1. Larat belakang
Tren pencegahan dan pengobatan penyakit sat ini dan kedepan adalah
mengggunakan bahan alami (back to nature). Hal ini juga berdampak semakin
dijauhinya pemakaian antibiotik sebagai obat–obatan. Salah satu bahan alami
yang berpotensi menggantikan antibiotik adalah kombucha. Minum teh
merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia. Teh dijadikan minuman yang
bukan hanya menyegarkan, namun juga menyehatkan karena mengandung zat
catehchin serta antioxidan lainnya. Terlebih lagi bila teh ini dioIah menerapkan
inovasi baru, dengan memadukan antara teh dan jamur Kombucha. Teh
Kombucha terbuat dari jamur yang berasal dari Asia Timur. Jamur ini dijuluki
sebagai jamur ajaib karena jamur Kombucha memiliki khasiat yang begitu banyak
Jamur Kombucha mengandung zat-zat bermanfaat yang sulit secara
lengkap ditemukan pada bahan makanan dan minuman lain. Berbagai jenis asam
organik yang sangat penting bagi metabolisme manusia terkandung dalam jamur
Kombucha, seperti : asam glukonat, asam glukoronat, asam laktat, asam asetat,
asam glukonolakton, asam D-glukarat, asam Zketo-D-glukonat, asam oksalat dan
usnat. Kombucha juga menghasilkan berbagai macam vitamin C dan berbagai
vitamin yang lengkap.
Kombucha dianggap sebagai jamur ajaib karena memang dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kandungan antimikroba pada
minuman Kombucha menghambat pertumbuhan Shigella sonmei, E. coli dan
Salmonella typhimurium.Dari beberapa penelitian, ditemukan bahwa Kombucha
sangat baik untuk mengobati sembelit, meningkatkan imunitas dan vitalitas tubuh,
bermanfaat mencegah dan mengobati arteriosclerosis, memulihkan kenormalan
fungsi alat pencernaan, bermanfaat bagi penderita stres mental, menawarkan racun
(detoks), mencegah dan mengobati kanker. Jika ditinjau dari sisi khasiat dan
aspek pemasaran, teh Kombucha memberikan suatu prospek bisnis yang
menguntungkan. Ditataran perdagangan internasional, sebagian besar masyarakat
Indonesia belum mengetahui akan keberadaan dan khasiat teh Kombucha ini.
Hanya masyarakat dari golongan tertentu saja yang telah mengetahui dan
mengenal keberadaan dan khasiat dari teh Kombucha yang ajaib ini. Bahkan dari
kalangan akademisi (mahasiswa, dosen) di Indonesia masih banyak yang belum
mengenal khasiat teh Kombucha ini.Berdasarkan pikiran tersebut perlu adanya
upaya memulai bisnis pengembangan produk yang inovatif dan pemasaran teh
Kombucha di Pekanbaru . Hal inilah yang menjadi alasan perlunya inisiasi inovasi
membuat dan memasarkan teh Kombucha dalam bentuk minuman kemasan siap
saji, sehingga konsumen dengan mudah memperoleh dan menikmatinya sekaligus
dapat memperoleh khasiatnya.
SEGMENTASI PASAR
1. Peluang Pasar
Masyarakat di Indonesia pada umumnya dan Riau khususnya belum
mengenal produk minuman teh Kombucha yang sebenarnya sangat berkhasiat
bagi tubuh yang harganya relatif murah dan mudah didapat. Peluang usaha untuk
dapat dijadikan bisnis sangatlah besar karena belum mempunyai pesaing dalam
wirausaha teh kombucha ini. Memperkenalkan teh kombucha pada pasar dan
dikreasi dan dinovasikan akan membuat permintaan pasar akan terjadi. Pasar
potensial untuk yang tersedia sangat banyak sekali dari orang yang berusia muda
(di atas 5 tahun) sampai orang yang berusia lanjut.
Produk Kombucha yang di desain dalam kemasan botol handy ini dibuat
untuk di konsumsi oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Unsur kepraktisan dengan menggunakan botol handy penting, karena belum
banyak kompetitor yang menjalankan usaha yang sama terlebih lagi dengan
menggunakan kemasan handy, sehingga tentunnya akan menjadi suatu prospek
yang menguntungkan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Proyeksi penjualan didasarkan atas proses bisnis yang ada yaitu penelitian,
produksi, dan distribusi. Selama proses bisnis berjalan lancar diharapkan
penjualan dapat mencapai target. Produksi dilakukan secara rutin sesuai target
produksi 160 L per bulan. Proses fermentasi minimal 14 hari. Kemudian
dilakukan tes kualitas (kandungan kadar alkohol dan pH). Setelah produk lulus tes
kualitas maka siap untuk dikemas dalam botol 250 mL. Selanjutnya produk
didistribusikan ke toko-toko kelontong atau apotek atau dikirim via jasa
pengiriman. Proyeksi penjualan didasarkan pada target konsumen yaitu kalangan
menengah ke atas sehingga harga Rp. 15.000,00 dirasakan cukup sesuai dengan
produk yang ditawarkan. Dengan promosi dan pemasaran memanfaat web,
diharapkan hingga 160 L dapat terjual.
Teh kombucha ini dapat dijual di sekitaran kampus Universitas Riau
maupun dijual ke restoran-restoran di wilyah Pekanbaru, khususnya restoran yang
menyajikan menu untuk para vegetarian. Teh kombucha ini sehari dapat diminum
tiga gelas, satu gelas pada waktu perut kosong dipagi hari, gelas kedua setelah
makan siang dan gelas ketiga pada saat menjelang tidur.Teh kombucha ini dapat
dinikmati oleh semua umur mulai anak 2 tahun ke atas dan tidak dianjurkan pada
ibu hamil muda.Bagi pemula sebaiknya meminum secara bertahap sedikit demi
sedikit dengan ukuran gelas kecil. Bila tubuh sudah terbiasa volumenya bisa
ditambah dari hari ke hari. Apabila teh kombucha ini telah cukup terkenal dan
memiliki pelanggan potensial yang sudah memenuhi target, inovasi dan
kenyamanan tempat agar dapat bersaing jika telah terdapat pesaing yang
membuka jenis usaha yang sama dengan citarasa yang mendekati teh kombucha
tersebut.
2. Analisis Ekonomi Usaha
1 Biaya
Dalam membuka sebuah usaha, analisis aspek finansial diperlukan untuk
melihat layak tidaknya suatu usaha. Biaya investasi yang diperlukan dalam
merealisasikan bisnis teh Kombucha ini adalah sebesar Rp. 15.252.800 Berikut
disajikan tahapan perhitungan finansial teh Kombucha untuk menilai kelayakan
usaha ini.
3. Perjalanan
Material Jumlah Biaya (Rupiah)
BBM transportasi persiapan praproduksi Rp 550.000
BBM transportasi pemasaran produk Rp 450.000
Jumlah Rp 1.000.000
2. Kapasitas Produk
Kapasitas produk Sushi BUSA diperkirakan dari 640 orang konsumen. Jika rata-rata
1 botol berisi 250 ml teh kombucha diperkirakan 250 ml, maka produk 250 ml x 640
botol adalah 160.000 ml.
- Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Rp. 7.292.000,-
Biaya Tenga Kerja Rp. 1.000.000,-
Biaya Pabrikasi Rp. 300.000,-
Rp. 8.592.000,-
- Biaya Operasional
Biaya Penjualan dan Promosi Rp. 250.000,-
Biaya Administrasi Umum Rp. 250.000,-
Rp. 550.000,-