Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP BIBIT KELAPA

SAWIT PADA PT UDAYA LOH JINAWI

Nariman Hadi1, Mahrani2, Mashadi3

1Nariman Hadi, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam


Kuantan Singingi, Jl. Gatot Subroto KM 7, Jake, Taluk Kuantan, 29566, Riau,
Indonesia
2 Mahrani, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kuantan
Singingi, Jl. Gatot Subroto KM 7, Jake, Taluk Kuantan, 29566, Riau, Indonesia
3 Mashadi, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kuantan
Singingi, Jl. Gatot Subroto KM 7, Jake, Taluk Kuantan, 29566, Riau, Indonesia

E-mail : nma_arif@yahoo.com
ranijunes@yahoo.com
hmas6069@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap bibit kelapa sawit di
PT Udaya Loh Jinawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Deskriptif, yaitu Metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Metode Customer
Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik umum responden
sebagian besar berusia 36-50 tahun, berjenis kelamin laki-laki, sebagian responden lulusan
SLTA berprofesi sebagai pegawai swasta dan pendapatan rumah tangga perbulan
Rp,3.000.000 – 4.000.00. Berdasarkan hasil penelitian nilai Customer Satisfaction Index
(CSI) adalah 0,7833 atau tingkat kepuasan konsumen berada pada angka 78,33 persen yang
berada pada kriteria puas. Dengan demikian, secara keseluruhan atribut bibit kelapa sawit
dapat dikatakan telah memuaskan konsumennya.

Kata kunci : kepuasan, pelanggan, bibit kelapa sawit.

Pendahuluan Kelapa sawit diperkenalkan ke Indonesia


Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack) oleh Pemerintah Kolonal Belanda pada
adalah tumbuhan industry penting tahun 1848 dengan cara menanam 4 batang
penghasil minyak masak, minyak industry pohon kelapa sawit di Kebun Raya Bogor.
maupun bahan bakar (biodiesel). Tahun 1864 tanaman ini mulai dicoba
Perkebunannya menghasilkan keuntungan diseluruh wlayah Indonesia antara lain di
yang besar sehingga banyak hutan dan Banyumas, Palembang dan kemudian
perkebunan lama dikonversi menjadi secara luas di Jawa Barat. Baru pada tahun
perkebunan kelapa sawit. Tumbuhan ini 1910 tanaman ini dikembangkan secara
berasal dari Nigeria, Africa Barat, namun komersial di Sumatera Utara. Pada
sebagian pendapat menyatakan bahwa kenyataannya tanaman kelapa sawit
kelapa sawit berasal dari Brazil, Amerika tumbuh subur di luar daerah asalnya
Selatan, terbukti dari banyaknya seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan
ditemukan spesies kelapa sawit di kawasan Papua Nugini dan mampu memberikan
hutan Brazil dibandingkan dengan di hutan hasil produksi yang lebih tinggi
Africa. perhektarnya (Sastrosayono, 2003).

136
Saat ini luas perkebunan kelapa sawit menurunnya harga karet dipasar dunia saat
Indonesia sudah mencapai peringkat satu ini yang mengakibatkan banyak
di dunia mengalahkan Malaysia. Dengan perkebunan karet beralih fungsi menjadi
berbagai manfaat yang dapat diperoleh perkebunan sawit.
dari minyak kelapa sawit, diperkirakan
produksi minyak sawit Indonesia sudah Pembukaan perkebunan kelapa sawit yang
mencapai 280 juta ton pertahun atau setara baru memerlukan banyak bibit kelapa
dengan 30% dari produksi minyak nabati sawit terutama bibit kelapa sawit unggul
dunia. yang dapat dilihat dari bentuk tunas,
bentuk anak daun, kondisi akar, kondisi
Data Direktorat Jendral pekanbaru (2014) batang bawah, bentuk bibit kelapa sawit
mencatat bahwa pada tahun 2014 luas dan lain-lain. Pemilihan benih unggul yang
areal perkebunan kelapa sawit di Indonesa berkualitas baik merupakan faktor utama
telah mencapai 10,9 juta Ha dimana kebun dalam menentukan kesuksesan investasi di
kelapa sawit terluas di Indonesia dimiliki perkebunan kelapa sawit.
oleh Provinsi Riau. Dari data Dinas
Perkebunan (Disbun) Riau disebutkan PT Udaya Loh Jinawi sebagai satu-satunya
bahwa luas area perkebunan sawit Riau penangkar resmi bibit kelapa sawit di
hingga akhir 2010 mencapai 2.103.176 Ha. Kabupaten Kuantan Singingi yang
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki mendapat izin dari Dinas Perkebunan saat
perkebunan kelapa sawit dengan luas ini banyak menerima tawaran untuk
62.538 Ha. Jumlah tersebut terdiri dari pengadaan bibit kelapa sawit. Pada area
12.607 Ha untuk tanaman belum seluas 20 Ha, PT Udaya Lohjinawi
menghasilkan (TBM), 49.793 Ha untuk melakukan kegiatan pembibitan kelapa
tanaman menghasilkan (TM) dan 138 ha sawit dari jenis DXP Dumpy dan DXP
kondisi tanaman tua rusak (TTR), Topaz dengan data penjualan selama 3
diperkirakan luasan lahan tersebut akan tahun sesuai Tabel 1.
terus bertambah dari tahun-ke tahun akibat

Tabel 1. Data Penjualan Bibit Kelapa Sawit PT Udaya Loh Jinawi


No Tahun Pemasaran
1 2015 161.376
2 2016 160.090
3 2017 216.360

Kepuasan konsumen merupakan kunci Untuk mengetahui tingkat kepuasan


keberhasilan pemasaran. Kothler (2002) pelanggan bibit kelapa sawit yang
menyatakan, kepuasan adalah perasaan diproduksi oleh PT Loh Jinawi dalam
senang atau kecewa seseorang yang kaitannya dengan strategi pemasaran maka
muncul setelah membandingkan antara penulis tertarik melakukan penelitian
presepsi/kesannya terhadap kinerja (hasil) dengan judul “Analisis Kepuasan
suatu produk dan harapan-harapannya. Pelanggan Sebagai Strategi Pemasaran
Menurut Umar (2003) kepuasan konsumen Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Gueneensis
adalah tingkat perasaan konsumen setelah Jack) Pada PT Udaya Loh Jinawi,
membandingkan antara apa yang dia Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten
terima dan yang diharapkan. Kuantan Singingi”.

137
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka Teknik non-probability sampling yang
perumusan masalah yang akan dibahas digunakan adalah convenience
dalam penelitian ini adalah bagaimana sampling.Pemilihan teknik penentuan
tingkat kepuasan konsumen terhadap bibit sampel didasarkan pada kondisi dan lokasi
kelapa sawit pada PT Udaya Loh Jinawi penelitian yang membutuhkan sampel
Desa Sarosah Kecamatan Hulu Kuantan besar tanpa diketahui jumlah populasi
Kabupaten Kuantan Singingi. yang ada, sehingga peneliti menggunakan
teknik tersebut untuk memudahkan
Tujuan Penelitian peneliti dalam pengambilan sampel.
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
maka tujuan yang akan dicapai melalui Sampel yang digunakan sebagai responden
penelitian ini adalah untuk mengetahui dalam penelitian ini adalah konsumen bibit
tingkat kepuasan konsumen terhadap bibit sawit yang telah melewati proses
kelapa sawit pada PT Udaya Loh Jinawi screening. Sampel yang akan dijadikan
Desa Sarosah Kecamatan Hulu Kuantan responden adalah konsumen bibit sawit
Kabupaten Kuantan Singingi. yang pernah membeli dan menanam bibit
sawit dari PT Udaya Loh Jinawi. Selain
Manfaat Penelitian itu, persyaratan responden dalam
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu berusia lebih atau sama
penelitian ini adalah : 1) Bagi perusahaan dengan 17 tahun dengan pertimbangan
penelitian ini merupakan masukan untuk bahwa responden tersebut dinilai telah
memperbaiki kinerja yang ada untuk mengerti pertanyaan yang ada dalam
kedepannya dapat memuaskan pelanggan kuesioner dan memiliki wewenang pribadi
yang membeli bibit kelapa sawit pada PT dalam menentukan pemilihan produk yang
Udaya Loh Jinawi, 2) Bagi pembaca, dibeli. Jumlah sampel yang digunakan
semoga penelitian ini dapat menjadi sebagai responden adalah 60 orang.
tambahan informasi, wawasan dan
pengetahuan serta sebagai referensi Analisis Data
penelitian selanjutnya, 3) Bagi peneliti, AnalisisDeskriptif
penelitian ini diharapkan dapat Metode deskriptif adalah suatu metode
memberikan tambahan pengalaman dan dalam meneliti status sekelompok
pengetahuan. manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
METODE PENELITIAN kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir
Waktu dan Tempat 2005).
Penelitian ini dilakukanpadausaha
pembibitan kelapa sawit di PT Udaya Loh Importance Performance Analysis(IPA)
Jinawi yang beralamatkan di Kecamatan Analisis yang digunakan untuk
Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan mengetahui tingkat kepentingan dan
Singingi, Provinsi Riau, penelitian akan kepuasan konsumen terhadap bibit kelapa
dilaksanakan selama 4 bulan. sawit pada PT Udaya Loh Jinawi Desa
Sarosah Kecamatan Hulu Kuantan
Metode Pengambilan Sampel Kabupaten Kuantan Singingi adalah
Metode pengambilan sampel yang dipilih dengan menggunakan analisis Importance
adalah non-probability sampling, dimana Performance Analysis (IPA).
setiap konsumen bibit sawit tidak
mempunyai peluang atau kemungkinan Konsep Importance Performance Analysis
yang sama untuk terpilih menjadi (IPA) Menurut Simamora (2004) adalah
responden dalam penelitian ini. analisis yang digunakan untuk mengukur

