Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ZUHRA NAZWA LUBIS

KELAS : XII MIPA 6

“KENANGAN TERINDAH”

Masa kecil merupakan suatu anugrah yang sangat di cintai, di ingat


hingga dikenang bagi beberapa orang. Masa kecil merupakan momen
yang paling terindah dan tidak bakal terulang kembali, dimana masa ini
bagi sebagian orang hanya memikirkan bermain bebas, tertawa lepas
dengan suka cita tanpa perlu memikirkan hal yang bisa mengganggu
kehidupan.

Semua kenangan masa kecil masih tersimpan jelas dibenak hingga


di pemikiran untuk sebagian orang, masa kecil yang akan selalu
diceritakan disetiap momen dan akan selalu membuat kita yang
menceriakan nya ikut tersenyum dan merasa bersyukur karena telah
melewati hingga mengalami masa kecil yang menyenangkan.

Ketika sebagian orang dapat menceritakan betapa hikmat dan


bahagianya masa kecil mereka, disini aku juga ingin menceritakan
betapa bahagianya masa kecil ku bersama teman-teman.

Nama ku Nazwa tapi orang-orang biasa memanggil aku dengan


nama Wawa. Hal yang membuat ku teringat akan masa kecil adalah
tentang lingkungan dan teman-teman ku semasa kecil yang dimana
pada saat itu aku masih berumur 5 tahun. Aku mempunyai banyak
sekali cerita bahagia dimasa kecil disaat bersama teman-teman dan aku
juga mempunyai 3 teman kecil yang bernama Rafi, Dimas dan Rati.

Hampir disetiap momen aku lalui bersama mereka dimasa kecil,


rumah mereka pun juga tidak jauh dari rumah ku dan itu lah yang
memungkinkan hampir setiap harinya kami selalu bersama. Disetiap
harinya selalu kami isi dengan bermain bersama. Orang tua masing-
masing dari kami juga sudah mengenal satu sama lain, sehingga ketika
salah satu dari kami tidak ada dirumah, orang tua kami tau akan
mencari kami kemana dan tidak sulit untuk menemukan kami.
Dikarenakan kami selalu bermain dirumah Rati. Rumah Rati merupakan
markas bermain kami dan rumah Rati lah yang menurut kami nyaman
untuk bermain dikarenakan rumah Rati mempunyai halaman yang luas.
Jadi bisa dikatakan bahwasanya kami selalu bermain dihalaman rumah
Rati, jadi orang tua dari masing-masing kami tidak pernah merasa
kehilangan kami.

Namun, akan ada suatu cerita masa kecil ini akan selalu ku kenang
dan akan membuat aku tertawa ketika mengingatnya. Diantara kami
ber-4, aku lah yang selalu aktif dan mempunyai keingitauan yang
sangat tinggi. Disaat kami sedang berkumpul dirumah Rati, pikiran ku
terbesit untuk mengajak Rafi, Dimas dan Rati untuk mengelilingi
tempat yang belum pernah kami tuju dan belum pernah kami lihat.
Disini aku mengajak mereka untuk bermain sambil berkeliling
bersama."Bagaimana kalo kita coba untuk bermain keluar?sekali-sekali
kita main keluar jangan dirumah terus". ujar ku ke Rafi, Dimas dan Rati.
Aku menceritakan pikiran ku ini kepada mereka dan mereka pun
memiliki perasaan yang sama seperti ku, yaitu keingintauan yang
sangat tinggi. "Ayo kita keluar sama-sama". ujar Dimas. Aku
memberitahukan kepada mereka barang apa saja yang harus kami
bawa ketika kami akan berkeliling bersama. "Kita bawa minum dalam
botol aja, sama beberapa jajanan". ujar Rati. Disini aku menyarankan
mereka untuk membawa 1 buah tas yang berisikan minuman, makanan
serta beberapa lembar pada saat itu. Jika bisa dijumblah kan, total uang
kami bawa itu berjumblah 10 ribu. Setelah itu, kami ber-4 langsung
menyiapkan sebuah tas, yang dimana tas itu adalah tas milik Rati, kami
juga menyiapkan minuman didalam botol dan beberapa makanan
ringan.

Setelah kami mempersiapkan semuanya didalam tas, kami pun


bergegas keluar dari rumah Rati dan mengunci pagar Rati dengan
pelan-pelan. Disini Dimas menyarankan untuk meminta izin kepada
orang tua nya, karena dia akan bermain diluar. "Aku mau minta izin
dulu ke papa, karena kita kan mau pergi main keluar". ujar Dimas.
Namun disini aku melarangnya, jika kita memberitahukannya kepada
masing-masing orang tua kami, maka kami akan dilarang dan akan
dikurung didalam rumah. Dimas pun menuruti perkataan ku, kami pun
berjalan santai ketika meninggalkan rumah Rati. Disela-sela perjalanan
kami bergandeng tangan sembari bernyanyi bersama dengan lantunan
irama dan ketukan kaki yang sama, disepanjang perjalanan kami
bertanya satu sama lain, tentang hal yang tidak kami ketahui. Misalnya
saja perihal hewan-hewan yang hinggap dan lewat disetiap perjalanan
kami.

