugerah Tuhan. orang tua sebagai anugerah Tuhan. !
G. Sikap sosial
Teknik: Nontes

Bentuk instrumen: Lembar observasi

Berikanlah tanda ( ) pada kolom yang disediakan!

No. Indikator Butir instrumen Ya Tidak

1. Menunjukkan sikap Menegor bapak supaya tidak 


peduli serta berperan memarahi ibu
serta dalam menjaga
Mengajak orang tua untuk 
kelanggengan
berdoa setiap sebelum dan
perkawinan orang tua.
sesudah makan.
.
Mengingatkan abang jangan 
melawan sama orang tua.

Mengingatkan adik untuk 


selalu patuh pada mama-
papa.

Mengingatkan teman agar 


selalu berbicara dengan
sopan dengan orang tua
mereka

H. Pengetahuan
Teknik: Tes ( Ulangan Harian)

Bentuk instrumen: Tes Esai

No. Indikator Butir instrumen Skor


1. Menjelaskan bebagai pandangan Jelaskan pandangan masyarakat 10
tentang perkawian dalam masyarakat.
tentang perkawian !

2. Menjelaskan pandangan gereja tentang Jelaskan bagaimana pandangan 20


perkawian
gereja tentang perkawian

3. Menjelaskan perkawinan Jelaskan arti perkawinan sebagai


sebagai sakramen sakramen !

20

4. Menjelaskan sifat perkawinan Jelaskan sifat perkawinan sebagai


sebagai Sakramen Sakramen !
20

5. Menjelaskan tujuan perkawinan Jelaskan tujuan perkawinan 20


menurut ajaran Gereja menurut ajaran Gereja!

Skor maksimal 100

I. Keterampilan
Teknik: Penugasan

Bentuk instrumen: Tugas

No. Indikator Butir instrumen Skor

1. Menyusun doa untuk kelanggengan Tuliskanlah doa 100


perkawinan orang tua mereka
untuk kelanggengan
perkawinan orang
tua kalian masing-
masing.

Skor maksimal 100

N Indikator Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu


o bimbingan
86-100 71-85 61-70
(≤60)

1 Menyusun doa Penulisan Penulisan Penulisan Penulisan Penulisan


untuk
doa sesuai doa sesuai doa sesuai doa sesuai doa tidak
kelanggengan
dengan dengan dengan dengan sesuai
perkawinan
orang tua
tema dan tema dan tema dan tema dan dengan
mereka pesannya pengunaan pengunaan pengunaan tema dan
menyentuh kalimatnya kalimatny kalimatny sangat
. baik, dan a baik, dan a rancu singkat,
pesannya pesannya dan pengunaan
menyentuh kurang pesannya kalimat
menyentu tidak rancu
h menyentu baik, dan
pesannya
tidak
menyentu
h sama
sekali.

Maksimal 100

Kegiatan Remedial
Bagi siswa yang belum memahami Bab ini, diberikan remedial dengan kegiatan :
1. Guru menanyak siswa tentang pembahasan yang belum mereka dipahami.
2. Berdasarkan pertayaan siswa, guru memberikan bantuan dengan peneguhan-
peneguhan yang lebih praktis .
3. Guru memberikan tugas untuk penilaian pengetahuan seputar penjelasan guru,
misalnya:
Tuliskan pendapatmu refleksi pengagogismu, tentang pernikahan yang tidak
direstui oleh orang tua. Apakah pernikahannya itu dapat diberkati oleh imam ?

Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami BAB ini, diberikan pengayaan dengan
kegiatan: Guru meminta mencari lagu pernikahan.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Gambar
 Alkitab
 Komferensi Waligereja Indonesia. 1996. Iman Katolik.
 Buku Teks Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas IX

Medan, 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Agama Katolik

NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX/1
Alokasi/Waktu : 4 JP

B. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

C. Kompetensi Dasar
1.10 Bersyukur atas sakramen perkawinan dan Sakramen Imamat
2.10 Peduli pada Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat sebagai panggilan hidup
3.10 Memahami Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat sebagai panggilan hidup
4.10 Melakukan aktivitas (misalnya menyususn doa untuk imam/menulis refleksi ) yang
berkaitan dengan sakramen perkawinan dan sakramen Imamat.

D. Indikator
1.10.2 Mensyukuri kehadiran para imam sebagai anugerah Tuhan.
2.10.2 Membantu tugas para Imam
3.10.6 Menceritakan hal-hal yang diketahui tentang Imam
3.10.7 Menjelaskan arti dan hakikat Sakramen Imamat
3.10.8 Menyebutkan syarat untuk menjadi seorang imam
3.10.9 Menjelaskan upaya-upaya untuk mendukung kehidupan para Imam
4.10.2 Menyusun doa untuk para imam agar setia pada panggilan hidupnya.

F. Tujuan Pembelajaran

1.10.2.1. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menuliskan doa syukur atas kehadiran
para imam sebagai anugerah Tuhan
2.10.2.2. Dengan mendalami materi ini, siswa ikut membantu imam dalam melaksanakan
tugas.
3.10.6.1 Dengan mendalami materi ini, siswa dapat menceritakan hal-hal yang diketahui
tentang Imam
3.10.7.2 Setelah siswa membaca KHK dan Kitab Suci, siswa mampu menjelaskan arti dan
hakikat Sakramen Imamat
3.10.8.3 Setelah siswa membaca KHK dan Kitab Suci, siswa mampu menyebutkan syarat
untuk menjadi seorang imam
3.10.9.4 Setelah dengan penjelasan sumber iman Kristiani KHK dan Kitab Suci, siswa
menjelaskan upaya-upaya untuk mendukung kehidupan para Imam
4.10.2.1 Setelah mencermati penjelasan materi, siswa dapat menyusun doa untuk para
imam agar setia pada panggilan hidupnya.

G. Materi Pembelajaran
Sakramen Imamat

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahulua 1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar 10


n menit
siap untuk belajar
2. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa:

Ya Tuhan, segala puji dan sembah, kami unjukkan


kepada-Mu, kami bersyukur atau karunia yang telah
Engkau limpahkan kepada kami. Hadirlah dalam
pembelajaran kami hari ini agar kami dapat
memusatkan perhatian kami pada pelajaran pada hari
ini, sehingga kami dapat diperkaya dengan
pengetahuan imam, yang kelak berguan bagi
pengembangan kehidupan beriman kami. Amin.
3. Apersepsi

Guru mengajak siswa mengingat kembali minggu


yang lalu dan memberikan pertanyaan pengantar
sesuai materi hri ini.
Kegiatan 40
Inti Mengamati menit

2. Guru meminta siswa


untuk mengamati
gambar “Pelayanan
Imam dan
Keistimewaan
Tahbisan imamat”.

Gambar: Imam Melakukan Pelayanan Pada Orang Sakit

Gambar: Keistimewaan Tahbisan Imamat


Penutup F. Guru memberikan tugas menyusun doa 10
menit
untuk para imam agar setia dalam
panggilan hidupnya.

G. Guru meminta salah seorang dari untuk


membacakan doa yang telah dibuatnya
sebagai doa penutup.

Penilaian

3. Sikap spiritual
Teknik: penugasan

Bentuk instrumen: Menulis doa syukur

No. Indikator Butir instrument

1. Mensyukuri kehadiran para imam sebagai anugerah Menuliskan doa syukur atas kehadiran
Tuhan. para imam sebagai anugerah dari Tuhan.

J. Sikap sosial
Teknik: Nontes

Bentuk instrumen: Lembar observasi

Berikanlah tanda ( ) pada kolom yang disediakan!

No. Indikator Butir instrumen Ya Tidak

1. Membantu tugas para Membantu pastor paroki 


Imam. kunjungan stasi.
.
Menjadi putra/putri Altar 
Meminta pada orang tua 
agar senantiasa menghadiri
perayaan misa di Paroki.

Mengajak abang/adik untuk 


selalu beroda sebelum
belajar.

Mengajak teman untuk pergi 


kegereja.

K. Pengetahuan
Teknik: Tes ( Ulangan Harian)

Bentuk instrumen: Tes Esai

No. Indikator Butir instrumen Skor

1. Menceritakan hal-hal yang diketahui Ceritakanlah apa saja yang kamu 20


tentang Imam
tau tentang imam !

2. Menjelaskan arti dan hakikat Jelaskan arti dan hakikat 30


Sakramen Imamat
Sakramen imamat !

3. Menyebutkan syarat untuk menjadi Apa syarat-syarat untuk menjadi


seorang imam seorang imam ?

30
4. Menjelaskan upaya-upaya untuk Apa upaya-upaya yang dapat
mendukung kehidupan para dilakukan untuk mendukung
Imam kehidupan para Imam?
20

Skor maksimal 100

L. Keterampilan
Teknik: Penugasan

Bentuk instrumen: Tugas

No. Indikator Butir instrumen Skor

1. Menyusun doa untuk para imam agar Tuliskanlah doa 100


setia pada panggilan hidupnya.
untuk para imam
agar selalu setia
pada panggilan
hidupnya sebagai
pelayan Allah dan
umat Allah yang
dipercayakan
kepadanya.

Skor maksimal 100

N Indikator Kriteria Sangat baik Baik Cukup Perlu


o bimbingan
86-100 71-85 61-70
(≤60)

1 Menulis refleksi Penulisan Penulisan Penulisan Penulisan Penulisan


yang berkaitan
refleksi refleksi refleksi refleksi refleksi
dengan harus sesuai sesuai sesuai tidak
sakramen
sesuai dengan dengan dengan sesuai
Imamat
tema dan tema dan tema dan tema dan dengan
penggunaa penggunaa sebagaian penggunaa tema dan
n rumusan n rumusan kecil n rumusan SPOK
kalimat kalimat penggunaa SPOK tidak jelas.
SPOK. SPOK baik. n rumusan tidak jelas.
SPOKnya
kurang
benar.

Maksimal 100

Kegiatan Remedial
Bagi siswa yang belum memahami Bab ini, diberikan remedial dengan kegiatan :
1. Guru menanyak siswa tentang pembahasan yang belum mereka dipahami.
2. Berdasarkan ppertayaan siswa, guru memberikan bantuan dengan peneguhan-
peneguhan yang lebih praktis .
3. Guru memberikan ujian ulang untuk penilaian pengetahuan seputar penjelasan gur,
misalnya:
1. Apa perbedaan para imam dengan umat biasa?
2. Jelaskan berapa sakramen yang dapat diterima imam dan sebutkan sakramen yang
tidak dapat diterima ?
3. Apa keistimewaan tahbisan imam ?

Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami BAB ini, diberikan pengayaan dengan
kegiatan:
1. Guru meminta peserta siswa melakukan studi pustaka ( buku perpustakaan,mencari
dari koran atau majalah) untuk menemukan peristiwa pelaksanaan perayaan
Tahbisan Imamat.
2. Hasil yang ditemukan ditulis dalam laporan berisikan gambar dan peristiwannya.

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


 Gambar
 Alkitab
 Komferensi Waligereja Indonesia. 1996. Iman Katolik.
 Buku Teks Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas IX

Medan, 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Agama Katolik

NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai