Anda di halaman 1dari 39

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-

Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga bisa menyelesaikan

bahan ajar pembelajaran “Handout Keanekaragaman Hayati”. Shalawat serta

salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan

pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Handout ini merupakan bahan ajar yang disusun untuk memudahkan dan

memungkinkan seorang peserta didik mampu belajar dan menyelesaikan

pembelajarannya secara mandiri. Handout ini masih sangat terbuka dan perlu

terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Dengan demikian, saya sangat

mengharapkan pembaca atau pengguna bahan ajar dapat memberikan kritik,

saran, dan masukan yang membangun untuk menyempurnakannya. Atas

kontribusi yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Mataram, 14 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

PETUNJUK PENGGUNAAN HANDOUT ........................................................... 1

A. Kompetensi Inti .......................................................................................... 1

B. Kompetensi Dasar ...................................................................................... 1

C. Indikator .................................................................................................... 1

D. Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2

A. Pengertian HANDOUT ............................................................................... 2

B. Kelebihan dan Kekurangan HANDOUT ................................................... 2

BAB II CARA KERJA HANDOUT....................................................................... 4

BAB III KEANEKARAGAMAN HAYATI ......................................................... 5

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati ......................................................... 5

B. Tingkat Keanekargaman Hayati................................................................ 5

BAB IVANCAMAN DAN PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI 7

BAB V KARAKTERISTIK TUMBUHAN PAKAN KUPU-KUPU ...................10

BAB VI KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKAN KUPU-KUPU..........................23

BAB VII LATIHAN SOAL ..................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
PETUNJUK PENGGUNAAN HANDOUT

A. Kompetensi inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

B. Kompetensi dasar

3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta

ancaman dan pelestariannya.

C. Indikator

Menjelaskan keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Dan

memberikan contoh keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem,

dilingkungan sekitar.

D. Tujuan Pembelajaran

Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis, mengide

ntifikasi, keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Dan memberikan

contoh keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem, dilingkungan sekitar.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Handout

Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita atau surat

lembaran. Handout termasuk media cetak yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di

atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar.Handout juga merupakan suatu bentuk

bahan ajar cetak yang berisi uraian materi, pernyataan, dan soal-soal untuk dijadikan

pengevaluasian kepada siswa, agar dapat belajar mandiri serta latihan soal yang sudah

dicantumkan pada handout tersebut. Oleh karena itu bahan ajar yang dibuat dapat

digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Handout juga berfungsi sebagai pelengkap materi ajar. Meskipun pelengkap,

tidak berarti handout dapat dikembangkan begitu saja. Ada rambu-rambu yang harus

diikuti jika kita ingin mendapatkan handout yang baik. Sedangkan manfaat utama

handout adalah melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku

teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handout dapat berisi penjelasan singkat

tentang suatu materi bahasan, dan latihan soal.

B. Kelebihan dan kekurangan Handout

Adapun kelebihan menggunakan handout sebagai bahan ajar yaitu lebih

ekonomis, praktis, sebagai panduan siswa untuk belajar, dapat merangsang rasa ingin

tahu dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan pengetahuan siswa dalam kegiatan

belajar, dapat memudahkan guru dalam proses mengajar, dapat memberikan evaluasi

dalam pembelajaran siswa, Mendorong keberanian siswa untuk berprestasi, siswa lebih

2
lebih fokus, dan dapat membantu meningkatkan daya ingat siswa dalam materi

pembelajaran.

Sedangkan kekurangan menggunakan handout proses pencetakan cukup lama,

bagian pembelajaran dirancang sedemikian rupa, cepat rusak ataupun hilang, sulit

menampilkan gerak dan suara, bagian-bagian pelajaran harus dirancang sedemikian rupa,

terlalu praktis, dan bisa dijadikan sebagai mainan.

3
BAB II

CARA KERJA HANDOUT

Pada bagian cara kerja Handout untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

memberikan contoh keanekaragaman tingkat gen,spesies,dan ekosistem, dilingkungan

sekitarnya, sehingga ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa untuk

meningkatkan pengetahuan siswa antara lain :

1. Siswa diminta untuk dapat memahami materi keanekaragaman hayati

2. Siswa dapat mengetaui apa saja tumbuan pakan kupu-kupu

3. Siswa dapat membedakan karakteristik tumbuhan pakan kupu-kupu

4. Siswa dapat mengetahui klasifikasi masing-masing tumbuhan

5. Siswa diminta untuk dapat mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan

sekitar

6. Siswa dapat menyelesaikan latihan soal

4
BAB III

KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang

menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya.

Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan

berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah.

Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan

yang memengaruhi fenotip (ekspresi gen).

B. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Adapun beberapa tingkat Keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 yaitu sebagai

berikut:

a. Tingkat keanekaragaman gen

Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis

atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya

susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip

(penampakan luar) suatu makhluk hidup Keanekaragaman gen menunjukkan

adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut

mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan

pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Variasi

dalam spesies ini disebut varietas.

5
b. Tingkat keanekaragaman spesies atau jenis

Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada

mahluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis pada mahluk hidup yang termasuk

pada satu keluarga (family) lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati

daripada perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman jenis

dapat dilihat dari buga kertas. Ada Bunga kertas ungu,bunga kertas putih dan

bunga kertas jingga.

c. Tingkat keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas

yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat.

Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan

keanekaragaman jenis (spesies). Contoh keanekargaman ekosistem sawah, hutan,

dan pantai.

6
BAB IV

ANCAMAN DAN PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Tingginya keanekargaman hayati yang dimiliki Indonesia memang dinilai sangat

menguntungkan karena banyak di antara jenis hayati yang ada memiliki manfaat sebagai

bahan obat, bahan bangunan, bahan dasar industri, maupun bahan-bahan lain yang sangat

diperlukan baik oleh Indonesia sendiri maupun oleh negara lain. Jenis-jenis lain yang

secara langsung tidak atau kurang bermanfaat bagi kehidupan manusia pun ternyata

sangat penting untuk mendukung kehidupan jenis hayati yang diperlukan oleh manusia.

Berbagai kegiatan manusia juga menyebabkan beberapa kelompok hayati menjadi rawan

mengalami kepunahan seperti :

a. Kegiatan tersebut berupa pemanfaatan secara besar-besaran sampai

melampaui daya reproduksinya.

b. Kegiatan lain adalah penebangan kayu yang menyebabkan terjadinya

fragmentasi hutan. Sehingga jenis-jenis hayati yang hanya dapat hidup di

tengah rimba tidak dapat bertahan hidup karena kehilangan habitat.

Contohnya adalah orang utan (Pongo pygmeaus). Orang utan merupakan

primata arboreal, yaitu jenis kera besar yang habitatnya adalah pepohonan

dengan kanopi yang lebat. Akibat fragmentasi habitat, orang utan terpaksa

tidak lagi hidup di kanopi hutan, tetapi tergusur dari habitat aslinya dan hidup

di permukaan tanah yang sangat kurang akan bahan makanan. Kakinya yang

tidak dirancang untuk berjalan pun terpaksa digunakannya untuk menapak di

lantai hutan.

7
c. Upaya manusia dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati seringkali

menimbulkan ancaman karena manusia dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan hidupnya, terkadang melakukan hal-hal yang tidak terkendali,

seperti tindakan eksploitasi alam dengan tidak memikirkan akibat negatifnya

menjadi ancaman bagi berbagai jenis hayati yang ada.

d. Pada bidang pertanian, manusia seringklali menggunakan insektisida dan

pestisida secara berlebihan. Penggunaan insektisida memang dapat

meningkatkan produksi pertanian, asalkan dalam dosis dapat. Tetapi, jika

dosisnya berlebihan akan menyebabkan rusaknya keanekaragaman hayati

karena ikut meracuni organisme nontarget.

e. Penebangan liar juga menyebabkan ekosistem hutan terganggu. Akibatnya

berpotensi menimbulkan berbagai bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

Begitu pula dengan usaha mengubah fungsi hutan untuk industrialisasi. Selain

itu, sistem ladang berpindah yang dilakukan oleh penduduk lokal juga dapat

merusak tanaman, hewan, dan struktur tanah.

f. Perburuan liar juga merupakan ancaman serius bagi keanekaragaman hayati.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa hutan merupakan habitat yang

nyaman bagi beberapa hewan dan tumbuhan tertentu. Tetapi jika manusia

melakukan perburuan liar, maka berbagai jenis hewan akan mati. Apabila

kegiatan berburu tersebut berlangsung terus menerus maka hewan-hewan yag

diburu tersebut akan semakin berkurang populasinya sehinga terancam punah.

g. Di ekosistem perairan, penangkapan ikan dengan alat-alat modern juga

merupakan ancaman bagi keanaekaragaman hayati.

8
Sedangkan Untuk mengatasi berbagai kerusakan yang mengancam ekosistem dan

keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, manusia melakukan berbagai tindakan.

Tindakan tersebut meliputi penebangan hutan dengan terencana, reboisasi, pengendalian

hama dengan hewan predator, dan berbagai usaha pelestarian lainnya, yatu:

a. Penebangan hutan yang dilakukan dengan terencana (sistem tebang pilih)

akan dapat mengurangi resiko bencana alam akibat penebangan liar.

Penebangan tersebut kemudian diikuti dengan reboisasi atau penanaman

kembali. Reboisasi merupakan suatu cara untuk melestarikan keanekaragaman

hayati dengan menanam kembali berbagai jenis pohon.

b. pengendalian hama dengan hewan predator juga merupakan solusi menjaga

kelestarian hayati. Pengendalian hama de ngan hewan predator lebih aman

jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida dan insektisida., karena tidak

menggangu keseimbangan ekosistem.

c. Pelestarian secara in situ adalah pelestarian jenis-jenis hayati di dalam habitat

aslinya. Contohnya adalah dengan mendirikan cagar alam. Perburuan liar,

kegiatan manusia yang mengganggu keanekaragaman hayati. Sedangkan

secara ex situ pelestarian tersebut dilakukan di luar habitatnya, misalnya

dengan penangkaran. Dengan penangkaran ini, berbagai jenis hewan yang

sulit berkembang biak di habitat aslinya akan dibantu untuk berkembangbiak.

Contohnya adalah penangkaran harimau di kebun binatang Ragunan, dan lain-

lain.

9
BAB V

KARAKTERISTIK TUMBUHAN PAKAN KUPU-KUPU

Keanekaragaman hayati bermanfaat sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup

lainnya. Adapun karakteristik tumbuan yang menjadikan sebagai sumber pakan kupu-

kupu yang terdapat dilingkungan sekitar, antara lain:

1. Bunga Kertas Ungu (Bougainvillea spectabilis)

Habitat tumbuhan ini pada tempat terbuka dan terkena sinar matahari lansung.

Bunga kertas ungu (Bougainvillea spectabilis), bunga kertas termasuk perdu atau

liana memanjat dengan tinggi mencapai 15 m, diameter 5–8 mm, bercabang dan

berduri tajam. Daun tunggal, bertangkai, tersusun berhadapan, bentuk bundar telur

hingga jorong dan bertepi rata, seludang bunga merupakan suatu bentuk khusus dari

daun pelindung yang berwarna merah menyala, merah jambu sampai merah pucat.

Bunga sesungguhnya berukuran kecil, warna putih, bentuk tabung yang terdapat di

dalam seludang bunga. Dengan ciri-ciri batang berkayu, memiliki duri, daun

berwarna hijau, tebal, berbentuk oval dengan ujung daun runcing. Bunga ini muncul

di ketiak daun dengan bentuk majemuk. Bunga kertas berwarna mencolok dan selalu

mekar sepanjang hari. Kelopaknya ada yang berlapis dan ada yang tidak. bentuk

kelopaknya yang terbuka lebar sehingga banyak dikunjungi serangga dari berbagai

jenis seperti kupu-kupu. Adapun spesies kupu-kupu yang mengunjungi bunga kertas

seperti Papilio demoleus.

10
Gambar 2.1 Bunga Kertas Ungu (Bougainvillea spectabilis)

2. Bunga Tembelekan (Lantana camara)

Habitat bunga tumbuh di lingkungan tropis sampai semak belukar. Bunga

Lantana camara, tanaman perdu dengan tinggi 1–4 m, terkadang tumbuh memanjat

tak beraturan memiliki ciri-ciri seperti kelopak bunga berambut dipermukaan

luar, memiliki berbagai warna bunga, panjang mahkota sekitar 10-14 mm, benang sari

berpasangan, melekat pada tingkat yang berbeda pada permukaan bagian dalam

mahkota dan putik berbulu, daun berbentuk oval, ujung meruncing, tepi daun

bergerigi, dan permukaan daun agak kasar, berwarna hijau, ukuran 2,8–11×1,5–7 cm;

panjang tangkai daun 0,5–1,4 cm; ranting 4-siku, jarang tersebar, pendek, duri

bengkok biasa ditemukan pada ranting penumpu daun. Bunga tersusun dalam

kelompok, berdiameter 2–3 cm; kelopak berambut di permukaan luar; panjang

mahkota sekitar 10–14 mm, berambut di permukaan luar, benang sari berpasangan,

melekat pada tingkat yang berbeda pada permukaan bagian dalam tabung mahkota,

putik berbulu. Buah berbentuk bulat, jorong atau bulat telur, diameter 6–8 mm. Biji

tertutup dalam endokarpa yang keras. Bunga ini sering dikunjungi oleh kupu-kupu

dari family Nymphalidae. dari Yphthima horsfieldii.

11
Gambar 2.2 Bunga Tembelekan (Lantana camara)

3. Jeruk (Citrus sp)

Tanaman Jeruk nipis Citrus aurantifolia memiliki ciri-ciri, batang berkayu,

berduri, dan keras. Sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam.

Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan

tepi bergerigi. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau

dan lebar. Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di

ujung batang kelopak bunga berbentuk seperti mangkok berwama putih kekuningan.

Larva kupu-kupu sangat menyukai daun muda dari tanaman jeruk nipis. jenis ulat

yang dikategorikan monofag yang hanya suka dengan satu jenis tumbuhan inang

adalah larva kupu-kupu dari famili Papilio dari Papilio nephelus, yang bergantung

pada tumbuhan dari marga Citrus.

Gambar 2.3 Tanaman Jeruk (Citrus sp)

12
4. Jotang Kuda (synedrella nodiflora)

Tumbuhan synedrella nodiflora,ini mempunyai ciri-ciri bercabang menggarpu

yang berulang-ulang dan memiliki bongkol bersama-sama. jenis terna semusim yang

tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 1,5 meter atau berbaring pada pangkalnya.

Tumbuhan ini mempunyai ciri-ciri bercabang menggarpu yang berulang-ulang dan

memiliki bongkol bersama-sama. Jenis ini mempunyai daun pelindung berbentuk

bundar telur memanjang yang berujung runcing dan berambut kaku. Synedrella

nodiflora memiliki bunga tepi 4-8 buah dengan pita kuning bertajuk 2-3 dan

panjangnya +2 mm. Sedangkan bunga cakramnya serupa tabung sejumlah 6-18 buah

yang berwarna kuning muda dengan tajuk berwarna kuning cerah. Ciri lain tumbuhan

ini adalah tabung kepala sarinya berwarna coklat kehitaman. Tumbuhan ini

mempunyai buah keras dengan dua macam bentuk, bentuk pertama yaitu buah dari

bunga tepi berbentuk sangat pipih, bersayap, dan bergerigi runcing di tepi dan

ujungnya. Sedangkan bentuk kedua adalah buah dari bunga cakram berbentuk sempit

panjang dimana ujung-ujungnya terdiri dari 2-4 jarum. Adapun panjang buahnya

adalah +0,5 cm. Pada tumbuhan pakan dari jatong kuda menjadi pakan kupu-kupu

jenis Hypolimnas bolina.

Gambar 2.4 Tumbuhan Jatong Kuda (synedrella nodiflora)

13
5. Pucuk Merah (Syzygium Oleana)

Pucuk merah merupakan jenis tanaman perdu. Dengan ciri-ciri batang berkayu,

daun memanjang, ujung daun runcing, permukaan daun halus, mengkilat, tepi daun

rata, jika diremas daunnya akan mengeluarkan bau yang khas. Daun pada tanaman

pucuk merah memiliki warna hijau kuning, orange, dan merah. Ukuran daun pucuk

merah ± 6 cm dan lebar ± 2 cm dengan pertulangan daunnya menyirip, bunga

majemuk tersusun dalam malai berkarang terbatas. Pucuk merah merupakan suatu

tanaman perdu yang berdaun selalu hijau, kaya akan fenol, flavonoid antioksidan, dan

asam betulinic. Ciri khas dari jenis tumbuhan ini jika diremas akan mengeluarkan

roma khas. Bagian daun diserang ulat bulu Macrothylaricia rubi, Ulat/ larva dari ordo

Lepidoptera dan famili Lasiocamidae.

Gambar 2.5 Pucuk Merah (Syzygium Oleana)

14
6. Pancar Air (Impatiens balsamina)

Pada bunga Impatiens balsamina atau bunga pacar air merupakan tanaman terna

berakar serabut, tegak, berbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna hijau

kekuningan, tinggi 30-80 cm. Pacar air mempunyai daun tunggal, tersebar,

berhadapan atau dalam karangan, daun lanset memanjang, pinggirnya bergerigi,

ujung meruncing, tulang daun menyirip, ujung daun runcing. Tumbuhan ini juga

memiliki aneka macam warna bunga, ada yang putih, merah, ungu, kuning, jingga.

Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Memiliki buah berwarna

hijau pada saat muda dan berwarna kuning jika sudah tua, bentuk buah kapsul bulat

lonjong, ujung buah runcing, dan warna biji berwarna hitam. Adapun kupu-kupu yang

berkunjung untuk menghisap nektar pada tumbuhan tersebut yaitu dari Family

Papilionidae dan Pieridae dari ordo Lepidoptera.

Gambar 4.6 Bunga Pancar Air (Impatiens balsamina)

15
7. Kencana Ungu atau Pletekan (Ruellia tuberosa L)

Jenis bunga ini mudah tumbuh pada berbagai kondisi ligkungan seperti lansung

mendapat cahaya matahari ataupun ternaung. Ruellia tuberosa L. memiliki tangkai-

tangkai bunga berkumpul membentuk rangkaian dengan batang berkayu, daun

berbentuk lanset, permukaan daun mengkilat, halus, tebal, dan berwarna hijau tua.

Bunga Ruellia ungu berbentuk terompet, berwarna biru metalik hingga ungu. Spesies

kupu-kupu yang banyak hinggap ditumbuhan Ruellia tuberosa L dari spesies Zizina

Otis yang dimana kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan dan berinteraksi

dengan berbagai inang.

Gambar 2.7 Bunga Kencana Ungu atau Pletekan (Ruellia tuberosa L)

8. Bunga Sepatu Hibiscus rosasinensis

Habitat tanaman ini hidup di hutan hujan tropis dan subtropis, jenis ini tumbuh

dengan baik di tempat yang terbuka, lembab,dan terkena cahaya matahari lansung.

Tanaman ini termasuk kedalam perdu dengan tinggi mencapai 5 m, batang keras,

berkayu, bentuk bulat, diameter mencapai 10 cm, batang muda berwarna ungu dan

batang tua berwarna putih kotor. Daun tunggal, tersusun berseling, bentuk bundar

telur, berwarna hijau hingga hijau kecokelatan, ukuran 4–15 x 2,5–10 cm, ujung

meruncing, tepi bergerigi kasar dan pertulangan daun menjari. Bunga tunggal,

bertangkai, bentuk lonceng, muncul di ketiak daun, daun mahkota 5 dan berbentuk

16
bundar telur terbalik, warna merah, merah muda, jingga hingga kuning; daun kelopak

5–6, kelopak tambahan berjumlah 6–9, bentuk tabung hingga setengah bercangap;

tangkai sari panjang dan memiliki 5 kepala putik. Bakal buah menumpang dan

memiliki 5 ruang. Buah kecil, bentuk lonjong, diamater 4 mm; buah muda berwarna

putih dan berubah menjadi cokelat saat tua. Biji pipih dan berwarna putih. Bunga

Hibiscus rosa sinensis yang dikunjungi oleh kupu-kupu dengan bentuk daunnya agak

lebar, tipis, bagian pangkalnya agak meruncing. Bunga kembang sepatu tumbuh

sendirian, letaknya pada ketiak daun, dan warnanya bervariasi merah muda sampai

merah. Jenis kupu-kupu Pachliopta aristolochiae sering terlihat mengunjungi bunga

majemuk seperti bunga sepatu.

Gambar 2.8 Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)

9. Kersen Muntingia calabura

Bunga kersen Muntingia calabura, karakterstik pohon tanaman kersen bisa

mencapai ketinggian 12m. namun pada umumnya hanya dapat mencapai ketinggian

3-6m, bunga kersen muncul dari ketiak daun kersen, daun kersen berbentuk lonjong,

ujung lancip, berbulu, tepi daun bergerigi, permukaan daun agak kasar, dengan

batang berkayu. Bunga kersen yang telah mekar memiliki mahkota bunga berwarna

putih dan kelopak bunga berwarna hijau, bunga tanaman kersen merupakan bunga

sempurna. Bunga tumbuhan kersen terletak pada satu tangkai, bunga kersen

17
dijadikan sebagai pakan kupu-kupu dewasa dengan cara menghisap nectar bunga

tersebut. Kupu-kupu yang menjadikan tumbuhan kersen sebagai tumbuhan pakannya

yaitu spesies dari Arhopala pseudocentaurus dan Eupleo mulciber .

Gambar 2.9 Bunga Kersen (Muntingia calabura)

10. Babadotan (Ageratum conyzoides)

Jenis tanaman ini hidup di lingkungan terbuka, tanaman babadotan yang sering

dihinggapi oleh kupu-kupu. Tanaman ini tumbuh tegak atau sebagian bawahnya

berbaring dengan tinggi berkisar 30-90 cm, serta bercabang, memiliki ciri-ciri akar

jenis tunggang, batang tanaman ini berbentuk silindris, bercabang dan ditumbuhi

rambut halus, tepi daun tanaman ini tidak rata dan membentuk seperti gerigi, bunga

bandotan tergolong bunga majemuk, sedangkan buah bandotan berukuran kecil

dengan warna putih kehitaman. Bandotan merupakan tumbuhan yang tergolong ke

dalam famili Asteracea. Tumbuhan ini adalah tumbuhan tahunan, tumbuh tegak,

bercabang-cabang. Batang dan daunnya ditutupi rambut putih kecil, bunganya

berwarna ungu dan putih. Tumbuhan ini yang sering dihinggapi oleh kupu-kupu

karena kupu-kupu hinggap ditumbuhan yang berbunga yang menghasilkan nektar

yang menjadi pakannya. Kupu-kupu yang hinggap pada tumbuhan tersebut dari famili

Pieredae spesies Letopsia nina.

18
Gambar 2.10 Babadotan (Ageratum conyzoides)

11. Pisang (Musa paradiciaca)

Musa paradiciaca tumbuh pada iklim tropis maupun subtropics, ciri-ciri dari

tanamn ini yaitu batang semunya tumbuh mengelompok dalam rumpun, daunnya

lebar, tebal, permukaan daun mengkilat, berwarna hijau, dengan permukaan bawah

daun berwarna putih kehijauan, halus, tepi daun rata, helainya berbentuk lonjong-

lanset, tangkai daun panjang dan membentuk batang semu.Perbungaan pada ujung

batang, menjulur, keluar dari ujung batang semu. Tanaman Mussa paradisiaca pada

bagian daunnya tempat melekatnya larva kupu-kupu dan sarang ulat gulung daun

pisang seperti gambar diatas dan jenis kupu-kupu dari Erionota thrax dan Faunis

canens.

Gambar 2.11 Pisang (Musa paradiciaca)

12. Sidaguri (Sida rhombifolia)

Jenis tumbuhan ini mudah tumbuh liar di daerah berumput dan ditepi jalan yang

merupakan jenis tanaman yang tumbuh dengan baik didaerah tropis. Bunga sidaguri

19
sebagai tanaman inang kupu-kupu dengan Morfologi tanaman yaitu batang

bercabang, banyak bulu-bulu kecil yang rapat tumbuh di batang dan daun. Memiliki

Warna putih-hijau. Mempunyai Daunnya tunggal, letaknya berseling, tepinya

bergerigi, ujungnya runcing dengan bulu yang rapat, dengan pertulangan menyirip.

Bagian bawah daun tumbuh bulu pendek dengan warna abu-abu, dan berukuran 1-4

cm x 1-1,5 cm. Model bunga termasuk tunggal, warnanya kuning cerah. Benang sari

tumbuh bersamaan membentuk tabung dari dasar bunga. Mahkota bunga hijau,

ujungnya melengkung. Bunga tumbuh dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang,

dan layu tiga jam kemudian. Buah sidaguri mengandung ruang/kendaga 8-10 buah,

dan memiliki diameter 6-7 mm dan sewaktu sudah tua berwarna hitam. Akarnya

Berwarna putih Tanaman ini memiliki rasa manis, pedas dan sejuk. Bagian bawah

hijau pucat atau hijau abu-abu, permukaan daun kasar, pada bagian bawah daun anak

tulang daun menonjol keluar. Tumbuhan ini sebagai pakan kupu-kupu jenis

Hypolimnas bolina jantan.

Gambar 2.12 Sidaguri (Sida rhombifolia)

20
13. Pecut Kuda

Perdu dengan tinggi 2–3 m. Batang berwarna hijau dan berbentuk 4 sisi. Daun

tersusun berhadapan, bentuk lonjong sampai bundar telur, pangkal daun secara

bertahap mengecil menjadi tangkai daun bersayap, dan warna daun hijau gelap.

Bunga majemuk, tersusun dalam poros bulir yang memanjang seperti pecut, panjang

4–20 cm, warna ungu atau biru keunguan, kelopak bunga terletak pada sebuah

tangkai berwarna hijau dan bersisik; mahkota berjumlah 5 atau ganjil dengan lebar

0,7 cm, dan kuncup mekar berurutan dari bawah hingga ujung tangkai, berbunga

sepanjang tahun. Tumbuhan ini sering dijumpai kupu-kupu yang termasuk pada

family Nypahalidae dari jenis Ideopsia juventa.

Gambar 2.13 Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicencis L. )

14. Tanaman Paliasa (Kleinhovia hospital L.)

Pohon dengan tinggi mencapai 20 m, batang berwarna putih dengan garis-garis

granular, lentisel tersusun dalam garis yang memanjang dan daun gugur pada bulan

Oktober-November, daun tunggal berbentuk hati, tekstrur tipis, panjang tangkai daun

8-16 cm, dengan ranting abu-abu kehijauan dan berambut, batang berkayu. Daun

paliasa bertangkai panjang, helaian daun paliasa berbentuk jantung lebar, daun

21
bertulang menjari. Bagian yang dimakan oleh larva yaitu bagian tengah permukaan

daun serta tepi daun. Larva rame-mawar yang memakan daun tanaman paliasa yang

berwarna coklat gelap yang menjadi imago jenis Pachliopta aristolochiae.

Gambar 2.14 Tanaman paliasa (Kleinhovia hospital L.)

15. Bunga Taiwan (Cuphea hyssopifolia)

Tumbuhan ini hidup di tempat yang terbuka dan semak belukar yang lembab dan

terkena sinar matahari penuh. Bunga taiwan ungu tergolong perdu bergerombol

dengan tinggi mencapai 50 cm, daun majemuk, menyirip, dan tersusun berhadapan.

Anak daun berukuran kecil, bentuk lonjong, ujung daun lancip, dan berwarna hijau

mengkilat, permukaan bawah kasar, bunga berwarna putih hingga ungu berbentuk

tabung, muncul diketiak daun dan ujung batang. Yang menjadi larva jenis kupu-kupu

Doleschallia bisaltide.

Gambar 2.15 Bunga taiwan (Cuphea hyssopifolia)

22
BAB VI

KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKAN KUPU-KUPU

1. Bunga Kertas Ungu (Bougainvillea spectabilis)

Klasifikasi:

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Nyctaginaceae

Genus : Bougainvillea

Spesies : Bougainvillea spectabilis

2. Bunga Tembelekan (Lantana camara)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Class : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Lamiales

Famili : Verbenaceae

Genus : Lantana

Spesies : Lantana camara

3. Tanaman Jeruk (Citrus sp)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

23
Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rutales

Family : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus sp.

4. Tumbuhan Jatong Kuda (synedrella nodiflora)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Synedrella

Spesies : Synedrella nodiflora (L.)

5. Pucuk Merah (Syzygium Oleana)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi :Tracheophyta

24
Sub divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzygium P

Spesies : Syzygium Oleana

6. Bunga Pancar Air (Impatiens balsamina)

Klasifikassi:

Regnum : Plantae

Division : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Sub Kelas : Dialypetalae

Ordo : Sapindales

Family : Balsaminaceae

Genus : Impatiens

pesies : Impatiens balsamina L.

7. Bunga Kencana Ungu atau Pletekan (Ruellia tuberosa L)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Super Divisi : Spermatophyta

25
Kelas : Dicotyledoneae

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Ruellia

Spesies : Ruellia tuberosa L.

8. Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Species : Hibiscus rosa sinensis L.

9. Bunga Kersen (Muntingia calabura)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Elaeocarpaceace

Genus : Muntingia

26
Spesies : Muntingia calabura L.

10. Babadotan (Ageratum conyzoides)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Ageratum

Spesies : Ageratum conyzoides

11. Pisang (Musa paradiciaca)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradiciaca L.

12. Sidaguri (Sida rhombifolia)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

27
Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Sida

Spesies : Sida rhombifolia

13. Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicencis L. )

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Lamiales

Famili : Verbenaceae

Genus : Stachytarpheta

Spesies : Stachytarpheta jamaicencis (L. )

14. Tanaman Paliasa (Kleinhovia hospital L.)

Klasifikassi:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Mal xales

Familia : Sterculiaceae

Genus : Kleinhovia

28
Spesies : Kleinhovia hospital L.

15. Bunga Taiwan (Cuphea hyssopifolia)

Klasifikassi:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Lythraceae

Genus : Cuphea

Spesies : Cuphea hyssopifolia

29
BAB VII

LATIHAN SOAL

1. Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen adalah….

A. Bunga kertas ungu,bunga kertas putih dan bunga kertas jingga

B. Bunga kertas ungu, pecut kuda dan bunga kencana ungu

C. Paliasa, pucuk merah dan bunga tembelekan

D. Bunga kertas jingga, tembelekan, dan pecut kuda

E. Tanaman sidaguri, kersen, dan bunga pancar air

2. Keanekaragaman jenis dapat terlihat dari adanya perbedaan….

A. Bentuk, warna, ukuran dan penampilan

B. Bentuk, warna, jumlah, ukuran dan faktor pembawa sifat menurun

C. Morfologi dan anatomi

E. Morfolofgi dan tingkah laku

3. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem dan

spesies dapat menimbulkan

A. Varietas

B. Spesies baru

C. Populasi

D. Biodiversitas

E. Habitat baru

4. Di bawah ini merupakan habitat yang sering dikunjungi oleh kupu-kupu.

1) Suhu rendah

2) Suhu tinggi

30
3) Cahaya matahari kurang

4) Lembab

5) Kurangnya pakan

Manakah urutan yang tepat untuk pernyataan diatas adalah….

A. (1), (2) dan (3)

B. (1), (2) dan (5)

C. (2), (3) dan (5)

D. (2),(5) dan (1)

E. (4),(5) dan (3)

5. Keanekaragaman jenis (spesies) tertinggi terdapat pada ekoisitem….

A. Gurun

B. Hutan hujan tropis

C. Sawah

D. Mangrove

E. Sabana

6. Berikut ini adalah aktivitas manusia yang dapat menyebabkan punahnya hewan atau

tumbuhan, kecuali ...

A. Membangun tempat tinggal baru dalam hutan

B. Memburu hewan langka

C. Membuat cagar alam

D. Perluasan lahan pertanian

E. Pertambangan

7. Salah satu upaya menjaga keanekaragaman hayati adalah ...

31
A. Penanaman secara monokultur

B. Membuang limbah rumah tangga ke sungai

C. Perburuan hewan

D. Menangkap hewan menggunakan peledak

E. Pelestarian hewan secara insitu dan eksitu

8. Keanekaragaman spesies dipengaruhi oleh ……

A. Gen dan lingkungan

B. Tingkah laku dan gen

C. Gen dan factor abiotik

D. Factor abiotic dan Biotik

E. Gen dan makanan

9. Adanya ciri-ciri khusus pada setiap individu mengakibatkan….

A. Jumlah makhluk hidup bertambah banyak

B. Jumlah makhluk hidup didunia tetap

C. Adanya keanekaragaman individu makhluk hidup

D. Jumlah makhluk hidup berkurang

E. Terjadinya keseragaman individu

10. Keanekaragaman hayati memiliki tiga tingkatan keanekaragaman, yaitu….

A. Individu, populasi, komunitas

B. Gen, genotip, penotif

C. Gen, spesies, ekosistem

D. Gen, spesies, populasi

E. Sel, jaringan, organ

32
DAFTAR PUSTAKA

Adhi agus muhammad,karyati.2018.Jenis Jenis Tumbuhan Bawah Di Hutan Pendidikan Fakulta

s Kehutanan Universitas Mulawarman.Mulawarman university press.Samarinda

Agustina risna.2021.Kekayaan Alam Bumi Borneo Dan Khasiatnya Sebagai Obat.Cv Penerbit

Qiara Media.pasuruan.Jawa timur

Artanti.2020.Modul Pembelajaran Sma Biologi.Cibinong. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal

PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

Atqiya’iramadhan zika,2018.Isolasi Bakteri Endofit Dari Akar Tanaman Pletekan (Ruellia

Tuberosa L).Skripsi.Universitas islam negeri maulana malik ibrahim.Malang

Atmaja bima Muhammad yuzammi solihah mar’atus saniyatun,suprapto adi.2016.Koleksi Kebun

Raya Pucak Tumbuhan Bernilai Ekonomi.Lipi press.Jakarta

Bariyah khoitul.2011.Hubungan Panjang Probosis Kupu-Kupu Dengan Perefrensi Pakan Di

Areal Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.Jakarta.Skripsi.Jakar

ta

Harmonis.2021.Kupu Kupu Papilionidae Kalimantan Timur:Biologi Ekologi Dan Preferensi Ha

bitat.Mulawarman university press.Samarinda

Hanik rokhimah nur,denisa eliuta,budyaningrum laras,haryanti dwi.2021.Identifikasi Hama Dan

Penyakit Pada Tanaman Pucuk Merah (Syzygium Oleana) Di Desa Nglurah Tawangmang

u.Jurnal biologi dan pembelajarannya.Vol 8.No 1,Hal 39-47

Hermawan wawan,kasmara hikmat,Melanie,erawan s tatang,lestari catut virda.2018.Keanekarag

aman Jenis Kupu-kupu Familia Nymphalidae dan Pieridae di Kawasan Cirengganis dan

Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran.Jurnal Agrikultura.Vol

29.No 01.Hal 1-8

33
Hilaliyah raudatul.2021. Pemanfaatan Tumbuhan Liar Bandotan (Ageratum Conyzoides L.)

Sebagai Obat Tradisional Dan Aktivitas Farmakologinya.Bioscientiae.Vol 18.No 01.Hal

28-36

Ilhamdi liwa mohammad,idrus al agil,hapsari aulia rawindy.2022.Diversity Of Butterfly

(Rhopalocera) In The River Flow Area At Taman Hutan Raya Sesaot As An E nrichment

Of Animal Ecology Praktikum Materials.Jurnal biologi tropis.Vol 22.No 1.Hal 179-185

Iqbal Muhammad,yustian indra,arum setiawan,doni setiawan,ina aprillia.2021.Kupu Kupu (Lepid

optera:Rhopalocera) Di Sumatera.Kelompok pengamat burung spirit of south sumatera

palembang.Palembang

Joktery d,sahusilawane f j,latupapua lesly.2021.Jenis Kupu - Kupu Di Desa Sahulau Kecamatan

Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah Butterfly Species In Sahulau Village, Teluk

Elpaputih District, Central Maluku Regency. Jurnal Hutan Tropis.Vol 09.No 01

Paramita swandari,rahmadi anton.2020.Tropical studies potensi dan permasalahan di hutan

tropika lembap dan lingkungannya.IPB Press.Bogor Rusian hasni.2015.Keanekaragaman

Kupu-Kupu.Lpu-unas.Jakarta.Indonesia

Raffiudin rika,djalil nurazizah vella,afifah ismayati,persada putra alam,prasetyo

agung.2017.Perilaku Harian Pachliopta Aristolochiae Betina Di Museum Serangga Dan

Taman Kupu Taman Mini Indonesia Indah (MSTK TMII).Vol 3.No 1.Hal 8-13

Rahmawati aulia,purwanto kelik.2017.Pengembangan Handout Untuk Siswa Kelas V SDN 14

Koto Baru Pada Materi Bermain Drama.Jurnal tarbiyah.Vol XXIV.No 01.Hal 137-155

Respati resa,kosasih e,audina Maryam siti dina,2018.Pengembangan Bahan Ajar (Handout)

Ritmis Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar.Jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah

dasar.Vol 05.No 03.Hal 276-286

34
Ruslan hasni.2015.Keanekaragaman Kupu-Kupu.Lpu-unas.Jakarta

Ruslan hasni,Andayaningsih dwi.2021.Buku Panduan Keanekaragaman kupu-kupu (Class Insect

: Ordo Lepidoptera) Hutan Lindung, Suaka Margasatwa, Ekowisata, Dan Taman Wisata

Alam Angke, Kapuk Jakarta Utara.Lpu-unas.Jakarta.Indonesia

Saleh ismail,nurholis.2019.Hubungan Karakteristik Morfofisiologi Tanaman Kersen (Muntingia

Calabura) (Relationship Morphophysiology of Muntingia calabura). Agrovigor.Vol 12.No

02.Hal 47 – 52

Siregar zuliyanti Amelia,bakti darma,lesnida sampe.2021. Pemanfaatan Tanaman Refugia

Mengendalikan Hama Padi (Oryza Nivara L) Di Soporaru Tapanuli Utara. Jurnal

agrifor.Vol XX.No 02.Hal 299-310

Siahaan parluhutan,koneri roni.2016.Kelimpahaan Kupu-Kupu (Lepidoptera) Di Kawasan Cagar

Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara.Jurnal pro-life.Vol 03.No 02.Hal 71-82

Soamole rukia,munawar suslina,umaternate hendra.2022.Karakteristik Morfologi Bunga Kertas (

Bougenville). Jurnal JBES: Journal Of Biology Education HAnd Sciencee.Vol 02.No

02.Hal 76-85

Suhendar,salihah mar’atus saniyatun,yuzammi,munawarah esti.2017.Koleksi Kebun Raya Liwa

Lampung Tumbuhan Berpotensi Sebagai Tanaman Hias.Lipi press.Menteng.Jakarta

Syamsuardi,dahelmi,khairiah nadra.2012.Jenis-Jenis Serangga Pengunjung Bunga Pancar Air

(Impatiens Balsamina Linn:Balsaminaceae).Jurnal biologi universitas andalas (j. bio.

ua).Vol 01.No 01.Hal 9-14

Syamsul hariadi.2012.Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens

Balsamina. L) Pada Mencit (Mus Musculus).Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan UIN

Alauddin Makassar.Makassar

35
Yustian indra,hanafiah zazili,nikmah milatun.2021.keanekaragaman kupu-kupu (Lepidoptera:ro

hpalocera)di desa pulau panas kecamatan tanjung sakti pumi, lahat, sumatera

selatan.Sainmatika:jurnal ilmiah dan ilmu pengetahuan alam.Vol 18.No 01.Hal 76-87

Zubedi , rochmah nur sri,widayati sri.2009.Biologi Sma/Ma Kelas X.Jakarta.Pusat perbukuan

departemen pendidikan nasional tahun 2009

36

Anda mungkin juga menyukai