Anda di halaman 1dari 2

Dajjal adalah sosok dalam eskatologi Islam dan eskatologi Kristen ortodoks yang akan

muncul menjelang kiamat. Dajjal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian)
terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu.
dari Tamim ad-Dari seorang pendeta Nasrani yang sudah memeluk Islam dan menjadi
sahabat Nabi, ia bercerita tentang pengalamannya tentang pelayarannya bersama tiga
puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, kemudian mereka terdampar di
sebuah pulau.

i pulau tersebut mereka bertemu dengan makhluk berambut lebat yang bisa berbicara,
makhluk tersebut mengaku bernama al-Jassasah.

Kemudian al-Jassasah memerintahkan Tamim beserta rombongan untuk memasuki


sebuah biara yang di dalamnya ada seseorang bertubuh sangat tegap dan besar, kedua
tangannya dibelenggu ke tengkuknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai
dengan besi.

Pulau tersebut dikatakan dia berada di laut Syam (Laut Arab), kemudian Nabi
Muhammad SAW menjelaskan kepada para sahabatnya lebih detail lagi bahwa Dajjal
akan muncul dari sebelah timur.

Memegang teguh agama Islam dan mempersenjati diri dengan keimanan, mengenal Nama-
Nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang mulia yang tidak ada sesuatu pun berserikat di dalamnya. Maka
ia akan mengetahui bahwa Dajjal adalah manusia biasa yang makan dan minum, dan bahwa Allah
Ta’ala disucikan dari semua itu. Sesungguhnya Dajjal buta sebelah mata-nya, sementara Allah tidak
buta. Sungguh, tidak akan ada orang yang dapat melihat Rabb-nya hingga dia mati, sementara Dajjal
akan dilihat oleh manusia ketika dia keluar, baik orang mukmin maupun orang kafir.

Memohon perlindungan dari fitnah Dajjal, terutama ketika shalat. Telah diriwayatkan beberapa
hadits shahih tentangnya.

Di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh asy-Syaikhani dan an-Nasa-i, dari ‘Aisyah, isteri Nabi
Radhiyallahu anha, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a di dalam shalatnya
dengan do’a:

ِ ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َم ِسي‬


‫ْح ال َّدجَّا ِل‬ َ ِ‫ َوَأ ُعوْ ُذ ب‬،‫ب ْالقَب ِْر‬ َ ِ‫…اَللّهُ َّم ِإنِّـي َأ ُعوْ ُذ ب‬
ِ ‫ك ِم ْن َع َذا‬

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu
dari fitnah al-Masih ad-Dajjal….”[1]

Diriwayatkan oleh al-Bukhari rahimahullah, dari Mush’ab,[2] dia berkata, “Sa’d pernah
memerintahkan lima hal dan menyebutkannya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa-sanya
beliau memerintahkannya… (di antaranya):

َ ِ‫َوَأ ُعوْ ُذب‬


)‫ ِم ْن فِ ْتنَ ِة ال َّدجَّا ِل‬:‫ (يَ ْعنِى‬.‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ال ُّد ْنيَا‬
‘Dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia.’ (Yakni dari fitnah Dajjal).”[3]

Memaknai dunia dengan Dajjal merupakan satu isyarat bahwa fitnah Dajjal adalah sebesar-besarnya
fitnah yang terjadi di dunia.”[4]

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahua anhu, dia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِ ‫ َو ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ يَا َو ْال َم َما‬،‫ب ْالقَب ِْر‬


‫ َو ِم ْن‬،‫ت‬ ِ ‫ اَللّهُ َّم ِإنِّـى َأ ُعوْ ُذ بِكَ ِم ْن َع َذا‬:ُ‫ِإ َذا تَ َشهَّ َد َأ َح ُد ُك ْم؛ فَ ْليَ ْست َِع ْذ بِاهللِ ِم ْن َأرْ بَ ٍع؛ يَقُوْ ل‬
ِ ‫ َو ِم ْن َع َذا‬،‫ب َجهَنَّ َم‬
ِ ‫ْح ال َّدج‬
‫َّال‬ ِ ‫ َش ِّر فِ ْتنَ ِة ْال َم ِسي‬.

‘Jika salah seorang di antara kalian bertasyahhud, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari
empat hal, dengan mengucapkan, ‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka, siksa kubur,
fitnah ke-hidupan dan mati, dan dari kejahatan fitnah Dajjal.”[5]

Referensi : https://almanhaj.or.id/3247-melindungi-diri-dari-fitnah-dajjal.html

Anda mungkin juga menyukai