Anda di halaman 1dari 36

Laporan Pendahuluan

PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Sebagai pusat pertumbuhan serta pelayanan terhadap


masyarakat, akan sangat menentukan dinamika pembangunan
masyarakat di sekitarnya. Tingkat kemampuan dalam melaksanakan
fungsinya bersifat kompetitif dengan kota-kota lain yang ada di sekitarnya.
Kota yang memiliki tingkat kemampuan pelayanan yang rendah akan
ditinggalkan baik oleh masyarakatnya maupun investor yang akan
mengembangkan aktifitas usahanya. Mereka akan lari menuju kota-kota
lain yang mampu memberikan pelayanan yang tinggi.
Bangunan Inap VIP merupakan salah satu sarana Kesehatan 
untuk memberikan kemudahan kepada kalangan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan Ke an. Kecamatan Bulawa yang merupakan salah
satu kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, dituntut untuk bisa
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di
sekitarnya sesuai dengan kemajuan yang telah dicapai selama ini. Untuk
itu Pemerintah Kabupaten Bone Bolango merencanakan untuk Bangunan
Inap VIP. Pembangunan yang akan dilaksanakan diharapkan mampu
memberikan pelayanan kesehatan  kepada masyarakat secara lengkap,
mudah dan nyaman.
Kabupaten Bone Bolango adalah salah satu kabupaten di Propinsi

Gorontalo, dengan Suwawa sebagai ibukota kabupaten. Di kecamatan

Bulawa yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Bone

Bolango akan dikembangkan sebuah Gedung Inap VIP yang diharapkan

dapat memenuhi segala kebutuhan pelayanan kesehatan  masyarakat di

Kabupaten Bone Bolango pada khususnya, dan masyarakat sekitar secara

regional. Pekerjaan pembangunan Gedung Inap VIP di Kecamatan


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Bulawa merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan .

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari Pekerjaan Bangunan Inap VIP ini adalah memberikan

gambaran yang jelas terhadap komposisi dan perletakan bangunan serta

fasilitas pendukung sesuai dengan kaidah perencanaan dan teknis serta

kebutuhan yang diinginkan dalam upaya peningkatkan Pelayanan

Kesehatan.

Adapun Sasaran dari kegiatan Bangunan Inap VIP ini adalah :

1. Memberikan gambaran yang jelas terhadap bangunan dan failitas

pendukung yang akan dibangun agar dapat melayani kegiatan

Pelayanan Kesehatan dengan baik.

2. Analisis terhadap kenyamanan akses lingkungan dari

kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.

3. Estimasi terhadap kebutuhan bangunan dan fasilitas yang

diperlukan dalam upaya penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

dengan baik.

4. Menyusun Estimasi terhadap kebutuhan anggaran yang diperlukan

dalam pembangunan fasilitas yang direncanakan dalam Kegiatan

tersebut.

5. Menyusun Laporan-Laporan hasil penyusunan Bangunan Inap VIP

tersebut.
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

6. Mempresentasikan hasil perencanaan dalam upaya memberikan

pemahaman terhadap hasil design.

1.3 DATA KEGIATAN

Adapun data kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Teknis Pembangunan

Gedung Inap VIP Beserta

Perlengkapannya

3. Lokasi Kegiatan : Kec. Bulawa Kab. Bone Bolango

4. Pemberi Tugas : Dinas Pekerjaan Umum Dan

Perumahan Rakyat

5. Konsultan Perencana : CV. BALQI PENA KONSULTAN

10. Sumber Dana : Dana PEN Tahun 2022

1.4 SISTEMATIKA PELAPORAN

Proses pengolahan laporan menggunakan perangkat lunak

Miscrosof Office 2007 dengan program Exel dan Microsof word.

Produk gambar diolah dengan menggunakan perangkat lunak

Autocad Land Development (LDD) 2000i, Auto Cad 2009/2010,

3Dmax dan Photo shop. Laporan akan disampaikan dalam bentuk

hard copy.

Adapun jenis-jenis laporan yang akan diserahkan oleh Konsultan

Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa adalah:


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

1. LAPORAN PENDAHULUAN

2. LAPORAN AKHIR
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI &
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

2.1 GAMBARAN UMUM LOKASI

Lokasi Pekerjaan Pembangunan gedung Inap VIP tersebut terletak di

RSUD Tombulilato Kec. Bulawa Kab. Bone Bolango termasuk dalam

lingkungan yang dapat dikategorikan daerah padat. Posisi Lahan yang

digunakan untuk Sarana ini berada pada lingkungan RSUD Tombulilato.

Kondisi lokasi adalah lingkungan gedung Inap VIP yang sudah terbentuk

sesuai kebutuhan Pengembangan RSUD Tombulilato tersebut. Kondisi lahan

cenderung datar, Dari kondisi tersebut tentunya diperlukan adanya

penyusunan tata ruang yang dapat memberikan kenyamanan dan akan

membutuhkan pelayanan public terhadap proses Pelayanan Kesehatan.

2.2 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup dari pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana

CV. Balqi Pena Konsultan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK)

yang dibuat oleh Owneer’s ( Dinas PUPR ) terutama pada desain tata

ruang bangunan yang terdiri dari ruang – ruang yang sedemikian rupa

yang dapat memberikan kenyamanan dalam melakukan aktifitas

pelayanan. Dengan demikian harapan yang diinginkan owneer’s dapat

terealisasi dengan baik.

Adapun Lingkup Pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan

Perencana meliputi:
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

1. Kegiatan Pradesign

Kegiatan pradesign adalah merupakan draft awal yang

digunakan untuk menuangkan ide-ide yang diinginkan oleh

owneer’s dalam bentuk sketsa design. Sketsa Design tersebut

diasistensikan kepada pengguna jasa untuk mendapatkan

persetujuan awal terhadap kebutuhan yang akan diperlukan oleh

Bangunan Sarana dalam menjalankan kegiatannya.

2. Kegiatan Pengumpulan Data

Data dibedakan menjadi 2 yaitu data sekunder dan data primer.

Data sekunder berupa data-data hasil olahan pihak lain yang

masih relevan dan berguna dalam proses perencanaan seperti

laporan-laporan, Peta-peta, Gambar-gambar, dan literatur-

literatur / buku-buku yang berkaitan dengan proses kegiatan

perencanaan. Sedangkan data primer adalah data yang

dihasilkan dengan melakukan survey lapangan terhadap kondisi

lokasi studi dengan melibatkan team dari personil konsultan itu

sendiri. Adapun data primer yang diperlukan adalah:

- Data Topografi Lokasi (kontur)

- Data Luasan Area Lokasi yang disurvey

- Data Kondisi Tanah di lokasi tersebut secara visual

- Data Kondisi Lingkungan Area Lokasi

- Data Jaringan Akses jalan


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

- Data Kondisi Utilitas dan drainase yang akan dibangun

sesuai dengan hasil pengukuran lapangan.

Data Primer ini merupakan data valid, aktual dan merupakan

komponen utama dalam melakukan suatu perencanaan. Dengan

data ini perencana dapat menganalisa kondisi dan situasi lokasi

menjadi lebih objectif dan aktual.

3. Kegiatan Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilakukan, baik pengumpulan

data sekunder maupun data primer, maka lingkup pekerjaan

selanjutnya adalah melakukan kegiatan analisa terhadap hasil

pengumpulan data tersebut. Analisa disini meliputi beberapa

aspek yang menyangkut kegiatan tata ruang bangunan sarana

Kesehatan. Dalam menganalisa kegiatan perencanaan

Bangunan Inap VIP tersebut, tentunya diperlukan team yang

mampu baik secara pengalaman maupun kemampuan teknisnya.

Hal-hal yang perlu dianalisa adalah sebagai berikut:

- Analisa terhadap ruang, estetika dan struktur bangunan

yang disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi kegiatan.

- Analisa kebutuhan biaya pelaksanaan secara kasar

(Estimasi).

- Analisa terhadap dampak dibangunnya kegiatan tersebut

secara global (Umum).

- Analisa Utilitas, Sarana dan Prasarana pendukung


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

- Analisa keterikatan antara massa bangunan yang ada

terhadap komponen sarana pendukungnya.

- Analisa terhadap keamanan dan kenyamanan

- Analisa terhadap kemungkinan faktor-faktor alam yang

dapat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.

4. Hasil Analisa

Hasil Analisa adalah output dari kegiatan penganalisaan oleh

team ahli yang diwujudkan dengan bentuk fisik kegiatan seperti

laporan-laporan, gambar-gambar, peta-peta dan hasil-hasil

perhitungan baik struktur maupun kebutuhan biaya secara kasar

yang digunakan sebagai acuan dalam tahapan kegiatan

pembangunan berikutnya.

5. Asistensi

Assistensi dilakukan dalam upaya memberikan kesamaan pola

pikir, harapan dan hasil akhir yang diharapkan, sehingga tujuan

yang diinginkan dapat tercapai. Dengan asistensi tersebut,

meminimalkan perbedaan pola pikir antara pihak penyedia jasa

dan pengguna jasa dan Masyarakat sebagai penggunanya.

Assistensi dilakukan dengan kontinue dari setiap komponen

kegiatan dimaksudkan agar tahap tiap tahap pekerjaan dapat

terpantau dan termonitor dengan baik sesuai keinginan dan

harapan.
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

6. Presentasi

Presentasi adalah memberikan pemahaman kepada pihak-pihak

yang berkompeten dalam upaya menyatukan persepsi produk

hasil perencanaan. Presentasi dilakukan setelah proses draft

laporan akhir diselesaikan untuk diekspose dan mendapatkan

koreksi dan masukan-masukan yang bersifat membangun dari

pihak-pihak yang berkompeten terhadap hasil perencanaan.

2.3 KEDALAMAN KAJIAN DESAIN

Bangunan Inap VIP ini mengkaji dan merumuskan hal-hal sebagai


berikut :
a). Kebutuhan terhadap bangunan dan fasilitas ruangan pendukung

yang diperlukan untuk peningkatan sarana Kesehatan.

b). Penempatan posisi bangunan tersebut sesuai kaidah yang benar

dengan menerapkan pola keamanan dan kenyamanan pengguna.

c). Menghitung estimasi kebutuhan biaya pembangunan secara

bertahap sesuai anggaran yang diusulkan yang disesuaikan dengan

kebutuhan pembangunan dan lahan yang tersedia.

d). Merencanakan pola sirkulasi secara baik dan benar, seperti sirkulasi

orang, sirkulasi kendaraan dan lain-lain.

e). Menganalisis secara umum (global) terhadap dampak lingkungan

dengan adanya kegiatan pembangunan nantinya.

f). Menyusun Produk-produk laporan hasil kajian yang didukung oleh

gambar-gambar, peta-peta dan dokumentasi dari kegiatan tersebut.


