Anda di halaman 1dari 82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Nglames
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IX / 2
Standar Kompetensi : Mendengarkan
9. Memahami isi pidato/khotbah/ceramah
Kompetensi Dasar : 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ceramah/khotbah yang didengar
Indikator : 1. Mampu menentukan hal-hal pokok dalam pidato/ceramah/khotbah
2. Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan yang meyakinkan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran ini, siswa diharapkan :
1. Dapat menemukan hal-hal pokok dalam pidato/ceramah/khotbah
2. Dapat menyimpulkan pesan pidato/ceramah/khotbah dalam beberapa kalimat
* Karakter Siswa yang diharapkaa : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian pidato
Pidato yaitu salah satu bentuk komunikasi lisan untuk menyampaikan gagasan atau pesan
kepada pendengarnya. Unsur-unsur yang harus terdapat dalam pidato adalah :
a. Pembicara atau orang yang berpidato
b. Materi atau bahan pidato
c. Pendengar
2. Hal-hal pokok dalam pidato
Yang dimaksud dengan hal-hal pokok dalam pidato adalah pokok isi pidato yang berupa
pesan yang dikemukakan oleh pembicara. Mendengarkan pidato dengan kalimat yang panjang
tidak perlu harus menangkap isi keseluruhan kalimat akan tetapi dengan kata-kata yang dapat
mewakili isi keseluruhan pidato atau sering disebut dengan kata kunci atau “key word”.
Dengan demikian menemukan hal-hal pokok bisa ditempuh dengan :
a. Merakit kata-kata kunci menjadi kalimat-kalimat utuh
b. Menemukan kalimat topik atau gagasan pokok

C. Metode Pembelajaran
Kooperatif/diskusi
Penugasan
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
 Guru menanyakan materi pidato yang pernah didengar siswa
 Guru menanyakan perbedaan antara pidato, ceramah, khotbah pada siswa
 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan siswa
 Membagi kelompok siswa tiap kelompok 5 siswa
2. Kegiatan Inti (10 menit)
 Guru meminta siswa mendengarkan pidato yang dibacakan/rekaman pidato secara
berkelompok
 Siswa mencatat hal-hal pokok yang didengarkan
 Siswa mendiskusikan hal-hal pokok yang didengarkan
 Siswa menyimpulkan pesan pidato yang didengarkan
 Siswa menukarkan hasil diskusinya dengan kelompok lain untuk ditanggapi
 Guru melakukan evaluasi
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
 Guru membantu siswa membuat kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada
pertemuan ini
 Guru menugaskan siswa untuk mendengarkan khotbah Jum’at di daerah masing-masing
 Guru menutup pelajaran

E. Sumber Belajar
 Rekaman pidato
 Buku kumpulan pidato

F. Penilaian
 Teknik : tes tulis
 Bentuk instrumen : tes uraian
 Instrumen : (bahan simakan terlampir)
1. Tulislah hal-hal pokok dari pidato/ceramah/khotbah yang kami
dengarkan!
2. Simpulkanlah pesan pidato/ceramah/khotbah yang kamu dengar kedalam
beberapa kalimat!
 Rubrik penilaian mendengarkan
Skor
No Aspek yang dinilai Nilai
4 3 2 1
1 Kesesuaian isi yang didengar
Kelengkapan gagasan pokok yang
2
didengar
3 Keruntutan kalimat
Jumlah
Keterangan :
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
4 : baik sekali

Skor maksimal = 12

Mengetahui Madiun, 6 Januari 2016


Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Dra. HENY WAHYUNI, M. Pd ENDANG SETYOWATI,S.Pd


NIP 19650113 199203 2 005 NIP 19620617 198303 2 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 9. Memahami isi pidato/khotbah/ceramah
Kompetensi Dasar : 9.2 Memberi komentar tentang isi
pidato/khotbah/ ceramah
Indikator : 1. Mampu menentukan isi
pidato/khotbah/ceramah
2. Mampu memberi komentar dengan alasan
yan logis dan bahasa yang santun tentang
isi pidato/ khotbah/ceramah
Alokasi Waktu : 2 x 40

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memberi komentar tentang isi pidato/khotbah/ceramah
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani
B. Materi Pembelajaran
Mengomentari pidato/khotbah/ceramah

C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Inkuiri
Pemodelan
Diskusi

D. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah
1. Kegiatan awal
a. Siswa bertanya jawab tentang cara memberi komentar terhadap pidato/
khotbah/ceramah
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti
a. Siswa secara individu mendengarkan pidato/khotbah/ceramah
b. Siswa mencermati simpulan pidato/khotbah/ceramah yang telah dibuat
c. Secara berkelompok 3-4 siswa berdiskusi untuk menentukan isi pidato/
khotbah/ceramah
d. Siswa memberi komentar tentang isi pidato/khotbah/ceramah dengan
alasan yang logis dan bahasa yang santun
e. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
f. Siswa saling mengoreksi pekerjaan teman/kelompok lain

3. Kegiatan penutup
a. Siswa dengan bimbingan guru merefleksi hasil pembelajaran
b. Siswa menerima tugas rumah untuk pembelajaran yang akan datang

E. Sumber Belajar
1. Alat : CD (berisi contoh teks pidato/khotbah/ceramah)
Tape recorder
2. Bahan : teks pidato/khotbah/ceramah

3. Sumber : Atikah Anindyarini, Yuwono, Suhartanto. 2008. Bahasa


Indonesia untuk SMP / MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Per-
Bukuan departemen Pendidikan Nasional

F. Penilaian
1. Teknik : Observasi
2. Bentuk instrument : Lembar observasi
3. Contoh insrtumen :
a. Tentukanlah isi pidato/khotbah/ceramah yang telah dibacakan oleh gurumu.
b. Berikan komentar tentang isi pidato/khotbah/ceramah dengan alasan yang
logis dan bahasa yang santun.

Rubrik penilaian
No Kriteria Skor

1 Penentuan isi tepat 3


Penentuan isi kurang tepat 2
Penentuan isi tidak tepat 1

2 Komentar terhadap isi : 3


Alasan logis 2
Alasan kurang logis 1
Alasan tidak logis

Bahasa santun 3
Bahasa kurang santun 2
Bahasa tidak santun 1

Perolehan skor
Nilai akhir = -------------------- x skor idea (100)
Sokr maksimal

Mengetahui Madiun, 6 Januari 2015


Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi,

Drs.HERU SUPROBO ENDANG SETYOWATI,S.Pd


NIP 19550625 198811 1 001 NIP 19620617 198303 2 013
Lampiran 1 :
Contoh teks pidato !

Ibu, Bapak, dan Saudara-saudara yang berbahagia, selamat datang, dan selamat merasakan
nikmatnya hidup sehat. Pagi ini, tanggal 9 September tidak seperti biasanya karena hari ini bertepatan
dengan Hari Olahraga Nasional.
Hadarin peserta senam pagi yang berbahagia, sebelum saya lanjutkan uraian saya dan nanti kita
bersenam bersama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat
berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat.
Hadirin yang berbahagia, sebelumnya saya ingin bertanya, sebenarnya apa tujuan kita melakukan
kegiatan senam pagi setiap Minggu? Apa Ibu-ibu dan Bapak-bapak? Ya, tujuan utamanya adalah
menjaga kesehatan. Tujuan itu sudah tepat.
Ibu-ibu dan Bapak-bapak serta Saudara-saudara, kita tahu bahwa dewasa ini banyak berjangkit
bermacam-macam penyakit. Nah, sebenarnya apa yang menyebabkannya? Penyebabnya adalah
berkurangnya daya tahan tubuh manusia. Apa yang menyebabkan daya tahan tubuh manusia
berkurang? Ada beberapa hal yang menyebabkannya. Pertama, pola makan orang sekarang yang
inginnya serba cepat dan serba praktis lalu mereka makan makanan yang sudah diawetkan dengan
bahan pengawet. Kelihatannya memang mudah, dan cepat, tetapi akibatnya bahan pengawet itu
sedikit demi sedikit meempengaruhi daya tahantubuh mereka. Hal titu kemudian menyebabkan
mereka mudah sakit. Kedua, orang-orang sekarang kurang menggerakan badan sehingga mereka
tidak berkeringat dan metabolisme tubuh mereka kurang lancer. Mengapa mereka kurang
menggerakan badan? Ya, karena sekarang banyak alat elektronik yang memudahkan atau membantu
mereka, misalnya dahulu seseorang kalau mau mandi harus mengambil air atau menimba terlebih
dulu untuk mengisi bak mandi. Sekarang tinggal putar kran, air sudah mengucur. Dahulu kalau
mencuci harus mengeluarkan tenaga untuk menggilas dan berkeringat, sekarang tinggal memasukkan
ke mesin cuci, dan banyak lagi yang lainnya. Dahulu menggunakan tenaga dan mengeluarkan
keringat, sekarang tidak lagi. Hal itu masih ditambah bila pekerjaan orang itu di kantor yang hanya
duduk di kursi, maka lengkaplah sudah orang itu tidak menggerakkan badan yang dapat memperkuat
urat-uratnya serta mengeluarkan keringat yang juga mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.
Oleh karena itu, Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Saudara-saudara, sebenarnya kalau kita hanya
berolahraga seminggu sekali itu masih kurang. Kalau kita ingin badan kita lebih sehat sebaiknya kita
berolahraga dua atau tiga hari sekali. Kalau kegiatan kita di sini seminggu sekali kita tambah sendiri
di rumah satu atau dua kali. Percayalah kalau kita melakukan kegiatan itu, dua atau tiga kali
seminggu secara rutin badan kita tentu akan lebih sehat. Bagaimana Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan
Saudara-saudara! Maukah lebih sehat dari sekarang? Nah, kalau ingin sehat, berolahragalah dua atau
tiga kali seminggu secara rutin.
Nah, Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Saudara-saudara, marilah sekarang kita mulai melakukan senam
pagi. UUntuk itu waktu sepenuhnya saya serahkan kepada pelatih.
Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf jika ada kesalahan pada kata-kata saya.

Materi pembelajaran
- Isi pidato
- Komentar terhadap isi pidato

Contoh komentar:
Memang benar, tubuh yang berkurang daya tahannya rentan terhadap berbagai
penyakit.
Lampiran 2

LEMBAR KEGIATAN SISWA


1. Setelah menyimak pidato/khotbah/ceramah yang diperdengarkan oleh guru kalian,
Tulislah isi pidato/khotbah/ceramah tersebut!
1. ………….
2. ………….
3. …………..
2. Berikanlah komentar kalian setelah mendengarkan pidato/khotbah/ceramah tersebut!
1. ……….
2. ………..

Desain pembuatan media pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : IX/2
Kompetensi Dasar : Memberi komentar tentang isi pidato/khotbah/
ceramah
Materi Pembelajaran : Mengomentari pidato/khotbah/ceramah
Jenis media yang dipilih : Audivisual
Rancangan media :

Bahan yang diperlukan :


a. kaset
b. tape recorder

Langkah-langkah pembuatan :
a.
b.

Penerapan dalam pembelajaran :


a. Guru mengarahkan siswa untuk mendengarkan teks pidato/khotbah/ceramah yang diputar.
b. Guru memutar kaset yang berisi teks pidato/khotbah/ceramah.
c. Siswa mendengarkannya kemudian mengerjakan tugas yang diberikan guru sesuai
Dengan tujuan yang ingin dicapai pada saat itu.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Nglames


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / 2
Standar Kompetensi : 10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dalam pidato dan diskusi
Kompetensi Dasar : 10.1 Berpidato/ berceramah/berkhotbah dengan intonasi
yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang
jelas
Indikator : 1. Mampu menyusun garis besar kerangka pidato/cera-
mah/ khotbah
2. Mampu berpidato/ berceramah/berkhotbah dengan
intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume
suara yang jelas
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyusun garis besar / kerangka pidato / ceramah / khotbah
2. Siswa dapat berpidato/ berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta
volume suara yang jelas
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B Materi Pokok
l. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah/Khotbah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato
b. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah /Khotbah
2. Berpidato dengan Intonasi, Artikulasi, dan Volume yang Jelas
a. Teknis Pengucapan Berpidato
b. Berpidato dengan Menggunakan Ungkapan – Ungkapan yang Menarik untuk
Mengungkapkan Isi Pidato

A. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan 3 menit Tanya jawab
1. Menggali pengetahuan awal siswa tentang
menyusun kerangka pidato/ceramah/khotbah
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai

2. Inti 65 menit Berpasangan


1. Siswa menyimak pidato/ceramah/khotbah Inkuiri
dari kaset CD
2. Siswa secara berpasangan mengamati, Konstruktivisme
menyimak dan mencermati Pemodelan
pidato/ceramah/khotbah Penilaian autentik
3. Guru memberikan bentuk kerangka yang
beberapa bagian dirumpangkan
4. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi
untuk menyusun garis besar kerangka
pidato/ceramah/khotbah dengan tema yang
sudah ditentukan (sesuai topik pembelajaran)
5. Tiap kelompok melakukan tugas berikut :
1) Melengkapi bagian-bagian kerangka teks
pidato yang rumpang
2) Saling mengoreksi hasil pekerjaan dalam
satu kelompok
3) Menyimpulkan hasil kerja kelompok
6. Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok
7. Secara individu siswa mengembangkan
kerangka pidato/ceramah/khotbah

8. Siswa saling mengoreksi pekerjaan teman


yang telah ditukarkan.
9. Siswa berdiskusi secara klasikal untuk
menyimpulkan hasil pidato/ceramah/khotbah
3 Penutup 12 menit Refleksi
1. Siswa dengan bimbingan guru merefleksi
terhadap proses hasil belajar
2. Siswa menerima tugas rumah untuk
pembelajaran yang akan datang

Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan 3 menit Tanya jawab
1. Siswa bertanya jawab tentang berpidato/
berceramah/berkhotbah
2. Siswa menerima informasi tentang TPK
2. Inti 65 menit Berpasangan
1. Siswa secara berpasangan mengamati dan Inkuiri
mencermati cara pidato/ceramah/khotbah Konstruktivisme
2. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi Pemodelan
cara berpidato/berceramah/berkhotbah Penilaian autentik
dengan intonasi tepat serta serta artikulasi
dan volume suara yang jelas!
3. Secara individu siswa mengembangkan
kerangka pidato/ceramah/khotbah
4. Siswa berlatih
berpidato/berceramah/berkhotbah
5. Secara individu siswa bergantian
melaksanakan kegiatan
berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta serta artikulasi dan
volume suara yang jelas!
6. Siswa saling mengamati penampilan
temannya
7. Siswa berdiskusi secara klasikal untuk
menyimpulkan hasil pidato/ceramah/khotbah
3. Penutup 12 menit Refleksi
1. Siswa dengan bimbingan guru merefleksi
terhadap proses hasil belajar
2. Siswa menerima tugas rumah untuk
pembelajaran yang akan datang

D. Sumber Pembelajaran
1. CD ( Contoh pidato)
2. Lingkungan
3. Buku teks Bahasa Indonesia BSE Kelas lX ( Atikah Anindyarini dkk , hal. 105, 118 )
4. Buku referensi
E. Penilaian
Pertemuan Pertama
1. Kinerja
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati pidato/ceramah/khotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi untuk menyusun garis besar kerangka
pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
c. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ ceramah/ khotbah
d. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
e. Siswa saling mengoreksi pekerjaan teman/kelompok lain.

2. Tertulis
a. Garis besar kerangka pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
b. Teks pidato/ceramah/khotbah

3. Penugasan/proyek
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati cara berpidato/berceramah/berkhotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi untuk menyusun garis besar kerangka
pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
c. Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
d. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ ceramah/ khotbah
e. Siswa saling menukarkan pekerjaan/ hasil !

4. Portofolio
a. Siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya
b. Siswa mempublikasikan hasil kerjanya.

Alat Penilaian
1. Secara berpasangan amati dan cermatilah cara berpidato/ berceramah/ berkhotbah
2. Secara berkelompok 3 – 4 siswa diskusikanlah untuk menyusun garis besar kerangka
pidato/ceramah/khotbah dengan topik lain
3. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ceramah/ khotbah
4. Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu di depan kelas !
5. Tukarkanlah pekerjaan hasil kerja siswa!
6. Publikasikanlah hasil kerja siswa!
Pertemuan Kedua
1. Kinerja
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati cara berpidato/ berceramah/ berkhotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
c. Siswa berlatih berpidato/berceramah/berkhotbah
d. Secara individu siswa bergantian melaksanakan kegiatan berpidato/ berceramah/
berkhotbah dengan intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
e. Siswa saling mengamati penampilan temannya

2. Tertulis
a. Hasil berdiskusi tentang cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan intonasi tepat serta
serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
b. Siswa saling mengamati penampilan temannya

3. Penugasan/proyek
a. Secara berpasangan mengamati dan mencermati cara berpidato/berceramah/berkhotbah
b. Secara berkelompok 3 – 4 siswa berdiskusi cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
c. Siswa berlatih berpidato/berceramah/berkhotbah
d. Secara individu siswa bergantian melaksanakan kegiatan berpidato/berceramah/berkhotbah
dengan intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
e. Siswa saling mengamati penampilan temannya4. Portofolio
a. Siswa saling mengoreksi pekerjaan temannya
b. Siswa mempublikasikan hasil kerjanya.

Alat Penilaian
1. Secara berpasangan amatilah dan cermatilah cara berpidato/berceramah/berkhotbah
2. Secara berkelompok 3 – 4 siswa diskusikanlah cara berpidato/berceramah/berkhotbah dengan
intonasi tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
3. Berlatih berpidato/berceramah/berkhotbah
4. Secara individu siswa bergantian laksanakanlah kegiatan berpidato/berceramah/berkhotbah
dengan intonasi tepat serta serta artikulasi dan volume suara yang jelas!
5. Siswa saling mengamati penampilan teman

Rubrik Pengamatan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Aspek yang Dinilai Jumlah


Nama Keseriusan Inisiatif Kerja sama Tanggung jawab Skor

Jml skor diperoleh


Nilai = ------------------------ X 100% =
Jml skor maks.
Keterangan :
Skor 3 Jika aspek yang dinilai dilaksanakan baik
Skor 2 Jika aspek yang dinilai dilaksanakan cukup
Skor 1 Jika aspek yang dinilai dilaksanakan kurang
Rubrik Penilaian Berpidato
Nama Siswa (Kelompok) : _____________ Judul : _____________
Kelas : _____________ Hari/Tgl. : _____________

No Aspek yang Dinilai Tingkatan Skala Skor


1 Keakuratan informasi 1 sangat buruk 2 cukup 3 akurat sepenuhnya
2 Hubungan antarinformasi 1 sangat sedikit 2 cukup 3 berhub. sepenuhnya
3 Ketepatan struktur dan kosakata 1 kurang tepat 2 cukup 3 sangat tepat
4 Kelancaran berbicara 1 kurang lancar 2 cukup 3 sangat lancar
5 Kewajaran urutan wacana 1 kurang Normal 2 cukup 3 normal
6 Gaya pengucapan 1 kurang wajar (kaku) 2 cukup 3 wajar
Jumlah skor yang diperoleh = ……….

Keterangan :
Jumlah Skor maksimum = 18 Jumlah Nilai Maksimum = 100

Jml skor diperoleh


Nilai = ------------------------ X 100 =
Jml skor maks.

Mengetahui, Madiun, 4 Januari 2016


Plt.Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. HENY WAHYUNI, M.Pd ENDANG SETYOWATI, S.Pd


NIP 19650113 199203 2 005 NIP 19620617 198303 2 013

Lampiran 1 :

Materi Pembelajaran

1. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah/Khotbah

a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato


Topik dan tujuan pidato ditentukan berdasarkan acara atau kegiatan yang akan
berlangsung. Oleh karena itu untuk menentukan topik dan tujuan
pidato/ceramah/khotbah dapat menggunakan pertanyaan dan langkah-langkah yang
perlu dipersiapkan. Perhatikan contoh langkah-langkah sebelum berpidato dalam
acara ulang tahun sekolah dengan menentukan topik dan tujuan pidato berikut ini !

No Pertanyaan Langkah-langkah Persiapan


1 Saya diminta untuk pidato dalam Acara ulang tahun sekolah
acara apa ?
2 Hal-hal penting apa yang harus 1. Tema ulang tahun sekolah kali ini
disampaikan ? 2. Acara-acara yang akan dilaksanakan
3. Pihak-pihak yang turut berperan
3 Apa kapasitas saya untuk Sebagai ketua OSIS
berpidato ?
4 Apa tujuan yang akan dicapai ? Tujuan menyelenggarakan ulang tahun
sekolah kali ini untuk menumbuhkan
kreativitas siswa yang inovatif, kreatif,
dan produktif
5 Topik apa yang paling tepat Topik yang tepat, yaitu menumbuhkan
untuk acara tersebut ? kreativitas siswa sehingga
mengharumkan nama sekolah

b. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah /Khotbah

Kerangka pidato dapat disusun setelah topik dan tujuan ditetapkan.


Bagaimana cara menyusun kerangka dan teks pidato ? Berikut ini langkah-langkah
yang perlu dicermati dalam menyusun kerangka dan teks pidato yang baik :
1) Struktur teks
2) Teks yang baik terdiri atas tiga bagian yaitu pendahuluan/pembuka, isi dan
penutup.
3) Kerangka pidato/ceramah/khotbah
Cara menyusun kerangka pidato adalah dengan mengembangkan struktur pidato
beberapa bagian yang lebih rinci. Contoh :
A. Pendahuluan
1. Salam pembuka
2. Penghormatan
3. Puji syukur
B. Isi
Uraian isi pidato
C. Penutup
1. Simpulan (boleh ada)
2. Permintaan maaf
3. Salam penutup
4) Pengembangan kerangka pidato
Setelah tersusun sebuah kerangka, langkah berikutnya adalah
mengembangkan kerangka menjadi teks pidato yang lengkap. Cara yang terbaik
dilakukan adalah mengembangkan setiap pokok dari dari kerangka menjadu
sebuah paragraf. Bagian isi dapat dikembangkan menjadi beberapa paragraf agar
uraian pidato/ ceramah/ khotbah lebih lengkap dan jelas.
Berikut ini bagan untuk mempermudah memahami uraian pidato.

Salam Pembuka P
Pendahuluan Penghormatan E
Puji Syukur N
G
Teks Pidato E
Lengkap Isi Uraian Lengkap Isi Pidato M
B
Simpulan A
Penutup Permintaan Maaf N
Salam Penutup G
A
N

2. Berpidato dengan Intonasi, Artikulasi, dan Volume yang Jelas

Berpidato adalah kegiatan mengungkapkan pikiran secara lisan di hadapan orang


banyak. Pidato dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja di mana saja, dan dalam
keadaan atau peristiwa apa saja. Oleh karena itu, orang yang akan berpidato harus dapat
menyesuaikan isi pidato dengan peristiwa dan sebagai apa orang tersebut berpidato.

Ada empat macam metode dalam menyampaikan pidato


a. Metode Impromtu ( Serta Merta )
Pada metode ini pembicara berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahirannya
tanpa persiapan sama sekali. Jadi, ia berpidato secara serta merta.
b. Metode Ekstemporan ( Tanpa Persiapan Naskah )
Pada metode ini dalam berpidato pembicara membawa catatan-catatan penting yang
sekaligus menjadi urutan dalam uraiannya.
c. Metode Menghafal
Pada metode ini sebelum berpidato membacakan naskah yang disusun terlebih dahulu
d. Metode Naskah
Pada metode ini pembicara saat berpidato membacakan naskah yang telah disusun
terlebih dahulu. Naskah-naskah pidato itu mempunyai susunan yang sama. Yang
membedakan antara naskah pidato yang satu dengan yang lain terletak pada isi
pokoknya

Teknis Pengucapan Berpidato


Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pidato/ ceramah/ khotbah adalah teknis
pengucapannya. Teknis pengucapan ini menyangkut bagaimana teks pidato atau
kerangka pidato yang telah dipersiapkan diucapkan dengan benar dan menarik. Kita
pasti pernah merasa jenuh ketika mendengarkan pidato karena disampaikan dengan
suara yang datar (monoton). Oleh sebab itu salah satu rahasia keberhasilan berpidato
adalah harus memperhatikan intonasi, artikulasi, dan volume. Intonasi menyangkut
tinggi rendahnya nada suara atau lagu kalimat. Artikulasi menyangkut ketepatan dan
kejelasan dalam pelafalan atau pengucapan suatu kata. Volume suara menyangkut
keras lemahnya pengucapan baris-baris pidato.

