2.3 Hubungan Antara Filsafat, Manusia, dan Pendidikan
Filsafat dan pendidikan saling keterkaitan yang mana merupakan jalan
atau jembatan antara manusia dengan filsafat yang dipikirkannya, dan tugas pendidikan adalah mengembangkan potensi fitrah (alamiah) seseorang secara utuh, sehingga pendidikan merangsang otak dan mulai memikirkan sesuatu.
Sedangkan hubungan pendidikan dan manusia secara detail bahwa
pendidikan untuk mengembangkan potensi manusia, menuju peradaban manusia yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pengertian dari pendidikan yaitu usaha sadar, terencana, sistematis dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi-potensi bawaan manusia, dan merupakan bagian dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai suatu tujuan (Idris, Muh., 2014; Hasanah, Mila., 2022).
Jadi, hubungan antara filsafat, manusia dan pendidikan secara singkat
yaitu filsafat digunakan untuk mencari hakekat manusia, sehingga diketahui apa saja yang ada dalam diri manusia. Hasil kajian dalam filsafat tersebut oleh pendidikan dikembangkan dan dijadikannya (potensi) nyata berdasarkan esensi keberadaan manusia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara ketiga komponen
manusia, filsafat, dan pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam proses kehidupan, manusia akan dihadapkan dengan berbagai masalah kehidupan. Untuk dapat memilih dan melaksanakan cara hidup yang baik, manusia memerlukan pendidikan. Dengan pendidikan, manusia akan menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab, peran filsafat dalam kehidupan manusia itu sendiri yaitu sebagai pola pikir manusia yang bijaksana, arif dalam menjalani suatu kehidupan termasuk pedoman guna memperoleh pengetahuan.