Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu Benua Maritim yang memiliki wilayah laut

dan garis pantai yang paling bervariasi dengan panjang 81.000 km (Proceeding

Seminar Teknik Pantai, 1993). Wilayah laut dan pantai ini memiliki sumber daya

hayati dan non hayati yang sangat bervariasi.

Wilayah pantai dan laut sebagai bagian dari ekosistem pantai memiliki

sumber daya yang sangat besar. Dimana pantai dan laut ini dapat dimanfaatkan

untuk berbagai kegiatan seperti pelabuhan, budidaya perikanan, pemukiman,

konservasi dan kawasan industri. Sumberdaya di wilayah ini umumnya belum

dimamfaatkan secara optimal.

Pada hakekatnya pembentukan suatu wilayah laut dan pantai dipengaruhi

oleh beberapa aspek. Mengacu pada aspek fisik maka pada proses penyusunan

profil suatu pantai di Indonesia perlu ditinjau karakteristik fisik yang meliputi

morfologi dan dinamika perairan yang nantinya akan diperoleh tipe wilayah

pantai dan laut berdasarkan kedua hal tersebut. Dengan mengetahui tipe wilayah

pantai dan laut tersebut maka dapat diusahakan suatu pengembangan wilayah

pantai berdasarkan tipenya.

1
Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu,

dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu

sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena

saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang

menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-

garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat

itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam

bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'ruar biasa'

tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka kami melakukan penelitian di

wilayah Pulau Lumpue untuk mengetahui proses-proses yang bekerja yang

mempengaruhi pembentukan suatu tipe pantai dan laut sehingga dapat diketahui

perkembangan pulau tersebut dimasa mendatang.

I.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dilaksanakannya Praktek Lapangan Geologi Laut ini

yaitu untuk mengetahui secara umum proses-proses yang bekerja di laut terutama

mengenai aspek hidrodinamika, kimia fisika, sedimentasi dan terumbu karang

pada daerah penelitian.

Sedangkan tujuan dilaksanakannya Praktek Lapangan Geologi Laut ini

antara lain yaitu:

 Untuk mengetahui tingkat salinitas pada suatu pantai.

2
 Mengetahui temperatur di bawah permukaan laut pada kedalaman

tertentu.

 Mengetahui tingkat keasaman (pH) air laut.

 Mengetahui tinggi pasang maksimum dan surut minimum.

 Mengetahui arah sedimentasi dan faktor - faktor yang mempengaruhinya

 Mengetahui jenis pantai daerah tersebut berdasarkan klasifikasi tertentu.

 Memprediksi bentuk morfologi pantai daerah penelitian pada masa yang

akan datang

I.3 Letak, Waktu dan Kesampaian Daerah

Praktek lapangan geologi laut dilakukan selama 2 hari yaitu mulai tanggal

3-4 Desember 2011. Lokasi penelitian berada di Pantai Lumpue Kotamadya Pare

– pare Propinsi Sulawesi Selatan. Daerah penelitian terletak sekitar 14 mil kearah

utara dari kota makassar, yang dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan

bermotor baik roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar + 2

jam.

I.4 Metode dan Tahapan Penelitian

Pada praktek lapangan Geologi Laut ini metode penelitian yang digunakan

yaitu dengan melakukan suatu pengambilan dan pencatatan data – data morfologi

dan dinamika perairan di Pulau Lumpue. Data morfologi ini meliputi bentuk garis

pantai, kemiringan pantai, bahan dasar laut dan habitat daratan. Data dinamika

3
perairan meliputi tinggi ombak, tipe pasang surut, pH, Salinitas, data tapping

kompas suhu dan kecepatan arus.

Metode penelitian ini dilakukan secara terinci dan sistematis. Adapun

tahapan penelitiannya berupa :

1. Tahap Persiapan

Tahapan ini dilakukan sebelum ke lapangan, meliputi :

 Studi pustaka

Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi daerah

penelitian berupa morfologi dan hidrodinamika pantai yang telah dilaporkan oleh

peneliti terdahulu.

 Persiapan peralatan dan perlengkapan lapangan.

Pada tahap ini semua peralatan dan perlengkapan yang akan di pakai

dilapangan disiapkan dengan baik berupa peralatan pribadi, peralatan kelompok

dan peralatan tim.

 Persiapan administrasi

Pada tahap dilakukan pengurusan surat-surat izin mulai dari Tingkat I di

Bapedalda, Tingkat II di Kotamadya Makassar dan pemerintah setempat di

tingkat Desa Pulau Lumpue

4
2. Tahap Penelitian Lapangan

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data - data laut berupa data taping

kompas, data pasang surut, data arus, data gelombang, data kimia fisika yang

meliputi pH, salinitas dan suhu, data trenching, data sedimen trap, data swash and

back swash, data grab sedimen dan data lainnya yang mendukung.

3. Tahap Analisa Laboratorium

Pada tahap ini dilakukan suatu pengayakan material sedimen, membuat

suatu analisa penyebaran material sedimen, struktur sedimen, erosi dan

sedimentasi pada peta dan melakukan pengolahan data-data laut lainnya seperti

data pasang surut, arus dan gelombang berdasarkan data-data yang telah didapat

dilapangan.

4. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan Laporan Lapangan yang meliputi

analisa hidrodinamika, kimia fisika, sedimentasi. Penyusunannya ini didasarkan

pada aturan penulisan yang berlaku di Jurusan Teknik Geologi Universitas

Hasanuddin.

I.3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipergunakan dalam Praktek Lapangan

Geologi Laut ini, yaitu :

 Palu Geologi, untuk mengambil/menyampling sampel batuan

5
 Kompas Geologi, untuk memplot lokasi, mengukur kedudukan batuan,

slope dan arah.

 Peta topografi skala 1 : 25.000 sebagai peta dasar.

 Buku lapangan, untuk mencatat data-data yang dijumpai dilapangan

 Roll meter, untuk mengukur jarak dilapangan

 Pita meter, untuk mengukur tebal lapisan sedimen yang dapat diukur.

 Kantong sampel, sebagai tempat menyimpan sampel

 Larutan HCl, untuk menguji komposisi kimia suatu batuan

 Lup, untuk melihat jenis mineral yang berukuran kecil.

 Termometer, untuk mengukur suhu air laut

 Kertas Grafik

 Alat tulis menulis seperti kertas A4, polpen, pensil, pengggaris, hekter,

busur derajat, mistar, penghapus, kalkulator dan spidol permanen

 Senter

 Ember

 Bak Ukur

 Layang-Layang

 Grap Sampel

 pH meter

 Salinometer

 Kertas Lakmus

 Jam Digital

 Komparator

6
I.6 Peneliti Terdahulu

Adapun peneliti terdahulu yang pernah meneliti daerah ini yaitu:

1. Deneve, 1977

2. Klerk, 1983

3. Haruna Mappa, 1985

4. Ir.Kaharuddin MS

Anda mungkin juga menyukai