Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR SEJARAH TENTANG PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU,

BUDHA, DAN ISLAM SERTA KEBUDAYAAN BARAT TERHADAP KEBUDAYAAN


INDONESIA PENJAJAHAN INDONESIA DAN AKIBATNYA

Oleh

Aditya Dwi Wahyuni, Annisa Safira Damayanti, Dheivani Senjadipa, Iin Mutmainah, Nanda
Putri Sa’diyah, Siti Nis Ami.
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang

RINGKASAN

Tulisan ini membahas mengenai konsep dasar sejarah. Sejarah merupakan peristiwa yang
berhubungan dengan kejadian masa lalu atau sudah terjadi. Memperbincangkan bagaimana
karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan
kemerdekaan. Banyaknya bangsa barat yang melakukan penjajahan ke wilayah Asia Tenggara
termasuk musantara Indonesia secara berturut-turut adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan
Belanda dalam kegiatan perdagangan dan juga pelayanan Internasional. Penjajahan di Indonesia
menciptakan situasi dan kondisi tidak nyaman, tidak merdeka dan adanya konflik antar warga
pribumi sehingga terjadi perpecahan. Pada saat kekuasaan terpecah-pecah inilah penjajahan
masuk dan menguasai seluruh tatanan kehidupan yang berakibat penduduk pribumi kehilangan
kekuasaan. Sehingga munculah pengaruh kebudayaan Hindu, Budha dan Islam serta kebudayaan
barat terhadap kebudayaan Indonesia yang membawa perubahan signifikan dalam berbagai
bidang kehidupan masyarakat.

1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah, sebuah kata yang tentunya tidak asing lagi bagi kita. Berbagai peristiwa
sejarah, baik yang bersifat nasional, regional, maupun internasional sering kita dengar.
Misalnya, Proklamasi kemerdekaan RI merupakan contoh peristiwa sejarah yang bersifat
nasional. Penandatanganan pembentukan ASEAN merupakan contoh peristiwa sejarah
regional. Perang dunia I dan II merupakan contoh peristiwa sejarah dunia. Namun,
Pernahkah kamu berpikir apa sebenarnya pengertian sejarah? .
Dalam menyusun kajian sejarah, metode yang digunakan harus menghubungkan
dengan bukti, kemudian disusun secara sistematis dimulai dari awal peristiwa, dan
kebenaran fakta disusun secara objektif (tidak boleh ditambahi atau dikurangi).
Sejarah berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan salah satu syarat sejarah
sebagai ilmu adalah memiliki objek kajian sejarah. Objek kajian sejarah yaitu manusia dan
masa lalu. Yang akan dikaji disini adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang dialami oleh
manusia yang merupakan hubungan sebab akibat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sejarah dan kajian sejarah?
2. Bagaimanakah karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan?
3. Bagaimanakah karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan?
4. Apa saja pengaruh kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam?
5. Bagaimanakah penjajahan Indoseia dan akibatnya?
1.3 Tujuan Pembahasan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan kajian sejarah
2. Untuk mengetahui karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan
3. Untuk mengetahui karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan
4. Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
5. Untuk mengetahui penjajahan Indoseia dan akibatnya.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Kajian Sejarah


1. Pengertian Sejarah
Menurut Edward sejarah ialah suatu proses interaksi serba terus menerus antara
sejawaran dengan fakta-fakta yang ada. Menurut Robert sejarah ialah kenangan
pengalaman umat mansia. Sedangkan menurut James sejarah adalah semua peristiwa
di masa lampu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan
bahwasannya sejarah merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau
yang berhubungan dengan waktu, tempat dan objeknya.
Dalam menyusun kajian sejarah, metode yang digunakan harus
menghubungkan dengan bukti, kemudian disusun secara sistematis dimulai dari awal
peristiwa, dan kebenaran fakta disusun secara objektif (tidak boleh ditambahi atau
dikurangi).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia setidaknya ada tiga poin mengenai
pengertian dari sejarah, diantara lain:
a. Sejarah merupakan asal-usul atau keturunan berupa silsilah (bagan atau
catatan yang menggambarkan).
b. Sejarah ialah kejadian yang benar-benar sudah pernah terjadi pada masa
lalu.
c. Berupa pengetahuan atau penjelasan tentang kejadian (peristiwa) yang
sudah benar terjadi di masa lampau.
Ada banyak sekali para ahli yang mendefinisikan apa itu pengertian sejarah.
Beberapa ahli tersebut antara lain adalah:
a. Roeslan Abdulgani
Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti
dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta
kemanusiaan pada masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud
untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut,
untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan
penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.

3
b. Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan
kenyataan.
c. R. Moh. Ali
Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia,
mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut:
1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di
sekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam
kenyataan di sekitar kita.
3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau
peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
2. Kajian Sejarah
Sejarah berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan salah satu syarat
sejarah sebagai ilmu adalah memiliki objek kajian sejarah. Objek kajian sejarah yaitu
manusia dan masa lalu. Yang akan dikaji disini adalah peristiwa-peristiwa masa lalu
yang dialami oleh manusia yang merupakan hubungan sebab akibat. Selain dari salah
satu syarat yang telah dijelaskan sebelumnya masih ada syarat lain diantaranya,
adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti, disusun secara sistematis
berdasarkan peristiwa paling awal kejadiannya, kebenaran fakta diperoleh dari
penelitian sumber yang disusun secara rasional dan objektif, artinya tidak boleh
ditambah atau dikurangi dalam menyusun kisah sejarah.

B. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai


Kemerdekaan
1. Faktor Pendorong Timbulnya Kebangkitan Nasional
Peristiwa yang mempengaruhi perkembangan pergerakan nasional
Indonesia tidak hanya dari faktor dari diri bangsa Indonesia sendiri, melainkan
juga dari peristiwa yang terjadi di luar negeri, seperti:

4
a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia
b. Perjuangan nasional rakyat Filipina 1898
c. Kebangkitan nasional India
d. Revolusi nasional Tiongkok atau Cina
e. Kebangkitan nasional di Mesir
2. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Pergerakan Nasional
Perjuangan bangsa Indonesia ditandai dengan lahirnya organisasi budi
utomo sampai adanya ikrar sumpah pemuda. Berikut merupakan organisasi yang
berperan dalam mencapai tujuan bangsa Indonesia:
a. Organisasi Budi Utomo (1906-1907)
Budi Utomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh sejumlah mahasiswa
STOVIA (School tot Opleiding von Indische Artsen) seperti Soetomo,
Gunawan, Mangunkusumo, dan R.T Ario Tirtokusumo. Tujuan dari Budi
Utomo yaitu memajukan pengajaran; memajukan pertanian, peternakan,dan
perdagangan; memajukan teknik dan industri; menghidupkan kembali
kebudayaan.
b. Organisasi Serikat (1911)
Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang
yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan
di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik
Jawa. SDI adalah kooperasi dengan tujuan memajukan perdagangan
Indonesia. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang,
maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu pada
tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).
Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti
H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam
berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam.
c. Indische Partij (1912)
Para pendiri Indische Partij yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai
E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat,
dan dr. Cipto Mangunkusumo. Indische Partij dideklarasikan tanggal 25

5
Desember 1912. Tujuan Indische Partij yaitu mengembangkan semangat
nasionalisme bangsa Indonesia.
d. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia didirikan tahun 1908 oleh orang Indonesia yang
berada di Belanda antara lain Sutan Kasayangan dan R.N Noto Suroto.
Mula-mula organisasi itu bernama Indische Vereeniging. Tujuannya adalah
memajukan kepentingan-kepentingan bersama orang-orang pribumi dan
nonpribumi bukan Eropa di negeri Belanda.
e. Partai Nasional Indonesia (1927)
PNI berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung dengan nama awal
Perserikatan Nasional Indonesia. Pada tahun 1928 nama organisasi diubah
menjadi Partai Nasional Indonesia. Pendiri PNI adalah Ir. Soekarno, dr.
Tjipto Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Boediarto. dr.
Sanoesi, Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo, dan Mr. Soenarjo. Tujuan PNI adalah
mencapai Indonesia merdeka dengan kekuatan sendiri. 
f. Partai Indonesia Raya
Partai Indonesia Raya (Parindra) didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo
pada tanggal 26 Desember 1935. Tujuan Parindra adalah mencapai
Indonesia Raya. Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak
berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi.
g. Gabungan Politik Indonesia (1939)
Gabungan Politik Indonesia (Gapi) didirikan tanggal 21 Mei 1939. Tujuan
Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai
parlemen sendiri, sehingga Gapi mempunyai semboyan Indonesia
Berparlemen.
h. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Sumpah Pemuda dicetuskan pada 28 Oktober 1928, yakni ikrar bertanah air
satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.

6
Isi Sumpah Pemuda yaitu:

Pertama, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah air Indonesia.
Kedua, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
Ketiga, Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan
nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan
yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.

3. Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Menjelang


Kemerdekaan
Perjuangan partai politik Indonesia sudah menggembirakan karena sudah
mulai mendapat perhatian dan tanggapan serius dari pemerintah kolonial Belanda.
Hanya disayangkan kegembiraan pun harus pupus bersama dengan punahnya
Belanda yang harus bertekuk lutut kepada pemerintahan Jepang. Pada masa
pendudukan Jepang kehidupan partai politik benar-benar di petiskan.

C. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam


Mempertahankan Kemerdekaan
Karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan
kemerdekaan yang kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni.
a. Tahun 1945 – 1949
Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang
merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, sosial, budaya dan
kemasyarakatan.
b. Tahun 1949 – 1959
Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.
c. Tahun 1959 – 1965

7
Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya.
Setelah konstituante gagal menetapkan UUD 45 menjadi UUD Republik
Indonesia, presiden Soekarno menetapkan berlakunya kembali UUD 45 dengan suatu
dekrit pada tanggal 5 Juli 1959.
Dalam surat presiden tertanggal 20 Agustus 1959 yang ditujukan kepada DPR
dinyatakan bahwa semenjak berlakunya kembali UUD 45 maka bentuk peraturan Negara
disesuaikan dengan isi UUD 45. Dengan peraturan presiden No. 13 Tahun 1959 tanggal
31 Desember 1959 dibentuklah Front Nasional dengan tujuan, antara lain.
a. Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia.
b. Melaksanakan pembangunan semesta nasional.
c. Mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.
Sejak tanggal 31 Mei 1956 Indonesia memutuskan hubungan dengan belanda
secara sepihak dan sejak tanggal 17 Agustus 1956 bangsa Indonesia membentuk propinsi
Irian Barat yang masih diduduki Belanda. Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 usaha untuk
merebut kembali Irian Barat oleh pemerintah semakin diintensifkan baik secara diploma
melalui PBB maupun melalui Non-PBB dan lebih revolusioner dengan pembelian senjata
baru Uni Soviet. Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961 presiden Sukarno
mencanangkan TRIKORA yang intinya menyatakan.
a. Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua oleh Belanda.
b. Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air serta bangsa Indonesia.
Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New York yang dikenal
dengan nama persetujuan New York yang isinya adalah.
a. Tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerah
terimakan Irian Barat dari Belanda ke Indonesia.
b. Pemerintah sementara PBB di Irian Barat dengan menggunakan tenaga
Indonesia berasal dari Irian Barat.
c. Pasukan RI yang telah ada di Irian Barat berada dibawah PBB.
d. Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan ke negaranya.
e. Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalu lintas.

8
f. 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping
bendera PBB.
g. 31 Mei 1963 Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia.
Penyelesaian terakhir masalah Irian Barat melalui pepera (penentuan pendapat
rakyat) apakah rakyat Irian Barat bergabung dengan RI atau ingin berdiri sendiri menjadi
Negara merdeka dibawah pengawasan PBB, yaitu melalui pemungutan suara.

D. Pengaruh Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam


1. Pengaruh Hindu – Buddha
Sekitar abad ke-2 Masehi, banyak unsur budaya asing yang masuk ke
Indonesia, khususnya budaya Hindu-Buddha. Hindu – Buddha diyakini masuk ke
Indonesia saat India dan Indonesia dalam kegiaan perdagangan dan juga pelayaran
internasional, sehingga banyak orang asing yang singgah di Nusantara. Pengaruh
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pun akhirnya membawa perubahan signifikan
dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Adapun perwujudan akulturasi antara
kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia terlihat dari berbagai
bidang.
a. Seni Bangunan
Seni bangunan dapat terlihat dengan candi – candi sebagai wujud
percampuran kebudayaan Indonesia dan Hindu-Budha. Candi (Hindu) sebenarnya
bangunan untuk memuliakan raja atau orang terkemuka yang telah wafat,
sedangan candi dalam Buddha sebagai tempat pemujaan dewa saja, beberapa hasil
kebudayaan Hindu-Buddha yaitu Candi Borobudur, Prambanan, Pura besakih dll.
Adapun perbedaan seni bangunan candi, yaitu:
1) Candi di Jawa Tengah, berbentuk tambun dengan hiasan kalamakara (wajah
raksasa) di atas gerbang pintu masuk. Puncak candi berbentuk stupa dengan
bahan utama batu andesit. Pada umumnya, candi ini akan menghadap kearah
timur.
2) Candi di Jawa Timur, berbentuk lebih ramping, dengan hiasan kala di atas
gerbang lebih sederhana daripada kalamakara. Puncak candi berbentuk kubus
dengan bahan utama batu bata. Umumnya, candi ini menghadap kearah barat.

9
b. Seni Sastra
Dalam perkembangannya, budaya tulisan melahirkan karya-karya sastra
berupa kitab buah karya para pujangga Nusantara. Kitab ini berupa kumpulan
kisah, catatan, atau laporan tentang suatu peristiwa, kadang di dalamnya juga
terdapat mitos. Pengaruh budaya ini tampak pada upaya yang dilakukan oleh
sejumlah pujangga seperti Mpu Kanwa, Mpu Sedah, Mpu Dharmaja, dan Mpu
Panuluh. Mereka melakukan adaptasi terhadap Mahabharata dan Ramayana yang
disesuaikan dengan kondisi pada masa itu.
c. Bahasa dan Tulisan
Budaya tulis pada masa perkembangan ini menggunakan bahasa
Sansekerta dengan huruf Pallawa atau jenis tulisan yang digunakan di bagian
selatan India. Dalam perkembangannya, huruf Pallawa menjadi dasar dari huruf-
huruf lain di Indonesia seperti huruf Kawi, Jawa Kuno, Bali Kuno, Lampung,
Batak, dan Bugis – Makassar.
Sementara, bahasan sansakerta mengalami stagnasi karena digunakan
hanya di lingkungan terbatas yaitu di istana dan khusus digunakan oleh kalangan
Brahmana. Budaya tulisan atau aksara dari masa Hindu-Budha di Nusantara
dikuatkan oleh bukti – bukti berupa prasasti dan kitab.
d. Kepercayaan
Kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum dikenalnya agama
Hindu-Budha adalah kepercayaan yang bercorak animisme dan dinamisme.
Seiring masuknya pengaruh Hindu – Buddha maka masyarakat Indonesia pun
mulai menganut kedua agama tersebut. Mayoritas penganut agama ini terdapat di
Bali dan Sulawesi tengah.
e. Bidang Pemerintah
Pengaruh kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia mengubah sistem
pemerintahan yang ada di Nusantara. Awalnya, sistem pemerintahan bercorak
kesukuan dan kerakyatan hingga menjadi monarki dengan hirarki (tingkatan)
yang jelas.

10
Struktur pemerintahan monarki berlaku umum disemua kerajaan Hindu-
Budha yang pernah muncul di Indonesia mulai dari Kerajaan Kutai sampai
Kerajaan Majapahit, artinya pemimpin tertinggi pemerintahan adalah raja.
Dimana, raja dipilih berdasarkan faktor keturunan dari dinasti yang berkuasa dan
dikukuhkan oleh kasta Brahmana atau kasta yang paling disegani dalam
masyarakat Hindu.
f. Tradisi
Upacara atau radisi di masa Hindu dan Buddha banyak yang bertahan
hingga saat ini. Beberapa upacara atau tradisi yang bertahan hingga saat ini
seperti upacara ngaben, tradisi potong gigi, hari raya Waisak, ataupun wayang.
Ngaben adalah upacara kematian dengan membakar mayatnya dan abunya
dibuang ke laut. Tujuannya adalah untuk melepaskan Sang Atma (roh) dari
belenggu keduniawian sehingga dapat dengan mudah bersatu dengan Tuhan
(Mokshatam Atmanam).
g. Bidang Pendidikan
Bidang ini membawa pengaruh bagi munculnya Lembaga – lembaga
pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan masih sangat sederhana dan
mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan
yang berkembang pada masa Hindu – Buddha ini menjadi cikal bakal bagi
lahirnya Lembaga – lembaga pendidikan di Indonesia. Adapun bukti yang
menunjukkan telah berkembangnya pendidikan pada masa kerajaa – kerajaan
Hindu – Buddha di Indonesia, antara lain adalah:
1) Catatan perjalanan I-Tsing
2) Prasasti Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan abad ke-9
3) Prasasti Turun Hyang
2. Pengaruh Islam di Indonesia
Beberapa pakar sejarah sepakat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada
abad VII yang dibawa langsung dari Mekkah. Kebudayaan merupakan cara efektif
menyebarkan islam di Indonesia. Adapun pengaruh Islam di Indonesia, antara lain:

11
a. Tempat Ibadah
Sejak berkembangnya Islam di Indonesia, banyak masjid yang didirikan
dan sekarang banyak berbentuk kubah dan menara. Hal ini terjadi karena
pengaruh kebudayaan Islam. Pada beberapa masjid peninggalan kerajaan Islam,
dapat dilihat jika ada perpaduan unsur budaya Islam dengan praislam. Masjid
Agung Demak, misalnya. Atapnya berbentuk seperti Meru (nama gunung) yang
bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Kemudian, di bagian puncak menara
masjidnya ada mustaka. Perpaduan praislam juga ada pada menara seperti Masjid
Kudus. Menara Masjid Kudus mirip candi Jawa Timur.

Gambar Masjid Agung Demak


Gambar Masjid Kudus
b. Bahasa

12
Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh berkembang sejalan dengan
penyebaran Islam, serta pelayaran dan perdagangan di Nusantara. Bahasa Melayu
sebagai bahasa pergaulan antarsuku bangsa sehingga disebut lingua franca.
Bangsa Melayu tersebar ke mayoritas wilayah Nusantara seiring dengan pesatnya
perdagangan pada abad ke-15.
Aktivitas bangsa Melayu yang menggunakan bahasa Melayu sehari-hari
semakin menyebarkan bahasa dan budaya Melayu ke berbagai wilayah Nusantara.
Karena banyak kosakata bahasa Arab yang diserap bangsa Melayu, maka Bahasa
tersebut punikut terserap ke dalam Bahasa Indonesia. Penyebutan hari dalam
kalender termasuk salah satu yang terpengaruh kata serapan tersebut. Senin
berasal dari kata isnain, selasa dari sulasa, rabu dari rauba’a, kamis dari khamis,
jumat dari jum’at, dan sabtu dari sabt.
c. Kalender
Dalam Kalender Saka, ada nama hari seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan
Kliwon. Sedangkan dalam Kalender Islam, ada nama bulan Muharram, Shafar,
Rabiul Awal, Rajab, Syakban, Ramadhan, dan Syawal. Selain itu, nama-nama
harinya adalah Ahad, Isnen, Tsulatsa, Arba’a, Khomis, Jumuah, dan Sabtu.
Perpaduan keduanya melahirkan Kalender Jawa yang memiliki nama bulan Sura,
Safar, Mulud, Rajab, Ruwah, Pasa, dan Sawal. Selain itu, nama-nama harinya
menjadi seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
d. Seni
Seni ini dapat ditemukan di berbagai tempat. Misalnya pada kaligrafi. Seni
kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat.
Dalam Islam, biasanya kaligrafi berwujud gambar binatang atau manusia (tapi
hanya Bentuk siluetnya saja). Ada pula, seni kaligrafi yang tidak berbentuk
makhluk hidup, melainkan hanya rangkaian aksara yang diperindah.

E. Penjajahan Indonesia dan Akibatnya


Ada dua faktor yang mengakibatkan penduduk yang ada di wilayah nusantara
dijajah oleh bangsa barat, yaitu:
1. Faktor Internal

13
Faktor internal adalah kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya
sehingga bangsa lain dapat masuk dan menguasai serta memonopoli perdagangan.
Terjadinya kontak hubungan perdagangan antara penduduk pribumi dan orang
asing. Penduduk nusantara termasuk Indonesia adalah penghasil rempah-rempah
yang sangat diperlukan oleh orang-orang barat. Kondisi penduduk nusantara
masih merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang sangat rentan dengan persaingan
dan diantara mereka terjadi ambisi untuk saling menaklukkan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi di Negara-negara penjajah
khususnya di Eropa sehingga mereka melakukan ekspedisi dan ekspansi ke
seluruh dunia hingga sampai di wilayah nusantara. Adapun beberapa bangsa barat
yang melakukan penjajahan ke wilayah Asia Tenggara termasuk wilayah
nusantara Indonesia secara berturut-turut adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan
Belanda.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan bangsa barat datang ke wilayah nusantara
termasuk Indonesia, yaitu:
a. Berkembangnya ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat.
b. Berkembangnya zaman renaissance di Eropa.
c. Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara.
b. Semangat Recoquesta/semangat perang salib yaitu semangat untuk menaklukkan
orang-orang islam.
c. Ambisi untuk mencari daerah-daerah baru untuk mencari kekayaan, kejayaan, dan
menyebarkan agama nasrani (Gold, Glory, Gospel).
d. Adanya perjanjian Tordessilas.
Secara umum praktik penjajahan di manapun memiliki karakteristik yang sama yakni
menciptakan situasi dan kondidi tidak nyaman, tidak merdeka dan adanya konflik-konflik antar
warga pribumi sehingga terjadi perpecahan. Pada saat kekuasaan terpecah-pecah inilah
penjajahan masuk dan menguasai seluruh tatanan kehidupan yang berakibat penduduk pribumi
kehilangan kekuasaan.

14
SIMPULAN
Sejarah merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau yang berhubungan
dengan waktu, tempat dan objeknya. Objek kajian sejarah yaitu manusia dan masa lalu. Peristiwa
yang mempengaruhi perkembangan pergerakan nasional Indonesia tidak hanya dari faktor dari
diri bangsa Indonesia sendiri, melainkan juga dari peristiwa yang terjadi di luar negeri.
Perjuangan bangsa Indonesia pada masa pergerakan nasional ditandai dengan lahirnya organisasi
budi utomo sampai adanya ikrar sumpah pemuda. Kegembiraan perjuangan partai politik
akhirnya pupus bersama dengan punahnya Belanda yang harus bertekuk lutut kepada
pemerintahan Jepang.
Karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan kemerdekaan yang
kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni: Pertama, pada tahun 1945 – 1949 perjuangan
pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi
kehidupan politik, sosial, budaya dan kemasyarakatan. Kedua, Tahun 1949 – 1959 dimana
Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya. Kemudian yang terakhir pada
tahun 1959 – 1965. Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan
eksistensinya.
Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia membawa perubahan signifikan dalam
berbagai bidang kehidupan masyarakat. Adapun perwujudan akulturasi antara kebudayaan
Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia terlihat dari berbagai bidang yaitu seni bangunan,
seni sastra, bahasa dan tulisan, kepercayaan, bidang pemerintahan, tradisi, serta bidan
pendidikan. Kebudayaan merupakan cara efektif menyebarkan islam di Indonesia. Adapun
pengaruh Islam di Indonesia, antara lain: tempat ibadah, Bahasa, kalender, dan seni.
Ada dua faktor yang mengakibatkan penduduk yang ada di wilayah nusantara dijajah
oleh bangsa barat, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal kondisi politik,
ekonomi, sosial dan budaya sehingga bangsa lain dapat masuk dan menguasai serta memonopoli
perdagangan. Sedangkan faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi di Negara-negara penjajah
khususnya di Eropa sehingga mereka melakukan ekspedisi dan ekspansi ke seluruh dunia hingga
sampai di wilayah nusantara.
Secara umum praktik penjajahan di manapun memiliki karakteristik yang sama yakni
menciptakan situasi dan kondidi tidak nyaman, tidak merdeka dan adanya konflik-konflik antar
warga pribumi sehingga terjadi perpecahan. Pada saat kekuasaan terpecah-pecah inilah

15
penjajahan masuk dan menguasai seluruh tatanan kehidupan yang berakibat penduduk pribumi
kehilangan kekuasaan.
DAFTAR PUSTAKA

Afif Rizki. 2020. Sejarah – Bukti-Bukti Pengaruh Islam yang Masih ada Hingga Kini.
https://pahamify.com/blog/artikel/sejarah-bukti-bukti-pengaruh-islam-yang-masih-ada-hingga-
kini/. Diakses pada 8 September 2020.
Anonym. Apa objek penelitian dan kajian ilmu sejarah.
https://www.astalog.com/4621/apa-objek-penelitian-dan-kajian-ilmu-sejarah.htm. Diakses 7
September 2020.
Bagaskara, Ajisaka Lingga. 2013. Perhimpunan Indonesia. https://indonesian-
persons.blogspot.com/2013/12/perhimpunan-indonesia.html. Diakses pada 8 September
2020.
Handika. 2018. Makalah PKN tentang Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya.
http://andikaexo.blogspot.com/2018/12/makalah-pkn-tentang-penjajahan-di.html.
Diakses 8 September 2020.
Handika. 2018. Penjajahan di Indinesia dan Akibatnya.
http://andikaexo.blogspot.com/2018/12/makalah-pkn-tentang-penjajahan-di.html.
Diakses pada 08 September 2020.
Herdiana. 2017. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai
Kemerdekaan. https://herdianatrikusumapratiwi.blogspot.com/2017/01/karakteristik-dan-
dinamika-perjuangan.html. Diakses pada 8 September 2020.
Ilahi, Afdhal. 2016. Partai Nasional Indonesia: Sejarah Berdiri, Asas, Tujuan, dan Tokohnya.
https://www.afdhalilahi.com/2016/11/partai-nasional-indonesia-pni-sejarah.html. Diakses
pada 8 September 2020.
Irene Swastiwi. 2018. Pengaruh Hindu dan Buddha di Kehidupan Masa Kini
https://blog.ruangguru.com/pengaruh-hindu-dan-buddha. Diakses pada 8 September 2020.
Irene Swastiwi. 2018. Pengaruh Islam di Kehidupan Masa Kini.
https://blog.ruangguru.com/pengaruh-islam-di-kehidupan-masa-kini. Diakses pada 8 September
2020.
Jansen. 2016. Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha, Islam dan Barat terhadap Indonesia.
http://jansen-tugas.blogspot.com/2016/09/pengaruh-kebudayaan-hindu-budhaislam.html.
Diakses pada 8 September 2020.
Kelas Pintar. 2020. Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengaruh-kebudayaan-hindu-budha-di-indonesia-
5932/. Diakses pada 8 September 2020.
Raditya, Iswara N. 2019. Isi, Makna, & Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
https://tirto.id/isi-makna-sejarah-hari-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-eku2. Diakses
pada 8 September 2020.
Rama Ichsan. 2016. Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha, Islam dan Barat di Indonesia.
http://ramaichsan.blogspot.com/2016/09/pengaruh-kebudayaan-hindu-budha-islam.html. Diakses
pada 8 September 2020.
Rayhizkia. 2014. Pengaruh Kebudayaan Hindu Buddha dan Islam di Indonesia.
https://rayhizkia.wordpress.com/2014/11/29/pengaruh-kebudayaan-hindu-buddha-dan-islam-di-
indonesia/. Diakses pada 8 September 2020.

16
Teman sejarah. 2017. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia.
https://www.hariansejarah.id/2017/01/organisasi-pergerakan-nasional-indonesia.html.
Diakses pada 8 September 2020.
Wilandi, Yastika. 2015. Peran Budi Utomo Dalam Perkembangan Pergerakan Nasional Di
Indonesia. https://wartasejarah.blogspot.com/2015/12/peran-budi-utomo-dalam-
perkembangan.html. Diakses pada 8 September 2020.

17

Anda mungkin juga menyukai