Anda di halaman 1dari 6

PROJECT BASED LEARNING

ELEKTRONIKA DASAR 2
“SAKLAR LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR SUARA (TEPUK
TANGAN)”
Tanggal perintah : 9 Mei 2023
Tanggal pengumpulan : 31 Mei 2023

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 4


1. Silvia Sri Handayani (21034082)
2. Syarah Syahdira Ramadhan ( 21034084)
3. Tasya Sri Ramadhan (21034086)

Dosen Pembimbing :
Mairizwan , M.Si

Sesi : 202220340050

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. Judul :
“Saklar lampu otomatis menggunakan sensor tepuk”
B. Latar Belakang
Saklar lampu otomatis menggunakan sensor tepuk merupakan salah satu aplikasi
dari teknologi sensor suara atau getaran yang digunakan untuk mengontrol pencahayaan.
Ide di balik saklar lampu otomatis menggunakan sensor tepuk adalah memberikan
pengguna kemudahan dalam mengendalikan lampu tanpa harus menggunakan sakelar
fisik atau perangkat pengontrol lainnya.
Pengembangan saklar lampu otomatis menggunakan sensor tepuk ini didasarkan
pada kebutuhan akan pengendalian yang lebih intuitif dan praktis dalam pencahayaan.
Dengan menggunakan sensor suara atau getaran, pengguna dapat mengaktifkan atau
mematikan lampu hanya dengan tepukan tangan atau suara. Hal ini memberikan
kenyamanan dan efisiensi dalam penggunaan lampu, terutama dalam situasi di mana
saklar tradisional tidak mudah dijangkau atau sulit untuk dioperasikan.
Penggunaan sensor suara atau getaran dalam rangkaian saklar lampu otomatis
menggunakan sensor tepuk melibatkan penggunaan mikrofon atau akselerometer untuk
mendeteksi gelombang suara atau getaran yang dihasilkan oleh tepukan atau suara. Sinyal
suara atau getaran tersebut kemudian diterjemahkan menjadi sinyal listrik yang dapat
diolah oleh rangkaian elektronik.
Dalam beberapa implementasi, lampu sensor tepuk juga dapat dilengkapi dengan
fitur-fitur tambahan, seperti pengaturan tingkat kecerahan lampu, perubahan warna, atau
bahkan koneksi ke sistem pintar (smart home) untuk integrasi yang lebih luas dalam
pengendalian pencahayaan.
Lampu sensor tepuk telah menjadi salah satu inovasi dalam bidang pencahayaan
yang memberikan cara yang lebih interaktif dan modern dalam mengendalikan
pencahayaan sehari-hari. Hal ini juga sejalan dengan perkembangan teknologi yang
mengarah pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan Internet of Things (IoT)
untuk menciptakan rumah yang lebih pintar dan terkoneksi.
C. Inovasi
Sumber rujukan dari pembuatan alat “Saklar lampu otomatis menggunakan sensor suara”
adalah pada topic elektronika dasar 2 tentang saklar elektronik menggunakan op-amp.
Rangkaian saklar elektronika menggunakan op-amp dibangun oleh rangkaian pembagi
tegangan, op-amp sebagai komparator dan transistor sebagai saklar. Op-amp akan
membandingkan antara tegangan masukan pada terminal membalik dengan teganga
referensi pada terminal tak membalik. Saklar elektronik dapat diaktifkan oleh berbagai
besaran fisika seperti tegangan, temperatur, cahaya, air, waktu dan sebagainya. Penamaan
dari saklar pengendali relay biasanya dikaitkan dengan nama besaran atau zat yang
mengaktifkannya. Pada alat ini kami membuat inovasi dengan menggunakan sensor suara
(tepuk tangan) untuk mengaktifkan saklar elektronik. Menggunakan mic condensor yang
sensitif terhadap suara dan untuk output bisa menggunakan lampu ataupun diganti
dengan perangkat elektrik atupun elektronik lainnya. Secara teori, kalau kita
menggunakan sebuah microphone dan padanya kita tepukkan tangan, maka microphone
akan mengubah getaran udara tepukkan menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik yang masih kecil ini perlu di perkuat misalnya dengan transistor atau IC.
Hasilnya dimasukkan ke kapasitor dan resistor, sehingga kalau mendapatkan sinyal listrik
besar, kapasitor terisi dan tegangannya akan tinggi dan tegangan tinggi ini dimasukkan ke
IC TTL flip flop yang kalau mendapatkan tegangan akan selalu mengubah status
outputnya. Pada outputnya bisa dipasangkan penguat untuk mengendalikan relay.
Kontakkan relay digunakan untuk menghidupkan lampu atau apapun.
D. Data
a) Percobaan ke- 1 dilakukan oleh Tasya Sri Ramadhani

Jarak Sumber Suara Respon Tepukan untuk Respon Tepukan untuk mati
No. (cm) hidup (kali) (kali)
1. 10 cm 1 kali 1 kali
2. 20 cm 2 kali 1 kali
3. 30 cm 4 kali 2 kali
4. 40 cm 1 kali 2 kali
5. 50 cm 4 kali 1 kali
6. 60 cm 3 kali 1 kali

b) Percobaan ke-2 dilakukan oleh Syarah Syahdira Ramadhan

Jarak Sumber Suara Respon Tepukan untuk Respon Tepukan untuk mati
No. (cm) hidup (kali) (kali)
1. 10 cm 2 kali 2 kali
2. 20 cm 2 kali 2 kali
3. 30 cm 1 kali 3 kali
4. 40 cm 1 kali 3 kali
5. 50 cm 8 kali 1 kali
6. 60 cm 4 kali 1 kali

E. Dana
a) Alat
 Solder ( meminjam di laboratorium elektronika fisika UNP)
 Timah
 Tang potong
b) Komponen

Komponen Jumlah Harga


IC 4017 1 Rp. 4.000
IC LM358 1 Rp. 4.000
Trimpot 1K 1 Rp. 1.500
Transistor BC 547 1 Rp. 3.000
LED Merah 1 Rp. 500
LED Hijau 1 Rp. 500
LED Biru 1 Rp. 500
Pin Header 2 Rp. 2.500
Dioda 4007 1 Rp. 2.000
R 1K Ohm 2 Rp. 400
R 470 Ohm 4 Rp. 800
Mic Condenser 1 Rp. 10.000
Relay SPDT 5V 1 Rp. 5.000
Kawat Jumper 2 Rp.1.000
PCB 1 Rp. 10.000
Total Rp. 45.700

F. Analisis
Ketukan pertama IC LM 358 mengeluarkan sinyal 1 lalu sinyal keluar dari pin 2IC LM
358 dan LED warna hijau hidup, relay pun juga hidup, lalu kontak relay dari NC pindah
ke NO menyebabka LED kuning hidup.
Ketukan ke 2, IC LM 358 mengeluarkan sinyal 1 (high), sinyal dari pin 2 IC 4017
berubah menjadi 0. Karena sifat dasar dari IC 4017, output high akan selalu berpindah
setiap pin 14 diberikan high begitu seterusnya sampai pin 4, ketika pin 4 keluar high
maka output high akan berpindah ke output 1 (pin2) karena pin 4 terhubung ke pin 15
(pin reset). Fungsi pin reset output IC 4017 secara otomatis diulang ke posisi awal
sinyal keluaran dari lin 3 menjadi 1 (high) kemudian LED merah hidup dan LED hijau
mati serta relay mati, dan LED kuning juga mati.

G. Kesimpulan
Pengembangan saklar lampu otomatis menggunakan sensor tepuk ini didasarkan pada
kebutuhan akan pengendalian yang lebih intuitif dan praktis dalam pencahayaan. Dengan
menggunakan sensor suara atau getaran, penggunaa dapat mengaktifkan atau mematikan
lampu hanya dengan tepukan tangan atau suara. Hal ini memberikan kenyamanan dan
efisiensi dalam penggunaan lampu, terutama dalam situasi di mana saklar tradisional
tidak mudah dijangkau atau sulit untuk dioperasikan. Kami telah melakukan uji coba
pada alat,dimana suara tepuk tangan harus keras agar sensor merespon. Dan dalam
pengoperasian alat ini kita juga harus mempertimbangkan jarak sumber suara dengan
sensor suara agar sensor merespon dan selanjutnya mengubah getaran suara yang
ditangkap dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang akan menyalakan lampu.
H. Daftar Pustaka
Dailey, Denton. Electronic Devices and Circuits, Discrete and Integrated. Prentice Hall,
New Jersey: 2001. (pp 456-509)
Tim Elektronika Dasar, 2016. Petunjuk Prektikum Elektronika Dasar II. Padang : UNP.
Zamindra,Zam Evfy.2003.Rangkaian Elektronik.Surabaya:Indah.

Anda mungkin juga menyukai