(RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Nglames
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IX / 2
Standar Kompetensi : Mendengarkan
9. Memahami isi pidato/khotbah/ceramah
Kompetensi Dasar : 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ceramah/khotbah yang didengar
Indikator : 1. Mampu menentukan hal-hal pokok dalam pidato/ceramah/khotbah
2. Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan yang meyakinkan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran ini, siswa diharapkan :
1. Dapat menemukan hal-hal pokok dalam pidato/ceramah/khotbah
2. Dapat menyimpulkan pesan pidato/ceramah/khotbah dalam beberapa kalimat
* Karakter Siswa yang diharapkaa : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian pidato
Pidato yaitu salah satu bentuk komunikasi lisan untuk menyampaikan gagasan atau pesan
kepada pendengarnya. Unsur-unsur yang harus terdapat dalam pidato adalah :
a. Pembicara atau orang yang berpidato
b. Materi atau bahan pidato
c. Pendengar
2. Hal-hal pokok dalam pidato
Yang dimaksud dengan hal-hal pokok dalam pidato adalah pokok isi pidato yang berupa
pesan yang dikemukakan oleh pembicara. Mendengarkan pidato dengan kalimat yang panjang
tidak perlu harus menangkap isi keseluruhan kalimat akan tetapi dengan kata-kata yang dapat
mewakili isi keseluruhan pidato atau sering disebut dengan kata kunci atau “key word”.
Dengan demikian menemukan hal-hal pokok bisa ditempuh dengan :
a. Merakit kata-kata kunci menjadi kalimat-kalimat utuh
b. Menemukan kalimat topik atau gagasan pokok
C. Metode Pembelajaran
Kooperatif/diskusi
Penugasan
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru menanyakan materi pidato yang pernah didengar siswa
Guru menanyakan perbedaan antara pidato, ceramah, khotbah pada siswa
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan siswa
Membagi kelompok siswa tiap kelompok 5 siswa
2. Kegiatan Inti (10 menit)
Guru meminta siswa mendengarkan pidato yang dibacakan/rekaman pidato secara
berkelompok
Siswa mencatat hal-hal pokok yang didengarkan
Siswa mendiskusikan hal-hal pokok yang didengarkan
Siswa menyimpulkan pesan pidato yang didengarkan
Siswa menukarkan hasil diskusinya dengan kelompok lain untuk ditanggapi
Guru melakukan evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru membantu siswa membuat kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada
pertemuan ini
Guru menugaskan siswa untuk mendengarkan khotbah Jum’at di daerah masing-masing
Guru menutup pelajaran
E. Sumber Belajar
Rekaman pidato
Buku kumpulan pidato
F. Penilaian
Teknik : tes tulis
Bentuk instrumen : tes uraian
Instrumen : (bahan simakan terlampir)
1. Tulislah hal-hal pokok dari pidato/ceramah/khotbah yang kami
dengarkan!
2. Simpulkanlah pesan pidato/ceramah/khotbah yang kamu dengar kedalam
beberapa kalimat!
Rubrik penilaian mendengarkan
Skor
No Aspek yang dinilai Nilai
4 3 2 1
1 Kesesuaian isi yang didengar
Kelengkapan gagasan pokok yang
2
didengar
3 Keruntutan kalimat
Jumlah
Keterangan :
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : baik sekali
Skor maksimal = 12
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memberi komentar tentang isi pidato/khotbah/ceramah
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani
B. Materi Pembelajaran
Mengomentari pidato/khotbah/ceramah
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Inkuiri
Pemodelan
Diskusi
D. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah
1. Kegiatan awal
a. Siswa bertanya jawab tentang cara memberi komentar terhadap pidato/
khotbah/ceramah
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
a. Siswa secara individu mendengarkan pidato/khotbah/ceramah
b. Siswa mencermati simpulan pidato/khotbah/ceramah yang telah dibuat
c. Secara berkelompok 3-4 siswa berdiskusi untuk menentukan isi pidato/
khotbah/ceramah
d. Siswa memberi komentar tentang isi pidato/khotbah/ceramah dengan
alasan yang logis dan bahasa yang santun
e. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
f. Siswa saling mengoreksi pekerjaan teman/kelompok lain
3. Kegiatan penutup
a. Siswa dengan bimbingan guru merefleksi hasil pembelajaran
b. Siswa menerima tugas rumah untuk pembelajaran yang akan datang
E. Sumber Belajar
1. Alat : CD (berisi contoh teks pidato/khotbah/ceramah)
Tape recorder
2. Bahan : teks pidato/khotbah/ceramah
F. Penilaian
1. Teknik : Observasi
2. Bentuk instrument : Lembar observasi
3. Contoh insrtumen :
a. Tentukanlah isi pidato/khotbah/ceramah yang telah dibacakan oleh gurumu.
b. Berikan komentar tentang isi pidato/khotbah/ceramah dengan alasan yang
logis dan bahasa yang santun.
Rubrik penilaian
No Kriteria Skor
Bahasa santun 3
Bahasa kurang santun 2
Bahasa tidak santun 1
Perolehan skor
Nilai akhir = -------------------- x skor idea (100)
Sokr maksimal
Ibu, Bapak, dan Saudara-saudara yang berbahagia, selamat datang, dan selamat merasakan
nikmatnya hidup sehat. Pagi ini, tanggal 9 September tidak seperti biasanya karena hari ini bertepatan
dengan Hari Olahraga Nasional.
Hadarin peserta senam pagi yang berbahagia, sebelum saya lanjutkan uraian saya dan nanti kita
bersenam bersama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat
berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat.
Hadirin yang berbahagia, sebelumnya saya ingin bertanya, sebenarnya apa tujuan kita melakukan
kegiatan senam pagi setiap Minggu? Apa Ibu-ibu dan Bapak-bapak? Ya, tujuan utamanya adalah
menjaga kesehatan. Tujuan itu sudah tepat.
Ibu-ibu dan Bapak-bapak serta Saudara-saudara, kita tahu bahwa dewasa ini banyak berjangkit
bermacam-macam penyakit. Nah, sebenarnya apa yang menyebabkannya? Penyebabnya adalah
berkurangnya daya tahan tubuh manusia. Apa yang menyebabkan daya tahan tubuh manusia
berkurang? Ada beberapa hal yang menyebabkannya. Pertama, pola makan orang sekarang yang
inginnya serba cepat dan serba praktis lalu mereka makan makanan yang sudah diawetkan dengan
bahan pengawet. Kelihatannya memang mudah, dan cepat, tetapi akibatnya bahan pengawet itu
sedikit demi sedikit meempengaruhi daya tahantubuh mereka. Hal titu kemudian menyebabkan
mereka mudah sakit. Kedua, orang-orang sekarang kurang menggerakan badan sehingga mereka
tidak berkeringat dan metabolisme tubuh mereka kurang lancer. Mengapa mereka kurang
menggerakan badan? Ya, karena sekarang banyak alat elektronik yang memudahkan atau membantu
mereka, misalnya dahulu seseorang kalau mau mandi harus mengambil air atau menimba terlebih
dulu untuk mengisi bak mandi. Sekarang tinggal putar kran, air sudah mengucur. Dahulu kalau
mencuci harus mengeluarkan tenaga untuk menggilas dan berkeringat, sekarang tinggal memasukkan
ke mesin cuci, dan banyak lagi yang lainnya. Dahulu menggunakan tenaga dan mengeluarkan
keringat, sekarang tidak lagi. Hal itu masih ditambah bila pekerjaan orang itu di kantor yang hanya
duduk di kursi, maka lengkaplah sudah orang itu tidak menggerakkan badan yang dapat memperkuat
urat-uratnya serta mengeluarkan keringat yang juga mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.
Oleh karena itu, Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Saudara-saudara, sebenarnya kalau kita hanya
berolahraga seminggu sekali itu masih kurang. Kalau kita ingin badan kita lebih sehat sebaiknya kita
berolahraga dua atau tiga hari sekali. Kalau kegiatan kita di sini seminggu sekali kita tambah sendiri
di rumah satu atau dua kali. Percayalah kalau kita melakukan kegiatan itu, dua atau tiga kali
seminggu secara rutin badan kita tentu akan lebih sehat. Bagaimana Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan
Saudara-saudara! Maukah lebih sehat dari sekarang? Nah, kalau ingin sehat, berolahragalah dua atau
tiga kali seminggu secara rutin.
Nah, Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Saudara-saudara, marilah sekarang kita mulai melakukan senam
pagi. UUntuk itu waktu sepenuhnya saya serahkan kepada pelatih.
Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf jika ada kesalahan pada kata-kata saya.
Materi pembelajaran
- Isi pidato
- Komentar terhadap isi pidato
Contoh komentar:
Memang benar, tubuh yang berkurang daya tahannya rentan terhadap berbagai
penyakit.
Lampiran 2
Langkah-langkah pembuatan :
a.
b.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyusun garis besar / kerangka pidato / ceramah / khotbah
2. Siswa dapat berpidato/ berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta
volume suara yang jelas
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B Materi Pokok
l. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah/Khotbah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato
b. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah /Khotbah
2. Berpidato dengan Intonasi, Artikulasi, dan Volume yang Jelas
a. Teknis Pengucapan Berpidato
b. Berpidato dengan Menggunakan Ungkapan – Ungkapan yang Menarik untuk
Mengungkapkan Isi Pidato
A. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan 3 menit Tanya jawab
1. Menggali pengetahuan awal siswa tentang
menyusun kerangka pidato/ceramah/khotbah
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan 3 menit Tanya jawab
1. Siswa bertanya jawab tentang berpidato/
berceramah/berkhotbah
2. Siswa menerima informasi tentang TPK
2. Inti 65 menit Berpasangan
1. Siswa secara berpasangan mengamati dan Inkuiri
mencermati cara pidato/ceramah/khotbah Konstruktivisme
2. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi Pemodelan
cara berpidato/berceramah/berkhotbah Penilaian autentik
dengan intonasi tepat serta serta artikulasi
dan volume suara yang jelas!
3. Secara individu siswa mengembangkan
kerangka pidato/ceramah/khotbah
4. Siswa berlatih
berpidato/berceramah/berkhotbah
5. Secara individu siswa bergantian
melaksanakan kegiatan
berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta serta artikulasi dan
volume suara yang jelas!
6. Siswa saling mengamati penampilan
temannya
7. Siswa berdiskusi secara klasikal untuk
menyimpulkan hasil pidato/ceramah/khotbah
3. Penutup 12 menit Refleksi
1. Siswa dengan bimbingan guru merefleksi
terhadap proses hasil belajar
2. Siswa menerima tugas rumah untuk
pembelajaran yang akan datang
D. Sumber Pembelajaran
1. CD ( Contoh pidato)
2. Lingkungan
3. Buku teks Bahasa Indonesia BSE Kelas lX ( Atikah Anindyarini dkk , hal. 105, 118 )
4. Buku referensi
E. Penilaian
Pertemuan Pertama
1. Kinerja
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati pidato/ceramah/khotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi untuk menyusun garis besar kerangka
pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
c. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ ceramah/ khotbah
d. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
e. Siswa saling mengoreksi pekerjaan teman/kelompok lain.
2. Tertulis
a. Garis besar kerangka pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
b. Teks pidato/ceramah/khotbah
3. Penugasan/proyek
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati cara berpidato/berceramah/berkhotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi untuk menyusun garis besar kerangka
pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
c. Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
d. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ ceramah/ khotbah
e. Siswa saling menukarkan pekerjaan/ hasil !
4. Portofolio
a. Siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya
b. Siswa mempublikasikan hasil kerjanya.
Alat Penilaian
1. Secara berpasangan amati dan cermatilah cara berpidato/ berceramah/ berkhotbah
2. Secara berkelompok 3 – 4 siswa diskusikanlah untuk menyusun garis besar kerangka
pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
3. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ceramah/ khotbah
4. Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu di depan kelas !
5. Tukarkanlah pekerjaan hasil kerja siswa!
6. Publikasikanlah hasil kerja siswa!
Pertemuan Kedua
1. Kinerja
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati cara berpidato/ berceramah/ berkhotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
c. Siswa berlatih berpidato/berceramah/berkhotbah
d. Secara individu siswa bergantian melaksanakan kegiatan berpidato/ berceramah/
berkhotbah dengan intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
e. Siswa saling mengamati penampilan temannya
2. Tertulis
a. Hasil berdiskusi tentang cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan intonasi tepat serta
serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
b. Siswa saling mengamati penampilan temannya
3. Penugasan/proyek
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati cara berpidato/berceramah/berkhotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
c. Siswa berlatih berpidato/berceramah/berkhotbah
d. Secara individu siswa bergantian melaksanakan kegiatan berpidato/berceramah/berkhotbah
dengan intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
e. Siswa saling mengamati penampilan temannya4. Portofolio
a. Siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya
b. Siswa mempublikasikan hasil kerjanya.
Alat Penilaian
1. Secara berpasangan amatilah dan cermatilah cara berpidato/berceramah/berkhotbah
2. Secara berkelompok 3 – 4 siswa diskusikanlah cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
3. Berlatih berpidato/berceramah/berkhotbah
4. Secara individu siswa bergantian laksanakanlah kegiatan berpidato/berceramah/berkhotbah
dengan intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
5. Siswa saling mengamati penampilan teman
Keterangan :
Jumlah Skor maksimum = 18 Jumlah Nilai Maksimum = 100
Lampiran 1 :
Materi Pembelajaran
Salam Pembuka P
Pendahuluan Penghormatan E
Puji Syukur N
G
Teks Pidato E
Lengkap Isi Uraian Lengkap Isi Pidato M
B
Simpulan A
Penutup Permintaan Maaf N
Salam Penutup G
A
N
Lampiran II
Keterangan :
Bagian yang dicetak miring dirumpangkan dalam tugas siswa ( Media Sketsa)
A. Identitas
Nama sekolah : SMP Negeri 1 Geger
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / II
Materi Pokok : Penerapan Prinsip-prinsip Diskusi
Standart Kompetensi : Berbicara
10. Mengungkapkan pikiran,perasaan,dan informasi dalam pidato dan diskusi.
Kompetensi dasar : 10.2 Menerapkan prinsip-prinsip diskusi
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Idikator : 1). Siswa mampu menyimpulkan mekanisme diskusi
2). Siswa mampu menyimpulkan prinsip-prinsip diskusi
3). Siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip diskusi dalam
diskusi kelas
B. Tujuan pembelajaran :
Setelah melakukan pembelajaran ini,siswa diharapkan dapat menerepkan prinsip-prinsip diskusi
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani
Ketulusan
C. Materi pembelajaran
Diskusi merupakan kegiatan bertukar pikiran antara dua orang atau lebih.Berdasarkan
banyaknya peserta,diskusi dibedakan menjadi diskusi kelompok dan diskusi umum( diskusi
panel ). Diskusi kelompok dilaksanakan dua sampai sepuluh orang,sedangkan diskusi umum
diikuti lebih dari sepuluh orang. .Dalam diskusi umum terdapat pemadu diskusi
(moderator),penyenggah (pembanding),dan penulis (notulen).
Dalam berdiskusi harus melakukan diskusi sesuai dengan aturan-aturan/prinsip-prinsip
diskusi yang baik dengan mengetahui tugas-tugas setiap pelaku diskusi,yaitu sebagai berikut :
c. Penulis (Notulen),bertugas:
1). Menctatat hal-hal penting dalam diskusi baik berupa gagasan,tanggapan maupun pertanyaan
yang disampaikan oleh penyaji,pembanding dan peserta.
2). Merumuskan hasil diskusi.
d. Pembanding bertugas :
1). Menyampaikan makalah bandingannya yang berisi tanggapan atau pertanyaan terhadap
makalah yang disampaikan oleh penyaji.
D. Metode Pembelajaran
1) Tanya jawab
2) Diskusi
E. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Awal
- Guru memeriksa persiapan belajar siswa
- Siswa dan guru bertanya jawab tentang mekanisme dan prinsip-prinsip diskusi
- Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi yang terdiri atas 5-6 orang
2) Kegiatan Inti
- Siswa memilih topik yang menarik untuk didiskusikan
- Siswa mendiskusikan topik yang menarik untuk bahan diskusi
- Siswa mengidentifikasi pokok-pokok bahan diskusi
- Siswa menyusun pokok-pokok diskusi
- Siswa mendiskusikan bahan diskusi ysng telah disusun
3) Kegiatan Akhir
- Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi
- Siswa dan guru melakukan refleksi
F. Sumber Belajar
1. Buku BSE Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS kelas IX
2. Buku tentang diskusI
G. Penilaian
- Teknik : Tanya jawab dan diskusi
- Bentuk Instrument : Tugas
- Soal/Instrument :
1. Apa yang kamu ketahui tentang mekanisme diskusi ?
Pedoman Penskoran
Kegiatan Skor
- Siswa dapat menyimpulkan mekanisme diskusi dengan tepat 5
- Siswa kurang tepat menyimpulkan mekanisme diskusi 3
- Siswa tidak dapat menyimpulkan mekanisme diskusi 0
Pedoman Penskoran
Kegiatan Skor
- Siswa mampu menemukan prinsip-prisip diskusi dalam berdiskusi 3
- Siswa mampu menggunakan prinsip-prinsip diskusi dalam diskusi kelas 5
- Siswa tidak dapat menemukan prinsip-prinsip diskusi 0
Skor Maksimal
No.1 =5
No.2 =5
Jumlah = 10
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menemukan gagasan dari beberapa artikel dan buku melalui kegiatan membaca
ekstensif
B. Materi Pembelajaran
Cara menemukan gagasan dalam wacana dan implementasinya
Wacana:
Bacalah wacana di bawah ini :
PETANI Indonesia selalu diimpit masalah. Saat musim tanam, harga pupuk meroket.
Bahkan, di sejumlah daerah, harga pupuk mencapai dua sampai tiga kali lipat dari harga eceran
tertinggi (HET). Tak hanya itu, pupuk kerap menghilang dari peredaran.
Ironisnya, pupuk langka diduga karena adanya permainan oknum tertentu. Sebagai tulang
punggung penyedia pangan, petani sudah seharusnya diperhatikan. Sayang, hal tersebut belum
dilakukan pemimpin negeri ini. Para pejabat justru sibuk memikirkan perut sendiri. Mereka sibuk
memikirkan politik demi meraih jabatan tertentu. Padahal, mereka bisa makan nasi karena petani.
Tapi, kenapa nasib petani tak dipikirkan? Bukan hanya masalah pupuk, petani juga kerap
dipusingkan dalam pemasaran hasil pertanian. Misalnya, jika musim panen padi tiba, harga di
pasaran langsung merosot. Tengkulak merajalela. Tentu saja, hasil yang diperoleh petani tak
sebanding dengan biaya produksi yang semakin membengkak.
Era Presiden Soeharto, Indonesia pernah swasembada pangan. Itu terjadi karena perhatian
pemerintah terhadap petani amat besar. Karena itu, mohon pemerintah memikirkan nasib petani.
HARMINI, Desa Weru, Sukoharjo, Solo
C. Metode
1. Modeling
2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan apakah pernah membaca suatu artikel atau buku.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Siswa berkelompok antara 4 – 5 orang
b. Siswa membaca dan mencermati teks artikel yang diberikan oleh guru
c. Siswa mencari dan mengutip gagasan dari artikel atau buku
d. Siswa mengutip pernyataan dari artikel atau buku sebagai referensi dalam penulisan
karya tulis
e. Salah satu siswa mewakili kelompoknya membacakan hasil diskusi
f. Siswa kelompok lain memberikan tanggapan atau masukan dan mengajukan
pertanyaan
3. Kegiatan akhir
a. Guru dan siswa merefleksi hasil belajar
b. Siswa mencari artikel atau buku dan mengutip pernyataan-pernyataan sebagai sumber
referensi karya tulis.
E. Sumber Belajar
1. Koran
2. Buku Teks Bahasa Indonesia
3. Buku Referensi
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes
3. Instrumen
Tunjukkan gagasan penulis yang terdapat di dalam suatu artikel berikut!
Plastik
Plastik alami seperti getah pinus sudah ada sejak jutaan tahun silam, tetapi pada tahun 1850-
an para ahli farmasi mulai mencoba membuat plastik tiruan. Kebanyakan plastik mudah
dibentuk dengan memanaskannya. Beberapa jenis plastik lebih bening daripada kaca,
beberapa jenis lain lebih kuat daripada baja, lainnya lagi kakku, atau lembek. Plastik dapat
dipintal menjadi serat, disemprotkan atau diremas menjadi pipa atau lembaran, atau ditiup
menjadi busa. Plastik sintetik ditemukan oleh ahli farmasi Inggris, Alexander Parkes (1813 –
1890) kira-kira tahun 1855. Bahan ini akhirnya ditingkatkan mutunya di Amerika Serikat
sehingga menghasilkan seluloid, suatu bahan lentur dan bening (tetapi mudah terbakar) yang
menungkinkan pembuatan film. Brang-barang buatan padan zaman dulu ini merupakan awal
suatu revolusi bahan yang kini menyentuh setiap aspek kehidupan.
Pedoman penilaian
No. Aspek Deskripsi Skor
a. Jawaban pertanyaan Semua dijawab benar 5
Salah satu 4
Salah dua 3
Salah tiga 2
Salah empat 1
Salah semua 0
Jumlah 5
b. Kutiplah pernyataan-pernyataan dari artikel di bawah ini sebagai referensi dalam menyusun
karya tulis !
Apapun profesi dan siapa pun anda menginginkan setiap orang di sekitarnya bersikap
manis terhadap diri kita dan tak akan pernah menyakiti hati anda. Tetapi tidak ada seorang pun
yang tak pernah disakiti oleh orang lain atau pun tak pernah menjadi sasaran kemarahan orang
lain, ketika berada di lingkungan kerja, dan di rumah atau di mana pun. Sesekali pasti itu
pernah terjadi. Sangat alami dan manusiawi sekali.
Seorang Pimpinan sebut saja Pak Toni, menilai dirinya ( self talk ) agak berlebihan.
Mungkin ini dialami oleh sebagian besar para Boss di berbagai tempat ataupun instansi. Pak
Toni menilai dirinya lebih dari pada bawahannya, lebih pintar, lebih pengalaman, lebih
bijaksana, lebih wibawa dan lain sebagainya. Konsep diri yang terlalu berlebihan ini
membuatnya punya tuntutan berlebihan pula terhadap anak buahnya. Mereka harus taat, harus
menurut pada segala perintahnya. Ini pemikiran yang sangat keliru memandang profesi dirinya
sebagai boss yang terlalu berlebihan.
.........
Pedoman penilaian
No. Aspek/kutipan Skor Skor maks
1 Tiga kutipan benar 5 5
2 Dua kutipan benar 3
3 Satu kutipan benar 1
Jumlah 5
...................................... ......................................
NIP .............................. NIP ...............................
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan menjadi uraian melalui kegiatan membaca
intensif
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani
B. Materi Pembelajaran
1. Tabel adalah daftar berisi sejumlah besar data informasi berupa kata-kata atau bilangan yang
tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas
sehingga dengan mudah dapat disimak. Fungsi tabel sebagai media informasi bagi penulis dalam
menyampaikan gagasannya. Tabel juga berfungsi sebagai media untuk merangkum gagasan yang
akan dikemukakan pada pendengar.
2. Grafik adalah suatu lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar ( tentang
turun naiknya hasil statistik dsb.) agar informasi cepat oleh pembaca.
Jenis grafik :
a. Grafik batang
b. Grafik lingkaran
c. Grafik garis
2 2. Kegiatan Inti
a. Siswa berkelompok, tiap kelompok terdiri 4-5
orang
b. Siswa membaca dan mencermati
grafik/tabel/bagan
c. Siswa berdiskusi untuk menemukan isi
grafik/bagan/tabel 65 menit
d. Siswa memaparkan isi grafik/bagan/tabel ke
dalam beberapa kalimat
e. Tiap kelompok menyampaikan hasilnya,
kelompok lainnya menanggapi.
f. Siswa dan guru menentukan tiga hasil yang
terbaik
3 3. Kegiatan akhir
a. Bersama guru, siswa melakukan refleksi
b. Siswa diberi tugas untuk membuat kliping
bermacam-macam grafik yang bersumber dari 5 menit
surat kabar, majalah atau buku.
E. Sumber Belajar
1. Surat kabar
2. Buku teks bahasa Indonesia
F. Penilaian
1. Teknik : Tes tulis
2. Bentuk Instrumen : Produk
3. Instrumen :
BIDANG OLAHRAGA
YANG DIMINATI SISWA KELAS 7 SMP DIRGANTARA
Rubrik Penilaian
a. Identifikasikanlah isi tabel berikut ini!
......................................
NIP .............................. ......................................
NIP ...............................
A Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyimpulkan gagasan utama suatu teks dengan membaca + 300 kata per menit
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B. Materi Pembelajaran
Penyimpulan teks bacaan dengan membaca cepat +300 kata per menit
Wacana
Bacalah wacana dibawah ini :
IKLAN politik untuk “obral” citra tokoh yang ngebet menjadi calon presiden (capres)
terus menjamur. Setelah Soetrisno Bachir, Prabowo Subianto, dan Wiranto, pekan lalu Megawati
Soekarnoputri dengan PDIPnya mulai “menjajakan diri”. Yang ditawarkan mbak Mega adalah
sembako murah agar terjangkau rakyat, agar rakyat tak lapar.
Silakan wahai para capres “menjual dirinya”. Ini negeri pasar bebas politik. Tak ada
larangan. Tak ada undang-undang yang dilanggar. Perkara masyarakat-calon pemilih capres 2009-
senang atau senepitu soal lain.
Negeri ini contoh negeri paling bebas berpolitik. Siapa pun yang ingin jadi presiden
silakan. Panggung “pertempuran” politik untuk jadi presiden Indonesia tengah dibuka sampai
Pemilihan Presiden (Pipres) 2009.
Kalau sudah demikian, adakah sesuatu yang masih perlu diberi cacatan? Ataukah biarkan
saja persaingan di pasar bebas politik itu berlangsung? Bukankah yang menentukan siapa yang
bakal terpilih sebagai presiden ketujuh RI adalah rakyat Indonesia, pemilik hak pilih?
Pertama, memang kita harus biarkan saja persaingan terbuka di arena pasar bebas politik
itu. Berikan kebebasan kepada pemilih untuk menentukan pilihannya. Di negeri ini rakyatlah
yang berkuasa untuk memilih presiden. Tak ada paksaan. Silakan pilih yang sesuai dengan
yang disuka. Sesuai dengan yang rakyat mau.
Kedua, tetap harus diingat , di mana pun pasar bebas, termasuk di pasar bebas politik ,
kebebasan politik
...
C. Metode
1. Modeling
2. Diskusi
3. Tanya jawab
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru merefleksikan hasil belajar
b. Siswa diberi tugas mencari teks bacaan dan kemudian menyimpulkan gagasan utama
E. Sumber Belajar
1. Surat Kabar / Majalah
2. Buku teks Bahasa Indonesia
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes
2. Bentuk Instrumen : Tes lisan/tulis
3. Instrumen
Ukurlah kecepatan membaca temanmmu!
Kenaikan TDL
Industri akan Boikot Bayar Listrik
Penolakan kalangan pengusaha atas rencana kenaikan dasar listrik semakin serius.
Pengusaha bahkan menyatakan tidak akan membayar rekening listrik selama perhitungan biaya
pokok priduksi tidak transparan.
Ancaman boikot tersebuta disampaikan dalam jumpa pers pernyataan sikap Kamar
Dagang dan industri (Kadin) Indonesia, Kamis (26/1) di Jakarta. Hadir dalam pertemuan
tersebut pewakilan dari asosiasi, seperti Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Asosiasi
Produsen Serat Sintetis Indonesia, Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan
Mesin Indonesia, sertaAsosisasi Pengusaha Garmen.
“Hampir 100 persen asosiasi anggota Kadin menolak rencana kenaikan TDL (tarif dasar
listrik). Pengusaha takkan mau bayar kelebihan biaya pemakaian listrik setelah kenaikan dan ini
tidak main-main, teman-teman di asosiasi tekstil sudah siap,” kata Wakil Ketua Kadin
Indonesia Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, dan sistem Fiskal, Haryadi Sukamdani.
Kalangan industri menilai besarnya biaya pokok penyediaan (BPP) listrik 11 sen dollar
per kWh atau Rp 1.052 per per kWh tidak wajar, sementara tahun 2005 BPP hanya Rp816 per
kWh.
Menurut Hariyadi, dunia usaha tidak ingin pemerintah menetapkan TDL yang pada
akhirnya membuat pengusaha, termasuk masyarakat luas, semakin terbebani biaya tinggi.
“Waktu harga BBM naik, kami kasih cek kosong. Sekarang tidak ada cek kosong,” kata
Haryadi.
Ketua umum API Benny Soetrisno menambahkan, insentif Oktober 2005, seperti
penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) produk primer, belum terealisasi. “padahal,
pengusaha sudah menanggung beban biaya selama empat bulan,” katanya.
Sekarang dengan rencana kenaikan TDL, lanjut Benny, pemerintah memang manjanjikan
insentif baru. “Persoalannya, apa insentifnya dan kapan. Jangan sampai TDL naik, insentif
belakangan. Seharusnya kedua-duanya bersama-sama digulirkan,” ucapnya.