138
tingkat kepuasan konsumen yang kepentingan yang disediakan atau yang
membandingkan antara tingkat kinerja diberikan kepada konsumen.
yang diharapkan dengan tingkat

Konsep Importance Performance Analysis = n


merupakan suatu teknik yang digunakan
untuk mengukur tingkat kepentingan dan Dimana :
tingkat kinerja pelanggan terhadap atribut =bobot rata-rata tingkat penilaian
yang diberikan. Tingkat kinerja kinerja atribut produk
menunjukkan atribut aktual yang dirasakan =bobot rata-rata penilaian
oleh konsumen, sedangkan tingkat kepentingan pelanggan
kepentingan atribut menunjukkan seberapa n = jumlah responden
penting atribut tersebut bagi konsumen. Penilaian kepentingan yang dapat
Rumusnya : mempengaruhi kepuasan pelanggan akan
= dan diwakali oleh huruf X, sedangkan untuk
n penilaian tingkat kinerja ditunjukkan oleh
huruf Y.

Tingkat Kinerja (X) Tingkat Kepentingan Skor (Nilai)


Tidak Penting Tidak Puas 1
Penting Puas 2
Sangat Penting Sangat Puas 3

Diagram kartesius yang dimaksud di sini digunakan sebagai pasangan koordinat


adalah suatu bangun yang dibagi menjadi titik-titik atribut yang memposisikan suatu
empat bagian yang dibatasi oleh dua buah atribut terletak dimana pada diagram
garis yang berpotongan tegak lurus pada kartesius.
suatu titik (X ,Y ). Nilai X dan Y

Gambar 1. Diagram Kartesius (Important and Performance Analisys).


Sumber : Supranto (2001).

Masing-masing kuadran pada atribut masih rendah. Pada kuadran ini,


gambar menunjukkan keadaan tingkat kepuasan konsumen masih rendah
yangberbeda: sehingga perusahaan perlu meningkatkan
1) Kuadran I (Prioritas Utama) kinerja dari atribut produk. Atribut pada
Kuadran I memuat atribut yang kuadran I memiliki prioritas utama untuk
dinilai penting namun pelaksanaan kinerja diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan.

139
2) Kuadran II (Pertahankan Prestasi) dapat diketahui tingkat kepuasan terhadap
Kuadran II memuat atribut yang kinerja pelayanan.
dinilai penting dan kinerja atribut yang Metode pengukuran CSI ini
sesuai dengan yang dirasakan oleh meliputi tahap-tahap sebagai berikut
konsumen. Pada kuadran ini, tingkat (Stratford, 2007) :
kepuasan konsumen dinilai relatif tinggi (1). Menghitung weighting factors (WF),
sehingga perusahaan perlu yaitu mengubah nilai rata-rata tingkat
mempertahankan atribut yang ada pada kepentingan atau mean important score
kuadran II. (MIS) masing-masing atribut menjadi
3) Kuadran III (Prioritas Rendah) angka persentase (%) dari total nilai rata-
Kuadran III memuat atribut yang rata tingkat kepentingan untuk seluruh
kurang penting dengan pelaksanaan yang atribut yang diuji.
tidak terlalu baik. Pada kuadran ini, (2). Menghitung weigted score (WS), yaitu
peningkatan variabel perlu diperhatikan nilai perkalian antar nilai rata-rata tingkat
kembali karena pengaruhnya yang tidak kinerja atau kepuasan atau mean
terlalu besar terhadap kepuasan konsumen. satisfaction score (MSS) masingmasing
Atribut yang berada pada kuadran III atribut dengan weighting factors masing-
memiliki prioritas rendah untuk diperbaiki masing atribut.
kinerjanya oleh perusahaan. (3). Menghitung weighted average total
4) Kuadran IV (Berlebihan) (WAT), adalah fungsi dari total Weigted
Kuadran IV memuat atribut yang Score (WS) atribut ke- 1 (a1) hingga ke-n
dianggap kurang penting pengaruhnya bagi (an).
konsumen, akan tetapi kinerjanya dinilai (4). Manghitung customer satisfaction
berlebihan. Selain itu, atribut yang berada index (CSI), adalah fungsi dari nilai
pada kuadran ini dapat dikurangi sehingga Weighted Average (WA) dibagi menjadi
perusahaan dapat menghemat biaya. Highest Scale (HS) atau yang dinyatakan
Customer Satisfaction Index(CSI) dalam bentuk persen.
Customer Satisfaction Index Skala maksimum diperoleh dari ukuran
digunakan untuk menentukan Skala Likert yang digunakan dalam
tingkatkepuasan pelanggan secara pembobotan tingkat kepentingan dan
menyeluruh dengan pendekatan yang kinerja. Maka dalam penelitian ini skala
mempertimbangkan tingkat kepentingan maksimum yang digunakan ada tiga.
dari atribut-atribut kualitas jasa yang Penyusunan menggunakan tiga kriteria
diukur. Skor IPA dari setiap dimensi dan saja yaitu tidak puas, puas dan sangat puas.
atribut kualitas jasa digunakan Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
untukmenghitung nilai CSI, sehingga dibawah ini.
No Customer Satisfaction Index (CSI) Kriteria
1 0,00 sampai 0,40 Tidak Puas
2 0,41 sampai 0,79 Puas
3 0,80 sampai 1,00 Sangat Puas

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Kepentinga dan Kinerja


Analisis Tingkat Kepentingan Dan
Tingkat Kinerja (IPA)
No Variabel Y X x
1 Harga bibit 2.66 1.68 I
2 Varietas bibit 2.63 2.66 II
3 Umur bibit 2.70 2.65 II
4 Bentuk fisik bibit 2.61 2.63 II

140
5 Sumber (keaslian) 2.56 2.60 II
6 Izin penangkaran 1.48 1.50 IV
7 Labelling 1.51 1.60 IV
8 Pelayanan Petugas 2.68 2.61 II
9 Rekomendasi/iklan 2.55 2.68 II
10 Lokasi 2.06 2.76 IV
11 Fasilitas 2.23 2.83 IV
12 Ketersediaan 2.75 1.73 I
Jumlah 28,42 27,93
Dari hasil perhitungan, diketahui (X) sebesar 28,42 dan nilai rata-rata
bahwa nilai total rata-rata tingkat kinerja tingkat kinerja 27,93.

Penjelasan Hasil Diagram Kartesius


No Kuadran Variabel Atribut Ket
1 Kuadran I Harga bibit kelapa sawit 1
Ketersediaan stock bibit 12
2 Kuadran II Varietas bibit 2
Umur bibit 3
Bentuk fisik bibit 4
Sumber (keaslian) 5
Pelayanan petugas 8
Rekomendasi/Iklan 9
3 Kuadran III Izin penangkaran 6
Labelling 7
4 Kuadran IV Lokasi penangkaran 10
Fasilitas pembayaran 11

Analisis Respon Konsumen Terhadap kelompok yaitu tidak puas, puas dan
Atribut Bibit Kelapa Sawit. sangat puas.
Untuk menganalisis respon
konsumen terhadap atribut bibit kelapa
sawit ini menggunakan Skala Likert. Hasil
Pengukuran dikategorikan dalam tiga

141
1.Harga Bibit Kelapa Sawit
Respon Responden Terhadap Atribut Harga Bibit Kelapa Sawit
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 35 58,33
2 Puas 17 28,33
3 Sangat Puas 8 13,34
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian pada yang paling krusial, karena harga adalah
tabel diatas, terlihat sebagian besar unsur yang akan mendatangkan laba.
pelanggan bibit kelapa sawit yaitu Untuk menaikkan tingkat kepuasan
sebanyak 35 orang (58,33%) merasa tidak konsument terhadap atribut ini maka PT
puas akan harga yang ditawarkan oleh PT Loh Jinawi harus dapat
Udaya Loh Jinawi mempertimbangkan penurunan harga
Atribut harga berada pada kuadran sesuai dengan kebutuhan konsumen
I dimana artinya harga merupakan prioritas dengan tetap mempertimbangkan
utama bagi konsumen namun dalam keuntungan logis yang akan diperoleh
pelaksanaannya kinerja harga masih perusahaaan.
dianggap rendah oleh konsumen. Menurut 2.Varietas Bibit Kelapa Sawit
Hendri (2005) penetapan harga adalah hal
Respon Responden Terhadap Varietas Bibit Kelapa Sawit.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 4 6,67
2 Puas 5 8,33
3 Sangat Puas 51 85,00
Jumlah 60 100,00

Berdasarkan hasil penelitian, pada tabel Atribut varietas bibit berada pada
diatas, diketahui bahwa 51 orang (85%) kuadran II dimana artinya atribut yang
responden sangat puas dengan varietas dinilai penting dan kinerjanya sesuai
DxP Simalungun (SMB) yang memiliki dengan yang dirasakan oleh konsumen.
keunggulan quick starter yaitu masa panen Pada kuadran ini tingkat kepuasan
yang lebih cepat pada usia 24 bulan, konsumen dinilai relatif tinggi untuk itu
dengan hasil produksi mencapai 12 ton perusahaan dalam hal ini PT Udaya Loh
TBS /hektar pada usia 24-35 bulan (TM1). Jinawi diharapkan dapat mempertahankan
Sementara potensi CPO adalah 9 mutu varietas agar bibit kelapa sawit yang
ton/ha/tahun. Varietas ini juga memiliki dijual tetap diminati oleh konsumen.
keunggulan spesifik laju pertumbuhan
meninggi yang lambat (40-55 cm /tahun) 3.Umur Bibit Kelapa Sawit
dan rerata bobot tandan yang tinggi.
Respon Responden Terhadap umur bibit kelapa sawit.
Respon Frekuensi
No
Responden Orang %
1 Tidak Puas 2 3,33
2 Puas 5 8,33
3 Sangat Puas 53 83,34
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian, pada (83.34%) responden sangat puas dengan
tabel diatas diketahui bahwa 53 orang dengan umur bibit kelapa sawit yang dijual
142
pada PT Udaya Loh Jinawi, dimana umur dalam hal ini PT Udaya Loh Jinawi
12 bulan pada bibit sawit merupakan umur diharapkan dapat mempertahankan umur
bibit yang ideal untuk mulai ditanam. bibit sebelum dilepas ke konsumen agar
Atribut umur bibit berada pada bibit kelapa sawit yang dijual memiliki
kuadran II dimana artinya atribut yang daya tahan yang kuat terhadap lingkungan
dinilai penting dan kinerjanya sesuai baru tetap sehingga tingkat kematian bibit
dengan yang dirasakan konsumen. Pada dapat diminimalisir dengan begitu
kuadran ini tingkat kepuasan konsumen loyalitas konsumen dapat terjaga.
dinilai relatif tinggi, untuk itu perusahaan 1. Bentuk Fisik Bibit Kelapa Sawit
Respon Responden Terhadap Bentuk Fisik Bibit Kelapa Sawit.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 6 10,00
2 Puas 8 13,33
3 Sangat Puas 46 76.67
Jumlah 60 100,00

Berdasarkan hasil penelitian, pada tabel Bibit sawit unggul adalah bibit
diatas diketahui bahwa 46 orang (76,67%) yang berkualitas tinggi yanga akan tumbuh
responden sangat puas dengan dengan menjadi tanaman dengan produktifitas
bentuk fisik bibit kelapa sawit yang dijual tinggi, tahan terhadapa hama dan penyakit
di PT Udaya Loh Jinawi dimana artinya serta memiliki tingkat pertumbuhan antar
bentuk fisik yang diinginkan pelanggan bibit yang seragam. Bentuk fisik bibit ini
sudah sesuai seperti yang diharapkan. akan mempengaruhi masa adaptasi bibit
Atribut bentuk fisik berada pada pada lingkungan barunya ketika ditanam.
kuadran II, dimana artinya atribut yang
dinilai penting dan kinerjanya sesuai 2. Sumber (Keaslian) Bibit
dengan yang dirasakan oleh konsumen. Ketersediaan stock bibit adalah
Pada kuadran ini tingkat kepuasan sejumlah bibit yang tersedia yang siap
konsumen dinilai relatif tinggi, untuk itu dijual kepada pelanggan dimana pada saat
perusahaan dalam hal ini PT Udaya Loh waktu penelitian berlangsung PT Udaya
Jinawi diharapkan dapat mempertahankan Loh Jinawi memiliki stok bibit sekitar 200
dan menjaga bentuk fisik bibit kelapa ribu bibit kelapa sawit.
sawit sebelum dilepas ke konsumen.

Respon Responen Terhadap Sumber Keaslian Bibit


Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 2 3,33
2 Puas 3 5,00
3 Sangat Puas 55 91,67
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian, pada produsen benih kelapa sawit terbesar dunia
tabel diatas diketahui bahwa 55 orang dengan target produksi per tahun sebesar
(91,67%) responden sangat puas dengan 35 juta hingga 40 juta benih.
sumber (keaslian) bibit yang dijual di PT Atribut sumber (keaslian) bibit
Udaya Loh Jinawi. Sumber benih sawit berada pada kuadran II dimana artinya
pada PT Udaya Loh Jinawi diperoleh dari atribut yang dinilai penting dan kinerjanya
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sudah sesuai dengan yang dirasakan oleh
Medan. PPKS ini merupakan perusahaan konsumen. Pada kuadran ini tingkat

143
kepuasan konsumen dinilai relatif tinggi kelapa sawit yang dijual agar tetap
dan untuk itu perusahaan dalam hal ini PT diminati oleh konsumen.
Udaya Loh Jinawi diharapkan dapat
mempertahankan sumber (keasilian) bibit 3. Izin Penangkaran/Terdaftar
Respon Responen Terhadap Sumber Izin Penangkaran/Terdaftar.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 53 83,34
2 Puas 4 6,66
3 Sangat Puas 3 5,00
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian, pada kembali karena pengaruhnya yang tidak
tabel diatas diketahui bahwa 53 orang terlalu besar terhadap kepuasan konsumen.
(83,34%) responden tidak puas dengan Artinya bagi konsumen izin penangkaran
dengan izin penakaran/terdaftar ini. tidak terlalu berpengaruh terhadap
Atribut izin penangkaran berada pada keputusan pembelian selama faktor-faktor
kuadran III dimana artinya atribut yang lain yang lebih penting dapat terpenuhi.
dinilai kurang penting. Pada kuadran ini
variabel yang dinilai perlu diperhatikan 4. Labelling
Respon Responden Terhadap Labelling pada PT Udaya Loh Jinawi.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 56 93,33
2 Puas 3 5,00
3 Sangat Puas 1 1,67
Jumlah 60 100,00

Berdasarkan hasil penelitian, pada yang tidak terlalu besar terhadap kepuasan
tabel diatas diketahui bahwa 56 orang konsumen. Artinya bagi konsumen
(93,33%) responden merasa tidak puas pemberian label tidak terlalu berpengaruh
dengan pemberian label atau labelling terhadap keputusan pembelian selama
pada bibit kelapa sawit. Atribut labelling faktor-faktor lain yang lebih penting dapat
berada pada kuadran III dimana artinya terpenuhi.
atribut yang dinilai kurang penting. Pada
kuadran ini variabel yang dinilai perlu 8.Pelayanan Petugas
diperhatikan kembali karena pengaruhnya
Respon Responden terhadap Pelayan Petugas.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 4 6,66
2 Puas 7 11,67
3 Sangat Puas 49 81,67
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian, pada sesuai dengan yang dirasakan oleh
tabel diatas diketahui bahwa 49 orang konsumen.
(81.67%) responden sangat puas dengan Responden merasa puas terhadap
atribut pelayan petugas pada PT Udaya atribut ini karena seluruh bagian
Loh Jinawi. Atribut pelayanan petugas perusahaan berkerjasama dalam
berada pada kuadran II, dimana artinya memberikan informasi yang jelastentang
atribut yang dinilai penting dan kinerjanya hal-hal yang ingin diketahui oleh
144
responden. Pada kuadran ini tingkat karena jika konsumen puas dengan
kepuasan konsumen dinilai relatif tinggi, pelayanan petugas maka konsumen akan
untuk mendapatkan loyalitas konsumen loyal karena sudah mendapatkan
maka PT Udaya Loh Jinawi diharapkan pelayanan yang baik.
dapat mempertahankan dan menjaga
pelayanannya. kepada konsumen un, 9. Rekomendasi/iklan
Respon Responden terhadap Rekomendasi/iklan.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 1 1,67
2 Puas 2 3,33
3 Sangat Puas 57 95,00
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian pada mudah ditemui oleh calon konsumen.
tabel diatas, diketahui bahwa 57 responden Selain itu iklan dari mulut kemulut (word
(95%) sangat puas terhadap of mouth) dalam konteks yang positif
rekomendasi/iklan yang ada pada PT memiliki peranan yang penting yang juga
Udaya Loh Jinawi. Tingginya tingkat membantu konsumen dalam mendapatkan
kepuasan konsumen terhadap atribut informasi yang mereka butuhkan.
rekomendasi/iklan bibit kelapa sawit pada Atribut ini berada pada kuandran II
PT Udaya Lohjinawi disebabkan karena dimana tingkat kepentingan dan kinerjanya
informasi tentang keberadaan dan reputasi cukup memuaskan konsumen sehingga
bibit yang ada di PT Udaya Lohjinawi perlu dipertahankan sebagai salah satu
dapat diperoleh oleh konsumen melalui atribut unggulan perusahaan.
papan iklan (sign board) yang dipasang
oleh perusahaan dibeberapa titik yang 10. Lokasi Penangkaran
Respon Responden terhadap Lokasi Penangkaran.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Sangat Puas 4 6,66
2 Puas 43 71,67
3 Tidak Puas 13 21,67
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian pada Bagi konsumen jika lokasi pembibitan
tabel diatas, diketahui bahwa 43 orang masih dapat dijangkau dengan kendaraan
(71,67%) responden puas terhadap Lokasi maka atribut ini dianggap tidak terlalu
Penangkaran rekomendasi/iklan yang ada penting. Karena pengiriman/pengantaran
pada PT Udaya Loh Jinawi. Atribut ini bibit kelapa sawit biasanya menggunkan
menepati kuadran IV yang mana artinya kendaraan roda 4 yang kapasitasnya sudah
atribut ini dianggap kurang penting diperhitungkan dengan volume bibit yang
pengaruhnya bagi konsumen dan akan diangkut.
kinerjanya dianggap cukup berlebihan. 11.Fasilitas pembayaran (kredit)

Berikut respon responden terhadap fasilitas


pembayaran (kredit) dibawah ini.

145
Respon Responden Terhadap Fasilitas Pembayaran (kredit)
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 8 13,33
2 Puas 49 81,67
3 Sangat Puas 3 5,00
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian, pada pengaruhnya bagi konsumen dan
tabel diatas, diketahui bahwa 49 orang (81, kinerjanya dianggap cukup berlebihan.
67%) responden merasa puas dengan Konsumen yang akan membuka lahan
sistem pembayaran pada proses pembelian kebun sawit yang baru tentu sudah
bibit sawit di PT Udaya Loh Jinawi. memperhitungkan biaya yang dibutuhkan
Dimana pembayaran dari konsumen dapat dalam pelaksanaan kegiatannya. Artiya
dilakukan dengan tunai atau melalui sebelum memulai membuka lahan tentu
transfer bank sesauai dengan kesepakatan mereka telah menyiapkan dana untuk
harga yang telah dibuat. Sistem kredit pembelian bibit dan biaya operasional
ditiadakan agar perputaran dana dan lainnya, sehingga fasilitas kredit dalam
operasional perusahaan dapat berjalan pembelian bibit kelapa sawit pada PT
lancar. Udaya Loh Jinawi tidak memiliki
Atribut fasilitas pembayaran ini pengaruh besar terhadap konsumen.
menepati kuadran IV yang mana artinya
atribut ini dianggap kurang penting 12.Ketersediaan stock bibit
Respon Responden Terhadap Ketersediaan Stock Bibit.
Frekuensi
No Respon Responden
Orang %
1 Tidak Puas 47 78,33
2 Puas 10 16,67
3 Sangat Puas 3 5,00
Jumlah 60 100,00
Berdasarkan hasil penelitian, pada Indeks Kepuasan Konsumen atau
tabel diatas diketahui bahwa 47 orang Customer Satisfaction Index
(78.33%) responden merasa tidak puas Indeks kepuasan konsumen
dengan ketersediaan stock bibit kelapa terhadap bibit kelapa sawit di PT. Udaya
sawi yang ada pada PT Udaya Loh Jinawi Loh Jinawi dapat dilihat pada tabel
karena beberapa responden tidak dibawah ini dimana perhitungan ini
mendapatkan stok bibit ketika datang ke diperoleh melalui nilai rata-rata pada
lokasi pembibitan. Atribut ketersediaan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
stock bibit berada pada kuadran I dimana yang disesuaikan dengan bobot masing-
artinya ketersediaan stock merupakan masing atribut. Nilai Weighted Average
prioritas utama bagi konsumen namun total adalah sebesai 2,35 yang merupakan
dalam pelaksanaannya kinerjnya masih jumlah dari seluruh weighted score atribut
dianggap rendah oleh konsumen. Untuk bibit kelapa sawit. Angka Costumer
menaikkan tingkat kepuasan konsument Satisfaction Index (CSI) di peroleh dengan
terhadap atribut ini maka PT Loh Jinawi membagi nilai weighted average total
harus dapat menjaga ketersediaan stock dengan skala maksimum skala 3 yang
sehingga konsumen tidak kecewa karena digunakan dalam penelitian ini. Dengan
ketiaadaan stock bibit sawit ketika mereka demikian Costumer Satisfaction Index
butuhkan. adalah 2,35/3 = 0,7833 dimana artinya
tingkat kepuasan konsumen adalah sebesar
78,33 persen. Hal ini menunjukkan bahwa

