Anda di halaman 1dari 18

MEKANISME REAKSI

SENYAWA KOMPLEKS
SEGI EMPAT PLANAR

ANO3 – materi 4
Ciri- ciri kompleks SP
Dibentuk oleh ion-ion logam d8 :
(Au(III), Ni(II), Pd(II), Rh(I), dan Ir(II)) dengan ligan medan kuat.

Mekanisme cenderung asosiasi (a) :


 Kurang halangan sterik
 Adanya orbital p kosong yang tegak lurus pada bidang molekuler

Reaksi subtitusinya bersifat stereospesifik :


• reaktan trans membentuk produk trans
• reaktan cis membentuk produk cis.
Mekanisme reaksi Ia pada SP
A ) Tanpa keterlibatan pelarut :

B) Dengan keterlibatan pelarut :


Mekanisme reaksi SP

ML2AX + Y  ML2AY + X k2
k1

Kelajuan : k1 [ML2AX] + k2[Y]] [ML2AX]

Dimana :
[Y] = konsentrasi ligan masukan
[ML2AX] = konsentrasi kompleks pereaktan
k1 = konstata laju assosiasi pelarut.
k2 = konstata laju assosiasi gugus
masukan
Bukti eksperimen jalur assosiasi pada kompleks SP:

[Ni(CN)5]3- dapat
diisolasi

2. Laju reaksi trans [Pt(py)2Cl2] dalam methanol pada 300C dipengaruhi jenis
nukleofilik.
• Ligan Y mempengaruhi laju reaksi
secara signifikan
• Makin soft ligan masuk makin
besar laju reaksi
• Ligan X keras lepas secara cepat, misalnya NO3-
• Ligan X lunak dengan ikatan pi cenderung menyebabkan laju
substitusi lebih lambat :
• X lunak dan akseptor pi menyebabkan laju reaksi lebih
lambat dibandingkan X lunak donor pi
EFEK TRANS
Efek trans : fenomena kinetika

Efek trans :
pengaruh ligan L trans thd X terhadap laju reaksi subtitusi kompleks SP ,
yaitu L melabilkan ligan X yang trans terhadap L

Contoh :
Substitusi Cl- pada trans – [Pt(PEt3)2ICl] 105 lebih cepat ketika L = H- daripada
ketika L = Cl- karena efek trans ...... CO > H- > Cl- .......
Contoh :
Ligan Cl- memiliki efek trans lebih kuat dibandingkan NH3 artinya X trans thd Cl-
lebih mudah digantikan Y daripada X trans thd NH3.

Substitusi
yang ke-2
terjadi
akibat efek
trans
Kombinasi
antara efek
trans Cl dan
labilitas Cl
Pengaruh ikatan sigma
• Ikatan M-X dipengaruhi oleh kekuatan ikatan L-M
karena keduanya menggunakan orbital px dan dx2-y2.
• Jika ikatan sigma () L-M kuat maka akan
mendominasi sebagian besar overlap orbital
sehingga ikatan M-X lebih lemah :
• akibatnya tingkat energi ground state (orbital sigma
bonding) meningkat,
• akibatnya energi aktivasi menurun sehingga laju reaksi
lebih cepat
• Pengaruh L trans terhadap energi ground state
disebut : “Trans influence” (istilah termodinamika)
• Trans Influence memberikan pengaruh terhadap
kinetika reaksi
Pengaruh T donor sigma terhadap energi aktivasi pada
kompleks SP

(a) Poor trans effect, low ground state, high transition state.
(b) sigma-Bonding effect, higher ground state (trans influence).
Pengaruh ligan akseptor 
• Ketika ligan L -trans akseptor  kuat maka muatan akan ditransfer dari M
ke L , menurunkan densitas elektron pada M, sehingga memudahkan Y
menyerang M membentuk kompleks bil kor 5
• Energi keadaan transisi menjadi lebih rendah, akibatnya energi aktivasi
menjadi lebih rendah
• Orbital dX2-y2 , dxz dan dyz M dapat membentuk ikatan pi pada TBP –
menstabilkan keadaan transisi
Pengaruh T akseptor pi pada SP terhadap energi aktivasi

(a) (b)

(a) Poor trans effect, low ground state, high transition state.
(b) pi-Bonding effect, lower transition state
DISKUSIKAN !!!
Rancanglah mekanisme reaksinya dengan mempertimbangkan efek trans
DISKUSIKAN !!!

Anda mungkin juga menyukai