Anda di halaman 1dari 2

JATUHNYA KONSTANTINOPEL KE TANGAN TURKI

Kelompok 2:

- Fadhila salsabil
-Evangeline Tousalwa
-Cheni Likumahua
-Nurul Intan
-Senny Lenunduan
-Richard Siahaya
Konstantinopel

Konstantinopel adalah ibu kota Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur,


Kekaisaran Latin, dan Kesultanan Utsmaniyah. Kaisar Konstantin Agung memindahkan ibu
kota Kekaisaran Romawi dari kota Roma ke tempat ini pada 330 Masehi dan menamainya
menurut namanya.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki merupakan peristiwa penting yang menjadi


salah satu penanda berakhirnya Abad pertengahan. Selama berabad-abad, Konstantinopel
adalah pusat dunia Barat sekaligus pertahanan Kristen terhadap Islam. Selama itu pula, kota
ini tidak lepas dari ancaman, namun selalu selamat dari penyerangan. Hingga akhirnya,
pasukan Turki Ottoman yang dipimpin oleh Mehmet II atau Muhammad Al-Fatih berhasil
menaklukan Konstantinopel.

Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Ottoman pada 29 Mei 1453, setelah 53 hari dikepung
oleh pasukan Mehmet II. Konstantin XI selaku raja pun terbunuh saat ibu kota kekaisaran
Bizantium atau Romawi Timur jatuh ke tangan muslim.

Konstantinopel yang terletak di tepi pantai Laut Marmora di dekat Selat Bosporus
merupakan kota transit rempah-rempah pertama di sekitar Laut Tengah yang
menghubungkan barang-barang antara Eropa dan Asia.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki kemudian membuat kondisi perdagangan bangsa


Eropa mengalami kemandegan. Sebab, Bangsa Turki Usmani banyak membuat peraturan
yang menyulitkan lalu lintas pelayaran bangsa Eropa, terutama dalam memperoleh rempah-
rempah. Itulah mengapa jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki Ottoman menjadi salah
satu faktor yang mendorong kedatangan bangsa Barat ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai