Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andri Vincent Sinaga

NIM : 18.01.1619
Tkt/Jur : IV-C/Teologi
Mata Kuliah : Metode dan Kurikulum PWG
Dosen Pengampu : Dr. Tony L. Hutagalung
Hal : Resume/Ringkasan Materi Kelompok 9
KONSEP KURIKULUM DALAM PEMBINAAN WARGA GEREJA BAGI KAUM
BAPAK/PRIA DEWASA

 Pembinaan Kaum Bapak


Kaum Bapak merupakan salah satu simpul penting dalam kehidupan iman baik anak-anak,
keluarga maupun kesaksian iman di tengah masyarakat. Yesus membentuk kaum bapak dengan
maksud agar mereka menghidupkan nilai pengajaran, perbuatan dan karya-karya pembebasan Kristus.
Bapak adalah ayah (orangtua) dari satu pribadi: bapak adalah kepala dan pembentukan rumah tangga,
satu kelompok, satu keluarga dan satu suku/marga; bapak adalah nenek moyang atau leluhur; bapak
adalah pemula dan model dari satu kelompok dan proesi. Bapak adalah pemimpin/kepala;bapak adalah
seorang yang menenamkan semangatnya kepada seseorang; dan bapak adalah gelar penghormatan.
Gereja dan jemaat harus memahami akan potensi Kaum Pria dalam jemaat, karena dengan pemahaman
itu, akan menjadi suatu daya dorong yang kuat untuk melayani dan membina mereka secara lebih
intensif supaya berdaya guna di dalam perluasan Kerajaan Allah di dunia ini.
Pembinaan secara terarah dan fokus untuk kaum bapak sangat perlu didesain, dan dibuat dengan
pemahaman kuat secara teologis dan kreatif. Kaum bapak adalah kepala keluarga sama dengan Yesus
adalah Tuhan dan kepala Gereja. Dari penjabaran modul binaan dengan pesan-pesan diatas, menjadi
jelas arah pembinaan untuk kaum bapak Kristiani. Melihat pentingnya isu-isu kepemimpinan dan
panutan yang masuk dalam kehidupan kaum patriakh ini, maka pola maupun bentuk bina
kepemimpinan harus mempunyai “core Messages” atau pesan inti seperti yang dijabarkan seperti
contoh seperti : Kaum bapak Kristen sebagai cerminan Allah; Kembalinya fungsi imam dalam
keluarga; Kepribadian dan sifat Kristus, adalah kepribadian kaum bapak Kristen; Jadilah Adam yang
sesungguhnya; Kaum Bapak sebagai panutan generasi ke generasi.

 Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran kaum bapak bertujuan agar warga gereja dapat menjadi garam dan terang bagi
dunia dalam hidupnya sehari-hari sehingga menjadi saksi Kristus yang hidup di bawah pimpinan Roh
Kudus. Membangun persekutuan kaum bapak pada dasarnya bertujuan untuk membantu dan menolong
kaum bapak agar mampu menjadi kepala keluarga yang baik sebagaimana pesan Alkitab. Tentu
sebagai bapak, mereka memiliki tanggung jawab yang besar seperti: memenuhi kebutuhan keluarga,
memberikan perlindungan bagi keluarganya dan menciptakan komunikasi yang harmonis di dalam
rumah tangga mereka masing-masing. Dalam menjalankan tanggungjawab yang besar ini kaum bapak
harus memiliki iman yang kokoh. Karena apabila kaum bapa itu sendiri tidak bisa memberikan contoh
atau panutan didalam pelayanna gereja, maka ini bisa juga memberikan dampak bagi generasi
berikutnya (anak-anak). Kurikulum pendidikan bagi orang dewasa hendaklah berorientasi kepada
masalah yang dihadapi sehari-hari. Materi pelajaran/pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan,
pergumulan, sesuai dengan lingkungan profesi dari jemaat dewasa. Menurut Nainggolan, kurikulum
untuk orang dewasa hendaknya diarahkan kepada pertumbuhn iman, persekutuan dengan Allah dan

1
hubungan yang erat dengan Kristus dan mampu mengaplikasikan imannya dalam berbagai aspek
kehidupannya setiap hari.
 Materi Dan Bahan Ajar
Pembinaan warga gereja dewasa, termasuk kaum bapak memiliki bahan pembinaan: Ketrampilan
mengasuh, mendidik dan membina anak; Ketrampilan membagi dan mengatur waktu untuk kerja;
Ketrampilan dalam membangun keintiman; Ketrampilan menata karir; Ketrampilan sebagai imam di
tengah-tengah keluarga.
 Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar pada orang dewasa tidak sama dengan anak-anak, pada orang dewasa
lebih menekankan pembimbingan bukan menggurui. Karena pribadinya yang mandiri, orang dewasa
menolak situasi belajar mengajar yang bertentangan dengan konsepsi dirinya. Suasana belajar harus
dasar saling menghargai dan saling menghormati. Pendidik orang dewasa hendaknya bertindak sebagai
fasilitator bukan sebagai guru.Strategi adalah cara atau metode yang telah disusun dengan cermat dan
dilakukan untuk mencapai sasaran tertentu. Metode-metode pembinaan dibuat bukan untuk
membingungkan peserta atau Pembina. Ttapi metode pembinaan warga gereja bertujuan untuk
memvariasikan, memperbaiki dan memperlancar proses pembinaan. Berikut metode yang biasanya
dipakai dalam pembinaan kaum bapak: Metode Berceramah. Didalam metode ini si pembina hanya
menyampaikan dan menjelaskan bahan pembinaan. Si pembina menyiapkan bahan pembinaan yang di
dukung alat dan media serta strategi pembinaan yang mendukung tercapainya tujuan yang hendak
dicapai; Metode Diskusi . Metode diskusi adalah metode saling tukar informasi, pendapat dan unsur-
unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian dan keahlian baru.
Metode Karyawisata (Fieldtrip). Metode ini adalah metode pembinaan yang dilakukan dengan
kunjungan keluar atau ke tempat lainnya yang sesuai dengan tema, bahan, tujuan pembinaan. Seminar.
Seminar secara umum dikenal sebagai lembaga belajar. Maksud seminar adalah untuk mempelajari
subjek dibawah seorang pemimpin yang menguasai bidang yang diseminarkan.

Anda mungkin juga menyukai