Anda di halaman 1dari 10

ISSN Cetak 2303-1433

ISSN Online: 2579-7301


PENGALAMAN TRANSISI LAKI-LAKI MENJADI AYAH : SCOPING
REVIEW
(Transition Experience ff Male to Fatherhood : A Scoping Review)
* *
Poppy Siska Putri , Herlin Fitriani K
*Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
E-mail : poppysiskaputri@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Transisi menjadi ayah dimulai sejak kehamilan hingga satu tahun
kelahiran dan memunculkan perubahan sosial baik secara fisik maupun psikologis.
Perubahan tersebut sering kali tidak disertai dengan pengetahuan dan keterampilan serta
sumber informasi yang memadai. Hal ini berdampak pada proses adaptasi menjadi ayah
dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental saat menghadapi proses transisi
menjadi ayah. Tinjauan ini bertujuan untuk memetakan literatur mengenai adaptasi menjadi
orang tua berdasarkan sudut pandang pengalaman menjadi seorang ayah. Metode: Scoping
review ini menggunakan framework Arksey dan O’Malley dan aplikasi berbasis web untuk
memilih artikel yang relevan hingga menjadi 8 artikel yang ditinjau. Hasil: Hasil review
memetakan 3 tema yaitu proses adaptasi transisi, dampak psikologis dan faktor yang
mempengaruhi proses transisi. Diskusi: proses transisi menjadi ayah memerlukan adaptasi
dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhinya.

Kata kunci : Pengalaman, Transisi menjadi ayah, adaptasi

paternal ABSTRACT
Introduction: The transition to fatherhood starts from pregnancy to one year of
birth and emerges the social changes both physically and psychologically. These changes
are often not accompanied by adequate knowledge and skills and sources of information. It
has an impact on the adaptation process to fatherhood and it also increases the risk of
mental health problems when facing the transition process to become a father. This review
aims to map the literature on adaptation to parenthood from the point of view of the
experience of being a father. Method: This scoping review used the Arksey and O'Malley
framework and a web-based application to select relevant articles till 8 articles that
reviewed. Result: The results of the review map several themes such as the adaptation
process, psychological impacts to the factors affecting the transition process. The
literature gap found was the difference between the disare of fatherhood to be involved
with the role of health professional services. In addition, in mixed methods designs, the use
of larger samples was rarely undertaken to explore further information regarding the
adaptation of fatherhood during the transition period. Discussion: the transition process
to become a father requires adaptation by attention to the factors that influence it.

Keywords : Experience, Tansition to fatherhood, paternal adaptation

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 1


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 2


ISSN Cetak 2303-
1433
PENDAHULUAN baru mengalami depresi antara trimester
Menjadi orang tua adalah peristiwa pertama hingga 1 tahun postpartum saat
besar dalam kehidupan (Thomas, Bonér and masa transisi. Secara nasional, tingkat
Hildingsson, 2011). Transisi menuju orang depresi laki-laki dalam waktu 1 tahun
tua dimulai dari konsepsi hingga bayi terdapat 4,8% dari populasi pria pada
berumur satu tahun dan merupakan umumnya (Paulson et al., 2010). Namun,
perubahan paling penting dalam hidup hanya sedikit laki-laki yang menerima
seseorang, salah satunya adalah ayah dukungan atau perawatan profesional selama
sebagai orangtua. Pada kenyataannya, periode tersebut (Madsen and A, 2010).
sebagian besar ayah yang tidak siap untuk Banyak faktor yang mempengaruhi
perubahan peran tersebut (Mckellar, masa transisi laki-laki menjadi ayah
Pincombe and Henderson, 2009). Peran termasuk akses informasi, kondisi ekonomi
ayah dalam mengasuh anak baru-baru ini dan budaya serta pelayanan kesehatan ayah
menarik perhatian dalam kesehatan dan yang belum banyak diperhatikan seperti
perkembangan anak-anak dengan kebutuhan kesehatan ibu (Ayinde and
menunjukkan harapan dan tuntutan yang Lasebikan, 2019). Meskipun hal ini telah
lebih besar daripada sebelumnya (Chin, menjadi topik global, sebagian besar laki-
Daiches and Hall, 2011). Adaptasi transisi laki belum teridentifikasi kesehatannya
dikaitkan pada proses penyesuaian laki-laki dalam pelayanan kesehatan. Maka dalam
dan tanggung jawab serta tantangan. tinjauan scoping review, penulis berusaha
Menjadi ayah berarti siap berpartisipasi untuk mengulas topik ini berdasarkan sudut
dalam tanggung jawab rumah tangga, pandang pengalaman transisi menjadi ayah.
menyeimbangkan komitmen pekerjaan,
perubahan gaya hidup, perubahan hubungan
dengan pasangan (Genesoni and Tallandini, BAHAN DAN METODE
2009). Studi penelitian ini merupakan studi
Ayah yang dilibatkan mulai dari pustaka. Peneliti menggunakan metodologi
proses kehamilan dapat meningkatkan peninjauan yang disarankan oleh Arksey
hubungan yang baik dengan pasangan (Gere dan O’Malley untuk memetakan literature,
et al., 2013) serta mengurangi risiko menggali informasi mengenai aktivitas
gangguan mental selama masa transisi penelitian terkait topik yang akan diteliti
(Bergström, 2013). Proses transisi sering (Arksey and O’Malley, 2005). Adapun
kali dilaporkan sebagai kondisi kelelahan, tahapan yang dilakukan dalam tinjauan
depresi, kecemasan, konflik dengan scoping ini yaitu : (1) mengidentifikasi
pasangan, emosi yang labil, stigma sosial pertanyaan dan masalah, (2)
budaya dan perasaan bersalah sehingga mengidentifikasi studi yang relevan dengan
dapat berpotensi mengganggu kesehatan cara mencari artikel dengan menggunakan
mental ayah (Vismara et al., 2016). kata kunci yang relevan pada databased
Kesehatan mental ayah yang yaitu Pubmed, Sciencedirect dan EBSCO
terganggu dikaitkan dengan munculnya efek serta menggunakan mesin pencari google
negatif perkembangan perilaku, kognitif dan scholar (3) Menyeleksi Artikel, (4)
emosional anak-anak (Ramchandani et al., Memetakan Data Charting, (5) menyusun,
2005) sedangkan ayah yang sehat lebih meringkas dan melaporkan hasilnya.
mungkin memiliki pengalaman positif Peneliti menyaring 8 artikel untuk studi
selama masa transisi (Agache et al., 2014). literatur dari database.
Hubungan ayah dan anak yang positif dapat
membantu dalam perkembangan sosial, HASIL
emosional, perilaku dan kognitif anak di Terdapat 3 artikel dari negara
masa depan (Cabrera, Hofferth and Chae, berkembang (Yordania (n=1) dan Iran (n=1)),
2011; Lindsey, 2014). dan 5 dari negara maju United Kingdom
Studi meta analisis menyebutkan (n=3), Norwegia (n=1), Singapura (n=1). Ke-8
secara keseluruhan terdapat 10,4% ayah artikel merupakan penelitian kualitatif .
Lokasi

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 3


ISSN Cetak 2303-
1433
penelitian yang heterogen menghasilkan data Selama kehamilan hingga periode nifas
utama terkait pengalaman transisi laki-laki ayah sering merasa “jauh” dari pasangan
menjadi seorang ayah yaitu proses adaptasi masa karena saat menemani pasangan ke
transisi, dampak psikologis masa transisi, faktor kunjungan antennal care (ANC), ayah
terkait masa transisi. umumnya berada di luar. Ketika
mendekati persalinan, beberapa ibu
pindah dan tinggal dengan kerabat yang
PEMBAHASAN dirasa dapat membantu dan mendukung
Proses Adaptasi Transisi Menjadi Ayah selama proses persalinan (Mbekenga et
1. Merawat bayi dan pasangan al., 2011).
Masa transisi dianggap sebagai Pada artikel lain disebutkan,
masa pengembangan peran dan periode beberapa ayah mendapatkan bantuan dari
kritis. Ayah merasa “tidak berguna” keluarga saat merawat istri dan anak.
seperti saat tidak mampu menghentikan Orang yang mendukung biasanya wanita
tangisan bayi. Perasaan tersebut muncul atau kerabat yang lebih tua, bisa ibu, ibu
sebagai reaksi ketidaktahuan dan mertua, atau saudara perempuan yang
kebingungan akan peran dirinya. Transisi memiliki pengalaman. Ayah diyakini
menjadi ayah merupakan pengalaman tidak memiliki pengetahuan dan
emosi baru bagi mayoritas laki-laki. mendapatkan informasi mengenai “Do
Pengalaman emosi tersebut dapat berupa and Don’t” tentang hal yang dapat
perasaan campur aduk, perasaan tidak dilakukan ayah. Hal tersebut dapat
nyata, termasuk keheranan, menjadi sumber stres tambahan karena
ketidakpercayaan, kecemasan, ketakutan, bertentangan dengan keinginannya untuk
kebingungan, ketidakberdayaan dan mengambil keputusan terkait peran yang
ketidakamanan (Al Tarawneh, Noordeen ingin dilakukannya (Shorey, Ang and
and Almalik, 2019; Baldwin et al., 2019). Goh, 2018).
Hal ini sejalan dengan studi yang 2. Perubahan Hubungan dengan Pasangan
dilakukan oleh Omar Kowlessar, John R. Studi berjudul A qualitative
Fox and Anja Wittkowski (2015) dengan exploratory study of UK first-time
judul First-time fathers’ experiences of fathers’ experiences, mental health and
parenting during the first year yang wellbeing needs during their transition to
menyatakan bahwa proses kehamilan fatherhood oleh Sharin Baldwin, Mary
menjadi awal mula perubahan peran dan Malone, Jane Sandall, Debra Bick Tahun
status dari seorang laki-laki menjadi 2019 di Inggris menyebutkan adanya
seorang ayah sehingga perasaan perubahan hubungan dengan pasangan
kecemasan dapat muncul. Kehamilan seperti kesulitan menemukan waktu
tidak hanya mempengaruhi pola pikir dan pribadi dengan pasangan, termasuk tidak
perasaan, tetapi juga mempengaruhi memiliki waktu untuk dihabiskan
lingkungan sosial. Perubahan yang bersama, sering berdebat dan menjadi
dialami menjadi kecemasan sendiri saat kurang intim secara seksual dengan
menjalankan peran baru menjadi seorang pasangan mereka (Baldwin et al., 2019).
ayah (Kowlessar, Fox and Wittkowski, Hal ini beresonansi dengan penelitian
2015). Akiko Nishimura, Yuichi Fujita, Mayumi
Adapun penelitian artikel Katsuta, Aya Ishihara dan Kazutomo
Mbekenga, C. K., Lugina, H. I., Ohash (2015) dengan judul Paternal
Christensson, K., & Olsson, P. (2011) postnatal depression in Japan: an
yang berjudul Postpartum experiences of investigation of correlated factors
first-time fathers in a Tanzanian suburb: including relationship with a partner
A qualitative interview study yang menyatakan bahwa perubahan
menunjukkan bahwa kurangnya perkawinan, termasuk penurunan kualitas
pengetahuan tentang kondisi bayi dan hubungan pasangan secara signifikan
pasangan menjadi masalah bagi ayah. dapat mengganggu proses adaptasi. Ayah

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 4


ISSN Cetak 2303-
1433
yang mengalami hal tersebut merasa disebabkan oleh keinginan untuk
hubungan dengan pasangan tidak berjalan merawat keluarga atau bekerja di luar
lancar dan kurang menunjukkan kasih rumah. Kesulitan menyeimbangkan peran
sayang serta sering memberikan tingkat dan prioritas antara tempat kerja dan
kritik yang tinggi di antara mereka kondisi rumah (keluarga) serta tuntutan
(Nishimura et al., 2015). dan harapan terhadap peran ayah secara
Ayah juga menunjukkan spesifik menimbulkan kelelahan dan
kekhawatiran tentang ketidakstabilan tekanan emosional pada ayah yang
emosional pasangan selama periode ditunjukkan dengan gejala fisik seperti
postpartum seperti kebingungan cara kurang konsentrasi hingga sakit kepala
mendukung pasangan yang sedang (Darwin et al., 2017; Baldwin et al.,
mengalami masalah menyusui atau 2019)
bingung menanggapi saat istri 4. Coping Adaptasi
mengalami depresi. Mereka merasa tidak Proses kehamilan hingga pasca
memiliki kemampuan dalam memberikan persalinan diasumsikan sebagai “fase”
dukungan yang tepat sehingga yang harus dilalui dengan sebaik
komunikasi menjadi tidak efektif dan mungkin. Membaca buku, melakukan
berakhir menjadi ketegangan dengan olahraga, mengobrol dengan teman
pasangan atau menimbulkan konflik di sebaya/ ayah lain, tidak menghiraukan
lingkungan rumah (Kowlessar, Fox and standarisasi masyarakat dan bekerja
Wittkowski, 2015; Eskandari et al., dianggap sebagai upaya untuk mengelola
2016). stress meskipun sebagian ayah lain
Meskipun ada perubahan yang menyebutkan bahwa pekerjaan sebagai
spontanitas, perubahan positif juga bisa salah satu sumber stress yang membatasi
terjadi seperti merasa hubungan dengan kemampuan untuk membantu di rumah
pasangan lebih kuat dan utuh (Darwin et (Darwin et al., 2017).
al., 2017). Namun, dengan minimnya Dampak Psikologis Saat Transisi Menjadi
informasi perubahan fisiologis dan Ayah
emosional menjadi salah satu penyebab 1. Tekanan Emosional dan Mental
perubahan hubungan tersebut. Meskipun Kelahiran bayi dianggap sebagai
ayah tertarik untuk mengambil peran, peristiwa besar yang luar biasa dan
namun dengan kurangnya dan “sangat menakutkan” yang dapat
keterampilan serta minimnya dukungan mengubah hidup seseorang. Kelelahan,
untuk ayah, peran ini menjadi tidak dapat keletihan dan stress pada masa awal
diaktifkan sepenuhnya (Baldwin and menjadi ayah disebabkan karena tangisan
Bick, 2017; Al Tarawneh, Noordeen and bayi yang tak henti hingga kekurangan
Almalik, 2019). waktu tidur serta harus menyeimbangkan
3. Menyesuaikan Pekerjaan dan Peran pekerjaan sering dilaporkan sebagai
Komitmen mengenai pekerjaan pemicu stress hingga depresi. Tekanan
merupakan hal yang penting saat laki-laki emosional semakin bertambah saat
menjalani masa transisi saat mengalami perubahan hubungan dengan
menyesuaikan pekerjaan dan urusan pasangan yang didukung dengan
rumah tangga. Sebagian besar ayah minimnya pengetahuan dalam
mengaku cuti paternitas yang diberikan menghadapi perubahan (Baldwin et al.,
hanya 2 minggu dan tidak memiliki 2019).
waktu yang cukup untuk membentuk Mayoritas ayah menggambarkan
ikatan antara peran ayah dengan bayi tekanan tersebut berupa hilangnya
mereka (Shorey et al., 2019). konsentrasi saat bekerja, menderita sakit
Ayah baru sering kali mengalami kepala dan stres. Ayah cenderung
kesulitan untuk menyeimbangkan mengatasi sendiri hal tersebut karena
pekerjaan dan kehidupan di rumah tidak ingin membebani pasangan. Selain
sehingga dapat memicu stress yang itu, secara lingkungan sosial,

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 5


ISSN Cetak 2303-
1433
membicarakan tekanan emosional perlunya bantuan untuk menghindari
dianggap tabu oleh masyarakat sehingga depresi pada ayah (Nishimura et al.,
ayah mencari sumber informasi melalui 2015).
media online, namun tindakan tersebut Faktor-Faktor Yang Terkait Transisi
semakin membuat frustasi karena tidak Menjadi Ayah
tahu informasi yang relevan dengan 1. Faktor Pengetahuan
kondisinya saat ini. Meski terlihat aktif, Tingkat pengetahuan yang rendah
kurangnya pengetahuan membuat adalah faktor yang dapat mempengaruhi
perasaan ketidakberdayaan muncul dan proses pengembangan peran saat transisi
memicu tekanan emosional negatif menjadi ayah (Kowlessar, Fox and
(Kowlessar, Fox and Wittkowski, 2015; Wittkowski, 2015; Al Tarawneh,
Darwin et al., 2017; Baldwin et al., Noordeen and Almalik, 2019; Baldwin et
2019). al., 2019). Kekurangan informasi,
2. Peningkatan Beban Tanggung Jawab pengetahuan dan layanan yang diberikan
Bertambahnya anggota keluarga khusus untuk para ayah dapat
berarti meningkatkan beban tanggung menyebabkan masalah seperti perubahan
jawab, peningkatan pengeluaran hubungan dengan mitra, masalah
keuangan, dan meningkatkan pekerjaan kesehatan mental pasangan termasuk
rumah tangga. Ayah dianggap sebagai ketidakberdayaan dan kecemasan (Chin,
pencari nafkah utama yang bertanggung Hall and Daiches, 2011; Mbekenga et al.,
jawab memenuhi kebutuhan keluarga 2011).
sehingga diharuskan lebih fleksibel Kurangnya pengetahuan dan
dalam membagi waktu antara pekerjaan kekurangan informasi pendidikan
dan urusan rumah tangga (Mbekenga et kesehatan saat transisi berkontribusi
al., 2011). Kondisi pengeluaran yang terhadap emosi negatif (Kowlessar, Fox
bertambah juga mempengaruhi psikologis and Wittkowski, 2015; Darwin et al.,
ayah. Belum siapnya finansial ditambah 2017). Saat masa kehamilan dan
dengan kurangnya dukungan dan persalinan, laki-laki menilai perlunya
pengetahuan sering kali membuat ayah persiapan untuk menjadi seorang ayah
merasa gagal menyediakan kebutuhan, dengan mendapatkan pengetahuan
kesehatan dan kesejahteraan pasangan tentang peran menjadi orangtua sehingga
dan bayi (Baldwin et al., 2019). siap menghadapi kondisi baru dan
3. Depresi Pasca Postpartum mengatasi beban tanggung jawab
Masa transisi digambarkan (Eskandari et al., 2019). Namun, karena
sebagai periode kurangnya rasa percaya tidak adanya informasi dan sumber daya
diri, kekurangan waktu istirahat serta yang ditargetkan ke arah kebutuhan
memiliki tekanan emosional. Ayah mereka, maka mayoritas ayah mengalami
merasa sangat sulit untuk membicarakan kesulitan beradaptasi (Darwin et al.,
kesehatan mentalnya bahkan dengan 2017).
pasangannya sendiri, terutama jika 2. Faktor Ekonomi
pasangannya juga mengalami gangguan Faktor ekonomi menyebabkan
kesehatan mental (Solberg and Glavin, ayah bekerja lebih lama dan
2018). menyebabkan masalah psikologis karena
Ayah beranggapan bahwa depresi keinginan untuk memastikan ketersediaan
pasca persalinan adalah fenomena wanita, dan keamanan keuangan keluarga
hanya beberapa ayah yang memahami (Solberg and Glavin, 2018). Memiliki
bahwa depresi pasca persalinan juga bayi berarti mengubah gaya hidup dan
dapat mempengaruhi ayah. Adanya memiliki pengeluaran tambahan
depresi pada pasangan, penting untuk (Baldwin et al., 2019). Meningkatnya
dipertimbangkan adanya kemungkinan pengeluaran keuangan dan tanggung
bahwa ayah tidak mampu menyediakan jawab dapat membuat ayah khawatir
dukungan sepenuhnya serta kemungkinan tentang keadaan ekonomi yang dirasa

