Definisi Ikhlas
Definisi Ikhlas
Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dari
hal-hal yang dapat mengotorinya. Dalam arti lain, ikhlas adalah menjadikan Allah
sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Atau mengabaikan
pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Al Khaaliq (Tazkiyatun
Nufuus wa Tarbiyatuha Kama Yuqarrirruhu ‘Ulama As Salaf, Dr Ahmad Farid)
“Barangsiapa yang menutut ilmu yang sebenarnya harus ditujukan hanya untuk
mengharap wajah Allah, namun ia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan materi
duniawi, maka ia tidak akan pernah mencium bau surga pada hari kiamat nanti” (HR.
Abu Daud no. 3644 dan Ibnu Majah no. 252, dishahihkan oleh Al Albani)
“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: Aku sama sekali tidak butuh pada sekutu
dalam perbuatan syirik. Barangsiapa yang menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka
Aku akan meninggalkannya (tidak menerima amalannya, pen) dan perbuatan syiriknya”
(HR. Muslim no. 2985)
Amalan seseorang yang berbuat riya’ (tidak ikhlas), itu adalah amalan batil yang
tidak berpahala apa-apa, bahkan ia akan mendapatkan dosa (Syarh Muslim 9/370,
Imam An Nawawi)
Dan ikhlas juga adalah salah satu syarat agar kita mampu menjadi pribadi yang
bertaqwa, karena sesungguhnya ikhlas adalah rukun taqwa yang pertama. Ikhlas
didahulukan sebelum Ittiba’ dan Ilmu (Manhajul Anbiyaa’ Fii Tazkiyatin Nufuus,
Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali)
Ikhlas juga salah satu penyebab agar kita ditolong Allah
“Allah akan menolong umat ini karena sebab orang miskin, karena do’a orang miskin
tersebut, karena shalat mereka dan karena keikhlasan mereka dalam beramal” (HR. An
Nasai no. 3178, dishahihkan oleh Al Albani)
Seorang hamba juga akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan.
Sebagaimana pernyataan Iblis,
“Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-
hambaMu yang selalu ikhlas” (QS. Shaad: 82-83)