Nilai = =....
...................................... ......................................
NIP .............................. NIP ...............................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat menulis teks pidato/ceramah/khotbah dengan
sistematis dan bahasa yang efektif
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
2. Materi Pembelajaran
A. Salam pembuka dan penutup pidato
B. Sapaan penghormatan dalam berpidato
C. Ciri isi pidato
D. Topik pidato
E. Penjabaran topik pidato
F. Konsep teks pidato
G. Cara menilai pidato
5. Penilaian
Teknik : penugasan
Bentuk instrumen : uraian
Soal/Indtrumen : masing-masing instrumen kegiatan terdapat dalam buku teks.
Rubrik Penilaian
a. Menentukan Topik Pidato Perorangan
Nilai
No Aspek yang Dinilai
(10 – 20)
1 Kesesuaian topik dengan perintah yang ada
2 Kejelasan topik
3 Keaktualan topik
4 Kemenarikan topik
5 Kebermanfaatan topik bagi pendengar
b. Menuliskan, Membacakan, dan Menilai Konsep Teks Pidato secara Bergiliran dalam
Kelompok
Aspek yang Hasil penilaian Catatan
No Jabaran aspek yang dinilai
dikomentari Baik Cukup Kurang
Salam pembuka
Sapaan penghormatan
kepada hadirin
1 Bentuk Pendahuluan
Inti/Isi
Penutup/Simpulan
Salam penutup
Uraian gagasan pikiran
relevan dengan topik
Uraian gagasan pikiran
2 Isi disajikan secara berurutan
Uraian gagasan pikiran
membangun kepaduan
makna
Keterangan :
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
Nilai = x 100
c. Kegiatan G
Aspek yang dinilai
Isi Pidato Gaya
Humor, Jumlah
Suara dan
No Nama Penampila Nilai
Artikulasi Topik Pengembanga Bahasa
n, dan (100)
(5-20) (5-20) n topik (5-20) (5-20)
Ekspresi
(5-20)
1
Mengetahui
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran
............................. ....................................
NIP. NIP.
A.Standart Kompetensi
Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
B.Kompetensi Dasar
Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
C. Tujuan Pembelajaran.
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1. Menentukan hal-hak pokok dalam surat pembaca.
2. Menentukan permasalahan/usulan/saran yang akan disampaikan dalam surat pembaca.
3. Menulis surat pembaca.
4. Menyunting surat pembaca.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
D. Materi Pokok.
1. Contoh surat pembaca..
2. Pengertian surat pembaca
3. Hal-hal yang terdapat pada surat pembaca.
4. Menyunting surat pembaca.
E. Metode Pembelajaran
MTS
Tahap-tahapnya : M = Menemukan
T = Tulis
S = Sunting
b. Kegiatan Inti
1. Siswa berdiskusi untuk menentukan hal-hal pokok yang ada dalam surat pembaca.
2. Mengamati lingkungan sekolah untuk menentukan permasalahan/usulan/saran
yang akan disampaikan dalam surat pembaca.
3. Menulis surat pembaca.
4. Menyunting surat pembaca.
5. Memilih tiga surat pembaca terbaik untuk ditempel di majalah dinding sekolah.
c. Penutup
1. Siswa dan guru mengadakan refleksi.
2. Guru memberikan penguatan atas hasil kerja kelompok.
3. Guru memberi tugas untuk membuat kliping tentang surat pembaca.
4. Guru menyampaikan KD berikutnya.
G. Alat/Bahan/Sumber
1. Alat :-
2. Bahan : Contoh surat pembaca dari media cetak.
3. Sumber : Anindyarini, Atikah, Juwono, Suhartanto, 2008
Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
H. Penilaian
Mampu menentukan hal-hal Tes Tes Lisan Sebutkan hal-hal pokok yang harus
pokok dalam surat pembaca. ada dalam surat pembaca
Mengetahui, Madiun,
Kepala SMPN..... Guru Mata pelajaran
........................... ....................................
NIP................. NIP....................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B. Identitas
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Geger
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IX / 2
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1.3 Memahami wacana sastra melalui kegiatan
mendengarkan pembacaan kutipan/sinopsis
novel
Kompetensi Dasar : 13.1 Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan
novel yang dibacakan
Indikator : 1. Mampu menentukan tokoh-tokoh
2. Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan
yang meyakinkan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
C. Tujuan Pembelajaran
Sekolah melakukan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat :
Mampu menentukan tokoh-tokoh
Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan yang meyakinkan
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
D. Materi Pembelajaran
Cara menerangkan sifat tokoh dan implementasinya
Jenis tokoh
- Protagonis : tokoh utama
- Antagonis : tokoh berlawanan
- Trigonis : tokoh penengah
Pelukisan watak tokoh meliputi :
Menurut keadaan fisik, psikis, dan sosiologis
- Watak fisik meliputi jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, umur,
dsb
- Keadaan psikis meliputi kegemaran, mentalitas,
temperamen, keadaan emosi, dsb
- Watak sosiologis meliputi jabatan, pekerjaan, kelompok
sosial, dsb
E. Metode Pembelajaran
Diskusi / kooperatif
Tanya jawab
Penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang novel yang pernah
dibacanya/didengarkan.
Menggali ingatan siswa tentang karakter tokoh yang pernah
dibacanya/ didengarkannya.
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan siswa.
Membagi kelompok siswa secara berpasangan.
3. Kegiatan Inti (10 menit)
Guru meminta siswa mendengarkan kutipan novel yang dibacanya/
rekaman kutipan novel.
Guru meminta siswa menyebutkan tokoh-tokoh novel yang
didengarkannya.
Guru meminta siswa menentukan sifat-sifat tokoh dan memberikan
alasan yang menyakinkan.
Siswa mendiskusikan hasil yang diperdengarkan.
Guru menyuruh siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan
ditanggapi kelompok lain.
Guru melakukan evaluasi.
4. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru membantu siswa membuat kesimpulan dari apa yang telah
dibahas dalam pertemuan ini.
Guru menugaskan siswa untuk membaca novel yang lain dan
menganalisinya.
Guru menutup pelajaran.
G. Sumber Belajar
Rekaman kutipan novel
Naskah kutipan novel
H. Penilaian
Teknik : tes tulis
Bentuk instrumen : tes uraian
Instrumen : (bahan simakan terlampir)
1. Siapakah yang dapat dipandang tokoh snetral/utama
dan tokoh antagonis dalam novel yang kalian dengar tersebut.
2. Bagaimanakah watak/sifat tokoh yang sudah kalian
sebutkan tersebut.
Rubrik Penilaian
Skor Nilai
No Aspek yang dinilai
4 3 2 1
1 Dapat menyebutkan nama tokoh jenisnya
Jumlah
Skor maksimal = 8
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan alur peristiwa dari suatu sinopsis yang didengar /
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
II. Materi Ajar
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang sambung-menyambung
dalam sebuah cerita berdasarkan logika sebab-akibat.Peristiwa-peristiwa dalam
cerita itu tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan antara peristiwa satu dengan
peristiwa lainnya.
Macam-macam alur :
1. Alur maju disebut alur progresif ,yaitu alur yang menceritakan peristiwa
mulai dari awal sampai akhir.
2. Alur mundur disebut flashback, alur yang menceritakan lebih dulu bagian
akhir peristiwa menuju bagian awal sampai cerita itu berakhir .
3. Alur maju mundur disebut alur campuran, yaitu alur yang menceritakan
secara kronologis, tetapi pada bagian tengah cerita disampaikan kejadian
masa lalu atau sebaliknya.
Tahapan-tahapan alur :
1. Pendahuluan atau perkenalan, yaitu paparan awal cerita. Pengarang mulai
memperkenalkan tempat kejadian, waktu, topik dan tokoh-tokoh.
2. Penampilan masalah, dalam tahap ini konflik dalam cerita mulai
ditampilkan .
3. Puncak ketegangan atau klimaks, pada tahap ini konflik meningkat dan
semakin ruwet.
4. Ketegangan menurun atau antiklimaks disebut juga tahap peleraian, pada
tahap ini konflik menurun, misalnya emosi yang memuncak telah
berkurang.
5. Penyelesaian, pada tahap ini penyelesaian dapat dipaparkan oleh
pengarang dapat juga menggantung. Maksudnya pembaca diharapkan
mampu menafsirkan sendiri penyelesaian ceritanya.
III.Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Diskusi
Inkuiri
Refleksi
Penilaian Autentik
2. Kegiatan Inti :
a. Siswa membentuk kelompok.
b. Setiap kelompok menerima teks sinopsis novel
Kemarau 65 menit
c. Salah satu anggota kelompok membacakan dan
anggota lain mendengarkan pembacaan sinopsis
novel ”Kemarau”
d. Masing-masing kelompok membahas dan
mencatat urut-urutan peristiwa sesuai dengan
sinopsis yang didengar.
e. Masing-masing kelompok mengidentifikasi
tahap-tahap alur sesuai dengan urutan peristiwa
dalam sinopsis yang didengar.
f. Masing-masing kelompok menentukan jenis
alur.
g. Setelah selesai, lewat juru bicara ( ketua
kelompok ) menyampaikan hasil pembahasannya
h. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan
Kegiatan Penutup :
a. Guru dan siswa bersama-sama membuat 5 menit
rangkuman materi ajar materi ajar
b. Melakukan penilaian dan/atau repleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. Memberi tugas individu untuk mencari sinopsis
novel
lain dan dikerjakan (mencatat urutan peristiwa,
tahapan alur dan jenis alur )
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya yaitu pembahasan
pementasan
drama
Pedoman penskoran
No Deskriptor Skor
1 a Menyebutkan semua peristiwa secara 8
lengkap
b Urutan peristiwa sesuai dengan sinopsis
2 Mengidentifikasi tahap-tahap alur yang terdapat
dalam sinopsis novel Kemarau
a. 100% benar 5
b. 75 % benar 3
c. 50 % benar 2
d. Tidak mengerjakan /kosong 0
3
Menentukan jenis alur 2
Jumlah 15
Keterangan :
.............................................
................................. NIP.
NIP.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat membahas pementasan
drama yang naskahnya ditulis oleh siswa
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
2. Materi Pembelajaran
A. Naskah drama hasil tulisan sendiri
B. Ciri-ciri tokoh dalam naskah drama
C. Pembagian tugas
D. Pengucapan dialog
E. Rancangan panggung
F. Pementasan drama
G. Cara menentukan pementasan terbaik
5. Penilaian
Teknik : penugasan
Bentuk instrumen : uraian
Soal/Indtrumen : masing-masing instrumen kegiatan terdapat
dalam buku teks.
Rubrik Penilaian
a. Merancang Panggung, Tata suara, Tata cahaya, Kostum dan Tata
rias
Nilai maksimal gambar rancangan panggung = 40
Nilai maksimal rancangan latar belakang = 15
Nilai maksimal tata cahaya = 15
Nilai maksimal rancangan kostum = 15
Nilai maksimal rancangan rias tokoh = 15
Mengetahui
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran
............................ ...................................
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menilai pementasan drama yang dilakukan oleh siswa lain.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
III.Metode Pembelajaran
Observasi
Diskusi
Tanya Jawab
2. Kegiatan Inti :
a. Guru menjelaskan tentang aspek-aspek
pementasan drama
b. Siswa membentuk kelompok diskusi terdiri dari 65 menit
5-8 orang
c. Siswa berdiskusi untuk menentukan unsur-unsur
yang diniai dalam pementasan drama..
d. Siswa dan guru menyepakati unsur-unsur yang
dinilai dalam pementasan drama
e. Siswa bersama guru menyusun rubrik penilaian.
f. Siswa menonton pementasan drama yang
dilakukan oleh model.
g. Siswa melakukan penilaian pementasan drama
berdasarkan rubric penilaian yang telah
disepakati bersama.
Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama siswa merefleksi kegiatan. 5 menit
b. Guru memberikan penguatan dari penampilan
siswa.
c. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
penilaian
d. Siswa memberikan penilaian penampilan drama
terbaik dari kelompok siswa yang telah tampil
e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
2. Sumber Belajar
a. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX (bse)
b. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX (Erlangga)
VI.Penilaian
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar observasi
c. Instrumen : Terlampir
ASPEK NILAI
NO Sangat baik cukup kurang Sangat komentar
baik kurang
1 Lafal
2 Intonasi
3 Mimik
4 Gesture
5 Penghayatan
Keterangan:
Sangat baik : 91-100
Baik : 81-90
Cukup : 71-80
Kurang : 61-70
Sangat kurang :
Mengetahui Madiun,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
…………………………… …………………….
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran melalui membaca dan diskusi, siswa diharapkan:
1. Mampu mendata kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel dengan
menunjukkan bukti petikan teks dari novel;
2. Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini dengan benar.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B. Materi Pembelajaranan
C. Metode/Model Pembelajaran
Metode:
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugasan Inkuiri
Model Pembelajaran:
Cooperative Learning tipe TPS (Think Phair Share)
D. Langkah-langkah Pembelajaran
E. Media/Sumber Pembelajaran
Media
a. Lembar Kerja Siswa
b. Teks nukilan novel Azab dan Sengsara
Sumber Pembelajaran
a. Buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX oleh
Asep Yudha Wirajaya
b. Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas IX oleh
Wahono.
F. Penilaian
Teknik
Nontes
Tes
Bentuk
Penilaian Sikap
Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)
Instrumen Penilaian
Nontes
Rubrik Penilaian Sikap
Petunjuk
1. Bacalah nukilan novel Azab dan Sengsara yang tersedia!
2. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menuliskan
jawaban pada tempat/ kolom yang disediakan!
3. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas agar ditanggapi oleh
kelompok lain!
Pertanyaan
1. Datalah adat, kebiasaan, etika yang terdapat dalam nukilan novel Azab dan
Sengsara yang telah disediakan dengan menunjukkan bukti petikan teks
dari nukilan novel tersebut!
2. Bagaimanakah keterkaitan isi novel novel tersebut dengan kehidupan
nyata masa kini/sekarang?
Hasil Aalisis Novel Azab dan Sengsara
(Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, dan Etika
yang Terdapat dalam Novel Angkatan 20-30-an)
Jawaban no.1
No./ Aspek yang Didata Bukti Petikan Teks Novel
Hal (Adat, Kebiasaan, dan Etika)
Adat
Kebiasaan
Etika
Jawaban no. 2
......................... .................................
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran melalui membaca dan diskusi, siswa diharapkan:
1. Mampu mendata kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel dengan
menunjukkan bukti petikan teks dari novel;
2. Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini dengan benar.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B. Materi Pembelajaranan
C. Metode/Model Pembelajaran
Metode:
4. Tanya jawab
5. Diskusi
6. Penugasan
7. Inkuiri
Model Pembelajaran:
Cooperative Learning tipe TPS (Think Phair Share)
D. Langkah-langkah Pembelajaran
E. Media/Sumber Pembelajaran
Media
c. Lembar Kerja Siswa
d. Teks nukilan novel Azab dan Sengsara
Sumber Pembelajaran
c. Buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX oleh
Asep Yudha Wirajaya
d. Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas IX oleh
Wahono.
F. Penilaian
Teknik
Nontes
Tes
Bentuk
Penilaian Sikap
Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)
Instrumen Penilaian
Nontes
Rubrik Penilaian Sikap
Petunjuk
4. Bacalah nukilan novel Azab dan Sengsara yang tersedia!
5. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menuliskan
jawaban pada tempat/ kolom yang disediakan!
6. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas agar ditanggapi oleh
kelompok lain!
Pertanyaan
3. Datalah adat, kebiasaan, etika yang terdapat dalam nukilan novel Azab dan
Sengsara yang telah disediakan dengan menunjukkan bukti petikan teks
dari nukilan novel tersebut!
4. Bagaimanakah keterkaitan isi novel novel tersebut dengan kehidupan
nyata masa kini/sekarang?
Jawaban no.1
No./ Aspek yang Didata Bukti Petikan Teks Novel
Hal (Adat, Kebiasaan, dan Etika)
Adat
Kebiasaan
Etika
Jawaban no. 2
Makin Jauh
"Itu jangan anakanda tentukan karena Riam masih anak-anak, ibulah yang lebih tahu
akan hal itu. Dalam perkawinan, perkataan orang tualah yang berlaku dan anak itu hanya
menurut saja. Demikianlah yang biasa kejadian di antara bangsa kita. Misalnya banyak,
umpamanya ibu sendiri. Tiadalah ibu ditanya nenekmu dahulu akan kesukaanku tatkala ibu
hendak dipersuamikan. Tentang perkawinan kami dengan mendiang ayahmu amatlah
menyedihkan had. Sekali-kali janganlah bersua yang demikian pada anakku. Itulah sebabnya
ibu tiada mau memaksa engkau. Cuma ibu memberi timbangan; lain pasal
kalau anak belum cukup umur. Percayalah anakku, ibu takkan mau mengerasi kau, seperti
perbuatan kebanyakan orang tua karena tahulah ibu bahwa yang kawin itu si anak, bukan
orang tuanya.
Kalau Riam yakin benar-benar Aminuddin kasih akan anaknda, amatlah senang had ibu;
dari kecil pun telah ibu mengetahui perangai Aminuddin. Adalah ia masuk golongan yang baik-
baik; tetapi sebagai kataku tadi, haruslah menyerahkan hal ini kepada Tuhan Yang Mahamulia karena
Dialah yang mengatur sekalian nasib hamba-Nya.
"Kalau demikian, baiklah anaknda berkirim surat kepada Aminuddin akan membalas
suratnya yang baru kau terima itu.
Setelah surat Mariamin itu diterima oleh Aminuddin amatlah girang hatinya. Baru
dilihatnya alamatnya, ia pun mengenal tulisan kekasihnya itu. Di pinggir surat itu tertulis
pula nama si Pengirim. Surat itu diciumnya lalu dibukanya dengan tergopoh-gopoh. Jarinya
gemetar karena sukacita. Surat itu dibacanya berulang-ulang.
Maka ia pun menulis surat kepada ayahnya, kepala kampung Luhak Sipirok. Dalam surat
itu ia meminta dengan keras supaya orang tuanya mencarikannya perem-puan akan jadi istrinya.
Adapun perempuan itu ialah Mariamin karena itu sajalah yang disetujuinya.
Orang tua Aminuddin pun berbesar hati pula mendengar kabar yang baik itu. Pekerjaan
anak sudah ada, gaji pun adalah sederhana, apalagi yang ditunggu-tunggu? Dahulu ia tak mau
kawin sekarang ia sendirilah yang memintanya.
Kedua laki-istri itu mufakat akan mencarikan jodoh anak mereka itu. Apakah yang kurang
lagi bagi mereka itu akan memperoleh anak dara yang patut-patut? Ayah Aminuddin seorang
kepala kampung di Luhak Sipirok. Uang banyak, sawah lebar, kerbau, dan lembu pun cukup,
sedang anaknya orang makan gaji, di Deli pula. Sekali ini haruslah mereka itu mengambil anak
bangsawan sekurang-kurangnya yang sama dengan mereka, yang di bawah pantang.
Demikianlah pikiran orang tua itu. Mariamin anak orang miskin akan menjadi istri anak
mereka itu? Tentu tak mungkin karena tak patut. Bukankah orang itu telah hina di mata orang,
lagi pula tak berada, boleh dikatakan orang yang semiskin-miskinnya di daerah Sipirok?
Orang yang begitukah yang akan menjadi tunangan Aminuddin? O, sekali-kali tidak boleh.
Aminuddin seorang anak muda belum tahu ia membedakan bangsa, harus-kah didengarkan
permintaan itu?
Begitulah sebabnya ayah Aminuddin tak jadi pergi ke rumah ibu Mariamin. Istrinya
membujuk-bujuk supaya menuruti permintaaan anaknya, tetapi tiada didengar-kannya. Namun
karena demi anak dan istrinya, ayah Aminuddin akhirnya mengajak istrinya datang ke rumah
datu untuk mena-nyakan untung dan rezeki Aminuddin bila ia beristrikan Mariamin.
Setelah membaca mantra datu itu pun berkata, "Maksud itu kurang baik. Awalnya, laki-istri
selamat dan beruntung. Lepas dua tahun, lahir seorang anak laki-laki, tetapi baru ia berusia
tujuh tahun ayahnya mening-gal dunia.
Kedua laki-istri itu mohon diri lalu pulang ke rumah. Istrinya dengan hati kesal karena
yang diinginkan tak jadi. Suaminya dengan girang hati karena kehendaknyalah yang mesti
diturut.
Dalam rumah kecil yang di pinggir Sungai Sipirok itu, duduklah Mariamin
menanti-nanti kedatangan ayah Aminuddin. Sejak ia menerima surat Aminuddin amat
banyaklah pekerjaannya. Menyediakan pakaiannya karena kakaknya berkata demi-kian.
Betul tiada banyak, tetapi semua dikerjakannya sendiri. Kalau dia orang berada,
tukang jahitlah yang menjahit pakaiannya itu. Membuat seprai akan di-bawa ke Deli,
menganyam tikar untuk tern-pat duduk ayah Aminudin kalau ia datang ke rumah hendak
bermufakat dengan ibunya. Tikar itu tentu diganti permadani supaya kemiskinan mereka itu
jangan mengurang-kan adat di rumah mereka. Kalau tamu datang, malulah ia kalau ia duduk di
atas lantai saja.
Serbuk kopi telah tersedia tersimpan di salaian supaya ada minuman kepala kampung itu bila
ia datang. Juadah pun telah sedia dalam tempatnya. Semua sudah sedia akan menariti ayah
Aminuddin yang akan menjadi bapaknya pula.
Sekalian telah teratur untuk perjalanan mendapat kakandanya itu. Semua sedia dan teratur,
tetapi yang ditunggu-tungu tak juga datang.
Ya, dia hanya menunggu dan menunggu, tetapi yang ditunggu tidak akan datang. Yang akan
sampai di telinganya hanya kabar yang yang tiada disangka-sangka. Kabar yang akan
menghamburkan air mata, meremukredamkan hati sebagai kaca terempas ke batu.
Ketika matahari hampir terbenam, duduklah ayah Aminuddin di beranda rumahnya
dengan istrinya. Istrinya pun bertanya, "Siapakah yang jadi kita ambil akan menantu kita?
Jangan diperlambat-lambatkan lagi."
"Bimbang hatiku karena pada waktu itu adalah kurang yang akan dipilih. Itulah seka-rang
yang kupikir-pikir," sahut Baginda Diatas, begitulah disebut orang gelar kepala kampung itu.
"Kurang yang akan dipilih?" tanya istrinya. "Negeri Sipirok sebesar ini berapa ratus anak
gadis di luhak ini, sedang yang akan dicari hanya seorang juga."
"Aku pun tahu juga. Akan tetapi, yang akan diambil bukanlah orang sembarangan."
Sejurus laki-istri itu berdiam, kemudian Baginda Diatas berkata, "Cuma seorang saja-lah
yang kusetujui, rupanya pantas, bangsanya cukup, akan tetapi kelakuannya belum ku-ketahui."
"Apakah marganya? Siapakah orang tuanya?" tanya istrinya.
"Marganya Siregar dan bapaknya kepala kampung. Kupikir baik akan menjadi menantu kita.
Baiklah aku pergi ke sana sepanjang du-gaanku anak itu mungkin kita peroleh, tentang "boli" kita
takkan mundur." jawab suaminya.
Kedatangan Baginda Diatas diterima baik oleh orang tua gadis itu. Melihat keelokan jodoh
anaknya itu terus mengiakan permin-taan Baginda Diatas. Apalagi yang diinginkannya berapa
pun besarnya boli yang dimintanya akan diperkenankan juga oleh orang tua bakal menantunya
itu. Setelah pada masanya anak gadis itu pun dijemput dan dibawa ke rumah ayah Aminuddin
supaya esok atau lusa berangkat ke Deli.
Adapun sekalian hal ini dilakukan dengan rahasia upaya jangan ketahuan oleh Mariamin
dan ibunya.
Setelah lengkaplah sekalian, Baginda Diatas pun berangkatlah ke Deli mengan-tarkan
menantunya itu. Sebab ia sendiri pergi supaya dapat ia menceritakan kepada anaknya apa
sebabnya maka yang lain yang diambil mereka itu. Ya, siapakah orang yang mau mengambil orang
celaka? Bukankah sudah dikatakan datu bahwa Mariamin itu anak yang membawa celaka?
Kalau Aminuddin mendengar perkataan itu tentu ia akan menurut kehendak orang tuanya.
Sesuai dengan surat kawat yang diteri-manya dari bapaknya, Aminuddin datang menjemput
ke stasiun. Dalam kamar dan ruang stasiun itu telah penuh orang.
Bunyi kereta api itu pun kedengaranah, makin dekat makin keras. Asap yang berkepul-
kepul beterbanganlah ke kanan dan ke kiri. Dan kesudahannya, kereta api itu memasuki stasiun itu
dengan suara yang menderu-deru.
"Allah," mengucap Aminuddin, "datanglah Mariamin?"
Sabarlah .... hanya sekejap lagi.
Hati Aminuddin berdebar-debar, dada-nya gemuruh, tiada berapa lama di antaranya kelihatan
bapaknya sudah turun dari kereta, tetapi Mariamin belum; tentu sebentar lagi....
Sebagai kijang yang luka kena tembak, Aminuddin pun berlarilah mendapatkan ayahnya
itu. Akan tetapi, saat yang nikmat itu bergantilah dengan ketika yang belum pernah dirasa anak
muda itu.
Ayahnya itu membawa anak gadis yang bagus, tetapi bukanlah Mariamin yang
diharap-harapkannya itu. Bagaimana perte-muan anak muda itu tak dilukiskan di sini. Tiadalah
dapat menuliskan sedih dan pilu, kesal dan kecewa yang diderita anak muda itu. Sungguh akan
berat untuk melukiskan hal itu.
Dengan lekas-lekas, mereka itu yang datang yang menanti berkereta ke rumah famili
Aminuddin. Semua hal itu sebagai mimpi bagi dia tiadalah ia sadar benar akan dirinya.
Lepas makan tengah hari, baginda Di-atas pun bercakaplah menceritakan keda-tangannya
dan hal ihwal yang menyedihkan hati Aminuddin itu. Kesudahannya ia berkata, "Benar
perbuatan kami ini tiada sebagai permintaan anaknda, tetapi jangan-lah anakku lupakan,
keselamatan, dan ke-senangan anak itulah yang dipikirkan oleh kami orang tuamu. Oleh sebab
itu, haruslah anak itu menurut kehendak orang tuanya kalau hendak selamat di dunia. Itu pun
harapan bapak dan ibumu sekalian kaum-kaum kita anakku akan menurut permintaan kami itu,
yakni anaknda terimalah menantu ayahnda yang kubawa ini!"
Mekipun Aminuddin mula-mula me-nolak perkataan itu, tetapi pada akhirnya terpaksalah ia
menurut bujukan dan paksaan orang itu semua. Bukanlah disebabkan ia tiada setia kepada
Mariamin. Akan tetapi, apakah dayanya melawan orang yang se-banyak itu? Lagi pula sudah
terlanjur sekali tak dapat diundurkan lagi. Apatah kata bapaknya nanti bila anak gadis yang
jemput ayahnya itu dikembalikan kepada orang tuanya? Itu belum pernah kejadian dan bukan
adat.
Malu orang tuanya, malu Aminuddin juga, sedang menurut kitab anak itu tiada boleh
durhaka kepada orang tuanya.
Sebenar-benarnya, Aminuddin setia juga kepada adindanya itu, tetapi terpaksalah ia menurut
kehendak orang tuanya. Amatlah berat lidahnya tatkala akan mengiakan perkataan bapaknya itu.
Pendek kisah, Mariamin yang malang itu hanyut juga, makin lama makin jauh sehingga lenyap
dari mata, sedang suaranya minta tolong itu sia-sia saja, sebagai batu jatuh ke lubuk. Demikianlah
kejadian cinta Mariamin yang malang itu.
Dikutip dari Azab dan
Sengsara karya Merari Siregar
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran melalui membaca dan diskusi, siswa diharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi karakteristik novel angkatan 20 dan 30-an dari segi bahasa,
pola pikir , dan pokok persoalan yang diangkat sebagai tema dengan benar.
2. Mampu membandingkan karakteristik novel angkatan 20 dengan 30-an dari segi
bahasa, pola pikir, dan pokok persoalan yang diangkat sebagai tema dengan benar.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B. Materi Pembelajaranan
C. Metode/Model Pembelajaran
Metode:
8. Tanya jawab
9. Diskusi
10. Penugasan
11. Inkuiri
Model Pembelajaran:
Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stay (Dua Tinggal Dua Tamu)
D. Langkah-langkah Pembelajaran
E. Media/Sumber Pembelajaran
Media
a. Lembar Kerja Siswa
b. Teks nukilan novel angkatan 20-an dan 30-an.
c. Novel Siti Nurbaya, Azab dan Sengsara, Layar Terkembang, dan Belenggu
Sumber Pembelajaran
e. Buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Asep
Yudha Wirajaya
f. Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas IX oleh
Wahono.
g. Buku novel angkatan 20-an dan 30-an.
