Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA INGGRIS
RINGKASAN MATERI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
YUDI SPUTRA
XI MIPA
NISN:0040378015

GURU PEMBIMBING:
RISMA ZUARNITA S.AG & FITHRIANA S.AG
opinion
Pengertian Opinion
Expressing Opinion adalah sebuah ungkapan dalam Bahasa Inggris yang digunakan
untuk menyatakan atau mengungkapkan sebuah pendapat. Dalam topik ini akan ada 2
hal yang harus kalian pelajari:

 Asking for Opinion: Bertanya tentang sebuah gagasan, ide, pendapat kepada orang
lain.
Contoh:
Exa: What do you think about current technological developments?
Exa: Apa pendapat Anda tentang perkembangan teknologi saat ini?
 Giving an Opinion: Memberikan sebuah gagasan, ide, pendapat kepada orang lain.
Contoh:
Jim: From my point of view, technology gives us lots of advantages in our daily life.
In the communication sector and in the transportation sector. I’ll give you specific
information. In communication, as you can see, a long time ago, people only used
letter and telegram for communication, then the telephone came into their life. People
used the telephone to say “hello”.
Jim: Dari sudut pandang saya, teknologi memberi kita banyak keuntungan dalam
kehidupan sehari-hari. Di sektor komunikasi dan di sektor transportasi. Saya akan
memberi Anda informasi spesifik. Dalam komunikasi, seperti yang Anda lihat, dahulu
kala, orang hanya menggunakan surat dan telegram untuk komunikasi, lalu telepon
masuk ke kehidupan mereka. Orang-orang menggunakan telepon untuk mengatakan
“halo”.

Penggunaan Opinion
Tentang penggunaan Expressing Opinion tidak berbeda dengan pengertian Expressing
Opinion yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dalam penerapan di kehidupan sehari-
hari, tujuan dan penggunaan Expressing Opinion adalah untuk mengungkapkan pendapat,
ide atau gagasan dari sudut pandang orang lain tentang sebuah fenomena (topik bahasan)
yang terjadi.

Ketika kita bernegosiasi, mengemukakan pendapat, atau sekadar mengobrol dengan


seorang teman, kita sering mengatakan/ mengungkapkan setuju atau tidak setuju dengan
orang lain. Tetapi kita tidak memperjuangkan pendapat kita sendiri, jadi kita harus tahu cara
menunjukkan empati dengan berbagai pendapat dan juga tidak setuju tanpa terdengar
agresif sehingga percakapan yang sedang berlangsung terkesan monoton. Kita perlu
mengungkapkan pendapat kita dan, pada saat yang sama, menunjukkan bahwa kita
mendengarkan, memahami, dan menghargai pendapat lain. Jika mereka merasa nyaman,
mereka akan lebih terbuka terhadap ide, pendapat, atau saran kita. Contoh:

Exa: The technology of this day, most of the young generation use the internet for
communication. It’s easier to share the information. What do you think about that, Jim?
Exa: Teknologi hari ini, sebagian besar generasi muda menggunakan internet untuk
komunikasi. Lebih mudah untuk berbagi informasi. Apa pendapatmu tentang itu, Jim?

Jim: Yes, you are absolutely right. We can’t hide from technology. But there are lots of
negative impacts of the internet, especially for us as the students.
Jim: Ya, kamu benar sekali. Kita tidak bisa bersembunyi dari teknologi. Tapi ada banyak
dampak negatif dari internet, terutama bagi kita sebagai siswa.
NARATIVE TEXT

A. Definisi dan fungsi narrative text.

Narrative text adalah suatu jenis teks yang berupa cerita khayalan, kisah nyata yang direkayasa, atau
dongeng. Narrative text menceritakan suatu cerita yang memiliki rangkaianko peristiwa kronologis
yang saling terhubung. Tujuan dari narrative text adalah untuk menghibur pembacanya.

B. Struktur teks (generic structure).

Adapun struktur dari narrative text adalah sebagai berikut:

Orientation: pendahuluan atau pembuka yang berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.

Complication: pengembangan konflik atau pemunculan masalah pada cerita.

Resolution: penyelesaian konflik atau langkah yang diambil untuk merespons masalah.

Re-orientation: ungkapan – ungkapan penutup yang menunjukan berakhirnya suatu cerita. Re-
orientation bersifat opsional atau tidak selalu ada pada narrative text.

Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran/ nilai moral yang bisa dipetik dari
cerita. Coda juga bersifat opsional.

C. Unsur kebahasaan.

Pada umumnya, narrative text memiliki unsur kebahasaan sebagai berikut:

Noun: pada umumnya kata benda (noun) digunakan sebagai kata ganti orang hewan, atau benda
dalam cerita, misalnya stepmother, the dwarfs, carriage, dan lain-lain.

Past tense: narrative text menggunakan kata kerja bentuk lampau (verb 2), misalnya went, ate,
met, dan lain-lain.

Time connective: merupakan kata penghubung waktu untuk mengurutkan kejadian, misalnya after,
before, after that, dan lain sebagainya.

Action verbs: kata kerja yang menunjukan peristiwa atau kegiatan, misalnya stayed, climbed,
wrote, dan lain-lain.

Saying and thinking verb: kata kerja yang menunjukan pelaporan atau ujaran, misalnya said, told,
thought, dan lain sebagainya.

Nah, itu dia guys penjelasan mengenai definisi, fungsi, struktur teks, dan juga unsur kebahasaan
dari narrative text. Kalian bisa membaca satu contoh narrative text pada bacaan dibawah ini.

The Monkeys and The Cap Seller

Once, a cap seller was passing through a jungle. He was very tired and needed to rest. Then, he
stopped and spread a cloth under a tree.

He placed his bag full of caps near him and lay down with his cap on his head. The cap seller had a
sound sleep for one hour.

When he got up, the first thing he did was to look into his bag. He was startled when he found all his
caps were not there.
When he looked up the sky, he was very surprised to see monkeys sitting on the branches of a tree,
each of the monkeys is wearing a cap of on its head.

They had evidently done it to imitate him. He decided to get his caps back by making a humble
request to the monkeys.

In return, the monkeys only made faces of him. When he begun to make gesture, the monkeys also
imitated him.

At last, he found a clever idea. ” Monkeys are a great imitator,” he thought. So he took off his own
cap and threw it down on the ground.

And as he had expected, all the monkeys took off the caps and threw the caps down on the ground.
Quickly, he stood up and collected the caps, put them back into his bag and went away.

salah satu contoh narrative text yang berjudul “The Monkeys and The Cap Seller”.

Cause and effect

CAUSE adalah penyebab, atau kejadian yang memuncul hal lain. Untuk mengenali cause dalam suatu
bacaan, Anda bisa bertanya pada diri sendiri saat membacanya, “Why did this happen?” (Mengapa
hal ini terjadi?”) Jawaban dari hal tersebut adalah penyebab kejadian atau cause.

EFFECT adalah akibat, atau hasil yang diperoleh dari suatu kejadian. Untuk mengenali effect dalam
suatu bacaan, Anda bisa menanyakan, “What happened?” (Apa yang terjadi?)

Untuk mengenali cause dengan mudah dalam suatu bacaan, Anda dapat mencari fitur yang ada
dalam teks yang berupa kata sinyal, umumnya berupa: because, since, as a result of, unless, dan for
this reason. Sedangkan untuk mengenali effect, Anda dapat mencari kata-kata sinyal berupa: so,
therefore, in order to, thus, consequently, so that, this led to, dll.

Single Event

Perhatikan contoh berikut ini:

1. Her skin got tanned and burned because she was sunbathing.

Saat Anda bertanya apa yang terjadi, maka jawabannya adalah, “Her skin got tanned and burned.”
(Kulitnya menggelap dan terbakar). Inilah yang disebut dengan effect atau akibat.

Saat Anda bertanya mengapa hal itu bisa terjadi, maka jawabannya adalah, “She was sunbathing.”
(Dia sedang berjemur). Inilah yang merupakan cause atau penyebab kulitnya menggelap dan
terbakar.

2. Since I skipped breakfast this morning, I felt lightheaded the whole day in the class.

Saat Anda bertanya apa yang terjadi, maka jawabannya adalah, “I feel lightheaded the whole day in
the class.” (Aku merasa pusing sepanjang hari di sekolah). Inilah yang disebut dengan effect atau
akibat.

Saat Anda bertanya mengapa hal itu bisa terjadi, maka jawabannya adalah, “Because I skipped
breakfast this morning.” (Karena aku tidak sarapan pagi ini). Inilah yang merupakan cause atau
penyebab pusing kepalanya.
Saat hanya ada satu cause dan effect dalam bacaan, seperti beberapa contoh di atas, maka hal ini
disebut dengan single event.

Chain Reaction

Sedangkan bentuk cause effect lainnya adalah chain reaction atau reaksi berantai. Hal ini terjadi saat
suatu cause menyebabkan suatu efek dan efek tersebut berubah menjadi cause dan menyebabkan
effect lain, atau singkatnya satu hal berimbas pada hal lainnya. Perhatikan contoh berikut ini:

1. Sarah forgot to fill up her gas tank. When she drove home from work, she ran out of gas. So Sarah
had to push her car until she found the nearest gas station.

Penyebab atau cause utama dalam bacaan ini adalah, “Sarah forgot to fill up her gas tank.” (Sarah
lupa mengisi tangki bensinnya).

Cause tersebut menyebabkan effect berupa, “She ran out of gas when she drove home from work.”
(Dia kehabisan bensin saat menyetir sepulang kerja).

Effect tersebut berubah menjadi cause baru dan menyebabkan effect baru, yakni, “Sarah had to
push her car until she found the nearest gas station.” (Sarah harus mendorong mobilnya hingga
menemukan pombensin terdekat).

2. Jessica has been studying really hard since the beginning of her college years, she got mostly A on
her report card, and graduated with honor. It makes her parents so proud, they gift her a three-day
trip to Bali after the graduation ceremony.

Penyebab atau cause utama dalam bacaan ini adalah, “Jessica has been studying really hard since
the beginning of her college years.” (Jessica sudah belajar amat keras sejak awal dia masuk kuliah).

Cause tersebut menyebabkan effect berupa, “She got mostly A on her report card and graduated
with honor.” (Dia mendapat mayoritas nilai A di transkripnya dan lulus dengan pujian).

Effect tersebut berubah menjadi cause dan menyebabkan effect baru, yakni, “Her parents are so
proud, they gift her a three-day trip to Bali after the graduation ceremony.” (Orangtuanya amat
bangga, mereka menghadiahi Sarah liburan tiga hari ke Bali setelah upacara wisuda).

Bentuk cause effect yang terakhir adalah branching tree, yakni saat beberapa causes yang terjadi
pada waktu bersamaan atau di lain waktu menyebabkan atau berkontribusi pada satu effect.
Perhatikan contoh di bawah ini:

Sandra went home very late last night after taking her father to the emergency room for diarhea.
She woke up late this morning but decided to attend the class anyway. Not far from her house, her
tyre got flat, so she had to patch it. When she’s back on the road, the traffic was surprisingly jammed
unlike the usual and she’s trapped. That’s why she was 50 minutes late to the class this morning

Dari bacaan di atas, kesimpulannya ada pada akhir paragraf, yakni, “Sandra was 50 minutes late to
the class this morning.” (Sarah terlambat 50 menit ke kelas pagi ini.)

Hal tersebut merupakan efek dari beberapa hal yang telah dipaparkan di sepanjang paragraf, antara
lain:
Sandra went home very late, therefore she went to bed very late, and woke up very late the next
morning (Sandra pulang amat larut, sehingga ia terlambat tidur, dan terlambat bangun keesokan
paginya).

Her tyre got flat and needed to be patched (Bannya kempes sehingga harus ditambal).

The traffic was surprisingly jammed (Jalanan macet, tidak seperti biasanya).

Ketiga poin di atas merupakan cause yang terjadi secara berkelanjutan, tetapi tidak menyebabkan
efek satu sama lain (berbeda dengan chain reaction). Ketiganya merupakan hal-hal yang
menyebabkan atau berkontribusi terhadap keterlambatan Sandra masuk kelas.

EXPLANATIO TEXT

Apa itu Explanation Text?

Explanation Text adalah teks yang tujuannya untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa sesuatu
bisa terjadi. Jarang ada yang sadar kalau explanation text sebenarnya ada di buku pengetahuan
sekolah. Misal, di buku mata pelajaran biologi ada teks yang menjelaskan bagaimana metamorfosis
kupu-kupu.

Lalu bagaimana dengan descriptive text? Mungkin diantara kalian ada yang menyadari bahwa
descriptive text punya kemiripan dengan explanation text. Yup, keduanya memang sama-sama
menjelaskan, hanya saja descriptive text memberikan gambaran secara spesifik tentang suatu objek
bukan proses.

Ada dua tipe dalam penulisan explanation text. Tipe pertama, teks yang menjelaskan mengapa
sesuatu terjadi, seperti mengapa kaca berembun ketika kita mandi. Kemudian tipe kedua, teks yang
menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi, seperti bagaimana longsor bisa terjadi.

Explanation text juga hampir mirip dengan procedure text. Kedua teks itu memiliki ciri yang hampir
sama. Perbedaannya terletak di fungsi masing-masing teks. Procedure text menjelaskan bagaimana
melakukan sesuatu, sedangkan explanation text menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi.

Ciri-Ciri Explanation Text

Berikut adalah ciri-ciri explanation text.

1. Menggunakan Simple Present Tense

Penggunaan simple present tense yaitu karena explanation text berisi tentang fakta suatu kejadian
atau tindakan.

2. Menggunakan Passive Voice

Dalam explanation text pasti ada kalimat passive voice. Mengapa? karena teks ini tujuannya untuk
menjelaskan suatu kejadian atau tindakan (objek) daripada subjeknya.

3. Menggunakan Chronological Connectors

Hampir semua teks menggunakan chronological connectors. Contoh chronological connectors:

First
Second

After that

Next

Then

Finally

etc.

4. Menggunakan Noun, Pronouns, dan Action Verbs

Explanation text sama seperti teks lain yang terdiri dari berbagai noun, pronouns (subject pronoun,
object pronoun, possessive pronoun), action verbs.

Struktur Explanation Text

Berikut adalah struktur explanation text.

Title: Explanation text memiliki judul yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca. Judul
explanation text biasanya diawali dengan kata how atau why.

General Statement: Paragraf pertama berisi pernyataan umum. Mengapa? Agar pembaca memiliki
gambaran dari topik yang dibahas.

Explanation: Paragraf ini menjelaskan bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi.

Closing (Conclusion): Paragraf yang merangkum keseluruhan isi teks. Bagian ini opsional, kamu bisa
menggunakan atau tidak.

Contoh Explanation Text

Sekarang perhatikan contoh explanation text berikut ini.

How a Tsunami Happens?

source: giphy.com

General:

We all know that tsunamis are a series of powerful and destructive waves. Tsunami is the deadliest
wave because the wave speed is incredibly fast. But do you know how a tsunami happens?

Explanation:

Tsunami originated from Japan, “tsu’ meaning harbor and “nami” meaning wave. They are normally
caused by earthquakes, landslides, or volcanic eruptions in, or close to an ocean. After some sort of
underwater disturbance, this causes energy to rise up to sea level pushing the water high into the
air. Gravity kicks in and pulls it down again and then consequently causing the water to filter out into
many different directions.
When a tsunami begins to approach the shore the energy in the wave is compressed. As a result, the
water is pushed up into the wave, resulting in a powerful tsunami. If the trough hits the shoreline
first, it then causes the tide to drastically retreat.

Conclusion:

So, tsunamis happen because of natural disasters such as earthquakes or volcanic eruptions. People
who live near the shoreline have to be careful because they are threatened by tsunamis whenever
there is an earthquake.

Definisi Hortatory Exposition

Hortatory exposition merupakan sebuah jenis teks bahasa Inggris yang bersifat persuasif.

Biasanya, jenis teks ini digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca mengenai sesuatu yang boleh
atau tidak boleh dilakukan.

Jenis teks ini tentunya bersifat formal dan juga harus ditulis berdasarkan fakta.

Tak heran, jenis teks ini biasanya bisa kamu temui dalam jurnal ilmiah, majalah, artikel, koran, pidato
akademis, dan buku ilmiah.

Mungkin kamu masih samar dengan jenis teks formal lainnya seperti analytical exposition. Walaupun
jenis teksnya identik, ada fungsi yang membedakan mereka.

Jika pada analytical exposition memiliki tujuan untuk menyadarkan pembaca akan adanya isu
penting, hortatory exposition lebih berfungsi untuk memaksa pembaca untuk setuju bahkan
mengikuti instruksi.

Struktur Hortatory Exposition

Untuk menulis menggunakan hortatory exposition, ada struktur penulisan yang perlu kamu ketahui.
Di antaranya adalah:

Thesis

Thesis merupakan bagian pertama dalam menulis jenis teks ini.

Penulis dapat mengungakpan pendapat atau opini yang relevan dan berdasarkan fakta mengenai isu
atau tema yang ingin ditulis.

Arguments

Untuk memperkuat opini atau pendapat dari penulis, diperlukan juga pendapat atau argumen
lainnya untuk membuktikan bahwa opini penulis sesuai fakta.

Dalam bagian ini penulis bisa memasukkan rekomendasi, pendapat orang lain, atau sumber
terpercaya untuk mendukung opini yang telah ditulis di bagian awal.

Recommendation

Jika dalam analytical exposition memiliki kesimpulan, berbeda halnya dengan hortatory exposition.

Bagian akhir dari tulisan ini berisi rekomendasi untuk para pembacanya.
Rekomendasi bisa berisi saran apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan dari
argumen atau opini yang sudah diberikan oleh penulis.

Karakteristik Hortatory Exposition

Untuk mengidentifikasi atau membuat sebuah tulisan dengan jenis hortatory exposition, ada
karakteristik yang bisa dipelajari.

Memiliki tulisan yang fokus dengan penulisnya.

Menggunakan abstract noun, seperti: culture, policy, advantage, dan sebagainya.

Penulisannya selalu menggunakan action verb, seperti: value, ask, tell, argue, dan sebagainya.

Thinking verb juga selalu digunakan dalam tulisan jenis hortatory exposition. Thinking verb
merupakan sebuah kata kerja yang berhubungan dengan kegiatan berpikir, seperti: think, worry,
wonder, dan sebagainya.

Temporal conective juga digunakan dalam penulisan dengan jenis teks ini. Temporal connective
adalah sebuah frasa yang berhubungan dengan waktu. Contohnya: firstly, secondly, dan lainnya.

Kalimat yang ditulis menggunakan kalimat pasif karena memiliki sudut pandang pertama, yaitu si
penulis.

Grammar yang digunakan adalah simple present tense alias menggunakan verb 1.

Contoh Hortatory Exposition

Dilansir dari Sumber Belajar Penunjang PLPG tahun 2017, di bawah ini merupakan contoh narasi
berjenis hortatory text yang bisa kamu jadikan referensi.

The Importance of Reading

Thesis:

I personally think that reading is a very important activity in our life. Why do I say

so?

Argument I:

Firstly, by reading we can get a lot of knowledge about many things in the world

such as Science, technology, sports, arts, culture, etc written in either books, magazine,

newspaper, etc.

Argument II:

Secondly, by reading we can get a lot of news and information about something

happening in any part of the world which can we see directly.

Argument III:
Another reason, reading can give us pleasure too. When we are tired, we read

books, novels, comics, newspaper or magazines on the entertainment column such as

comedy, short story, quiz, etc. To make us relaxed.

Argument IV:

Last, reading can also take us to other parts of the world. By reading a book

about Irian Jaya we may feel we’re really sitting in the jungles not at home in our rooms.

Recommendation:

From the facts above, it’s obvious that everyone needs to read to get knowledge,

information, and also entertainment. Or in summary, we can say reading is truly important

in our life.

Ireguler verb

Become – Became – Become = Menjadi

Begin – Began – Begun = Mulai

Bite – Bit – Bitten = Menggigit

Blow – Blew – Blown = Meniup

Build – Built – Built = Membangun

Burn – Burnt – Burnt = Membakar

Buy – Bought – Bought = Membeli

Catch – Caught – Caught = Menangkap

Come – Came – Come = Datang

Cost – Cost – Cost = Berharga

Creep – Crept – Crept = Merayap

Cut – Cut – Cut = Memotong

Dig – Dug – Dug = Menggali

Draw – Drew – Drawn = Menggambar

Dream – Dreamt – Dreamt = Bermimpi

Drink – Drank – Drunk = Minum

Feed – Fed – Fed = Memberi makan

Feel – Felt – Felt = Merasakan

Fight – Fought – Fought = Berkelahi


Fall – Fell – Fallen = Jatuh

Fly – Flew – Flown = Terbang

Forget – Forgot – Forgotten = Lupa

Freeze – Froze – Frozen = Membeku

Give – Gave – Given = Memberikan

Go – Went – Gone = Pergi

Forgive – Forgave – Forgiven = Memaafkan

Hide – Hid – Hidden = Bersembunyi

Hit – Hit – Hit = Memukul

Hurt – Hurt – Hurt = Melukai

Keep – Kept – Kept = Menyimpan

Lend – Lent – Lent = Meminjamkan

Past tense

Dila went to Bandung for holiday last month (Artinya : Bulan kemarin, Dila pergi ke Bandung untuk
berlibur)

Balqis joined math club class yesterday (Artinya : Kemarin Balqis bergabung ke klub pelajaran
Matematika)

Atta bought new handpones yesterday. (Artinya : Atta membeli handphone baru kemarin)

Aira went to course by her new bicycle this afternoon. (Artinya : Aira pergi ke kursus menggunakan
sepeda barunya sore ini)

Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng was the precident of Indonesia (Artinya : Prof. Dr.
Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng dahulunya adalah presiden di Indonesia)

He was born on Medan (Artinya : Dia dulu lahir di Medan)

My sister cooked grilled chicken and shrimp at a family event (Artinya : Kakakku memasak ayam
bakar dan udang di acara keluarga)

We watched a movie last night (Artinya : Kami menonton film kemarin malam)

Because Aya came home late, yesterday her mother scolded her (Artinya : Karena Aya pulang
terlambat, kemarin mamanya memarahinya )

Rudi was the student council president last year (Artinya : Rudi merupakan ketua osis tahun
kemarin)
Present perfect tense

I have cooked for dinner. (Saya telah memasak untuk makan malam)

You have bought the vegetables. (Anda telah membeli sayuran)

We have played football in the yard for an hour. (Kami telah bermain sepak bola di lapangan selama
satu jam)

They have eaten fried chicken. (Mereka telah mamakan ayam goreng)

He has read the book for three hours. (Dia telah membaca buku selama tiga jam)

She has moved to New York since February. (Dia telah pindah ke New York sejak Februari)

Sandra has already left the house. (Sandra telah meninggalkan rumahnya)

Tina, Tiar and Tika have gone to Bali for four days. (Tina, Tiar and Tika telah pergi ke Bali selama
empat hari)

The Chung Family has traveled around Korea for a week. (Keluarga Chung telah mengelilingi Korea
selama satu minggu)

I have visited my grandparents in Palembang for two days. (Saya telah mengunjungi kakek-nenek
saya di Palembang selama dua hari)

ISLAMIC SONG

Heart Of A Muslim lyrics

Album: Heart Of A Muslim

Track "Zain Bhikha"

on Bandsintown

Looking up at the sky, searching for Allah most High,

He rejected the way of worshipping Gods of clay,

Prophet Ibrahim knew that Allah was near,

And that the heart of a Muslim is sincere

Under the hot burning sun, he declared God is one

Though with stones on his chest, his Imaan would not rest

The Muadhin knew that right would conquer wrong

And the heart of a Muslim must be strong

It's the heart of a Muslim through the guidance of Islam


That makes you fair and kind and helpful to your fellow man

So living as a Muslim means that you must play a part

Allah looks not at how you look, but what is in your heart

Anda mungkin juga menyukai