Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambar 4.1. Kantor BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

1. Profil Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah


Provinsi Sumatera Selatan
BPSDMD (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Sumatera Selatan) pertama kali didirikan pada tahun
1985 dengan nama Diklat Provinsi Sumsel. Kemudian dalam rangka
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun
2020 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka pada

35
36

tahun 2000.1 Diklat Provinsi Sumsel mengalami perubahan menjadi


Badan Pendidikan dan Pelatiahan Provinsi Sumatera Selatan sesuai
dengan Peraturan Daerah Sumsel Nomor 12 Tahun 2000 tentang
Susunan Organisasi Teknis Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.2
Pada tahun 2008, Badan Pendidikan dan Pelatihan mengalami
perubahan struktur organisasi yang sebelumnya mempunyai 22
jabatan struktural mengalami perampingan menjadi 13 pejabat
struktural, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Sumatera Selatan.3
Kemudian pada tahun 2017, Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Selatan mengalami perubahan nomenklatur
menjadi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sumatera Selatan, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor
14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Sumatera Selatan. Perubahan ini guna melaksanakan
ketentuan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 Tentang Perangkat Daerah.4
Dan pada tahun 2017 juga, Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Sumatera Selatan mulai menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor

1
BPSDMD Sumsel, Sejarah BPSDMD Prov Sumsel, Disalin dari
http://bpsdmd.sumselprov.go.id/v2/content/23032021-Selayang-Pandang.html, Diakses
tanggal 14 April 2022.
2
Ibid.
3
Ibid.
4
Ibid.
37

201/KPTS/BPKAD/2017 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan


Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Sumatera Selatan.5
Adapun pimpinan yang pernah menjabat sebagai kepala di
Badan Diklat atau BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan adalah
sebagai berikut:6
a. Drs. H. Idrus Achmad. Kepala Diklat Provinsi Sumsel Periode
Tahun 1989-1989.
b. Drs. H. M. Alhadi Haq. Kepala Diklat Provinsi Sumsel Periode
Tahun 1989-1996.
c. H. Zakaria Hasan Basri, SH. Kepala Diklat Provinsi Sumsel
Periode Tahun 1997-1999.
d. H. Ammir Massani, SH., M.Si. Kepala Badan Diklat Provinsi
Sumsel Periode Tahun 1999-2002.
e. Drs. H. Erman Robain Sirod, MM. Kepala Badan Diklat Provinsi
Sumsel Periode Tahun 2002-2004.
f. H. Harun Al Rasyid, SH., MM. Kepala Badan Diklat Provinsi
Sumsel Periode Tahun 2007-2008.
g. Drs. H.Faruk Barry, M.Si. Kepala Badan Diklat Provinsi Sumsel
Periode Tahun 2008-2009.
h. Dr. H. Hamdan Mahyudin, MM. Kepala Badan Diklat Provinsi
Sumsel Periode Tahun 2009-2012.
i. H. Syahril Zaman, SE., M.Si. Kepala Badan Diklat Provinsi
Sumsel Periode Tahun 2012-2013.
j. Dra. Hj. Septiana Zuraida, SH., M.Si. Kepala Badan Diklat
Provinsi Sumsel Periode Tahun 2013-2015.
k. Musni Wijaya, S.Sos., M.Si. Kepala Badan Diklat/BPSDMD
5
Ibid.
6
Ibid.
38

Provinsi Sumsel Periode Tahun 2015-2018.


l. Hj. Tarbiayh, S.Pd., MM. Kepala BPSDMD Provinsi Sumsel
Periode Tahun 2020-sekarang.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Mewujudkan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Sumsel sebagai pusat peningkatan
kompetensi sumber daya aparatur.7
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
kediklatan.
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan diklat.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur.8

c. Struktur Organisasi

7
BPSDMD Sumsel, Visi dan Misi BPSDMD Prov Sumsel, Disalin dari
http://bpsdmd.sumselprov.go.id/v2/content/01122020-Visi-dan-Misi.html, Diakses tanggal
14 April 2022.
8
Ibid.
39

Bagan 4.1. Struktur Organisasi BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

d. Tugas Pokok dan Fungsi


1) Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas membantu Gubernur
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang pengembangan
sumber daya manusia aparatur.9
Untuk melaksanakan tugasnya kepala badan
mempunyai fungsi sebagai berikut:10
a) Penyusunan kebijakan teknis dan perencanaan program
pengembangan sumber daya manusia provinsi.

