Anda di halaman 1dari 24

OBAT

Oleh :
Dessy Ikasari, M.Farm.,Apt.
SEDIAAN FARMASI

Sediaan farmasi meliputi bahan obat,


obat, obat tradisional dan
kosmetika, diklasifikasikan menurut
fungsi, bentuk sediaan dan
kegunaannya.
OBAT
SEMUA BAHAN TUNGGAL ATAU
CAMPURAN YANG DIGUNAKAN OLEH
SEMUA MAKHLUK UNTUK BAGIAN
DALAM MAUPUN BAGIAN LUAR, GUNA
MENCEGAH, MERINGANKAN, MAUPUN
MENYEMBUHKAN PENYAKIT

SUATU BAHAN ATAU CAMPURAN BAHAN YANG


DIMAKSUDKAN UNTUK DIGUNAKAN DALAM
MENENTUKAN DIAGNOSIS, MENCEGAH, MENGURANGI,
MENGHILANGKAN, MENYEMBUHKAN PENYAKIT ATAU
GEJALA PENYAKIT, LUKA ATAU KELAINAN BADANIAH
ATAU ROHANIAH PADA MANUSIA ATAU HEWAN,
TERMASUK MEMPERELOK TUBUH ATAU BAGIAN
TUBUH MANUSIA. (MENURUT UU)
PENGERTIAN OBAT SECARA
KHUSUS
OBAT JADI
Obat dalam keadaan murni atau
campuran dalam bentuk serbuk,
tablet, pil, kapsul, supositoria, OBAT PATEN
cairan, salep atau bentuk Obat jadi dgn nama dagang
lainnya yang mempunyai teknis yang terdaftar atas nama si
sesuai dengan FI atau buku pembuat yg dikuasakannya dan
resmi lain yg ditetapkan oleh dijual dalam bungkus asli dari
pmrth pabrik yang memproduksinya.

OBAT BARU
Obat yang terdiri atas atau berisi OBAT ASLI
zat yg berkhasiat ataupun tidak Obat yang didpt lgsg dari bhn
berkhasiat, mis. Lapisan, alam Indonesia, terolah secara
pelarut, pembantu atau sederhana atas dsr pengalaman
komponen lain, yg belum diknl dan digunakan dlm pengobatan
shg tdk diket. Khasiat dan tradisional.
kegunaannya.
Obat Tradisional
Obat yg didpt dr bhn alam Obat Essensial
(mineral, tumbuhn atau Obat yg terdpt dlm DOEN
hewan) terolah scr (Daftar Obat Essensial
sederhana atas dsr Nasional)
pengalaman dan dignkn dlm
pengobatan tradisional

Obat Generik
Obat dgn nama resmi yg
ditetapkn dlm FI utk zat
berkhasiat yg di kandungnya.
SEJARAH PERKEMBANGAN
OBAT
a. Obat yang pertama digunakan adalah obat yg berasal dari
tanaman (obat tradisional/jamu), melalui rebusan/ekstrak.
b. Kurang memuaskan, ahli kimia mencoba mengisolasi zat-zat
aktif yg terkandung dalam tanaman.
c. Hasilnya: efedrin dari tanaman Ephedra vulgaris, atropin
dari Aptropa Belladona, Morfin dari Papaver somniferum,
digoksin dari Digitalis lanata, reserpin dari Rauwolfia
serpentina dll.
SEJARAH PERKEMBANGAN
OBAT
d. Sintesa obat baru dimulai abad XX dengan dibuatnya
sintesis-sintesis, seperti asetosal.
e. Penemuan dan penggunaan obat-obat kemoterapik
sulfanilamid (1935) dan penisilin (1940).
MEKANISME KERJA OBAT DALAM TUBUH

Oral
Administration Gastrointesti
nal
tract
Rectal
Administration
E
K
S
Intravenous K
Injection Circulatory R
systems E
S
I

Intramuscul
ar Injection
Metabolicsi
Tissues
Subcutaneous tes
Injection
DRUG ACTION (Sumber : Medical Pharmacology at Glance, 2002)
PENGGOLONGAN OBAT
Menurut cara penggunaan obat:
a. Medicamentum ad usum internum. Untuk pemakaian dalam
mll oral, etiket putih.
b. Medicamentum ad usum externum. Untuk pemakaian luar
melalui implantasi, injeksi, membran mukosa, rektal, vaginal,
nasal, opthalmic, aurical, collutio/gargarisma, gargle, etiket
biru.
PENGGOLONGAN OBAT

Menurut cara kerjanya :


a. Lokal: obat yg bekerja pd jargn setempat spt pemakaian
topikal.
b. Sistemik: obat yg di distribusikn ke slrh tubuh mll oral.
PENGGOLONGAN OBAT
Menurut undang-undang :
a. Narkotika
b. Psikotropika
c. Obat Keras
d. Obat bebas terbatas
e. Obat bebas
NARKOTIK (UU NO. 35 TH
2009)
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke
dalam golongan-golongan.
PERKURSOR NARKOTIKA
Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan
kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika
NARKOTIKA UU NO.35 TH 2009
NARKOTIKA GOLONGAN I
Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan
Dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan
untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah
mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
Hanya digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan
Tidak digunakan dalam terapi
Potensi ketergantungan sangat tinggi
NARKOTIKA GOLONGAN II
Untuk pengobatan pilihan terakhir
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Potensi ketergantungan sangat tinggi
NARKOTIKA GOLONGAN III
Digunakan dalam terapi
Potensi ketergantungan ringan
▪ DAFTAR NARKOTIKA.doc
PSIKOTROPIKA
Menurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat
atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika
yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
aktivitas mental dan perilaku.
a. Mempengrh proses mental.
b. Merangsang
c. Menenangkn
d. Mengubah pkrn
e. Perasaan/kelakuan org.
f. Golongan diazepam, barbital/lumninal.
OBAT KERAS
a. Daftar G (Geverlijk=berbahaya)
b. Mempunyai DM atau yg terctm dlm daftar obat keras yg
ditetapkn pmrth.
c. Tanda lingkaran bulat berwarna merah dgn grs tepi htm dan
huruf “K” yg menyentuh grs tepi.
d. Semua obat baru, kec dinyatakan tdk berbahya oleh pmrth.
e. Semua sediaan parental/injeksi/infus iv.
OBAT BEBAS TERBATAS
a. Daftar W (Waarschuwing=peringatan)
b. Obat keras yg dpt diserahkn tanpa
rsp doktr dlm bungkus asli dari
pabrik.
c. Tanda lingkaran bulat berwarna biru
dg grs tepi htm.
d. Diberi tanda peringatan (P no. 1 s/d P
no. 6).
OBAT BEBAS
a. Dapt dibeli secara bebas.
b. Tidak membhykn bagi si pemakai dlm batas dosis yg
dianjurkn.
c. Diberi tanda tanda lingkrn bulat warna hijau dg grs tepi
hitam.
PENGGOLONGAN OBAT
MENURUT BENTUK SEDIAAN
Menurut bentuk sediaan:
a. Bentuk padat: tablet, kapsul,pulveres, pulvis.
b. Bentuk setengah padat: salep, krim, jelly, pasta, lotion.
c. Bentuk cair/ larutan: sirup, effervescent, emulsi
d. Bentuk gas: aerosol

Anda mungkin juga menyukai