Oleh:
Mellani Puja Fahrera
1511011042
Oleh:
Mellani Puja Fahrera
15.1101.1042
Artikel Jurnal ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Pembimbing I
Pembimbing II
Dewan Penguji Ujian Skripsi pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Mengetahui,
Dekan
Abstrak:
Pendahuluan: Penyakit jantung koroner salah satunya ditandai dengan nyeri dada. Pengetahuan
nyeri dada akan berdampak pada respon awal dalam mengambil keputusan. Tujuan penelitian
ini untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan kejadian nyeri dada dengan respon awal
pasien dalam mencari pertolongan pertama pada penyakit jantung koroner di Puskesmas Kalisat.
Metode: Desain penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner yang berjumlah 181 orang
dengan sampel sebanyak 125 orang yang diambil secara purposive sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Analisa data uji statistik yang digunakan
adalah Spearman Rho (p < 0,05) diperoleh nilai P value adalah 0,001 dengan nilai koefisien
korelasi 0,807, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan kejadian nyeri
dada dengan respon awal pasien dalam mencari pertolongan pertama pada penyakit jantung
koroner di Puskesmas Kalisat. Diskusi: Direkomendasikan kepada pasien dengan riwayat
penyakit jantung koroner ketika mengalami kejadian nyeri dada diharapkan dapat mematuhi
dalam mencari pertolongan pertama.
Kata kunci: Penyakit Jantung Koroner, Pengetahuan Nyeri Dada, Respon Awal, Mencari
Pertolongan Pertama.
Abstract
Introduction: Coronary heart disease is marked with chest pain. Knowledge of chest pain will
have an impact on the initial response in decision making. The purpose of this research is to
identify the correlation between incidents of chest pain knowledge with patient’s initial response
in seeking first aid on coronary heart disease at Puskesmas Kalisat. Methods:The design of this
research was correlation with cross sectional approach. The populations of this research were
181 people patients who have coronary heart disease history with the samples were 125 people
which were taken used purposive sampling. The technique of data collection used questionnaire.
Result: The analysis based on statistics test Spearman Rho (p < 0,05) resulted p value was
0,001 with coefficient correlation 0,807 thus it could be concluded that if the correlation between
incident of chest pain knowledge with patient’s initial response in seeking first aid on coronary
heart disease at Puskesmas Kalisat had a very strong correlation. Discussion: It is
recommended for patients with coronary heart disease history when they are in chest pain to be
obey and well-behave in seeking first aid.
Key words: Coronary Heart Disease, Chest Pain Knowledge, Initial Response, Seeking First
Aid.
PENDAHULUAN sehingga ketika timbul gejala,
Penyakit jantung koroner pasien dan keluarga beranggapan
adalah penyakit yang diakibatkan hanya sakit biasa yang akan sembuh
adanya penyumbatan pembuluh ketika sudah minum obat bebas
darah koroner. Gejala umum yang yang dibeli di apotik terdekat dan
penderita PJK alami ketika serangan beristirahat (McKinly, et al., 2009).
akut yang terjadi adalah nyeri dada Penelitian telah banyak dilakukan
yang kebanyakan sebagai penyebab yang menyatakan bahwa
kekambuhan (Rega Dwi P, 2018). pengetahuan menjadi salah satu
Di Indonesia menurut hasil faktor penting dari pemanjangan
Riskesdas tahun 2013, penderita waktu tiba pasien yang berhubungan
PJK meningkat seiring dengan dengan pasien kurang memiliki
bertambahnya usia. Perkiraan pengetahuan mengenali tanda dan
jumlah penderita PJK tertinggi gejala PJK (Perkins Porras et al.,
diduduki Jawa Timur yaitu 1,3% 2009).
atau sekitar 375.127 orang. (Desta Masyarakat memiliki respon
Saesarwati, 2016). Prevalensi yang berbeda saat merasakan sakit,
penyakit jantung koroner di sehingga pada saat gejala penyakit
Kabupaten Jember kurang lebih yang dirasakan, maka akan timbul
sebanyak 400 orang setiap tahunnya. berbagai macam perilaku dan
(Dinas Kesehatan, 2018). usaha. Pada saat muncul gejala
Faktor tingkat pengetahuan nyeri dada, pasien PJK hanya
berpotensi terhadap keterlambatan beristirahat, menganggap nyeri
tiba pasien PJK di IGD, hal ini akan segera berkurang. Padahal
dikarenakan pengetahuan terhadap kenyataannya, nyeri dada tersebut
PJK akan sangat menentukan pasien ada yang tidak dapat hilang hanya
dan keluarga untuk dapat dengan beristirahat saja (Lina
melakukan tindakan segera ketika Indrawati, 2014). Respon yang
mengalami tanda dan gejala PJK berkaitan dengan gejala yang mulai
tersebut. Keterlambatan tiba di IGD dirasakan yaitu tidak melakukan
terjadi ketika pasien dan keluarga tindakan apapun hingga
tidak memahami PJK dengan baik berkonsultasi dengan dokter atau
pergi ke IGD rumah sakit. Pada diperoleh yaitu angka kejadian
gejala PJK maka respon perilaku penyakit jantung koroner di
sangat penting mempengaruhi Puskesmas Kalisat mengalami
keterlambatan tiba di IGD (McKee peningkatan dalam tiga tahun
et al., 2013). Keterlambatan tiba terakhir yaitu kurang lebih
pasien di IGD dengan PJK menigkat sebanyak 20-30 jumlah
dikarenakan pasien merasa mampu pasien setiap tahunnya. Pada tahun
melakukan pengobatan secara 2016 tercatat ada 137 orang
mandiri dengan cara kompres, mengalami PJK, tahun 2017
istirahat, diolesi minyak, diterapi tercatat ada 165 orang, dan pada
pijit, dan bahkan membeli obat tahun 2018 tercatat ada 181 orang
bebas untuk mengurangi keluhan yang mengalami PJK.
yang dialami. Mencari pengobatan Berdasarkan latar belakang
dengan tidak langsung ke rumah tersebut peneliti tertarik untuk
sakit terdekat untuk mendapatkan melakukan penelitian hubungan
pertolongan dinilai berkontribusi pengetahuan kejadian nyeri dada
lebih dari 50% menyebabkan dengan respon awal pasien dalam
keterlambatan tiba pasien di IGD mencari pertolongan pertama pada
(George, 2013). penyakit jantung koroner di
Menurut Rohman (2013) di puskesmas Kalisat. Adapun tujuan
Indonesia penyebab pasien tiba dari penelitian ini yaitu
terlambat di IGD disebabkan oleh mengidentifikasi pengetahuan
sebagian besar penderita PJK kejadian nyeri dada terhadap respon
mengobati diri sendiri seperti awal pasien dalam mencari
kompres, diolesi minyak gosok dan pertolongan pertama pada penyakit
dipijit terlebih dahulu sebelum ke jantung koroner di puskesmas
rumah sakit. Kalisat.
Hasil Studi Pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti
dimulai sejak bulan Januari pada
tahun 2019 dengan hasil
wawancara sekaligus data yang
METODE PENELITIAN rho yaitu untuk mengetahui
Dalam penelitian ini, peneliti hubungan antara variabel
menggunakan desain penelitian independen dan variabel dependen
correlational dengan pendekatan dengan data berskala ordinal
cross-sectional, yaitu mencoba (Handayani, 2014).
mencari hubungan antar variable dan
subjek penelitian dikumpulkan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
diukur dalam waktu bersamaan Hasil Penelitian
(Notoatmodjo, 2012). Populasi Tabel 1 Distribusi Responden
dalam penelitian ini adalah pasien Berdasarkan Jenis Kelamin dan
dengan riwayat PJK sebanyak 181 di Pendidikan Terakhir di Puskesmas
Puskesmas Kalisat. Besarnya sampel Kalisat.
pada penelitian ini berdasarkan Jenis Kelamin
Kategori Frekuensi Prosentase
rumus Slovin yaitu 125 orang. Laki-laki 92 73,6
Sampling dalam penelitian ini Perempuan 33 26,4
Pendidikan Terakhir
menggunakan jenis Non probability SD 21 16,8
sampling dengan tehnik purposive SMP 37 29,6
SMA 26 20,8
sampling yaitu dengan cara memilih SARJANA 16 12,8
Tidak Sekolah 25 20,0
sampel di antara populasi sesuai
Sumber : Data Primer Terolah
dengan yang dikehendaki peneliti
Berdasarkan tabel 1 diatas
(Nursalam, 2015).
menunjukkan sebagian besar
Pada penelitian ini alat
berjenis kelamin laki-laki dengan
pengumpul data menggunakan
persentase 73,6 % atau 92 orang.
instrumen lembar kuesioner. Pada
Sebagian besar pendidikan terakhir
kuisioner variabel independen yaitu
SMP dengan persentase 29,6% atau
menggunakan skala Guttman dengan
37 orang.
pertanyaan pilihan ganda. Sedangkan
pada kuisioner variabel dependen
yaitu menggunakan skala Likert
dengan terdapat pernyataan positif
dan negatif. Uji statistik yang
digunakan adalah uji Spearman’s
Tabel 2 Distribusi Responden BMI
Berdasarkan Pekerjaan, Penghasilan Kategori Frekuensi Prosentase
< 18,5 16 12,8
dan Jarak rumah ke Puskesmas
18,5-24,9 35 28,8
Kalisat. > 24,9 74 59,2
Pekerjaan Riwayat Penyakit Keluarga (PJK)
Kategori Frekuensi Prosentase Tidak 87 69,6
IRT 7 5,6 Ya 38 30,4
Wiraswasta 62 49,6 Riwayat Penyakit Pasien
Petani 14 11,2 Merokok 59 47,2
PNS 16 12,8 Hipertensi 27 21,6
DLL 26 20,8 Kolesterol 35 28,0
Penghasilan tinggi
< Rp. 1 Juta 82 65,6 Diabetes 4 3,2
> Rp. 1 Juta 43 34,4 Konsumsi Makanan Asin dan Berlemak
Jarak Rumah ke Puskesmas Tidak 18 14,4
< 1 Km 35 28,0 Ya 107 85,6
> 1 Km 90 72,0 Stres saat Menghadapi Masalah
Tidak 23 18,4
Sumber : Data Primer Terolah
Ya 102 81,6
Berdasarkan tabel 2 diatas Olahraga
Tidak 97 77,6
menunjukkan sebagian besar
Ya 28 22,4
pekerjaan responden yaitu Sumber : Data Primer Terolah
wiraswasta dengan persentase Berdasarkan tabel 3 diatas
49,6% atau 62 orang. Penghasilan menunjukkan sebagian besar
responden sebagian besar < Rp. 1 responden memiliki BMI > Normal
Juta dengan persentase 65,6% atau 18,5-24,9 dengan persentase 59,2 %
82 orang. Sebagian besar jarak atau 74 orang. Sebagian besar tidak
rumah dengan Puskesmas yaitu > 1 memiliki riwayat penyakit keluarga
Km dengan persentase 72,0% atau (PJK) dengan persentase 69,6 % atau
90 orang. 87 orang. Sebagian besar responden
memiliki riwayat penyakit merokok
Tabel 3 Distribusi Responden dengan persentase 47,2 % atau 59
Berdasarkan BMI, Riwayat orang. Responden mengkonsumsi
Penyakit Keluarga (PJK), Riwayat makanan asin dan berlemak dengan
Penyakit Pasien, Konsumsi persentase 85,6% atau 107 orang.
Makanan Asin dan Berlemak, Stres Sebagian besar responden stres saat
Saat Menghadapi Masalah, menghadapi masalah dengan
Olahraga di Puskesmas Kalisat. persentase 81,6% atau 102 orang.
Sebagian besar responden tidak Tabel 5 Distribusi Responden
berolahraga dengan persentase Berdasarkan Pengetahuan Kejadian
77,6% atau 97 orang. Nyeri Dada Pasien pada Penyakit
Tabel 4 Distribusi Responden Jantung Koroner di Puskesmas
Berdasarkan Usia, Berat Badan, Kalisat.
Tinggi Badan, Tekanan Darah, Nadi Pengetahuan Kejadian Nyeri Dada
Kategori Frekuensi Prosentase
di Puskesmas Kalisat Kurang 53 42,4
Cukup 38 30,4
Usia Baik 34 27,2
Mean Nilai Nilai Total 125 100,0
Maximum Minimum Sumber : Data Primer Terolah
61,20 th 77 th 45 th
Berat Badan Berdasarkan tabel 5 diatas
70,13 kg 80 kg 48 kg menunjukkan sebagian besar
Tinggi Badan
164,38 cm 178 cm 155 cm responden memiliki pengetahuan
Tekanan Darah
126,64 mmHg 180 mmHg 90 mmHg kejadian nyeri dada yaitu kurang
Nadi
86,72x/mnt 116x/mnt 68x/mnt
dengan persentase 42,4% atau 53
Sumber : Data Primer Terolah orang.
Berdasarkan tabel 4 diatas
menunjukkan bahwa rata-rata usia Tabel 6 Distribusi Responden
yaitu 61,20 tahun, dengan nilai Berdasarkan Respon Awal Pasien
maximum 77 tahun dan nilai dalam Mencari Pertolongan Pertama
minimum 45 tahun. Berat badan rata- pada Penyakit Jantung Koroner di
rata yaitu 70,13 kg, dengan nilai Puskesmas Kalisat.
maximum 80 kg dan nilai minimum Respon Awal Pasien dalam Mencari
Pertolongan Pertama
47 kg. Tinggi Badan rata-rata yaitu Kategori Frekuensi Prosentase
Kurang 72 57,6
164,38 cm, dengan nilai maximum Cukup 37 29,6
178 cm dan nilai minimum 155 cm. Baik 16 12,8
Total 125 100,0
Tekanan Darah rata-rata yaitu 126,64 Sumber : Data Primer Terolah
mmHg, dengan nilai maximum 180 Berdasarkan tabel 6 diatas
mmHg dan nilai minimum 90 menunjukkan sebagian besar
mmHg. Nadi rata-rata yaitu 86,72 responden memiliki respon awal
x/mnt, dengan nilai maximum pasien dalam mencari pertolongan
116x/mnt dan nilai minimum pertama yaitu kurang dengan
68x/mnt. persentase 57,6% atau 72 orang.
Tabel 7 Hubungan pengetahuan kejadian nyeri dada dengan respon awal pasien
dalam mencari pertolongan pertama di Puskesmas Kalisat.
Respon Awal Pasien
Pengetahuan Kejadian Kurang Cukup Baik Total R p
Nyeri Dada Value
Kurang 53 0 0 53
Cukup 17 20 1 38 0,807 0,000
Baik 2 17 15 34
Total 72 37 16 125
Sumber : Data Primer Terolah