Siti Maemonah
Abstract
___________________________________________________________________
Small industries have an important role in employment, income generation, and increasing society welfare.
Problems in this research is to how profil of small industry in Limbangan Districts of Kendal Regency. To how
palm sugar small industry stategy development in Limbangan district of Kendal Regency. The aim of this
study was to know abaout small industries profile and to obtain industrial development strategy. The
population in this study is palm sugar industry was 107 business units in Districts of Limbangan.. The sample
in this study using accidental sampling with a selected sample of 30 respondent. Analysis of data was use
SWOT analysis. The result of the SWOT analysis consentration of strategy with horizontal integrasy. That is
the strategy adopted more defensive, which avoids lost sales and lost profits caused by these threats.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: mae_djenar@icloud.com
414
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
415
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
Tabel 1 menunjukkan bahwa industri yang Industri adalah kegiatan ekonomi yang
paling banyak jumlah unit usaha dan penyerapan mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
tenaga kerjanya yaitu industri makanan, minuman setengah jadi, dan / atau barang jadi menjadi barang
dan tembakau sejumlah 309 unit usaha. Dengan dengan nilai tambah lebih tinggi untuk
penyerapan tenaga kerja sebanyak 442 orang. penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan dan perekayasaan industri (Disperindag & PM
Perdagangan Kabupaten Kendal industri makanan, Kab.Semarang, 2008: 1).
minuman dan tembakau meliputi. Industri olahan Industri dalam arti sempit adalah kumpulan
makanan, dan industri olahan minuman. Dan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis
industri kecil pembuatan gula aren termasuk dalam dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang
industri olahan makanan. digunakan, proses, produk akhir dan konsumen
Berdasarkan observasi awal dengan beberapa akhir. Dalam arti yang lebih luas, industri merupakan
narasumber warga Desa Limbangan pengrajin gula kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan
aren terdapat kecenderungan bahwa hasil produksi jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi
gula aren secara keseluruhan semakin menurun dari (Kuncoro, 2007: 167).
tahun ke tahun, sementara permintaan makin Industri kecil merupakan industri yang
meningkat. tergolong dalam batasan usaha kecil, yang menurut
Berdasarkan latar belakang permasalahan Undang-undang No. 9 tahun 1995 ( Disperindag &
diatas, maka yang menjadi pertanyaan penelitian PM Kab. Semarang, 2008: 3) tentang Usaha Kecil
adalah. bagaimana Profil industri kecil gula aren di adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil
Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal?. Dan penjualan tahunan maksimal Rp 1 Milyar dan
bagaimana strategi pengembangan yang tepat untuk memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan
diterapkan pada industri gula aren baik dilihat dari bangunan tempat usaha paling banyak Rp 200 juta.
kekuatan dan kelemahanya atau peluang dan Menurut Tambunan (1999: 20) industri kecil
ancamannya? merupakan kegiatan industri yang dikerjakan di
416
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
417
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
daya. Dan Competitive Advantage: kegiatan spesifik lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan
yang dikembangkan perusahaan untuk melakukan pesaing yang bersaing lebih luas.
yang lebih baik dibanding dengan pesaingnya. Menurut Rangkuti (2009: 7), Strategi
Strategi yang digunakan untuk memperoleh dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) tipe strategi
keunggulan dalam bersaing adalah cost leadership, yaitu: (1) Strategi manajemen, strategi manajemen
differensial dan focus. meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
Porter menyebutkan competive advantage manajemen dengan orientasi pengembangan
terbagi menjadi 3 ( Rangkuti, 2009: 6) yaitu. strategi secara makro, misalnya strategi
Keunggulan biaya menyeluruh (Cost Leadership). pengembangan produk, penerapan harga, akuisisi,
Pencapaian biaya keseluruhan yang rendah pengembangan pasar dan sebagainya.
seringkali menuntut bagian pasar relatif yang Strategi investasi merupakan kegiatan yang
tinggi atau kelebihan yang lain, seperti akses yang berorientasi pada investasi, misalnya perusahaan
menguntungkan kepada bahan baku. Selain itu ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
juga perlu untuk merancang produk agar mudah agresif atau berusaha melakukan penetrasi pasar,
didapat, menjual banyak lini produk yang mudah strategi bertahan, strategi pembangunan kembali
dibuat, menjual banyak lini produk yang berkaitan divisi baru dan sebagainya.
untuk menebarkan biaya, serta melayani Dan strategi bisnis disebut strategi bisnis secara
kelompok pelanggan yang besar guna membangun fungsional karena strategi ini berorientasi pada
volume. Penerapan strategi biaya rendah mungkin fungsi- fungsi kegiatan manajemen, misalnya
memerlukan investasi modal pendahuluan yang strategi pemasaran, produksi atau operasional,
besar untuk peralatan modern, penetapan harga distribusi, dan strategi yang berhubungan dengan
yang agresif dan kerugian awal untuk membina keuangan..
bagian pasar yang tinggi pada akhirnya dapat Pengembangan adalah meningkatkan
memungkinkan skala ekonomis dalam pembelian kualitasnya maupun kuantitasnya dalam suatu
yang akan semakin menekan biaya (Porter,2008: kegiatan (Irawan dan M. Suparmoko, 1992:6).
32). Pengembangan juga berarti proses, cara,
Serta diferensiasi, diferensiasi merupakan perbuatan mengembangkan. Usaha adalah
strategi yang baik untuk menghasilkan laba diatas kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran
rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini atau badan untuk mencapai suatu maksud:
menciptakan posisi yang aman untuk mengatasi pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
kekuatan pesaing, meskipun dengan cara yang upaya) untuk mencapai sesuatu.
berbeda dari strategi keunggulan biaya. Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
Diferensiasi memberikan penyekat kepada bahwa strategi pengembangan usaha yaitu suatu
persaingan karena adanya loyalitas dari merk rencana yang terpadu mengenai upaya-upaya
pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya suatu industri yang diperlukan guna
kepekaan terhadap harga. Diferensiasi juga mengembangkan usahanya dalam rangka
meningkatkan margin laba yang menghindarkan mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Untuk
kebutuhan akan posisi biaya rendah (Porter, 2008: mencapai tujuan, industri harus memperhatikan
34) sumber daya-sumber daya yang ada maupun
Dan focus dalam strategi biaya rendah dan keadaan lingkungan yang dihadapi. Sumber daya
diferensiasi ditunjukan untuk mencapai sasaran yang ada pada suatu industri yang berupa
dikeseluruhan industri, maka strategi fokus kekuatan maupun kelemahan, serta keadaan
dibangun untuk melayani target secara baik. lingkungan dapat berupa peluang dan ancaman
Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa bagi industri itu sendiri.
perusahaan dengan demikian akan mampu Strategi pengembangan usaha merupakan
melayani target strateginya yang sempit secara upaya dalam mangantisipasi masalah-masalah
418
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
yang timbul dan dapat memberikan arah kegiatan dikembangkan dan diberdayakan terlebih dahulu
operasional dalam pelaksanaan kegiatan industri. adalah faktor marketing dan produksi yang
Dalam strategi pengembangan usaha kecil harus masing-masing memiliki nilai sub sektor 1.55 dan
ada strategi yang tepat, yang meliputi aspek-aspek 0.88. Sedangkan, nilai faktor internal dari sub
sebagai berikut. (1) Peningkatan akses kepada aset faktor sisi kelemahan adalah sub faktor finansial
produktif, terutama modal, di samping juga dan marketing, yang memiliki skor 0.80 dan 0.75.
teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang Sedangkan berdasarkan analisis regresi sistem
penting. (2) Peningkatan akses pada pasar, yang simultan diperoleh bahwa faktor pemasaran secara
meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai konsisten tetap mampu memberikan sumbangan
dari pencadangan usaha sampai pada informasi terbesar pertama pada model produksi dan income
pasar, bantuan produksi dan prasarana serta serta terbesar pertama pada model profit yaitu
sarana pemasaran. Khususnya, bagi usaha kecil di memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.8426 dan
pedesaan, prasarana ekonomi yang dasar dan akan 0.6189.
sangat membantu adalah prasarana perhubungan. Dan mengutip skripsi dari Tutik Arifah,
(3) Kewirausahaan, dalam hal ini pelatihan- yang berjudul Strategi Pengembangan Industri
pelatihan mengenai pengetahuan dan Kecil Jamur Tiram di Kecamatan Jambu
keterampilan yang diperlukan untuk berusaha Kabupaten Semarang. Hasil penelitian
teramat penting. menunjukkan bahwa profil industri kecil jamur
(4) Kelembagaan ekonomi dalam arti luas tiram di Kecamatan Jambu yaitu ada sekitar 15
adalah pasar. Maka memperkuat pasar adalah unit usaha industri kecil pengembang jamur tiram,
penting, tetapi hal itu harus disertai dengan yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Gondoriyo,
pengendalian agar bekerjanya pasar tidak Desa Jambu, Desa Bedono dan Desa Genting
melenceng dan mengakibatkan melebarnya Kondisi sumberdaya manusia (SDM) pada
kesenjangan. Untuk itu diperlukan intervensi- industri kecil jamur tiram dalam kondisi tidak baik
intervensi yang tepat, yang tidak bertentangan yaitu sebesar 66,7%, kondisi permodalan sebagian
dengan kaidah-kaidah yang mendasar dalam suatu besar dalam kondisi tidak baik yaitu sebesar 66,6%
ekonomi bebas, tetapi tetap menjamin tercapainya dan kondisi pemasaran sebagian besar dalam
pemerataan sosial (social equity). (5) Kemitraan kondisi kurang baik yaitu sebesar 53,4%.Variabel
usaha merupakan jalur yang penting dan strategis penelitian ini adalah Sumber Daya Manusia,
bagi pengembangan usaha ekonomi rakyat. Permodalan dan Pemasaran. Keterkaitan terhadap
Berikut beberapa rangkuman penelitian terdahulu penelitian ini adalah permasalahan yang mendasar
yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah pada usaha kecil yaitu Sumber Daya Manusia,
sebagai berikut : Mengutip jurnal dari P. Eko Permodalan dan Pemasaran. Yang membedakan
Prasetyo, yang berjudul Strategi Pemberdayaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
Industri Kecil dan Kerajinan Melalui Faktor Internal adalah adanya variabel lain yang merupakan
dan Eksternal (2004) menyatakan bahwa penelitian permasalahan juga yaitu penggunaan teknologi.
ini bertujuan untuk mengungkap beberapa faktor Untuk mempermudah penulis
dominan apa saja yang sangat berpengaruh positif menggambarkan kerangka pemikiran dibuat
terhadap upaya pengembangan usaha kecil di berupa skema sederhana yang diharapkan
Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam memberi gambaran mengenai jalannya penelitian
penelitian ini adalah hasil analisi SWOT, nilai sub secara keseluruhan serta dapat mengetahui secara
faktor sisi kekuatan internal yang perlu jelas dan terarah. Kerangka pemikiran penelitian
ditunjukan pada diagram dibawah ini.
419
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Sumber : Freddy Rangkuti, 2006 hal 24-25
420
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
Faktor Eksternal
Kekuatan yang ada Memanfaatkan peluang
Peluang (O) digunakan untuk mengisi yang ada dengan
peluang yang tersedia(SO) menanggulangi
kelemahanya (WO)
Keterangan :
Strengths (S) = Kekuatan, yaitu faktor-faktor Threats ( T) = Ancaman, faktor-faktor lingkungan
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk yang tidak menguntungkan suatu satuan
satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain bisnis.(Siagian, 2005:172).
kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi
yang berakibat pada pemilikan keunggulan HASIL DAN PEMBAHASAN
komparatif oleh unit usaha di pasaran. Permodalan
Weakness (W) = Kelemahan, yaitu keterbatasan Industri kecil gula aren di Kecamatan
atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan Limbangan memiliki modal awal dalam
dan kemampuan yang menjadi penghalang serius mendirikan usaha kecil gula aren ini sangat
bagi penampilan kinerja organisasi yang beragam mulai Rp 1.000.000 – Rp. 2.000.000.
memuaskan. Tetapi rata-rata para pengrajin mengawali
Opportunity (O)=Peluang, yaitu berbagai situasi usahanya dengan modal Rp 1.000.000 yaitu
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu sebanyak 16 orang. Selain modal dalam bentuk
satuan bisnis. uang, pengrajin juga memiliki lahan yang terdapat
beberapa pohon aren. Modal yang dimiliki oleh
421
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
para pengrajin gula aren merupakan modal sendiri terlihat akan meluap pengrajin memasukan sedikit
karena belum adanya bantuan dari Pemerintah parutan kelapa atau minyak goreng ke rebusan
dalam hal pinjaman modal usaha. nira tersebut. Hal ini bertujuan untuk membantu
pengentalan dan rebusan nira perlahan-lahan akan
Bahan Baku turun kembali (tidak meluap) dan mulai tampak
Bahan baku untuk industri kecil gula perubahan warna. Proses pengolahan nira ini juga
aren di Kecamatan Limbangan tersedia dengan mempengaruhi kualitas produk gula aren.
mudah. Bahan baku yang didapat para pengrajin
tidak hanya berasal dari satu pohon aren saja. Pemasaran
Pada umumnya pengrajin memiliki banyak pohon Dalam hal pemasaran pengrajin tidak
aren, tidak hanya di satu lahan tetapi terdapat melakukan kegiatan promosi. Biasanya berapapun
dibeberapa lahan milik pengrajin. Pohon aren jumlah produk gula aren yang dihasilkan akan
yang dapat diambil niranya adalah pohon aren dibeli oleh pengepul. Baik pengepul yang sudah
yang mempunyai umur 12 sampai dengan 16 melakukan pemesanan maupun belum melakukan
tahun. Ketersediaan bahan baku yang berupa nira pemesanan. Pengrajin belum melakukan jalinan
aren ini sangat menentukan kelangsungan industri kerjasama dengan Pemerintah ataupun dengan
kecil gula aren. pihak swasta dalam hal mengenalkan produk gula
Setelah bahan baku didapatkan pengrajin aren ke pasar yang lebih luas.
mulai melakukan proses produksi. Proses produksi Berdasarkan analisis matrik eksternal
pada industri gula aren ini membutuhkan waktu internal, strategi yang dapat dilakukan untuk
relatif lama. Proses pengambilan nira sampai memberdayakan industri kecil gula aren di
dengan produk gula aren siap dipasarkan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal adalah
membutuhkan waktu antara 6-9 jam. Proses dengan strategi konsentrasi melalui integrasi
produksi yang membutuhkan waktu paling lama horizontal. Artinya strategi yang di terapkan lebih
adalah proses pengolahan nira aren. Proses defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan
pengolahan nira dengan menggunakan kayu dan kehilangan profit. Dengan cara
bakar. Air nira di masukan ke dalam wajan dan mempertahankan posisi pada saat ini.
pengrajin harus memastikan api benar-benar Berdasarkan matrik SWOT, maka dapat
panas. Nira yang di rebus di aduk dengan diajukan beberapa strategi pengembangan pada
pengaduk untuk mempercepat pengentalan. industri kecil gula aren di Kecamatan Limbangan
Ketika air nira mulai mendidih dan rebusan Kabupaten Kendal, yaitu
422
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
423
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
424
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
Drover, W., Wood, M.S. & Fassin, Y., 2014. Take Siagian P, Sondang. 2005. Fungsi-Fungsi
the money or run? Investors' ethical Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.
reputation and entrepreneurs' willingness to
partner. Journal of Business Venturing, 29(6),
pp.723-40.
425
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal 4 (4) (2015)
426