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

g). Memberikan gambaran pentahapan dan pengembangan

pembangunan berikutnya sesuai kebutuhan pembangunan fasilitas

yang ada.
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

BAB III
METODOLOGI
3.1. UMUM

Dalam rangka Pelaksanaan otonomi daerah yang mantap,maka sangat


diperlukan persiapan-persiapan yang matang oleh Pemerintah Daerah,
khususnya untuk Bone Bolango, yaitu mengembangkan dan
Meningkatkan Pelayanan kesehatan. Untuk pengembangan tersebut,
sangat diperlukan pemantapan dalam fasilitas pendukungnya.
Sesuai dengan arahan pengembangan kabupaten Bone Bolango
sebagaimana telah ditetapkan, untuk mendukung perkembangan
kabupaten Bone Bolango sebagai Kabupaten Berkembang seiring dengan
maju dan pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi perkapita,
maka perlu dimantapkan adanya Pelayanan Kesehatan yang memadai

Metodologi pendekatan umum pelaksanaan gedung Inap VIP Pada


RSUD Tombulilato meliputi 4 (empat) tahapan utama, yaitu :

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pengumpulan Data

3. Tahap Analisa Data

4. Tahap Akhir

3.2. KONSEP STRUKTUR BANGUNAN

3.2.1 Struktur Bangunan


Sistem Pondasi adalah unsur yang paling penting sebagai
pendukung utama berdirinya suatu bangunan .Sehingga dalam
perencanaan pondasi penentuan system/jenis pondasi harus
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Sistem bangunan atas yang akan didukung
2. Kondisi tanah dimana bangunan itu
berdiri (dari data penyelidikanb tanah)
3. Beban bangunan atas yang harus didukung
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

oleh pondasi
4. Kondisi lingkungan dimana lokasi bangunan
tersebut akan didirikan
5. Waktu dan biaya pekerjaan

Dari pertimbangan-pertimbangan diatas, diharapkan diperoleh suatu


system pondasi yang optimum, dalam arti dapat memenuhi
persyaratan teknis dan dapat dilaksanakan dengan biaya
seekonomis mungkin.
3.2.2 Jenis Pondasi yang digunakan
Berdasarkan hasil dari penyelidikan tanah dan kondisi lingkungan
dimana bangunan akan didirikan serta besarnya beban (jumlah lantai
bangunan) yang harus dipikul, jenis pondasi yang dipakai adalah
pondasi tiang pemilihan jenis tiang berdasarkan kondisi lapisan
tanah.
3.2.3 Material yang digunakan
Material yang digunakan terdiri dari:
 Beton bertulang
 Baja
 Kayu
3.2.4 Daya dukung tiang
Daya dukung tiang adalah tekanan terkecil yang dapat
menyebabkan keruntuhan geser pada tanah pendukung tepat
dibawah dan disekeliling pondasi
Dalam menentukan besarnya daya dukung tiang dapat ditinjau
melalui bebarapa cara dengan mempertimbangkan:

- Jenis pondasi
- Metode pelaksanaan
- Jenis material
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

3.3 Struktur atas


3.3.1 Umum
Bangunan atas terdiri dari struktur baja atau beton. Bangunan
yang tidak begitu besar struktur atap berupa shell/cangkung yang
terdiri dari material beton
Perhitungan gaya dalam dengan menggunakan program SAP
2000 non linear versi 8
sedangkan untuk bangunan besar struktur atap disangga dengan
struktur kabel dari pylon (menara) yang kokoh. Analisa ini harus
meliputi kondisi pelaksanaan dan kondisi setelah seluruh struktur
terpasang.Gaya-gaya selama masa konstruksi diperhitungkan
secara cermat.

3.3.2 Standard Perancangan


Standar perancangan struktur mengikuti peraturan-peraturan yang
berlaku di Indonesia, serta peraturan peraturan lain jika peraturan
yang berlaku di Indonesia tidak mencakup hal tersebut:
- Peraturan beton bertulang Indonesia 1991 ( SNI 91)
- Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung
- Peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983
- Peraturan perencanaan tahan gempa Indonesia untuk gedung th
1987
- Peratutan perencanaan bangunan baja Indonesia tahun 1983
- Peraturan Umum tentang bahan bangunan Indonesia tahun 1983
- Standart Industri Indonesia
- Peraturan ACI 318-83 dan PCI untuk beton praktekan
- AISC seta British Standard untuk fabrikasi dan ereksi sturktur baja
- Buku Pedoman Perencanaan struktur untuk beton bertulang
biasa dan struktur tembok beton bertulang tahun 1983

3.3.3 Beban
Mati
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Beban mati merupakan berat sendiri seluruh bangunan, struktur


maupun non struktur yang selalu ada dan bekerja pada bangunan ini
Beban mati tersebut sangat tergantung dari dimensi serta berat jenis
struktur yang digunakan. Sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia,
berat jenis dari elemen elemen struktur adalah sebagai berikut:

Beton bertulang 2.400 kg/m3

Baja structural 7.850 kg/m3

Kayu 1. k
Mortar 2.
00 kg
Dinding
(adukan) ½ 25
00 kg
bata 0 g
Beban mati ini harus diperhitungkan 100% dalam setiap analisa
struktur.

3.3.4 Beban hidup


Beban hidupa adalah berat tambahan diluar beban mati yang bekerja
pada waktu-waktu tertentu, baik secara terus menerus maupun
sementara. Besarnya beban hidup ditentukan oleh peruntukan
bangunan, dengan harga minimum sesuai dengan peraturan
pembebanan Indonesia untuk gedung tahun 1983

Berikut disampaikan besarnya beban hidup dari masing-masing


peruntukan bangunan, serta perbandingannya dengan nilai
minimum yang tercantum pada perusahaan

Mengingat beban hidup tidak bekerja secara bersamaan maka untuk


analisa portal maupun gempa ada suatu factor reduksi, yang
bergantung pada jenis peruntukan bangunan dan jumlah tingkat.

Sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung


1983, untuk analisa Portal beban hidup direduksi dengan koefesien
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

0,75 dan untuk analisa gempa, beban hidup direduksi dengan


koefisien 0.3

 Detail Desain

- Modelisasi dengan finite elemen ( shell) untuk mengetahui


secara detail lokasi tegangan yang berlebihan yang sebagai
acuan penggunaaan stiffner dan letak sambungan elemen
shell menggunakan elemen segitifa atau segi empat dengan
formulasi isoparametrik. Formulasi isoparametrik digunakan
dalam kekakuan translasi dan rotasi. Perilaku bending
termasuk tow way, out-of plane dalam arah normal
mengikuti formulasi khirchoft (thin plate)
- Mekanisme control : tegangan dan lendutan
- Software : SAP 2000

3.5 Analisa Plat Lantai

Plat dianggap sebagai panel dengan tumpuan jepit elastis pada


keempat sisinya. Momen perencanaan menggunakan table 13.32.
PBI – 71

3.6 Analisa Balok Utama

Kuat lentur balok-balok portal dianalisis dengan kekuatan


batas dan harus kuat menahan lentur akibat kombinasi dengan
pembebanan gempa
Prosedur penulangannya sama seperti penulangan balok anak,
dimana:

 Untuk beban tetap Mu = (MDL + MLL)

 Untuk beban sementara Mu = 1.05 (MDL + MLL + Mgp)


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Sedangkan untuk kekuatan geser bagi balok portal dihitung


secara kapasitas desain dengan persamaan sebagai berikut:

Vub = 0.70 Mkap + Mkap’ + 1.05 vg


L
Dimana

M kap = Momen kapasitas balok portal diujung kiri


dengan tulangan yang terpasang

M kap’ = Momen kapasitas balok portal diujung kanan


dengan tulangan yang terpasang
L = Bentang bersih balok portal
Vg = Gaya geser balok portal akibat beban gravitasi
dengan kodisi balok portal sebagai balok bebas
atau dua tumpuan

3.7 Analisa Kolom

a. Kuat Lentur Kolom


Kuat lentur perlu bagi kolom portal pada bidang muka
balok berdasarkan terjadinya momen kapasitas di sendi
plastis pada kedua ujung balok yang bertemu pada
kolom itu, yang dinyatakan oleh momen lentur perlu
Mu, k dengan gaya aksial Nu,k yang bersangkutan, harus
dihitung berturut-turut menurut persamaan-persamaan
sebagai berikut :

Dimana :

Wd = Faktor pembesar dinamik untuk memperhitungkan


pengaruh terjadinya sendi-sendi plastis pada balok
balok prtal yang nilainya harus diambil dari sebesar
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

1.3, kecuali ditingkat bawah dan tingkat atas


nilainya harus diambil sebesar 1,0 dan ditingkat
kedua dai atas nilainya harus diambil sebesar 1,15

Sk = Faktor distribusi momen dari kolom portal yang


ditinjau, yang nilainya dapat dihitung sebanding
dengan kekakuan relative dari unsur- unsur struktur
bertemu di titik pertemuan tersebut

Mkp’ki = momen kapasitas balok portal sebelah kiri di


sendi plastis pada bidang muka kolom yang
dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja
prategang yang terpasang dan dengan tegangan
tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25 fy dan
tegangan tarik baja prategangan diambil sebesar
1.4 fps.

Mkpi’ki’ = Momen kapasitas balok portal sebelah kiri sendi


plastis pada bidang muka kolom sebelahnya yang
dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja
prategang yang terpasang dan dengan ketegangan
tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25 fy dan
tegangan tarik baja prategang diambil

Mkpi’ka = Momen kapasitas balok portal sebelah kanan


sendi plastis pada bidang muka kolom sebelahnya
yang dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan
baja prategang yang terpasang dan dengan
ketegangan tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25
fy dan tegangan tarik baja prategang diambil sebesar
1.4 fps

Mkap’ka= Momen kapasitas balok portal sebelah kanan sendi


plastis pada bidang muka kolom sebelahnya yang
dihitung berdasarkan luas baja tulangan dan baja
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

prategang yang terpasang dan dengan ketegangan


tarik baja tulangan diambil sebesar 1.25 fy dan
tegangan tarik baja prategang diambil sebesar 1.4 fps

Hk = Tinggi kolom portal dikur dari titik pertemuan ke

titik pertemuan hk = tinggi bersih kolom portal

lki = bentang balok portal sebelah kiri, diukur dari titik


pertemuan ke titik pertemuan

hki’ = Bentang bersih balok portal sebelah kiri


lka = Bentang bersih balok portal sebelah kanan diukur dari
titik pertemuan ke titik pertemuan
lki’ = Bentang bersih balok portal sebelah kanan

Rv = Faktor reduksi gaya aksial kolom portal untuk


memperhitungkan pengaruh terbentuknya sendi
plastis yang tidak pada semua blok portal
didalam struktur, yang nilainya harus diambil sebagai
berikut:
RV = 1,0 untuk 1 < n < 4
RV = 1,10 untuk
1 < n < 20 Rv
= 0,6 untuk
n > 20
Dimana n adalah jumlah lantai tingkat diatas kolom yang ditinjau