F. Penilaian
Teknik
Nontes
Tes
Bentuk
Penilaian Sikap
Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)
Instrumen Penilaian
Nontes
Rubrik Penilaian Sikap
Petunjuk
7. Bacalah novel angkatan 20-an (Siti Nurbaya karya Marah Rusli) dan novel
angkatan 30-an ( Belenggu karya Armin Pane) di rumah!
8. Setelah itu, bergabunglah dengan kelompokmu!
9. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menuliskan jawaban
pada tempat/ kolom yang disediakan!
10. Tunjuklah 2 wakil kelompokmu untuk bertamu ke kelompok lain guna sering atau
mencari informasi tambahan atas jawaban dari masalah yang dibahas.
11. Setelah kembali ke kelompok asal, sampaikan hasil temuanmu!
12. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas agar ditanggapi oleh kelompok
lain!
Pertanyaan
5. Datalah karakteristik novel angkatan 20-an (Siti Nurbaya) dan angkatan 30-an
(Belenggu) dari segi bahasa, pola pikir masyarakat/tokoh, dan pokok persoalan
yang dijadikan tema cerita!
6. Bandingkangkanlah karakteristik novel angkatan 20-an dan 30-an yang kamu
baca dari segi bahasa, pola pikir masyarakat, maupun pokok persoalan yang
dijadikan tema cerita!
......................... .................................
NIP NIP
Lampiran: Materi Pelajaran RPP 15.2
Bagaimana tiada begitu? Cobalah kaupikir! Aku harus duduk dengan orang, yang
bukannya tiada kusukai saja, tetapi orang yang memutuskan pengharapan yang kuamalkan siang
dan malam, yang mence-raikan aku dengan kekasihku, yang meng-aniaya dan menjatuhkan
ayahku, sampai sengsara serupa ini, musuh ayahku dan musuhku yang sebesar-besarnya dan
akhirnya menjadi algojoku. Tambahan pula, orang yang umur kepandaian, kesukaan, tabiat dan
kelakuannya, sekali-kali tiada sepadan dengan aku. Sekali-kali ia tiada cinta kepadaku; hanya
suka, karena hendak memuaskan nafsunya yang keji itu saja. Bila telah puas hatinya, tentulah
akan dibuanglah aku, sebagai melempar sampah ke pelimbahan; barangkali terus dibunuh-nya
aku, jahanam itu!
Bagaimanakah dapat kusabarkan hatiku, bagaimanakah dapat kusenangkan pikiranku, dan
bagaimana pula dapat aku hidup manis dengan orang yang sedemikian? Makin hari, makin kusut
pikiranku, makin bertambah dukacita dan sedih hatiku, dan makin ber-tambah-tambah pula benci
hatiku melihat rupanya. Tak ada yang baik pada peman-danganku, tak ada yang enak pada
perasaan-ku. Makan tak sedap, tidur tak nyenyak, bangun pun bertambah-tambah bingung.
Rumah tangga, makanan, minuman, pakaian dan permainan, pendeknya sekalian yang miliknya
mendatangkan marah, sedih dan duka. Betapa aku hidup, dengan orang yang sedemikian itu?
Jika hari teiah maiam, aku ingin, supaya lekas siang dan apabila telah siang, kuharap pula,
supaya lekas malam. Aku minta, biar yang setahun ini menjadi sehari, dan yang sebulan menjadi
sejam; karena tak tahu, apa yang akan diperbuat dan tak dapat melipur hati. Waktu yang sejam,
sebagai sebulan rasanya dan yang sehari serasa setahun. Se-sungguhnya itulah neraka dunia,
yang se-benar-benarnya.
Maka berhentilah Nurbaya sebentar bertutur, karena hendak menyapu air mata-nya, yang
keluar tiada dirasainya. Samsu tiadalah dapat berkata-kata, sebab sedih men-dengar nasih
adiknya ini.
"Oleh sebab itu, kupinta kepadamu, Sam," kata Nurbaya pula, "Bila engkau kelak
beranak perempuan, janganlah sekali-kali kaupaksa kawin dengan laki-laki yang tiada
disukainya. Karena telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya
dan tak enaknya, duduk dengan suami yang tiada disukai. Tak heran aku, bila perempuan,
yang bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karena putus asa.
Aku ini, sudahlah; sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang
tiada semalang aku, janganlah dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapa, sanak
saudara sahaja, tentang perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak,
kesukaan, umur, kepandaian, tabiat dan kelakuan anaknya. Karena tiada siapa yang
akan menanggung kesusahan kelak, jika tak baik jadinya; melainkan yang kawin itu
sendiri. Ibu-bapa atau kaum keluarga sekedar akan melihat dari jauh. Bukankah sepatutnya
ditanyakan dahulu pikirannya, tentang perkawinan itu? Bukankah anak perempuan itu
mempunyai pikiran, perasaan, penglihatan dan kesukaan juga sebagai perempuan yang lain?
Dikutip dari Siti Nurbaya, karya Marah Rusli (hlm. 145 - 156)
"Ada yang hendak Ibu katakan, bukan?" kata Tini sambil duduk di hadapan nyonya
Rusdio. "Katakanlah Ibu. Saya dengarkan, tentu saya yang disalahkan karena ibu sayang
akan suami saya."
Kata "suami saya" itu ditekannya, seolah-olah hendak mengatakan yang hendak engkau
singgung, ini perkara kami sendiri. Nyonya Rusdio merasa juga akan maksud perkataan Tini itu.
Dia tahu Tini tiada terlalu suka akan dia. Entah apa sebabnya. Pada mulanya, ia kawin tiada
demikian tingkah lakunya, di waktu belakangan ini seolah-olah hendak memusuhi.
"Aku tahu ini perkaramu berdua saja. Kalau engkau tiada hendak mendengarkan kataku, tak
usah," katanya perlahan-lahan, lalu hendak berdiri.
Tini merasa menyesal. Bukankah sebenarnya dia hendak memperkatakan apa-apa yang
terasa dalam dadanya dengan barang siapa saja? Tetapi, hatinya tiada pula senang kalau perkara
itu tersinggung. "Duduklah Ibu, katakanlah. Nanti, saya dengarkan dengan asyik diturut
tidaknya lain perkara."
"MemangTini, kita berlainan paham...."
"Seperti langit dan bumi, Ibu!"
"Aku bukan terlalu kolot."
Tini tertawa, "Saya yang terlalu modern!"
"Memang Tini!" Kemudian, disambungnya dengan sungguh-sungguh, "Kalau di mata kami, tiada
baik kalau seorang istri banyak-banyak keluar malam, tiada ditemani suaminya! Matanya
memandang muka Tini dengan tajam.
Tini melompat berdiri sebagai digigit kalajengking, "Bukankah lakiku juga pergi sendirian?
Mengapa aku tiada boleh? Apakah bedanya" Ketika nyonya Rusdio hendak menyela, katanya,
"Dengarlah dulu. Ibu membedakan perem-puan dan laki-laki. Itulah pokok perbedaan paham
kaum Ibu dan kami perempuan sekarang."
Dengan tenang dijawab nyonya Rusdio, "Suaminya pergi karena ada perlu. Engkau tidak."
Tini tertawa, "Perlu, perlu, keperluan itu bukan dibuat-buat?"
"Ah, aku tiada mengerti jalan pikiranmu."
"Memang Ibu, jalan pikiran kita berlainan. Aku hendak juga menyenangkan pikiranku,
menggembirakan hatiku. Aku manusia juga yang berkemauan sendiri. Kalau menurut
pendapat Ibu, kemauanku mesti tunduk kepada kemauan suami. Bukan Ibu, bukankah demikian?
Kami masing-masing berkemauan sendiri-sendiri.
Kalau dia pergi seorang diri, tiada sempat menemani aku, mengapa aku tiada boleh pergi
seorang diri menyenangkan hatiku?
"Kalau kami kaum kolot, kami tinggal saja di rumah."
"Eh, sebagai barang simpanan, berbedak dan berpakaian bersih-bersih, sekali setahun dijemur
di luar. Menanti suami sampai suka membawa keluar." Dia berhenti sejurus, lalu katanya dengan
tetap, "Kami lain, kami bimbing nasib kami sendiri, tiada hendak menanti rahmat laki-laki."
"Memang, rumahku di luar rumah, memang di sanalah kami merdeka."
"Tiada juga akan sesuai pikiran kita." "Bukan saya yang membawa beruebat." "Tapi patutkah
membawa urusan rumah tangga ke muka umum?"
Pikirannya teringat akan Aminah yang tiada akan berhenti-henti bercerita ke sini bercerita
ke sana dengan berbisik-bisik," Tahukah engkau, Tini dan Kartono..."
"Saya tidak peduli, Ibu."
Nyonya Rusdio menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Saya yang akan disalahkah orang. Biarlah!" kata Tini menyambung kalimat.
Dikutip dari Belenggu karya Armijn Pane.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Identitas
B. Tujuan Pembelajaran.
C. Materi Pembelajaran.
(Beranda di rumah ada seperangkat kursi. Hari masih pagi. Di dekat kursi Ra
mencium tangan ibu. Sementara Fathia, Tary, dan Rita menunggu di halaman
depan).
Ra : (melepaskan tangan ibu) “Ra,berangkat,Bu.” (lari menuju teman-
temannya)
Ibu : “Ya, hati-hati di jalan!” (Ibu masuk). (Ra, Fathia, Tary, dan Rita
berjalan
Dan bertemu lelaki tua sedang mengaduk tempat sampah).
Ra : (Menutup hidung) “Ih, bau sekali !”
Rita : “Aku ingin muntah.”
Tary : “Eh, bukankah itu sampah-sampah bekas dari rumah kita juga?”
Fathia : “Tapi kita kan mau lewat. Pak Tua itu harusnya berhenti dulu
supaya
baunya tidak menyengat.”
Ra : “Iya. Kita lari saya yuk begitu lewat gerobak sampahnya! Supaya
tidak
kena baunya.”