9
BPSDMD Sumsel, Renstra BPSDMD Prov Sumsel, Disalin dari
http://bpsdmd.sumselprov.go.id/v2/diklat/renstra.html, Diakses tanggal 14 April 2022.
10
Ibid.
40

b) Penyelenggaraan pengembangan kompetensi di


lingkungan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
c) Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi di lingkungan
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
d) Pengkoordinasian pengembangan kompetensi di
lingkungan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
e) Pembinaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas
pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia aparatur
di provinsi dan kabupaten/kota.
f) Pengkoordinasian penatausahaan, pemanfaatan dan
pengamanan barang milik negara/daerah.
g) Pelaksanaan administrasi BPSDMD.
h) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pimpinan.
2) Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan
teknis dan administratif kepada Kepala Badan, Bidang dan
Subbidang di Lingkungan BPSDMD Provinsi Sumatera
Selatan.11 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretariat
mempunyai fungsi:12
a) Penyusunan perencanaan, pemantauan, pengevaluasian,
pelaporan program dan penganggaran pengembangan
sumber daya manusia aparatur lingkup pemerintah
provinsi.
b) Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan keuangan, serta
pelaporan keuangan dan barang milik daerah.
c) Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, keamanan
11
Ibid.
12
Ibid.
41

dalam, perlengkapan, pengelolaan aset dan dokumentasi.


d) Pengelolaan administrasi kepegawaian, kehumasan dan
pembinaan jabatan fungsional, serta evaluasi kinerja
Aparatur Sipil Negara.
e) Pengelolaan penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan
barang milik negara/daerah.
f) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pimpinan.

Untuk pelaksanaan fungsi tersebut, sekretariat terbagi


dalam 3 sub bagian, antara lain:13
a) Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

- Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan


pengembangan sumber daya manusia

- Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan pengembangan sumber daya


manusia

- Melaksanakan pengolahan data dan sistem informasi


pengembangan sumber daya manusia

- Melaksanakan penyusunan laporan kinerja program

pengembangan sumber daya aparatur provinsi yang


bersifat bulanan, triwulan, semester dan tahunan
- Mengkoordinasikan penyusunan jadwal rencana

kegiatan tahunan diklat tingkat provinsi dan rencana

kegiatan diklat yang akan dilaksanakan daerah

13
Ibid.
42

kabupaten/kota

- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan


oleh pimpinan.
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

- Melaksanakan urusan administrasi surat menyurat,


kearsipan dan expedisi

- Melaksanakan urusan rumah tangga, perkantoran,


asrama, pertamanan, lingkungan dan perpustakaan;

- Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian,

kehumasan, pembinaan jabatan fungsional, dan


evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara

- Menyiapkan sarana dan prasarana untuk


pengembangan sumber daya manusia

- Melaksankan pengelolaan pemakaian asrama, ruang

belajar, aula, laboratorium, ruang makan, perpakiran


dan fasilitas lainnya

- Pengelolaan keamanan, kebersihan, dan keindahan


lingkungan BPSDMD

- Menyiapkan perhitungan kebutuhan barang,

mengadakan, mendistribusikan dan memelihara barang


inventaris kantor;

- Melakukan penatausahaan, pemanfaatan dan


pengamanan barang milik negara/daerah
- Melaksanakan penyusunan Rencana Kebutuhan

Barang Unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan


43

Barang Unit (RPBU)

- Melaksanakan pembayaran tagihan rekening telepon,


listrik, air dan pajak kendaraan bermotor

- Merencanakan penyediaan bahan referensi buku,


majalah, tabloid, koran dan dan sumber bacaan
- Melaksanakan pengaturan, menyimpan dan

memelihara bahan-bahan perpustakaan


- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh pimpinan.
c) Sub Bagian Keuangan

- Merencanakan urusan anggaran dan perbendaharaan


keuangan
- Melaksanakan pengelolaan data perkembangan

realisasi anggaran

- Menyiapkan bahan verifikasi, validasi dan akuntansi


penerbitan surat perintah membayar
- Melaksanakan urusan akuntansi keuangan
- Merencanakan laporan pengelolaan anggaran
- Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan anggaran;

- Merencanakan pembuatan daftar pembayaran


gaji/insentif/tunjangan kesejahteraan pegawai

- Melaksanakan pengumpulan bahan dan pengelolahan


data bidang keuangan

- Melaksanakan pembukuan terhadap semua jenis


pengeluaran
44

- Melaksanakan penyusunan laporan pertanggung-


jawaban keuangan secara berkala

- Melaksanakan penghimpunan dan pendataan aset


bpsdmd

- Melaksanakan pengelolaan, penatausahaan dan


pelaporan aset

- Merencanakan anggaran rutin berkoordinasi dengan


subbagian perencanaan

- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan


oleh pimpinan.
3) Bidang-Bidang
a) Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan
Kelembagaan
Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan

Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan sertifikasi kompetensi di tingkat provinsi dan

kabupaten/kota, kelembagaan, tenaga pengembang

kompetensi, sumber belajar, dan kerjasama antara


lembaga.14
Untuk melaksanan tugas tersebut, Bidang
Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan
mempunyai fungsi:15

14
Ibid.
15
Ibid.
45

- Penyusunan kebijakan teknis dan rencana sertifikasi


kompetensi, akreditasi, pengelolaan kelembagaan,

tenaga pengembang kompetensi, sumber belajar dan


kerjasama

- Pengelolaan lembaga sertifikasi penyelenggara


pemerintahan dalam negeri provinsi

- Pelaksanaan sertifikasi kompetensi di lingkungan


pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
- Pengelolaan kelembagaan, tenaga pengembang

kompetensi, dan sumber belajar

- Penyusunan analisa kebutuhan pendidikan dan


pelatihan
- Pelaksanaan kerjasama antar lembaga, pendidikan

formal, dan pendidikan kepamongprajaan

- Pembinaan, pengkoordinasian, fasilitasi, pemantauan,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan sertifikasi,

pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang


kompetensi, pengelolaan sumber belajar, dan
kerjasama
- Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh pimpinan.
46

Untuk operasional fungsi-fungsi tersebut, Kepala

Bidang dibantu oleh:16

- Kepala Subbidang Sertifikasi Kompetensi


- Kepala Subbidang Pengelolaan Kelembagaan dan

Tenaga Pengembang Kompetensi

- Kepala Subbidang Pengelolaan Sumber Belajar dan


Kerjasama.
b) Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis Inti
Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis Inti

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan

teknis, perencanaan program/kegiatan, pelaksanaan,

pembinaan, fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan


di bidang pengembangan kompetensi teknis inti.17
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Kompetensi Teknis Inti mempunyai fungsi:18

- Penyusunan kebijakan teknis dan perencanaan


program/kegiatan pengembangan kompetensi teknis
inti

- Penyusunan rencana standar perangkat pembelajaran


pemerintahan dalam negeri kompetensi inti bagi

jabatan administrasi penyelenggara urusan

pemerintahan konkuren dan perangkat daerah


16
Ibid.
17
Ibid.
18
Ibid.
47

penunjang

- Penyelenggaraan pengembangan kompetensi inti bagi


jabatan administrasi penyelenggara urusan

pemerintahan konkuren dan perangkat daerah


penunjang

- Pembinaan, pengkoordinasian, fasilitasi, pemantauan,


evaluasi, dan pelaporan pengembangan kompetensi inti

bagi jabatan administrasi penyelenggara urusan

pemerintahan konkuren dan perangkat daerah


penunjang
- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh pimpinan.

Untuk operasional fungsi-fungsi tersebut, Kepala

Bidang dibantu oleh:19


- Subbidang Jabatan Administrasi Urusan Pelayanan
Dasar
dan Pilihan
- Subbidang Jabatan Administrasi Non-Pelayanan Dasar

- Subbidang Jabatan Administrasi Perangkat Daerah


Penunjang.
c) Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis Umum dan
Fungsional
Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis Umum
dan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
19
Ibid.
48

penyusunan kebijakan teknis, perencanaan

program/kegiatan, pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi,

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pengembangan kompetensi umum dan pilihan bagi jabatan

administrasi penyelenggara urusan konkuren, dan


penyelenggara urusan pemerintahan umum,serta jabatan
fungsional.20
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Pengembangan Kompetensi Teknis Umum Dan
Fungsional mempunyai fungsi:21
- Penyusunan kebijakan teknis dan perencanaan
program/kegiatan pengembangan kompetensi teknis
umum, pilihan, dan urusan pemerintahan umum bagi
jabatan administrasi, serta jabatan fungsional
- Penyusunan standar perangkat pembelajaran
pemerintahan dalam negeri kompetensi umum, pilihan,
urusan pemerintahan umum bagi jabatan administrasi,
dan jabatan fungsional
- Penyelenggaraan pengembangan kompetensi umum,
pilihan, serta urusan pemerintahan umum bagi jabatan
administrasi dan jabatan fungsional
- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh pimpinan.

Untuk operasional fungsi-fungsi tersebut, Kepala

20
Ibid.
21
Ibid.
49

Bidang dibantu oleh:22


- Subbidang Pengembangan Kompetensi Teknis Umum
- Subbidang Pengembangan Kompetensi Teknis Pilihan
- Subbidang Pengembangan Kompetensi Jabatan
Fungsional
d) Bidang Kompetensi Manajereial
Bidang Kompetensi Manajerial mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, perencanaan
program/kegiatan, pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pengembangan kompetensi pimpinan Tingkat Tinggi,

jabatan pimpinan Tingkat Menengah, dan Jabatan


Pimpinan Tingkat Dasar.23
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang
Kompetensi Manajerial mempunyai fungsi:24
- Penyusunan kebijakan teknis dan perencanaan
program/kegiatan pengembangan pimpinan Tingkat
Tinggi, jabatan pimpinan Tingkat Menengah, dan
Jabatan Pimpinan Tingkat Dasar
- Penyusunan standar perangkat pembelajaran
pemerintahan dalam negeri bagi pimpinan Tingkat
Tinggi, jabatan pimpinan Tingkat Menengah, dan
Jabatan Pimpinan Tingkat Dasar
- Pelaksanaan seleksi/rekrutmen calon peserta diklat
kompetensi jabatan manajerial
- Penyelenggaraan pengembangan kompetensi bagi
22
Ibid.
23
Ibid.
24
Ibid.
50

pimpinan Tingkat Tinggi, Jabatan pimpinan Tingkat


Menegah, dan Jabatan Pimpinan Tingkat Dasar
- Pembinaan, pengkoordinasian, fasilitasi, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan pengembangan kompetensi
pimpinan Tingkat Tinggi, jabatan pimpinan Tingkat
Menegah, dan Jabatan Pimpinan Tingkat Dasar
- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh pimpinan.

Untuk operasionalisasi fungsi-fungsi tersebut,


Kepala Bidang Kompetensi Manajerial dibantu oleh:
- Kepala Subbidang Manajerial Tingkat Tinggi
- Kepala Subbidang Manajerial Tingkat Menengah
- Kepala Subbidang Manajerial Tingkat Dasar

B. Hasil Penelitian
1. Strategi Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis Umum Dan
Fungsional Dalam Meningkatkan Efektivitas Kegiatan Diklat
KTAS Tahun 2021
a. Strategi
1) Penempatan Misi
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan Bapak Mustafah Ramadhan selaku KASUBBID
TEKNIS UMUM, beliau menjelaskan bahwa:
“Ya sudah sesuai, karena untuk penempatan misi ini
disesuaikan dengan tujuan dari diadakannya kegiatan Diklat
KTAS, yang mana tujuan diselenggarakannya ini telah
51

disebutkan di buku Pedoman Diklat KTAS Tahun 2021.”25

2) Merumuskan Kebijakan
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan Bapak Mustafah Ramadhan selaku KASUBBID
TEKNIS UMUM, beliau menjelaskan bahwa:

“Ya jadi kalau untuk merumusan kebijakan ini sudah


sesuai, karena sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Administrasi Sekolah menyatakan bahwa kompetensi seorang
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (KTAS) adalah
kompetensi kepribadian, sosial, teknis, dan manajerial. Maka
dari itu pentingnya kegiatan Diklat ini guna untuk
mengembangakan kemampuan serta menambah
pengetahuan.”26

Dari hasil beberapa wawancara diatas, maka peneliti


dapat menarik kesimpulan bahwa dari penempatan misi yang
dijalankan sudah sesuai sebagaimana dengan tujuan dari
diadakannya kegiatan Diklat KTAS tersebut serta dalam
merumusan kebijakan juga sudah sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Administrasi Sekolah.
b. Pengembangan SDM
1) Pengetahuan
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan Bapak Mustafah Ramadhan selaku KASUBBID
TEKNIS UMUM, beliau menjelaskan bahwa:

25
Mustafa Ramadhan, KASUBBID TEKNIS UMUM, Wawancara tanggal 28 maret
2022.
26
Ibid.
52

“Cara untuk mengembangkannya yakni dengan


mengikuti pendidikan Diklat KTAS 2021 ini, sehingga peserta
nantinya dapat mengetahui dan paham perihal tugas
dibagian Kepala Tenaga Administrasi Sekolah”.27

2) Keterampilan
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan Bapak Mustafah Ramadhan selaku KASUBBID
TEKNIS UMUM, beliau menjelaskan bahwa:

“Sejalan dengan yang saya jelaskan tadi, cara untuk


meningatkan keterampilannya yakni dengan peserta dapat
memahami tujuan dari Diklat KTAS ini, banyak dari peserta
yang kurang mengetahui perihal tugas-tugas dari Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah. Ketika mereka telah memahami
tujuan nya maka mereka dapat lebih mengembangkan lagi
keterampilan yang mereka punya. Misal mereka hanya mahir
di bagian mengoordiansi administrasi pembelajaran saja,
sedangkan Standar Administrasi Sekolah yakni seperti yang
dijelaskan di Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 24 Tahun
2008. Maka dari itu, harapan kami ketika mereka telah
menyelesaikan diklat ini dan kembali ke instansi mereka
masing-masing, mereka sudah bisa menerapkan pengetahuan
yang mereka dapat dari Diklat KTAS ini.”28

Dari hasil beberapa wawancara diatas, maka peneliti


dapat menarik kesimpulan bahwa untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan peserta yakni dengan
mengikuti kegiatan diklat itu sendiri, dengan tujuan agar
nantinya peserta dapat mengetahui dan memahami perihal
tugas apa saja yang ada pada bagian Kepala Tenaga

27
Ibid.
28
Ibid.
53

Administrasi Sekolah serta dapat mengembangkan lagi


keterampilan yang mereka miliki.
Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang peneliti
lakukan pada tanggal 4 April 2022 bahwasannya untuk
seluruh peserta Diklat KTAS ini berasal dari sekolah-sekolah
yang ada di Sumatera Selatan
c. Efektivitas
1) Kejelasan Tujuan
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan Ibu Dwi Pebriani selaku KASUBBID JABATAN
FUNGSIONAL, beliau menjelaskan bahwa:

“Menurut saya untuk kejelasan tujuan ini sudah


sesuai dengan harapan, karena kita ada evaluasi ada pre test
dan post test. Jadi nantinya dapat terlihat jelas perbedaan
dari hasil diklat kita itu. Yang nilai pre testnya kecil nantinya
meningkat saat post test itu yang terlihat.”29

2) Perumusan Kebijakan
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan Ibu Dwi Pebriani selaku KASUBBID JABATAN
FUNGSIONAL, beliau menjelaskan bahwa:

“Perihal perumusan kebijikan ini menurut saya


sudah sesuai, karena memang kita menyelenggarakan diklat
kita berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan
orang-orang yang memang berkompeten di bidangnya. Jadi,
kita mencari kira-kira materi apa yang cocok untuk diberikan
dan memang untuk peningkatan kualitas Tenaga
Administrasi Sekolah. Jadi, semua dikoordinasikan dari awal
dan nanti pada akhirnya akan terlihat perubahan pada saat
29
Dwi Pebriani, KASUBBID JABATAN FUNGSIONAL, Wawancara tanggal 4
april 2022.
54

yang saya bilang tadi ada post testnya berubah yang dari
hasil pre test kecil pada saat post testnya nilainya agak besar
karena sudah ada perubahan disana.”30

3) Penyusunan Program
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan Ibu Dwi Pebriani selaku KASUBBID JABATAN
FUNGSIONAL, beliau menjelaskan bahwa:

“Dalam perencanan penyusunan program kegiatan


diklat KTAS ini membutuhkan waktu tidak begitu lama,
karena memang sudah ada tahapannya bahwa tahun depan
kita akan mengadakan Diklat ini. Sudah dipersiapkan dengan
matang, jadi pada saatnya yang memang jadwalnya sudah
ditentukan sudah siap.”31

Dari hasil beberapa wawancara diatas, maka peneliti


dapat menarik kesimpulan bahwa dari kejelasan tujuan dan
perumusan kebijakan kegiatan diklat ini sudah sesuai,
sedangkan untuk penyusunan program Dilkat KTAS sendiri
tidak membutuhkan waktu yang begitu lama dalam
merencanakannya karena memang sudah dipersiapkan dengan
matang dan ketika jadwalnya telah ditentukan sudah siap.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Yang Dapat Mempengaruhi


Kegiatan Diklat KTAS Tahun 2021
a. Faktor Pendukung
1) Internal
a) Tim Pengajar/Pemateri
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
30
Ibid.
31
Ibid.
55

lakukan dengan Ibu Dwi Pebriani selaku KASUBBID


JABATAN FUNGSIONAL, beliau menjelaskan bahwa:

“Narasumber atau pemateri yang kita undang itu


harus sesuai dengan kualifikasi Diklat apa yang kita
selenggarakan, disini kebetulan Diklat KTAS kan, tentu
saja memilih narasumber itu ke Dinas Pendidikan. Dinas
pendidikan itukan ada kota, kabupaten dan provinsi.
Karena kita levelnya provinsi otomatis kita minta
narasumbernya dari Dinas Pendidikan Provinsi, nanti
dari Dinas Pendidikan Provinsi dari kepala dinasnya
menunjuk kira-kira siapa yang mau dikirim sebagai
narasumber dari Diklat kita. Biasanya yang dikirim
adalah yang berkompeten seperti pengawas sekolah,
karena pengawas sekolah lebih tau kinerja di sekolah,
kinerja dilapangan. Jadi, otomatis yang menjadi
narasumber adalah yang memang tau kasus atau situasi-
situasi yang ada di lapangan. Dan ini narasumbernya
Dinas Pendidikan Provinsi tapi Pejabat Struktural juga
bisa, Pejabat Struktrual dari Dinas Pendidikan Provinsi
bisa menjadi narasumber. Namun, kembalikan lagi
disesuaikan dengan kemampuannya bisa atau tidak.”32

b) Jadwal dan Penggunan Waktu Kegiatan


Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Ibu Dwi Pebriani selaku KASUBBID
JABATAN FUNGSIONAL, beliau menjelaskan bahwa:

“Ya, kita sebagai panitia itu membuat jadwal


kegiatan harus mengkondisikan dengan lapangan.
Misalnya seperti ini, yang menjadi peserta adalah Kepala
TAS atau TU. Kita lihat ada tidak jadwal meraka yang
tidak bisa diganggu misalnya mereka sibuk pada akhir
semester, kalau akhir semester ini tidak bisa diganggu.
Kita pilihkan jadwal yang kira-kira tidak mengganggu
pekerjaan mereka misalnya di pertengahan semester dan
32
Ibid.
56

itu nanti semuanya dikondisikan atau dikoordinasikan


dengan kepala sekolahnya karena merekakan ada kepala
sekolahnya.”33

c) Penguasaan Materi Pelatihan


Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Bapak Muas Rianto selaku STAFF
KASUBBID TEKNIS FUNGSIONAL, beliau
menjelaskan bahwa:

“Kalau secara pribadi menurut saya itu sudah


sangat menguasai materi tetapi ada beberapa poin di
dalam yang pemeateri ini harus lebih menguasai dari
pada peserta. Jadi, materi harus lebih dikuasai oleh
pemateri agar yang disampaikan pemateri kepada
pesertanya bisa di mengerti maksud dan tujuan apa yang
akan disampaikan dan diberikan pada peserta. Itu yang
harus diperbaiki.”34

d) Sarana dan Prasarana


Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Bapak Muas Rianto selaku STAFF
KASUBBID TEKNIS FUNGSIONAL, beliau
menjelaskan bahwa:

“Kalau secara standar untuk kelengkapan sarana


prasarana untuk kegiatan seminar sekolah ataupun
pendidikan kalau standarisasinya sudah lengkap,
tapikan yang namanya barang pakai itu pasti ada saja
kekurangan misal seperti kasur yang mana itukan ada
yang lama dipakai sampai lupa diganti sprimbetnya, lupa
dicuci seperti alas kasur, bantal itu kan hal biasa. Tapikan

33
Ibid.
34
Muas Rianto, STAFF KASUBBID TEKNIS UMUM, Wawancara tanggal 4 April
2022.
57

kita sebagai panitia di dalam pengelolaan ini sudah


menyiapkan sangat betul. Namunkan ada saja yang
namanya kekurangan tetapi kami berusaha samksimal
mungkin di dalam fasilitas yang diperlukan perserta itu
harus sudah ready.”35

Dari beberapa wawancara diatas, maka peneliti


dapat menarik kesimpulan bahwa untuk faktor pendukung
internal kegiatan diklat ini sudah sesuai, yakni mulai dari
tim pengejar/pemateri, jadwal kegiatan serta sarana dan
prasaran yang disediakan sudah sesuai dengan
standarisasi.
Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang peneliti
lakukan pada tanggal 4 April 2022 bahwasannya untuk
peralatan/perlengkapan yang disiapkan untuk kegiatan
diklat KTAS ini sudah memadai. Seperti Gedung asrama
yang digunakan memang layak sebagai tempat penginapan
peserta selama proses diklat berlangsung, jumlah kelas
yang digunakan dalam kegiatan Diklat KTAS ini juga
memadai, staff yang berkerja dalam kegiatan ini juga
bekerja dengan baik dan metode pembelajaran yang
diterapkan pemateripun mudah dipahami oleh peserta.
2) Eksternal
a) KABAN (Kepala Badan)
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Ibu Dwi Pebriani selaku KASUBBID
JABATAN FUNGSIONAL, beliau menjelaskan bahwa:

“Ya tentunya sudah, karena sebelum kami mau


melaksanakan kegiatan kediklatan apapun contohnya ya
35
Ibid.
58

seperti Diklat Kepala TAS inikan, itu kami harus meminta


izin dahulu kepada pihak Kepala Badan (KABAN).”36

b) Klinik
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Ibu Dwi Pebriani selaku KASUBBID
JABATAN FUNGSIONAL, beliau menjelaskan bahwa:

“Pada masa pandemi covid-19 kita ada kerja


sama dengan klinik. Klinik ini nanti merapid calon
peserta dan memastikan mereka negatif, jika mereka
negatif boleh diasramakan namun bila positif itu akan
dipulangkan. Jadi penting sekali kerja sama ini dengan
klinik dan tentu saja dengan klinik yang diakui,
maksudnya itu sah dia bisa merapid atau tidak.” 37

Dari beberapa wawancara diatas, maka peneliti


dapat menarik kesimpulan bahwa untuk faktor pendukung
eksternal sudah sesuai. Mulai dari mendapatkan izin dari
Kepala Badan (KABAN) serta bekerja sama dengan klinik
yang ditunjuk yang memang sah bisa untuk merapid test.
Hal ini juga sejalan dengan hasil observasi yang
peneliti lakukan pada tangga 4 April 2022 bahwasannya
untuk Tim pemateri yang dibutuhkan memang sesuai
dengan yang diharapakan. Serta Rapid test yang dilakukan
peserta ini sebagian dari aturan atau kebijakan yang telah
dibuat oleh BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan.
b. Faktor Penghambat

36
Dwi Pebriani, Op.cit.
37
Ibid.
59

1) Internal
a) Sarana dan Prasarana
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Bapak Muas Rianto selaku STAFF
KASUBBID TEKNIS FUNGSIONAL, beliau
menjelaskan bahwa:

“Kalau menurut kami selaku panitia


pelaksana/penyelenggara, alat-alat itu sudah ready
semua tapi adakalanya kesalahan teknis ini tanpa kita
sadari itu terjadi misalnya proyektor yang sudah kita
perbaiki namun ada saja kabel-kabelnya yang putus
ataupun sambungan listriknya yang putus. Itukan kan
sebenernya sudah kita siapkan semua tetapi namanya
human erorr dalam suatu pekerjaankan kita tida bisa
memprediksi. Bisa saja itu terjadi contohnya seperti yang
telah saya sebutkan tadi, lalu seperti kusi yang sudah kita
perbaiki tiab-tiba bisa patah tanpa disadari.”38

b) Konsumsi
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Bapak Muas Rianto selaku STAFF
KASUBBID TEKNIS FUNGSIONAL, beliau
menjelaskan bahwa:

“Menurut kami selama yang kami amati untuk


pemesanan makanan atau ketering itu tidak ada kendala
namun karena jarak tempu dari tempat pengantar
produksi barang makanan ini mungkin jauh dari tempat
kita. Bukan terlambat misal setengah jam untuk dibuatnya
tapi mungkin karena keadaan, misalnya macet di jalan
ataupu kendaraan yang dibawa itu rusak. Namun
sepengetahuan saya selama ini tidak ada permasalahan,
bagus semua dan menunya juga kalau menurut
38
Ibid.
60

standarisasi sudah cocok.”39

c) Tim Pengajar
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Bapak Muas Rianto selaku STAFF
KASUBBID TEKNIS FUNGSIONAL, beliau
menjelaskan bahwa:

“Alhamdulillah untuk selama ini pemateri tepat


waktunya hadir tapi ada juga yang misalnya kendala di
lapangan, seperti macet atau kendaraannya rusak pasti
sudah memberi tahu 5 atau 10 menit sebelum
dimulainya suatu kegiatan. Tapi jika dia sudah memberi
tau seperti itu, kita pihak panitia penyelenggara harus
harus menyiapkan untuk penggantinya yakni dosen
sementara sebelum beliau hadir. Ketika beliau hadir,
beliau tetap mengambil alih jam pelajaran tersebut.”40

d) Kemampuan IT Rendah
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Bapak Muas Rianto selaku STAFF
KASUBBID TEKNIS FUNGSIONAL, beliau
menjelaskan bahwa:

“Kalau ini jawabanya agak sedikit membuat saya


termasuk jadi pemikiran saya sendiri selaku pribadi,
karena didalam mengaplikasikan komputer/laptop itukan
seluruh peserta dan pemateri/pengajar harus diwajibkan
menguasai komputer/laptop tersebut harus wajib bisa.
Sedangkan dalam Diklat inikan terdapat beberap peserta
yang memang kurang bisa dalam mengoperasikan
komputer/laptop dan kalau untuk pematerinya tidak ada

39
Ibid.
40
Ibid.
61

yang bermasalah dalam hal pengoperasian


laptop/komputer.”41

e) Tingkat Kehadiran Rendah


Berdasarkan wawancara yang telah peneliti
lakukan dengan Bapak Muas Rianto selaku STAFF
KASUBBID TEKNIS FUNGSIONAL, beliau
menjelaskan bahwa:

“Kalau untuk masalah ini memang ada beberapa


peserta yang terlambat datang ketika dalam proses
pembelajaran di kelas, namun demikian beberapa hari
setelahnya peserta yang terlambat tadi mulai tidak
terlambat lagi. Karena seperti yang diketahui untuk
kehadiran ini ada juga nilainya karena untuk bisa juga
mendukung absensi peserta juga. Jadi, bila terlambat
terus ya nantinya rugi di pesertanya itu sendiri.”42

Dari beberapa wawancara diatas, maka peneliti


dapat menarik kesimpulan bahwa untuk faktor
penghambat internal kegiatan diklat ini sangat berdampak
sekali dalam kegiatan tersebut mulai dari sarana dan
prasarana yang memang telah disediakan/disiapkan
dengan lengkap tapi masih saja terdapat beberapa alat
yang tiba-tiba rusak tanpa disadari, lalu terdapat juga
beberapa peserta yang memang kurang bisa dalam
pengoperasian komputer/laptop.
Hal ini sejalan dengan hasil observasi yang peneliti
lakukan pada tanggal 4 April 2022 bahwasanny selama
diklat berlangsung terdapat kendala pada bagian perlatan
41
Ibid.
42
Ibid.
62

yang digunakan untuk mengajar, lalu adapun peserta yang


sering datang terlambat pada saat proses kegiatan diklat
berlangsung serta peserta juga tidak semuanya bisa dalam
mengoperasikan komputer/laptop.
2) Faktor Ekternal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti
lakukan bahwasannya untuk faktor penghambat eksternal ini
tidak ada.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yakni tentang
Strategi Bidang Teknis Umum dan Fungsional Dalam Meningkatkan
Efektivitas Kegiatan Diklat Kepala Tenaga Administrasi Sekolah Tahun
2021, maka peneliti dapat menganalisa data hasil penelitian dengan teori
sudah ada.
Efektivitas ialah ukuran berhasil tidaknya suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Efektivitas juga merupakan konsep yang penting karena
menggambarkan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasarannya. Untuk meningkatkan efektivitas, maka Kurniawan
mengemukakan tentang ukuran dari efektivitas, yaitu:43
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan
3. Perencanaan yang matang
4. Penyusunan program yang tepat, dan
5. Tersedianya sarana dan prasarana.
Pelakasanaan Diklat ini mengacu pada Peraturan Menteri

43
Agustina Rahmawati, “Efektivitas Program Penyelenggaraan Diklat Sumber
Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah”, Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan
Sosial, Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
63

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Administrasi


Sekolah. Ini menjadi dasar pelaksanaan Diklat Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah Tahun 2021.
Setiap instansi pemerintahan tentunya pasti memerlukan strategi
dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang dilakukan, salah satunya
yakni seperti Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sumatera Selatan. Khususnya yakni Bidang Pengembangan Kompetensi
Teknis Umum dan Fungsional, bidang ini merupakan salah satu bidang
yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Dalam hal ini strategi yang
mereka gunakan yakni Pengembangan SDM.
Pengembanga SDM yang dimaksud oleh Gilley and Steven adalah
meningkatkan knowledge, skills, attidute and behavior dalam
melaksanakan suatu organisasi.44 Dari hasil penelitian di lapangan
indikator tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Analisis Strategi Bidang Kompetensi Teknis Umum dan Fungsional
Dalam Meningkatkan Efektivitas Pada Kegiatan Diklat Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah Tahun 2021.
Setelah melakukan analisa diatas mengenai Strategi Bidang
Pengembangan Kompetensi Teknis Umum dan Fungsional dalam
meningkatkan efektivitas pada kegiatan Diklat Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah, disini strategi yang digunakan adalah
Pengembangan SDM. Berdasarkan dari data yang di dapat dari hasil
penelitian di lapangan bahwa dari beberapa indikator yang disebutkan
diatas ternyata knowlage (pengetahuan) dan skill (keterampilan) yang
ada. Maka, untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
peserta ialah dengan mengikuti kegiatan diklat itu sendiri, dengan
tujuan agar nantinya peserta dapat mengetahui serta memahami
44
Proyono dan Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Zifatama
Publisher, 2009).
64

perihal tugas apa saja yang ada pada bagian Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah serta dapat mengembangkan lagi keterampilan
yang mereka miliki.
Setelah itu, untuk kegiatan Diklat Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah ini juga bisa dikatakan berjalan dengan efektif. Berdasarkan
data yang di dapat dari hasil penelitian di lapangan dapat dilihat dari
kejelasan tujuan dan perumusan kebijakan kegiatan diklat ini sudah
sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan untuk penyusunan
program Diklat Kepala Tenaga Administrasi Sekolah sendiri tidak
membutuhkan waktu yang begitu lama dalam merencanakannya
karena memang sudah dipersiapkan dengan matang dan ketika
jadwalnya telah ditentukan mereka sudah siap.
2. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Yang Dapat
Mempengaruhi Kegiatan Diklat Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
Tahun 2021.
Di dalam pelaksanaan kegiatan Diklat Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah ini tentunya terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi, faktor-faktor yang dimaksud yakni seperti faktor
pendukung (internal-eksternal) dan faktor penghambat (internal-
eksternal). Berdasarkan data yang di dapat dari hasil penelitian di
lapangan bahwa untuk faktor pendukung internal kegiatan diklat ini
sudah sesuai, yakni mulai dari tim pengejar/pemateri, jadwal kegiatan
serta sarana dan prasaran yang disediakan sudah sesuai dengan
standarisasi. Sedangakan untuk faktor pendukung eksternalnya juga
sudah sesuai. Mulai dari mendapatkan izin dari Kepala Badan
(KABAN) serta bekerja sama dengan klinik yang ditunjuk yang
memang sah bisa untuk merapid test.
65

Selanjutnya yakni faktor penghambat internal yakni untuk


faktor penghambat internal kegiatan diklat ini sangat berdampak
sekali dalam kegiatan tersebut mulai dari sarana dan prasarana yang
memang telah disediakan/disiapkan dengan lengkap tapi masih saja
terdapat beberpa alat yang tiba-tiba rusak tanpa disadari, lalu terdapat
juga beberapa peserta yang memang kurang bisa dalam pengoperasian
komputer/laptop. Dan sedangkan untuk faktor penghambat eksternal
kegiatan Diklat Kepala Tenaga Administrasi Sekolah ini tidak ada,
karena memang selama pelaksanaan diklat berlangsung untuk faktor
penghambat eksternal ini tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai