Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Proposal Kerja Praktek : Pengujian Sifat Fisik Dan Kuat Tekan Uniaksial
Pada Batutrakit Di Kampung Saoka Distrik
Maladumes Kota Sorong Provinsi Papua Barat
Daya
Nama : Yully Veronica Rumkabu
NIM : 21663012
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : S1 Teknik Pertambangan
Disetujui,
Pembimbing Pembimbing Teknis
Diketahui,
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Teknik Pertambangan Teknik Pertambangan
dan Perminyakan
iii
PERYATAAN KEASLIAN KERJA PRAKTEK
iv
PERNYATAAN MENYELESAIKAN KERJA PRAKTEK
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
pratek ini. Kerja praktek ini dilaksanakan di Laboratorium PT. AKAM Kota
Sorong, Provinsi Papua Barat Daya dengan judul Pengujian Sifat Fisik Dan Kuat
Tekan Unsiaksial Pada Batutrakit Di Kampung Saoka Distrik Maladumes Kota
Sorong Provinsi Papua Barat Daya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Hendri P. Perangin-angin,
S.T.,M.T selaku dosen pembimbing dan Kakak Erick Tiblola, S.T selaku
pembimbing teknis, dosen-dosen Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Papua
yang telah memberikan masukan dan saran. Disamping itu, penulis juga ingin
sampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga terlebih khusus kepada orang tua
penulis atas segala doa dan dukungannya dan juga kepada teman-teman penulis
khususnya Kumala, Nurul, Vanila, Irma, Natalia atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan oleh sebab
itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah membaca
laporan praktek ini sangat diharapkan demi kesempurnaannya. Akhir kata semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan berkontribusi untuk semua pembaca.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN TUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .......................................... iv
PERNYATAAN MENYELESAIKAN KERJA PRAKTEK ..................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN ................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek ................................................ 1
1.4 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................... 2
1.5 Lokasi dan Kesampaian daerah .............................................. 3
1.6 Vegetasi................................................................................. 3
1.7 Keadaan Geologi ................................................................... 4
1.8 Waktu dan Tempat ................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6
2.1 Genesa Batutrakit .................................................................. 6
2.2 Sifat Mekanik Batuan ............................................................ 6
2.3 Sifat Fisik Batuan .................................................................. 7
III. MATERI KERJA PRAKTEK ......................................................... 10
3.1 Pengujian Kuat Tekan Uniaksial ............................................ 10
3.2 Pengujian Sifat Fisik .............................................................. 14
IV. PENUTUP ...................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan ........................................................................... 20
vii
4.2 Saran .................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 21
LAMPIRAN ............................................................................................ 22
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1 Peta kesampaian daerah penelitian .................................................. 3
1.2 Vegetasi pada daerah penelitian ...................................................... 4
1.3 Peta geologi regional ...................................................................... 5
3.1 Sampel diletakkan dalam mesin uji kuat tekan ................................ 11
3.2 Beban yang diberikan pada sampel ................................................. 12
3.3 Sampel failure ............................................................................... 12
3.4 Klasifikasi menurut berbagai sumber .............................................. 14
3.5 Timbang berat asli .......................................................................... 15
3.6 Sampel dijenuhkan.......................................................................... 16
3.7 Timbang sampel jenuh .................................................................... 16
3.8 Timbang sampel jenuh tergantung dalam air ................................... 16
3.9 Sampel dimasukkan dalam oven ..................................................... 17
3.10 Timbang sampel kering ................................................................... 17
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1 Waktu penelitian kerja praktek ........................................................ 5
3.1 Data Hasil Pengujian Kuat Tekan Uniaksial Batutrakit ................... 13
3.2 Hasil Penimbangan Sampel Batutrakit ............................................ 18
3.3 Hasil Perhitungan Sifat Fisik Pada Sampel Batutrakit ..................... 18
x
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
Pemakaian
Singkatan/Simbol Nama Satuan Pertama Kali
pada Halaman
Singkatan
American Standard Testing
ASTM 1
and Material
A.Md Ahli Madya 2
BT Bujur Timur 3
C Celcius 17
Cm Centimeter 10
Commanditaire
CV 2
Vennootschap
Cm2 Centimeter Persegi 7
Cm3 Centimeter Kubik 8
dkk Dan Kawan-Kawan 6
gr Gram 8
International Society for
ISRM Rock Mechanics and Rock 7
Engineering
jl Jalan 2
K kalium 6
km Kilometer 3
KP Kerja Praktek 5
kN Kilonewton 7
LS Lintang Selatan 3
m Meter 4
MPa Mega Pascal 7
Mdpl Meter Diatas Permukaan
4
Laut
PT Perseroan Terbatas 2
S.T Sarjana Teknik 2
t Tinggi 7
Wilayah Izin Usaha
WIUP 1
Pertambangan
Simbol
A Luas penampang 7
E Modulus young 7
F Gaya 7
n Porositas 9
r Jari – jari 7
SiO2 Silika dioksida 6
Tmdo Gunung api dore 4
V Nisbah poisson 7
Wn Berat asli sampel 8
xi
W0 Berat kering sampel 8
Berat jenuh sampel
Ws 8
tergantung dalam air
Ww Berat jenuh sampel 8
σt Kuat tekan batuan 7
π Phi 7
< Kurang dari 6
> Lebih dari 6
% Persentase 6
± Kurang lebih 3
' Menit 3
" Detik 3
o
Derajat 3
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Perhitungan kuat tekan uniaksial ..................................................... 23
B. Perhitungan sifat fisik ..................................................................... 25
C. Alat dan bahan pengujian kuat tekan dan sifat fisik ......................... 30
D. Jurnal harian KP ............................................................................. 34
xiii
I PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mendapatkan nilai sifat fisik batutrakit.
2. Memperoleh nilai kuat tekan uniaksial dari batutrakit.
1
merupakan tempat pengujian sampel yang berada dalam wilayah PT. AKAM
(Laboratorium). Kegiatan Kerja Praktek ini dilakukan selama 25 hari.
2
1.5. Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi penelitian atau daerah pengambilan sampel secara astronomis
terletak pada koordinat 131o48’52,10’’ BT dan 0o15’52,20’’ LS dan secara
administratif terletak di Kampung Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong,
Provinsi Papua Barat Daya. Dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Samudera Pasifik
2. Sebelah Timur : Distrik Sorong Barat
3. Sebelah Selatan : Distrik Makbon (Distrik Sorong)
4. Sebelah Barat : Kelurahan Tanjung Kasuari
Untuk mencapai lokasi pengambilan sampel dapat ditempuh melalui jalan
darat dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua dengan jarak
tempuh ± 12,6 km dari Pelabuhan Kota Sorong dengan waktu tempuh sekitar 27-
56 menit.
1.6. Vegetasi
Vegetasi pada daerah pengambilan sampel ditumbuhi beberapa tumbuhan
yaitu rerumputan, pohon pelindung/gamal (Gliricidia Sepium), pohon pisang
3
(Musa Paradisiaca), pohon sukun (Artocarpus Altilis), dan pohon jambu bol
(Syzygium Malaccense).
4
Gambar 1.3 Peta Geologi Regional
: Waktu Pelaksanaan
5
II TINJAUAN PUSTAKA
6
berbentuk kerucut. Penekanan uniaksial terhadap sampel batuan silinder
merupakan uji sifat mekanik yang paling umu digunakan. Uji kuat uniaksial
dilakukan untuk menentukan kuat tekan batuan (σt), modulus young (E), nisbah
poisson (v), dan kurva tegangan regangan (Ariyanto,dkk.2020)
Menurut ISRM (1981), syarat sampel batuan uji laboratorium mekanika
batuan berbentuk silinder ditekan atau dibebani sampai runtuh. Perbandingan
antara tinggi dan diameter sampel silinder yang umum digunakan adalah 2 sampai
2,5 dengan luas permukaan pembebanan yang datar, halus dan pararel tegak lurus
terhadap sumbu aksis dampel batuan. dari hasil pengujian yang dilakukan akan
dapat dibeberapa data, seperti:
1. Kuat Tekan Batuan (σc)
Tujuan utama uji kuat tekan uniaksial adalah untuk mendaptkan nilai kuat
tekan sampel batuan. Harga tegangan pada saat sampel batuan hancur
didefinisikan sebagai kuat tekan uniaksial batuan dan diberikan oleh hubungan :
F
σc = A (2.1)
Dengan σc adalah kuat tekan batuan (Mpa), F adalah gaya yang bekerja
pada saat sampel batuan hancur (KN), dan A luas penampang (cm2) yang dihitung
menggunakan rumus permukaan lingkaran dimana r adalah jari-jari dan t adalah
tinggi sampel, 𝜋 merupakan konstanta (3,14).
𝐴 = 𝜋. 𝑟 2 (2.2)
Dari hasil uji kuat tekan batuan maka akan diperoleh nilai kuat tekan dari
sampel batuan, dimana nilai tersebut akan menunjukkan bahwa batuan termasuk
dalam klasifikasi kuat tekan.
7
2.3.1 Bobot Isi (Density)
Bobot isi adalah rasio massa batuan dengan volume total batuan. Batuan
umumnya tersusun oleh massa padat, air dan udara. Bobot isi dibagi menjadi 3
kategori, yaitu:
1. Bobot isi asli (gr/cm3) atau natural density yaitu rasio antara berat batuan asli
dengan volume batuan.
wn
Bobot isi = w (2.3)
w −ws
Dengan, wn merupakan berat sampel asli atau alami (gr) dan w w adalah
berat jenuh sampel (gr) serta ws merupakan berat sampel jenuh tergantung dalam
air dimana sampel tergantuang dalam air (gr).
2. Bobot isi kering (gr/cm3) atau dry density yaitu rasio antara berat batuan
kering dengan volume batuan.
𝑤0
Bobot isi kering = 𝑤 (2.4)
𝑤 −𝑤𝑠
3. Bobot isi jenuh (gr/cm3) atau saturated density yaitu rasio antara berat
batuan jenuh dengan volume batuan.
𝑤𝑤
Bobot isi jenuh = 𝑤 (2.5)
𝑤 −𝑤𝑠
2. True Specific Gravity yaitu rasio antara bobot isi basah batuan dengan
bobot isi air.
𝑤0
Berat isi asli = 𝑤 / berat isi air (2.7)
𝑤 −𝑤𝑠
8
1. Kadar air asli (%) atau natural water content yaitu rasio antara berat air asli
yang ada dalam batuan dengan butiran itu sendiri :
wn −w0
Kadar air asli = × 100% (2.8)
w0
2. Kadar air jenuh (%) atau saturated water content yaitu rasio antara berat
air jenuh yang ada dalam batuan sengan butiran batuan itu sendiri.
ww −wn
Kadar air jenuh = × 100% (2.9)
w0
9
III MATERI KERJA PRAKTEK
10
3.1.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah alat corring batuan, jangka
sorong, spidol, gurinda, dan alat kuat tekan. Sedangkan, bahan yang digunakan
dalam pengujian ini ialah sampel batutrakit dan air.
11
Gambar 3.2 Beban yang diberikan pada sampel
3. Amati pembebanan yang terjadi, matikan mesin dan catat gaya yang diterima
sampel ketika sampel failure. Dimana, sampel mengalami deformasi akibat
tekanan yang diberikan oleh mesin uji.
12
3.1.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Uniaksial
Berikut merupakan hasil dari uji kuat tekan uniaksial batutrakit yang dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengujian Kuat Tekan Uniaksial Batutrakit
Dimensi sampel (cm) Luas Nilai Kuat Tekan
Beban
Sampel Jari-jari Penampang
Tinggi (t) (kN) kN/cm2 10(MPa)
(r2) (cm2)
Bt 01 2 8 12,56 45 3,583 35,828
Bt 02 2 8 12,56 35 2,787 27,866
Bt 03 2 8 12,56 50 3,981 39,806
Rata-rata 3,583 34,500
Contoh perhitungan :
Diketahui :
Beban (F) : 45 kN
Jari-jari (r) : 2 cm
Ditanya : kuat tekan uniaksial batuan (σt) ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2
σt = F/A
= 45 kN/12,56 cm2
= 3,583 kN/cm2 x 10
= 35,828 MPa
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.1 dapat diketahui bahwa nilai kuat
tekan pada sampel batutrakit berkisar antara 35,828 MPa sampai 39,806 MPa
dengan nilai rata-rata kuat tekan dari batutrakit sebesar 34,500 MPa. Sedangkan,
berdasarkan klasifikasi kuat tekan menurut berbagai sumber (dapat dilihat pada
gambar 3.4), batutrakit pada daerah penelitian masuk dalam kategori moderate.
13
Gambar 3.4 Klasifikasi Menurut Berbagai Sumber
14
derajat kejenuhan (degree of saturation) dengan melakukan penimbangan pada
sampel yang meliputi :
1. Berat sampel asli (Wn)
2. Berat sampel jenuh (Ww), dimana sampel tersebut telah direndam selama 24
jam didalam air.
3. Berat sampel jenuh tergantung dalam air (Ws)
4. Berat sampel kering (Wo), dimana sampel tersebut sudah dimasukan
kedalam oven selama 24 jam dengan temperatur ± 90 oc.
15
Gambar 3.6 Sampel dijenuhkan
3. Setelah perendaman selama 24 jam, sampel dikeluarkan dari desikator dan
ditimbang untuk mendapatkan berat jenuh.
16
5. Setelah mendapatkan berat jenuh tergantung dalam air. Langkah selanjutnya
yaitu sampel dikeringkan dengan cara memasukan sampel kedalam oven
listrik selama 24 jam dengan suhu 90oc.
17
Tabel 3.2 Hasil Penimbangan Sampel Batutrakit
Berat
Berat Jenuh Berat
Berat Asli
Berat Cawan Jenuh Tergantung kering
Sampel
(gr) Dalam Air
(Wn) (Ww) (Ws) (W0)
gr gr gr gr
Bt 1 10 36,8 37,2 16,4 35,1
Bt 2 9,3 35,6 36,2 17,8 35,5
Bt 3 11,6 44,3 44,8 21,5 43,4
Rata – rata 38,9 39,4 18,6 38
Keterangan :
Bt 1 = Sampel Batutrakit 1
Bt 2 = Sampel Batutrakit 2
Bt 3 = Sampel Batutrakit 3
Berdasarkan hasil perhitungan pengujian sifat fisik pada tabel 3.3
didapatkan bobot isi dari ketiga sampel berkisar antara 1,77 gr/cm3 sampa dengan
1,90 gr/cm3 dengan rata-rata bobot isi asli 1,87 gr/cm3, nilai bobot isi jenuh
berkisar antara 1,79 gr/cm3 sampai dengan 1,96 gr/cm3dengan nilai rata-rata 1,89
gr/cm3, bobot isi kering dari ketiga sampel berkisar antara 1,68 gr/cm3 sampai
dengan 1,92 gr/cm3 dengan nilai rata-rata bobot isi kering 1,82 gr/cm3. Nilai berat
jenis semu dari ketiga sampel berkisar antara 1,70 sampai dengan 1,92 dengan
nilai rata-rata dari berat jenis semu yaitu 1,83 sedangkan nilai berat jenis asli dari
ketiga sampel berkisar antara 1,90 sampai dengan 2,01 dengan nilai rata-rata dari
18
berat jenis asli yaitu 1,96. Kadar air asli dari ketiga sampel batutrakit berkisar
antara 0,3 % sampai dengan 4,8 % dengan rata-rata kadar air asli yaitu 2,40 %
sedangkan kadar air semu dari ketiga sampel batutrakit berkisar antara 2,8 %
sampai dengan 6 % dengan rata-rata kadar air semu yaitu 4 %. Nilai derajat
kejenuhan dari ketiga sampel betutrakit berkisar antara 3,9 % hingga 81 % dengan
nilai rata-rata derajat kejenuhan dari sampel tersebut berkisar 32,97 %. Porositas
dari ketiga sampel batutrakit berkisar antara 3 % sampai dengan 10,1 % dengan
rata-rata porositas yaitu 6,37 %. Sedangkan, angka pori atau void ratio dari ketiga
sampel batutrakit berkisar antara 0,03 hingga 0,11 dengan rata-rata angka pori
sebesar 0,068.
19
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa,
1. Nilai rata-rata dari setiap parameter sifat fisik meliputi bobot isi asli 1,87
gr/cm3, bobot isi jenuh 1,89 gr/cm3, bobot isi kering gr/cm3, berat jenis asli
1,83, berat jenis semu 1,96, kadar air asli 2,40%, kadar air semu 4%,
porositas 6,37%, derajat kejenuhan 32,97%, dan angka pori 0,068.
2. Nilai kuat tekan uniaksial pada sampel batutrakit 1 sebesar 35,828 MPa,
sampel batutrakit 2 sebesar 27,866 MPa, dan sampel batutrakit 3 sebesar
39,806 MPa dengan nilai rata-rata kuat tekan uniaksial dari ketiga sampel
batutrakit sebesar 34,500 Mpa.
4.2 Saran
1. Diharapkan pada penelitian berikutnya diharapkan pengujian dapat
dilakukan di laboratorium yang lengkap agar bisa juga dilakukan
perhitungan terhadap modulus young, nisbah poisson, serta kurva tegangan-
regangan.
2. Untuk penelitian berikutnya diharapkan dalam proses preparasi sampel agar
tidak patah sehingga tidak menggulang untuk melakukan coring maupun
pengambilan sampel dilapangan lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
L
A
M
P
I
R
A
N
22
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL
A. Sampel Batutrakit 1
Diketahui :
Diameter : 4 cm
Jari-jari : 2 cm
Beban : 45 kN
Ditanya : σt ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2
σt = F/A
= 45 kN/12,56 cm2
= 3,583 kN/cm2 . 10
= 35,828 MPa
B. Sampel Batutrakit 2
Diketahui :
Diameter : 4 cm
Jari-jari : 2 cm
Beban : 35 kN
Ditanya : σt ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2
σt = F/A
= 35 kN/12,56 cm2
23
= 2,787 kN/cm2 . 10
= 27,866 MPa
C. Sampel batutrakit 3
Diketahui :
Diameter : 4 cm
Jari-jari : 2 cm
Beban : 50 kN
Ditanya : σt ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2
σt = F/A
= 50 kN/12,56 cm2
= 3,981 kN/cm2 . 10
= 39,806 MPa
24
LAMPIRAN B. PERHITUNGAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL
A. Sampel Batutrakit 1
Diketahui :
Wn : 36,8 gr
Ww : 37,2 gr
Ws : 16,4 gr
W0 : 35,1 gr
Ditanya :
bobot isi asli, bobot isis jenuh, bobot isi kering, berat jenis semu, beratjenis asli,
kadar air asli, kadar air jenuh, porositas, derajat kejenuhan, void ratio ?
Penyelesaian :
Wn
1. Bobot isi asli =
WW−Ws
36,8
=
37,2−16,4
= 1,77 gr/cm3
Ww
2. Bobot isi jenuh = Ww−Ws
37,2
=
37,2−16,4
= 1,79 gr/cm3
0W
3. Bobot isi kering = Ww−Ws
35,1
=
37,2−16,4
= 1,68 gr/cm3
0W
4. Berat jenis semu = Ww−Ws /Bobot isi air
35,1
= 37,2−16,4 / 1
= 1,70 gr/cm3
W0
5. Berat jenis asli =W /Bobot isi air
0−Ws
35,1
= 35,1−16,4 /1
= 1,90 gr/cm3
25
Wn−W0
6. Kadar air asli = × 100%
W0
36,8−35,1
= × 100%
35,1
= 4,8 %
Ww−W0
7. Kadar air jenuh = × 100%
W0
37,2−35,1
= × 100%
35,1
=6%
Ww−W
8. Porositas = Ww−Ws0 × 100%
37,2−35,1
= 37,2−16,4 × 100%
= 10,1%
Wn−W
9. Derajat kejenuhan = Ww−W0 × 100%
0
36,8−35,1
= 37,2−35,1 × 100%
= 81%
n
10. Void ratio = 1−n
10,1%
=
1−10,1%
0,101
=
1−0,101
= 0,11
B. Sampel Batutrakit 2
Diketahui :
Wn : 35,6 gr
Ww : 36,2 gr
Ws : 17,8 gr
W0 : 35,5 gr
Ditanya :
bobot isi asli, bobot isis jenuh, bobot isi kering, berat jenis semu, beratjenis asli,
kadar air asli, kadar air jenuh, porositas, derajat kejenuhan, void ratio ?
Penyelesaian :
26
Wn
1. Bobot isi asli = WW−Ws
35,6
=
36,2−17,8
= 1,93 gr/cm3
Ww
2. Bobot isi jenuh = Ww−Ws
36,2
=
36,2−17,8
= 1,96 gr/cm3
0W
3. Bobot isi kering = Ww−Ws
35,5
=
36,2−17,8
= 1,92 gr/cm3
0W
4. Berat jenis semu = Ww−Ws /Bobot isi air
35,5
= /1
36,2−17,8
= 1,92 gr/cm3
W0
5. Berat jenis asli =W /Bobot isi air
0−Ws
35,5
= 35,5−17,8 /1
= 2,01 gr/cm3
Wn−W0
6. Kadar air asli = × 100%
W0
35,6−35,5
= × 100%
35,5
= 0,3%
Ww−W0
7. Kadar air jenuh = × 100%
W0
36,2−35,5
= × 100%
35,5
= 2,8 %
Ww−W
8. Porositas = Ww−Ws0 × 100%
36,2−35,5
= 36,2−17,8 × 100%
= 3%
Wn−W
9. Derajat kejenuhan = Ww−W0 × 100%
0
27
35,6−35,5
= 36,2−35,5 × 100%
= 14%
n
10. Void ratio = 1−n
3%
=
1−3%
0,03
=
1−0,03
= 0,031
C. Sampel Batutrakit 3
Diketahui :
Wn : 44,3 gr
Ww : 44,8 gr
Ws : 21,5 gr
W0 : 43,4 gr
Ditanya :
bobot isi asli, bobot isis jenuh, bobot isi kering, berat jenis semu, beratjenis asli,
kadar air asli, kadar air jenuh, porositas, derajat kejenuhan, void ratio ?
Penyelesaian :
Wn
1. Bobot isi asli = WW−Ws
44,3
=
44,8−21,5
= 1,90 gr/cm3
Ww
2. Bobot isi jenuh = Ww−Ws
44,8
=
44,8−21,5
= 1,92 gr/cm3
0 W
3. Bobot isi kering = Ww−Ws
43,4
=
44,8−21,5
= 1,86 gr/cm3
0 W
4. Berat jenis semu = Ww−Ws /Bobot isi air
28
43,4
= 44,8−21,5 / 1
= 1,86 gr/cm3
W0
5. Berat jenis asli =W /Bobot isi air
0−Ws
43,4
= 43,4−21,5 /1
= 1,98 gr/cm3
Wn−W0
6. Kadar air asli = × 100%
W0
44,3−43,4
= × 100%
43,4
= 2,1 %
Ww−W0
7. Kadar air jenuh = × 100%
W0
44,8−43,4
= × 100%
43,4
= 3,2%
Ww−W
8. Porositas = Ww−Ws0 × 100%
44,8−43,4
= 44,8−21,5 × 100%
= 6%
Wn−W
9. Derajat kejenuhan = Ww−W0 × 100%
0
44,3−43,4
= 44,8−21,5 × 100%
= 3,9%
n
10. Void ratio = 1−n
6%
=
1−6%
0,060
=
1−0,060
= 0,064
29
LAMPIRAN C. ALAT DAN BAHAN PENGUJIAN KUAT
TEKAN UNIAKSIAL DAN SIFAT FISIK
A. Alat
Gurinda
30
Jangka sorong
Neraca
31
Desikator
Timbangan gantung
Oven listrik
32
B. bahan
Vaseline
33
LAMPIRAN D. JURNAL HARIAN KERJA PRAKTEK
34
35