Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN PADA MASA BAYI

KANAK-KANAK AWAL HINGGA AKHIR

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Dian Novita Siswanti S.Psi., M.Si., M.Psi., Psikolog
Tri Sugiarti, S.Psi, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


Amanda Baharani 220701501157
Nurhanifah Putri Tirana 220701502135
Nurhidayat 220701502115
Nurmala 220701502137
Nurul Aulia Zalzabila 220701502185

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin.Segala puji bagi


Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik, shalawat
dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “PERKEMBANGAN DAN
KEPRIBADIAN”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “Perkembangan
Emosi dan Kepribadian pada masa bayi, kanak-kanak awal, tengah dan akhir” yang harus
diketahui bagi mahasiswa. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini hingga selesai. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

Makassaar, 10 Oktober 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 4
1.1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 4
1.1.3. TUJUAN ............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 5
1.1.4. Perkembanngan Kepribadian pada Anak ......................................................................... 5
1. Masa bayi (dua tahun pertama kehidupan) .................................................................................... 5
2. Usia balita.................................................................................................................................... 5
3. Usia prasekolah............................................................................................................................ 6
4. Usia sekolah ................................................................................................................................ 6
5. Masa remaja ................................................................................................................................ 6
1.1.5. Perkembangan Emosi Anak ............................................................................................... 7
1.1.6. Perkembangan Emosi masa Bayi ....................................................................................... 7
a. Tangisan .................................................................................................................................. 7
b. Senyuman ................................................................................................................................ 8
c. Ketakutan................................................................................................................................. 8
d. Tempramen .............................................................................................................................. 8
1.1.6.1. Perkembangan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal ......................................................... 8
1.1.7. Perkembangan Emosi masa kanak-kanak tengah hingga masa kanak-kanak akhir....... 9
a. Usia 6 tahun ............................................................................................................................. 9
b. Usia 7 – 8 tahun ....................................................................................................................... 9
c. Usia 9 – 10 tahun ..................................................................................................................... 9
d. Usia 11 – 12 tahun ................................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 11
1.1.8. KESIMPULAN................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1. LATAR BELAKANG

Emosi merupakan perasaan yang terjadi ketika seseorang berada dalam suatu kondisi atau
terlibat dari suatu interaksi yang penting baginya. Emosi ditandai dengan perilaku yang
mencerminkan rasa senang atau tidak senang dari seseorang yang sedang berada dalam
suatu kondisi atau interaksi. Pada masa kanak-kanak awal, kehidupan emosi dan
kepribadian anak-anak memperlihatkan perkembangan yang berarti. Seiring dengan
proses ini, dunia mereka yang dulunya kecil ini menjadi terbuka lebih lebar. Selain
pengaruh relasi keluarga, kawan-kawan sebaya mulai berperan dalam perkembangan
anak-anak untuk mengisi kehidupan sehari-hari.

1.1.2. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana tahap perkembangan emosi dan kepribadian pada masa bayi?


b. Bagaimana tahap perkembangan emosi dan kepribadian pada masa kanak² tengah?
c. Bagaimana perkembangan dan kepribadian pada masa kanak² akhir?

1.1.3. TUJUAN

a. Untuk mengetahui tahap perkembangan emosi dan kepribadian pada masa bayi
b. Untuk mengetahui tahap perkembangan emosi dan kepribadian pada masa kanak-
kanak tengah
c. Untuk mengetahui tahap perkembangan emosi dan kepribadian pada masa kanak-
kanak tengah
d. Untuk mengetahui perkembangan dan kepribadian pada masa kanak-kanak akhir
BAB II
PEMBAHASAN

1.1.4. Perkembanngan Kepribadian pada Anak


Pengertian kepribadian anak adalah pola perilaku dan sikap terorganisir yang dapat
membuat seorang anak menjadi individu yang unik. Perkembangan kepribadian anak
akan terus terjadi seiring bertambahnya usianya. Berkembangnya kepribadian anak
bahkan telah dimulai sejak lahir. Pada dasarnya, setiap anak memiliki karakter yang telah
dituliskan sejak lahir dan juga unik oleh lingkungan sekitarnya.

Orangtua, guru, dan pengasuh berperan penting dalam proses pengembangan kepribadian
yang baik pada anak. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui tahap perkembangan
kepribadian anak berdasarkan usia dan tips untuk membantu Anda dalam membantu
mengembangkannya.

Perkembangan kepribadian anak berdasarkan usia, perkembangan anak kepribadian


Perkembangan anak telah dimulai sejak lahir. Setelah memahami apa kepribadian anak,
berikut adalah tahapan perkembangan kepribadian anak sejak bayi hingga remaja. Dalam
teori perkembangan kepribadian menurut Erik Erikson (seorang ahli psikologi dari
Jerman yang terkenal dengan teori delapan tahap perkembangan pada manusia), inilah
tahapannya:

1. Masa bayi (dua tahun pertama kehidupan)


Perkembangan anak dimulai dari ia dilahirkan hingga usia dua tahun. Pada tahap ini,
anak belajar tentang kepercayaan dan ketidakpercayaan. Saat bayi diasuh dan dicintai
dengan baik, maka ia akan mengembangkan kepercayaan, rasa aman, dan optimisme
dasar. Saat bayi ditangani dengan buruk, maka ia menjadi tidak aman dan belajar
'ketidakpercayaan dasar'.

2. Usia balita
Perkembangan kepribadian anak berikutnya dimulai dari usia 18 bulan - 2 tahun dan 3-4
tahun. Pada tahap ini, pengembangan kepribadian yang baik akan membuat anak
memiliki rasa percaya diri. Meskipun demikian, bagian awal dari tahap ini dapat
mencakup masa tantrum, keras kepala, dan perilaku negatif lainnya, tergantung pada
temperamen anak
3. Usia prasekolah
Tahap ketiga terjadi selama ‘usia bermain’ atau usia prasekolah, yakni sekitar tiga tahun
hingga anak masuk sekolah formal. Perkembangan kepribadian terjadi dengan
menggunakan imajinasi dan keterampilan bermain. Di tahap ini, anak akan dapat bekerja
sama dengan orang lain, belajar memimpin serta mengikuti. Jika ia tidak berhasil
mempelajarinya, anak dapat menjadi takut, kesulitan bergabung dengan kelompok, serta
memendam perasaan bersalah.

4. Usia sekolah
Perkembangan kepribadian anak berikutnya terjadi pada usia sekolah sadar kemungkinan
hingga SMP. Dalam tahap ini, anak belajar menguasai keterampilan yang lebih formal
dan lebih disiplin. Kepribadian anak yang dapat terbentuk pada tahap ini adalah percaya
diri, mandiri, dan penuh inisiatif, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang tekun.
Namun, anak yang tidak percaya diri akan meragukan masa depan dan merasa rendah
diri.

5. Masa remaja
Tahap kelima terjadi selama masa remaja, tepatnya dari usia 13 atau 14 tahun.
Kedewasaan anak mulai berkembang pada periode ini. Anak-anak yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik dapat membuat orang tersebut menyukai (ambisi) dan
membentuk penduduk yang jelas seiring berjalannya masa remaja. juga mulai mencari
seseorang untuk dijadikan panutan atau inspirasi baginya dan secara bertahap mulai
mengembangkan seperangkat tujuan dalam hidupnya.

Kepribadian terdiri dari tiga komponen, yaitu temperamen, lingkungan, dan karakter.
Perkembangan kepribadian terjadi akibat interaksi ketiga komponen tersebut.

Temperamen, adalah kumpulan sifat yang menentukan bagaimana anak belajar


memahami dan beradaptasi dengan segala hal yang ada di dunia ini. Beberapa gen
mengendalikan perkembangan sistem saraf anak yang kemudian mempengaruhi kontrol
perilakunya.

Lingkungan, adalah tempat pengasuhan anak di mana ia tumbuh dan berkembang.


Selain temperamen, lingkungan menjadi hal yang paling menentukan dalam
perkembangan kepribadian seseorang. Oleh sebab itu, pola asuh yang baik berperan
dalam perkembangan kepribadian anak.

Karakter, merupakan kumpulan pola emosi, kognitif, dan perilaku yang dipelajari dari
pengalaman. Hal ini menentukan bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku.
Karakter akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Namun, juga banyak
dipengaruhi oleh bawaan dan pengalaman.

1.1.5. Perkembangan Emosi Anak

Emosi adalah luapan perasaan yang muncul dari dalam diri individu, baik bersifat positif
maupun negatif (Rahman, 2002 : 110). Sedangkan dalam artian yang lebih sederhana,
Lawrence E. Shapiro dalam Suyadi (2010 : 109) mengatakan bahwa emosi merupakan
kondisi kejiwaan manusia. Dia mengungkapkan karena sifatnya yang psikis atau
kejiwaan, maka emosi hanya dapat diamati melalui luapan-luapan emosioanal atau
gejala-gejala dan fenomena-fenomena, diantaranya kondisi sedih, gembira, gelisah,
benci, dan lain sebagainya.
Perkembangan emosi adalah luapan perasaan ketika anak melakukan interaksi dengan
orang lain (Suyadi, 2010 : 108-109). Selain itu, Umar Fakhrudin (2010 : 48) menjelaskan
bahwa perkembangan emosi merupakan proses yang berjalan secara bertahap dan anak
dapat mengontrol dirinya saat menemukan self comforting behavior atau merasa nyaman.

1.1.6. Perkembangan Emosi masa Bayi


a. Tangisan
Saat bayi lahir di dunia, emosi yang pertama ditunjukkan adalah menangis. Tangisan
yang dikeluarkan pada masa ini sebagai bentuk komunikasi bayi. Selain itu, bayi yang
menangis di awal kelahirannya menunjukkan bahwa system saraf bayi dalam kondisi
sehat. Tagisan yang dimiliki bayi dibagi dalam tiga bentuk, yaitu :
 Basic crying adalah tangisan bayi yang berlangsung singkat yang menandakan
bayi sedang lapar.
 Anger crying adalah tangisan bayi yang berlangsung lebih lama dibanding basic
crying menunjukkan bayi sedang marah.
 Pain crying adalah tangisan bayi yang berlangsung lama kemudian seketika diam
dan bayi menahan nafasnya.
b. Senyuman
Senyuman pada bayi biasanya ditunjukkan saat bayi sedang tidur yang disebut
senyum refleksif. Selain itu, bayi juga tersenyum saat berinteraksi dengan orang-
orang disekitarnya disebut sabagai senyum sosial. Senyum sosial mulai ditunjukkan
jika bayi berusia dua bulan.
c. Ketakutan
Bayi biasanya merasakan takut apabila bayi bertemu atau melihat orang baru dan tidak
suka dengan suasana ia berada. Bayi juga merasa takut saat ia dipisahkan dari ibu
ataupun pengasuhnya.
d. Tempramen
Tempramen yang dimilki bayi terbagi dalam tiga macam menurut (Chess dan Thomas,
1991), yaitu:
 Easy child, merupakan bayi yang memilki suasana hati positif dan mudah
beradaptasi.
 Difficult child merupakan bayi yang mudah emosi.
 Slow to warm up child merupakan bayi memilki aktivitas yang sedikit dan agak
negative.
1.1.6.1. Perkembangan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal

Perkembangan emosi masa kanak-kanak awal menurut (Santrock, 2011), terdiri dari tiga
tahapan, yaitu:

1. Expressing Emotions, tahap ini dimulai dengan berkembangnya self awareness pada anak
untuk menciptakan perasaan self conscious agar anak mampu memahami dirinya dan
sadar akan dirinya memiliki perbedaan dengan orang lain. Self awareness artinya anak
menyadari dirinya memilki ciri khas atau identitas yang dikenali, terpisah dan berbeda
dengan lingkungan eksternalnya. Sedangkan self conscious artinya anak memiliki
kesadaran diri tentang kesadaran dan rasa akan ‘aku’, seperti rasa malu dan rasa iri.
2. Understanding Emotions, tahap dimana anak sudah menyadari suatu situasi bisa
memunculkan emosi tertentu, dengan menunjukkan ekspresi yang spesifik sesuai emosi
yang dirasakan. Emosi yang dihasilkan cenderung mempengaruhi perilaku dan juga
mampu mempengaruhi emosi orang lain.
3. Reguling Emotions, tahap ini berperan pada kemampuan anak untuk mengatur tuntutan
dan konflik yang mereka hadapi saat berinteraksi dengan orang lain. Anak memahami
konsep keadilan dan rahasia, mereka sudah mampu menjaga rahasia. Emosi yang
biasanya dirasakan atau disebut emosi dasar manusia ialah emosi positif yang mengarah
pada perasaan senang dan emosi negative mengarah pada perasaan sedih, takut, serta
marah.
1.1.7. Perkembangan Emosi masa kanak-kanak tengah hingga masa kanak-kanak
akhir
a. Usia 6 tahun
Anak-anak di usia ini sudah mampu memahami konsep emosi yang lebih kompleks,
misalnya cemburu, bangga, sedih, dan kehilangan. Namun, anak-anak terkadang masih
kesulitan untuk mengartikan emosi orang lain. Pada usia ini perlu untuk mempelajari lagi
tentang pengaturan emosi yang mencakup pengontrolan dan pengarahan eksperesi
emosional serta menjaga perilaku ketika merasakan emosi yang cukup kuat.
b. Usia 7 – 8 tahun
Perkembanga emosi di usia ini telah merasakan emosi perasaan malu dan bangga. Anak
mampu mengkomunikasikan konflik emosi yang dirasakan. Selain itu, anak semakin
menyadari dan mempelajari perasaan dirinya dan orang lain disekelilingnya.
c. Usia 9 – 10 tahun
Anak mampu mengatur ekspresi emosi yang dirasakan dalam situasi sosial serta mampu
memberi respon terhadap distress emosional yang dialami orang lain. Selain itu, anak
mampu mengontrol emosi negative yang dirasakan dengan mempelajari apa yang
membuat ia bisa merasakan emosi itu dan bagaimana cara meredakan emosi tersebut.

d. Usia 11 – 12 tahun
Usia ini anak sudah lebih paham tentang baik-buruk, norma-norma aturan, dan nilai-nilai
yang berlaku di lingkungannya. Anak mulai memahami bahwa penilaian baik-buruk
bahkan aturan-aturan bisa diubah tergantung situai atau keadaan yang menyebabkan
munculnya perilaku tersebut. Selain itu, nuansa emosi anak juga makin beragam.
BAB III
PENUTUP
1.1.8. KESIMPULAN
Seperti diketahui, saat bayi baru lahir mereka tidak langsung memiliki kemampuan untuk
mengucapkan apa yang mereka rasakan dengan kata-kata, karena belum memiliki
perbendaharaan kosa-kata sebagai sarana komunikasinya. Sehingga, anak akan
mengomunikasikan emosi dan perasaan mereka dengan cara-cara lain. Perkembangan
emosi anak memang tidak terlalu nampak, tapi sebenarnya sama penting dengan
perkembangan fisik atau motorik maupun perkembangan kognitif. Menurut Virtual
Lab School, perkembangan sosial emosional anak berkaitan dengan kemampuan
untuk memahami perasaan orang lain, mengendalikan perasaan dan perilaku,
bergaul dengan teman sebaya, juga berinteraksi dengan orang dewasa.
Kemampuan sosial emosional anak sangat berpengaruh pada kesuksesan akademis
dan kelancaran fungsi berbagai area kehidupannya, sehingga perlu dipantau
perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, I. S. (2020). Regulasi Perkembangan Emosi dan Strategi Penanganannya pada
Bayi. Jurnal Pelita PAUD, 5(1), 55-60.

Labudasari, E., & Sriastria, W. (2018). Perkembangan Emosi Pada Anak Sekolah Dasar.
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon (pp. 5-6).

Sari, D. S. P. (2022). MELATIH REGULASI EMOSI PADA ANAK PRA SEKOLAH


DENGAN BERMAIN: LITERATURE REVIEW. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
(JURDIKBUD), 2(1), 14-20.

Mulyani, N. (2013). Perkembangan Emosi dan Sosial Pada Anak Usia Dini. INSANIA: Jurnal
Pemikiran Alternatif Kependidikan, 18(3), 423-438.

Anda mungkin juga menyukai