Anda di halaman 1dari 7

Studi Kasus

Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan


Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat

Mila Febri Astutik1, Mariyam Mariyam1


1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Prevalensi pasien hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya.
• Submit 11 April 2021 Hipertensi yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan komplikasi seperti
• Diterima 21 April 2021 gagal jantung, stroke, aneurisma, masalah pada mata, ginjal dan sindrom
• Diterbitkan 30 April 2021 metabolik hingga kematian. Terapi rendam kaki dengan air hangat pada
penelitian sebelumnya mampu menurunkan tekanan darah. Studi kasus ini
Kata kunci: bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki dengan air
Hipertensi; Lansia; Rendam hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Jenis
Kaki penelitian ini menggunakan metode deskriptif kasus pendekatan proses
keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi. Subjek studi kasus berjumlah 2
pasien lansia yang memenuhi kriteria inklusi, menggunakan teknik
purposive sampling. Penerapan terapi dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan
selama 20 menit, memasukkan kaki pasien dalam baskom yang berisi air
hangat sebatas mata kaki. Instrumen studi kasus ini yang digunakan adalah
Sphymanometer, stetoskop, baskom, air hangat bersuhu 40oC, handuk kecil,
termometer, timer. Rata-rata tekanan darah kedua responden mengalami
penurunan, tekanan darah sistolik turun sebesar 7,21 mmHg dan diastolik
turun sebesar 1,1 mmHg. Mekanisme kerja terapi rendam kaki dengan air
hangat meningkatnya sirkulasi darah dengan cara memperlebar pembuluh
darah sehingga oksigen masuk kejaringan dan dapat menurunkan
ketegangan, jika rendam kaki air hangat dilakukan secara rutin maka dapat
terjadi perubahan tekanan darah karena efek dari rendam kaki
menggunakan air hangat menghasilkan energi kalor yang bersifat
mendilatasi dan melancarkan peredaran darah juga merangsang saraf yang
ada pada kaki untuk mengaktifkan saraf parasimpatik sehingga
menyebabkan perubahan tekanan darah.Terapi rendam kaki dengan air
hangat dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi.

PENDAHULUAN darah tinggi disebut the silent killer karena


termasuk penyakit yang mematikan,
Hipertensi atau penyakit tekanan darah penyakit tekanan darah tinggi dapat
tinggi adalah suatu keadaan perubahan menyerang siapa saja baik muda ataupun
dimana tekanan darah meningkat secara tua (Wulandari et al., 2016).
kronik. Hipertensi merupakan suatu
keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang Berdasarkan catatan dari World Health
abnormal tinggi didalam pembuluh darah Organitation (WHO) bahwa hipertensi
arteri (Harnani & Axmalia, 2017). Tekanan merupakan salah satu paling penting untuk
Corresponding author:
Mila Febri Astutik
milafebria12@gmail.com
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v2i1.7347
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 54-60 55
Mila Febri Astutik - Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat

penyakit jantung dan stroke yang menggunakan herbal therapy dan 10%
membentuk penyebab nomor satu fisikalterapy. Pengobatan secara non
kematian dini dan kecacatan didunia farmakologi dapat dilakukan dengan cara
(Susanto et al., 2019). Prevalensi hipertensi mengubah gaya hidup yang lebih sehat dan
berdasarkan hasil pengukuran pada melakukan therapy dengan rendam kaki
penduduk usia > 18 tahun sebesar 34,1%, menggunakan air hangat yang bisa
tinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), dilakukan setiap saat (Santoso et al., 2015).
sedangkan terendah berada di Papua
sebesar (22,2%) (Riskesdas 2018, 2018). Terapi rendam air hangat merupakan terapi
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31- non farmakologi yang dapat menurunkan
44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun tekanan darah. Manfaat yang diberikan oleh
(45,3%), umur 55-64 tahun therapy rendam kaki dengan air hangat
(55,2%).Berdasarkan data di atas untuk dapat mengatasi demam, mengatasi
menunjukkan bahwa kejadian hipertensi nyeri, memperbaiki kesuburan,
paling banyak pada lansia. menghilangkan rasa lelah, sistem
pertahanan tubuh meningkat dan juga
Lansia adalah seseorang yang telah bermanfaat dalam melancarkan peredaran
mencapai usia 60 tahun ke atas, dimana darah (Ulinnuha, 2018). Terapi rendam kaki
pada masa ini merupakan proses yang adalah terapi yang membuat untuk
mengakibatkan perubahan-perubahan fisik, meningkatkan sirkulasi darah dengan cara
psikologi dan psikososial. Salah satu memperlebar pembulu darah sehingga
gangguan kesehatan yang paling banyak dapat banyak oksigen ke jaringan yang
dialami oleh lansia adalah pada sistem mengakibatkan pembengkakan (Wulandari
kardiovaskuler. Pada usia lanjut sensitivitas et al., 2016). Studi kasus ini menggunakan
pengaturan tekanan darah yaitu reflex terapi rendam air hangat. Terapi air hangat
baroreseptor mulai berkurang (Ferayanti et dipilih karena mudah dalam penerapannya.
al., 2017b). Gejala yang sering dialami Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui
hipertensi berupa nyeri tengkuk, pusing penurunan tekanan darah dan menurunkan
hingga pembengkakan pembulu darah nyeri pada lanjut usia yang menjalani
kapiler. Akibat jika tidak dilakukan perawatan menggunakan terapi rendam
pengobatan dengan benar bisa berdampak kaki dengan air hangat.
menimbulkan komplikasi berupa gagal
jantung, stroke, aneurisma, masalah pada METODE
mata, ginjal dan sindrom metabolik hingga
kematian (Ulinnuha, 2018). Hal ini Studi kasus ini menggunakan metode
mengakibatkan tekanan darah meningkat deskriptif dengan pendekatan proses
seiring dengan bertambahnya usia. asuhan keperawatan yang dilakukan pada 2
Sebagian besar penderita hipertensi tidak pasien yang dilakukan terapi rendam kaki
menimbulkan gejala, meskipun secara tidak dengan air hangat di Desa Ginggangtani
sengaja beberapa gejala terjadi secara meliputi pengkajian, diagnosa
bersamaan dan dipercaya berhubungan keperawatan, intervensi keperawatan,
dengan hipertensi. implementasi dan evaluasi. Studi kasus ini
mengukur tekanan darah pada pasien lansia
Hipertensi dapat diobati secara farmakologi dengan hipertensi. Pengukuran tekanan
dan non farmakalogi. Pengobatan secara darah dilakukan pre-post test terapi rendam
farmakologi biasanya menggunakan obat- dengan air hangat sebanyak 3x pertemuan
obatan yang mempunyai efek samping. selama 3 hari setiap sesi dilakukan 20 menit
Indonesia menunjukkan 60% (Harnani & Axmalia, 2017).
menggunakan obat-obatan 30%,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 54-60 56
Mila Febri Astutik - Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat

Subjek studi kasus ini adalah pasien lansia 370C, RR: 19x/menit dan responden kedua
berjumlah 2 pasien dengan hipertensi. memiliki tekann darah 170/90 mmHg Nadi:
Teknik pengambilan sampelnya 90x/menit, Suhu: 37,50C, RR: 19x/menit.
menggunakan purposive sampling. Kriteria Subjek studi kasus responden pertama
inklusi subjek studi kasus adalah pasien mengatakan rutin memeriksakan tekan
yang bersedia diberikan terapi rendam kaki darah di apotik terdekat, tidak meminum
dengan air hangat, pasien dengan hipertensi obat sejak 1 tahun yang lalu dan pasien
primer. kedua 10 bulan yang lalu, Pasien
mengatakan kurang pengetahuan mengenai
Instrumen yang digunakam dalam studi penyakitnya hipertensi, pasien mengatakan
kasus ini adalah Sphymanometer, stetoskop, bosen mengkonsumsi obat hipertensi.
baskom, air hangat bersuhu 40oC, handuk pasien tidak mengetahui kalau punya
kecil, termometer, timer. Pengambilan data penyakit hipertensi harus minum obat
sebelum dan sesudah dilakukan terapi secara terus menerus. Kedua responden
rendam kaki dengan air hangat. Subjek mengatakan kurang terpapar informasi
studi kasus dimintai menandatangani tentang hipertensi.
lembar persetujuan untuk dilakukan
rendam kaki dengan air hangat untuk Diagnosa keperawatan yang muncul pada
menurunkan tekanan darah. Peneliti tidak kedua kasus adalah Manajemen kesehatan
menampilkan identitas subjek studi kasus tidak efektif berhubungan dengan
dalam laporan maupun naskah publikasi Kompleksitas program perawatan/
yang dibuat oleh peneliti. pengobatan (D.0116)

Pengelolaan data studi kasus yang (PPNI, 2016). Disebabkan terjadinya


diperoleh dipresentasikan dan dianalisis hipertensi akan mempengaruhi perubahan
untuk mengetahui penurunan tekanan status kesehatan dan krisis situasional
darah pada pasien lansia hipertensi setelah sehingga dapat menimbulkan informasi
dilakukan terapi rendam kaki dengan air yang minim.
hangat. Data hasil studi disajikan dalam
bentuk tabel. Intervensi keperawatan kedua kasus yaitu:
Edukasi program pengobatan (1.12441)
HASIL Identifikasi pengetahuan tentang
pengobatan yang direkomendasikan,
Hasil pengkajian menunjukkan, responden berikan dukungan untuk menjalani
1 usia 61 dan responden 2 usia 60 tahun. program pengobatan dengan baik dan
Kedua subjek studi kasus memiliki jenis benar, libatkan keluarga untuk
kelamin perempuan. Subjek studi kasus memberikan dukungan pada pasien selama
pertama memiliki riwayat hipertensi pengobatan, jelaskan manfaat dan efek
kurang lebih 3 tahun dan subjek kedua samping pengobatan, ajarkan kemampuan
memiliki riwayat hipertensi kurang lebih 2 melakukan pengobatan mandiri (self-
tahun. Subjek studi kasus ini gemar medication. misal rendam kaki dengan air
mengkonsumsi tinggi garam, tidak hangat) (Tim Pokja DPP PPNI, 2018).
melakukan diet hipertensin dan tidak
melakukan olahraga dengan rutin. Kedua Implementasi yang diberikan pada
responden memilki keluhan badan terasa responden dengan cara memberikan
lemas, kepala pusing disertai nyeri, sudah pengetahuan tentang pengobatan yang baik
tidur dan tekanan darah tinggi. Responden dan benar dengan melibatkan keluarga
pertama memiliki tekanan darah untuk memberikan dukungan dan
160/100mmhg Nadi:86x/menit, Suhu: menjelaskan manfaat diberikan terapi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 54-60 57
Mila Febri Astutik - Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat

rendam kaki dengan air hangat. Evaluasi kedua kasus menunjukkan bahwa
Mengobservasi tanda-tanda vital dengan terdapat penurunan tekanan darah setelah
pengukuran tekanan darah sebelum dan diberikan terapi rendam air hangat yang
sesudah di berikan terapi rendam kaki meliputi tekanan darah dan nyeri yang
dengan air hangat dengan memasukkan dirasakan sebelum dan sesudah dilakukan
kaki pasien dalam baskom yang berisi air rendam kaki dengan air hangat selama 20
hangat sebatas mata kaki yang dilakukan menit. Dari kedua kasus diatas rata-rata
selama 3 hari dengan frekuensi 1 kali sehari tekanan darah kedua responden mengalami
selama 20 menit. Mengajarkan pasien untuk penurunan, tekanan darah sistolik turun
melakukan terapi mandiri (self-medication sebesar 7,21 mmHg dan diastolik turun
misal Rendam kaki dengan air hangat). sebesar 1,1 mmHg, bisa dilihat di tabel.

Tabel 1.
Distribusi Tekanan Darah Responden Dengan Hipertensi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Rendam kaki Dengan
Air Hangat
Indikator Responden 1 Responden 2
Tekanan darah (pre) Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 1 Hari 2 Hari 3
Sistolik 160 150 140 170 160 150
Diastol 100 90 90 90 100 90
Tekanandarah (Post) Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 1 Hari 2 Hari 3
Sistolik 150 140 130 160 150 130
Diastolik 90 90 90 90 90 90

PEMBAHASAN informasi atau pengetahuan seseorang


adalah faktor usia. Usia seseorang
Berdasarkan pengkajian didapatkan bahwa kemampuan untuk menyerap informasi
lansia berjumlah 2 responden dan jenis akan semakin menurun. Karena kondisi
kelamin perenpuan, lansia berusia 61 tahun seseorang yang sudah lanjut usia cenderung
dan 60 tahun. Penderita hipertensi lebih mengalami penurunan daya ingat hal
banyak pada perempuan (65%) sedangkan tersebut akan berpengaruh terhadap
pada laki-laki (35%) (Kristanti, 2015). respon atau informasi yang diberikan
Memasuki usia 60 tahun sangat rentang (Septianingsih, 2018). Hipertensi yang tidak
dengan berbagai penyakit degeneratif, terkontrol bisa mengakibatkan komplikasi
diantaranya penyakit kardiovaskuler. Jenis seperti gagal jantung, stroke, aneurisma,
penyakit kardiovaskuler yang sering masalah pada mata, ginjal dan sindrom
dialami lansia adalah hipertensi. Faktor metabolik hingga kematian (Ulinnuha,
yang sangat berpengaruh terhadap 2018). Hal ini serupa dengan penelitian
hipertensin adalah usia. Penderita (Mubin, 2010). Yang menyatakan bahwa
hipertensi banyak terjadi pada usia diatas kurang terpaparnya informasi
55 tahun (Prananda, 2017). Hal ini serupa mengakibatkan kurangnya pemahaman
dengan penelitian (Solechah et al., 2016). tentang penyakit hipetensi.
Menyatakan bahwa karakteristik usia
responden yang berusia > 60 tahun dan Menurut data pengkajian kedua responden
berjenis kelamin perempuan merupakan tidak mengkonsumsi obat hipertensi sejak
kelompok responden dengan penderita 1 tahun yang lalu dan 10 bulan yang lalu.
hipertensi terbanyak. Faktor yang mempengaruhi tidak
mengkonsumsi obat hipertensi yaitu: umur,
Menurut pengkajian kedua responden status sosial ekonomi, riwayat lama
mengatakan kurang terpapar informasi menderita hipertesi , faktor eksternal
tentang hipertensi. Faktor yang seperti seperti dukungan keluarga.
berpengaruhi tentang kurang terpaparnya merupakan faktor yang mempengaruhi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 54-60 58
Mila Febri Astutik - Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat

tidak mengkonsumsi obat (Susanto et al., yang signifikan antara rata-rata tekanan
2019). Hal ini serupa dengan penelitian darah pre-test dan post-test diberikan
(Nade & Rantung, 2020). rendam kaki menggunakan air hangat
dimana P value sistole =<0,001 dan P value
Menurut pengkajian kedua responden + <0,005 yang artinya ada pengaruh terapi
sudah memiliki riwayat hipertensi selama rendam kaki dengan air hangat
lebih dari 3 tahun dan 2 tahun dan juga menurunkan tekanan darah (Harnani &
kedua riwayat responden ada yang Axmalia, 2017).
mengalami penyakit hipertensi. Faktor
genetik pada keluarga menyebabkan Hasil studi kasus penerapan rendam kaki
keluarga tersebut dapat memiliki risiko menggunakan air hangat yang telah
penyakit hipertensi. Jika seseorang dari dilakukan pada kedua responsen hipertensi
keluarga kita mempunyai hipertensi maka diperoleh hasil adanya penurunan tekanan
sepanjang hidup kita mempunyai sekitar darah, sebelum dan sesudah dilakukan
25% kemungkinan menurunkan penyakit terapi rendam kaki selama 3 hari, dengan
yang sama. Faktor keturunan juga hasil 160/100 mmHg menjadi 130/90
berpengaruh terhadap hipertensi primer mmHg dan 170/90 mmHg menjadi 130/90
melalui beberapa gen yang melibatkan mmHg.Berdasarkan kedua kasus rata-rata
regulasi vaskuler dan reabsorpsi natrium tekanan darah kedua responden mengalami
oleh ginjal (Taslima & Husna, 2017). penurunan, tekanan darah sistolik turun
sebesar 7,21 mmHg dan diastolik turun
Pola makanan yang tidak sehat seperti sebesar 1,1 mmHg. Hasil studi lain yang
mengkonsumsi garam natrium dapat dilakukan oleh (Arafah, 2019).
mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Bahwa kedua responden gemar Hipertensi merupakan suatu keadaan
mengkonsumsi makan makanan dengan dimana seseorang mengalami peningkatan
tinggi garam, mengkonsumsi natrium yang tekanan darah diatas normal (Hardianti et
lebih dapat menahan air, serta dapat al., 2018). Hipertensi diklafikasikan menjadi
meningkatkan volume darah. Sehingga hipertensi primer dan skunder. Hipertensi
jantung harus bekerja lebih keras untuk primer dapat didefinisakan suatu kondisi
memompa akibatnya tekanan darah dimana terjadi tekanan darah tinggi sebagai
menjadi naik (Taslima & Husna, 2017). Hal akibat atau dampak dari gaya hidup
tersebut sama dengan penelitian (Wijaya et seseorang dan faktor lingkungan tidak
al., 2019). Menyatakan bahwa paling terkontrol dan mengakibatkan kelebihan
banyak faktor pemicu menderita hipertensi berat badan bahkan sampai obesitas
yaitu kurangnya aktivitas olahraga dan merupakan pencetus awal untuk terkena
mengkonsumsi garam natrum. penyakit tekanan darah tinggi. Sedangkan
hipertensi sekunder adalah suatu kondisi
Self-medication atau swamedikasi dimana terjadinya peningkatan tekanan
merupakan penggunaan obat tanpa resep darah tinggi sebagai akibat penyakit seperti
dokter untuk mengatasi ganguan atau gejala gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan
oleh seseorang yang dialami, obat yang hormon tubuh.
digunakan tidak obat sebatas obat sintesis
melainkan juga obat herbal dan produk obat Menangani masalah hipertensi pada lansia,
tradisional (Victoria Halim et al., 2018). pemerintah telah melakukan upaya-upaya
Terapi rendam kaki menggunakan air penangan. Melakukan posbindu,
hangat efektif menurunkan tekanan darah dikarenakan petugas – petugas kesehatan
pada lanjut usia didapatkan hasil uji untuk lebih aktif dan jeli dalam usaha
Wilcoxon didapatkan adanya penurunan pencegahan dan pengobatan hipertensi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 54-60 59
Mila Febri Astutik - Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat

bersama dengan penyakit tidak menular SIMPULAN


(PTM). Pencegahan dan pengobatan
dipertensi membutuhkan waktu yang tidak Terapi nonfarmakologi rendam kaki
singkat dan pengobatan yang sampe dengan air hangat yang dilakukan sebanyak
seumur hidup. Pengobatan-pengobatan 3x pertemuan selama 3 hari, setiap sesi
farmakologi, hipertensi dapat ditangani dilakukan 20 menit mampu menurunkan
dengan berbagai pengobatan – pengobatan tekanan darah pada lanjut usia yang
alternatif seperti terapi rendam kaki mengalami hipertensi. Perawat diharapkan
dengan air hangat (hydrotherapy) dapat mengaplikasikan pemberian terapi
(Ulinnuha, 2018). rendam kaki dengan air hangat pada pasien
hipertensi pada lansia. Berdasarkan kedua
Mekanisme kerja terapi rendam kaki responden ini dapat disimpulkan bahwa
menggunakan air hangat yang dilakukan terapi rendam kaki dengan air hangat
secara rutin dapat terjadi perubahan efektif untuk dilakukan menurunkan
tekanan darah, karena efek dari rendam tekanan darah pada lansia. Hasil kedua
kaki menggunakan air hangat yang kasus diatas rata-rata tekanan darah kedua
menghasilkan energi kalor yang bersifat responden mengalami penurunan, tekanan
melancarkan peredaran darah dan juga darah sistolik turun sebesar 7,21 mmHg dan
merangsang saraf yang ada pada kaki untuk diastolik turun sebesar 1,1 mmHg.
mengaktifkan saraf parasimpatis, sehingga
menyebabkan penurunan tekanan darah UCAPAN TERIMA KASIH
(Harnani & Axmalia, 2017). Terapi rendam
kaki dengan air hangat mempunyai dampak Penulis mengucapkan terimakasih pada
pada pembulu darah dimana hangatnya air kedua pasien yang telah bersedia menjadi
membuat sirkulasi darah menjadi lancar responden, yang kedua terimakasih kepada
dan membuat otot-otot ligament berubah kedua orang tua yang telah memberi suport
sehingga mempengaruhi sendi tubuh dan semangat sehingga dapat
(Arafah, 2019). Efek merendam kaki dengan menyelesaikan tugas akhir Ners dengan
air hangat mampu menghantarkan panas baik.
atau reaksi kimia yang terjadi pada
pembuluh darah yang mengakibatkan REFERENSI
pelebaran pada pembuluh darah,
menurunkan kekentalan darah, Arafah, S. (2019). Pengaruh Terapi Rendam kaki air
menurunkan ketegangan otot, Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
meningkatkan metabolisme jaringan dan Pattallassang Kab.Takalar. Media
meningkatkan permeabilitas kapiler Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar.
(Ferayanti et al., 2017a). Terapi rendam https://doi.org/10.32382/jmk.v10i2.1336
kaki menggunakan air hangat dengan suhu Ferayanti, N. M., Erwanto, R., & Sucipto, A. (2017a).
40oC diatas mata kaki yang dilakukan Efektivitas Terapi Rendam kaki Air
selama 20 menit dapat menurunkan Corresponding Author : NURSCOPE.
tekanan darah, meringankan nyeri sendi, Ferayanti, N. M., Erwanto, R., & Sucipto, A. (2017b).
menurunkan ketegangan otot, melebarkan The Effectiveness Of Warm Water Therapy And
pembuluh darah, membunuh kuman, Deep Breathing Relaxation In Blood Pressure.
menghilangkan bau dan juga dapat Nurscope : Jurnal Penelitian Dan Pemikiran
Ilmiah Keperawatan.
meningkatkan kualitas tidur untuk lansia https://doi.org/10.30659/nurscope.3.2.38-45
(Harnani & Axmalia, 2017).
Hardianti, I., Nisa, K., & Wahyudo, R. (2018). Manfaat
Metode Perendaman dengan Air Hangat dalam
Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi Benefits of Immersion Method with

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 54-60 60
Mila Febri Astutik - Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat

Warm Water in Lowering Blood Pressure on Solechah, N., Masi, G., & Rottie, J. (2016). Pengaruh
Hypertension Patients. Jurnal Medula. Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat. Jurnal
Keperawatan.
Harnani, Y., & Axmalia, A. (2017). Terapi Rendam
Kaki Menggunakan Air Hangat Efektif Susanto, D. H., Fransiska, S., Warubu, F. A., Veronika,
Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut. E., & Dewi, W. (2019). Faktor Risiko
Journal of Community Health. Ketidakpatuhan Minum Obat Anti Hipertensi
pada Pasien Hipertensi di Puskesmas
Kristanti, P. (2015). Efektifitas dan Efek Samping
Kecamatan Palmerah Juli 2016. Jurnal
Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien
Kedokteran Meditek.
Hipertensi di Puskesmas Kalirungkut
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v24i
Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
68.1698
Surabaya.
Taslima, T., & Husna, A. (2017). Hubungan Riwayat
Mubin, M. (2010). Karakteristik dan pengetahuan
Keluarga dan Gaya Hidup dengan Hipertensi
pasien dengan motivasi melakukan kontrol
pada Lansia di Puskesmas Kuta Alam Banda
tekanan darah di wilayah kerja puskesmas
Aceh. Jornal Of Healthcare Technology and
sragi i pekalongan. Karakteristik Dan
Medicine.
Pengetahuan Pasien.
https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i1.264
Nade, M. S., & Rantung, J. (2020). Dukungan Kelurga
Tim Pokja DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi
dan Kepatuhan Minum obat terhadap Lansia
Keperawatan Indonesia. In Dewan Pengurus
Dengan Hipertensi di Wilayah Kerja
Pusat PPNI.
Puskesmas Parongpong Kabupaten Bandung
Barat Mersi. Chmk Nursing Scientific Journal. Ulinnuha, A. A. (2018). Tekanan Darah Setelah
Dilakukakn Hidroterapi Rendam Kaki Air
PPNI, T. P. S. D. (2016). Standar Diagnosis
Hangat Pada Penderita Hipertensi Di
Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Kelurahan Sambiroto Kota Semarang. Jurnal
Diagnostik Edisi 1. In Dewan Pengurus Pusat
Keperawatan Muhammadiyah.
PPNI.
Victoria Halim, S., Adji Prayitno S, A., & Wibowo, Y. I.
Prananda, Y. (2017). Pengaruh Pemberian Rendam
(2018). Profi l Swamedikasi Analgesik di
Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan
Masyarakat Surabaya, Jawa Timur (Self-
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di
Medication With Analgesic among Surabaya,
Wilayah Kerja Puskesmas Rasau Jaya
East Java Communities). Jurnal Ilmu
Kabupaten Kubu Raya. Kedokteran.
Kefarmasian Indonesia.
Riskesdas 2018. (2018). Riskesdas 2018. Laporan
Wijaya, I., K, K. R. N., & Haris, H. (2019). Hubungan
Nasional RIskesdas 2018.
Gaya Hidup dan Pola Makan terhadap Kejadian
Santoso, D. A., Ernawati, & Maulana, M. A. (2015). Hipertensi diwilayah Kerja Puskesmas Towata
Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Kabupaten Takalar. Media Publikasi Promosi
Terhadap Penurnan tekanan Darah pada Kesehatan Indonesia.
Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja
Wulandari, P., Arifianto, & Sekarningrum, D. (2016).
Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak. Jurnal
Pengaruh Rendam Kaki Menggunakan Air
Kesehatan Universitas Tanjungpura.
Hangat dengan Campuran Garam dan Serai
Septianingsih, D. gita. (2018). Hubungan tingkat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
pengetahuan dan sikap pasien hipertensi Penderita Hipertensi di Wilayah Podorejo RW
dengan upaya pengendalian hipertensi di 8 Ngaliyan. Keperawatan.
wilayah kerja puskesmas Samata. Universitas
Islam Negeri Alauddin.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai