Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

MOTOR BAKAR DALAM

Disusun oleh :

Nama : Maisa Nurhayati Dalimunthe

Nim : 21/22844/TP

Kelas : STIK

Co. ass : Afrian Sudika

Dosen Pengampu : Ir. Fani Susilo, M. T.

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
BAB I SISTEM PEMBAKARAN
I. TUJUAN :
1. Memahami cara kerja sistem pembakaran motor bakar 4 langkah
II. DASAR TEORI
Mesin diesel merupakan salah satu mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) yang proses pembakaran bahan bakarnya
dilakukan dalam ruang bakar. Hasil proses pembakaran inilah yang
menghasilkan daya untuk melakukan usaha yang dalam hal ini adalah
untuk menggerakkan lokomotif. Mesin diesel pada umumnya digunakan
Pada kendaraan seperti : lokomotif, bus, truk, pengeras jalan (stoom
walls), dan kapal laut. Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran
dalam lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan
bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh
alat berenergi lain (seperti busi) (Rahardjo et al., 2017).
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti
dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk
proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan
dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi
dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati
Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel
disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya
bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil
pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan
bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat
dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang
langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct
injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus
yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston
berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection) (Anonimb,
2018).
III. HASIL PENGAMATAN
A. Sistem Pembakaran
No. Bagian – bagian Fungsi Gambar

1 Tangki bahan Sebagai tempat untuk


bakar penampungan bahan
bakar sebelum
diteruskan ke sistem
bahan bakar

2 Feed pump Untuk mensuplai


bahan bakar dari
tangki ke pompa
injeksi.

3 Water sendemeter Berfungsi untuk


menyaring kotoran –
kotaran yang ada di
bahan bakar dan
menghilangkan air di
dalam bahan bakar
jika ada

4 Pompa injeksi Berfungsi untuk


menginjeksikan
bahan bakar dan
memberikan tekanan
untuk mensuplai
bahan bakar ke
nozzel.
5 Delivery line Berfungsi sebagai
jalur untuk mensuplai
bahan bakar kesetiap
nozzel.

6 Nozzle Nozzle berfungsi untuk


mengkabutkan bahan
bakar keruang bakar.

7 Return line Untuk mengembalikan


bahan bakar yang
berbih dari nozzle
kembali ke tangki.

8 Saringan udara Menyaring udara


yang masuk ke
sistem bahan bakar.

9 Filter solar Untuk menyaring


bahan bakar dari
kotoran dan partikel
kecil lainnya.

10 Exhaust manifold Untuk menampung gas


bekas dari silinder
(sisa pembakaran)
dan mengalirkannya
kepipa buang.
11 Intake manifold Untuk mendistribusikan
campuranudara bahan
bakar yang diproses
oleh karburator ke
silinder-silinder.

12 Silinder Sebagai tempat


untuk menghasilkan
energy panas dari
proses pembakaran
dan tempat terjadinya
pembakaran.

13 Piston Piston berfungsi untuk


menerima tekanan hasil
pembakaran
campuran gas dan
meneruskan tekanan
untuk memutar poros
engkol (crank shaft)
dengan melalui
connecting rod.

14 Cylinder block Untuk tempat silinder


(Blok Silinder) yang berperan untuk
tempat bergeraknya
piston.

15 Kepala silinder Membuat valve dapat


(Cylinder Head) membuka dan
menutup dengan
waktu yang tepat, dan
agar bahan bakar
disuntikkan pada
waktu yang tepat.

16 Batang Engkol Mengubah dan juga


(contecting rod) meneruskan gerak
ulak-alik
(reciprocating) dari
torak menjadi putaran
kontinu pena engkol
selama langkah kerja
dan sebaliknya selama
langkah yang lain.

17 Poros Engkol Untuk meneruskan


(crankshaft) daya dari torak kepada
poros yang digerakkan.

18 Roda gila Untuk membantu start


(flywheel) mesin dan juga
bertugas membuat
putaran poros engkol
menjadi sama.
19 Porosnok (cam Mengoperasikan katup
shaft) pemasukan dan katup
buang melalui nok,
pengikut nok, batang
dorong dan lengan
ayun

20 Karter Menyatukan silinder,


(Crankcase) torak dan poros
engkol, melindungi
semua bagian yang
bergerak dengan
bantalannya dan
merupakan reservoir
bagi minyak pelumas.
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan mesin diesel (atau mesin
pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang
menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar
bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak
menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Faktor yang
menentukan kualitas pembakaran, yaitu meliputi kadar oksigen, tekanan
udara yang dikompresi, suhu/panas udara yang dikompresi, waktu
pembakaran, tekanan pengkabutan bahan bakar pada injektor, kualitas bahan
bakar, dan jumlah (volume) bahan bakar yang diinjeksikan (Samlawi et al.,
2018).
Motor bakar luar (external combustion) adalah motor bakar yang
proses pembakarannya terjadi di luar mesin, dimana panas yang dihasilkan
dari pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui dinding
pemisah. Contoh dari motor luar, yaitu mesin uap dan turbin uap
(Wikipedia, 2020).
Terdapat beberapa bagian beserta fungsinya pada sistem pembakaran,
yaitu sebagai berikut:
 Tangki bahan bakar berfungsi sebagai tempat menampung bahan
bakar sementara sebelum diteruskan ke sistem bahan bakar.
 Feed pump berfungsi untuk menyuplai bahan bakar dari tangki ke
pompa injeksi.
 Water sendemeter berfungsi untuk menyaring kotoran yang ada di
bahan bakar dan menghilangkan air di dalam bahan bakar jika ada.
 Pompa injeksi berfungsi menginjeksikan bahan bakar dan
memberikan tekanan untuk menyuplai bahan bakar ke nozzle.
 Deliveri line berfungsi sebagai jalur untuk menyuplai bahan bakar
ke setiap nozzle.
 Nozzel berfungsi untuk mengkabutkan bahan bakar ke ruang
bakar.
 Return line berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar dari
nozzel kembali ke tangki.
 Saringan udara berfungsi menyaring udara yang masuk ke sistem
bahan bakar.
 Filter solar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran
dan partikel kecil lainnya.
 Exhaust manifold berfungsi untuk menampung gas bekas dari
semua silinder (sisa pembakaran) dan mengalirkan gas tersebut ke
pipa tuang.
 Intake manifold berfungsi untuk mendistribusikan campuran udara
bahan bakar yang di proses oleh karburator ke silinder.
 Silinder berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas
dari proses pembakaran dan tempat terjadinya pembakaran.
 Piston berfungsi untuk menerima tekanan hasil pembakaran
campuran gas dan meneruskan tekanan untuk memutar poros
engkol (crank shaft) melalui connecting rod.
 Cylinder block ( blok silinder) berfungsi untuk tempat silinder
yang berperan untuk tempat bergeraknya piston.
 Kepala silinder berfungsi untuk membuat valve dapat membuka
dan menutup dengan waktu yang tepat, dan agar bahan bakar
disuntikkan pada waktu yang tepat.
 Batang engkol berfungsi mengubah dan meneruskan gerak ulak-
alik (reciprocating) dari torak menjadi putaran kontinu pena
engkol selama langkah kerja dan sebaliknya selama langkah
yang lain.
 Poros engkol berfungsi meneruskan daya dari torak kepada poros
yang digerakkan.
 Roda gila berfungsi membantu men-start mesin dan juga bertugas
membuat putaran poros engkol kira-kira seragam.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimb. 2018.Bagaimana Cara Kerja Mesin Diesel. .http://dunia-otomotif-


mobil.blogspot.com/2013/09/pengertian-mesin-diesel.html. Diakses pada tanggal
21 Agustus 2023 pukul 16.50 WIB.
Rahardjo, A., Hakim, M. E., & Wahab, A. (2017). Analisa Sistem Pembakaran
Pada Mesin Diesel Lokomotif CC 201. Jurnal Teknik Mesin Universitas
Islam Malang, 3(02), 44–47. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2023, pukul
12.44 WIB
Samlawi, A. K., Studi, P., Mesin, T., Teknik, F., & Mangkurat, U. L. (2018).
( TEORI DASAR MOTOR DIESEL ) MOTOR BAKAR ( TEORI DASAR
MOTOR DIESEL ). Diakses pada tanggal 22 Agustus 2023, pukul 13.00
WIB
Wikipedia. 2020. Mesin Bakar Pembakaran Luar.
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pembakaran_luar. Diakses pada
tanggal 22 Agustus 2023, pukul 12.48 WIB.
Yogyakarta, 23 Agustus 2023
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Afrian Sudika) (Maisa Nurhayati Dalimunthe)


BAB II SISTEM PENDINGINAN

I. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui proses pendinginan
II. DASAR TEORI
Mesin diesel atau yang biasa disingkat dengan diesel adalah mesin
kalor yang memiliki prinsip kerja dengan menggunakan siklus diesel.
Perbedaan mendasar antara cara kerja mesin diesel dan mesin bensin
adalah pada diesel bahan bakar disemprotkan ke ruang pembakaran melalui
nozzel injector sehingga ketika ruang pembakaran memiliki tekanan yang
sangat besar akan cukup panas untuk menyalakan bahan bakar secara
spontan. Pada diesel, gas yang masuk hanya merupakan udara biasa, bukan
campuran antara bahan bakar dan udara sehingga proses isap dan proses
buang tidak terjadi pada cara kerja diesel. Udara yang masuk akan
dimampatkan secara adiabatik sehingga suhunya menjadi cukup tinggi.
Kemudian udara tersebut disatukan dengan minyak yang disemprotkan
secara perlahan pada keadaan hampir isobar. Setelah itu, akan terjadi
pembakaran dan piston bergerak (Raswari. 2014).

Sistem pendinginan adalah suatu sistem pendinginan yang digunakan


untuk menyerap panas yang dihasilkan dari panas pembakaran pada ruang
bakar, selama pembakaran sebagian dari panas yang ditimbulkan mengalir
kedinding selinder sehingga menaikkan suhunya. Pembakaran campuran
udara bahan bakar, menghasilan sejumlah panas yang ektrim. Temperatur
penyalaan dapat mencapai 4500° F (2484° F). Panas ini dapat merusak torak
dan dinding silinder, akibat minyak pelumas ikut menguap dengan cepat.
Pada saat yang sama, suhu tinggi setempat dalam bagian tertentu dari
mesin,misalnya kepala silinder dan torak ,dapat menyebabkan tegangan
berlebihan dan retaknya bagian ini. Oleh sebab itu, pembuangan panas atau
pendinginan ini, masalahnya sedemikian penting sehingga kalau tidak
diatasi dengan baik, dapat lebih menyebabkan kerusakan daripada setiap
pase operasi mesin yang lain (Anonim, 2013).

III. HASIL PENGAMATAN


1. Sistem Kerja Pelumasan dan Pendinginan

Bagian-bagian Fungsi

Tempat bersikulasinya air


pendingin didalam mesin.Water
jacket terdapat disekeliling
lubang silinder dan kepala
silinder.

Water Jacket

Selang Karet digunakan untuk


menghubungkan antara water
jacket dan radiator.

Selang karet
Digunakan untuk
mendinginkan air pendingin
dengan cara memindahkan
panas ke udara luar / radiasi.

Radiator

Berguna agar air pendingin


mesin yang beradadidalam
water jacket dan radiator
dapat bersikulasi dengan
cepat.

Pompa Air (Water Pump)

Berguna untuk mempercepat


aliran udara melewati bagian
inti radiator, dengan
mengalirnya udara melewati
inti radiator ini berarti panas
Kipas Angin (Fan)
pada air akan dibawa oleh
udara yang mengalir
Berfungsi untuk menstabilkan
tekanan air pada sistem
pendingin (mengatur tekanan
air)

Tutup Radiator
Sebagai tempat persediaan
air dan juga
menyeimbangkan perbedaan
volume air pendingin akibat
panas

Reservoir

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Sistem pendingin mesin kendaraan merupakan suatu sistem yang
bertugas untuk menjaga temperatur mesin dalam kondisi suhu yang stabil.
Mesin pembakaran dalam dan mesin pembakaran luar melakukan proses
pembakaran untuk menghasilkan energi, dan ini diubah menjadi energi
mekanik dengan menggunakan mekanisme mesin.
Proses pembakaran mesin yang terus menerus menyebabkan
temperatur mesin yang sangat tinggi. Temperatur yang sangat tinggi
menyebabkan konstruksi mesin tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga
terletak di lingkungan yang tidak terlalu jauh dari manusia sehingga
mengurangi faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak
terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendingin
digunakan untuk menjaga suhu mesin dalam batas suhu operasi yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, jenis
yang dilepaskan langsung ke udara disebut pendingin udara, jenis yang
menggunakan cairan disebut pendingin air. Sistem pendingin adalah satu set
bagian tambahan pada mesin yang mencegah mesin dari panas berlebih.
Dengan sistem ini suhu mesin tetap terjaga sehingga tidak terlalu panas
(Akram P, 2021)
Berikut ini merupakan bagian – bagian atau komponen dari system
pendingin beserta fungsi – fungsinya:
a. Water jacket: Water jacket adalah ruang pada tempat air pendingin
mesin atau coolant dapat bersirkulasi di dalam mesin. Bentuknya sendiri
mengelilingi silinder liner mesin. Ketika membongkar mesin, maka
akan menemukan di dalam mesin yang disebut cylinder head dan
cylinder block. Fungsi water jacket adalah supaya aliran dari coolant
tersebut lancar dan penyerapan panas bisa terjadi secara menyeluruh dan
merata. Baru setelah itu panas yang diserap oleh coolant membuat air
pendingin berubah menjadi panas (menguap).

b. Radiator: Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk


memindahkan energi panas dari satu medium ke medium lainnya yang
tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan. Radiator menjadi
salah satu komponen sangat penting sekali bagi motor maupun juga
mobil. Dimana untuk cara kerja radiator motor ialah mendinginkan suhu
panas mesin saat mesin sedang bekerja, yang mana panas mesin akan
diserap oleh radiator. Namun akan berakibat fatal jika pada bagian
radiator terjadi masalah, mesin motor akan sangat panas sekali atau
juga overhaeting.
c. Thermostart: Thermostat adalah salah satu jenis komponen mesin yang
termasuk dalam sistem pendingin. Fungsinya adalah untuk mengatur
cairan pendingin yang ada pada mesin motor. Sebagai sistem
pendingin, fungsi thermostat mampu mencegah overheat karena
mampu menjaga kestabilan suhu mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Sistem Pelumasan dan Pendinginan. http: // blogspot. Com


/2013/02/ sistem- pelumas – dan - pendingin. html. Diakses pada tanggal 21
Agustus 2023 pukul 17.20 WIB.
Raswari. 2014. Nama – nama mesin Pada Disel. http://copasilmu.blogspot.co.id.
Diakses pada tanggal 21 Agustus 2023, pukul 17.30 WIB.
Pandu Akram, 2021. Fungsi Sistem Pendingin Mesin Kendaraan, Komponen, dan
Cara Kerja. https://www.gramedia.com/literasi/fungsi-sistem-pendingin-
mesin/. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2023, pukul 17.24 WIB.
Yogyakarta, 23 Agustus 2023
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Afrian Sudika) (Maisa Nurhayati Dalimunthe)


BAB III SISTEM PELUMASAN
I. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui proses pelumasan.
II. DASAR TEORI
Mesin diesel atau yang biasa disingkat dengan diesel adalah mesin
kalor yang memiliki prinsip kerja dengan menggunakan siklus diesel.
Perbedaan mendasar antara cara kerja mesin diesel dan mesin bensin
adalah pada diesel bahan bakar disemprotkan ke ruang pembakaran
melalui nozzel injector sehingga ketika ruang pembakaran memiliki
tekanan yang sangat besar akan cukup panas untuk menyalakan bahan
bakar secara spontan. Pada diesel, gas yang masuk hanya merupakan
udara biasa, bukan campuran antara bahan bakar dan udara sehingga
proses isap dan proses buang tidak terjadi pada cara kerja diesel. Udara
yang masuk akan dimampatkan secara adiabatik sehingga suhunya
menjadi cukup tinggi. Kemudian udara tersebut disatukan dengan minyak
yang disemprotkan secara perlahan pada keadaan hampir isobar. Setelah itu,
akan terjadi pembakaran dan piston bergerak (Raswari. 2014).
Sistem Pelumasan Mesin adalah suatu sistem yang bertujuan
memberikan lapisan film (oil film) untuk mencegah kontak langsung pada
komponen-komponen yang bergesekan. Dari segi kegunaan, ada pelumas
sangat kental seperti gel yang biasa disebut grease alias gemuk. Begitu
kentalnya, gemuk akan menempel terus pada komponen yang dilumasi dan
tidak akan menetes, sehingga cocok untuk komponen - komponen terbuka
seperti engsel pintu, sendi-sendi batang kemudi (tie rod), lengan suspensi,
dsb. Untuk melumasi komponen yang sifatnya presisi, dan rumit seperti
mesin, transmisi, dan gardan (diferensial), diperlukan pelumas yang lebih
encer ketimbang gemuk. Pelumas encer yang akrab disebut oli ini dapat
bergerak luwes melalui permukaan komponen yang saling bergesekan.
Selain itu kondisi yang lebih encer ini memastikan setiap permukaan logam
tertutup pelumas. Oli untuk mesin lebih encer daripada yang digunakan pada
roda gigi (transmisi, gardan) (Danang Wahiat, 2014).
III. HASIL PENGAMATAN
A. Cara kerja sistem pelumasan

Bagian-bagian Cara Kerja

Pompa oli bekerja


berdasarkan putaran poros
engkol. Pompa oli melakukan
hisapan oli dari oil pan dan
saringan kasar pada bak oli.
Oli yang terhisap kemudian
ditekan melalui sistem
pengatur tekanan dan melalui
filter oli kemudian oli
melumasi komponen-
komponen mesin dan
kembali ke bak oli oleh gaya
gravitasinya sendiri. Begitu

Cara Kerja Sistem Pelumasan seterusnya sirkulasi


pelumasan terjadi terus-
menerus selama sistem
pelumasan dapat bekerja
dengan baik
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sistem pelumasan pada kendaraan adalah suatu sistem atau
rangkaian pada kendaraan dimana pelumas ditampung, disedot, disaring,
kemudian didistribusikan secara menyeluruh ke setiap bagian mesin.
Media pelumas yang digunakan pada sistem ini adalah oli yang
mampu masuk hingga ke celah mesin. Pada permesinan tidak lepas
adanya kontak mekanik antara elemen satu dengan elemen lainya. Kontak
mekanik tersebut mengakibatkan terjadinya keausan, keausan ada yang
memang diperlukan dan ada yang harus dihindari. Keausan yang
memang diperlukan misalnya proses grinding, cutting, pembubutan dan
lain lain, sedang keausan yang harus dihindari adalah kontak mekanik
pada elemen mesin yang digunakan untuk mentransmisikan daya,
misalnya motor bakar, mesin produksi, mesin konvensional, dan lain
lain. Pada penulisan ini akan dibahas mengenai pelumas yang digunakan
pada mesin secara umum. Secara umum fungsi pelumas adalah untuk
mencegah atau mengurangi keausan dan gesekan, sedangkan fungsi yang
lain sebagai pendingin, peredam getaran dan mengangkut kotoran pada
motor bakar. Berikut adalah fungsi dari sistem pelumasan antara
lain yaitu sebagai berikut dibawah ini :
a. Memperkecil koefisien gesek Salah satu fungsi minyak pelumas adalah
untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak untuk mencegah
keausan akibat dua benda yang bergesekan. Minyak pelumas
membentuk Oil film di dalam dua benda yang bergerak sehingga dapat
mencegah gesekan/kontak langsung diantara dua benda yang
bergesekan tersebut.
b. Pendingin (Cooling) Minyak pelumas mengalir di sekeliling komponen
yang bergerak, sehingga panas yang timbul dari gesekan dua benda
tersebut akan terbawa/merambat secara konveksi ke minyak pelumas,
sehingga minyak pelumas pada kondisi seperti ini berfungsi sebagai
pendingi mesin.
c. Pembersih (cleaning) Kotoran atau geram yang timbul akibat gesekan,
akan terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya akan
mengendap di bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet pada
dasar carter. Kotoran yang ikut aliran minyak pelumas akan di saring
di filter oli agar tidak terbawa dan terdistribusi kebagian-bagian
mesin yang dapat mengakibatkan kerusakan/ mengganggu kinerja mesin.
d. Perapat (sealing) Minyak pelumas yang terbentuk di bagianbagian yang
presisi dari mesin kendaraan berfungsi sebagai perapat, yaitu mencegah
terjadinya kebocoran gas (blow by gas) misal antara piston dan
dinding silinder.
e. Sebagai Penyerap Tegangan Oli mesin menyerap dan menekan tekanan
lokal yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi agar
komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gesekan
pada bagian-bagian yang bersinggungan.
f. Pencegahan Korosi Peranan pelumas dalam mencegah korosi , pertama
saat mesin idle, pelumas berfungsi sebagai preservative. Pada saat mesin
bekerja pelumas melapisi bagian mesin dengan lapisan pelindung yang
mengandung aditif untuk menetralkan bahan korosif.
DAFTAR PUSTAKA

Raswari. 2014. Nama – nama mesin Pada Disel. http://copasilmu.blogspot.co.id.


Diakses pada 22 Agustus 2023, pukul 13.18 WIB.
Wahiat Danang. 2014, Motor Bakar Pembakaran Dalam. https:// www. scribd.
com/doc/238943661/ Motor - Bakar - Pembakara - Dalam.html. Diakses
pada tanggal 22 Agustus 2023, Pukul 13.20 WIB..

Yogyakarta, 23 Agustus 2023


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan
(Afrian Sudika) (Maisa Nurhayati Dalimunthe)

Anda mungkin juga menyukai