Anda di halaman 1dari 4

Resume Selasa, 7 February 2023

Mata Kuliah: Geografi Pariwisata

RESUME GEOGRAFI PARIWISATA

Disusun oleh:
Kelas B / Praktikum B2
Raffi Omar Radianzza J0302201044

Dosen :
Ira Resmayasari, S.S., M.Par., MTHM

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
Waktu merupakan determinan yang sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam wisata
selain ruang. Manusia pada dasarnya memiliki pembagian waktu yang polanya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: (1) existence time, (2) subsistence time, dan (3)
leisure time (Avenzora, 2008:5). Existence time merupakan waktu manusia yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dasar, mempertahankan hidupnya atau menjaga eksistensinya,
seperti makan, tidur, mandi. Subsistence time merupakan waktu manusia yang digunakan untuk
menunjang kebutuhan dasar manusia, seperti kuliah, memasak, dan belajar. Leisure time
merupakan sisa waktu yang dimiliki oleh manusia setelah aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan penunjang telah terpenuhi. Waktu luang (leisure time) terbagi menjadi tiga klaster,
yaitu: (1) after work leisure time, (2) weekend leisure time, dan (3) holiday leisure time. Waktu
luang dapat dihitung dengan rumus “LT=24 – (ET+ST)” maka akan diperoleh sisa waktu yang
ada untuk dimanfaatkan kegiatan rekreasi.
Rekreasi berasal dari kata “re” artinya kembali sedangkan “creation” memiliki arti
menciptakan sehingga rekreasi memiliki arti menciptakan kembali pikiran, perasaan hati
(mood), semangat, dan lainnya melalui kegiatan yang bersifat menyenangkan. Rekreasi
merupakan satu-satunya kegiatan yang hanya bisa dilakukan pada waktu luang. Rekreasi dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan catatan kegiatan tersebut mengandung unsur
kesenangan. Rekreasi memiliki 4 hal pokok, yaitu: (1) man, (2) time, (3) space, dan (4) activity.
Rekreasi sering diidentikan dengan wisata padahal dua hal tersebut berbeda, perbedaan tersebut
dapat dilihat dari karakteristik rekreasi dan wisata sebagai berikut:

Wisata Rekreasi
Destinasi wisata Dapat dilakukan dimana saja
Edukasi dan penambah Kesenangan (pleasure)
pengetahuan
Adanya perjalanan dari titik Tidak perlu adanya
awal menuju destinasi wisata perjalanan
> 24 jam < 24 Jam
Adanya objek wisata dan Tidak ada
daya tarik untuk dilihat
Pelaku: Wisatawan Pelaku: Pengunjung

Wisata merupakan kegiatan perjalanan seseorang atau sekelompok orang yang


memiliki unsur kesenangan didalamnya dari titik keberangkatan menuju destinasi wisata untuk
melihat objek dan daya tarik. Poin penting yang membedakan rekreasi dengan wisata terletak
pada aktivitas yang dilakukan di lokasi wisata/destinasi wisata, adanya perjalanan dari titik
awal menuju destinasi wisata, dan adanya objek wisata dan daya tarik untuk dilihat oleh
wisatawan. Rekreasi dan wisata sejatinya dua hal yang berbeda, namun tetap memiliki
hubungan dimana kegiatan wisata tidak bisa terlepas dari aktivitas rekreasi karena rekreasi ada
sebagai pengisi waktu luang, sekalipun sedang melakukan kegiatan wisata agar rangkaian
kegiatan wisata tidak monoton dan wisatawan merasa jenuh.
Geografi menurut (Alfandi, 2001 dalam Arjana, 2016:3) berpendapat bahwa geografi
adalah ilmu yang menggunakan pendekatan holistik melalui kajian keruangan, kewilayahan,
ekologi, dan sistem serta historis untuk mendeskripsikan dan menganalisis, struktur, pola,
fungsi, dan proses interrelasi, interaksi, interdependensi dan hubungan timbal balik dari
serangkaian gejala, kenampakan, atau kejadian dari kehidupan manusia (penduduk),
kegiatannya, budidayanya dengan keadaan lingkungan di permukaan bumi. Geografi secara
sederhana dapat didefiniskan sebagai ilmu yang mempelajari keruangan, kenampakan, dan
kewilayahan di muka bumi. Geografi dengan pariwisata memiliki hubungan karena manusia
sejatinya dalam beraktivitas atau bermobilitas memanfaatkan aspek penting yaitu
ruang/tempat, selain waktu, sebagai contoh sederhana: Wisatawan A dari Jakarta ingin menuju
Bali, maka wisatawan A memerlukan informasi mengenai tempat wisata, kondisi alam, kuliner,
budaya, curah hujan, kondisi sosial dan lain sebagainya, maka wisatawan membutuhkan
pengetahuan terkait fisiogeografi dan sosiogeografi yang menjadi faktor penting dalam
menentukan keputusan berwisata (Arjana, 2016:10)
DAFTAR PUSTAKA

Arjana, I. G. (2016). Geografi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Avenzora, R. (2008). EKOTURISME: Teori dan Praktik. Banda Aceh: BRR NAD-NIAS.

Anda mungkin juga menyukai