Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PENDAMPINGAN PEMERIKSAAN GIZI BURUK


UPTD PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Balita gizi buruk adalah balita dengan nilai zscore BB/TB kurang dari -3
sd. Gizi buruk terjadi karena kekurangan gizi tingkat berat yang bila tidak
ditangani dengan segera dapat mengakibatkan kematian. Untuk itu surveilens
gizi buruk dilakukan dengan baik sehingga upaya menanggulangi balita gizi
buruk dapat ditingkatkan.
Masalah kekurangan gizi merupakan dampak rendahnya pemberian ASI
Eksklusif sampai 6 bulan dan pemberian MP-ASI yang tidak tepat karena
diberikan terlalu dini atau terlambat, jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan
pertumbuhan dan tidak bergizi seimbang. Buruknya perilaku kebersihan
individu dan lingkungan mengakibatkan bayi /balita sering terkena diare
dan penyakit infeksi sehingga memperburuk status gizinya.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga
terutama pada anak balita berdampak pada asupan makanan yang
dikonsumsi balita mulai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral. Gizi kurang dan gizi buruk yang terus terjadi dapat menjadi factor
penghambat dalam pembangunan nasional.
Salah satu cara menanggulangi masalah gizi buruk adalah dengan
menjalankan tatalaksana gizi buruk sesuai dengan SPO yang telah
ditetapkan. Pada saat ini tatalaksana gizi buruk menunjukkan kasus dapat
ditangani dengan 2 pendekatan yaitu gizi buruk dengan komplikasi harus
dirawat dirumah sakit atau rumah pelangi sedangkan gizi buruk tanpa
komplikasi dapat dilakukan secara rawat jalan. Penanganan gizi buruk secara
rawat jalan dan rawat inap merupakan jawaban terhadap pelaksanaan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perbaikan Gizi yaitu setiap anak
gizi buruk yang ditemukan harus mendapatkan perawatan sesuai standar.

1
B. LATAR BELAKANG
Masih ditemukannya balita gizi buruk yang ada di wilayah Puskesmas
Ngempla Simongan. Sehingga perlu dilaksanakan kegiatan pendampingan
untuk mengatasi masalah yang di wilayah Puskesmas Ngemplak Simongan.
Kegiatan pendampingan ini di anggap mampu untuk mengatasi masalah yang
dihadapi sehingga akan menekan angka gizi kurang maupun buruk yang ada
di wilayah Puskesmas Ngemplak Simongan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan Prevalensi kurang gizi (gizi buruk dan gizi kurang)

2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya penanganan semua kurang gizi dari sasaran kurang
gizi ( gizi buruk dan gizi kurang)
b. Semua balita kurang gizi ( gizi buruk dan gizi kurang) ditangani sesuai
standart

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakuakan pendampingan pemeriksaan gizi buruk di rumah gizi Pelangi
Nusantara yang dilakukan setiap bulan secara berkala.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Petugas mendapatkan laporan hasil penimbangan dari kader posyandu
2. Petugas melakukan hasil analisis penimbangan
3. Petugas melakukan validasi hasil pengukuran balita gizi buruk
4. Petugas melakukan pelacakan bersama dengan pihak Dinas
Kesehatan Kota Semarang
5. Petugas melakukan pendampingan pemeriksaan di rumah gizi Pelangi
Nusantara, terkait pengukuran antropometri, konsultasi dengan dokter
spesialis anak, pendampingan fisioterapi dan konsumsu PMT.
6. Petugas membuat laporan kegiatan pendampinga setiap melakukan
pemeriksaan di Pelangi Nusantara.

2
F. SASARAN
Semua balita gizi buruk atau balita yang terpilih datanya untuk dilakukan terapi
di rumah gizi Pelangi Nusantara.

G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt No Des
v
Pendampian
V V V V V V
gizi buruk

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil kegiatan ini dilaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas Ngemplak
Simongan. Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap bulan pada saat lokakarya
mini Puskesmas. Permasalahan yang muncul dan upaya pemecahan masalah
dibahas bersama pimpinan puskesmas

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan dicatat, dan dilaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas
Ngemplak Simongan.

Anda mungkin juga menyukai