Ng = gaya aksial kolom portal dititik pertemuan akibat berat sendiri kolom
dan beban gravitasi tributary tak berfaktor yang bekerja dilantai tingkat itu
dan semua tingkat diatasnya dengan memperhitungkan beban hidup yang
telah

direduksi sehubungan dengan peluang terjadinya, baik pada lantai tingkat


itu maupun pada semua lantai tingkat diatasnya sesuai dengan “Pedoman
Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987” (Ref 4)
Dalam perhitungan gaya aksial ini kondisi baolok-balok portal yang bertemu
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

dititik pertemuan tersebut adalah sebagai balok balok bebas atas dua
tumpuan

Penjumlahan dalam persamaan dimulai dari balok portal di titik


pertemuan yang ditinjau sampai balok portal di titik pertemuan
paling atas

Pertemuan balok dan kolom portal dalam kondisi terjadinya sendir sendi
plastis pada kedua ujung balok.
Dalam segala hal momen lentur perlu bagi kolom portal pada bidang muka
balok menurut pers
(16) tidak perlu diambil lebih besar dari:

4
Mu,k = 1,05 M d ,k + Md , k + ----- ME, k
K

4
Mu,k = 1,05 N d ,k + Nd , k + ----- NE, k
K

Dimana :

MDk = Momen lentur kolom portal akibat beban mati tributary tak berfaktor
pada bidang muka balok

MDk = Momen lentur kolom portal akibat beban mati tributary tak berfaktor
pada bidang muka balok

Mgk = Momen lentur kolom portal akibat beban gempa tak berfaktor

pada bidang muka balok NDk = Gaya aksial kolom portal akibat beban

mati tributary tak berfaktor dititik pertemuan

NDk = Gaya aksial kolom portal akibat beban mati tributary tak
berfaktor dititik pertemuan NEk = Gaya aksial kolom portal akibat beban
gempa tak berfaktor dititik pertemuan

K = Faktor jenis struktur yang berlaku untuk struktur yang ditinjau


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Dalam segala hal, kuat lentur rancang kolom portal berdasarkan


tulangan longitudinal yang terpasang harus dapat menampung kombinasi
pembebanan berfaktor oleh beban gravitasi dan beban gempa dalam 2
arah yang saling tegak lurus (100% dalam satu arah, 30% dalam arah tegak

lurus pada arah tersebut) sesuai dengan “Pedoman Perencanaan Ketahanan


Gempa untuk Rumah dan Gedung 1983’ (Ref 3)

b. Analisa kuat geser kolom Portal


Kuat geser perlu bagi kolom portal berdasarkan terjadinya moment
kapasitas di sendi plastis pada ujung balok-balok yang bertemu pada
kolom itu harus dihitung menurut persamaan berikut:

Vu,k = Mu’k,a + Mu,k,b


Hk

Dimana:
Mu,k,a = Momen lentur perlu dari kolom portal pada ujung
atas kolom pada
bidang muka balok

Mu,k,b = Momen lentur perlu dari kolom portal pada


ujung atas kolom pada bidang muka balok

Kolom portal dalam kondisi terjadinya sendi-sendi plastis


pada kedua ujung balok yang bertemu dengan kolom tersebut

Dalam segala hal kuat geser perlu bagi kolom portal


menurut persamaan tidak perlu diambil lebih besar dari :

Dimana:
VDk = Gaya geser kolom portal akibat beban mati
tributary tak berfaktor VDk = Gaya geser kolom portal
akibat beban mati tributary tak berfaktor VEK = Gaya
geser kolom portal akibat beban gempa tak berfaktor
K = Faktor jenis struktur yang berlaku untuk
struktur yang ditinjau

b. Analisa Panel Pertemuan dari Balok dan Kolom Portal


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Panel pertemuan dari balok dan kolom portal harus diproporsikan


sedemikian rupa, sehingga memenuhi persyaratan kuat geser horizontal
perlu Vu, h dan kuat geser vertical perlu Vu,v yang berkaitan dengan
terjadinya momen kapasitas di sendi plastis pada kedua ujung balok
yang bertemu pada kolom itu eperti yang ditunjukkan pada gambar 6

Panel pertemuan balok dan kolom portal dalam kondisi terjadinya


sendi-sendi plastis pada kedua ujung balok

Kuat geser horizontal perlu bagi panel pertemuan balok dan


kolom portal harus dihitung dari persamaan-persamaan berikut:

Vu,h = C ki = T ka- V kol

Dengan

Cki Tki = 0,70 Mkap, k


Zki

Tka Cka =0,70 Mkap, ki


Zki

Vkol = 0,70 lki Mkap, ki = lka M kap, ka


/1/2 (hk, a =hk,b
Lki lka

Dimana:
Mkap,ki = Momen kapasitas balok portal disebelah kiri di sendi
plastis pada bidang muka kolom yang dihitung
berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang
terpasang dan dengan tegangan tarik baja tulangan diambil
sebesar 1,25 fy dan tergangan tarik baja prategang diambil
sebesar 1,4 fps

Mkap,ka= Momen kapasitas balok portal disebelah di sendi


plastis pada bidang muka kolom yang dihitung
berdasarkan luas baja tulangan dan baja prategang yang
terpasang dan dengan tegangan tarik baja tulangan diambil
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

sebesar 1,25 fy dan tergangan tarik baja prategang diambil


sebesar 1,4 fps

3.8 KONSEP MEKANIKAL / ELEKTRIKAL

Pada intinaya pemilihan system dan perhitungan kapasitas utilitas M &


E didasari pada aspek:
- Kenyamanan pengguna
- Tepat teknologi
- Sesuai standart internasional / Koni
- Biaya / investasi dan operasional rendah
- Mudah dalam pemeliharaan

Pengendalian system badan M & E pada kawasan ini dikendalikan oleh


Pengelola kawasan yang meliputi system :
- Cahaya (penerangan) dan sumber
- Tata surya
- Tata udara
- Sumber tenaga cadangan (genset)
- Hydrant ( fire alarm)

- Sistem komunikasi (telepon)


- Penangkal petir
- Sistem air bersih /kotor dan drainase lingkungan
- Sistem scoring
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

BAB IV
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

4. 1 KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Tenaga ahli adalah tenaga yang memiliki kemampuan yang dilihat

dari segi akademisi dan pengalaman kerja pada suatu lingkup pekerjaan

tertentu sesuai disiplin ilmunya. Dalam melaksanakan suatu kegiatan,

tenaga ahli memegang peranan penting dalam mengelola dan

memberikan analisa terhadap suatu pekerjaan sesuai bidangnya masing-

masing.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

Setiap personil tenaga ahli memiliki tanggung jawab dan tugas-tugas yang

harus dilaksanakan di kantor dan di lapangan. Adapun tugas dan tanggung

jawab setiap personil adalah sebagai berikut :

1. Team Leader

Tugas dan tanggung jawab Team Leader sebagai berikut :

a. Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,

terutama sehubungan dengan Pengertian yang benar tentang

Spesifikasi, metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang

disesuaikan dengan kondisi lapangan.

b. Sebagai pemimpin team lapangan konsultan perencana dalam

mengarahkan dan mengkoordinir anggota team konsultan di


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

lapangan, agar dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan

pedoman perencanaan yang berlaku.

c. Melakukan koordinasi secara aktif dengan Pemilik Kegiatan dan

pejabat-pejabat yang berkompeten dengan permasalahan

perencanaan yang ditangani sehingga akan terjalin komunikasi yang

baik.

d. Sebagai panutan yang perlu dicontoh dari anggota team yang

bertugas dilapangan sehingga terjalin komunikasi antar team dan

melakukan koordinasi antar team guna menghindari terjadinya konflik

internal team.

e. Memeriksa dan mengarsipkan semua berkas-berkas Kegiatan

termasuk koordinator dalam pembuatan Final Report / Laporan Akhir

perencanaan yang ditanganinya.

2. Ahli Perencana Arsitektur

AHLI PERENCANA ARSITEKTUR bertanggung jawab kepada Team

Leader Dalam Menyelesaikan desain sesuai kebutuhan dan peruntukan

bangunan tersebut Tugas dan tanggung jawab Ahli Arsitektur

mencakup, tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

 Membantu Melakukan Design dari segi Arsitektur detail dan

interior / eksterior

 Membantu merumuskan site plan lokasi bangunan

 Membantu membuat rencana kerja / teknis gedung dari segi

bahan / material bangunan agar menghasilkan pembangunan

gedung yang baik dari segi kualitas


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

 Menyusun rencana Anggaran Biaya

3. Ahli K3 Konstruksi

AHLI K3 Konstruksi bertanggung jawab kepada Team Leader Dalam

Menyelesaikan Masalah Keselamatan kerja sesuai kebutuhan dan

peruntukan bangunan tersebut. Tugas dan tanggung jawab Ahli K3

Konstruksi mencakup, tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

 Membantu Melakukan perhitungan Keselamatan Kerja

Structure Engineer Bertugas menganalisa dan membuat perhitungan

daya dukung tanah dan konstruksi bangunan yang direncanakan

sehingga menjamin keamanan dari segi konstruksi.

TENAGA TEKNIS
1) Surveyor 2 ( Dua ) orang,
2) Drafter 1 ( Satu ) Orang,
3) Estimator 2 (Dua) orang,

TENAGA PENDUKUNG
1) Operator Komputer 1 ( Satu ) orang,
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

BAB V
RENCANA KERJA
5.1 UMUM

Sebelum melakukan kegiatan perencanaan, konsultan perencana

harus membuat rencana kerja sebagai penjabaran dari apa yang

diharapkan oleh Kerangka Acuan Kerja (KAK). Rencana kerja tersebut

meliputi penentuan personil, pendelegasian job diskription, struktur

organisasi, peralatan yang diperlukan, membuat time scedule dan

menyusun anggaran pelaksanaan perencanaan.

Dengan rencana kerja yang matang melalui analisa dan

pembahasan langkah-langkah kerja diharapkan output yang dihasilkan

dapat sesuai dengan keinginan pengguna jasa.

5.2 STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN

Struktur organisasi adalah merupakan susunan team yang menjabarkan

tugas, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing personil dengan

garis komando yang jelas dalam upaya keteraturan sistem kerja yang

ada.

5.3 JADUAL PELAKSANAAN

Jadual pelaksanaan adalah merupakan estimasi waktu yang diperlukan

dalam menyelesaikan suatu kegiatan / pekerjaan dengan memperhitungkan

kapasitas kerja dan waktu kontrak yang telah dibatasi. Dengan menyusun

jadual pelaksanaan dapat memberikan kontrol terhadap waktu penyelesaian


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

pekerjaan. Untuk melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan estimasi

waktu minimal 1 bulan.

5.4 PENDEKATAN OPERASIONAL


5.4.1 Program Kerja
Dalam program kerja Konsultan telah menyiapkannya yang
merupakan langkah-langkah nyata yang akan dikerjakan oleh
Konsultan dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan. Program
kerja ini mencakup kewajiban yang harus dilaksanakan konsultan
pada pelaksanaan konstruksinya.

5.4.2 Penyusunan Program Kerja


Konsultan akan menyusun program kerja dan pedoman
penugasan/pengelolaan tugas, penyediaan sumber daya dan
lain- lain yang harus dilaksanakan oleh semua pihak yang
terlibat. Usulan ini harus mendapat persetujuan dari Pengelola
Proyek.

a. Persiapan Survei.
Tahap ini merupakan langkah persiapan pelaksanaan survei
lapangan maupun institusional yang mencakup :
 Mempelajari peta tapak dan kontur yang ada.
 Pengadaan peralatan survei lapangan dan laboraturium.
 Mempelajari karaktristik dan spesifikasi masing-masing kegiatan
dan fungsi bangunan.

b. Pengamatan Karaktristik Arsitektur Setempat.


Pengamatan dan pengkajian arsitektur dan budaya setempat
merupakan hal yang esensial sebagai dasar bagi pengembangan
gagasan/idea perancangan suatu bangunan. Untuk itu konsultan
akan mengadakan pengamatan bangunan-bangunan yang
berkaraktristik khas daerah maupun studi literatur guna
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

mendapatkan suat rancangan arsitektur yang modern, fungsional


namun masih menampilkan citra budaya setempat.

c. Studi Literatur.
Studi ini berkaitan dari segala aspek rancangan bangunan, yang
dilakukan meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan
environment serta persyaratan-persyaratan lainnya. Hasil studi akan
disesuaikan dengan kondisi setempat serta kebutuhannya untuk
menghasilkan rancangan yang optimal.

d. Diskusi dengan Pemberi Tugas dan Pemakai.


Diskusi dengan calon pemakai/user dilakukan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih rinci akan spesifikasi dan karaktrisik program,
peralatan kegiatan serta kebutuhan-kebutuhan khusus lainnya untuk
masa sekarang maupun masa akan datang.

e. Pengumpulan Data
Data yang dikunpulkan adalah untuk menunjang
perencanaan dan perancangan arsitektur.
Data yang dibutuhkan meliputi :
 Kebutuhan peralatan dan spesifikasi.
 Kondisi lingkungan.
 Kondisi dan karaktristik tanah.
f. Penyelidikan Tanah.
Penyelidikan tanah dengan sondiring dan boring dilakukan untuk
mengetahui karaktristik fisik tanah yang meliputi :
 Daya dukung tanah.
 Komposisi tanah dan karaktristiknya.
 Muka air tanah.

g. Menyusun Konsep Perancangan.


Merupakan uaraian secara diskriptif konsep perancangan yang
mencakup bidang arsitektur, sistem mekanikal, sitem elektrikal,
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

sistem utilitas, sistem struktur, equipment operasional, interior dan


eksterior pengembangan lahan. Secara garis besar konsep
rancangan berisi cara-cara pendekatan serta alternatif
pemecahan permasalahan pada setiap bidang. Konsep ini juga
menjelaskan spesifikasi dan keandalan masing-masing sistem
yang akan diterapkan.

Secara keseluruhan konsep perancangan ini berisi kriteria-kriteria


dan patokan-patokan perancangan yang akan menjadi dasar
transformasi ke dalam rancangan fisik

h. Pra Rancangan Arsitektur


Berisi gagawan awal rancangan arsitektural dan lansekap yang
merupakan hasil tranformasi dari konsep rancangan arsitekturnya.

i. Pra Rancangan Struktural, Mekanikal, Elektrikal, Utilitas,


Equipment operasional, Interior dan exterior.
Berisi uraian dan diagram skematis sistem-sistem struktur,
mekanikal, elektrikal, utilitas, Equipment operasional, Interior dan
exterior yang diterapkan sesuai dengan fungsi karaktristik
bangunan jaga penjelasan fungsi dan cara penerapannya masing-
masing sistem dalam sistem bangunan secara keseluruhan.

j. Pengembangan Sistem dan Rancangan.


Pengembangan sistem dan rancangan mencakup gambar-gambar
hasil pengembangan rancangan arsitektural, lansekap, struktur,
mekanikal, elektrikal, utilitas, equipment operasional. Sebagai satu
sistem bangunan yang utuh.
Oleh karena penentuan dan penempatan setiap
sistem harus memperhitungkan sistem-sistem lainnya, sesuai
dengan kriteria-kriteria yang ada dalam konsep perancangan. Sistem
yang dipilih juga harus mempertimbangkan kemudahan
pelaksanaannya.
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

k. Perhitungan dan Pembuatan Detail Rancangan.


Dalam tahap ini akan didahului dengan perhitungan –perhitungan
pada masing-masing sistem beserta dasar-dasarnya sesuai denga
peraturan dan persyaratan yang berlaku.

l. Perhitungan Struktur.

Berisi perhitungan-perhitungan struktur yang diterapkan dalam


rancangan sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku
perhitungan struktur akan merupakan dari dokumen lelang.

m. Penyusunan Spesifikasi Teknis.


Spesifikasi teknis berisi penjelasan terinci tentang jenis, ukuran
dan karaktristik teknis setiap material yang akan digunakan
mencakup bidang pekerjaan. Untuk memudahkan pelaksanaan
konstruksi kemungkinan bisa dilakukan oleh beberapa sub
kontraktor.

n. Penyusunan Gambar Kerja.


Berisi gambar-gambar rancangan, detail dan tapak bangunan yang
mencakup semua bidang/sistem.

o. Penyusunan BQ dan RAB.


Berisi voleme seluruh pekerjaan konstruksi yang akan
dilaksanakan dan tafsiran biaya pembangunannya.

p. Penyusunan Dokumen Pengadaan Administrasi.


Berisi tata cara dan persyaratan bagi kontraktor yang mencakup
tahap penawaran maupun pelaksanaan konstruksi.

q. Laporan Perancangan.
Berisi semua aspek yang telah dilakukan oleh konsultan dalam
menyusun konsep sampai dengan tahap transformasi rancangan.
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

r. Penjelasan Pekerjaan.
Konsultan berkewajiban memberikan penjelasan kepada kontraktor
pelaksana yang akan mengajukan penawaran, tentang segala
sesuatu yang mencakup masalah-masalah teknis dalam dokumen
pengadaan.
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

BAB VI
KONSEP ARSITEKTUR

6.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan


Dasar dari perencanaan dan perancangan Bangunan Inap VIP ini
adalah menciptakan Sarana Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang
nyaman serta memenuhi standar nasional, dan dapat memanfaatkan sinar
matahari secara maksimal sebagai pencahayaan.

6.2 Konsep Perencanaan dan Perancangan

Konsep perencanaan dilihat dari sudut manusia tentunya akan


berpusat pada Peserta dari Bangunan Inap VIP ini, terutama pada unit
Peningkatan Pelayanan. Sesuai dengan topik dan tema, Bangunan Inap
VIP ini dapat menjadi bangunan yang sustainable dengan
memanfaatkan cahaya matahari secara maksimal.
Desain bangunan ini sesuai kaidah perancanan Tropis dan
mempertimbangkan aspek standar sesuai dengan pedoman dinas kesehatan.
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

BAB VII
LAPORAN HASIL PRESENTASI TAHAP PERSIAPAN DAN PRESENTASI
KONSEP RANCANGAN DAN DISKUSI

7.1 HASIL PRENSENTASI TAHAP PERSIAPAN

Sesuai dengan data perencanaan awal maka kami selaku tim konsultan
perencana telah melaksanakan presentasi tahap persiapan. Data
perencanaan yang kami sajikan antara lain adalah :
1. Tahap persiapan yang meliputi :
a. Menyiapkan dan menentukan methodologi,
b. Rencana Kerja,
c. Personil sesuai dengan kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan dan
jadwal pekerjaan,
d. Alat atau Peralatan yang digunakan.
Dari tahap persiapan ini kami telah melaksanakan presentasi kepada pihak
owner sehingga kami mendapatkan masukan atau saran yang membangun.
Saran dan masukan itu dapat kami terima dan akan kami jadikan acuan dalam
menentukan langkah – langkah kerja berikutnya. Saran dan masukan dari
owner antara lain adalah :
1. Selalu mengikuti KAK perencanaan yang terlampir dalam Surat
Perjanjian.
2. Jika ada masukan masyarakat sekitar dapat direkap untuk segera
dilaporkan kepada owner.
3. Memaksimalkan kondisi lahan yang ada pada saat mendesain tapak
bangunan.

Dari uraian diatas dapat kami rangkum bahwa Pekerjaan Bangunan Inap VIP
ini dapat kami laksanakan dengan maksimal sesuai kaidah-kaidah
perencanaan dan selalu mengacu kepada peraturan yang berlaku serta dapat
menerima masukan dan saran yang obyektif dari pihak yang berkepentingan.

7.2 HASIL PRESENTASI KONSEP RANCANGAN DAN DISKUSI


Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Dalam Presenatasi telah kami sampaikan konsep perencanaan dan dasar


desain seuai dengan kebutuhan Bangunan Inap VIP. Dari presentasi dan
diskusi yang telah kami laksanakan bersama pihak owner terdapat beberapa
hal yang perlu dilaporkan diantaranya adalah :
1. Konsep Zoning yang kami tentukan perlu di kaji lebih mendalam guna
mendapatkan tapak Bangunan Inap VIP yang sesuai dengan
kebutuhan.
2. Konsep Perencanaan dari aspek manusia dapat diterima dan dapat
dilanjutkan sebagai dasar desain lebih lanjut.
3. Konsep Perencanaan dari aspek lingkungan perlu diperhatikan hal-hal
yang penting terutama aspek social sehingga Bangunan Inap VIP yang
ramah lingkungan dengan pengelolaan yang efisien.
Dari beberapa point diatas kami tim perencana menilai bahwa proses
Pekerjaan Bangunan Inap VIP ini dapat kami lanjutkan pada tahap berikutnya.

BAB VIII
PENUTUP
8.1 KESIMPULAN
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan diperlukan adanya

langkah-langkah kerja yang diwujudkan dengan perencanaan dan prosedur

yang tepat dalam upaya mengarahkan kegiatan tersebut agar sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan, seperti tersebut diatas.

Untuk itu, konsultan perencana hendaknya membuat rencana kerja

yang mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah dibuat oleh

pengguna jasa yang dalam hal ini sebagai pemilik kegiatan. Yang perlu

diperhitungkan dalam menyusun rencana kerja adalah sebagai berikut:

1. Membuat Sistem Organisasi Kerja Perencanaan.

2. Menyusun team ahli sesuai dengan bidangnya.

3. Menjabarkan Tugas dan Tanggung-jawab dari tenaga-tenaga ahli tersebut

dengan baik sehingga peran serta dalam organisasi jelas.

4. Mengestimasi waktu yang diperlukan oleh perencana karena dibatasi oleh

waktu dalam kontrak kerja yang ada.

5. Menyusun peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan selama

melaksanakan pekerjaan perencanaan tersebut.

Dengan langkah-langkah dan rencana kerja yang tersusun dengan baik

sesuai dengan unsur-unsur yang terkait termasuk kaidah perencanaan yang

benar, diharapkan kegiatan ini mendapatkan output yang sesuai dengan

tujuan yang telah dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja yang ada.

8.2 SARAN
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG INAP VIP BESERTA PERLENGKAPANNYA

Saran yang mungkin dapat kami sampaikan dalam laporan pendahuluan

ini adalah sebagai berikut:

1. Diperlukan adanya komunikasi yang kontinue dalam upaya

menyamakan persepsi terhadap hasil kerja perencanaan dengan

melakukan rapat-rapat rutin selama masa pelaksanaan agar produk

yang ada sesuai dengan keinginan dan harapan yang telah tertuang

dalam KAK.

Anda mungkin juga menyukai