Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Berdirinya ASEAN (8)

Berdirinya ASEAN berawal dari sebuah proses rekonsiliasi antara Indonesia,


Malaysia, dan Filipina mengenai rawan perebutan pengaruh ideologi di mana saat
itu Thailand berperan sebagai penengah. Kemudian, keempat negara tersebut
akhirnya menyadari akan pentingnya kerja sama dalam lingkup regional.
Berlandaskan tujuan memperbaiki hubungan kerja sama dan memperkuat kawasan,
keempat negara tersebut kemudian mengajak Singapura untuk menggagas
ASEAN.

Tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1967 ASEAN didirikan di Bangkok, Thailand


setelah perwakilan kelima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan
Singapura resmi menandatangani Deklarasi ASEAN yang dikenal dengan Deklarasi
Bangkok. Secara garis besar, Deklarasi Bangkok berisi tujuan didirikannya ASEAN,
yaitu menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.

Deklarasi Bangkok ditandatangani di Bangkok, Thailand oleh tokoh-tokoh hebat nan


bersejarah, Di antaranya Adam Malik sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia,
Narciso R. Ramos sebagai Menteri Luar Negeri Filipina, Thanat Khoman sebagai
Menteri Luar Negeri Thailand, Tun Abdul Razak sebagai Menteri Pertahanan dan
Mentri Pembangunan Malaysia, juga Rajaratnam sebagai Menteri Luar Negeri
Singapura.

Kemudian ada juga dokumen penting untuk diketahui saat proses membentuk
ASEAN, yakni Piagam ASEAN. Piagam ASEAN merupakan kerangka kerja hukum
dan kelembagaan yang mengikat seluruh anggota negara ASEAN. Melalui piagam
ini, ASEAN resmi menjadi organisasi yang berstatus hukum.

Piagam ASEAN berisikan konsideran, 13 Bab, dan 55 Pasal beserta lampiran-


lampiran yang ditandatangani oleh pemimpin negara anggota ASEAN pada KTT ke-
13 di Singapura tahun 2007 yang kemudian baru berlaku efektif pada 15 Desember
2008. Saat itu Indonesia juga mengesahkan Piagam ASEAN dalam UU No. 38
Tahun 2008 tentang Pengesahan Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara.
Isi Piagam ASEAN secara umum sebagai berikut,

1. Tujuan dan Prinsip ASEAN;


2. Struktur ASEAN;
3. Hak dan Kewajiban Negara Anggota ASEAN;
4. Mekanisme Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian Sengketa di
ASEAN;
5. Aturan Administrasi dan Keuangan.

Berkaitan dengan Piagam ASEAN yang berisi tujuan, pembentukan ASEAN


ditujukan untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan
sejahtera terutama dalam menjaga situasi mengingat adanya kerawanan konflik
yang pernah terjadi sebelum terbentuknya ASEAN, baik perebutan pengaruh
ideologi antarkekuatan militer di negara-negara besar maupun konflik di negara
kawasan.

Selain tujuan, ada juga prinsip ASEAN yang perlu kita ketahui, Prinsip-prinsip dasar
ASEAN diadopsi oleh negara anggota ASEAN yang tertuang dalam Treaty of Amity
and Cooperation of Southeast Asian (TAC) 1976, di antaranya:

1. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, keutuhan


wilayah, dan identitas nasional semua bangsa;
2. Hak setiap negara untuk memimpin eksistensi nasionalnya bebas dari
campur tangan eksternal, subversi, atau paksaan;
3. Noninterferensi dalam urusan internal satu sama lain;
4. Menyelesaikan perbedaan atau perselisihan dengan cara damai;
5. Menolak ancaman atau penggunaan kekerasan;
6. Kerja sama yang efektif antaranggota negara ASEAN.
Pengertian Sejarah (7)
Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti pohon. Arti
pohon disini dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau silsilah serta usul dari
adanya sesuatu, dan perkembangan tentang peristiwa yang berkesinambungan.

Sedangkan dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari bahasa
Yunani dari kata 'historia' yang mengandung makna inkuiri, wawancara, serta
interogasi atau laporan dari seorang saksi mata mengenai hasil-hasil suatu tindakan.
Dari bahasa Yunani tersebut, istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama
melalui perantaraan bahasa Latin.

Para ahli mendefinisikan sejarah dengan makna yang beragam. Berikut adalah
pengertian sejarah menurut para ahli :

1. Thomas Carlyle
Sejarah adalah peristiwa di masa lampau, yang mempelajari biografi mereka
yang terkenal sebagai penyelamat pada zamannya. Orang-orang besar
tersebut adalah orang yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.

2. Ibnu Kaldun
Menurut, Ibnu Kaldun sejarah adalah catatan umat manusia atau peradaban
dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat
manusia itu.

3. Moh. Yamin
Pengertian sejarah menurut Moh. Yamin, sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan, dari beberapa peristiwa
yang mampu dibuktikan dengan kenyataan (fakta).

4. Roeslan Abdulgani
Menurut Roeslan Abdulgani, sejarah adalah ilmu yang diibaratkan dengan
penglihatan tiga dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa silam, kedua
masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Dengan kata lain,
penyelidikan di masa lampau tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan
masa sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak dapat dilepaskan dari
perspektif masa depan.
5. Sartono Kartodirdjo
Sartono Kartodirdjo adalah guru besar bidang sejarah UGM. Ia mempelopori
penulisan sejarah dengan perspektif Indonesia. Sejarawan ini membagi
pengertian sejarah dalam arti subjektif dan objektif.

Menurut Sartono Kartodirdjo, pengertian sejarah dalam arti subjektif adalah


suatu kontruksi (bangunan) yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian
cerita (kisah). Kisah tersebut merupakan suatu kesatuan dari rangkaian fakta-
fakta yang saling berkaitan.

Adapun sejarah dalam arti objektif menurut Sartono Kartodirjo adalah


peristiwa sejarah itu sendiri atau proses sejarah dalam aktualitasnya.

Dengan demikian, sejarah dalam arti objektif terkandung pengertian bahwa


peristiwa sejarah tersebut hanya akan terjadi satu kali sehingga tidak
berulang dan tidak dapat diulangi lagi.

6. Kuntowijoyo
Kuntowijoyo adalah seorang budayawan, sastrawan, dan sejarawan.
Pengertian sejarah menurut Kuntowijoyo adalah rekonstruksi atau
membangun kembali peristiwa masa lalu untuk dikontekstualisasikan ke
dalam kehidupan kekinian dan masa datang.
Kuntowijoyo pun menyebutkan sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis,
ideografis, unik, dan empiris

Sulaiman Hasan dan Anik Irawati dalam modul Sejarah Kemdikbud,


menuliskan bahwa dalam perkembangannya, konsep sejarah kini mendapat
suatu pengertian baru. Hal itu terjadi setelah adanya percampuran penulisan
kronikel ketat secara kronologis, dan narasi-narasi yang bebas yang dapat
dilihat pada abad pertengahan, dikenalnya biografi yang disebut juga vitae.

Dikenalnya istilah tersebut, khususnya pada biografi orang besar,


menyebabkan Thomas Carlyle (1841) seorang sejarawan dari Inggris
mengatakan bahwa sejarah sebagai 'riwayat hidup orang-orang besar atau
pahlawan' semata. Tanpa adanya mereka, maka tidak ada sejarah.

Namun, lingkup sejarah tidak hanya untuk individu tertentu (orang-orang


besar), saja seperti Julius Caesar, Napoleon, Soekarno, dan lain-lain. Sejarah
juga di dalamnya membahas kelompok masyarakat yakni semua manusia.

Dari adanya beberapa definisi diatas, maka menunjukkan dengan tegas dan
singkat bahwa secara umum sejarah memiliki tiga yang bulat. R. Moh. Ali
menyimpulkan sejarah diberi tiga pengertian sebagai berikut:
Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan-perkembangan mengenai
peristiwa dan kejadian di masa lampau.
Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan
manusia, yang menyangkut perubahan nyata di dalam kehidupan manusia.
Sejarah merupakan cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi).

Dinamika Penduduk Benua-Benua di Dunia (9)


Dunia terbagi menjadi 5 benua, yang masing-masing diantaranya memiliki
perbedaan karakteristik. Perbedaan karakteristik ini menjadi ciri khas tersendiri mulai
dari etnik, bahasa, budaya, hingga kepercayaan sebagai bagian dari dinamika
penduduk setiap negara. Seperti diketahui, benua di dunia ada 5, meski beberapa
pendapat lain menyebut ada 7. Adapun lima benua yang kita kenal itu meliputi Asia,
Amerika, Eropa, Afrika dan Australia. Dinamika penduduk di masing-masing benua
di dunia dapat diartikan sebagai penduduk yang hidup di setiap benua mengalami
perubahan dari sisi jumlah, distribusi, dan komposisinya. Perubahan yang terjadi
akibat adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya perpindahan
penduduk atau migrasi. Oleh sebab itu ada dinamika penduduk, yaitu perubahan
keadaan penduduk. Perubahan komposisi penduduk seperti budaya, etnik, dan
agama juga menunjukkan dinamika penduduk yang memengaruhi komposisinya.
Dinamika Penduduk Asia
Penduduk Asia merupakan penduduk terbesar di dunia, hal ini bisa terlihat dari
jumlahnya yang telah mencapai 4.397 juta jiwa pada 2015, atau meningkat sebesar
476 juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Peningkatan ini dinilai cukup wajar karena
laju pertumbuhan rata-rata penduduk Asia sebesar 2 persen per tahun. Sayangnya,
dengan jumlah penduduk yang besar, dari sisi persebarannya tidak merata karena
ada beberapa negara memiliki jumlah penduduk yang sangat besar seperti China,
India, dan Indonesia. Sedangkan, negara di kawasan Asia Tengah memiliki
penduduk yang relatif sedikit. Penduduk di benua Asia terdiri dari 3 ras utama, yaitu
Mongoloid (Asia Timur dan Asia Tenggara), Kaukasoid (Asia Utara dan Asia
Selatan), dan Negroid (Asia Barat). Dari sisi kualitas penduduk juga bervariasi,
dimana beberapa negara memiliki kualitas tinggi seperti Jepang, Korea Selatan dan
Singapura. Sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan Nepal untuk
kategori rendah. Salah satu ciri khas benua Asia adalah tempat lahirnya agama-
agama besar di dunia seperti Hindu, Sikh, Konfusianisme, Taoisme, Shinto, Budha,
Islam, Kristen, dan Yahudi. Selain agama, Asia juga kaya akan budaya dan bahasa,
dimana sebagian besar negara di Asia memiliki lebih dari satu bahasa asli.
Dinamika Penduduk Amerika

Pada tahun 2015 penduduk di benua Amerika tercatat mencapai 987 juta jiwa
dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,9 persen per tahun. Sama halnya
dengan di Asia, persebaran populasi di benua Amerika juga tidak merata karena
populasi lebih banyak tersebar di Amerika bagian utara dan selatan sedangkan di
bagian tengah relatif lebih sedikit. Selain penyebaran populasi yang tidak merata,
tingkat kualitas penduduk juga tidak merata seperti Amerika Serikat dan Kanada
mempunyai kualitas penduduk yang tinggi dibandingkan yang lainnya. Penduduk asli
Amerika adalah suku Indian, sampai bangsa pendatang datang dan menggeser
keberadaannya seiring dengan perkembangan zaman. Para pendatang berasal dari
berbagai benua seperti Afrika, Asia, dan Eropa. Seiring berjalannya waktu
keberadaan pendatang membaur berasimilasi menjadi satu, sehingga budaya di
benua Amerika juga cenderung perpaduan antara budaya berbagai suku dan ras di
dunia. Hal ini sangat terasa di benua Amerika bagian utara, yaitu Amerika Serikat
dan Kanada.
Dinamika Penduduk Eropa

Jumlah penduduk benua Eropa pada tahun 2015 mencapai 742 juta jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk kurang dari 1 persen. Penduduk benua Eropa umumnya
merupakan keturunan dari ras Kaukasoid yang terdiri dari beberapa suku bangsa
seperti bangsa Alpen, Mediteranian, Nordik, Slavia, dan Dinarik. Konsentrasi
penduduk terbesar di benua Eropa berada di Eropa Barat, Eropa Timur, dan Eropa
Utara. Disamping itu, benua Eropa menjadi incaran nomor 1 bagi masyarakat dunia
untuk bermigrasi, karena mayoritas penduduk Eropa memiliki taraf hidup tinggi,
akibat sebagian besar negara Eropa merupakan negara maju.
Dinamika Penduduk Afrika

Pada tahun 2015 jumlah penduduk di benua Afrika mencapai 1.171 juta jiwa dengan
laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,5 persen per tahun. Besarnya jumlah
penduduk di benua ini tidak lepas dari angka kelahiran yang tinggi dibangdingkan
dengan angka kematian. Besarnya jumlah penduduk ini juga di dorong oleh
beberapa faktor, antara lain sistem keluarga yang kuat, penduduk Afrika yang
berorientasi pertanian cenderung memilih banyak anak agar bisa mengolah
lahannya, banyaknya angka kematian yang direspon dengan banyaknya anak,
rendahnya pendidikan perempuan, dan kurangnya fasilitas hiburan atau rekreasi.
Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan juga masih rendah, sehingga
kurangnya pengetahuan terhadap alat kontrasepsi.
Dinamika Penduduk Australia

Australia merupakan sebuah negara yang juga sebuah benua dengan kualitas
penduduk yang tinggi. Pada tahun 2016 penduduk Australia mencapai 24 juta jiwa,
dimana 92 persennya adalah bangsa berkulit putih. Sisanya merupakan bangsa Asia
dan bangsa Aborigin. Selain itu, Australia menjadi negara tujuan utama para imigran
sehingga tidak mengherankan budaya yang ada juga tergolong sangat beragam. Hal
ini tentu membuat agama yang dianut penduduk di Australia juga beragam mulai
dari Islam, Hindu, Kristen, Budha, Sikh, maupun Atheis.

Anda mungkin juga menyukai