Hari pun sudah sangat siang dan panas terik yang sangat membuat
kami kehauasan, kami pun berhenti sejenak untuk mengeluarkan
minuman yang berada didalam tas, setelah itu, kami pun melanjutkan
perjalanan kami bersama sama. Diperjalanan kami melewati sebuah
lorong dan lorong tersebut kami dapati ada angsa besar berjumblah 3
ekor yang sedang berjalan didepan kami. Ketika Aku, Dimas dan Rati
ingin berjalan balik agar tidak dikejar oleh angsa itu, Raffi mengambil
sebuah batu kecil dan melemparnya kepada angsa-angsa itu, yang
membuat angsa itupun mengejar kami ber-4. Kami pun lari dengan
sangat kencang dengan berteriak sembari meminta tolong orang tua
ataupun orang dewasa yang sedang melewati lorong itu. "Pak Buk!!!
tolong kami, kami dikejar angsa". teriak kami ber-4. Orang-orang yang
mendengar teriakan kami pun menolong kami dengan mengusir angsa-
angsa itu agar kabur dan tidak mengejar kami. Kami pun berhenti
sejenak didepan sebuah rumah, karena kami sangat kelelahan dikejar
oleh 3 angsa besar.

Setelah kami beristirahat, kami pun kembali kelorong yang dimana


merupakan tempat kami dikejar-kejar oleh 3 angsa besar dan kami
dapati bahwa 3 angsa besar itu sudah dimasukan kedalam kandang
oleh pemiliknya. Disela-sela perjalanan, Rati melihat ada sebuah kolam
dan Rati berpikir bahwa itu adalah kolam renang. "Hei, disana
sepertinya ada kolam renang. Ayo kita berenang!". ujar Rati. Rati pun
mengajak kami kesana untuk menceburkan diri dan bermain dikolam
itu, Raffi dan Dimas pun merasa kegirangan. Dikolam itu kami pun
menceburkan diri dan bermain bersama hingga tidak mengingat waktu.
Ketika kami sedang bermain dikolam tersebut aku mendengar dan
melihat ibu-ibu sedang berteriak dari kejauhan dan memanggil kami,
ibu-ibu itu pun menghampiri kami dan menanyakan kenapa kami bisa
bermain dikolam itu. "Anak-anak, kenapa kalian semua bisa sampai
bermain dan berenang dikolam ini?". ujar Ibu yang melihat kami. Kami
pun menjawab dengan sangat polos nya, bahwa kolam ini adalah kolam
renang, "Kami sedang jalan-jalan Bu, terus kami liat ada kolam, jadinya
kami berenang". ujar Rafi. namun pemikiran kami salah. Justru ibu-ibu
ini memberitahu kami, jika kolam ini merupakan kolam yang
diperuntukan untuk ikan dan bukan untuk kolam berenang. "Kolam ini
bukan tempat berenang nak, kolam ini untuk kolam ikan". ujar Ibu.
Kami pun bergegas keluar dari kolam sembari tertawa.

Disaat kami sedang membereskan baju kami, ibu ini menyebut


nama ku, ibu ini seakan-akan mengenal ku dan kedua orang tua ku. Ibu
ini bertanya "Apakah kamu anak dari Bapak Joni dan Ibu Jihan?" ujar
Ibu. Aku pun menjawab, "Iya bu, saya anak dari mereka". Ibu itu pun
segera menelpon orang tua ku dan menyuruh kami untuk tinggal disini
sebentar. Tidak lama kemudian, Ayah ku pun datang dengan perasaan
tidak enak, karena takut terjadi hal-hal yang tidak baik menimpa putri
dan teman-temannya. Ayah ku pun memanggil namaku dan ke-3 teman
ku. "Wawa, Rati, Dimas, Rafi". teriak Ayah. Ayah pun bertanya,
mengapa kami bermain sampai sejauh ini. "Kenapa kalian bisa bermain
sejauh ini?terus tidak memberitahu orang tua?!" ujar Ayah. Kami pun
menjawab,"Kami cuma mau main-main keluar saja Ayah, soalnya bosan
dirumah terus". ujar Ku. Aku berpikir bahwa Ayah akan memarahi ku,
namun ternyata tidak. Ayah tidak memarahi ku sama sekali dan malah
menyuruh ku dan teman-teman ku untuk masuk kedalam mobil. "Ya
sudah, cepat masuk kedalam mobil". ujar Ayah.

Ayah mengantar masing-masing dari teman ku kerumah mereka


dan sembari memberitahukan kepada orang tua teman ku, bahwa
anak-anak mereka telah bermain sangat jauh. Setelah mengantarkan
Rati, Rafi dan Dimas, aku dan Ayah pun pulang menuju rumah.
sesampainya di rumah Ayah bertanya banyak hal tentang perjalanan ku
hari ini bersama teman-teman ku, aku pun menjawab pertanyaan Ayah
dengan sangat gembira. Karena ini untuk pertama kalinya kami bisa
bermain cukup jauh dan mengetahui banyak hal.

Ini merupakan sebuah momen masa kecil ku, yang akan selalu
kukenang dan akan selalu ku ingat. Dimana ini untuk pertama kalinya
aku bisa bermain diluar sembari menyusuri tempat-tempat hingga hal-
hal yang belum banyak aku ketahui. Disini aku sangat berterima kasih
kepada teman-teman ku, karena mereka yang senantiasa selalu hadir
untuk mengisi masa kecil ku.

Anda mungkin juga menyukai