Anda di halaman 1dari 2

1.

saya bekerja di RS, masuk ke dalam komite peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, saya dapat bekerja secara kelompok maupun individu.
2. Di dalam komite PMKP masing-masing individu mempunyai karakteristik
sendiri, tetapi mumpunyai efikasi yang tinggi dalam mencapai tujuan bersama.
Masing-masing individu berasal dari bidang yang berbeda sehingga dapat saling
transfer ilmu dan pengetahuan. Team Work dapat terwujud melalui
kepemimpinan dan koordinasi dari ketua komite, beban kerja dapat dibagi adil
dan merata, dan kemampuan anggota dapat dieksploitasi untuk mencapai
keberhasilan kerja tim.
2. Ditempat saya bekerja, kami lebih kepada sistem kerja kelompok. Dan sistem ini
memiliki kepemimpinan yang tersuktur dengan dilihat dari sumber daya
manusia yang memadai yang berlandaskan kepercayaan sehingga setiap
tahunnya di evaluasi hasil kinerja kami, jika hasil kinerja kami baik kami
mendapatkan reward yang sesuai. Jika dilihat dari komposisinya, kelompok kami
bekerja bersifat fleksibelitas anggotanya dan berdasarkan kemampuan
anggotanya. Jika dilihat dari prosesnya, kelompok kami memiliki tujuan yang
spesifik walaupun terkadang terdapat konflik di dalamnya. C g

Sesi 10

1. Saya setuju bahwa Budaya kita adalah ketiga hal tersebut,point pertama
Collectivism terbukti bahwa kita lebih suka jika tugas tersebut kelompok
dibandingkan individual. Point kedua Power Distance yang cenderung tinggi, Hal
ini terbukti bila ada orang penting dalam sebuah acara bisa saja tersinggung bila
gelarnya tidak disebutkan dengan lengkap. Point ketiga Uncertainty Avoidance
Index, setuju karena kita lebih cenderung memilih hal yang pasti daripada hal
yang tidak pasti.

2. Dari 3 point diatas di rs tempat saya bekerja yang paling ekstrim adalah
Collectivism, karena dalam bekerja ketika diberikan tanggung jawab, para
pekerja cenderung mencari teman-teman lain untuk mengerjakan bersama-
sama dan berdiskusi

1. saya setuju dengan pernyataan bahwa bangsa indonesia cenderung berbudaya


feminism sebagai contoh keputusan pemerintah cenderung mudah berubah” apalagi
budaya perorangan penilaian seseorang terkadang lebih subjektif bkn lbh pada
objektivitas, dari sisi power distance sangat tinggi (contoh : perlakuan bisa sangat
berbeda tergantung jabatan dan kekuasaan). Sisi Uncertainty Avoidance Index, saya
setuju karena kita lebih cenderung memilih hal yang pasti daripada hal yang tidak
pasti .
2. Dalam organisai RS tempat saya berkerja, dari ke-3 hal tersebut yang sangat
berperan adalah power distance, karena peran atasan sangat berpengaruh. Contoh:
SOP, keputusan sering kali di ambil oleh atasan, sedangkan bawahan cenderung
kadang tidak berani mengungkapkan pendapatnya jika ada hal yang kurang berkenan
karena landasan rasa segan/ tidak enak hati.

Anda mungkin juga menyukai