Ra, Fathia, Tary, Rita : “Yuk!” (Bersamaan berlari sambil ketawa).
1. Diskusi.
2. Tanya jawab
3. Inkuiri.
4. Penugasan.
E. Langkah-langkah Pembelajaran.
Pertemuan pertama.
1. Kegiatan awal.
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang penulisan naskah drama
berdasarkan cerpen.
b. Guru membentuk kelompok.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti.
a. Guru membagikan contoh kutipan cerpen dan naskah drama.
b. Siswa membaca cerpen dan naskah drama.
c. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi perbedaan cerpen dan drama.
d. Siswa mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen.
e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapinya.
3. Kegiatan akhir.
a. Siswa dan guru mengadakan refleksi.
b. Siswa dan guru merancang kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
Pertemuan ke dua.
1. Kegiatan awal.
a. Siswa membentuk kelompok seperti kelompok pada pertemuan pertama.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti.
a. Siswa membaca cerpen yang dibagikan oleh guru.
b. Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi.
c. Siswa mengubah cerpen menjadi naskah drama.
d. Siswa menyusun naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca.
e. Siswa menukarkan hasil diskusi dengan kelompok lain.
f. Siswa menyunting naskah drama yang ditulisnya.
g. Siswa mempresentasikan hasil suntingannya dan kelompok lain
menanggapi.
3. Kegiatan akhir.
a. Guru dan siswa mengadakan refleksi.
b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas untuk
pertemuan yang akan dating.
1. Alat
a. Kutipan cerpen.
b. Kutipan naskah drama.
2. Sumber belajar.
Buku Bahasa Indonesia untuk SMP / MTs kelas IX
G. Penilaian.
Instrumen Penilaian.
Hujan tidak juga dating setelah berhari-hari. Mely sedih sekali. Dia rindu
pelangi. Untuk mengobati rasa sedih, dia dating ke kebun menyirami tumbuhannya.
Lalu di rumpun bunga mawar, Mely mendapati sesuatu bergerak-gerak di atas
dedaunan yang basah. Mely memfokuskan penglihatannya. Astaga, peri kecil? “Siapa
kamu?” Tanya Mely takjub. “Aku peri hujan,“ jawab Peri Hujan ramah. “Apa yang
kaulakukan di sini?” tanya Mely. “Aku sedang menghirup udara segar,” jawab Peri
Hujan. “Kau mau mendengar kisah hidup kami?” Mely mengangguk, masih takjub.
Peri Hujan memulai ceritanya.
“Kami hidup dalam tanah. Makanan sehari-hari kami tetesan air hujan, meski
sebenarnya aroma hujan pun sudah membuat kami kenyang. Kami membantu akar-
akar neyerap air supaya tanah menjadi basah. Sesudah hujan, kami akan keluar dari
tanah dan memanggil Peri Embun dari dalam daun. Dengan bantuan kami, para Peri
Embun akan membuat pelangi yang sekaligus adalah makanan mereka. Jika hujan
tidak turun, tidak ada makanan untuk kami. Badan kami pun tidak akan kuat
menembus tanah basah dan niak untuk memanggil Peri Embun. Kami akan terus
terkurung dalam tanah. Karena Peri Embun hanyalah setitik embun kecil, tanpa
bantuan kami mereka tidak bisa membuat pelangi, tidak ada makanan untuk mereka.
Jika tidak ada makanan, bangsa Peri Embun akan mati. “Bagaimana aku bias
membantumu?” tanya Mely. “Carikan hujan untukku,“ pinta Peri Hujan. “Aku tak
bias,” keluh Mely. “Tapi aku bisa menyemprotkan air dari selangku.” Peri Hujan
menggeleng. “Tidak bias,” katanya. “Kami membutuhkan makanan yang alami. Dari
hujan yang turun dari awan. Sebenarnya kami bisa memakan air selangmu tapi tidak
bias untuk kesehatan kami.”
Rubrik penilaian.
PEROLEHAN
NO KEGIATAN SKOR MAX
SKOR
Jumlah skor
3
Rubrik penilaian.
SKOR PEROLEHAN
NO ASPEK DISKRIPTOR
MAX SKOR
Perolehan skor
Nilai akhir = X 100 (skor ideal)
Skor maksimal
Mengetahui
Kepala SMP Negeri ……… Guru Mata Pelajaran
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
1) Siswa dapat menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B . Materi Pembelajaran
Drama di samping dapat diilhami dari karya sastra seperti novel,puisi,cerpen juga dapat
diilhami berdasarkan peristiwa nyata yang terjadi di sekitar kita.
Peristiwa nyata berarti peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi dalam kehidupan
atau peristiwa yang sedang/pernah dialami seseorang.Menulis naskah drama berdasarkan
peristiwa nyata berarti mengubah peristiwa nyata ke dalam sebuah cerita dalam bentuk
dialog.Tema dari cerita tersebut bisa saja peristiwa lucu,menyenangkan,ataupun
menyedihkan.Misalnya,pengalaman pribadi,peristiwa bencana alam,maupun kejadian yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah memahami struktur
drama.Struktur drama terdiri dari:
1. Plot atau Kerangka Cerita
Plot merupakan jalinan cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik
antara dua/
Lebih tokoh yang berlawanan.Konflik akan berkembang karena kontradiksi para
pelaku.Konflik
makin lama makin meningkat hingga mencapai klimaks,dan akhirnya menuju
penyelesaian.
2. Penokohan atau Perwatakan
Penokohan erat kaitannya dengan perwatakan.Tokoh biasanya memiliki watak yang
konsisten dari
awal sampai akhir.Watak para tokoh digambarkan berdasarkan keadaan fisik,psikis,dan
sosial.
Pelukisan watak tokoh dapat langsung pada dialog maupun catatan samping(catatan
teknis).
3. Dialog
Dialog yang ditulis dalam drama mencerminkan pembicaraan sehari-hari.Beberapa
ketentuan
dalam dialog drama adalah :
a. Dialog harus mendukung pesan,mencerminkan apa yang tengah terjadi dalam lakon
dan meng-
ungkapkan pikiran serta perasaan para tokoh.
b. Dialog dalam drama harus lebih tertib dibandingkan dengan percakapan sehari-
hari.Tidak boleh
ada perkataan yang terbuang percuma.Para tokoh harus berbicara jelas dan sesuai
dengan yang
dimaksudkan dalam cerita.
c. Para tokoh bisa saja berimprovisasi di luar naskah yang telah ditentukan untuk
menghidupkan
suasana dan menjadikan dialog dalam cerita lebih wajar dan alami.
4. Latar atau Tempat Kejadian
Latar meliputi tempat,waktu,dan suasana.Penentuan latar harus cermat sebab naskah
drama
memberi kemungkinan untuk dipentaskan.
5. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama.
6. Amanat atau Pesan Pengarang
Amanat dalam naskah drama harus dicari oleh pembaca.Amanat bersifat subjektif dan
umum..
Setiap pembaca dapat memberi penafsiran yang berbeda-beda dan semuanya cenderung
dibenar-
kan.
7..Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis sering disebut teks samping.Teks samping memberi petunjuk teknis
tentang tokoh
waktu,suasana pentas,suara musik,keluar masuknya pemain.dan lain-lain.
Teks samping biasanya ditulis dengan tulisan berbeda dari dialog(misalnya dengan huruf
miring
atau huruf besar).
8. Drama sebagai Interpretasi Kehidupan
Drama sebagai tiruan kehidupan,berusaha memotret kehidupan secara nyata.Setiap
pengarang ber-
beda dalam melihat dan menginterpretasikan sisi kehidupan.
9. Penjelasan Sikap
Ciri umum naskah drama adalah selalu ada penjelasan sikap yang harus diperankan oleh
tokoh.
Penjelasan sikap tersebut biasanya ditulis dalam tanda kurung dan diletakkan sebelum
atau
sesudah dialog.
C. Metode Pembelajaran
1) Inkuiri.
2) Diskusi.
3) Tanya jawab
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal :
o Siswa kelompok
Kegiatan Inti :
o Siswa membaca naskah drama.
o Siswa berdiskusi menentukan sistematika dan unsur drama.
o Siswa mengidentifikasi peristiwa nyata yang pernah dialami/peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitar.
o Siswa berdiskusi untuk menentukan salah satu peristiwa yang diidentifikasi untuk
disusun menjadi drama satu babak.
Kegiatan akhir:
o Siswa dengan guru mengadakan refleksi
Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal :
o Siswa berkelompok.
o Siswa menyiapkan susunan peristiwa yang telah dipilih.
Kegiatan Inti :
o Siswa berdiskusi mengembangkan urutan peristiwa menjadi naskah drama satu
babak dengan memperhatikan sistematika dan unsur drama.
o Siswa berdiskusi menyunting naskah drama.
Kegiatan akhir:
o Siswa dengan guru mengadakan refleksi
E. Sumber Belajar
F. Penilaian
Teknik : Penugasan.
Bentuk instrumen : Tugas proyek.
Soal Instrumen :
o Tulislah naskah drama berdasarkan peristiwa nyata yang ada di sekitarmu/kamu
alami dengan langkah-langkah:
- pilihlah satu peristiwa nyata.
- Susunlah peristiwa untuk satu babak.
- Kembangkan urutan peristiwa itu menjadi naskah drama satu
babak, kemudian suntinglah naskah itu (waktu 2 minggu)!
Rubrik Penilaian
Siswa diberi skor 3 bila sistematika naskah drama tepat.
Siswa diberi skor 2 bila sistematika naskah drama kurang tepat.
Siswa diberi skor 1 bila sistematika naskah drama salah.
Siswa diberi skor 0 bila tidak menuliskan apa-apa.
Perolehan skor
Nilai akhir = X 100
Skor maksimal
Mengetahui, Madiun,
Kepala SMP Negeri 1 Geger Guru Mata Pelajaran
______________________ ______________________