146
indeks kepuasan pelanggan berada pada dilihat pada tabel dibawah ini.
kriteria puas. Untuk lebih jelas dapat
Tabel 26. Perhitungan Customer Satisfaction index (CSI)
Kepentingan Kinerja
Variabel
MIS WF(%) MISS` WS
1 Harga 2,66 0,093 1,68 0,156
2 Varietas 2,63 0,092 2,66 0,244
3 Umur 2,70 0,095 2,65 0,251
4 Bentuk fisik 2,61 0,091 2,63 0,239
5 Sumber bibit 2,56 0,090 2,60 0,234
6 Izin
penangkaran 1,48 0,050 1,50 0,075
7 Labelling 1,51 0,053 1,60 0,084
8 Pelayanan 2,68 0,094 2,61 0,245
9 Rekomendasi 2,55 0,089 2,68 0,238
10 Lokasi penangkaran 2,06 0,072 2,76 0,198
11 Fasilitas pembayaran 2,23 0,078 2,83 0,220
12 Ketersediaan
stock bibit 2,75 0,096 1,73 0,166
Jumlah 28,42 27,93
(WAT) 2,35
CSI 0,7833 = 78,33

KESIMPULAN DAN SARAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang
KESIMPULAN dilakukan di PT. Udaya Loh Jinawi maka
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan agar perusahaan
tentang kepuasan pelanggan terhadap bibit perlu meningkatkan atribut-atributnya
kelapa sawit pada PT. Udaya Lohjinawi yang terdapat pada bibit kelapa sawit demi
dapat disimpulkan bahwa : memuaskan dan mempertahankan
1. Tingkat kepentingan konsumen pelanggan serta memajukan perusahanaan.
terhadap bibit kelapa sawit (Elaeis
gueneensis Jack) pada PT Udaya Loh DAFTAR PUSTAKA
Jinawi yaitu berjumlah 1708 dengan Harnasari A. 2009. Analisis Proses
rata-rata skor sebesar 142,33 dengan Keputusan Pembelian dan
kriteria sangat penting. Dan tingkat Kepuasan Konsumen Cimory
kinerja konsumen terhadap bibit Yoghurt Drink di Cimory Shop
kelapa sawit (Elaeis gueneensis Jack) Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas
pada PT Udaya Loh Jinawi berjumlah Ekonomi dan Manajemen, Institut
1678 dan skor rata-rata skornya Pertanian Bogor
sebesar 139,83 dengan kriteria puas.
2. Hasil nilai indeks kepuasan konsumen Hendri Ma’ruf.2005.Pemasaran Ritel.,.
adalah sebesar 78,33 %, dimana nilai Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
ini berada pada range indeks kepuasan
konsumen 75% -100% yaitu termasuk Kothler,Philip.2002.Prinsip-
pada kriteria sangat puas. PrinsipPemasaranterjemahan,Edis
i9.Jakarta:Erlangga.

147
Kotler P. 2005a. Manajemen Pemasaran
Edisi ke Sebelas Jilid 1. Benyamin
Molan, penerjemah; Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia.
Terjemahan dari: Marketing
Management.
Sastrosayono, 2003. Kelapa Sawit
(terhubung berkala)
http://sastroayono3.wordpress.com

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen :


Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. PT Ghalia Indonesia,
Bogor.

Umar, Husein.2003.Riset
Pemasaran dan Perilaku
Konsumen. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama,
2003.

148

Anda mungkin juga menyukai