Anda di halaman 1dari 3

ISTINJA'

Bahasa : Sebuah usaha menghilangkan penyakit


Istilah : Menyucikan dubur dan qubul dari najis yang keluar darinya dengan air atau batu

Perbedaan Istinja dan menghilangkan najis secara umum: Istinja bisa menggunakan air atau
batu, sedangkan menghilangkan najis hanya bisa dengan air saja

Beberapa cara untuk istinja' :


1. Menggunakan Tisu kering kemudian air (ini cara yang paling utama)
2. Air
3. Dengan Tiga batu / tiga tisu kering / tiga kain / tiga kayu, ataupun benda sejenis yang bisa
menghilangkan najis
(Bisa dengan satu benda saja, tapi dengan menggunakan tiga sisinya)
Nb: Tidak sah istinja' menggunakan tisu basah.
Tetapi jika dihadapkan dengan pilihan bersuci menggunakan air saja atau tisu saja, maka
lebih baik dengan air saja. (Meskipun keduanya sama-sama sah)

Istinja' menggunakan tisu tidak harus ketika tidak ada air.

Syarat istinja dengan tisu :


1. Kotoran yang keluar hanya mengotori area kemaluan saja, kalau kotorannya sudah
mengenai benda atau bagian tubuh yang lain, maka harus disucikan dengan air
2. Kotoran yang keluar tidak boleh tercampur dengan benda lain yang menempel pada tubuh,
seperti kotoran menempel pada percikan air, bedak, pasir, atau benda lain yang menempel di
tubuh.
Apabila kotoran sudah bercampur dengan benda lain yang menempel di tubuh, maka cara
menyucikannya hanya bisa dengan air.

Syarat-syarat benda yang boleh dipakai untuk bersuci :


1. Tisu, batu, kayu, atau benda sejenis yang digunakan untuk bersuci harus terbuat dari
sesuatu yang suci
2. Dengan menggunakan benda padat, tidak boleh cair atau lembek.
3. Harus memiliki permukaan kasat atau kasar sehingga dapat mengangkat najis. Tidak sah
istinja' menggunakan Kaca, pipa, atau benda lain yang memiliki permukaan halus
4. Tidak boleh menggunakan benda yang terhormat, seperti tulang, makanan, dan benda-
benda yang tertulis Asma Allah, nama nabi, ayat-ayat Alquran dan berbagai materi agama
lainnya

Sunnah-sunnah :
1. Usahakan untuk mempersiapkan air, tisu, atau benda untuk menghilangkan najis tersebut
sebelum membuang hajat
2. Menggunakan tangan kiri
3. Mengulangi dengan hitungan ganjil

NAJIS

Bahasa : Sesuatu yang menjijikkan


Istilah : Sesuatu yang menjijikkan, yang bisa membatalkan sholat apabila mengenai atau
terbawa dalam sholat.

Najis terbagi menjadi 2 :


1. Ainiyyah : Najis yang ada bau, rasa dan warnanya
2. Hukmiyyah : Najis yang tidak nampak ketiga ciri diatas
Contoh : Kencing di lantai (Ketika masih ada bau, rasa, dan warnanya maka status najis
tersebut adalah najis Ainiyyah, tetapi jika sudah hilang bau, rasa dan warna najis, dan belum
sempat disucikan, maka statusnya adalah masih najis, yakni najis hukmiyyah)

Dari kedua macam najis itu, terbagi lagi menjadi 3 bagian :


1. Mukhoffafah (Ringan)
Contoh : Kencing bayi laki laki yang belum berumur 2 tahun, yang belum makan dan minum
kecuali dari asi
Cara menyucikannya : Cukup memercikkan air di area yang ada najis Mukhoffafahnya
2. Mugholladhoh (berat)
Contoh : Anjing, babi, atau hewan dari persilangan dengan salah satu dari anjing atau babi,
misalnya hewan yang lahir dari persilangan anjing dan kambing, maka status hewan tersebut
adalah najis mugholladhoh
Cara menyucikannya : Dibasuh dengan air sebanyak 7 kali, yang salah satunya dengan
dicampur debu

3. Mutawassitoh (sedang)
Contoh : Selain dari najis Mukhoffafah dan Mugholladhoh
Cara menyucikannya :
1. Hilangkan wujud najis tersebut, sampai hilang bau, rasa, dan warnanya
2. Alirkan air di area yang terkena najis
NB : Area Najis jangan dipel menggunakan pelpelan sampai merambat ke area diluar area
najis, sehingga najis malah semakin meluas. Cukup hilangkan bau, warna, dan rasa pada area
yang terkena najis, kemudian aliri air.

Anda mungkin juga menyukai