Anda di halaman 1dari 27

Rangkaian Resonansi Seri

Simon Patabang

Universitas Atma Jaya Makassar


Resonansi

• Resonansi pada rangkaian listrik adalah suatu gejala yang terjadi pada suatu
rangkaian bolak-balik yang mengandung elemen induktor dan kapasitor
• Resonansi pada rangkaian seri disebut resonansi seri, sedangkan pada
rangkaian paralel disebut resonansi paralel atau antiresonansi.
• Resonansi seri dapat terjadi apabila :
a) Nilai reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif
b) Nilai tegangan pada inductor sama dengan tengangan pada kapasitor.
c) Impedansi rangkaian sama dengan nilai resistansinya (z = r) dan arus
sefase dengan tegangan.
• Resonansi terjadi dalam rangkaian seri ketika frekuensi supply
menyebabkan tegangan di L dan C menjadi sama dan berlawanan
dalam fasa.
• Rangkaian Resonansi Seri dapat digunakan padaa rangkaian filter
listrik AC, filter kebisingan dan pada rangkaian penyetelan radio dan
televisi menghasilkan rangkaian penyetelan yang sangat selektif untuk
menerima saluran frekuensi yang berbeda.
• Rangkaian RLC Seri
Reaktansi

• Reaktansi induktif
𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿
• Reaktansi kapasitif
1
𝑋𝐶 =
2𝜋𝑓𝐶
• Jika :
a) 𝑋𝐿 > 𝑋𝐶 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑋𝑇 = 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶
b) 𝑋𝐶 > 𝑋𝐿 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
𝑋𝑇 = 𝑋𝐶 − 𝑋𝐿
Dari persamaan reaktansi induktif XL, dapat diketahui bahwa :
• Jika Frekuensi atau induktansi bertambah, nilai reaktansi induktif juga akan
meningkat.
• Jika frekuensi mendekati tak terbatas, reaktansi induktor juga akan
meningkat menuju tak terbatas dengan elemen rangkaian yang bertindak
seperti rangkaian terbuka (open circuit).
• Jika frekuensi dikurangi, maka reaktansi induktor juga akan turun menuju
titik NOL dimana elemen rangkaian yang bertindak seperti rangkaian
terhubung singkat (short circiut).
• Hal ini menunjukkan bahwa pada frekuensi rendah, besarnya reaktansi XL
kecil sedangkan pada frekuensi tinggi, besarnya reaktansi XL tinggi
• Keadaan ini ditunjukkan dalam kurva berikut:
Reaktansi Induktif Terhadap Frekuen
• Grafik reaktansi induktif XL
sebagau fungsi terhadap frekuensi
adalah garis lurus.
• Nilai reaktansi induktif dari sebuah
induktor meningkat secara linear
seiring dengan meningkatnya
frekuensi yang melintasi induktor.
• Oleh karena itu, reaktansi induktif
adalah positif dan berbanding lurus
dengan frekuensi ( XL ∝ ƒ )

Grafik Reaktansi Induktif XL Sebagai


Fungsi Terhadap Frekuensi
Hubungan XC dengan Frekuensi
• Jika Frekuensi f atau kapasitansi C diperbesar, maka besarnya
reaktansi kapasitif akan berkurang.
• Jika frekuensi diperbesar mendekati tak terbatas, maka reaktansi
kapasitor akan berkurang menjadi nol sehingga elemen rangkaian
seperti terhubung singkat (short circiut) dan hambatannya 0Ω.
• Jika frekuensi mendekati tingkat nol atau DC, maka reaktansi
kapasitor akan dengan cepat meningkat hingga tak terbatas yang
menyebabkannya bertindak seperti resistansi yang sangat besar,
menjadi lebih seperti kondisi rangkaian terbuka (open circuit).
• Ini berarti bahwa reaktansi kapasitif adalah "Berbanding terbalik "
dengan frekuensi untuk setiap nilai kapasitansi yang diberikan dan ini
ditunjukkan di bawah ini
• Grafik reaktansi kapasitif terhadap
frekuensi adalah kurva hiperbolik.
• Nilai Reaktansi dari sebuah
kapasitor memiliki nilai yang sangat
tinggi pada frekuensi rendah tetapi
dengan cepat berkurang dengan
meningkatnya frekuensi.
• Oleh karena itu, reaktansi kapasitif
negatif dan berbanding terbalik
dengan frekuensi ( XC α ƒ-1 )

Grafik Reaktansi Kapasitif Terhadap Frekuensi


Frekuensi Resonansi Seri
• Dari pembahasan di atas diketahui bahwa nilai-nilai resistansi XL dan
XC tergantung pada besarnya frekuensi.
• Pada frekuensi yang lebih tinggi XL tinggi dan pada frekuensi
rendah XC tinggi. Maka harus ada titik frekuensi dimana nilai XL sama
dengan nilai XC .
• Jika sekarang kita menempatkan kurva untuk reaktansi induktif di atas
kurva untuk reaktansi kapasitif sehingga kedua kurva pada sumbu
yang sama, titik persimpangan akan memberi kita titik resonansi seri
frekuensi, ( ƒr atau ωr ) seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
• Resonansi listrik terjadi dalam
rangkaian AC terjadi ketika dua
reaktansi yang berlawanan
memiliki besar yang sama
yaitu XL = XC
• Titik pada grafik dimana
XL = XC adalah titik potong kedua
kurva
Menghitung Frekuensi Resonansi Seri
Besarnya frekuensi resonansi dapat dihitung sebagai berikut :

𝑋𝐿 = 𝑋𝐶
1 2 1 maka besarnya frekuensi
𝜔𝐿 = 𝜔 = resonansi seri adalah :
𝜔𝐶 𝐿𝐶
1
𝜔=
𝐿𝐶
1 1
2𝜋𝑓𝑟 = f 
𝐿𝐶 2 LC
1
𝑓𝑟 =
2𝜋 𝐿𝐶
Impedansi dalam Rangkaian Resonansi Seri
Dalam sebuah rangkaian resonanai seri, besarnya XL = XC, maka 𝑋𝑇 = 0

𝑍 = 𝑅 + 𝑗𝑋𝑇
𝑍= 𝑅2 + 𝑋𝑇2
𝑍=𝑅
• Impedansi dalam rangkaian resonansi seri hanya terdiri dari komponen R
saja.
• Hal ini menunjukkan bahwa dalam rangkaian resonansi seri, rangkaian yang
bersifat induktif atau kapasitif berubah menjadi rangkaian yang bersifat
resistif.
• Kemudian pada resonansi impedansi rangkaian seri berada pada nilai minimum
dan hanya setara dengan resistansi, R dari rangkaian.
• Impedansi rangkaian pada resonansi disebut "impedansi dinamis" rangkaian dan
tergantung pada frekuensi, XC atau XL .
• XC biasanya pada frekuensi tinggi dan XL biasanya pada frekuensi rendah.
• Hubungan XC dan XL terhadap resonansi ditunjukkan pada grafik.
• Ketika reaktansi kapasitif
mendominasi rangkaian, maka kurva
impedansi memiliki bentuk hiperbolik
untuk dirinya sendiri, tetapi ketika
reaktansi induktif mendominasi
rangkaian kurva adalah non-simetris
karena respon linear dari XL.
• Jika impedansi rangkaian pada
resonansi minimum maka akibatnya,
admitansi/penerimaan rangkaian
harus pada maksimum dan salah satu
karakteristik dari rangkaian resonansi
seri adalah bahwa admitansi sangat
Impedansi dalam Rangkaian Resonansi Seri tinggi.
Arus Rangkaian pada Resonansi Seri
Impedansi rangkaian resonansi
seri hanya terdiri dari komponen
real R saja, maka besarnya arus
dalam rangkaian akan berada
pada nilai maksimum sebesar :
𝑉
𝐼𝑟 =
𝑅
Kurva respons frekuensi dari
rangkaian resonansi seri
menunjukkan bahwa besarnya
arus adalah fungsi frekuensi.
• Kurva respons frekuensi dari rangkaian resonansi seri menunjukkan
bahwa besarnya arus adalah fungsi frekuensi dan memplotnya ke
grafik menunjukkan kepada kita bahwa respons dimulai dari
mendekati nol, mencapai nilai maksimum pada frekuensi resonansi
ketika IMAX = IR dan kemudian turun lagi ke hampir nol ketika ƒ
menjadi tidak terbatas.
Sudut Fasa dari Rangkaian Resonansi Seri

Sudut fasa positif untuk


frekuensi di atas ƒr dan
negatif untuk frekuensi
di bawah ƒr dan dapat
ditunjukkan dengan
persamaan.

−1 𝑋𝐿 −𝑋𝐶
𝑡𝑎𝑛 = =0
𝑅
Daya Rangkaian Resonansi
• Pada tegangan konstan, besarnya arus, I sebanding dengan
impedansi, Z, oleh karena itu pada saat resonansi, daya
maksimum yang diserap oleh rangkaian terjadi pada arus
maksimum.
• Besarnya daya yang diserap didefinisikan dengan persamaan :
𝑃 = 𝐼2 𝑍
• Jika frekuensi dikurangi atau ditambah hingga daya rata-rata yang
diserap oleh resistor dalam rangkaian resonansi seri adalah
setengah dari nilai maksimumnya yaitu :
𝐼𝑚𝑎𝑥
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 0,707𝐼𝑚𝑎𝑥
• Pada titik 0,707 𝐼𝑚𝑎𝑥 diperoleh dua buah
titik frekuensi yang disebut titik setengah
daya yang besarnya -3dB turun dari arus
maksimum dimana 𝐼𝑚𝑎𝑥 digunakan sebagai
referensi ayang besarnya 0 dB
• Titik pada frekuensi yang lebih rendah
disebut “lower frekuensi cut-off”, ƒL dan
titik sesuai pada frekuensi tinggi disebut
“upper cut-off frekuensi”, ƒH.
• Jarak antara titik fL dan fH disebut
Bandwidth dari Rangkaian Resonansi Seri Bandwidth (lebar pita)
Faktor Kualitas, Q
• Respons frekuensi dari besaran arus, berhubungan dengan “ketajaman”
resonansi dalam rangkaian resonansi seri.
• Ketajaman puncak diukur secara kuantitatif dan disebut faktor Kualitas, Q
dari rangkaian.
• Besarnya factor kualitas dinyatakan dengan persamaan :

𝑋𝐿
𝑄=
𝑅

• Factor kualitas semakin besar jika frekuensi resonansi semakin besar dan
BW (bandwidth) semakian kecil.
• Karena bandwidth diambil antara dua titik pada -3dB, maka rangkaian yang
lebih selektif akan memiliki bandwidth yang lebih sempit sedangkan
rangkaian yang kurang selektif akan memiliki bandwidth yang lebih luas.
Bandwidth
• Bandwidth adalah jarak antara fH dengan fL pada saat daya rangkaian
resonansi turun sebesar -3db.
• Besarnya bandwidth dinyatakan dengan persamaan :
BW = fH - fL
𝑓𝑟
𝐵𝑊 =
𝑄

1
𝑓𝐿 = 𝑓𝑟 − BW
2
1
𝑓𝐻 = 𝑓𝑟 + BW
2
Contoh :
Sebuah rangkaian resonansi seri yang
terdiri dari resistor 30Ω, kapasitor 2uF dan
induktor 20mH terhubung dengan
tegangan AC yang memiliki output
konstan 9 volt pada semua frekuensi.
Hitunglah:
a) Frekuensi resonansi,
b) Arus pada resonansi,
c) Tegangan melintasi induktor dan
kapasitor pada resonansi,
d) Faktor kualitas,
e) Bandwidth rangkaian.
f) fL dan fH.
Diketahui
R= 30Ω, C= 2uF , L = 20mH, V= 9 volt
a) Frekuensi resonansi
1
𝑓𝑟 =
2𝜋 𝐿𝐶
1
𝑓𝑟 = = 796 𝐻𝑍
2𝜋 20.10−3 2.10−6
b) Rangkaian Arus pada Resonansi, Ir
𝑉 9
𝐼𝑟 = ⇒ 𝐼𝑟 = = 0,3 𝐴
𝑅 30
c) Reaktansi Induktif pada Resonansi, XL
XL = 2πfL = 2π.796.0,02 = 100Ω
d) Tegangan melintasi induktor dan kapasitor, VL dan VC
VL = VC
VL = I.XL = 0,3A . 100Ω
VL = 30 volt

Tegangan supply hanya 9 volt, tetapi pada saat resonansi, tegangan


reaktif melintasi kapasitor, VC dan induktor, VL adalah 30 volt
puncak!
e) Faktor Qualitas
𝑋𝐿
𝑄=
𝑅

100
𝑄= = 3,33
30
f) Bandwidth
𝑓𝑟
𝐵𝑊 =
𝑄
796
𝐵𝑊 = = 238 𝐻𝑍
3,33
1
𝑓𝐿 = 𝑓𝑟 − BW
2
1
𝑓𝐿 = 796 − (238) = 677 HZ
2
1
𝑓𝐻 = 𝑓𝑟 + BW
2
1
𝑓𝐻 = 796 + (238) = 915 HZ
2
Soal Tugas
1. Pada rangkaian di samping, hitunglah
besarnya I dan tentukan sifat rangkaian.
2. Rangkaian RLC seri dihubungkan
dengan tegangan bolak-balik 24 Volt.
Jika induktansi pada rangkaian 10-3 H
dan frekuensi resonansinya 1.000 Hz.
Hitunglah kapasitansinya, Arus maksium, VL, VC, fL, dan fH

3. Rangkaian RLC dengan R = 30 ohm, L = 40 mH, dan C = 50 µF dihubungkan dengan


sumber listrik. Hitunglah :
a) Frekuensi resonansi
b) Arus pada resonansi,
c) Tegangan melintasi induktor dan kapasitor pada resonansi,
d) Faktor kualitas,
e) Bandwidth rangkaian.
f) fL dan fH.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai