Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS

STUDYTOUR DAN ZIARAH


KE BANDUNG
SMP AL-ISLAH PLUS

Kelompok 4 9B
Ditulis oleh :
1. Manda Dzil Khulaefah
2. Suryani Khoirunnisa
3. Indah Lestari
4. Rahma Jayanti
DAFTAR ISI

SEJARAH MAKAM SYEKH MAULANA SYAMSUDIN..............................................................2


SEJARAH SUNAN GUNUNG JATI.................................................................................................3
SAUNG ANGKLUNG UDJO.............................................................................................................4
CIKAMPEK........................................................................................................................................5
TRANS STUDIO BANDUNG............................................................................................................6
DOKUMENTASI................................................................................................................................7
SEJARAH MAKAM SYEKH MAULANA SYAMSUDIN

Masuknya Islam di tanah Jawa yang disebarkan oleh Wali Songo pada masa silam tak
lepas meninggalkan jejak sejarah. Salah satunya di Kabupaten Pemalang, yakni tentang
'Syekh Maulana Syamsuddin' yang lebih dikenal dengan sebutan 'Ki Jogo Segoro' atau 'Sang
Penjaga Laut. Makam Syekh Maulana Syamsuddin terletak persis di bibir Pantai Widuri,
Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Adapun julukan 'Ki Jogo Segoro' atau 'Sang Penjaga Lautan' yang digelarkan kepada
Syekh Maulana Syamsuddin, karena beliau merupakan sosok 'ulama besar' yang tidak hanya
ahli dalam wawasan agama, tetapi juga memiliki wawasan dan keahlian dalam bidang
'Strategi Kelautan.' Selain itu, beliau juga mendapat gelar 'Mbah Keramat,' dari kata yang
sebenarnya adalah bahasa Arab yakni 'Shohibul Karomah.' Tetapi karena pada umumnya
orang Jawa sedikit sulit mengucapkannya dan lebih mudah menyebutnya singkat dengan
ucapan 'Mbah Keramat. Secara garis silsilah, Syekh Maulana Syamsuddin masih keturunan
dari ulama besar termasyhur di dunia yang jika diurutkan sampai pada 'Syekh Abdul Qadir
Jaelani." Kemudian nasabnya nyambung pada garis keturunan Rasulullah dari Sayyidah
Aisyah dan Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah. Menurut beberapa sumber, Syekh Maulana
Syamsuddin wafat ketika sedang mengemban tugas dari Syekh Maulana Maghribi untuk
mengantarkan surat kepada Sunan Gunung Jati di Cirebon. Namun dalam perjalanan ke
Cirebon, beliau dicegat gerombolan perampok yang mengiranya seorang Saudagar. Dalam
perlawanan menghadapi gerombolan perampok, beliau terbunuh.
SEJARAH SUNAN GUNUNG JATI

Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati merupakan
seorang ulama Wali Songo dan pendakwah agama Islam di Nusantara pada abad ke-14
Masehi juga merupakan Sultan Cirebon pada tahun 1479-1568 dengan gelar Susuhunan Jati.
Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Sultan Syarif Abdullah Umdatuddin dan Nyai Rara
Santang, putri Prabu Siliwangi yang merupakan pemimpin Kerajaan Padjajaran.

Sesampainya di Mekkah, beliau berguru dengan Syekh Tajudin Al-Qurthubi. Selang


beberapa waktu kemudian, ia pergi ke Mesir untuk belajar ilmu kepada Syekh Muhammad
Athaillah Al-Syadzili, yang merupakan seorang ulama bermadzhab Syafi’i. Bersama dengan
Syekh Muhammad Athaillah Al-Syadzili, Sunan Gunung Jati mempelajari ilmu tasawuf
tarekat Syadziliyah.

Kemudian, beliau diminta Sunan Ampel untuk melanjutkan dakwahnya dan


menyebarkan Islam di Cirebon. ia menjadi guru agama menggantikan Syekh Datuk Kahfi di
Gunung Sembung. Semasa berdakwah di Cirebon, Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyi
Ratu Pakungwati, putri dari Pangeran Cakrabuana penguasa Cirebon pada saat itu. Tidak lain
anak dari uwaknya sendiri. Saat Sunan Gunung Jati memimpin Kerajaan Cirebon, ajaran
Islam berkembang pesat di wilayah Cirebon, Sunda Kelapa, Banten, dan wilayah Jawa bagian
barat lainnya. Untuk memperluas dakwahnya mengenai ajaran Islam, ia menikah dengan
Nyai Ratu Kawunganten, seorang putri Bupati Kawunganten Banten. Salah seorang anaknya
yang bernama Maulana Hasanudin, meneruskan dakwa ayahnya dan menjadi Sultan Banten.
Pada saat itu, Cirebon menjalin hubungan dengan Tiongkok, Sunan Gunung Jati juga
menikah dengan Ong Tien Nio, putri Kaisar China, Hong Gie dari Dinasti Ming. Setelah
menikah dengan Sunan Gunung Jati, Ong Tien kemudian mengubah namanya menjadi Nyi
Mas Rara Sumanding. diberi julukan Maulana Jati atau Syekh Jati oleh para santrinya.
Karena ia berdakwah di daerah pengunungan. Oleh sebab itu ia digelari dengan Sunan
Gunung Jati.

SAUNG ANGKLUNG UDJO

Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat yang merupakan tempat pertunjukan, pusat
kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU
mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara
kebudayaan Sunda dan khususnya angklung.
Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud
untuk melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di
Jalan Padasuka 118, Bandung Timur Jawa Barat Indonesia.
Udjo Ngalegana, seorang pengrajin tradisional, membangun tempat itu pada tahun 1966
sebagai sarana untuk memberi kembali kepada masyarakat. Semua hasil Saung Angklung
Udjo digunakan untuk pendidikan siswa lokal, yang sebagian besar adalah anak-anak kurang
mampu di daerah tersebut.
Dengan suasana tempat yang segar udaranya dan dikelilingi oleh pohon-pohon bambu, dari
kerajinan bambu dan interior bambu sampai alat musik bambu.
Disamping pertunjukan rutin setiap sore, Saung Angklung Udjo telah berkali-kali
mengadakan pertunjukan khusus yang dilakukan pada pagi atau siang hari. Pertunjukkan
tersebut tidak terbatas diadakan di lokasi Saung Angklung Udjo saja, tetapi berbagai
undangan tampil di berbagai tempat baik di dalam maupun di luar negeri, pada bulan Agustus
tahun 2000 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, Saung Angklung Udjo mengadakan
konser kolaborasi dengan penyanyi cilik yang dijuluki Shirley Temple-nya Indonesia, yaitu
Sherina. Saung Angklung Udjo tidak terbatas pada hanya menjual seni pertunjukan saja,
berbagai produk alat musik bambu tradisional (angklung, arumba, calung dan lainnya) dibuat
dan dijual kepada para pembeli.
CIKAMPEK

Cikampek adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat,


Indonesia. Cikampek Raya (Purwasari, Tirtamulya, Cikampek dan Kotabaru) merupakan
Wilayah Perkotaan Terbesar ke 2 di Kabupaten Karawang dan berperan sebagai Sentra
Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Industri di Wilayah Karawang Bagian Timur.
Kecamatan Cikampek telah dimekarkan menjadi 4 kecamatan yaitu Cikampek, Tirtamulya,
Purwasari, dan Kotabaru. Sebelumnya, Cikampek merupakan Satu dari 3 Kawedanan di
Kabupaten Karawang yaitu Kawedanan Karawang, Kawedanan Cikampek dan Kawedanan
Rengasdengklok, serta termasuk dalam 12 Kecamatan Awal Setelah Karawang Dipecah
menjadi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang pada masa
Awal Kemerdekaan Indonesia. Wilayah ini kelak bersama 7 kecamatan lain (Purwasari,
Kotabaru, Tirtamulya, Banyusari, Jatisari, Cilamaya Wetan) akan berpisah dari Kabupaten
Karawang dan masuk ke dalam wilayah Kota Cikampek. Jarak Cikampek ke pusat Kota
Karawang ± 25 Km.
TRANS STUDIO BANDUNG

Sejarah Trans Studio Bandung Yang Merupakan Salah Satu Dari Beberapa Kawasan
Wisata Terpadu di Indonesia Ini, Sesuai Namanya Dimiliki Oleh Perusahaan Trans
Corporation Lokasi Wisata Tersebut Berdiri di Area Bandung Supermall (BSM) Dan
Merupakan Kawasan Wisata Kedua Yang Dibangun Oleh Trans Corporation Setelah
Sebelumnya Sukses Mendirikan Trans Studio Resort Makassar Yang Dibuka Untuk Umum
Pada Tahun 2008. Klaim Dari Pihak Trans Adalah Bahwa Trans Studio Bandung Memiliki
Wahana-Wahana Yang Menegangkan Jika Dibandingkan Dengan Wahana Yang Ada Di
Trans Studio Pendahulunya Di Makassar. Area Yang Digunakan Oleh Kawasan Wisata Trans
Studio Bandung Ini Memiliki Luas 4,2 Hektar, Dimana Investasi Yang Ada Didalamnya
Mencapai Sebuah Angka Fantastis Sebesar 2 Triliun Rupiah Dan Membuatnya Menjadi
Kawasan Hiburan Yang Paling Luas Dan Paling Lengkap Di Daerah Bandung.

Sejarah Trans Studio Bandung Tidak Akan Pernah Ada Jika Sebelumnya Trans
Studio Resort Makassar Tidak Menjadi Sebuah Wahana Yang Sukses. Awalnya Trans Studio
Resort Makassar Terinspirasi Oleh Wahana-Wahana Serupa Di Luar Negeri, Seperti
Misalnya Universal Studio, Disney Resort, Dan Movie World Milik Warner Bros. Yang
Mendiferensiasikan Trans Studio.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai