Anda di halaman 1dari 48

PENGUJIAN SIFAT FISIK DAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL

PADA BATUTRAKIT DI KAMPUNG SAOKA DISTRIK


MALADUMES KOTA SORONG PROVINSI
PAPUA BARAT DAYA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

YULLY VERONICA RUMKABU


201663012

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2023
PENGUJIAN SIFAT FISIK DAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL PADA
BATUTRAKIT DI KAMPUNG SAOKA DISTRIK MALADUMES
KOTA SORONG PROVINSI PAPUA BARAT DAYA

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek

YULLY VERONICA RUMKABU


201663012

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal Kerja Praktek : Pengujian Sifat Fisik Dan Kuat Tekan Uniaksial
Pada Batutrakit Di Kampung Saoka Distrik
Maladumes Kota Sorong Provinsi Papua Barat
Daya
Nama : Yully Veronica Rumkabu
NIM : 21663012
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : S1 Teknik Pertambangan

Disetujui,
Pembimbing Pembimbing Teknis

Dr. Hendri P. Perangin – Angin, S.T.,M.T Erik Tiblola, S.T

Diketahui,
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Teknik Pertambangan Teknik Pertambangan
dan Perminyakan

Dr.Ir. Endra Gunawan, M.P,IPU Dr. Hendri P. Perangin-angin, S.T.,M.T

iii
PERYATAAN KEASLIAN KERJA PRAKTEK

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa Kerja Praktek dengan


judul Pengujian Sifat Fisik Dan Kuat Tekan Unsiaksial Pada Batutrakit Di
Kampung Saoka Distrik Maladumes Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya yang
dibuat guna melengkapi persyaratan kelulusan mata kuliah Kerja Praktek pada
Program Studi S1 Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Universitas Papua, sejauh yang saya
ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi karya ilmiah yang sudah
dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan kelulusan pada mata
kuliah Kerja Praktek di lingkungan Universitas Papua maupun perguruan lain atau
instansi manapun, kecuali bagian tertentu yang sumber informasinya diantumkan
sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa tidak sesuai
dengan yang saya katakan, maka say abersedia menerima pembatalan karya ilmiah
ini.

Sorong, 02 mei 2023

Yully Veronica Rumkabu


201663012

iv
PERNYATAAN MENYELESAIKAN KERJA PRAKTEK

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
pratek ini. Kerja praktek ini dilaksanakan di Laboratorium PT. AKAM Kota
Sorong, Provinsi Papua Barat Daya dengan judul Pengujian Sifat Fisik Dan Kuat
Tekan Unsiaksial Pada Batutrakit Di Kampung Saoka Distrik Maladumes Kota
Sorong Provinsi Papua Barat Daya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Hendri P. Perangin-angin,
S.T.,M.T selaku dosen pembimbing dan Kakak Erick Tiblola, S.T selaku
pembimbing teknis, dosen-dosen Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Papua
yang telah memberikan masukan dan saran. Disamping itu, penulis juga ingin
sampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga terlebih khusus kepada orang tua
penulis atas segala doa dan dukungannya dan juga kepada teman-teman penulis
khususnya Kumala, Nurul, Vanila, Irma, Natalia atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan oleh sebab
itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah membaca
laporan praktek ini sangat diharapkan demi kesempurnaannya. Akhir kata semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan berkontribusi untuk semua pembaca.

Sorong ,02 Mei 2023

Yully Veronica Rumkabu

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN TUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .......................................... iv
PERNYATAAN MENYELESAIKAN KERJA PRAKTEK ..................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN ................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek ................................................ 1
1.4 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................... 2
1.5 Lokasi dan Kesampaian daerah .............................................. 3
1.6 Vegetasi................................................................................. 3
1.7 Keadaan Geologi ................................................................... 4
1.8 Waktu dan Tempat ................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6
2.1 Genesa Batutrakit .................................................................. 6
2.2 Sifat Mekanik Batuan ............................................................ 6
2.3 Sifat Fisik Batuan .................................................................. 7
III. MATERI KERJA PRAKTEK ......................................................... 10
3.1 Pengujian Kuat Tekan Uniaksial ............................................ 10
3.2 Pengujian Sifat Fisik .............................................................. 14
IV. PENUTUP ...................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan ........................................................................... 20

vii
4.2 Saran .................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 21
LAMPIRAN ............................................................................................ 22

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1.1 Peta kesampaian daerah penelitian .................................................. 3
1.2 Vegetasi pada daerah penelitian ...................................................... 4
1.3 Peta geologi regional ...................................................................... 5
3.1 Sampel diletakkan dalam mesin uji kuat tekan ................................ 11
3.2 Beban yang diberikan pada sampel ................................................. 12
3.3 Sampel failure ............................................................................... 12
3.4 Klasifikasi menurut berbagai sumber .............................................. 14
3.5 Timbang berat asli .......................................................................... 15
3.6 Sampel dijenuhkan.......................................................................... 16
3.7 Timbang sampel jenuh .................................................................... 16
3.8 Timbang sampel jenuh tergantung dalam air ................................... 16
3.9 Sampel dimasukkan dalam oven ..................................................... 17
3.10 Timbang sampel kering ................................................................... 17

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
1.1 Waktu penelitian kerja praktek ........................................................ 5
3.1 Data Hasil Pengujian Kuat Tekan Uniaksial Batutrakit ................... 13
3.2 Hasil Penimbangan Sampel Batutrakit ............................................ 18
3.3 Hasil Perhitungan Sifat Fisik Pada Sampel Batutrakit ..................... 18

x
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Pemakaian
Singkatan/Simbol Nama Satuan Pertama Kali
pada Halaman

Singkatan
American Standard Testing
ASTM 1
and Material
A.Md Ahli Madya 2
BT Bujur Timur 3
C Celcius 17
Cm Centimeter 10
Commanditaire
CV 2
Vennootschap
Cm2 Centimeter Persegi 7
Cm3 Centimeter Kubik 8
dkk Dan Kawan-Kawan 6
gr Gram 8
International Society for
ISRM Rock Mechanics and Rock 7
Engineering
jl Jalan 2
K kalium 6
km Kilometer 3
KP Kerja Praktek 5
kN Kilonewton 7
LS Lintang Selatan 3
m Meter 4
MPa Mega Pascal 7
Mdpl Meter Diatas Permukaan
4
Laut
PT Perseroan Terbatas 2
S.T Sarjana Teknik 2
t Tinggi 7
Wilayah Izin Usaha
WIUP 1
Pertambangan
Simbol
A Luas penampang 7
E Modulus young 7
F Gaya 7
n Porositas 9
r Jari – jari 7
SiO2 Silika dioksida 6
Tmdo Gunung api dore 4
V Nisbah poisson 7
Wn Berat asli sampel 8

xi
W0 Berat kering sampel 8
Berat jenuh sampel
Ws 8
tergantung dalam air
Ww Berat jenuh sampel 8
σt Kuat tekan batuan 7
π Phi 7
< Kurang dari 6
> Lebih dari 6
% Persentase 6
± Kurang lebih 3
' Menit 3
" Detik 3
o
Derajat 3

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
A. Perhitungan kuat tekan uniaksial ..................................................... 23
B. Perhitungan sifat fisik ..................................................................... 25
C. Alat dan bahan pengujian kuat tekan dan sifat fisik ......................... 30
D. Jurnal harian KP ............................................................................. 34

xiii
I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid) berupa
massa yang berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen (ASTM). Batuan
juga mempunyai sifat-sifat tertentu baik itu sifat fisik maupun sifat mekanik, yang
perlu diketahui dalam mekanika batuan. Sifat fisik batuan adalah sifat yang
dimiliki oleh batuan tersebut bersamaan saat batuan terbentuk.
Sifat fisik batuan diperoleh dari pengujian non destructive (tidak merusak).
Parameter sifat fisik batuan yaitu massa jenis, berat jenis, kadar air, derajat
kejenuhan, porositas dan angka pori. Sedangkan, sifat mekanik batuan didapatkan
dari pengujian yang destructive (merusak) dan pengujian yang didapatkan
dilakukan di laboratorium. Dalam salah satu pengujian sifat mekanik, yaitu uji
kuat tekan yang dilakukan untuk mengukur kuat tekan uniaksial dari sampel
batuan. Pengujian kuat tekan uniaksial dan sifat fisik digunakan sebagai parameter
penentu yang sangat penting dalam keperluan analisis kestabilan massa batuan.
Dimana, pada daerah penelitian massa batuan berada pada lokasi atau WIUP dari
sebuah perusahaan yang mana informasi dari pengujian sifat fisik dan kuat
mekanik sangat diperlukan untuk mengevaluasi permasalahan geoteknik dan juga
perancangan geoteknik.
Oleh karena itu, dilakukannya penelitian kerja praktek ini dengan maksud
mengetahui Sifat Fisik Dan Kuat Tekan Uniaksial Pada Batutrakit Di Kampung
Saoka Distrik Maladumes Provinsi Papua Barat Daya.

1.2. Tujuan
1. Mendapatkan nilai sifat fisik batutrakit.
2. Memperoleh nilai kuat tekan uniaksial dari batutrakit.

1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktek


Ruang lingkup Kerja Praktek ini dilakukan di dua lokasi yaitu lokasi
pertama merupakan tempat pengambilan sampel yang berada di Kampung Saoka
Distrik Maladumes Kota Sorong Provinsi Papua Barat dan lokasi kedua

1
merupakan tempat pengujian sampel yang berada dalam wilayah PT. AKAM
(Laboratorium). Kegiatan Kerja Praktek ini dilakukan selama 25 hari.

1.4. Sejarah Singkat Perusahaan


Berdasarkan AKTA PT. AKAM Nomor 06 yang dinotariskan oleh Thomas
Gonawan selaku notaris di Dilli, PT. AKAM didirikan oleh Foo Hau Kiun dan Foo
Chong Kiun pada tanggal 07 september 1981 dengan nama CV.AKAM dan
kemudian digantikan menjadi PT. AKAM pada tanggal 05 november 1992
bersama dengan Silvester Joseph Tjung selaku wakil notaris yang pada saat itu
sementara di Kupang Nusa Tenggara Timur sedangkan perusahaan tersebut masih
berada di Dilli, Dairo Central, Kecamatan Dilli Timur.
Berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham PT.
AKAM Nomor 22 yang dibuat pada tanggal 18 februari 2019 menyatakan bahwa
PT. AKAM Sorong berkedudukan di Kota Sorong pada tanggal 04 februari 2019
yang berlokasi di Jalan Sangaji Gonof, Kilometer 12, Klasaman, Distrik Sorong
Timur, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat dengan Direktur PT. AKAM ialah
Amerthina Udiata,A.Md dan penanggung jawab (Quality Control) yaitu Erick
Tiblola,S.T.
PT. AKAM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
pemborongan (kontraktor), perindustrian, real estate terutama perumahan,
pengembangan wilayah daerah pemukiman, pembangunan gedung, jembatan serta
jalan. PT. AKAM memilki tiga lokasi dengan kegunaan yang berbeda-beda.
Lokasi pertama berada pada Jalan Sangaji Gonof, Kilometer 12 Klasaman, Distrik
Sorong Timur, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat yang difungsikan atau
digunakan sebagai kantor, Laboratorium pengujian, dan bengkel. Lokasi kedua
dari perusahan tersebut berada di daerah Saoka, Distrik Maladumes Kota Sorong
digunakan sebagai area quarry. Sedangkan, lokasi ketiga dari PT. AKAM berada
pada Jl. Sandiwon, Aimas Kabupaten Sorong yang difungsikan sebagai tempat
atau area pengolahan sirtu dan aspal.

2
1.5. Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi penelitian atau daerah pengambilan sampel secara astronomis
terletak pada koordinat 131o48’52,10’’ BT dan 0o15’52,20’’ LS dan secara
administratif terletak di Kampung Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong,
Provinsi Papua Barat Daya. Dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Samudera Pasifik
2. Sebelah Timur : Distrik Sorong Barat
3. Sebelah Selatan : Distrik Makbon (Distrik Sorong)
4. Sebelah Barat : Kelurahan Tanjung Kasuari
Untuk mencapai lokasi pengambilan sampel dapat ditempuh melalui jalan
darat dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua dengan jarak
tempuh ± 12,6 km dari Pelabuhan Kota Sorong dengan waktu tempuh sekitar 27-
56 menit.

Gambar 1.1 Peta Kesampaian Daerah Penelitian

1.6. Vegetasi
Vegetasi pada daerah pengambilan sampel ditumbuhi beberapa tumbuhan
yaitu rerumputan, pohon pelindung/gamal (Gliricidia Sepium), pohon pisang

3
(Musa Paradisiaca), pohon sukun (Artocarpus Altilis), dan pohon jambu bol
(Syzygium Malaccense).

Gambar 1.2 Vegetasi Pada Lokasi Penelitian

1.7. Keadaan geologi


1. Geomorfologi
Secara umum geomorfologi pada daerah kerja praktek merupakan daerah
perbukitan rendah dengan ketinggian ± 30 meter diatas permukaan laut (Mdpl).
2. Stratigrafi
Stratigrafi daerah penelitian berada pada formasi Gunung api Dore (Tmdo)
dapat dilihat pada gambar 1.3. Secara umum daerah penelitian tersusun atas
formasi Gunung api Dore,(Tmdo) yang dibentuk oleh lava, breksi lava,tufa
andesitan sampai basalan dan gunung api klastika dengan ketebalan 2.000 m.
Umur formasi Gunung api Dore yaitu dari Miosen bawah sampai Miosen Atas.

4
Gambar 1.3 Peta Geologi Regional

1.8. Waktu dan Tempat


Waktu pengambilan data kerja praktek dilakukan selama ± 25 hari, dengan
mengikuti jadwal laboratorium yaitu hari senin sampai hari sabtu. pengujian data
bertempat di Laboratorium PT. AKAM, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Tabel 1.1 Waktu Penelitian Kerja Praktek
Waktu Kegiatan
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli
3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Studi literatur
Penyusunan
2
proposal KP
3 Orientasi lapangan
4 Pengambilan data
5 Pengolahan data
6 Penyusunan laporan

: Waktu Pelaksanaan

5
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Genesa Batutrakit


Batutrakit adalah batuan yang terbentuk pada daerah vulkanik, yaitu dengan
pembekuan magma yang cenderung cepat sehingga mineral penyusunnya terlihat
lebih kecil. Terbentuknya batutrakit bukanlah akibat letusan gunung api yang
eksplosif, melainkan terbentuk dari lava yang mengalir sehingga mempunyai
kenampakkan tekstur yang khusus. Tekstur batutrakit berupa mikrolit yang
membentuk orientasi tertentu, karena dihasilan oleh mekanisme aliran.(Cruz,2014)
Batutrakit memiliki kandungan silika (Sio 2) > 66%, dengan kandungan
mineral utama seperti K-feldspar > 2/3 seluruh feldspar, kuarsa dan feldspatoid <
10%. Dengan mineral tambahan utama yang terdapat pada batu trasit yaitu
hornblende, biotik, piroksin, dan muskovit. Mineral tambahan dalam jumlah kecil
berupa amphibol, aegerin, dan turmalin (travis, 1955). (Ahmad asmita, dkk.2011)

2.2 Sifat Mekanik Batuan


Sifat mekanik batuan adalah sifat batuan ketika dikenakan gaya-gaya baik
secara alami maupun batuan. Sifat yang terdapat pada suatu batuan setelah
dilakukan pengujian dengan melakukan perusak atau destructive test. Setelah
batuan dipreparasi kemudian setiap sampel yang diperoleh diukur diameter dan
tingginya kemudian dihitung luas permukaannya. Adapun uji sifat mekanik pada
batuan yaitu:

2.2.1 Uji Kuat Tekan Uniaksial


Uji ini menggunakan mesin tekan (compression machine) untuk menekan
sampel batuan yang berbentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah
(uniaksial). Penyebaran tegangan didalam sampel batu secara teoritis adalah searah
dengan gaya dikenakan pada sampel tersebut. Tetapi dalam kenyataanya arah
tegangan tidak searah dengan gaya yang dikenakan pada sampel tersebut karena
ada pengaruh dari pelat penekanan mesin tekan yang menghimpit sampel,
sehingga bentuk pecahan tidak berbentuk bidang pecah yang searah dengan gaya

6
berbentuk kerucut. Penekanan uniaksial terhadap sampel batuan silinder
merupakan uji sifat mekanik yang paling umu digunakan. Uji kuat uniaksial
dilakukan untuk menentukan kuat tekan batuan (σt), modulus young (E), nisbah
poisson (v), dan kurva tegangan regangan (Ariyanto,dkk.2020)
Menurut ISRM (1981), syarat sampel batuan uji laboratorium mekanika
batuan berbentuk silinder ditekan atau dibebani sampai runtuh. Perbandingan
antara tinggi dan diameter sampel silinder yang umum digunakan adalah 2 sampai
2,5 dengan luas permukaan pembebanan yang datar, halus dan pararel tegak lurus
terhadap sumbu aksis dampel batuan. dari hasil pengujian yang dilakukan akan
dapat dibeberapa data, seperti:
1. Kuat Tekan Batuan (σc)
Tujuan utama uji kuat tekan uniaksial adalah untuk mendaptkan nilai kuat
tekan sampel batuan. Harga tegangan pada saat sampel batuan hancur
didefinisikan sebagai kuat tekan uniaksial batuan dan diberikan oleh hubungan :
F
σc = A (2.1)
Dengan σc adalah kuat tekan batuan (Mpa), F adalah gaya yang bekerja
pada saat sampel batuan hancur (KN), dan A luas penampang (cm2) yang dihitung
menggunakan rumus permukaan lingkaran dimana r adalah jari-jari dan t adalah
tinggi sampel, 𝜋 merupakan konstanta (3,14).
𝐴 = 𝜋. 𝑟 2 (2.2)
Dari hasil uji kuat tekan batuan maka akan diperoleh nilai kuat tekan dari
sampel batuan, dimana nilai tersebut akan menunjukkan bahwa batuan termasuk
dalam klasifikasi kuat tekan.

2.3 Sifat Fisik Batuan


Sifat fisik batuan merupakan sifat yang dimiliki oleh batuan tersebut
bersamaan saat batuan tersebut terbentuk. Uji sifat fisik batuan adalah pengujian
non destructive untuk mengetahui sifat fisik batuan seperti bobot isi, berat jenis,
kadar air, derajat kejenuhan, porositas, dan angka pori. (Astawa Rai, 2014)
Parameter – parameter sifat fisik batuan yaitu (Hariyanto R,dkk. 2017)

7
2.3.1 Bobot Isi (Density)
Bobot isi adalah rasio massa batuan dengan volume total batuan. Batuan
umumnya tersusun oleh massa padat, air dan udara. Bobot isi dibagi menjadi 3
kategori, yaitu:
1. Bobot isi asli (gr/cm3) atau natural density yaitu rasio antara berat batuan asli
dengan volume batuan.
wn
Bobot isi = w (2.3)
w −ws

Dengan, wn merupakan berat sampel asli atau alami (gr) dan w w adalah
berat jenuh sampel (gr) serta ws merupakan berat sampel jenuh tergantung dalam
air dimana sampel tergantuang dalam air (gr).
2. Bobot isi kering (gr/cm3) atau dry density yaitu rasio antara berat batuan
kering dengan volume batuan.
𝑤0
Bobot isi kering = 𝑤 (2.4)
𝑤 −𝑤𝑠

3. Bobot isi jenuh (gr/cm3) atau saturated density yaitu rasio antara berat
batuan jenuh dengan volume batuan.
𝑤𝑤
Bobot isi jenuh = 𝑤 (2.5)
𝑤 −𝑤𝑠

Dimana, w0 merupakan berat kering dari sampel (gr)

2.3.2 Berat Jenis


Berat jenis adalah rasio antara bobot isi padatan yang terdapat dalam batuan
dengan bobot isi air. Berat jenis dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Apperent Specific Gravity yaitu rasio antara bobot isi kering batuan dengan
bobot isi air.
𝑤0
Berat isi semu = 𝑤 / berat isi air (2.6)
𝑤 −𝑤𝑠

2. True Specific Gravity yaitu rasio antara bobot isi basah batuan dengan
bobot isi air.
𝑤0
Berat isi asli = 𝑤 / berat isi air (2.7)
𝑤 −𝑤𝑠

2.3.3 Kadar Air


Kadar air adalah rasio antara berat air yang ada didalam batuan dengan berat
batuan itu sendiri. Kadar air terdiri dari :

8
1. Kadar air asli (%) atau natural water content yaitu rasio antara berat air asli
yang ada dalam batuan dengan butiran itu sendiri :
wn −w0
Kadar air asli = × 100% (2.8)
w0

2. Kadar air jenuh (%) atau saturated water content yaitu rasio antara berat
air jenuh yang ada dalam batuan sengan butiran batuan itu sendiri.
ww −wn
Kadar air jenuh = × 100% (2.9)
w0

2.3.4 Porositas (%)


Porositas batuan merupakan rasio volume pori-pori atau rongga-rongga
batuan terhadap volume total batuan yang dinyatakan dalam persentase.
w −w
Porositas = ww −w0 × 100% (2.10)
w s

2.3.5 Angka pori (Void ratio)


Void ratio merupakan rasio volume pori-pori dalam batuan dengan volume
batuan.
n
𝑉𝑜𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 1−n (2.11)

Dimana, n adalah porositas (%)

2.3.6 derajat kejenuhan (%)


Derajat kejenuhan merupakan rasio antara kadar asli yang ada didalam
batuan dengan kadar air jenuh dinyatakan dalam persentase.
w −w
Derajat kejenuhan = w n −w0 × 100% (2.12)
w s

9
III MATERI KERJA PRAKTEK

3.1 Pengujian Kuat Tekan Uniaksial


Pengujian kuat tekan uniaksial mengacu pada International Society for Rock
Mechanics and Rock Engineering (ISRM). Sampel yang digunakan pada
pengujian kuat tekan uniaksial berbentuk silinder dengan ukuran tinggi 2 – 2,5 kali
diameternya. Untuk pengujian ini diameter sampel yang digunakan adalah 4 cm
dan tinggi sampel yang digunakan 8 cm.

3.1.1 Tahapan pengujian kuat tekan uniaksial


1. Pengambilan sampel
Sampel batutrakit diambil dalam bentuk bongkahan. Sampel ini diambil pada
kaki lereng gunung yang berlokasi di Kampung Saoka, Distrik Maladumes
Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara tradisional yaitu menggunakan palu geologi dan linggis untuk
melepaskan batu tersebut dari batuan induknya.
2. Preparasi sampel
Setelah sampel didapatkan, selanjutnya dilakukan preparasi sampel batuan
yang bertujuan agar sampel yang diuji sesuai dengan ketentuan standar
pengujian. Preparasi sampel di laboratorium dilakukan dengan cara corring
bongkahan sampel tersebut menggunakan alat corring batuan hingga
membentuk silinder.
3. Uji kuat tekan
Pengujian kuat tekan dilakukan menggunakan alat kuat tekan (compression
machine) uniaksial. Alat pengukur pada mesin kuat tekan memiliki skala
yakni 5 kN untuk tiap garisnya. Karena keterbatasan alat, pengujian kuat
tekan yang dilakukan menggunakan alat ini hanya bisa untuk mendapatkan
nilai kuat tekan, tanpa perhitungkan modulus young, nisbah poisson, dan
kurva regangan-tegangan.

10
3.1.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah alat corring batuan, jangka
sorong, spidol, gurinda, dan alat kuat tekan. Sedangkan, bahan yang digunakan
dalam pengujian ini ialah sampel batutrakit dan air.

3.1.3 Prosedur Pengujian Kuat Tekan Uniaksial


Berikut merupakan tahapan dalam melakukan uji kuat tekan :
1. Buka penutup mesin untuk memasukkan sampel kedalam mesin. Masukkan
sampel batu dan bidang kontak disesuaikan agar rata dengan pelat penekan
agar beban yang diberikan ke sampel merata. Nyalakan mesin hingga bidang
sampel menyentuh pelat atas mesin.

Gambar 3.1 Sampel diletakkan dalam mesin uji


2. Ketika bidang sampel sudah menyentuh pelat atas mesin uji, jarum pada alat
pengukur gaya mulai bergerak meninggalkan titik nol sehingga pembebanan
dimulai dan pengukur waktu dinyalakan.

11
Gambar 3.2 Beban yang diberikan pada sampel
3. Amati pembebanan yang terjadi, matikan mesin dan catat gaya yang diterima
sampel ketika sampel failure. Dimana, sampel mengalami deformasi akibat
tekanan yang diberikan oleh mesin uji.

Gambar 3.3 Sampel Failure

12
3.1.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Uniaksial
Berikut merupakan hasil dari uji kuat tekan uniaksial batutrakit yang dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengujian Kuat Tekan Uniaksial Batutrakit
Dimensi sampel (cm) Luas Nilai Kuat Tekan
Beban
Sampel Jari-jari Penampang
Tinggi (t) (kN) kN/cm2 10(MPa)
(r2) (cm2)
Bt 01 2 8 12,56 45 3,583 35,828
Bt 02 2 8 12,56 35 2,787 27,866
Bt 03 2 8 12,56 50 3,981 39,806
Rata-rata 3,583 34,500

Contoh perhitungan :
Diketahui :
Beban (F) : 45 kN
Jari-jari (r) : 2 cm
Ditanya : kuat tekan uniaksial batuan (σt) ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2
σt = F/A
= 45 kN/12,56 cm2
= 3,583 kN/cm2 x 10
= 35,828 MPa
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.1 dapat diketahui bahwa nilai kuat
tekan pada sampel batutrakit berkisar antara 35,828 MPa sampai 39,806 MPa
dengan nilai rata-rata kuat tekan dari batutrakit sebesar 34,500 MPa. Sedangkan,
berdasarkan klasifikasi kuat tekan menurut berbagai sumber (dapat dilihat pada
gambar 3.4), batutrakit pada daerah penelitian masuk dalam kategori moderate.

13
Gambar 3.4 Klasifikasi Menurut Berbagai Sumber

3.2 Pengujian Sifat Fisik


Pengujian sifat fisik mengacu pada International Society for Rock Mechanics
and Rock Engineering (ISRM). Sampel yang digunakan pada pengujian ini
berbentuk tidak teratur dan merupakan hasil pecahan dari pengujian kuat tekan
uniaksial. Berikut merupakan tahapan pengujian sifat fisik pada laboratorium :
A. Preparasi sampel
Preparasi sampel dilakukan untuk mendapatkan ukuran sampel yang sesuai
dengan standar yang digunakan yaitu ISRM (International Society fo Rock
Mechanics and Rock Engineering). Dimana, untuk berat sampel tidak lebih dari 50
gram.
B. Uji Sifat Fisik
Setelah dilakukan proses preparasi kemudian dilanjutkan dengan uji sifat
fisik untuk memperoleh perameter dari sifat fisik seperti bobot isi asli (naturel
density), bobot isi jenuh (saturated density), bobot isi kering (dry density), berat
jenis semu (apparent spesific), berat jenis asli (true spesific), kadar air asli (natural
water content), kadar air jenuh (absorption), porositas, angka pori (void ratio)

14
derajat kejenuhan (degree of saturation) dengan melakukan penimbangan pada
sampel yang meliputi :
1. Berat sampel asli (Wn)
2. Berat sampel jenuh (Ww), dimana sampel tersebut telah direndam selama 24
jam didalam air.
3. Berat sampel jenuh tergantung dalam air (Ws)
4. Berat sampel kering (Wo), dimana sampel tersebut sudah dimasukan
kedalam oven selama 24 jam dengan temperatur ± 90 oc.

3.2.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam pengujian sifat fisik antara lain alat tulis, cawan,
neraca, desikator, timbangan gantung, dan oven listrik. Sedangkan, untuk bahan
yang digunakan pada pengujian sifat fisik yaitu sampel, air dan vaseline.

3.2.2 Prosedur Pengujian Sifat Fisik


1. Timbang masing-masing sampel untuk mendapatkan berat sampel asli.

Gambar 3.5 Timbang berat asli


2. Selanjutnya sampel dimasukan kedalam desikator kemudian tepi desikator
dan bibir penutup desikator diberi vaseline hingga merata guna mencegah
agar udara tidak masuk kedalam desikator. Setelah itu, desikator ditutup
dengan rapat lalu biarkan sampel terendam selama 24 jam.

15
Gambar 3.6 Sampel dijenuhkan
3. Setelah perendaman selama 24 jam, sampel dikeluarkan dari desikator dan
ditimbang untuk mendapatkan berat jenuh.

Gambar 3.7 Timbang sampel jenuh


4. Sampel ditimbang kembali lagi menggunakan timbangan gantung dalam
kondisi tergantung didalam air untuk mendapatkan berat jenuh tergantung
dalam air.

Gambar 3.8 Timbang sampel jenuh tergantung didalam air

16
5. Setelah mendapatkan berat jenuh tergantung dalam air. Langkah selanjutnya
yaitu sampel dikeringkan dengan cara memasukan sampel kedalam oven
listrik selama 24 jam dengan suhu 90oc.

Gambar 3.9 Sampel dimasukkan ke dalam oven


6. Setelah sampel dioven selama 24 jam, sampel dikeluarkan dan diamkan
hingga sampel dingin kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat kering.

Gambar 3.10 Timbang sampel kering


7. Untuk mendapatkan nilai dari parameter sifat fisik lainnya dapat dihitung
menggunakan persamaan 2.3 hingga 2.12.

3.2.3 Hasil Pengujian Sifat Fisik


Dari pengujian sifat fisik pada sampel batutrakit yang telah dilakukan
diperoleh hasil penimbangan dan juga hasil perhitungan terhadap parameter sifat
fisik.

17
Tabel 3.2 Hasil Penimbangan Sampel Batutrakit
Berat
Berat Jenuh Berat
Berat Asli
Berat Cawan Jenuh Tergantung kering
Sampel
(gr) Dalam Air
(Wn) (Ww) (Ws) (W0)
gr gr gr gr
Bt 1 10 36,8 37,2 16,4 35,1
Bt 2 9,3 35,6 36,2 17,8 35,5
Bt 3 11,6 44,3 44,8 21,5 43,4
Rata – rata 38,9 39,4 18,6 38

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Sifat Fisik Pada Sampel Batutrakit


Sampel
No Parameter Satuan Rata - rata
Bt 1 Bt 2 Bt 3
1 Bobot isi asli gr/cm3 1,77 1,93 1,90 1,87
2 Bobot isi jenuh gr/cm3 1,79 1,96 1,92 1,89
3 Bobot isi kering gr/cm3 1,68 1,92 1,86 1,82
4 Berat jenis semu 1,70 1,92 1,86 1,83
5 Berat jenis asli 1,90 2,01 1,98 1,96
6 Kadar air asli % 4,8 0,3 2,1 2,40
7 Kadar air semu % 6 2,8 3,2 4
8 Porositas % 10,1 3 6 6,37
9 Derajat kejenuhan % 81 14 3,9 32,97
10 Void ratio 0,11 0,03 0,064 0,068

Keterangan :
Bt 1 = Sampel Batutrakit 1
Bt 2 = Sampel Batutrakit 2
Bt 3 = Sampel Batutrakit 3
Berdasarkan hasil perhitungan pengujian sifat fisik pada tabel 3.3
didapatkan bobot isi dari ketiga sampel berkisar antara 1,77 gr/cm3 sampa dengan
1,90 gr/cm3 dengan rata-rata bobot isi asli 1,87 gr/cm3, nilai bobot isi jenuh
berkisar antara 1,79 gr/cm3 sampai dengan 1,96 gr/cm3dengan nilai rata-rata 1,89
gr/cm3, bobot isi kering dari ketiga sampel berkisar antara 1,68 gr/cm3 sampai
dengan 1,92 gr/cm3 dengan nilai rata-rata bobot isi kering 1,82 gr/cm3. Nilai berat
jenis semu dari ketiga sampel berkisar antara 1,70 sampai dengan 1,92 dengan
nilai rata-rata dari berat jenis semu yaitu 1,83 sedangkan nilai berat jenis asli dari
ketiga sampel berkisar antara 1,90 sampai dengan 2,01 dengan nilai rata-rata dari

18
berat jenis asli yaitu 1,96. Kadar air asli dari ketiga sampel batutrakit berkisar
antara 0,3 % sampai dengan 4,8 % dengan rata-rata kadar air asli yaitu 2,40 %
sedangkan kadar air semu dari ketiga sampel batutrakit berkisar antara 2,8 %
sampai dengan 6 % dengan rata-rata kadar air semu yaitu 4 %. Nilai derajat
kejenuhan dari ketiga sampel betutrakit berkisar antara 3,9 % hingga 81 % dengan
nilai rata-rata derajat kejenuhan dari sampel tersebut berkisar 32,97 %. Porositas
dari ketiga sampel batutrakit berkisar antara 3 % sampai dengan 10,1 % dengan
rata-rata porositas yaitu 6,37 %. Sedangkan, angka pori atau void ratio dari ketiga
sampel batutrakit berkisar antara 0,03 hingga 0,11 dengan rata-rata angka pori
sebesar 0,068.

19
IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa,
1. Nilai rata-rata dari setiap parameter sifat fisik meliputi bobot isi asli 1,87
gr/cm3, bobot isi jenuh 1,89 gr/cm3, bobot isi kering gr/cm3, berat jenis asli
1,83, berat jenis semu 1,96, kadar air asli 2,40%, kadar air semu 4%,
porositas 6,37%, derajat kejenuhan 32,97%, dan angka pori 0,068.
2. Nilai kuat tekan uniaksial pada sampel batutrakit 1 sebesar 35,828 MPa,
sampel batutrakit 2 sebesar 27,866 MPa, dan sampel batutrakit 3 sebesar
39,806 MPa dengan nilai rata-rata kuat tekan uniaksial dari ketiga sampel
batutrakit sebesar 34,500 Mpa.

4.2 Saran
1. Diharapkan pada penelitian berikutnya diharapkan pengujian dapat
dilakukan di laboratorium yang lengkap agar bisa juga dilakukan
perhitungan terhadap modulus young, nisbah poisson, serta kurva tegangan-
regangan.
2. Untuk penelitian berikutnya diharapkan dalam proses preparasi sampel agar
tidak patah sehingga tidak menggulang untuk melakukan coring maupun
pengambilan sampel dilapangan lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Asmita,dkk.2011. Anlisis Aspek Biokimia Pembentukan Tanah Dari


Batuan Trakit Kebupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Laporan Hasil
Penelitian Pembinaan Program Studi. Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin.
Ariyanto K. D, Rabin S., dkk.2020. Analisis Pengaruh Porositas Terhadap
Kuat Tekan Uniaksial Pada Batu Gamping. SEMITAN II. Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).
Cruz Jose Salamao Fatima Da.2014. Pemetaan Geologi & Identifikasi Sebaran
Trakit Dikecamatan Banyuglugar Dan Sekitarnya, Kabupaten
Situbondo Provinsi Jawa Timur. Asbtrak Laporan Skripsi. Jurusan Teknik
Geologi. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)
Hariyanto R, dkk.2017. Buku Penuntun Pengujian Dilaboratorium Mekanika
Batuan. Yogyakarta.
Kemon Fanila Oktavia.2021. Uji Sifat Fisik Batu Andesit Dilaboratorium
Beton Universitas Muhammadiyah Sorong Provinsi Papua Barat.
Laporan Kerja Praktek. Universitas Papua, Manokwari.
Rai Made Astawa, dkk.2014. Mekanika Batuan. Institut Teknologi Bandung
(ITB). Bandung.
Septiani Merry Tefa.2022. Kegiatan Pengujian Sifat Fisik Dan Kuat Tekan
Uniaksial (UCS) Pada Batulempung Di Kabupaten Sorong Papua Barat.
Laporan Kerja Praktek. Universitas Papua, Manokwari.

21
L
A
M
P
I
R
A
N

22
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL

A. Sampel Batutrakit 1
Diketahui :
Diameter : 4 cm
Jari-jari : 2 cm
Beban : 45 kN
Ditanya : σt ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2

σt = F/A
= 45 kN/12,56 cm2
= 3,583 kN/cm2 . 10
= 35,828 MPa

B. Sampel Batutrakit 2
Diketahui :
Diameter : 4 cm
Jari-jari : 2 cm
Beban : 35 kN
Ditanya : σt ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2

σt = F/A
= 35 kN/12,56 cm2

23
= 2,787 kN/cm2 . 10
= 27,866 MPa

C. Sampel batutrakit 3
Diketahui :
Diameter : 4 cm
Jari-jari : 2 cm
Beban : 50 kN
Ditanya : σt ?
Penyelesaian :
A = π . r2
= 3,14 . 22
= 12,56 cm2

σt = F/A
= 50 kN/12,56 cm2
= 3,981 kN/cm2 . 10
= 39,806 MPa

24
LAMPIRAN B. PERHITUNGAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL

A. Sampel Batutrakit 1
Diketahui :
Wn : 36,8 gr
Ww : 37,2 gr
Ws : 16,4 gr
W0 : 35,1 gr
Ditanya :
bobot isi asli, bobot isis jenuh, bobot isi kering, berat jenis semu, beratjenis asli,
kadar air asli, kadar air jenuh, porositas, derajat kejenuhan, void ratio ?
Penyelesaian :
Wn
1. Bobot isi asli =
WW−Ws
36,8
=
37,2−16,4

= 1,77 gr/cm3
Ww
2. Bobot isi jenuh = Ww−Ws
37,2
=
37,2−16,4

= 1,79 gr/cm3
0W
3. Bobot isi kering = Ww−Ws
35,1
=
37,2−16,4

= 1,68 gr/cm3
0W
4. Berat jenis semu = Ww−Ws /Bobot isi air
35,1
= 37,2−16,4 / 1

= 1,70 gr/cm3
W0
5. Berat jenis asli =W /Bobot isi air
0−Ws

35,1
= 35,1−16,4 /1

= 1,90 gr/cm3

25
Wn−W0
6. Kadar air asli = × 100%
W0
36,8−35,1
= × 100%
35,1

= 4,8 %
Ww−W0
7. Kadar air jenuh = × 100%
W0
37,2−35,1
= × 100%
35,1

=6%
Ww−W
8. Porositas = Ww−Ws0 × 100%
37,2−35,1
= 37,2−16,4 × 100%

= 10,1%
Wn−W
9. Derajat kejenuhan = Ww−W0 × 100%
0

36,8−35,1
= 37,2−35,1 × 100%

= 81%
n
10. Void ratio = 1−n
10,1%
=
1−10,1%
0,101
=
1−0,101

= 0,11

B. Sampel Batutrakit 2
Diketahui :
Wn : 35,6 gr
Ww : 36,2 gr
Ws : 17,8 gr
W0 : 35,5 gr
Ditanya :
bobot isi asli, bobot isis jenuh, bobot isi kering, berat jenis semu, beratjenis asli,
kadar air asli, kadar air jenuh, porositas, derajat kejenuhan, void ratio ?
Penyelesaian :

26
Wn
1. Bobot isi asli = WW−Ws
35,6
=
36,2−17,8

= 1,93 gr/cm3
Ww
2. Bobot isi jenuh = Ww−Ws
36,2
=
36,2−17,8

= 1,96 gr/cm3
0W
3. Bobot isi kering = Ww−Ws
35,5
=
36,2−17,8
= 1,92 gr/cm3
0W
4. Berat jenis semu = Ww−Ws /Bobot isi air
35,5
= /1
36,2−17,8

= 1,92 gr/cm3
W0
5. Berat jenis asli =W /Bobot isi air
0−Ws

35,5
= 35,5−17,8 /1

= 2,01 gr/cm3
Wn−W0
6. Kadar air asli = × 100%
W0
35,6−35,5
= × 100%
35,5

= 0,3%
Ww−W0
7. Kadar air jenuh = × 100%
W0
36,2−35,5
= × 100%
35,5

= 2,8 %
Ww−W
8. Porositas = Ww−Ws0 × 100%
36,2−35,5
= 36,2−17,8 × 100%

= 3%
Wn−W
9. Derajat kejenuhan = Ww−W0 × 100%
0

27
35,6−35,5
= 36,2−35,5 × 100%

= 14%
n
10. Void ratio = 1−n
3%
=
1−3%
0,03
=
1−0,03
= 0,031

C. Sampel Batutrakit 3
Diketahui :
Wn : 44,3 gr
Ww : 44,8 gr
Ws : 21,5 gr
W0 : 43,4 gr
Ditanya :
bobot isi asli, bobot isis jenuh, bobot isi kering, berat jenis semu, beratjenis asli,
kadar air asli, kadar air jenuh, porositas, derajat kejenuhan, void ratio ?
Penyelesaian :
Wn
1. Bobot isi asli = WW−Ws
44,3
=
44,8−21,5

= 1,90 gr/cm3
Ww
2. Bobot isi jenuh = Ww−Ws
44,8
=
44,8−21,5

= 1,92 gr/cm3
0 W
3. Bobot isi kering = Ww−Ws
43,4
=
44,8−21,5
= 1,86 gr/cm3
0 W
4. Berat jenis semu = Ww−Ws /Bobot isi air

28
43,4
= 44,8−21,5 / 1

= 1,86 gr/cm3
W0
5. Berat jenis asli =W /Bobot isi air
0−Ws

43,4
= 43,4−21,5 /1

= 1,98 gr/cm3
Wn−W0
6. Kadar air asli = × 100%
W0
44,3−43,4
= × 100%
43,4

= 2,1 %
Ww−W0
7. Kadar air jenuh = × 100%
W0
44,8−43,4
= × 100%
43,4

= 3,2%
Ww−W
8. Porositas = Ww−Ws0 × 100%
44,8−43,4
= 44,8−21,5 × 100%

= 6%
Wn−W
9. Derajat kejenuhan = Ww−W0 × 100%
0

44,3−43,4
= 44,8−21,5 × 100%

= 3,9%
n
10. Void ratio = 1−n
6%
=
1−6%
0,060
=
1−0,060

= 0,064

29
LAMPIRAN C. ALAT DAN BAHAN PENGUJIAN KUAT
TEKAN UNIAKSIAL DAN SIFAT FISIK

A. Alat

Alat corring batuan

Gurinda

30
Jangka sorong

Mesin kuat tekan

Neraca

31
Desikator

Timbangan gantung

Oven listrik

32
B. bahan

Sampel kuat tekan

Sampel sifat fisik

Vaseline

33
LAMPIRAN D. JURNAL HARIAN KERJA PRAKTEK

34
35

Anda mungkin juga menyukai