Paper Case Study 9 2 v2 1
Paper Case Study 9 2 v2 1
Disusun oleh :
Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni
hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran
lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Kelas : F14-2S
Mata Ajaran : Auditing
Judul Makalah/Tugas : Wages Payroll: Troston plc (Case Study 9.2 GM)
Tandatangan :
Setiap hari kantor pegawai akan mencetak waktu kerja yang tercatat, memeriksa kewajarannya
dan mengunduh data ke dalam sistem komputer penggajian. Upah lembur akan dibayarkan untuk
karyawan yang bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu. Setiap jumlah jam kerja yang
melebihi 8 jam/hari memerlukan persetujuan dari kepala Departemen Production Control
(departemen PC). Persetujuan atas waktu lembur dicatat menggunakan formulir otorisasi lembur
(overtime authorization forms – OAFS) yang ditandatangani oleh kepala departemen PC.
Formulir OAFS yang telah disetujui disimpan di departemen PC dan data lembur dimasukkan ke
dalam file lembur di komputer departemen PC. File lembur akan di-download setiap hari ke
dalam sistem komputer penggajian. Pengajuan lembur berasal dari PCD atau kepala bagian.
Perhitungan bonus dilakukan berdasarkan perbedaan waktu standard dan waktu aktual untuk
batch komponen dan peralatan yang di-assembly. Batch equipment ticket (BET) berisi detail dari
waktu yang dianggarkan berdasarkan laporan produksi harian yang disertakan untuk setiap
batch/piece. Tiket yang diberi nomor dan laporan produksi harian disiapkan oleh PCD. Waktu
actual dicatat pada BET oleh kepala bagian dengan diberikan inisial kepala bagian dan
karyawan. Pada saat penyelesaian batch/piece, BET akan ditandatangani oleh petugas inspeksi
untuk memastikan barang memenuhi kualitas yang diharapkan. BETS diserahkan ke PCD untuk
diberikan waktu actual di laporan produksi harian (termasuk dalam file komputer) dan untuk
mencatat waktu standard dan actual setiap grup. Waktu ini kemudian didownload ke sistem
komputer penggajian.
Departemen Personalia
Departemen personalia bertanggung jawab kepada presiden direktur. Departemen ini terdiri dari
seorang manajer dan seorang asisten. Departemen ini mengelola file untuk setiap karyawan di
dalam dalam bentuk soft copy dan hard copy. File soft copy disimpan di master file komputer
departemen personalia. Data karyawan di file ini akan di-update oleh asisten atas dasar:
Seluruh formulir, kontrak, dan notifikasi pemberhentian ditandatangani oleh kepala departemen
personalia. File karyawan di-review oleh presiden direktur secara berkala. Sedangkan seluruh
kontrak kerja ditandatangani oleh presiden direktur.
Departemen Penggajian
Departemen penggajian memiliki dua orang staf yang bertanggung jawab untuk kepala akuntan
dan independen terhadap departemen personalia. Staf departemen penggajian bertanggung jawab
menyiapkan penggajian berdasarkan data yang ada di dalam sistem komputer penggajian.
Sebelum proses penggajian dijalankan, departemen ini menjalankan validasi terhadap data
masukan, dengan hasil keluaran berupa laporan eksepsi yang berisi:
Daftar f dan g akan diperiksa terhadap data utama dari departemen personalia. Daftar a hingga e
dikirimkan ke departemen PC untuk di-review terhadap data pendukung. Proses penggajian akan
dijalankan secara otomatis setelah mendapatkan persetujuan dari departemen personalia dan
departemen PC. Kedua staf departemen penggajian kemudian melakukan review dan
menandatangani hasil dari sistem payroll, membandingkan dengan bukti transfer bank, dan
kemudian mengirimkan laporan penggajian serta bukti transfer bank ke kepala akuntan.
Pembayaran gaji
Kepala akuntan melakukan review atas kewajaran data gaji dan membubuhkan inisial sebagai
bukti persetujuan. Kepala akuntan kemudian menandatangani bukti transfer bank dan
menyerahkan ke salah seorang direktur untuk persetujuan tingkat kedua. Bukti transfer yang
telah disetujui oleh kedua pihak tersebut akan diserahkan oleh kasir ke bank.
Ditanyakan
Berdasarkan penjabaran kasus, tujuan dari sistem upah komputerisasi Troston Plc secara
garis besar adalah:
1. Memastikan agar upah yang dibayarkan sesuai dengan jasa yang diberikan oleh
karyawan untu kepentingan perusahaan, sesuai dengan kebijakan yang berlaku di
perusahaan, dan dapat dipertanggungjawabkan dengan adanya proses review yang
dilakukan oleh pihak yang diberikan otorisasi.
2. Memastikan agar perhitungan upah dilakukan secara akurat berdasarkan bukti yang
diperlukan, tercatat, dan diberikan kepada pegawai yang seharusnya.