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 6


ISSN Cetak 2303-
1433
tidak mencukupi (Mbekenga et al., mempengaruhi adaptasi laki-laki menjadi
2011). seorang ayah. Hal itu meningkatkan
Ayah yang bekerja dalam waktu kekhawatiran ayah dan mencegah ayah
lama, ayah yang memiliki shift bekerja, untuk terlibat mengasuh dengan bayi
atau pekerjaan yang tidak fleksibel sering (Eskandari et al., 2016). Saat peristiwa
kali menimbulkan konflik antara tersebut muncul menjadi waktu yang
pekerjaan dan keluarga yang lebih tinggi melelahkan dan menjadi hal yang
(Cooklin et al., 2015). Masalah keuangan menakutkan karena ayah merasa tidak
menyebabkan ayah bekerja lebih lama memiliki keterampilan dan kepercayaan
dari biasanya sehingga tidak dapat diri untuk merawat bayinya (Shorey, Ang
menghabiskan waktu dengan anak and Goh, 2018).
(Thomas, Bonér and Hildingsson, 2011; 5. Pelayanan Kesehatan Saat Transisi Ayah
Wong et al., 2016). Didukung oleh Peran ayah dianggap sebagai
penelitian E. Schytt and M. Bergström pendukung dan ibu menjadi fokus
(2014) keuangan yang tidak stabil penerimaan perawatan kesehatan. Hasil
berkaitan dengan kehidupan transisi ayah. review menunjukkan minimnya
Singkatnya, tekanan keuangan dianggap dukungan dan layanan kesehatan untuk
multifaktor yang saling berkaitan antara ayah selama masa adaptasi transisi. Laki-
tanggung jawab pekerjaan dan keluarga laki membutuhkan waktu, kesempatan
yang dapat memicu depresi ayah selama dan dukungan untuk mengembangkan
masa transisi (Schytt and Bergström, dan peningkatan peran “kebapakan”.
2014). Dukungan tersedia saat berada di bangsal
3. Faktor Budaya persalinan, namun tidak ada tindak lanjut
Kebanyakan ayah bersedia untuk saat keluar dari rumah sakit. Ayah merasa
melibatkan dirinya dalam perawatan bayi kehadiran tenaga kesehatan dihadirkan
baru lahir dan perawatan pasca nifas untuk mendukung ibu dan tidak diatur
hingga pasangannya pulih. Namun, para untuk sesuai dengan keadaan ayah
ayah menyatakan kekhawatiran karena (Shorey, Ang and Goh, 2018).
secara budaya hal tersebut dianggap yang Meskipun beberapa ayah
tabu. Sehingga muncul anggapan bahwa menerima saat dikecualikan tetapi ayah
ayah yang tidak terlibat dengan urusan juga menginginkan tingkat dukungan
keluarga merupakan ciri kekuasaan laki- yang setara dengan yang dimiliki ibu dari
laki (Al Tarawneh, Noordeen and tenaga profesional. Ayah menginginkan
Almalik, 2019). akses informasi yang relevan dan layanan
Selain itu, terdapat stereotip dukungan yang disediakan khusus untuk
bahwa merawat dan mengasuh anak ayah. Ayah juga bersedia berbicara
adalah tugas feminin seorang ibu. Peran dengan profesional dan merasa akan lebih
ayah baru akan dimulai jika anak baik jika diberikan kesempatan untuk
beranjak dewasa. Maka, saat periode mencari bantuan, daripada menghadapi
awal transisi, ayah hanya berfokus pada proses adaptasi sendirian, namun
pekerjaan sebagai prioritas dan bukan pendidikan kesehatan hanya didapatkan
untuk dilibatkan dalam pengasuhan anak. saat kelas antenatal yang berfokus pada
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat ibu. (Darwin et al., 2017; Baldwin et al.,
budaya dan gender yang mempengaruhi 2019).
proses adaptasi menjadi ayah (Darwin et Kebanyakan profesional
al., 2017; Al Tarawneh, Noordeen and menganggap ayah sebagai pengasuh yang
Almalik, 2019). tidak efisien atau pengasuh “sekunder”
(Cosson and Graham, 2012). Meskipun
ayah menghadiri program dan
4. Peristiwa yang tidak direncanakan menunjukkan minatnya dalam periode
Peristiwa yang tidak direncanakan antenatal atau postnatal, kebanyakan ayah
seperti penyakit anak dapat melaporkan bahwa mereka dikecualikan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 7


ISSN Cetak 2303-
1433
tanpa mendapatakan pelajaran yang layanan kesehatan khusus yang disesuaikan
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka untuk ayah sehingga ayah kebingungan saat
(Kowlessar, Fox and Wittkowski, 2015). mencari informasi, pengetahuan dan
Ayah merasa bahwa kelas antenatal tidak dukungan yang relevan dengan situasi yang
praktis dan terlalu teoritis sehingga ayah sedang dialaminya.
tidak bisa benar-benar menerapkan ilmu SARAN
yang didapatkan saat kelas berlangsung Dibutuhkan penguatan peran
(Poh et al., 2014). tenaga kesehatan saat masa transisi laki-laki
Sesi kelas antenatal fokus pada menjadi ayah. Pelayanan kesehatan yang
hal-hal yang “normal” seperti membahas diberikan kepada ibu hendaknya juga
kesehatan ibu dan persalinan, sementara disesuaikan dengan pelayanan kesehatan
itu tidak ada pembahasan mengenai aspek yang dapat diberikan juga kepada ayah atau
penting menjadi orangtua baru seperti dengan menambahkan sesi ayah untuk
masalah sosial, kesehatan mental dan mendukung laki-laki dalam mempersiapkan
persiapan menjadi orang tua (Baldwin et diri menjadi seorang ayah. Pada artikel yang
al., 2019). Tidak semua ayah di include-kan tidak ada partisipan dengan
mendapatkan pengalaman positif saat usia< 20 tahun atau ayah muda serta
kelas antenatal. Beberapa ayah yang adaptasi transisi ayah dengan kehamilan
datang umumnya menunggu di luar klinik tidak diinginkan sehingga tidak mewakili
dan tidak terlibat dengan sesi kelas kalangan tersebut.
tersebut (Mbekenga et al., 2011)
meskipun sebenarnya ayah membutuhkan
dukungan yang sama dengan pendidikan DAFTAR PUSTAKA
kesehatan yang diberikan pada ibu Agache, A. et al. (2014) ‘Paternal
(Darwin et al., 2017). Ayah akan sangat involvement elevates trajectories of
terbantu dengan adanya kelas yang life satisfaction during transition to
berfokus pada kondisi ayah sehingga parenthood’, European Journal of
dapat mengakses informasi dan dukungan Developmental Psychology, 11(2),
menjadi lebih mudah, benar dan relevan pp. 259–277. doi:
(Shorey, Ang and Goh, 2018; Baldwin et 10.1080/17405629.2013.851025.
al., 2019). Arksey, H. and O’Malley, L. (2005)
‘Scoping studies: Towards a
methodological framework’,
SIMPULAN DAN SARAN International Journal of Social
Periode kritis dalam kehidupan l aki-laki Research Methodology: Theory and
adalah saat mereka menjalani proses Practice, 8(1), pp. 19–32. doi:
menjadi seorang ayah. Kesulitan melewati 10.1080/1364557032000119616.
proses pada masa transisi seperti kurangnya Ayinde, O. and Lasebikan, V. O. (2019)
pengetahuan, perubahan hubungan dengan ‘Factors associated with paternal
pasangan, ketidakyakinan akan peran perinatal depression in fathers of
hingga akses informasi dan dukungan yang newborns in Nigeria’, Journal of
minim dapat menimbulkan dampak Psychosomatic Obstetrics and
psikologis saat masa transisi. Dampak Gynecology. Informa UK Ltd., 40(1),
tersebut disebabkan oleh berbagai faktor pp. 57–65. doi:
yang terkait. Faktor pengetahuan, faktor 10.1080/0167482X.2017.1398726.
ekonomi, faktor budaya, peristiwa yang Baldwin, S. et al. (2019) ‘A qualitative
tidak direncanakan hingga pendidikan dan exploratory study of UK first-time
pelayanan kesehatan saat masa transisi fathers’ experiences, mental health
berupa dukungan layanan kesehatan atau and wellbeing needs during their
perawatan kesehatan pada ayah tidak transition to fatherhood’, BMJ Open.
memadai mulai dari masa kehamilan hingga BMJ Publishing Group, 9(9), p.
pasca persalinan. Tidak adanya program e030792. doi: 10.1136/bmjopen-

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 8


ISSN Cetak 2303-
1433
2019-030792. Cosson, B. and Graham, E. (2012) ‘“I felt
Baldwin, S. and Bick, D. (2017) ‘First-time like a third wheel”: Fathers’ stories
fathers’ needs and experiences of of exclusion from the ’parenting
transition to fatherhood in relation to team’, Journal of Family Studies,
their mental health and wellbeing: A 18(2–3), pp. 121–129. doi:
qualitative systematic review 10.5172/jfs.2012.18.2-3.121.
protocol’, JBI Database of Darwin, Z. et al. (2017) ‘Fathers’ views and
Systematic Reviews and experiences of their own mental
Implementation Reports, 15(3), pp. health during pregnancy and the first
647–656. doi: 10.11124/JBISRIR- postnatal year: a qualitative
2016-003031. interview study of men participating
Bergström, M. (2013) ‘Depressive in the UK Born and Bred in
Symptoms in New First-Time Yorkshire (BaBY) cohort’, BMC
Fathers: Associations with Age, Pregnancy and Childbirth, 17(1), p.
Sociodemographic Characteristics, 45. doi: 10.1186/s12884-017-1229-4.
and Antenatal Psychological Well- Eskandari, N. et al. (2016) ‘Exploring the
Being’, Birth, 40(1), pp. 32–38. doi: Lived Experience, Meaning and
10.1111/birt.12026. Imperatives of Fatherhood: An
Cabrera, N. J., Hofferth, S. L. and Chae, S. Interpretative Phenomenological
(2011) ‘Patterns and predictors of Analysis’, Global Journal of Health
father-infant engagement across Science, 8(9), p. 139. doi:
race/ethnic groups’, Early Childhood 10.5539/gjhs.v8n9p139.
Research Quarterly, 26(3), pp. 365– Eskandari, N. et al. (2019) ‘Related factors
375. doi: to paternal adaptation: A cross-
10.1016/j.ecresq.2011.01.001. sectional study for first-time fathers’,
Chin, R., Daiches, A. and Hall, P. (2011) ‘A Iranian Journal of Nursing and
qualitative exploration of first-time Midwifery Research, 24(1), p. 18.
fathers’ experiences of becoming a doi: 10.4103/ijnmr.IJNMR_144_17.
father.’, Community practitioner : Genesoni, L. and Tallandini, M. A. (2009)
the journal of the Community ‘Men’s psychological transition to
Practitioners’ & Health Visitors’ fatherhood: An analysis of the
Association, 84(7), pp. 19–23. literature, 1989-2008’, Birth, 36(4),
Available at: pp. 305–317. doi: 10.1111/j.1523-
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme 536X.2009.00358.x.
d/21941706 (Accessed: 10 Gere, M. K. et al. (2013) ‘Fathers’ mental
December 2019). health as a protective factor in the
Chin, R., Hall, P. and Daiches, A. (2011) relationship between maternal and
‘Fathers’ experiences of their child depressive symptoms’,
transition to fatherhood: A Depression and Anxiety, 30(1), pp.
metasynthesis’, Journal of 31–38. doi: 10.1002/da.22010.
Reproductive and Infant Psychology, Kowlessar, O., Fox, J. R. and Wittkowski,
29(1), pp. 4–18. doi: A. (2015) ‘First-time fathers’
10.1080/02646838.2010.513044. experiences of parenting during the
Cooklin, A. R. et al. (2015) ‘What matters first year’, Journal of Reproductive
for working fathers? Job and Infant Psychology, 33(1), pp. 4–
characteristics, work-family conflict 14. doi:
and enrichment, and fathers’ 10.1080/02646838.2014.971404.
postpartum mental health in an Lindsey, E. W. (2014) ‘Physical Activity
Australian cohort’, Social Science Play and Preschool Children’s Peer
and Medicine. Elsevier Ltd, 146, pp. Acceptance: Distinctions Between
214–222. doi: Rough-and-Tumble and Exercise
10.1016/j.socscimed.2015.09.028. Play’, Early Education and

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 9


ISSN Cetak 2303-
1433
Development, 25(3), pp. 277–294. involvement of Singaporean fathers
doi: within six months postpartum: A
10.1080/10409289.2014.890854. follow-up qualitative study’,
Madsen, S. and A, B. (2010) ‘Fatherhood Midwifery. Churchill Livingstone,
and mental health difficulties in the 70, pp. 7–14. doi:
postnatal period.’, in Conrad, D. and 10.1016/j.midw.2018.12.003.
White, A. (eds) Promoting Men’s Shorey, S., Ang, L. and Goh, E. C. L. (2018)
Mental Health. Abington,UK: ‘Lived experiences of Asian fathers
Radcliffe Publishing, pp. 74–82. during the early postpartum period:
Mbekenga, C. K. et al. (2011) ‘Postpartum Insights from qualitative inquiry’,
experiences of first-time fathers in a Midwifery, 60, pp. 30–35. doi:
Tanzanian suburb: A qualitative 10.1016/j.midw.2018.02.009.
interview study’, Midwifery, 27(2), Solberg, B. and Glavin, K. (2018) ‘From
pp. 174–180. doi: Man to Father: Norwegian First-
10.1016/j.midw.2009.03.002. Time Fathers’ Experience of the
Mckellar, B. L., Pincombe, J. and Transition to Fatherhood’, Health
Henderson, A. (2009) ‘“Coming Science Journal, 12(03), pp. 1–7.
ready or not!” Preparing parents for doi: 10.21767/1791-809x.1000569.
parenthood’. doi: Al Tarawneh, T., Noordeen, S. and Almalik,
https://doi.org/10.12968/bjom.2009.1 M. (2019) ‘“Being relieved and
7.3.40078. puzzled”: A qualitative study of first
Nishimura, A. et al. (2015) ‘Paternal time fathers’ experiences postpartum
postnatal depression in Japan: An in Jordan’, Women and Birth. doi:
investigation of correlated factors 10.1016/j.wombi.2019.07.006.
including relationship with a Thomas, J., Bonér, A.-K. and Hildingsson, I.
partner’, BMC Pregnancy and (2011) ‘Fathering in the first few
Childbirth. ???, 15(1), pp. 1–8. doi: months’, Scandinavian Journal of
10.1186/s12884-015-0552-x. Caring Sciences, 25(3), pp. 499–509.
Paulson, J. F. et al. (2010) ‘CLINICIAN ’ S doi: 10.1111/j.1471-
CORNER Prenatal and Postpartum 6712.2010.00856.x.
Depression in Fathers’, Methods, Vismara, L. et al. (2016) ‘Perinatal
303(19), pp. 1961–1969. Parenting Stress, Anxiety, and
Poh, H. L. et al. (2014) ‘First-time fathers’ Depression Outcomes in First-Time
experiences and needs during Mothers and Fathers: A 3- to 6-
pregnancy and childbirth: A Months Postpartum Follow-Up
descriptive qualitative study’, Study’, Frontiers in Psychology, 7.
Midwifery. Elsevier, 30(6), pp. 779– doi: 10.3389/fpsyg.2016.00 938.
7
787. doi: Wong, O. et al. (2016) ‘Perinat al tal
10.1016/j.midw.2013.10.002. health: Fathers - the (mostly)
Ramchandani, P. et al. (2005) ‘Paternal forgotten parent’, Asia-Pacific
depression in the postnatal period Psychiatry, 8(4), pp. 247–255. doi:
and child development: A 10.1111/appy.12204.
prospective population study’,
Lancet, 365(9478), pp. 2201–2205.
doi: 10.1016/S0140-6736(05)66778-
5.
Schytt, E. and Bergström, M. (2014) ‘First-
time fathers’ expectations and
experiences of childbirth in relation
to age’, Midwifery, 30(1), pp. 82–88.
doi: 10.1016/j.midw.2013.01.015.
Shorey, S. et al. (2019) ‘Paternal

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1, Nopember 1

Anda mungkin juga menyukai