Anda di halaman 1dari 2

llmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari Fisika kesehatan terutama dalam bidang:

1. Gaya pada tubuh dan di dalam tubuh (mekanika/gaya)


2. Energi yang berubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan (panas/termodinamika)
3. Gelombang arus listrik yang berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang syaraf sensoris dan alat-alat:
EMG, ENG, ERG,EOG,EGG,EEG,ECG,MCG,MEG dan lain-lain
4. Ultrasonik dalam bidang kesehatan untuk diagnostik (dalam kebidanan) dan pengobatan misalnya diatermi, kanker,
perkinson dan lain-lain (bunyi / Ultrasonik)
5. Tekanan pada zat cair meliputi Hydrodinamika dan fluida

Ilmu fisika kesehatan atau disebut dengan medical physics adalah ilmu yang menggabungkan dua bidang kajian yang sangat
luas, yaitu : ilmu fisika dan ilmu kesehatan serta keterkaitannya. Fisika kesehatan mengacu pada dua bidang kajian utama, yaitu:
Pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan penerapannya untuk mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh. Kedua,
penerapan ilmu fisika pada kegiatan teknik pemeriksaan medis. Bagian yang pertama sering disebut physics of physiology;
sementara bagian yang kedua melibatkan seluruh pemahaman tentang konsep dasar dan cara kerja instrumen-instrumen (peralatan)
kedokteran yang digunakan untuk mendiagnosa para pasien. Kedua bidang kajian tersebut menjadi sangat penting untuk menjaga
(bagian yang pertama) kesehatan dan (bagian yang kedua) untuk mengatasi atau menyembuhkan
tubuh bila telah terserang penyakit.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaplikasian Ilmu Fisika dalam Praktek Kebidanan
1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen – elemen dari homeostatis.
2. Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor –faktor yang mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari
pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada
tubuh.NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan
keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor –faktor yang berpengaruh terhadap biomekanika yaitu :· Berat benda
yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.`· Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh·Frekuensi pemindahan
dicatat sebagai rata –rata pemindahan/menit untuk pemindahan berfrekuensi tinggi.· Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam
pemindahan pada suatu pencatatan.
3.Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan
Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda –tanda
vital. Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi antara sistolik (maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah
terjadi karena pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sehingga darah beredar melalui arteri.
Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam kandung kemih akibat adanya akumulasi (pertambahan terus menerus)
volume urine.
Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut menuju usus dan keluar kembali melalui anus. Pada usus terdapat
beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan duabelas jari (duodenm). Katub didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran
atau pengaliran makanan didalamnya.
Tekanan pada mata, cairan bening di dalam bola mata yang terdapat antara permukaan mata dan retina memiliki tekanan tertentu
sehingga dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap. Apabila pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan
menyebabkan sirkulasi tidak berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan didalam mata menjadi meningkat. Peningkatan tekanan
ini dapat membatasi suplai darah ke retina sehingga mempengaruhi kejelasan penglihatan.
Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak yang disebut dengan cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan
didalam otak akan meningkatkan tekanan internal tengkorak yang menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak.

Tipe Kontinuitas

Layanan berkelanjutan hanya bisa terjadi ketika terdapat dua hal berikut, yaitu (Reid et al, 2002): 1.
layanan yang dialami pasien; dan 2. layanan yang diterima dari waktu ke waktu. Untuk dapat
memberikan CoC yang benar kepada pasien, para penyedia (provider) kesehatan harus mengetahui
tiga komponen kontinuitas (Freeman et al., 2007), yaitu:

no kontinuitas Kompetesi yang


dibutuhkan
1. Informasi transfer informasi - - komunikasi -
akumulasi pendokumentasian,
pengetahuan tentang misal catatan SOAP
pasien
2. Relasional hubungan pasien dan komunikasi
penyedia yang terjaga
baik
3. Manajemen konsistensi layanan - kompetensi klinis -
Klinis dan penghindaran ilmu IPC atau
fragmented care yang Interprofessional
tidak terhubung Collaboration yang
dengan baik didapat dari
interprofessional
education (IPE

Anda mungkin juga menyukai