NAMA : Fatmawati
KELOMPOK : XV
GELOMBANG : 3
TUGAS : AGENDA 2
Ani Setianingsih
Ai Susi Susanti
e-mail : asetianingsih@piksi.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap
kepuasan pasien di Rumah Sakit “S”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaf dan bersifat asosiatif
kausal dengan cara mengumpulkan data melalui metode survey, yaitu melakukan observasi langsung dan
membagikan kuisioner kepada pasien dan keluarga pasien di salah satu unit rawat inap Rumah Sakit “S”.
Secara umum kepuasan pasien rawat inap yang dilihat dari tingkat kesesuaian harapan pasien terhadap
indikator kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit “S” ditunjukan dengan hasil determinasi koefisien
sebesar 82%, artinya dapat diketahui besarnya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat sebesar
82% dan sisanya 18% dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga Penelitian ini membuktikan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien. Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa indikator reliability, responsiveness dan emphaty sangat berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit “S”, sedangkan assurance dan tangible masih belum
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit “S”. Untuk mempertahankan
kelebihan-kelebihan yang ada dan meningkatkan kualitas pelayanan pada indikator-indikator yang
menurut pasien masih belum sesuai dengan yang diharapkan, rumah sakit dapat mengamati secara rutin
pelayanannya dengan peningkatan sarana dan prasarana, meningkatkan jaminan rasa aman, nyaman, dan
lebih memperhatikan terhadap kebutuhan dan keinginan pasien.
ULASAN
Kinerja PNS/ASN harus berorientasi pelayanan publik dengan menunjukan sikap perilaku
yang mengedapankan pelayanan unggul, peduli dan disertai ketrampilan teknis yang
memadahi. Sehingga dapat mengimbangi iklim yang semakin baik. ASN harus bekerja
dengan bersih dan bebas KKN mewujudkan pemerintahan bersih dan berwibawa yang
tentunya dimulai dari diri pribadi aparatur. Bekerja dengan jujur, cermat dan hatihati,
Kemudian, tuntutan selanjutnya ASN harus bisa bekerja secara profesional bisa
menggunakan waktu yang efektif dan produktif. Sudah tidak saatnya PNS bekerja hanya
menjalankan tugas sebagai rutinitas saja tanpa target dan capaian. Masing-masing aparatur
memiliki bagian tugas dan mempunyai peran yang jelas. Hasilnya harus terukur sebagai
mana dituangkan dalam penilaian prestasi kerja melalui sasaran kinerja pegawai (SKP).
Salah satu aspek yang berperan penting dalam peningkatan Pelayanan Publik dimaksud
adalah adanya Pegawai/Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mempunyai kualifikasi serta
kompetensi yang mumpuni dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Dalam rangka
untuk menjamin hal tersebut di atas, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengatur bahwa pengelolaan ASN didasarkan pada
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit,
agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani dengan senyum,
menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat dan tepat
waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan yang
tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad memberikan
pelayanan yang prima.
Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti Ketika kebutuhan masyarakat sudah
dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang
diberikan dapat melebihi harapan pengguna layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari
hari kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini (doing something
better and better).
Dalam rangka mencapai visi reformasi birokrasi serta memenangkan persaingan di era
digital yang dinamis, diperlukan akselerasi dan upaya luar biasa (keluar dari rutinitas dan
business as usual) agar tercipta breakthrough atau terobosan, yaitu perubahan tradisi, pola,
dan cara dalam pemberian pelayanan publik. Terobosan itulah yang disebut dengan inovasi
pelayanan publik. Konteks atau permasalahan publik yang dihadapi instansi pemerintah
dalam memberikan layanannya menjadi akar dari lahirnya suatu inovasi pelayanan publik.
c) Keamanan dalam Pelayanan Prinsip ini mengandung arti proses serta hasil pelayanan
dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan dapat memberikan kepastian hukum bagi
masyarakat.
d) Keterbukaan dalam Pelayanan Prinsip ini mengandung arti bahwa prosedur/tata cara
persyaratan satuan kerja/pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu
penyelesaian, rincian biaya/tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan
wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat,
baik diminta maupun tidak diminta.
e) Efisiensi dalam Pelayanan Prinsip ini mengandung arti : Persyaratan pelayanan hanya
dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan
dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan
yang diberikan.Mencegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan, dalam hal proses
pelayanan masyarakat adanya kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/instansi
Pemerintah lain yang terkait.
f) Ekonomis dalam Pelayanan Prinsip ini mengandung arti pengenaan biaya dalam
penyelenggaraan pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan : Nilai
barang dan atau jasa pelayanan masyarakat dan tidak menuntut biaya yang terlalu tinggi di
luar kewajaran; Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar; dan Ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
g) Keadilan yang Merata dalam Pelayanan Prinsip ini mengandung arti cakupan/jangkauan
pelayanan harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan
diberlakukan secara adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
h) Ketepatan Waktu dalam Pelayanan Prinsip ini mengandung arti pelaksanaan pelayanan
masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang ditentukan.
KESIMPULAN