Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN PERIODE MARET 2022

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


INSTALASI FARMASI

Jl. Pengasinan - Rawa Semut Margahayu,


Bekasi Timur 17113
TAHUN 2022

PEMANTAUAN TERAPI
OBAT DI RUANGAN ICU
PERIODE MARET 2022
Pasien I

Tanggal review dilakukan: 1 Maret 2022 – 2 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : An. S M


Usia : 12 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 28 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu :-
Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Diagnosis Penyakit : DHF

III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 1 Maret 2022 2 Maret 2022


Tekanan Darah ≤ 120/80 118/80 129/66
mmHg
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36.6 36

Denyut Nadi 70 – 80 x 78 85
/menit
Kecepatan 16 – 20 x 22 28
Pernafasan
/Menit
Saturasi O2 95 – 100 % 100 99
IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 01/03/2022 02/03/2022


Elektrolit
Natrium 135 – 144 136 -

mmol/L
Kalium 3.6 – 4.8 mmol/L 3.04 -
Clorida 97 – 106 mmol/L 105 -

Calcium Total 8.6- 10 mg/dL 6.7 -

Magnesium 1,7 – 2,3 mg/dL 1.6 -

Hematologi
Hemoglobin 13.5 – 16 g/dL 12.7 11.7
Leukosit 4.000 – 10.500/ul - 6.410
Trombosit 150.000 – 34.000 27.000
450.000/mm3

V. Penggunaan Obat

01/03/2022 02/03/2022

Malam
Malam

Nama Obat Regimen


Siang

Siang
Sore

Sore
Pagi

Pagi

RD 5 1500 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √


Tamoliv Inf 3 x 300 mg 12 20 4 12 20 4
Bioxon Inj 2 x 1 gr 6 18 6 18
Ca Gluconas Inj 3 x 500 mg 13 20 4 13 20 4
Ezomeb Inj 1 x 30 mg 19 19
Vomceran Inj 3 x 4 mg 10 19 2 10 19 2
Psidii sirup 3 x 7,5 ml 5 13 19 5 13 19
Rhinofed sirup 3 x 5 ml 5 13 19 5 13 19
Vestein sirup 2 x 5 ml 13 19 8 19
Cetirizine sirup 1 x 5 ml 19
VI. Evaluasi Penggunaan Obat
a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan

1 RD 5 Kebutuhan Cairan Sesuai

2 Tamoliv Inf Analgetik Sesuai

3 Bioxon Inj Antibiotik Sesuai

4 Ca Gluconas Inj Hipokalemia Sesuai

5 Ezomeb Inj Penghambat pompa proton Sesuai

6 Vomceran Inj Antiemetik Sesuai

7 Psidii sirup Meningkatkan Trombosit Sesuai

8 Rhinofed sirup Rhinitis Alergi Sesuai

9 Vestein sirup Mukolitik Sesuai

10 Cetirizine sirup Rhinitis Alergi Sesuai


b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakaian

Dosis
No Nama Obat Dosis Literatur Pasien Keterangan
Infus intravena lebih dari 15 menit, dewasa dan
anak–anak dengan berat badan lebih dari 50 kg, 1
gram setiap 4–6 jam, maksimum 4 gram per hari,
1 Tamoliv Inf 3 x 300 mg Sesuai
dewasa dan anak–anak dengan berat badan 10 -50
kg, 15 mg/kg bb setiap 4–6 jam, maksimum 60
mg/kg bb per hari.
Pemberian secara injeksi intramuskular dalam,
bolus intravena atau infus. 1 g/hari dalam dosis
tunggal. Pada infeksi berat: 2-4 g/hari dosis
tunggal. Dosis lebih dari 1 g diberikan pada dua
2 Bioxon Inj tempat atau lebih. Anak di atas 6 minggu: 20-50 2 x 1 gr Sesuai
mg/kg bb/ hari, dapat naik sampai 80 mg/kg
bb/hari. Diberikan dalam dosis tunggal. Bila
lebih
dari 50 mg/kg bb, hanya diberikan secara
infus intravena
Anak-anak: Untuk hipokalsemia berat dosisnya
adalah 200–500 mg/kg/BB per hari dengan infus
3 Ca Gluconas Inj 2 x 500 mg Sesuai
berkelanjutan atau dibagi ke dalam 4 kali
pemberian.
Dosis 20-40 mg, diberikan 1 kali sehari melalui
4 Ezomeb Inj injeksi intravena (melalui pembuluh darah) atau 1 x 30 mg Sesuai
intramuskular (melalui otot).

5 Vomceran Inj 4 mg sebagai dosis tunggal melalui injeksi 3 x 4 mg Sesuai


intramuskular atau intravena lambat.
6 Psidii sirup 3 kali sehari 1-2 sendok takar (5-10ml) 3 x 7.5 ml Sesuai
Dewasa Dan Anak-Anak Di Atas 12 Tahun : 1
Sendok Takar (5 Ml), 3 Kali Sehari. Anak-
7 Rhinofed sirup 3 x 5 ml Sesuai
Anak 6-12 Tahun : 1/2 Sendok Takar (2.5 Ml),
3 Kali
Sehari
Bagi anak dengan berat badan 20 hingga 30
8 Vestein sirup kilogram, konsumsi 1 sendok takar atau 5 2 x 5 ml Sesuai
mililiter sebanyak 2-3 kali sehari
9 Cetirizine sirup 2 sendok takar atau 10ml, 1 x sehari 1 x 5 ml Sesuai
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi (SOAP)

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan


Hentikan
Jeda Pemberian
Meningkatkan resiko penggunaan ca
Bioxon (Ceftriaxone) bioxon dan Ca
1 particulate dalam gluconas jika kadar
dan Ca Gluconas gluconas selama 48
paru dan ginjal kalium sudah
jam
terpenuhi

d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani 
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang 
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi 
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar 
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak 
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction)  Bioxon dan Ca gluconas

8 Gagal menerima obat 


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang ditularkan oleh


nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam
berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.
Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan pendarahan
serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian
Pasien masuk melalui IGD dengan keluhan demam selama 4 hari, batuk
kering, mual dan muntah 8 kali, nafsu makan tidak ada dan perut terasa sakit.
Suhu saat masuk IGD yaitu 37.8 derajat. Nilai trombosit pasien yaitu 34.000.
Saat di ICU pasien dalam keadaan sadar dan nafsu makan mulai membaik,
pasien mendapat terapi: RD 5 1500 cc/24 jam untuk memenuhi kebutuhan cairan
pasien, tamoliv inf 3 x 300 mg, bioxon inj 3 x 500 mg, ezomeb inj 1 x 30 mg,
vomceran inj 3 x 4 mg, psidii sirup 3 x 7,5 ml, rhinofed sirup 3 x 5 ml, vestein
sirup 2 x 5 ml, cetirizine sirup 1 x 5 mg.
Nilai trombosit pada hari kedua menurun yaitu 27.000, terapi Psidii sirup tetap
dilanjutkan sampai target nilai tromosit terpenuhi. Jumlah trombosit normal
berkisar antara 140.000 – 450.000 keping per mikroliter darah (mcL), baik pada
anak-anak maupun orang dewasa. Penurunan trombosit berpotensi menyebabkan
kebocoran kapiler darah yang dapat mengakibatkan kegagalan sistem peredaran
darah dan syok, sehingga pemeriksaan trombosit harus dilakukan secara berkala.
Pasien II

Tanggal review dilakukan: 2 Maret 2022 – 5 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : An. A S


Usia : 3 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 11 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu :-
Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Diagnosis Penyakit : Penurunan kesadaran, KDK, GEDS, BP

III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 02/03/2022 04/03/2022 05/03/2022


Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 91/53 96/60 105/72
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36 36.2 36
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 104 102 101
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 24 24 22
Saturasi O2 95 - 100% 100 100 100
IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 02/03/2022 04/03/2022 05/03/2022


Elektrolit
Natrium 135 - 144 mmol/L 134
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L 4.04
Clorida 97 - 106 mmol/L 93
Calcium Total 8.6 - 10 mg/dL 8.9
Magnesium 1.7 - 2.3 mg/dL 1.7
Lain-lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL 160 161

V. Penggunaan Obat

02/03/2022 04/03/2022 05/03/2022


Nama Obat Regimen
Malam

Malam

Malam
Siang

Siang

Siang
Sore

Sore

Sore
Pagi

Pagi

Pagi
Ka-En 3A 1000 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bioxon Inj 2 x 500 mg 14 2 14 2 14 2
Tamoliv Inf 3 x 150 mg 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Phenytoin Inj 3 x 30 mg 5 13 21 5 13 21 5 13 21
Aminofusin Paed Inf 100 cc/24 jam √ √ √ √ STOP
Albumin 20% 45 ml √ √ √ √ STOP
Dexamethasone Inj 4 x 2 mg 6 12 18 21 6 12 18 21 6 12 18 24
Manitol Inf 4 x 3 gr 8 14 21 3 8 14 21 8
Lasix Inj 2 x 5 mg 6 18 6 18
Citicolin Inj 2 x 250 mg 4 16 4 16
Ranitidine Inj 2 x 20 mg 6 18 6 18
Valeptic sirup 2 x 1 cc 6 18 4 16
VI. Evaluasi Penggunaan Obat
a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 Ka-En 3A Kebutuhan Cairan Sesuai
2 Bioxon Inj Antibiotik Sesuai
3 Tamoliv Inf Analagetik Sesuai
4 Phenytoin Inj Antikonvulsan Sesuai
5 Aminofusin Paed Inf Kebutuhan Cairan Sesuai
6 Albumin 20% Hipoalbuminemia Sesuai
7 Dexamethasone Inj Kortikosteroid Sesuai
8 Manitol Inf Mengurangi tekanan dalam otak Sesuai
9 Lasix Inj Diuretik Sesuai
Untuk meningkatkan
metabolisme glukosa di otak
10 Citicolin Inj Sesuai
serta meningkatkan jumlah
oksigen ke otak.
11 Ranitidine Inj GERD Sesuai
12 Valeptic sirup Antikonvulsan Sesuai

b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakaian

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Keterangan


1 Ka-En 3A Anak / bayi: 50-100 mL / jam. 1000 cc/24 jam Sesuai
Anak di atas 6 minggu: 20-50
mg/kg bb/ hari, dapat naik
sampai 80 mg/kg bb/hari.
2 Bioxon Inj Diberikan dalam dosis tunggal. 2 x 500 mg Sesuai
Bila lebih dari 50 mg/kg bb,
hanya diberikan secara infus
intravena.
Infus intravena lebih dari 15
menit, dewasa dan anak–anak
dengan berat badan lebih dari 50
kg, 1 gram setiap 4–6 jam,
3 Tamoliv Inf maksimum 4 gram per hari, 3 x 150 mg Sesuai
dewasa dan anak–anak dengan
berat badan 10 -50 kg, 15 mg/kg
bb setiap 4–6 jam, maksimum 60
mg/kg bb per hari.
Dosis awal adalah 5 mg/kgBB
per hari, dapat dibagi ke dalam 2
jadwal konsumsi. Dosis
pemeliharaan adalah 4–8
4 Phenytoin Inj 3 x 30 mg Sesuai
mg/kgBB per hari, dapat dibagi
ke dalam beberapa jadwal
konsumsi. Dosis maksimal
adalah 300 mg per hari

5 Dexamethasone Inj dosis 167-333 mcg / kg 4 x 2 mg Sesuai


berat badan setiap hari.
6 Manitol Inf 0,25–2 gram/kgBB 4 x 3 gr Sesuai
7 Lasix Inj 1-2 mg/kg 2 x 5 mg Sesuai
Dosis 500–1000 mg suntikan
IV/IM 1 kali per hari,
8 Citicolin Inj disuntikkan selama 3–5 menit 2 x 250 mg Sesuai
atau diberikan
dengan kecepatan infus 40–60
tetes per menit.
1 mg/kg berat badan (maksimal
9 Ranitidine Inj 50 mg) melalui intravena. 2 x 20 mg Sesuai
Lakukan setiap 6-8 jam.
15 mg/kg berat badan sehari
secara oral. Dosis dapat
ditingkatkan dengan peningkatan
10 Valeptic sirup 2 x 1 cc Sesuai
5-10 mg/kg berat badan. Dosis
maksimum: 60 mg/kg berat
badan
setiap hari.
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi (SOAP)

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Jeda pemberian phenytoin dan
Phenytoin dan Terjadi interaksi obat antara Phenytoin menurunkan efek dexamethasone ± 1 jam dengan
1 -
Dexamethasone phenytoin dan dexamethasone dexamethasone pemberian dexamethasone terlebih
dahulu

Phenytoin menurunkan efek Jeda pemberian phenytoin dan tamoliv ±


Terjadi interaksi obat antara
2 - Phenytoin dan Tamoliv tamoliv dengan 1 jam dengan pemberian dexamethasone
phenytoin dan tamoliv
meningkatkan metabolisme terlebih dahulu

Terjadi interaksi antara bioxon Meningkatkan resiko Jeda pemberian bioxon dan lasix ± 30
3 - Bioxon dan Lasix
dan Lasix nephrotoxicity menit
Terjadi interaksi antara Meningkatkan resiko
4 - Dexamethasone dan Lasix Monitoring kadar kalium
dexamethasone dan Lasix hypokalemia
d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani 
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang 
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi 
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar 
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak 
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction)  Phenytoin dan
dexamethasone
Phenytoin dan
tamoliv Bioxon dan
Lasix Dexamethasone
dan Lasix

8 Gagal menerima obat 


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Kejang demam ditandai oleh terjadinya kejang saat demam. Gejala kejang
demam adalah hentakan pada tungkai dan lengan yang berulang (kelojotan), mata
mendelik ke atas, dan anak kehilangan kesadaran.
Pasien masuk melalui IGD dengan keluhan kejang dirumah selama kurang
lebih 5 menit disertai demam, batuk, pilek dan diare 5x cair ampas disertai
penurunan kesadaran. Tanda-tanda vital saat pasien masuk IGD yaitu tekanan
darah 96/62 mmHg, HR 102, RR 24, Suhu 37.2 dan saturasi oksigen 99%.
Pasien mendapatkan terapi Ka-En 3B, Bioxon 2 x 500 mg, Tamoliv 3 x 150
mg, Phenytoin injeksi 3 x 30 mg, aminofusin paed infus, Albumin 25%,
dexamethasone injeksi 4 x 2 mg, Manitol infus 4 x 3 gr, Lasix injeksi 2 x 5 mg,
citicoline injeksi 2 x 250 mg, ranitidine injeksi 2 x 20 mg dan valeptic sirup 2 x 1
cc. Dilihat dari alogaritma terapi dari Epilepsi, pemakaian obat phenytoin sudah tepat dan
sesuai dosis. Obat ini memiliki indeks terapi yang sempit serta hubungan antara dosis dan
kadar plasma tidak linear.
Terjadi interaksi obat antara phenytoin dan dexamethasone, phenytoin
menurunkan efek dexamethasone. Interaksi antara bioxon (ceftriaxone) dan lasix
(furosemide) dapat meningkatkan nephrotoxicity yaitu memberikan pengaruh
buruk terhadap fungsi ginjal, jeda pemberian kedua obat tersebut kurang lebih
selama 30 menit. Interaksi antara dexamethasone dan lasix dapat meningkatkan
resiko hypokalemia, monitoring kadar kalium pasien.
Pasien III

Tanggal review dilakukan 7 Maret 2022-8 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : An. A B


Usia : 13 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 42 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu :-
Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Diagnosis Penyakit : Obs Convulsi

III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 07/03/2022 08/03/2022


Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 100/60 126/90
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36.2 36.6
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 75 84
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 14 18
Saturasi O2 95 - 100% 100 100

IV. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 07/03/2022 08/03/2022


Elektrolit
Natrium 135 - 144 mmol/L - 142
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L - 2.91
Clorida 97 - 106 mmol/L - 106
Calcium Total 8.6 - 10 mg/dL - -
Magnesium 1.7 - 2.3 mg/dL - -
V. Penggunaan Obat

07/03/2022 08/03/2022
Nama Obat Regimen

Malam

Malam
Siang

Siang
Sore

Sore
Pagi

Pagi
Ka-En 3B+Vivena 1000 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √
Tricefin Inj 1 x 2 gr 24 24
Aminofusin Paed 100 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √
Pragesol 420 mg/jam K/P
Kalmethasone Inj 3 x 4 mg 8 16 24 8 16 24
Ezomeb Inj 1 x 1 amp 24 24
Narfoz Inj 3 x 4 mg 8 16 24 8 16 24
Valeptic Sirup 2 x 6.3 cc 8 20 8 20
Isprinol 4 x 500 mg 10 16 22 4 10 16 22 4

VI. Evaluasi Penggunaan Obat

a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 Ka-En 3B Kebutuhan Cairan Tubuh Sesuai
2 Vivena Inj Vitamin Sesuai
3 Tricefin Inj Antibiotik Sesuai
4 Aminofusin Paed Kebutuhan Nutrisi Tubuh Sesuai
5 Pragesol Antinyeri Sesuai
6 Kalmethasone Inj Antiinflamasi Sesuai
7 Ezomeb Inj Lambung Sesuai
8 Narfoz Inj Mual Sesuai
9 Valeptic Sirup Antikonvulsan Sesuai
10 Isprinol Antivirus Sesuai
b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakain

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Keterangan


Dosis bersifat individual, disesuaikan
1 Ka-En 3B 1000 cc/24 jam Sesuai
dengan berat badan, usia, dan kondisi pasien.
Dosis harian yang direkomendasikan merupakan 1 vial dalam infus
2 Vivena Inj Sesuai
kandungan dalam satu vial Ka-En 3B
Dosis 1-2 g disuntikkan 1 kali sehari. Pada
3 Tricefin Inj infeksi berat, dosis ditingkatkan menjadi 4 g 1 x 2 gr Sesuai
disuntikkan 1 kali sehari.
Gunakan infus set dengan sistem minidrop (60
4 Aminofusin Paed 100cc/24 jam Sesuai
tetes = 1 gram ± 0,1 gram) atau pengatur
infus.
1 g diberikan hingga 4 kali sehari atau 2,5 g
diberikan 2 kali sehari. Sesuaikan
5 Pragesol berdasarkan tingkat keparahan. Maksimal: 5 g 420 mg/jam Sesuai
/ hari.
Disuntikkan melalui intravena (pembuluh
darah), atau melalui intramuskular (melalui
otot).
Injeksi intramuskular atau injeksi intravena
6 Kalmethasone Inj lambat atau infus (sebagai deksametason fosfat), 3 x 4 mg Sesuai
awal 0,5 - 24 mg; anak 0,2 – 0,4 mg/kg bb/hari
Dosis 20-40 mg, diberikan 1 kali sehari melalui
7 Ezomeb Inj injeksi intravena (melalui pembuluh darah) 1 x 1 amp Sesuai
atau intramuskular (melalui otot).
8 Narfoz Inj Dosis maksimal dalam pemakain sehari 32 mg 3 x 4 mg Sesuai
15 mg/kg berat badan sehari secara oral. Dosis
dapat ditingkatkan dengan peningkatan 5-10
9 Valeptic Sirup 2 x 6.5 cc Sesuai
mg/kg berat badan. Dosis maksimum: 60 mg/kg
berat badan setiap hari.
50mg per kg BB per hari dalam 3 – 4 dosis
10 Isprinol 4 x 500 mg Sesuai
terbagi
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi (SOAP)

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Terjadi interaksi
Kalmethasone Jeda pemberian
Kalmethason antara
1 - menurunkan kalmethasone dan
dan Narfoz kalmethasone
efek narfoz narfoz ± 30 menit
dan narfoz
Terjadi interaksi
Kalmethasone Jeda pemberian
Kalmethason antara
2 - menurunkan kalmethasone dan
dan Ezomeb kalmethasone
efek ezomeb ezomeb ± 60
dan ezomeb
menit

d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)


No Kriteria Penilaian Keterangan
Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani √
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang √
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi √
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil √
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar √
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak √
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction) √ Kalmethasone dan narfoz
Kalmethasone dan ezomeb

8 Gagal menerima obat √


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Kejang adalah gangguan aktivitas listrik di otak. Kondisi ini sering kali
ditandai oleh gerakan tubuh yang tidak terkendali dan disertai hilangnya
kesadaran. Kejang bisa menjadi tanda adanya penyakit pada otak, atau kondisi lain
yang memengaruhi fungsi otak.
Pasien masuk melalui IGD dengan diantar orang tua dan keluhan utama
kejang kurang lebih pada jam 13.30 dipondok pesantren selama 20 menit, lalu
kejang kembali di mobil saat perjalanan ke RS kurang lebih 10 menit, badan kaku,
muntah dan pusing. Pasien tidak ada riwayat kejang sebelumnya.
Pasien mendapat terapi Ka-En 3B, vivena injeksi, tricefin injeksi 1 x 2 gr,
aminofusin paed infus, pragesol injeksi bila perlu, kalmethasone injeksi 3 x 4 mg,
ezomeb injeksi 1 x 1, narfoz injeksi 3 x 4 mg, valeptic sirup 2 x 6.3 cc dan
isprinol
4 x 500 mg
Pada hari kedua perawatan dilakukan EEG pada pasien. Pemeriksaan EEG
adalah salah satu tes diagnostik utama untuk epilepsy. lectroencephalography
(EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktivitas listrik di
otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Pemeriksaan EEG
adalah tes yang mendeteksi aktivitas listrik di otak, dengan menggunakan cakram
logam kecil (elektroda) yang dilekatkan pada kulit kepala. Hasil EEG abnormal,
gambaran elektrofisiologis merupakan focal epileptiform discharge regio
frontocentral kiri. korelasi dengan klinis dan radiologis disarankan untuk
menyingkirkan lesi anatomis sebagai etiologi kejang.
Pasien IV

Tanggal review dilakukan: 7 Maret 2022 – 8 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : Ny. L H K


Usia : 76 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 76 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu : Epilepsi, Appendictis 5 tahun yang
lalu. Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat : CPG 1 x 1, Tiaryt 1 x1 , Phenytoin
1x1 Diagnosis Penyakit : AFRR, CHF

III. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Nilai Normal 07/03/2022 08/03/2022
Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 173/95 126/90
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36.2 36.6
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 115 108
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 20 18
Saturasi O2 95 - 100% 100 100

IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 07/03/2022 08/03/2022


Elektrolit
135 - 144
Natrium mmol/L 138
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L - 4.15
Clorida 97 - 106 mmol/L - 102
Calcium Total 8.6 - 10 mg/dL - 9.6
Magnesium 1.7 - 2.3 mg/dL - 2.3
Lain-lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL - 118
V. Penggunaan Obat

07/03/2022 08/03/2022
Nama Obat Regimen

Malam

Malam
Siang

Siang
Sore

Sore
Pagi

Pagi
RL 500 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √
Amiodarone 150 mg/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √
Pantoprazole Inj 2x1 8 20 8 20
Ondancetron Inj 3 x 4 mg 12 20 4 12 20 4
Fentanyl 25 mcg k/p
Plantacid F syr 3 x 5 cc 5 12 17 5 12 17
CPG 1 x 75 mg 8 8
Phenytoin 1 x 100 mg 8 8
Dulcolactol syr 1 x 15 cc k/p
Sucralfate syr 3 x 5 cc 5 12 17 5 12 17
Braxidin 2 x 1 k/p
Tiaryt 3x1
Lasix 1x1 8
Spirola 1 x 50 mg 16
Digoxin 1x1 16

VI. Evaluasi Penggunaan Obat


a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 RL Kebutuhan Cairan Tubuh Sesuai
Mengatasi gangguan irama
2 Amiodarone Sesuai
jantung
Mengurangi produksi asam
3 Pantoprazole Inj Sesuai
lambung
Mencegah dan mengobati mual
4 Ondancetron Inj Sesuai
dan muntah
5 Fentanyl Analgesik Sesuai
6 Plantacid F syr Antasida Sesuai
7 CPG Antikoagulan Sesuai
8 Phenytoin Mengatasi kejang Sesuai
9 Dulcolactol syr Pencahar Sesuai
10 Sucralfate syr Melindungi lapisan lambung Sesuai
Mengatasi gangguan saraf yang
11 Braxidin Sesuai
menyebabkan kecemasan
Mengatasi gangguan irama
12 Tiaryt Sesuai
jantung
Menurunkan tekanan darah,
13 Lasix mengatasi Edema, dan Sesuai
sebagai terapi gagal jantung
untuk perawatan hipertensi
14 Spirola Sesuai
resisten dan retensi cairan
Mengobati aritmia dan gagal
15 Digoxin Sesuai
jantung

b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakaian

Dosis
No Nama Obat Dosis Literatur Pasien Keterangan
500 cc/24
1 RL Sesuai kebutuhan individual Sesuai
jam
5 mg/ kg bb selama 20-120 menit dengan 150 mg/24
2 Amiodarone Sesuai
pantauan EKG; maksimal 1,2 g dalam 24 jam
jam.
40 mg sehari sampai pemberian oral
3 Pantoprazole Inj 2x1 Sesuai
dapat dilanjutkan lagi
4 Ondancetron Inj Dosis maksimal dalam pemakain sehari 32 mg 3 x 4 mg Sesuai
5 Fentanyl dosis 50-100 mcg 25 mcg k/p Sesuai
6 Plantacid F syr 3-4 x sehari 5 ml. 3 x 5 cc Sesuai
7 CPG 75 mg satu kali sehari 1x1 Sesuai
Dosis awal adalah 3–4 mg/kgBB atau 150–300
8 Phenytoin mg per hari. Dosis pemeliharaan adalah 200–500 1x1 Sesuai
mg per hari.
Konstipasi ringan : Awal 15 ml/hari,
pemeliharaan 10 ml/hari. Konstipasi sedang :
1 x 15 cc
9 Dulcolactol syr Awal 15-30 ml/hari, pemeliharaan 10-15 Sesuai
k/p
ml/hari.
Konstipasi berat : Awal 15 ml
2x/hari, pemeliharaan 15-25 ml/hari.
1 gram (2 sendok takar) 4 kali sehari selama 4-
10 Sucralfate syr 3 x 5 cc Sesuai
8 minggu dengan dosis maksimal 8 gram per
hari
11 Braxidin 2-3 x sehari 2 x 1 k/p Sesuai
diminum 400 mg perhari dalam dosis
12 Tiaryt 3x1 Sesuai
tunggal maupun terbagi.
13 Lasix 20 – 120 mg per hari 1x1 Sesuai
50-100 mg per hari dalam dosis tunggal atau
14 Spirola 1 x 50 mg Sesuai
dibagi
dosis awal adalah 0,75–1,5 mg yang diberikan
dalam 24 jam sebagai dosis tunggal, atau
15 Digoxin 1x1 Sesuai
dalam dosis terbagi yang diberikan tiap 6 jam.
Dosis pemeliharaan adalah 0,125–0,25 mg per
hari.
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi (SOAP)

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Amiodarone dan Terjadi interaksi antara amiodarone Keduanya menimgkatkan QTc Monitoring ECG, Monitoring dosis
1 -
Ondancetron dan ondancetron Interval dapat menyebabkan obat
aritmia
Pantoprazole menurunkan efek
Pantoprazole dan Terjadi interaksi antara pantoprazole Jeda pemberian pantoprazole dan
2 - clopidogrel dengan mempengaruhi
CPG dan CPG CPG ± 1 jam
metabolisme enzim hati CYP2C19
Amiodarone akan meningkatkan
Terjadi interaksi antara tiaryt dan kadar atau efek digoxin oleh Jeda pemberian amiodarone dan
3 - Tiaryt dan digoxin
digoxin transporter penghabisan P- digoxin ± 2 , Pantau dosis obat
glikoprotein (MDR1)
Spirola dan Terjadi interaksi antara spirola dan Keduanya meningkatkan kadar
4 - Monitoring kadar kalium
digoxin digoxin kalium
Terjadi interkasi antara lasix dan
Lasix dan digoxin Monitoring heart rate
5 - digoxin Lasix meningkatkan efek digoxin
d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)
No Kriteria Penilaian Keterangan
Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani √
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang √
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi √
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil √
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar √
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak √
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction) √ Amiodarone dan
Ondancetron
Pantoprazole dan CPG
Tiaryt dan digoxin
Lasix dan digoxin
Spirola dan Digoxin
8 Gagal menerima obat √
(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Pasien datang ke IGD dengan diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri
perut kanan bawah, mual, dan belum BAB sejak kemarin (tanggal 2/3/2022).
Pasien mengkonsumsi CPG, Tiaryt dan Phenytoin. Pasien mempunya riwayat
penyakit epilepsi sehingga rutin mengkonsumsi Phenytoin. Kemudian pasien
masuk ke ruang ICU.
Terapi yang didapat saat di ICU yaitu RL 500cc/24 jam, amiodarone 150
mg/24 jam, pantoprazole 2 x 1 amp, ondancetron 4 mg 3 x 1 amp, Fentanyl (k/p),
digoxin
1 x 1, plantacid forte sirup 3 x 5 cc, CPG 1 x 75 mg, Phenytoin 1 x 100 mg,
dulcolactol sirup 1 x 15 cc, sucralfate sirup 3 x 5 cc, braxidin (k/p), tiaryt 3 x 1,
Lasix 1 x 1, spirola 1 x 50 mg, nebu: pulmicort, fartolin. Obat-obat rutin pasien
tetap diteruskan.
Terdapat interkasi obat pada terapi yang diterima pasien yaitu amiodarone dan
ondancetron dimana kedua obat ini jika diberikan bersamaan dapat meningkatkan
QTc interval, sehingga perlu dilakukan monitoring ECG dan jeda pemberian
kedua obat tersebut. Pemberian sucralfate sirup dan plantacid forte sirup perlu
dijeda karna plantacid forte sirup dapat menurunkan efek sucralfate sirup, berikan
sucralfate terlebih dahulu, 30-60 menit kemudian berikan plantacid forte sirup.
Obat-obat lambung tersebut sebaiknya diberikan sebelum makan. Kadar kalium
pasien harus dimonitoring karna terdapat interaksi antara spirola dan digoxin yang
dapat meningkatkan kadar kalium. Kadar kalium pada pemeriksaan terakhir yaitu
4.15 mmol/L, kadar kalium berada diatas normal. Kandungan kalium yang tinggi
atau disebut hiperkalemia bisa menyebabkan terganggunya aktivitas listrik di
dalam jantung. Hal ini sering ditandai dengan melambatnya detak jantung.
Sehingga kadar kalium pasien harus dimonitoring agar tidak terjadi hipekalemia.
Pasien V

Tanggal review dilakukan: 4 Maret 2022 – 7 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : Tn. RD M M


Usia : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 69 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu : Diabetes Melitus
Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat : Janumet 1 x 1
Diagnosis Penyakit : CHF ec CAD, Diabetes Melitus

III. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Nilai Normal 04/03/2022 05/03/2022 07/03/2022
Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 111/70 114/56 120/64
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36 36.2 36.4
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 100 84 84
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 26 20 22
Saturasi O2 95 - 100% 99 100 100

IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 04/03/2022 05/03/2022 07/03/2022


Elektrolit
Natrium 135 - 144 mmol/L 133 137
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L 4.40 3.11
Clorida 97 - 106 mmol/L 102 80
Calcium Total 8.6 - 10 mg/dL 7.7
Magnesium 1.7 - 2.3 mg/dL 1.9
Fungsi Ginjal
Ureum 16.6 - 48.5 mg/dL 43.6
Kreatinin 0.51 - 0.95 mg/dL 1.15
Lain-lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL 146 178 87
Trigliserida < 149 mg/dL 157
HDL ≤ 40 mg/dL 24
LDL < 100 mg/dL 77
Kolesterol Total < 200 mg/dL 128

V. Penggunaan Obat

04/03/2022 05/03/2022 07/03/2022

Sore

Sore

Sore
Siang

Siang

Siang
Pag

Pag

Pag
Nama Obat Regimen

Mala

Mala
Mala
i

i
m

m
RL 1000cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cefratam 3 x 1 gr 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Novorapid 1.5 iu/jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Dobutamine 5 mg/kgBB/mnt √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Resfar 2 x 1/2 amp 4 16 4 16 4 16
Ca. Gluconas 2 x 1 gr 4 16 4 16 Stop
Furosemid 5 mg/jam √ √ √ √ √ √ √ √ Stop
Lansoprazole 2 x 1 amp 8 20 8 20 8 20
Diviti 1x 2.5 mg 20 20 20
Aspilet 1x1 8 8 8
Atorvastatin 1 x 20 mg 20 20 20
Nitrokaf R 2 x 2.5 mg 8 20 8 20 8 20
Angintriz MR 1x1 16 14 14
Brilinta 2x1 14 2 12 24 8 20
Forxiga 1 x 10 mg 20 20 20
Prove-d3 1 x 5000 unit 20 20 Stop
Bisoprolol 1 x 2.5 mg 8 8
Uperio 2 x 50 mg 8 20 8 20
Spirola 1 x 25 mg 8
N-asetilsistein 2 x 600 mg 8 20
KSR 3 x 1 gr 8 14 20
Nebu:
1 : 1 : 1 cc
Farbivent : 8 16 24 8 16 24 8 16 24
3x/hari
Pulmicor : NaCL
VI. Evaluasi Penggunaan Obat
a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 RL Kebutuhan Cairan Tubuh Sesuai
2 Cefratam Antibiotik Sesuai
3 Novorapid Insulin untuk menurunkan kadar gula darah Sesuai
4 Dobutamine Membantu pompa jantung Sesuai
5 Resfar Mukolitik Sesuai
6 Ca. Gluconas Meningkatkan kadar kalsium Sesuai
7 Furosemid Diuretika Sesuai
Tukak duodenum dan tukak lambung ringan,
8 Lansoprazole Sesuai
refluks esofagitis
9 Diviti Trombolitik Sesuai
10 Aspilet Antikoagulan Sesuai
Menurunkan kolesterol, mengurangi
11 Atorvastatin Sesuai
risiko terjadinya penyakit jantung atau
stroke
12 Nitrokaf R Melebarkan Vasodilator atau pembuluh darah Sesuai
13 Angintriz MR Untuk mengobati angina pectoris (nyeri dada) Sesuai
14 Brilinta Mencegah trombosis Sesuai
15 Forxiga Menurunkan kadar gula darah Sesuai
Untuk mencegah osteoporosis, meningkatkan
16 Prove-d3 kekebalan tubuh, serta menjaga kesehatan Sesuai
jantung
dan ginjal.
17 Bisoprolol Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik Sesuai
18 Uperio Hipertensi Sesuai
untuk perawatan hipertensi resisten dan retensi
19 Spirola Sesuai
cairan
20 N-asetilsistein Mukolitik Sesuai
21 KSR Meningkatkan kalium Sesuai
Nebu: Farbivent :
22 Pulmicort : Bronkodilator Sesuai
NaCL
b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakaian

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Keterangan


1 RL Sesuai kebutuhan individual 1000cc/24 jam Sesuai
Dosis 2-4 gram dalam 2 dosis terbagi, diberikan
2 Cefratam tiap 12 jam, pada infeksi berat atau refrakter 3 x 1 gr Sesuai
dapat ditingkatkan hingga 8 g perhari
Injeksi subkutan pada paha, dinding
3 Novorapid abdomen, atau lengan atas pada dewasa dan 1.5 iu/jam Sesuai
anak usia di atas 6 tahun sesuai kebutuhan.

Untuk kondisi gagal jantung bagi orang


4 Dobutamine dewasa adalah 2,5–10 mcg/kgBB per menit. 5 mg/kgBB/mnt Sesuai
Dosis dapat disesuaikan menjadi 0,5–40
mcg/kgBB
per menit, tergantung respons tubuh pasien.
Sebagai larutan 10%, 6–10 ml, 3–4 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2–20 ml,
setiap 2–6 jam sesuai kebutuhan. Sebagai
5 Resfar 2 x 1/2 amp Sesuai
larutan 20%, 3–5 ml, 3–4 kali sehari. Dosis
dapat ditingkatkan menjadi 1–10 ml, setiap 2–6
jam atau sesuai kebutuhan.
Dosis 500 sampai 2000 mg (5 sampai 20 mL)
6 Ca. Gluconas IV sekali suntik dan tidak melebihi 0.5 sampai 2 x 1 gr Sesuai
2 mL/menit
Dewasa >15 tahun, dosis awal 20-40 mg, dosis
7 Furosemid dapat ditingkatkan sebesar 20 mg tiap interval 5 mg/jam Sesuai
2 jam hingga efek tercapai
8 Lansoprazole 30 mg sehari selama 8 minggu 2 x 1 amp Sesuai
9 Diviti 1 x sehari 2,5 mg selama 6 – 14 hari 1x 2.5 mg Sesuai
Dosis loading 150-300 mg dan dosis
10 Aspilet 1x1 Sesuai
pemeliharaan 75-100 mg sehari
Dosis awal: 10–20 mg 1 kali sehari. Dosis
dapat disesuaikan dengan respons tubuh pasien
terhadap pengobatan dalam 2–4 minggu. Dosis
11 Atorvastatin 1 x 20 mg Sesuai
lanjutan: dosis dapat ditambah menjadi 40 mg
1
kali sehari. Dosis maksimal: 80 mg per hari
1 kapsul dua atau tiga kali minum untuk yang
12 Nitrokaf R 2 x 2.5 mg Sesuai
obat 2,5 mg.
1 tablet, diminum 2 kali sehari pada pagi dan
13 Angintriz MR 1x1 Sesuai
sore
80 Mg Diberikan Dalam Dosis Tunggal,
14 Brilinta Dilanjutkan Dengan 90 Mg, 2X Sehari Dengan 2x1 Sesuai
Dosis Pemeliharaan 75-100 Mg Setiap Hari
dosis 1 tablet 5 mg per hari. Dosis dapat
15 Forxiga ditingkatkan hingga 1 tablet 10 mg per 1 x 10 mg Sesuai
hari, jika dibutuhkan
16 Prove-d3 1 tablet per hari 1 x 5000 unit Sesuai
Dosis awal sebanyak 1,25 mg yang diminum
sekali dalam sehari. dosis untuk pemeliharaan,
17 Bisoprolol dosis ini ditingkatkan sebesar 1,25 mg setelah 1 x 2.5 mg Sesuai
48 jam, kemudian setiap minggu sesuai
kebutuhan dan ditoleransi hingga dosis harian
maksimum yang disarankan sebesar 5 mg.
Dosis perlu ditingkatkan dua kali lipat tiap 2-4
18 Uperio minggu hingga mencapai target dosis 200 mg 2 2 x 50 mg Sesuai
kali sehari, sesuai toleransi pasien
50-100 mg per hari dalam dosis tunggal atau
19 Spirola 1 x 25 mg Sesuai
dibagi
20 N-asetilsistein Dewasa: 150-350 mg 2-3 kali sehari 2 x 600 mg Sesuai
21 KSR 2-3 kali sehari 1-2 tablet 3 x 1 gr Sesuai
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi (SOAP)

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Terjadi interaksi antara diviti Keduanya meningkatkan efek Jeda pemebrian divit dan
1 - Diviti dan aspilet
dan aspilet antikoagulan aspilet ± 2 jam
Dobutamine dan Terjadi interaksi antara
2 - Keduanya meningkatkan kadar kalium Monitoring kadar kalium
furosemide dobutamine dan furosemid
Terjadi interaksi antar Monitoring kadar gula dalam
3 - Novorapid dan forxiga Keduanya meningkatkan efek antidiabetik
novorapid dan forxiga darah
Terjadi interaksi antara
4 - Bisoprolol dab aspilet Keduanya meningkatkan kadar kalium Monitoring kadar kalium
bisoprolol dan aspilet
Terjadi interaksi antara uperio
5 - Uperio dan aspilet Keduanya meningkatkan kadar kalium Monitoring kadar kalium
dan aspilet
Terjadi interaksi antara
6 - Bisoprolol dan spirola Keduanya meningkatkan kadar kalium Monitoring kadar kalium
bisoprolol dan spirola
d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani √
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang √
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi √
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil √
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar √
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak √
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction) √ Diviti dan aspilet
Dobutamine dan furosemide
Novorapid dan forxiga
Bisoprolol dan aspilet
Bisoprolol dan spirola
8 Gagal menerima obat √
(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Pasien datang melalui IGD dengan keluhan lemas, pusing, tidak nafsu makan,
dan keringat dingin. Pasien mempunyai riwayat diabetes melitus dan
mengkonsumsi obat Janumet 1 kali sehari 1 tablet.
Diagnosis penyakit pasien yaitu CHF, ec CAD, DM. CHF (Congestive Heart
Failure) adalah kondisi di mana jantung tidak memompa cukup darah ke organ
tubuh dan jaringan lain. Ketika salah satu atau dua bagian jantung tidak memompa
darah keluar, darah akan menumpuk dalam jantung atau menyumbat di organ atau
jaringan. Akibatnya, darah menumpuk di sistem peredaran darah. Jika jantung
sebelah kiri yang gagal berfungsi baik, sistem jantung sebelah kanan akan sesak
akibat darah yang menumpuk. Di dalam, jantung tersumbat akibat kontraksi
berlebih untuk mendorong darah dan dapat menyebabkan gagal jantung. CAD
(Coronary Artery Disease) yaitu kelainan pada pembuluh darah arteri koroner
pada jantung. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang memasok oksigen ke
otot jantung dan zat-zat lain yang diperlukan agar metabolisme sel otot jantung
berfungsi normal. Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Hasil pemeriksaan kadar gula darah pada tanggal 4 maret yaitu 146 mg/dL,
sehingga pasien mendapatkan terapi novorapid dengan dosis 1,5 iu/jam dan
mendapat terapi forxiga dengan dosis 1 x 10 mg. Pada hari kedua kadar gula darah
pasien naik menjadi 178 mg/dL, dan pada hari ketiga turun menjadi 87 mg/dL.
Pasien juga mendapatkan terapi untuk menurunkan trigliserida karna kadar
trigliserida pasien diatas normal yaitu 157 mg/dL sehingga mendapatkan terapu
atorvastatin 1 x 20 mg. Kemudian untuk terapi CAD dan CHF pasien
mendapatkan obat Aspilet 1 x 1, Nitrokaf R 2 x 2,5 mg, Angintriz 1 x 1, Brilinta 2
x 1, Bisoprolol
1 x 2,5 mg, spirola 1 x 25 mg, uperio 1 x 50 mg kemudian pada hari kedua
perawatan ditingkatkan menjadi 2 x 50 mg untuk mengurangi resiko kejadian
jantung. Pasien juga mendapatkan terapi nebulizer untuk mengurangi sesak yaitu
farbivent, Pulmicort dan NaCl dengan perbandingan 1 fls : 1 fls : 1 cc diberikan 3
x sehari.
Terdapat interaksi obat pada terapi yang diberikan kepada pasien yaitu
interaksi antara dobutamine dan furosmeid, dimana kedua obat ini dapat
menurunkan kadar kalium sehingga kadar kalium pasien harus di monitoring.
Sedangkan interaksi obat anatar bisoprolol dan aspilet, uperio dan aspilet, dan
bisoprolol dan spirola dapat meningkatkan kadar kalium. Kandungan kalium yang
tinggi atau disebut hiperkalemia bisa menyebabkan terganggunya aktivitas listrik
di dalam jantung. Hal ini sering ditandai dengan melambatnya detak jantung.
Sehingga kadar kalium pasien harus dimonitoring agar tidak terjadi hipekalemia.
Pasien VI

Tanggal review dilakukan: 8 Maret 2022 – 16 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : Ny. M


Usia : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 51 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu : Diabetes Melitus, Hipertensi,
CHF Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat : Amlodipine 1 x 10 mg, Glurenorm 1 x
½ tab, Prorenal 3 x 1
Diagnosis Penyakit : CHF, CKD on HD, Diabetes Melitus
III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 08/03/2022 09/03/2022 11/03/2022 12/03/2022 13/03/2022 14/03/2022 15/03/2022 16/03/2022
Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 156/100 158/105 146/74 150/78 161/84 140/85 142/78 161/84
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36.2 36 36.2 36.2 36.6 36.6 36.4 36.6
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 106 107 95 100 104 88 86 91
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 20 20 20 20 20 20 22 24
Saturasi O2 95 - 100% 99 99 99 99 100 97 97 100

IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 08/03/2022 09/03/2022 11/03/2022 12/03/2022 13/03/2022 14/03/2022 15/03/2022 16/03/2022
Elektrolit
135 - 144
Natrium mmol/L 143 141 136 135 134 134 136
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L 4.43 4.86 3.54 3.14 4.47 4.13 4.43
Clorida 97 - 106 mmol/L 106 102 101 102 102 102 102
Calcium Total 8.6 - 10 mg/dL 8.3 9.1 8.7 8.7 9.0 8.7 9.1
Magnesium 1.7 - 2.3 mg/dL 2.2 2.9 2.1 2.1 2.2 2.2 2.2
Fungsi Ginjal
16.6 - 48.5
Ureum mg/dL 137.5 31.7 61.1 45.4 60.7
0.51 - 0.95
Kreatinin mg/dL 10.35 3.56 5.50 5.28 7.03
Asam Urat 2.4 - 5.7 mg/dL 10
Lain-lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL 183 190 269 134 206 186 207 212
Procalcitonin < 0.5 2.18 2.18 2.19
V. Penggunaan Obat

08/03/2022 09/03/2022 11/03/2022 12/03/2022


Nama Obat Regimen

Malam

Malam

Malam

Malam
Siang

Siang

Siang

Siang
Sore

Sore

Sore

Sore
Pagi

Pagi

Pagi

Pagi
RL 500 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Furosemide 20 mg/jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cefoperazone
8 14 20 12 20 4 12 20 4 12 20 4
Sulbactam 3 x 1 gr
Nicardpine 0,5 mcg/kgBB/mnt √ √ √ √ √ √ √ √
Ondancetron inj 3 x 4 mg 5 12 20 5 12 20 12 20 4 12 20 4
Lansoprazole inj 1x1 12 12 12 12
Novorapid SS 3x/hari 5 12 17 5 12 17 5 12 17 5 12 17
Prorenal 3 x 2 tab 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
Emineton 1x1 8 8 8 8
Folac 1x1 8 8 8 8
Alluric 1 x 300 mg 20 20 20 20
Bicnat 3 x 500 mg 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
CaCO3 3 x 500 mg 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
Amlodipine 1 x 10 mg 20 20
Cetirizine 1 x 10 mg 14
Farbivent : Budesma 2.5 cc:1 fls:1 cc
5 12 20 5 12 20 STOP
0,5 : NaCl 3x/hari
13/03/2022 14/03/2022 15/03/2022 16/03/2022
Nama Obat Regimen

Malam

Malam

Malam

Malam
Siang

Siang

Siang

Siang
Sore

Sore

Sore

Sore
Pagi

Pagi

Pagi

Pagi
RL 500 cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ STOP
Furosemide 20 mg/jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cefoperazone
12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4
Sulbactam 3 x 1 gr
0,5
Nicardpine mcg/kgBB/mnt √ √ √ √ STOP
Ondancetron inj 3 x 4 mg 12 20 4 STOP 9 16 24
Lansoprazole inj 1x1 12 12 12 12
Novorapid SS 3x/hari 5 12 17 5 12 17 5 12 17 5 12 17
Prorenal 3 x 2 tab 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
Emineton 1x1 8 8 8 8
Folac 1x1 8 8 8 8
Alluric 1 x 300 mg 20 20 20 20
Bicnat 3 x 500 mg 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
CaCO3 3 x 500 mg 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
Amlodipine 1 x 10 mg 8 8 8 TUNDA
Cetirizine 1 x 10 mg 14 14 14 14
VI. Evaluasi Penggunaan Obat
a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 RL Kebutuhan Cairan Tubuh Sesuai
2 Furosemide Diuretik Sesuai
Cefoperazone
3 Antibiotik Sesuai
Sulbactam
4 Nicardipine Hipertensi Sesuai
5 Ondancetron inj Antiemetika Sesuai
Tukak duodenum dan tukak lambung ringa,
6 Lansoprazole inj Sesuai
refluks esofagitis
7 Novorapid Insulin untuk menurunkan kadar gula darah Sesuai
8 Prorenal Terapi Insufisiensi ginjal kronik Sesuai
9 Emineton Suplemen untuk mengatasi anemia Sesuai
10 Folac Suplemen asam folat Sesuai
11 Alluric Menurunkan kadar asam urat Sesuai
Mengatasi asidosis metabolik, urine yang
12 Bicnat Sesuai
terlalu asam, dan asam lambung berlebih
13 CaCO3 Menimgkatkan kalsium Sesuai
14 Amlodipine Hipertensi Sesuai
15 Cetirizine Antihistamin Sesuai
Farbivent : Budesma
16 Bronkodilator Sesuai
0,5 : NaCl

b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemkaian

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Ket


1 RL Sesuai kebutuhan individual 500 cc/24 jam Sesuai
Dewasa >15 tahun, dosis awal 20-
40 mg, dosis dapat ditingkatkan
2 Furosemide 20 mg/jam Sesuai
sebesar 20 mg tiap interval 2 jam
hingga efek tercapai
Dosis 2-4 gram dalam 2 dosis
terbagi, diberikan tiap 12 jam, pada
3 Cefoperazone Sulbactam 3 x 1 gr Sesuai
infeksi berat atau refrakter dapat
ditingkatkan hingga 8 g perhari
2 sampai 10 mcg/kgbb/menit untuk 0,5
4 Nicardipine Sesuai
pengurangan tekanan darah mcg/kgBB/mnt
Dosis maksimal dalam pemakain
5 Ondancetron inj 3 x 4 mg Sesuai
sehari 32 mg
6 Lansoprazole inj 30 mg sehari selama 8 minggu 1x1 Sesuai
Injeksi subkutan pada paha,
dinding abdomen, atau lengan atas
7 Novorapid 3x/hari Sesuai
pada dewasa dan anak usia di atas
6
tahun sesuai kebutuhan.
Ginjal kronis: diminum 3 kali
sehari 4 sampai 8 tablet .Retensi
yang terkompensasi: diminum 3
8 Prorenal kali sehari 4 sampai 6 tablet. 3 x 2 tab Sesuai
Retensi yang terdekompensasi:
diminum 3 kali sehari 4 sampai 8
tablet
Dewasa Profilaksis: 1 tab/hari.
9 Emineton Terapi: 2-3 tab/hari. Anak 1 1x1 Sesuai
tab/hari.
10 Folac 400-800 mcg/hr 1x1 Sesuai
Dosis awal 100 mg per hari. Dosis
bisa ditingkatkan secara bertahap
200–300 mg per hari, Untuk
11 Alluric 1 x 300 mg Sesuai
kondisi berat, dosis awal 100 mg
per hari yang akan ditingkatkan
setiap minggu 400–600 mg per hari
12 Bicnat 1-4x sehari 1 tablet 3 x 500 mg Sesuai
0,5–4 gram per hari, terbagi
13 CaCO3 3 x 500 mg Sesuai
dalam 1–3 dosis
14 Amlodipine 5–10 mg per hari 1 x 10 mg Sesuai
15 Cetirizine 10 mg, 1 kali sehari. 1 x 10 mg Sesuai
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi (SOAP)

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Terjadi interaksi antara CaCO3 menurunkan efek alluric dengan Jeda pemberian CaCO3 dan
1 CaCO3 dan Alluric
CaCO3 dengan alluric menginhibisi absorpsi GI alluric ± 2 jam
Terjadi interaksi antara Bicnat Bicnat menurunkan efek alluric dengan Jeda pemberian bicnat dan
2 Bicnat dan Alluric
dengan alluric menginhibisi absorpsi GI alluric ± 2 jam
Amlodipine dan Terjadi interaksi antara
3 Keduanya meningkatkan efek hipertensi Monitoring tekanan darah
Nicardipine amlodipine dan nicardipine
Terjadi interaksi antara Jeda pemberian CaCO3 dan
4 CaCO3 dan Amlodipine CaCO3 menurunkan efek amlodipine
CaCO3 dengan amlodipine alluric ± 30 menit
d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani √
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang √
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi √
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil √
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar √
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak √
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction) √ CaCO3 dan Alluric
Bicnat dan Alluric
Amlodipine dan Nicardipine
CaCO3 dan Amlodipine

8 Gagal menerima obat √


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Pasien masuk ke ICU melalui IGD dengan keluhan sesak nafas sejak kurang lebih
2 minggu yang lalu, mual, batuk, tidak bisa tidur, kedua kaki bengkak sejak lama.
Tekanan darah saat di IGD yaitu 235/119 mmHg, GDS 402 mg/dL. Pasien mempunyai
riwayat penyakit DM, Hipertensi, dan CHF. Pasien rutin mengkonsumsi Amlodipine 1 x
10 mg, Glurenorm 1 x ½ tab, dan Prorenal 3 x 1.
Pasien mendapat terapi RL, Furosemide 30 mg/jam, Cefoperazone sulbactam 3 x
1 gr, Nicardipine 0,5 mcg/kgbb/mnt, ondancetron 3 x 4 mg, lansoprazole 1 x 1, Prorenal 3
x
2 tab, emineton 1 x 1, folac 1 x 1, alluric 1 x 300 mg, bicnat 3 x 500 mg, CaCO3 3 x 500
mg, amlodipine 1 x 10 mg, cetirizine 1 x 10 mg, dan nebulizer farbivent, budesma 0,5,
NaCL (2,5 cc : 1 fls : 1 cc) 3 x sehari, novorapid SS dengan ketentuan sebagai berikut:
 Kadar gula darah 150 – 200 : 5 unit
 Kadar gula darah 201 – 250 : 10 unit
 Kadar gula darah 251 – 300 : 15 unit
 Kadar gula darah >300 : 20 unit
Pemeriksaan kadar gula darah pada pasien dilakukan setiap hari dan pemberian insulin
dilakukan dengan metode sliding scale. Dosis insulin yang dipakai disesuaikan dengan kadar
glukosa darah sewaktu, sehingga tidak diperlukan pemantauan kadar glukosa darah yang
ketat dan untuk mencegah risiko hipoglikemia. Kadar asam urat pasien yaitu 10 mg/dL
sehingga pasien mendapat terapi alluric. Pasien juga diperiksa fungsi ginjal, kemudian
didapat hasil pemeriksaan untuk kadar ureum yaitu 60,7 mg/dL dan kadar kreatinin 7,03
mg/dL, kadar ureum dan kreatini pasien diatas normal. Kadar ureum dan kreatinin yang
tinggi dalam darah menunjukkan bahwa fungsi ginjal terganggu, sehingga pasien mendapat
terapi bicnat dan CaCO3, Folac untuk membantu fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin sebaiknya dilakukan secara berkala.
Pasien VII

Tanggal review dilakukan: 16 Maret 2022 – 17 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : Tn. B Y K


Usia : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 105 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial : Merokok (1 bungkus sehari)


Riwayat Keluarga : Hipertensi
Riwayat Penyakit Terdahulu : Bells Palsy (2017), HT, Asam
Urat Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat : Amlodipine 10 mg
Diagnosis Penyakit : CVDH berulang, HT, DM,
Displipidemia
III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 16/03/2022 17/03/2022


Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 128/80 117/79
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36.8 36.2
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 72 84
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 20 20
Saturasi O2 95 - 100% 98 99
IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 16/03/2022


Fungsi Hati
Albumin 3.5 - 5.2 g/dL
SGOT 0 - 32 U/L 15
SGPT 0 - 32 U/L 16
Fungsi Ginjal
Ureum 16.6 - 48.5 mg/dL
Kreatinin 0.51 - 0.95 mg/dL 1.33
Asam Urat 2.4 - 5.7 mg/dL 10.6
Lain-Lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL 98
HbA1C < 5.7 % 6.1
HDL ≤ 40 mg/dL 36
LDL < 100 mg/dL 191
Trigliserida < 149 mg/dL 270
Kolesterol Total < 200 mg/dL 244

V. Penggunaan Obat

16/03/2022 17/03/2022
Nama Obat Regimen
Malam

Malam
Siang

Siang
Sore

Sore
Pagi

Pagi

RL 1000cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √
Manitol 4 x 125 cc 8 12 24 4 8 12 24 4
Tamoliv 3 x 1 gr 8 16 24 8 16 24
Resfar 1x1 24 20
Neulin inj 2 x 1000 mg 8 20 8 20
Kalmeco inj 3 x 500 mg 12 20 4 12 20 4
Asam traneksamat inj 1 x 40 mg 12 20 4 12 20 4
OMZ inj 1x1 20 20
Rantin inj 2x1 8 20 8 20
Ondancetron inj 3 x 8 mg 12 20 4 12 20 4
Prorenal 3x1 12 20 4 12 20 4
Exforge 10/160 mg 2x1 12 20 12 20
Allopurinol 300 mg 1x1 20 20
Truvaz 40 mg 1x1 20 20
Lipanthyl Penta 1x1 20 8
Bisoprolol 1 x 5 mg 8 8
VI. Evaluasi Penggunaan Obat

a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 RL Kebutuhan Cairan Tubuh Sesuai
2 Manitol Diuretik Osmotik Sesuai
3 Tamoliv Analgetik Sesuai
4 Resfar Mukolitik Sesuai
Untuk meningkatkan metabolisme glukosa di otak
5 Neulin inj Sesuai
serta meningkatkan jumlah oksigen ke otak.
6 Kalmeco inj Neuropati diabetic Sesuai
7 Asam traneksamat inj Hemostatik dan Antifibrinolitik Sesuai
8 OMZ inj Antasida, Antirefluks dan Antiulceran Sesuai
tukak lambung dan tukak duodenum, refluks
9 Rantin inj esofagitis, dispepsia episodik kronis, tukak Sesuai
akibat AINS, tukak duodenum karena H.pylori
10 Ondancetron inj Antiemetika Sesuai
11 Prorenal Terapi Insufisiensi ginjal kronik Sesuai
12 Exforge 10/160 mg Hipertensi Sesuai
13 Allopurinol 300 mg Menurunkan kadar asam urat Sesuai
Menurunkan kolesterol, mengurangi
14 Truvaz 40 mg Sesuai
risiko terjadinya penyakit jantung atau
stroke
15 Lipanthyl Penta Hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia Sesuai
16 Bisoprolol Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik Sesuai

b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakaian

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Ket


1 RL Sesuai kebutuhan cairan individual 1000cc/24 jam Sesuai
2 Manitol 0,25–2 gram/kgBB 4 x 125 cc Sesuai
Infus intravena lebih dari 15 menit,
dewasa dan anak–anak dengan
berat badan lebih dari 50 kg, 1
gram setiap 4–6 jam, maksimum 4
3 Tamoliv 3 x 1 gr Sesuai
gram per hari, dewasa dan anak–
anak dengan berat badan 10 -50 kg,
15 mg/kg bb setiap 4–6 jam,
maksimum 60 mg/kg bb per hari.
Sebagai larutan 10%, 6–10 ml, 3–4
kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 2–20 ml,
setiap 2–6 jam sesuai kebutuhan.
4 Resfar Sebagai larutan 20%, 3–5 ml, 3–4 1x1 Sesuai
kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 1–10 ml,
setiap 2–6 jam atau sesuai
kebutuhan.
Dosis 500–1000 mg suntikan
IV/IM 1 kali per hari, disuntikkan
5 Neulin inj selama 3–5 menit atau diberikan 2 x 1000 mg Sesuai
dengan kecepatan infus 40–60 tetes
per menit.
1 ampul tiga kali seminggu,
diberikan secara IM atau IV. Dosis
6 Kalmeco inj 3 x 500 mg Sesuai
harus disesuaikan dengan usia
pasien dan beratnya gejala
Sehari 250-500 mg disuntikkan
secara intravena atau
7 Asam traneksamat inj 1 x 40 mg Sesuai
intramuskular, dibagi dalam 1-2
dosis
40 mg sekali sehari diberikan
melalui infus selama 20-30
8 OMZ inj 1x1 Sesuai
menit sampai pemberian oral
dimungkinkan.
1 mg/kg berat badan (maksimal
9 Rantin inj 50 mg) melalui intravena. 2x1 Sesuai
Lakukan setiap 6-8 jam
Dosis maksimal dalam pemakain
10 Ondancetron inj 3 x 8 mg Sesuai
sehari 32 mg
Ginjal kronis: diminum 3 kali
sehari 4 sampai 8 tablet .Retensi
yang terkompensasi: diminum 3
11 Prorenal kali sehari 4 sampai 6 tablet. 3x1 Sesuai
Retensi yang terdekompensasi:
diminum 3 kali sehari 4 sampai
8
tablet
12 Exforge 10/160 mg 1 kali sehari 1 tab 2x1 Sesuai
Dosis awal 100 mg per hari. Dosis
bisa ditingkatkan secara bertahap
200–300 mg per hari, Untuk
13 Allopurinol 300 mg 1x1 Sesuai
kondisi berat, dosis awal 100 mg
per hari yang akan ditingkatkan
setiap minggu 400–600 mg per hari
Dosis awal: 10–20 mg 1 kali sehari.
Dosis dapat disesuaikan dengan
respons tubuh pasien terhadap
pengobatan dalam 2–4 minggu.
14 Truvaz 40 mg 1x1 Sesuai
Dosis lanjutan: dosis dapat
ditambah menjadi 40 mg 1 kali
sehari. Dosis maksimal 80 mg per
hari
1 tablet (145 mg) diminum setiap
15 Lipanthyl Penta 1x1 Sesuai
hari
Dosis awal sebanyak 1,25 mg yang
diminum sekali dalam sehari. dosis
untuk pemeliharaan, dosis ini
ditingkatkan sebesar 1,25 mg
16 Bisoprolol setelah 48 jam, kemudian setiap 1 x 5 mg Sesuai
minggu sesuai kebutuhan dan
ditoleransi hingga dosis harian
maksimum yang disarankan
sebesar 5 mg.
c. Analisis dan Rekomenadasi Terapi

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Liphantyl Penta dan Terjadi interaksi antara Keduanya saling meningkatkan efek untuk Monitoring kadar trigliserida
1
Truvaz lipahantyl penta dengan truvas menurunkan trigliserida dan HDL dan HDL
Keduanya saling meningkatkan efek
Terjadi interaksi antara Monitoring tekanan darah dan
2 Bisoprolol dan Exforge antihipertensi dan meningkatkan kadar
bisoprolol dan exforge kadar kalium
kalium
Terjadi interaksi antara Jeda pemberian exforge
3 Exforge dan Truvaz Meningkatkan resiko myophaty
exforge dengan truvaz dengan truvaz
d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani 
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang 
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi 
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar 
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak 
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction)  - Liphantyl penta
dan truvaz
- Bisoprolol dan
exforge
- Exforge dab
truvaz

8 Gagal menerima obat 


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Pasien masuk ICU melalui IGD dengan keluhan kliyengan sejak pagi,
tangan kanan kekuatannya terasa berkurang, bicara pelo. Tanda- tanda vital saat di
IGD yaitu, tekanan darah 157/107 mmHg, Suhu 36°C, HR 91 x/menit, RR
20x/menit. Pasien mempunyai riwayat penyakit bells palsy pada tahun 2017,
hipertensi, dan asam urat. Pasien merokok aktif dan bisa menghabiskan 1 bungkus
sehari. Riwayat penggunaan obat yaitu amlodipine 5 mg tetapi tidak rutin minum
obat hipertensi.
Terapi yang didapat oleh pasien saat di ICU yaitu, RL 1000cc/24 jam,
mannitol 4 x 125, tamoliv infus 3 x 1 gr, resfar infus 1 x 1, neulin injeksi 2 x 1000
mg, kalmeco injeksi 3 x 500 mg, asam traneksamat injeksi 3 x 500 mg, omz
injeksi 1 x 20 mg, rantin injeksi 2 x 1 amp, ondancetron injeksi 3 x 8 mg, prorenal
tab 3 x
1, exforge 10/160 mg 3 x 1, allopurinol 300 mg 2 x 1, truvaz 40 mg malam 1 tab,
lipanthyl penta malan 1 tab, bisoprolol 1 x 5 mg.
Hasil pemeriksaan laboratorium untuk HDL yaitu 36 mg/dL, LDL 191
mg/dL, trigliserida 270 mg/dL, kolesterol total 244 mg/dL. Pasien mendapat 2
macam obat untuk kolesterol yaitu truvaz 40 mg (atorvastatin) dan lipantyhyl
penta (fenofibrate). Atorvastatin merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi
ganggunan lemak darah terutama mengatasi kadar LDL yang tinggi, HDL yang
rendah dan trigliserida. Fenofibrate merupakan obat yang diberikan untuk
mengatasi gangguan kadar lemak darah yang tinggi, terutama trigliserida, Kadar
kolesterol dan trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan resiko penyakit jantung
coroner dan stroke. Pemberian truvaz dan lipanthyl diberikan pada malam hari,
terjadi interkasi antara kedua obat tersebut. Sebaiknya berikan jeda pemberian
truvaz dan lipanthyl penta selama 1 jam, pemberian lipanthyl penta (fenofibrate)
dapat meningkatkan risiko rhabdomyolysis ketika diberikan bersamaan dengan
obat kolesterol golongan statin (atorvastatin).
Pasien VIII

Tanggal review dilakukan: 16 Maret 2022 – 18 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : Ny. S


Usia : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 65 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu :-
Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Diagnosis Penyakit : CVDH (SDH)

III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 16/03/2022 17/03/2022 18/03/2022


Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 122/72 116/71 141/76
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36 36.6 36.2
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 64 60 60
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 20 18 18
Saturasi O2 95 - 100% 97 100 100

IV. Pemeriksaan Laboratorium


Pemeriksaan Nilai Normal 16/03/2022 17/03/2022 18/03/2022
Elektrolit
Natrium 135 - 144 mmol/L 140 139 134
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L 4.20 4.00 3.92
Clorida 97 - 106 mmol/L 108 106 102
Calcium Total 8.6 - 10 mg/dL 8.6 8.3 8.4
Magnesium 1.7 - 2.3 mg/dL 2.0 2.1 2.2
Lain-lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL 131 146 108
Albumin 3.5 - 5.2 g/dL 3.4
V. Penggunaan Obat

16/03/2022 17/03/2022 18/03/2022


Nama Obat Regimen

Malam

Malam

Malam
Siang

Siang

Siang
Sore

Sore

Sore
Pagi

Pagi

Pagi
RL 1000cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tricefin 2 x 2 gr 14 2 14 2 14 2
Manitol 4 x 150 ml 9 15 21 3 9 15 21 3 9 15 21 3
Roculax 40 mg/jam √ √ √ √ STOP
Fentanyl 100 mcg/kgbb/jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Midazolam 5 mg/jam √ √ √ √ √ √ √ √ STOP
Paracetamol 3 x 1 gr 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Brainact 2 x 500 mg 9 22 8 20 8 20
Kalmeco 3 x 500 mcg 9 16 24 9 16 24 9 16 24
Asam traneksamat 3 x 500 mg 9 16 24 9 16 24 9 16 24
Dexamethasone 4 x 5 mg 8 14 20 3 8 14 20 3 8 14 20 3
OMZ 1 x 40 mg 2 24 8
Opilax sirup 3 x 15 ml 5 16 22 8 14 20 8 14 20

VI. Evaluasi Penggunaan Obat


a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 RL Kebutuhan Cairan Tubuh Sesuai
2 Tricefin Antibiotik Sesuai
3 Manitol Diuretik Osmotik Sesuai
Terapi tambahan pada anestesi umum untuk
mempermudah intubasi endotrakea dan
4 Roculax Sesuai
memberikan relaksasi otot rangka selama
pembedahan
5 Fentanyl Analgetik Sesuai
6 Midazolam Penenang Sesuai
7 Paracetamol Analgetik, Antipiretik Sesuai
Untuk meningkatkan metabolisme glukosa di otak
8 Brainact Sesuai
serta meningkatkan jumlah oksigen ke otak.
9 Kalmeco Neuropati Sesuai
10 Asam traneksamat Hemostatik dan Antifibrinolitik Sesuai
11 Dexamethasone Kortikosteroid Sesuai
12 OMZ Antasida, Antirefluks dan Antiulceran Sesuai
13 Opilax sirup Mengatasi konstipasi atau sembelit Sesuai
b. Ketepatan Dosis dan Cara Penggunaan

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Ket


1 RL Sesuai kebutuhan cairan individual 1000cc/24 jam Sesuai
Dosis 1-2 g disuntikkan 1 kali
sehari. Pada infeksi berat, dosis
2 Tricefin 2 x 2 gr Sesuai
ditingkatkan menjadi 4 g
disuntikkan 1 kali sehari.
3 Manitol 0,25–2 gram/kgBB 4 x 150 ml Sesuai
4 Roculax 0,6 - 1,2 mg/kg berat badan 40 mg/jam Sesuai
Dosis awal adalah 1–2 mcg/kgBB
100
5 Fentanyl per jam. Dosis pemeliharaan 2–20 Sesuai
mcg/kgbb/jam
mcg/kgBB/dosis melalui suntik
IV.
Dosis awal 0,03–0,3 mg/kgBB per
hari. Dosis dapat ditambahkan
hingga 1–2,5 mg per hari,
6 Midazolam 5 mg/jam Sesuai
disuntikkan perlahan selama 20–30
detik. Dosis pemeliharaan 0,03–0,2
mg/kgBB per jam.

Infus intravena lebih dari 15 menit,


dewasa dan anak–anak dengan
berat badan lebih dari 50 kg, 1
gram setiap 4–6 jam, maksimum 4
7 Paracetamol 3 x 1 gr Sesuai
gram per hari, dewasa dan anak–
anak dengan berat badan 10 -50 kg,
15 mg/kg bb setiap 4–6 jam,
maksimum 60 mg/kg bb per hari.

Dosis 500–1000 mg suntikan


IV/IM 1 kali per hari, disuntikkan
8 Brainact selama 3–5 menit atau diberikan 2 x 500 mg Sesuai
dengan kecepatan infus 40–60 tetes
per menit.
1 ampul tiga kali seminggu,
diberikan secara IM atau IV. Dosis
9 Kalmeco 3 x 500 mcg Sesuai
harus disesuaikan dengan usia
pasien dan beratnya gejala.
Sehari 250-500 mg disuntikkan
secara intravena atau
10 Asam traneksamat 3 x 500 mg Sesuai
intramuskular, dibagi dalam 1-2
dosis
Dosis 167-333 mcg / kg berat
11 Dexamethasone 4 x 5 mg Sesuai
badan setiap hari.

40 mg sekali sehari diberikan


12 OMZ 1 x 40 mg Sesuai
melalui infus selama 20-30
menit
sampai pemberian oral
dimungkinkan.

Diminum 1-2 x sehari 1 sendok


13 Opilax sirup 3 x 15 ml Sesuai
makan (15 mL)
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Jeda pemberian
Dexamethasone dan Terjadi interaksi antara Dexamethasone menurunkan efek
1 - dexamethasone dan OMZ
OMZ dexamethasone dan OMZ
kurang lebih 1 jam
OMZ
e. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani 
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang 
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi 
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar 
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak 
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction)  Dexamethasone dan
OMZ

8 Gagal menerima obat 


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Pasien masuk melalui IGD dengan keluhan kurang lebih pada jam 17.00
pada saat senam yoga pasien pingsan, pusing kliyengan, mual, muntah, lemas,
mata kanan susah dibuka dan kaki kanan tidak bertenaga. Pada saat pingsan badan
dingin. Tanda-tanda vital pada saat di IGD yaitu tekanan darah 122/75 mmHg, RR
22 x/menit, HR 71 x/menit.
Pasien mendapat terapi RL 1000cc/24 jam, tricefin 2 x 2 gr, mannitol 4 x
150 ml, roculax 40 mg/jam, fentanyl 100 mcg/kgbb/jam, midazolam 5 mg/jam,
parasetamol infus 3 x 1 gr, brainact injeksi 2 x 500 mg, kalmeco injeksi 3 x 500
mcg, asam traneksamat injeksi 3 x 500 mg, dexamethasone 4 x 5 mg, omz 1 x 40
mg, opilax sirup 3 x 15 ml. Kontrol kadar gula darah 2 – 3 x sehari selama
penggunaan steroid (dexamethasone), efek samping penggunaan steroid pada
glukosa terjadi karena kortikosteroid dapat menyebabkan resistensi insulin.
Resistensi insulin merupakan kondisi ketika sel tubuh tidak mampu
memanfaatkan hormon insulin dengan optimal. Insulin sendiri merupakan hormon
yang berfungsi membantu sel tubuh menyerap dan mengubah gula darah menjadi
energi. Ketika resistensi insulin terjadi, glukosa di dalam tubuh dapat mengalami
peningkatan. Terdapat interaksi obat pada terapi yang diberikan yaitu
dexamethasone dan OMZ, dexamethasone menurunkan efek OMZ sehingga jeda
pemberian obat tersebut.. Pada tanggal 17 Maret 2022 dilakukan operasi kepala
pada pasien. Pemberian kalnex tetap diberikan untuk membantu menghentikan
pendarahan.
Pasien IX

Tanggal review dilakukan: 12 Maret 2022 – 17 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : Ny. N


Usia : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 51 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu : Hematosezia
Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Diagnosis Penyakit : Abses Perianal, Tumor Rectum, DM
III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 12/03/2022 13/03/2022 14/03/2022 15/03/2022 16/03/2022 17/03/2022


Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 124/84 140/84 120/80 136/80 116/62 144/71
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36.6 36.6 36.5 36.4 36 36.2
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 70 80 72 74 72 62
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 14 16 20 20 14 16
Saturasi O2 95 - 100% 99 99 99 99 99 99

IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 12/03/2022 13/03/2022 14/03/2022 15/03/2022 16/03/2022 17/03/2022


Elektrolit
Natrium 135 - 144 mmol/L 139
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L 4.53
Clorida 97 - 106 mmol/L 105
Fungsi Ginjal
Ureum 16.6 - 48.5 mg/dL 27.6
Kreatinin 0.51 - 0.95 mg/dL 0.55
Fungsi Hati
Albumin 3.5 - 5.2 g/dL 2.5
SGOT 0 - 32 U/L 39
SGPT 0 - 32 U/L 26
Lain-lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL 235 152 118 217 178 130
Procalcitonin < 0.5 1.73 0.13
V. Penggunaan Obat

12/03/2022 13/03/2022 14/03/2022 15/03/2022 16/03/2022 17/03/2022


Nama Obat Regimen

Malam

Malam

Malam

Malam

Malam

Malam
Siang

Siang

Siang

Siang

Siang

Siang
Sore

Sore

Sore

Sore

Sore

Sore
Pagi

Pagi

Pagi

Pagi

Pagi

Pagi
Asering 500cc/8 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ciprofloxacin 2 x 200 mg 10 20 8 20 8 20 8 20 8 20 8 20
Metrofusin 3 x 500 mg 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24
RL 1500cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Dex 5% 500cc/24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Parasetamol 2 x 1 gr 8 20 12 24 12 24 12 24
Albumin Behring 100cc/24 jam 21 12 12
Ketorolac inj 3x1 11 20 4 11 20 4 11 20 4 11 20 4 11 20 4 11 20 4
Kalnex inj 3 x 500 mg 6 14 22 6 14 22 6 14 22 6 14 22 6 14 22 6 14 22
Novorapid SS 3x/hari 6 11 17 6 11 17 6 11 17 6 11 17 6 11 17 6 11 17
Dulcolactol sirup 3 x 5 cc 6 12 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
MST 2 x 15 mg 8 20 8 20 8 20 8 20 8 20 8 20
Vipalbumin Kapsul 3x1 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
Liverprime 3x1 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20 8 14 20
2 x 16 mg 12 24
Hexilon Tappering
2 x 8 mg 8 20
Dose
1 x 8 mg 20 STOP
Zolenic Extra 1 amp 7
VI. Evaluasi Penggunaan Obat
a. Ketepatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 Asering Kebutuhan cairan tubuh Sesuai
2 Ciprofloxacin Antibiotik Sesuai
3 Metrofusin Antibiotik Sesuai
4 RL Kebutuhan cairan tubuh Sesuai
5 Dex 5% Kebutuhan cairan tubuh Sesuai
6 Parasetamol Analgetika Sesuai
7 Albumin Behring Meningkatkan Albumin Sesuai
8 Ketorolac inj Analgetika Sesuai
9 Kalnex inj Antikoagulan Sesuai
10 Novorapid Insulin untuk menurunkan kadar gula darah Sesuai
11 Dulcolactol sirup Pencahar Sesuai
12 MST Analgetika Sesuai
13 Vipalbumin Kapsul Meningkatkan Albumin Sesuai
14 Liverprime Menjaga kesehatan hati Sesuai
15 Hexilon Antiinflamasi Sesuai

b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakaian

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Ket


1 Asering Sesuai kebutuhan individual 500cc/8 jam Sesuai
400 mg, 2-3 kali sehari melalui
2 Ciprofloxacin infus. Obat diberikan selama 7-21 2 x 200 mg Sesuai
hari.
Dewasa dan anak-anak di atas 12
tahun: 3 x 100 mL Metrofusin/hari.
3 Metrofusin 3 x 500 mg Sesuai
Lama pengobatan tidak boleh Iebih
dari 10 hari.
4 RL Sesuai kebutuhan individual 1500cc/24 jam Sesuai
5 Dex 5% Sesuai kebutuhan individual 500cc/24 jam Sesuai
Infus intravena lebih dari 15 menit,
dewasa dan anak–anak dengan
berat badan lebih dari 50 kg, 1
gram setiap 4–6 jam, maksimum 4
6 Parasetamol 2 x 1 gr Sesuai
gram per hari, dewasa dan anak–
anak dengan berat badan 10 -50 kg,
15 mg/kg bb setiap 4–6 jam,
maksimum 60 mg/kg bb per hari.
Diberikan dosis 50-75 g dengan
infusuion rate 2 mL / menit.
7 Albumin Behring 100cc/24 jam Sesuai
Diberikan hanya secara intravena
(melalui pembuluh darah).
Dosis awal 10 mg, diikuti dengan
10–30 mg setiap 4–6 jam. Jika
8 Ketorolac inj diperlukan, pemberian ketorolac 3x1 Sesuai
bisa dilakukan setiap 2 jam. Dosis
maksimal 90 mg per hari.
Sehari 250-500 mg disuntikkan
secara intravena atau
9 Kalnex inj 3 x 500 mg Sesuai
intramuskular, dibagi dalam 1-2
dosis
Injeksi subkutan pada paha,
dinding abdomen, atau lengan atas
10 Novorapid 3x/hari Sesuai
pada dewasa dan anak usia di atas
6 tahun sesuai kebutuhan.
Konstipasi ringan, awal 15
mL per hari. Pemeliharaan 10 ml
per hari. Konstipasi sedang: awal
11 Dulcolactol sirup 3 x 5 cc Sesuai
15-30 ml per hari. Konstipasi
berat, aal 15 ml 2x per hari,
pemeliharaan 15-25 ml per hari
12 MST Dewasa: 5–20 mg, tiap 4 jam 2 x 15 mg Sesuai
13 Vipalbumin Kapsul 2 kapsul 3x sehari. 3x1 Sesuai
14 Liverprime 1-3 kapsul per hari 3x1 Sesuai
Dosis awal: 4-48 mg per hari.
Tappering dose
Dosis bisa diturunkan secara
15 Hexilon 2 x 16 mg, 2 x 8 Sesuai
bertahap sampai didapatkan dosis
mg, 1 x 8 mg
terendah yang efektif
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Jeda pemberian
Ciprofloxacin dan Terjadi interaksi antara Ciprofloxacin meningkatkan efek
1 - dexamethasone dan OMZ
novorapid ciprofloxacin dan novorapid novorapid
kurang lebih 1 jam
Ketorolac dan Terjadi interaksi antara Meningkatkan resiko CNS Jeda pemberian ketorolac dan
2 -
ciprofloxacin ketorolac dan ciprofloxacin stimulation ciprofloxacin
Terjadi interaksi antara Jeda pemberian ketorolac dan
3 - Ketorolac dan hexilon Meningkatkan resiko ulserasi GI
ketorolac dan hexilon hexilon
Terjadi interaksi antara Metrofusin meningkatkan Jeda pemberian metrofusin
4 - Metrofusin dan hexilon
metrofusin dan hexilon efek hexilon dan hexilon
d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani 
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang 
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi 
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar 
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak 
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction)  -Ciprofloxacin dan
Novorapid
- Ketorolac dan
Ciprofloxacin
- Ketorolac dan Hexilon
- Metrofusin dan Hexilon

8 Gagal menerima obat 


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Pasien datang melalui IGD dengan keluhan nyeri diarea anus kurang lebih 4
bulan, berdarah, dipantat sebelah kana nada benjolan kemerahan. Tekana darah
saat di IGD 85/57 mmHg, suhu 36.2°C, RR 22 x/menit, HR 114 x/menit. Keluar
nanah dan darah dari anus. Pasien mempunya riwayat penyakit hematozesia,
Pasien mendapat terapi asering 500cc/8 jam selama 3 hari kemudian diganti
dengan RL 1000cc/24 jam dan Dextrose 5% 1000cc/24 jam, ciprofloxacin 2 x 200
mg, metrofusin 3 x 500 mg, parasetamol 2 x 1 gr, albumin behring 20% 100cc,
ketorolac injeksi 3 x 1 amp, kalnex injeksi 3 x 500 mg, novorapid SS, dulcolactol
sirup 3 x 5 cc, mst 2 x 15 mg, vipalbumin 3 x 1, liverprime 3 x 1, fleet enema bila
perlu, hexilon tab tapering dosis.
Pemberian albumin behring pada pasien karna dari hari pemeriksaan lab
tanggal 15 Maret 2022 kadar albumin pasien yaitu 2,5 d/dL, dimana kadar normal
albumin yaitu 3.5 - 5.2 g/dL. Sehingga untuk meningkatkan kadar albumin
diberikan terapi tersebut.
Terdapat interaksi obat pada terapi yang diberikan pada pasien. Interaksi obat
antara ciprofloxacin dan novorapid, ciprofloxacin dapat meningkatkan efek
novorapid, monitoring kadar gula darah pasien setiap hari. Interaksi obat antara
ketorolac dan ciprofloxacin dapat meningkatkan risiko stimulasi SSP dan kejang
dengan dosis tinggi fluoroquinolone, jeda pemberian ketorolac dan ciprofloxacin
selama kurang lebih 10 – 30 menit menit dengan pemberian ketorolac terlebih
dahulu, karna onset ketorolac yaitu 10 menit. Ketrolac dan hexilon menimbulkan
interaksi obat yaitu meningkatkan resiko ulserasi GI, berikan jeda pemberian obat
untuk menghindari resiko tersebut.
Pasien X

Tanggal review dilakukan: 1 Maret 2022 – 9 Maret 2022

I. Data Demografi Pasien

Nama Pasien : Ny. N H


Usia : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 45 Kg
Alamat : Bekasi

II. Riwayat Penyakit Penderita

Riwayat Sosial :-
Riwayat Keluarga :-
Riwayat Penyakit Terdahulu :-
Riwayat Alergi :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Diagnosis Penyakit : Tumor Otak
III. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Nilai Normal 01/03/2022 02/03/2022 04/03/2022 05/03/2022 07/03/2022 08/03/2022 09/03/2022
Tekanan Darah ≤ 120/80 mmHg 157/107 149/92 146/84 161/95 166/96 133/81 146/97
Suhu 36.2 – 37.2 oC 36 36 36.5 36.4 36.2 36.4 36.2
Denyut Nadi 70 - 80 x/menit 84 104 97 97 106 93 105
Kecepatan Pernafasan 16 - 20 x/menit 20 24 20 20 18 20 20
Saturasi O2 95 - 100% 100 99 99 99 99 99 99

IV. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal 01/03/2022 02/03/2022 04/03/2022 05/03/2022 07/03/2022 08/03/2022 09/02/2022
Elektrolit
Natrium 135 - 144 mmol/L 133 139 134 133 134 134 134
Kalium 3.6 - 4.8 mmol/L 2.97 2.84 2.71 3.15 3.30 3.20 2.90
Clorida 97 - 106 mmol/L 91 88 84 89 92 94 94
Fungsi Hati
Albumin 3.5 - 5.2 g/dL 3.3
SGOT 0 - 32 U/L 41
SGPT 0 - 32 U/L 60
Lain-lain
Glucosa ≤ 126 mg/dL 265 149 274
Procalcitonin < 0.5 0.05
V. Penggunaan Obat

01/03/2022 02/03/2022 04/03/2022 05/03/2022 07/03/2022 08/03/2022 09/03/2022

Malam

Malam

Malam

Malam

Malam

Malam

Malam
Nama Obat Regimen

Siang

Siang

Siang

Siang

Siang

Siang

Siang
Sore

Sore

Sore

Sore

Sore

Sore

Sore
Pagi

Pagi

Pagi

Pagi

Pagi

Pagi

Pagi
NaCl 0,9 % + 1000cc/24
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Farbion 1 amp jam
Ceftazidime 3 x 2 gr 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4
Parasetamol 1 gr K/P
Metronidazole 3 x 500 mg 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Ca Gluconas 3 x 1 gr 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Pantoprazole 2x1 8 20 8 20 8 20 8 20 8 20 8 20 8 20
Metilprednisolon 3 x 125 mg 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Diviti 1 x 2.5 mg 16 16 16 16 16 16 16
Larce 1 x 1 gr 8 8 8 8 8 8 8
0.5
Nicardipine mcg/kgbb/ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ STOP
mnt
Voriconazole 2 x 200 mg 8 20 8 20 8 20
3 x 500
Mecobalamin mcg 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Candesartan 1 x 8 mg 20 20 20 20 20 20 20
Parasetamol 4 x 500 mg 6 12 18 24 6 12 18 24 6 12 18 24 6 12 18 24 6 12 18 24 6 12 18 24 6 12 18 24
Sucralfate sirup 3 x 15 ml 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20 4 12 20
2 x 10
Amlodipine 1 x 5 mg 16 12 mg 12 20 12 20 12 20
Aspar-K 3x1 8 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Rifampicin 1 x 450 mg 8 8 8 8
Inoxin 1x1 8 8 8 8
1 x 1000
Pyrazinameide mg 8 8 8 8
1 x 1000
Ethambutol 8 8 8 8
mg
2 x 5000
8 20 8 20 8 20
Prove D3 unit
Vipalbumin 3 x 1 sach 8 16 24 8 16 24 8 16 24
Bisoprolol 1 x 2.5 mg 20 20
Candisitin drop 3 x 1 cc 6 12 20
VI. Evaluasi Penggunaan Obat
a. Ketapatan Indikasi

No Nama Obat Indikasi Keterangan


1 Infus NaCl 0,9 % Kebutuhan cairan tubuh Sesuai
2 Ceftazidime Antibiotik Sesuai
3 Parasetamol Analgetika Sesuai
4 Metronidazole Antijamur Sesuai
5 Ca Gluconas Hipokalemia Sesuai
6 Pantoprazole Mengurangi produksi asam lambung Sesuai
7 Metilprednisolon Peradangan Sesuai
8 Diviti Trombolitik Sesuai
9 Larce Vitamin Sesuai
10 Nicardipine Hipertensi Sesuai
11 Voriconazole Antijamur Sesuai
12 Mecobalamin Vitamin Sesuai
13 Candesartan Hipertensi dan gagal jantung Sesuai
14 Sucralfate sirup Melindungi lapisan lambung Sesuai
15 Amlodipine Hipertensi Sesuai
16 Aspar-K Meningkatkan Kalium Sesuai
17 Rifampicin Antibiotika Sesuai
18 Inoxin Antibiotika Sesuai
19 Pyrazinameide Antibiotika Sesuai
20 Ethambutol Antibiotika Sesuai
Untuk mencegah osteoporosis,
meningkatkan kekebalan tubuh, serta
21 Prove D3 Sesuai
menjaga kesehatan jantung dan
ginjal.
22 Vipalbumin Meningkatkan albumin Sesuai
Hipertensi dan angina, gagal jantung
23 Sesuai
Bisoprolol kronik
24 Candisitin drop Sariawan Sesuai
b. Ketepatan Dosis dan Cara Pemakaian

No Nama Obat Dosis Literatur Dosis Pasien Ket


1 Infus NaCl 0,9 % Sesuai kebutuhan cairan individual 1000cc/24 jam Sesuai
2 Ceftazidime 2 gram, tiap 8 jam 3 x 2 gr Sesuai
Dewasa dan anak-anak di atas 12
tahun: 3 x 100 mL Metrofusin/hari.
4 Metronidazole 3 x 500 mg Sesuai
Lama pengobatan tidak boleh Iebih
dari 10 hari.
Untuk kondisi hipokalsemia ringan
hingga sedang dosisnya adalah
5 Ca Gluconas 1.000–3000 mg per hari, yang di 3 x 1 gr Sesuai
bagi ke dalam beberapa kali
pemberian.
40 mg sehari sampai pemberian
6 Pantoprazole 2x1 Sesuai
oral dapat dilanjutkan lagi
10–500 mg per hari. Dosis
<250 mg diberikan dengan
suntikan selama minimal 5
7 Metilprednisolon 3 x 125 mg Sesuai
menit.
Sementara, dosis >250 mg
diberikan dengan suntikan perlahan
selama minimal 30 menit.
1 x sehari 2,5 mg selama 6 – 14
8 Diviti 1 x 2.5 mg Sesuai
hari
0.5-1 gram setiap hari. Untuk terapi
pencegahan, 200-500 mg setiap
hari. Dosis diberikan melalui
9 Larce injeksi intramuskular (melalui 1 x 1 gr Sesuai
otot), intravena (pembuluh darah),
atau subkutan (melalui bawah
kulit)
2 sampai 10 mcg/kgbb/menit untuk 0.5
10 Nicardipine Sesuai
pengurangan tekanan darah mcg/kgbb/mnt
Intravena 6 mg/kg bb setiap 12 jam
11 Voriconazole untuk 2 dosis, dilanjutkan dengan 2 x 200 mg Sesuai
4 mg/kg bb setiap 12 jam.
12 Mecobalamin 500 mcg, 3 kali sehari. 3 x 500 mcg Sesuai
8 mg sekali sehari. Dosis dapat
disesuaikan dengan respons tubuh
13 Candesartan 1 x 8 mg Sesuai
pasien. Dosis maksimal 32 mg 1–2
kali sehari.
500-1.000 mg atau 10–15
14 Parasetamol mg/kgBB, tiap 4–6 jam. Dosis 4 x 500 mg Sesuai
maksimal 4.000 mg per hari.
1 gram (2 sendok takar) 4 kali
15 Sucralfate sirup sehari selama 4-8 minggu dengan 3 x 15 ml Sesuai
dosis maksimal 8 gram per hari
16 Amlodipine 5–10 mg per hari 1 x 5 mg Sesuai
17 Aspar-K Diminum 3 kali sehari 1 tablet. 3x1 Sesuai
Dosis dewasa: 8–12 mg/kgBB per
hari. Dosis maksimal bagi pasien
dengan berat badan <50 kg adalah
18 Rifampicin 1 x 450 mg Sesuai
450 mg per hari, sedangkan bagi
pasien dengan berat ≥50 kg adalah
600 mg per hari.
5 mg/kgBB hingga 300 mg per
hari, sekali sehari. Bisa juga
19 Inoxin 1x1 Sesuai
diberikan 15 mg/kgBB hingga 900
mg per hari, 2–3 kali seminggu.
Bagi yang memiliki berat badan
<50 kg, dosis yang digunakan
adalah 1,5 gram per hari. Bagi
20 Pyrazinameide 1 x 1000 mg Sesuai
yang memiliki berat badan ≥50 kg,
dosis
yang digunakan adalah 2 gram per
hari.
15 mg/kgBB 1 kali sehari. Dosis
21 Ethambutol 1 x 1000 mg Sesuai
maksimal 1.600 mg per hari
22 Prove D3 1 tablet per hari 2 x 5000 unit Sesuai
1- 2 sachet yang dikonsumsi 3 kali
23 Vipalbumin sach 3 x 1 sach Sesuai
sehari.
Dosis awal sebanyak 1,25 mg yang
diminum sekali dalam sehari. dosis
untuk pemeliharaan, dosis ini
ditingkatkan sebesar 1,25 mg
24 Bisoprolol setelah 48 jam, kemudian setiap 1 x 2.5 mg Sesuai
minggu sesuai kebutuhan dan
ditoleransi hingga dosis harian
maksimum yang disarankan
sebesar 5 mg.
Anak dan dewasa : 4 x 1-6ml
25 Candisitin drop 3 x 1 cc Sesuai
sehari
c. Analisis dan Rekomendasi Terapi (SOAP)

No Subjektif Objektif Assesment Analisis Plan/Rekomendasi


Jeda pemberian
Terjadi interaksi antara Metilprednisolon menurunkan efek
1 Metilprednisolon dan Diviti metilprednisolon dan diviti
metilprednisolon dan dari diviti sebagai antikoagulan
kurang lebih selama 1 jam
divit
Pantau apabila terjadi
Terjadi interaksi antara pendarahanpada pasien, dan
2 Parsetamol dan Diviti Meningkatnya efek antikoagulan
parasetamol dan diviti pantau INR, D-Dimer atau
protrombin time (PT)
Monitoring tekanan darah dan
Nicardipine dan Terjadi interkasi antara Ca gluconas menurunkan efek jeda pemberian obat ca
3
Ca Gluconas nicardipine dan ca gluconas nicardipine gluconas dengan nicardipine
kurang lebih selama 30 menit
Terjadi interkasi antara Keduanya meningkatakan serum
4 Candesartan dan Bisoprolol Monitoring kadar kalium
candesartan dan bisoprolol kalium
Rifampicin dan Terjadi interaksi antara
5 Meningkatkan hepatoksisitas Monitoring nilai SGPT SGOT
Pyrazinamide rifampicin dan pyrazinmaide
d. Penilaian DRPs (Drug Related Problem)

No Kriteria Penilaian Keterangan


Ya Tidak
1 Indikasi yang tidak ditangani 
(untreated indication)
2 Pilihan obat yang kurang 
tepat (improper drug
selection)
3 Penggunaan tanpa indikasi 
(medication without
indication)
4 Dosis terlalu kecil
(sub therapeutic
dose)
5 Dosis terlalu besar 
(Over dose)
6 Reaksi obat yang tidak 
dikehendaki (adverse drug
reaction)
7 Interaksi Obat (drug interaction)  - Metilprednisolon
dan Diviti
- Parsetamol dan Diviti
- Nicardipine dan
Ca Gluconas
- Candesartan dan
Bisoprolol
- Rifampicin dan
Pyrazinamide

8 Gagal menerima obat 


(failure to receive medication)
VII. Pembahasan

Pasien dengan keluhan lemas kurang lebih selama 1 minggu, perut membesar,
kedua kaki kiri lemas, kesadaran menurun, diajak bicara tidak nyambung, belum
BAB selama 1 minggu.
Pasien mendapat terapi RL 1000cc/24 jam, farbion 1 amp dalam RL,
ceftazidime 3 x 2 gr, metronidazole 3 x 500 mg, ca gluconas 3 x 1 gr,
pantoprazole
injeksi 2 x 1 amp, metilprednisolon injeksi 4 x 125 mg, divit injeksi 1 x 2,5 mg,
larce 1 x 1 gr, nicardipine drip 0,5 mcg.kgbb/menit, mecobalamin injeksi 3 x 500
mcg, candesartan 1 x 8 mg yang kemudian ditingkatkan menjadi 1 x 16 mg untuk
menurunkan tekana darah pasien, sucralfate sirup 3 x 15 ml, amlodipine 1 x 5 mg,
bisoprolol 1 x 2,5 mg, aspar-k 3 x 1, rifampicin 1 x 450 mg, inoxin 1 x 1 tab,
pyrazinamide 1 x 1000 mg, ethambutol 1 x 1000 mg, proved-d3 2 x 5000 unit,
vipalbumin 3 x 1 sach. Pemberian aspar-k tablet untuk meningkatkan kadar
kalium pasien, pemeriksaan kalium selama 3 hari (1 maret 2022-3 maret 2022)
menunjukan hasil dibawah normal, setelah pemberian aspar-k kadar kalium pasien
naik menjadi
3.50 mmol/L.
Terjadi interaksi antara metilprednisolon dan diviti, metilprednisolon
menurunkan efek diviti sehingga jeda pemberian kedua tersebut. Interaksi antara
parasetamol dan diviti dapat meningkatkan efek divit sebagai antikoagulan, pantau
apabila terjadi pendarahan pada pasien, dan pantau INR, D-Dimer atau protrombin
time (PT). Interaksi antara candesartan dan bisoprolol dapat meningkatkan kadar
kalium, monitoring kadar kalium pasien. Pasien mendapat terapi obat OAT
dimana terjadi interaksi antara rifampicin dan pyrazinamide, interaksi kedua obat
ini dapat meningkatkan resiko hepatoxicity. Menurut jurnal Departemen
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga/RSUD Dr. Soetomo gejala klinis disebabkan OAT dapat muncul dalam
waktu 4 minggu setelah memulai pengobatan. Sekitar 10% dari pasien dengan
hepatotoksik hanya menederita icterus saja, sisanya menunjukan keluhan terutama
pencernaan seperti: anoreksia, mual, muntah dan sakit perut.
Kesimpulan dan Saran

I. Kesimpulan
a. Penggunaan obat polifarmasi dapat meningkatkan kejadian interkasi obat.
Pada pasien ICU, polifarmasi sulit dihindari. Total penggunaan obat masing-
masing pasien adalah:
1. Total obat pasien 1: 10 obat
2. Total obat pasien 2: 12 obat
3. Total obat pasien 3: 9 obat
4. Total obat pasien 4: 16 obat
5. Total obat pasien 5: 22 obat
6. Total obat pasien 6: 15 obat
7. Total obat pasien 7: 16 obat
8. Total obat pasien 8: 13 obat
9. Total obat pasien 9: 16 obat
10. Total obat pasien 10: 23 obat
b. Terdapat interaksi obat yang terjadi pada penggunaan obat yang sering
digunakan untuk obat yang berinteraksi dengan resiko pendarahan dapat
dilakukan pemantaun nilai INLR, D-Dimer atau Protrombin Time (PT).
c. Terdapat interaksi obat yang terjadi dapat meningkatka kadar kalium,
sehingga perlu pemantauan kadar kalium pada pasien.
II. Saran
a. Jeda pemberian obat antara obat yang dapat menimbulkan interaksi obat
b. Monitoring interkasi obat secara berkala untuk penggunaan terapi obat
tambahan pada setiap pasien.
Daftar Pustaka

1. Medscape. Drug Interaction Checker, (Aplication). 2021. Diambil


dari :http://www. reference.medscape.com/

2. Pusat Informasi Obat Nasional BPOM RI/ IONI. http://pionas.pom.go.id/ioni.

3. https://www.mims.com/indonesia/.

4. Sukandar, E. dkk. ISO Farmakoterapi. Jakarta: IsfiPenerbit; 2013

5. Wahyudi, A.D., Sudarsono. (2015). Farmakogenik Hepatotoksisitas Obat Anti


Tuberkulosis. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi,
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo

Anda mungkin juga menyukai