Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DIALOG PRAKTEK

COMPOUNDING & DISPENSING

KIE PASIEN

KASUS 19

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt

Mamik Ponco R, M.Si., Apt

Disusun oleh:

Melinda Yulianasari 1920384266

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXXV111


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian KIE
KIE merupakan suatu bagian dari pelayanan farmbaki klinik (dispensing) yang
diberikan saat proses penyerahan obat kepada pasien, untuk memberikan informbaki yang
benar mengenai suatu obat. Pelayanan KIE diberikan setelah penyiapan obat, dan setelah
dilakukan pemeriksaan ulang antara penulisan etiket dengan resep. Penyerahan obat
dilakukan dengan cara memanggil nama dan nomor tunggu pasien, memeriksa ulang
identitas pasien, menyerahkan obat yang disertai pemberian informai obat. Informbaki yang
diberikan antara lain nama obat, indikasi/kegunaan obat, cara pakai/penggunaan, aturan
pakai, efek samping obat, lama penggunaan obat, kontraindikasi obat, dan hal-hal lainnya
yang harus diperhatikan pasien saat menerima obat. Dalam melakukan penyerahan obat,
hendaklah dilakukan dengan cara yang baik dan membaktikan yang menerima obat adalah
pasien atau keluarganya. Tujuan dari pelayanan KIE yang diberikan, agar pasien dapat
mengkonsumsi obat yang diperoleh secara teratur dan benar, sehingga efek terapi yang
diharapkan tercapai (Permenkes Nomor 35, 2014).

KIE merupakan gabungan dari 3 kata yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
Ketiga kata tersebut adalah:

1. Komunikasi
Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas
penyampaian informbaki serta pembentukan pendapat dan sikap. Memperoleh
tanggapan dari lawan bicara atau apa yang disampaikan dapat diterima oleh lawan
bicara merupakan harapan yang diinginkan saat berkomunikasi/menyampaikan sesuatu
kepada orang lain. Menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain/lawan bicara
dan membaktikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan dapat
dimengerti oleh orang lain adalah tujuan dari berkomunikasi. Komunikasi dapat
dilakukan secara verbal, yaitu dengan kata-kata baik secara lisan maupun tertulis, dan
secara non-verbal, yaitu komunikasi tanpa kata-kata (penampilan, kontak mata,
ekspresi wajah, dan postur tubuh) (Winugroho, 2008).

Dalam melakukan praktik kefarmbakian, komunikasi merupakan aspek yang sangat


penting dan mutlak dimiliki/dikuasai oleh seorang apoteker, terutama saat bertatap muka
secara langsung dengan pasien. Penggunaan bahasa oleh apoteker saat berkomunikasi,
haruslah singkat, jelas, dan tidak bertentangan dengan norma/adat istiadat pasien/lawan
bicara. Selain itu, agar pasien dapat merasakan manfaat dari pelayanan kefarmbakian,
seorang apoteker harus mampu memberi pemahaman dan mengedukasi kepada pasien, dan
hal tersebut akan menjadi nilai tambah bagi apoteker (Utami & Hermansyah, 2012).

2. Informbaki
Informbaki merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dari seorang
komunikator, pesan yang disampaikan dapat berupa fakta maupun data, untuk
dimanfaatkan dan diketahui oleh siapa saja. Sebagai contoh alat cek gula darah (alat
kesehatan) yang membutuhkan pengamanan bagi pemakainya, sehingga dalam
menggunakannya pasien (pemakai) perlu dibekali informbaki yang memadai, agar
terhindar dari kesalahan dalam penggunaan alat kesehatan. Kualitas informbaki akan
mempengaruhi sebuah informbaki yang disampaikan, apakah informbaki tersebut dapat
berguna atau tidak berguna bagi penerimanya. Sebuah informbaki akan berguna jika
kualitasnya baik dan informbaki tidak berguna jika kualitasnya buruk.
Syarat kualitas sebuah informbaki adalah:
a. Ketersediaan (availability)
Tersedianya sebuah informbaki merupakan syarat yang mendasar dari
sebuah informbaki. Sebuah informbaki harus dapat diperoleh bagi orang yang
membutuhkannya.
b. Mudah dipahami (comprehensibility)
Informbaki harus mudah untuk dipahami oleh pembuat/pengambil
keputusan, baik itu keputusan yang bersifat informbaki atau strategis yang
menyangkut pekerjaan.
c. Kesesuaian (relevant)
Informbaki yang dibutuhkan adalah informbaki yang benarbenar sesuai
dengan permbakalahan, tujuan dan misi organisasi (dalam konteks organisasi).
d. Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan sebuah informbaki adalah cukup tidaknya sebuah informbaki
yang digunakan untuk membuat sebuah keputusan. Semakin banyak informbaki
yang diperoleh atau dikumpulkan bukan berarti lengkap atau semakin baik.
e. Ketepatan waktu (timeliness)
Ketepatan waktu adalah ketika diperlukan sebuah informbaki untuk
membuat sebuah keputusan, dan saat itu juga yang paling baik untuk memberikan
informbaki, sehingga diperoleh sebuah informbaki yang dibutuhkan.
f. Kemudahan akses (accessibility)
Kemudahan akses adalah kemudahan untuk seseorang dalam memperoleh
sebuah informbaki dan berhubungan erat dengan kelonggaran cara memperoleh
data/informbaki.
g. Akurat (accuracy)
Akurat dapat diartikan sebagai sebuah informbaki yang bersih dari kesalahan atau
kekeliruan, sehingga informbaki yang diperoleh cukup jelas dan mencerminkan
makna yang terkandung dari data pendukungnya.
h. Konsisten (consistent)
Konsisten dapat diartikan sebagai sebuah informbaki yang tidak mengandung
kontradiksi di dalam penyajiannya dan lebih mengacu pada jumlah informbaki yang
ditampilkan, karena hal tersebut merupakan syarat penting dalam pengambilan
keputusan (Rahayu, 2009).
3. Edukasi
Edukasi merupakan suatu kegiatan untuk mendorong terjadinya perubahan
baik pengetahuan, perilaku, sikap, dan keterampilan seseorang atau suatu kelompok
(mbakyarakat). Edukasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk
memberdayakan mbakyarakat dengan memberikan pengetahuan terkait terapi
pengobatan, dan mengikutsertakan pasien dalam mengambil sebuah keputusan
setelah mendapatkan sebuah edukasi, sehingga pengobatan yang diberikan atau yang
sedang dijalani oleh pasien dapat tercapai secara maksimal (Witjaksono, 2007).
Edukasi yang dapat disampaikan kepada pasien adalah hal-hal yang dapat
menunjang pengobatan yang diberikan, meliputi: cara menggunakan obat yang
benar, lama penggunaan obat, harapan setalah pengobatan, informbaki mengenai
interaksi obat, kapan harus kembali ke dokter, informbaki cara penanganan efek
samping, dan edukasi cara mengetahui obat yang sudah rusak/kadaluarsa serta cara
mengelolanya.
Penyampaian KIE merupakan sebuah tanggung jawab seorang apoteker.
Idealnya seorang apoteker baik diminta atau tidak, harus selalu pro aktif dalam
melaksanakan pelayanan KIE tentang terapi obat yang diberikan, sehingga
terjadinya medication error dapat dicegah (Hidayat, 2014).
B. Pengertian Stroke
Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang
disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda
yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu.
Faktor risiko stroke yang tak dapat dimodifikasi
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Ras atau etnis
4. Riwayat keluarga
Faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi
1. Faktor risiko yang sudah terbukti (intervensi berrmanfaat)
a. Hipertensi
b. Fibrilasi atrium
c. Merokok
d. Diabetes
e. Hiperlipidemia
f. Stenosis karotis
g. Riwayat serangan iskemik sepintas
h. Obesitas
i. Penyakit sel sabit
2. Faktor risiko yang belum terbukti (intervensi belum terbukti bermanfaat)
a. Penyakit jantung
b. Ruptur katup mitral
c. Ateroma arkus aorta
d. Inaktivitas fisik
e. Pola diet buruk

Secara patologi stroke dibedakan menjadi sebagai berikut:


1. Stroke Iskemik
Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan waktunya terdiri atas: Transient Ischaemic
Attack (TIA): defisit neurologis membaik dalam waktu kurang dari 30 menit,
Reversible Ischaemic Neurological Deficit (RIND): defisit neurologis membaik kurang
dari 1 minggu, Stroke In Evolution (SIE)/Progressing Stroke, Completed Stroke.
2. Stroke Hemoragik
Terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi
perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam jaringan otak.

Diagnosis
Untuk mendapatkan diagnosis dan penentuan jenis patologi stroke, segera ditegakkan
dengan:
1. Algoritma Stroke

2. Pemeriksaan Penunjang
Untuk membedakan jenis stroke iskemik dengan stroke perdarahan dilakukan
pemeriksaan radiologi CT-Scan kepala. Pada stroke hemoragik akan terlihat adanya
gambaran hiperdens, sedangkan pada stroke iskemik akan terlihat adanya gambaran
hipodens.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang cepat, tepat, dan cermat memegang peranan besar dalam
menentukan hasil akhir pengobatan. Betapa pentingnya pengobatan stroke sedini mungkin,
karena ‘jendela terapi’ dari stroke hanya 3-6 jam. Hal yang harus dilakukan adalah:
 Stabilitas pasien dengan tindakan ABC (Airway, breathing, Circulation)
 Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas
 Pasang jalur infus intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan
20 ml/jam, jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5 % dalam air dan
salin 0, 45 %, karena dapat memperhebat edema otak
 Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung
 Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut
 Buat rekaman elektrokardiogram (EKG) dan lakukan foto rontgen toraks
 Ambil sampel untuk pemeriksaan darah: pemeriksaan darah perifer lengkap dan
trombosit, kimia darah (glukosa, elektrolit, ureum, dan kreatinin), mbaka
protrombin, dan mbaka tromboplastin parsial
 Jika ada indikasi, lakukan tes-tes berikut: kadar alkohol, fungsi hati, gas darah
arteri, dan skrining toksikologi
 Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
 CT Scan atau resonansi magnetik bila alat tersedia
Terapi Pencegahan Stroke :
a. Terapi Antiplatelet
Antiplatelet dapat diberikan secara oral contohnya aspirin, memiliki
mekanisme aksi menghambat sintesis tromboksan yaitu senyawa yang
berperan dalam proses pembekuan darah. Apabila aspirin gagal maka dapat
diganti dengan pemberian klopidogrel atau tiklopidin (Ikawati, 2014)
b. Terapi Antikoagulan
Terapi antikoagulan sebagai pencegahan mbakih dalam penelittian. Antikoagulan
diperkirakan efektif untuk pencegahan emboli jantung pada pasien stroke yang
mengalami fibrilasi artrial dan memiliki riwayat transient ischemic attack (TIA)
(Saxena, 2004).
c. Terapi Antihipertensi

Penggunaan antihipertensi harus memperhatikan aliran darah otak dan aliran


darah perifer untuk menjaga fungsi serebral. Obat antihipertensi untuk
pencegahan stroke adalah golongan AIIRA (angiostensin II receptor antagonis)
contohnya candesartan atau golongan ACE inhibitor (Kirshner, 2005).
Terapi Non Farmakologi
Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan cara mengatur pola hidup sehat
antara lain:
a. Menghindari konsumsi alkohol dan rokok, konsumsi makanan sehat dan
seimbang, mengurangi berat badan bila kegemukan, sikap hidup rileks dan
menghindari stres.
b. Penanganan operasi terbatas bagi penderita stroke iskemia akut. Operasi
dekompresi dapat menyelamatkan hidup dalam kasus pembengkakan
signifikan yang berhubung dengan infark serebral.
Pendekatan inetrdisipliner untuk penanganan stroke dan terjadinya stroke
berulang pada pasien tertentu.
BAB II

INFORMBAKI OBAT

1. FARMADRAL 10 mg

Indikasi Umum : Hipertensi, Angina Pektoris, Kecembakan, Takikardia, Disritmia


jantung, Cardiomiopati obstruktif hipertrofik & Tremor esensial, terapi tambahan pada
Tirotoksikosis & Feokhromositoma, pencegahan paska Infark Miokard akut, Migren & Angina
Pektoris

Kategori : Hipertensi

Komposisi : Propanolol HCl 10 mg

Dosis : 80-320 mg/day in doses divided 2-4 times/day (Sec. DIH)

Efek Samping : Hati-hati dengan riwayat anafilaksis berat terhadap alergen; pasien
yang menggunakan beta-blocker menjadi lebih sensitif terhadap kekambuhan. Pengobatan
anafilaksis (misalnya, epinefrin) pada pasien yang menggunakan beta-blocker mungkin tidak
efektif atau menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

Kontraindikasi : Kontraindikasi Hipersensitif terhadap propranolol, beta-blocker, atau


komponen formulasi apa pun; gagal jantung kongestif yang tidak terkompensasi (kecuali
kegagalan tersebut disebabkan oleh takiaritmia yang diobati dengan propranolol), syok
kardiogenik, bradikardia sinus berat atau blok jantung (derajat 2 atau 3), penyakit jalan napas
hiperaktif parah (asma atau PPOK).
2. NITROKAF RETARD 2,5 mg

Indikasi Umum : Pencegahan dan terapi jangka panjang Angina Pektoris.

Kategori : Jantung

Komposisi : Glyceryl trinitrate (Nitroglycerin) 2.5 mg

Dosis : Angina / penyakit arteri koroner  Oral: 2,5-9 mg 2-4 kali / hari
(hingga 26 mg 4 kali / hari). Sublingual: 0,2-0,6 mg setiap 5 menit untuk maksimum 3 dosis
dalam 15 menit; dapat juga menggunakan profilaksis 5-10 menit sebelum aktivitas yang dapat
memicu serangan. (Sec. DIH)

Efek Samping : Hipotensi / bradikardi  Hipotensi berat dapat terjadi; bradikardia


paradoks dan peningkatan angina pektoris dapat menyertai hipotensi. Hipotensi ortostatik juga
dapat terjadi; etanol dapat menonjolkan hal ini. Gunakan dengan hati-hati dalam penurunan
volume, hipotensi, dan infark ventrikel kanan.

Kontraindikasi : Kontraindikasi Hipersensitif terhadap nitrat organik; hipersensitivitas


terhadap isosorbide, nitrogliserin, atau komponen apa pun dari formulasi; penggunaan
bersamaan dengan inhibitor phosphodiesterase-5 (PDE-5) (sildenafil, tadalafil, atau
vardenafil); glaukoma sudut-tertutup (tekanan intraokular dapat ditingkatkan); trauma kepala
atau pendarahan otak (meningkatkan tekanan intrakranial); anemia berat; alergi terhadap
perekat (produk transdermal).
3. TROMBO ASPILET

Indikasi Umum : Sebagai obat anti trombotik terutama pada pencegahan dan pengobatan
berbagai keadaan trombosis atau agregasi platelet (pembekuan darah) yang terjadi pada tubuh
terutama pada saat mengalami serangan jantung atau pada penyakit jantung dan pasca stroke.

Kategori : Antikoagulan, Antiplatelet dan Fibrinolitik (Trombolitik)

Komposisi : Acetosal 80 mg

Dosis : Stroke iskemik akut:  Oral: 150-325 mg sekali sehari, dimulai dalam
waktu 48 jam (pada pasien yang bukan kandidat alteplase dan tidak menerima antikoagulasi
sistemik).

Efek Samping : Pasien dengan sensitivitas terhadap pewarna tartrazin, polip hidung,
dan asma mungkin memiliki peningkatan risiko sensitivitas salisilat dan hentikan penggunaan
jika tinnitus atau gangguan pendengaran terjadi.

Kontraindikasi : Kontraindikasi Hipersensitif terhadap salisilat, NSAID lain, atau


komponen apa pun dari formulasi; asma; rinitis; polip hidung; kelainan perdarahan bawaan
atau didapat (termbakuk defisiensi faktor VII dan faktor IX); jangan digunakan pada anak-anak
(<16 tahun) untuk infeksi virus (cacar air atau gejala flu), dengan atau tanpa demam, karena
kemungkinan hubungan dengan sindrom Reye; kehamilan (trimester ketiga khususnya)
BAB III

DIALOG KIE DENGAN PASIEN

Kasus 19

Di apotek datang seorang pasien laki-laki, Tn. Handika (55 th). Pasien membawa resep dari
dokter. Beliau bercerita bahwa sebulan yang lalu sempat dirawat di rumah sakit karena terkena
serangan stroke. Setelah menyiapkan obatnya, berikan KIE kepada pasien berkaitan dengan
obat yang diterimanya dan cara penggunaan obat tersebut.

Dr. Khamdan Hanafi


SIP: 776/SIP-DS/V/2017
Jl. Manduro No. 50 Surakarta
(0271) 667377
R/ Farmadral 10 mg No. XX
S sdd I
R/ Nitrokaf Retard No. XV
S sdd I
R/ Thrombo Aspilet No. XX
S sdd I

Pro : Tn. Handika (55 Th)


Alamat :

Skrining Resep

a. Skrining Administratif

PADA RESEP
NO URAIAN
ADA TIDAK ADA
1 INSCRIPTIO
Identitas dokter √
Nama √
SIP √
Alamat praktek √
Nomor telepon √
Tempat penulisan resep √
Tanggal penulisan resep √
2 INVOCATIO
Tanda penulisan resep (R/) √

3 PRESCRIPTIO/ORDONATIO
Nama obat √
Bentuk sediaan √
Kekuatan obat √
Jumlah obat √
4 SIGNATURA
Aturan pakai obat √
5 SUBSCRIPTIO
Tanda tangan/paraf dokter √

6 PRO
Nama √
BB √
Umur √
Alamat √

b. Skrining Farmbaketis

Nama Kandungan Dosis Literature Dosis Resep Kesimpulan


Obat Obat
Farmadral Propranolol Dws & anak >12 1 tab (10 mg) Sesuai
10 mg hidroklorida 10 thn Angina
mg pektoris 20 mg 3-
4 x/hari,
ditingkatkan
bertahap s/d 40
mg 3-4 x/hari.
Maks 200-280
mg/hari jika
perlu. Aritmia
jantung 10-30 mg
3-4 x/hari.
Hipertensi 20 mg
3 x/hari.
Ditingkatkan stlh
3 hari mjd 40 mg
3-4 x/hari.
Migren
(profilaksis) Dws
40 mg 2-3 x/hari.
Kardiomiopati
obstruktif
hipertrofi 10-20
mg 3-4 x/hari.
Anak < 12 thn ½
dosis dws
Nitrocraf Gliseril trinitrit Dewasa : sehari 2.5 mg Untuk
Retard 2,5 mg 2-3x 2.5 mg pemakain
untuk kasus berat sehari
sehari 2-3x 5mg kurang
sesuai dosis
kurang
Thrombo Asetosal 80 mg sehari 3-4 kali, 80 mg Sesuai
Aspilet usia 1-3 th 1-2
tablet, 3-6 th: 2-3
tablet, 6-12 th :3-
5 tablet, diatas 12
th : 6-8 tablet
untuk antiplatelet
: 80-160mg/har
c. Skrining Klinis

Nama Obat ESO KI Interaksi


Farmadral Gangguan GI,  Sinus bradikardia, Menyebabkan perubahan
irama dan detak jantung
kelemahan otot, lelah. syok kardiogenik,
atau perubahan kekuatan
Jarang; bradikardia, blok jantung derajat otot jantung, jika
dikonsumsi bersamaan
parestesia, 2 atau 3, penyakit
dengan amiodarone
trombositopenia, jantung atau antagonis kalsium.
purpura, ruam kulit
Berisiko
menimbulkan depresi, jika
dikonsumsi secara
berkelanjutan dengan obat
reserpine.

Menurunkan efek
antihipertensi, jika
dikonsumsi
dengan OAINS.

Meningkatkan kadar
propranolol dalam darah
dan berisiko menimbulkan
perdarahan, jika
dikonsumsi bersama
dengan warfarin.

Menurunkan efek
menurunkan gula darah,
jika digunakan dengan
obat antidiabetes
atau insulin.

Meningkatkan risiko
hipotensi, jika digunakan
dengan obat bius.
Nitrokaf retard Hipertensi ortostatik, Anemia berat, trauma Potensi interaksi obat
reflex takikardi sakit kepala, pendarahan terjadi ketika digunakan
kepala, mengantuk, otak, glaucoma, bersamaan dengan obat
kemerahan pada kulit hipotensi, hamil, lain sehingga dapat
mengubah cara kerja obat.
Sebagai akibatnya, risiko
efek samping dapat
meningkat, obat
tidak bekerja, atau bahkan
menimbulkan efek
beracun yang
membahayakan
tubuh. Oleh sebab
itu, penting untuk
mengetahui obat apa saja
yang Anda konsumsi dan
beritahukan kepada
dokter.

Beberapa jenis obat dapat


berinteraksi dengan bahan
aktif Nitrokaf, diantaranya
yaitu:

 Efek vasodilatasi dari


nitroglycerin bersifat
aditif terhadap obat
antihipertensi seperti jenis
beta blocker, kalsium
channel blocker
dan antidepresan trisiklik.
Oleh karena itu
penggunaan bersamaan
sebaiknya dihindari atau
hanya jika disarankan
dokter.
 Pemberian bersamaan
dengan sildinefil tidak
dianjurkan karena dapat
menyebabkan hipotensi.
 Nitroglycerin pada dosis
tinggi dapat mengganggu
efek antikoagulan dari hep
arin

Dialog KIE Apoteker dengan Pasien

Apoteker Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?

Pasien Iya selamat siang mbak, saya mau menebus resep obat

Apoteker Baik pak, boleh saya lihat dulu resepnya?

Pasien Iya mbak ini silahkan

Apoteker Atas nama Tn.Handika ya?

Pasien Iya mbak

Apoteker Apakah obat ini digunakan untuk bapak sendiri?

Pasien Iya mbak ini untuk saya sendiri

Apoteker Baik pak kalo begitu saya boleh minta waktunya sebentar
untuk saya memberikan informasi mengenai obatnya?

Pasien Iya mbak bisa, tapi tidak lama kan mbak?

Apoteker Tidak pak sekitar 10 menit saja, saya hanya ingin


menjelaskan tentang cara penggunaan obatnya saja pak

Pasien Oh iya bisa mbak

Apoteker Baik pak mari ikut saya

Pasien Iya mbak

Apoteker Silahkan duduk pak

Pasien Baik mbak, terima kasih


Apoteker Perkenalkan pak saya Melinda Apoteker penanggung jawab
di Apotek ini.
Sebelumnya apakah dokter sudah menjelaskan mengenai
pengobatan ini pak?

Pasien Sudah mbak. Katanya saya dapat obat stroke karena memang
sebulan yang lalu saya sempat di rawat di rumah sakit karena
serangan stroke

Apoteker Owalah begitu ya pak. Apakah dokter sudah menjelaskan


tentang cara minum obat yang akan bapak terima?

Pasien Belum mbak. Katanya nanti dijelaskan apotekernya

Apoteker Sebelumnya apakah bapak ada riwayat alergi ? atau ada


riwayat penyakit lain?

Pasien Tidak mbak

Apoteker Baik pak jadi ini bapak mendapatkan 3 obat ya. Obat pertama
farmadral ini kandungannya propanolol HCl di minum sehari
1x 1 tablet 2 jam sesudah makan dan sebelum obat yang lain
ya pak, untuk obat yang ke dua Nitrokaf isinya gliserin
trinitrat di minum sehari 1x 1 tablet ya pak 2 jam sesudah
obat yang pertama untuk yang thrombo aspilet yang isinya
asetosal juga sama di minum 2 jam setelah obat yang pertama
sehari 1x 1 tablet

Pasien Oh seperti itu ya mbak

Apoteker Untuk penggunaan obatnya diminum sampai habis ya pak

Pasien Okey siap mbak

Apoteker Nah kalo misalkan bapak mengalami pusing, mengantuk, ada


ruam di kulit dan mual, mungkin itu efek dari obatnya pak

Pasien Oh iya baik mbak, kalo untuk penyimpanan obatnya gimana


ya mbak ?
Apoteker Untuk penyimpanan obatnya bisa di simpan di kotak obat
atau di suhu ruangan yang terhindar dari cahaya matahari.

Pasien Oh iya mbak

Apoteker Apa ada yang mau ditanyakan lagi pak?

Pasien Sudah cukup jelas ko mbak

Apoteker Baiklah kalo begitu, saya boleh minta bapak untuk


menjelaskan kembali tentang penggunaan obatnya?

Pasien obat farmadral diminum sehari 1x 1 tablet sesudah makan,


untuk yang nitrokaf sehari 1x 1 tablet 2 jam setelah obat yang
pertama dan untuk obat thrombo aspilet di minum sehari 1x 1
tablet 2 jam setelah obat yang pertama

Apoteker Iya benar sekali, saya rasa bapak sudah cukup paham cara
penggunaan obatnya. Oh iya sebaikknya bapak perbanyak
minum air putih, makanan berserat, banyak istirahat
dan kalau bias rajin berolahraga ya pak

Pasien Iya baik mbak

Apoteker Baik pak, saya rasa sudah cukup pemberian informbakinya,


apabila bapak mbakih merasa bingung dengan cara
penggunaan obatnya bisa langsung tanyakan pada saya ya
pak, ini kartu nama saya pak, Semoga bapak lekas sembuh

Pasien Iya mbak, terima kasih untuk info dan doanya

Anda mungkin juga menyukai