Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elshaday Siburian

Kelas : 2 Aktp A
NIM : 2262306015

Review Jurnal 1

Penulis Ardi Yusnar dan Siti Sarah Omar

Nama Jurnal The Business Plant For Sentuh Awan


Enterprise

Tahun 2022

Jurnal ini berjudul “ The Business Plant For Sentuh Awan Enterprise : Proposing a New
Subsidiary Of Palm Oil Nursery Industries”. Penelitian ini membahas tentang sebuah
perusahaan yang bernama “Sentuh Awan Enterprise” yang mana perusahaan ini bergerak di
bidang pertanian khususnya pembibitan kelapa sawit. Sentuh Awan Enterprise ini memiliki suatu
masalah di bidang stok barangnya yang terbilang tidak cukup buat para pelanggannya. Masalah
ini sudah berlanjut sepuluh tahun belakangan sedangkan permintaan terhadap kelapa sawit
semakin meningkat tiap tahunnya. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk mengetahui mengapa
Market Share dari SAE ini sangat luas diantara kompetitor yang lainnya.
Ada beberapa hal yang menjadi landasan teori jurnal ini adalah sebagai berikut.
1. Dimulai dari bagaimana posisi Malaysia sebagai produsen minyak sawit terkemuka di
dunia. Menurut MPOC 2022, Malaysia mempunyai peran penting dalam untuk berperan
dalam memenuhi kebutuhan global minyak dan lemak yang terus meningkat secara
berkelanjutan. Kemudian dari persaingan, Malaysia bukanlah negara satu-satunya yang
melakukan bisnis di bidang ini namun mereka menggunakan cara dimana meningkatkan
kualitas sawit itu sendiri dari masih proses pembibitan inilah yang membuat mereka
unggul
2. Kemudian target market yang berfokus juga kepada kebutuhan di masa depan.
Selanjutnya Siklus hidup produk, dimana minyak kelapa sawit menyumbangkan 33%
minyak global yang dihasilkan dari tanaman penghasil minyak pada tahun 2004.
3. Riset Pasar, ini telah digunakan untuk menilai persepsi pelanggan terhadap industri bibit
kelapa sawit dan menentukan elemen-elemen yang mempengaruhi keputusan pembelian
mereka. Hasil penelitian ini menentukan metode yang cocok untuk SAE
4. Populasi sampel, penelitian ini di perlukan untuk menarik perhatian masyarakat kecil
agar menjadi pelanggan tetap SAE, diperlukan minimal 10 reponden atau lebih.
5. Kuesioner dan hasil, kuesioner ini terdiri dari 3 komponen utama yaitu demografi, bibit
unggul dan mempengaruhi keputusan pembelian bibit kelapa sawit
6. Kemudian berdasarkan Market Analysis dan Marketing Mix.
Adapun metode yang dipakai untuk penelitian ini adalah berdasarkan hasil dari review
jurnal hasil penelitian sebelumnya dan juga hasil observasi dan jawaban kuesioner langsung
kepada masyarakat.
Kesimpulannya adalah memperhatikan bibit kelapa sawit sangatlah berdampak bagi
proses bisnis ini terutama bagi kelapa sawit itu sendiri. Pastinya juga mempertimbangkan hal
eksternal lainya seperti memikirkan dampak positif ke masa depan. Kemudian kita juga perlu
menganalisis serta mengevaluasi setiap rencana yang sudah di jalankan Strategi inilah yang
dilakukan banyak perusahaan di Malaysia yang menungkinkan mereka berkembang sangat pesat
di bisnis ini. Fun Fact nya berbisnis di bidang pembibitan juga berpeluang besar untuk
mendapatkan laba dan memungkinkan kita untuk mempunyai perusahaan besar contohnya SAE
ini.

Ringkasan bagaimana melakukan tata kelola pembibitan


Pertama, bibit yang berusia 1-3 bulan pindahkan tanaman ke dalam polibag + tanah
lapisan atas, ukuran polybag 12 X 15 X 15 X 18 inci, jarak tanam sesuai prosedur MPOB 6
meter tiap tanaman (segitiga). 1 hektar per 200 tanaman saja. Masa perluasan bibit: Polybag 12
X 15 Inci ( ukuran kecil ), nah ini perlu menunggu hingga 10 bulan untuk di jual. Proses
pemupukan dua bulan berdasarkan volume ( Insektisida / racun sesuai kebutuhan). Penyiraman
dua kali sehari (pagi dan sore hari) menggunakan sistem sprinkler. Proses pemusnahan bibit
rusak (harus sering di periksa). Proses menjual produk ke pelanggan, dijual dengan polybag kecil
umur 10-12 bukan dengan polybag besar umurnya 12-15 bulan. Menerima pesanan/ muatan ke
truk transportasi. Melakukan pelatihan karyawan dan manajemen.
Jurnal 2

Penulis Eka Intan Kumala Putri


Arya Hadi Dermawan
Otto Hospes
Bayu Eka Yulian
Rizka Amalia
Dyah Ita Mardiyaningsih
Rilus A. Kinseng
Ferdian Tonny
Eusebius Pantja Pramudya
Faris Rahmadian
Diah Y. Suradiaredja

Nama Jurnal Sustainability

Tahun 2022

Jurnal ini berjudul “ The Oil Palm Governance : Challenges of Sustainability Policy in
Indonesia”. Jurnal ini membahas tentang masalah atau hambatan struktural dalam proses industri
perkebunan. Dimana kelapa sawit indonesia saat ini menghadapi permasalahan agraria,
lingkungan hidup, dam sosial, ini telah menjadi sasaran kritik tajam dari kaum internasional
selama bertahun-tahun. Dan untuk menjawab ini pemerintah indonesia menerapkan strategi
melalui sertifikasi yang menjamin pencapaian standar keberlanjutan, khususnya di sisi hulu
pasokan minyak sawit. Penelitian ini mengungkap terjadinya fenomena hollow governance ketita
peraturan tidak ada atau bertabrakan satu sama lain.
Adapun landasan teori dari jurnal ini adalah sebagai berikut
1. Hollow Governance dalam implementasi kebijakan, Hamilton-Hart menyatakan bahwa
resiko kesalahan tata kelola dalam keseluruhan implementasi antara pemerintah pusat,
provinsi, kabupaten, dan daerah
2. Kekuatan Kelembagaan dalam Implementasi dan Kebijakan, Orsato dkk menggunakan
konsep kekuasaan institusional untuk menilai proses pemaksaan kekuasaan untuk
mengatur proses implementasi suatu kebijakan.
3. Pengaruh Teritorialisasi kebijakan, Ruysschaert dkk, menyatakan bahwa dampak
teritorialisasi yang terjadi di daerah sejak diberlakukannya suatu kebijakan
4. Sistem Tata Kelola Bertingkat Gregorio dkk, melihat bahwa implementasi suatu
kebijakan menghadapi tata kelola multi level tantangan

Dalam jurnal ini menggunakan metode data dan informasi yang memanfaatkan penelitian
yang dilakukan sebelumnya. Dikupas menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk
menganalisis fenomena sosial yang berkaitan implementasi kebijakan ISPO. Data di kumpulkan
dari hasil pendalaman wawancara dan diskusi kelompok terfokus.
Hasil dari penelitian ini adalah Efektivitas kebijakan keberlanjutan dalam Sistem Tata
Kelola Bertingkat.Inisiasi kebijakan sertifikasi ISPO bertujuan untuk meningkatkan daya saing
kelapa sawit . Namun peraturan ISPO ini tidak dijalankan dengan baik sesuai dengan amanat
presiden yang menimbulkan resiko. Pasar Internasional akan terus mengklaim bahwa kelapa
sawit indonesia tidak mampu bersaing. Situasi ini akan menciptakan ruang yang cukup untuk
kritik kelapa sawit pada isu deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, sosial-agararia
konflik, dan permasalahan lingkungan hidup.

Ringkasan bagaimana tata kelola keberlanjutan yang baik


Peran ekonomi utama kelapa sawit dalam menyediakan pendapatan dan lapangan kerja
peluang yang ada menjadikan sektor ini sangat penting, oleh karena itu pemerintah provinsi
merasa prihatin dan meningkatkan jumlah perusahaan bersertifikat ISPO setiap tahunnya.
Dengan memberikan peraturan yang lebih baik untuk penerapan ISPO akan menjadi hal penting .

Anda mungkin juga menyukai