Berpidato dengan Menggunakan Ungkapan – Ungkapan yang Menarik untuk


Mengungkapkan Isi Pidato
Guna memperjelas maksud dan menambah daya tarik isi pidato, seseorang
harus pandai memilih dan meramu kata-kata pilihan. Salah satunya dengan
menggunakan peribahasa dan ungkapan-ungkapan khusus. Ungkapan digunakan
bukan sekedar sebagai penghias atau pemanis, tetapi benar-benar dapat memperjelas
isi pidato. Pemilihan ungkapan harus benar-benar tepat dengan isi pidato.

Berpidato dengan Memperhatikan Tata Krama


Tata karma atau etiket dalam berpidato juga merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan di samping hal-hal di atas tadi. Tata krama ini sikap / posisi berdiri,
pakaian yang digunakan, gerak-gerik, dan gaya berbicara.
Berbagai uraian di atas dapat dirangkum menjadi sebuah tips berpidato sebagai
berikut :
1. Berpenampilan rapi dan bersih
2. Senantiasa bersikap rendah hati. Tidak bernada menggurui dan tidak merasa
dirinya paling pintar
3. Tidak melontarkan perkataan yang berbau SARA, menyindir atau memojokkan
pribadi atau golongan tertentu
4. Sisipkan humor atau anekdot segar yang relevan dengan topik.
5. Gunakan berbagai ungkapan atau kiasan untuk memperjelas isi pidato
6. Jalin kontak mata secara merata. Senyum atau gerakan tangan diungkapkan
dengan ekpresi yang wajar dan proporsional.
Suara harus variatif agar tidak monoton

Lampiran II

Contoh kerangka pidato dengan tema/topik “ Pekan Kreativitas Remaja “

a Topik Pentingnya belajar mengembangkan kreativitas generasi muda


b Tujuan Semua siswa menyadari pentingnya mengembangkan kreativitas
bagi diri mereka
c Kerangka/Pidato
Pembukaan 1) Pengertian kreativitas
2) Ruang lingkup pidato
Inti 1) Cara mengembangkan kreativitas generasi muda misalnya
ikut dalam penelitian ilmiah remaja
a) Mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif misalnya, ikut
dalam penelitian ilmiah remaja
b) Menyalurkan kegemaran secara positif, misalnyaolahraga,
music, atau seni
2) Bukti-bukti bahwa kreativitas penting bagi generasi muda
a) Banyak generasi muda yang dapat mencukupi hidupnya
sendiri berkat kreativitas yang dibangunnya
b) Generasi muda berprestasi baik di sekolah maukpun di
luar sekolah
Penutup Dengan belajar mengembangkan kreativitas, kamu dapat
membuktikan bahwa kamu cukup mampu menghidupi diri dan
berprestasi setinggi mungkin

Keterangan :

Bagian yang dicetak miring dirumpangkan dalam tugas siswa ( Media Sketsa)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas
Nama sekolah : SMP Negeri 1 Geger
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / II
Materi Pokok : Penerapan Prinsip-prinsip Diskusi
Standart Kompetensi : Berbicara
10. Mengungkapkan pikiran,perasaan,dan informasi dalam pidato dan diskusi.
Kompetensi dasar : 10.2 Menerapkan prinsip-prinsip diskusi
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Idikator : 1). Siswa mampu menyimpulkan mekanisme diskusi
2). Siswa mampu menyimpulkan prinsip-prinsip diskusi
3). Siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip diskusi dalam
diskusi kelas

B. Tujuan pembelajaran :
Setelah melakukan pembelajaran ini,siswa diharapkan dapat menerepkan prinsip-prinsip diskusi
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani
Ketulusan

C. Materi pembelajaran
Diskusi merupakan kegiatan bertukar pikiran antara dua orang atau lebih.Berdasarkan
banyaknya peserta,diskusi dibedakan menjadi diskusi kelompok dan diskusi umum( diskusi
panel ). Diskusi kelompok dilaksanakan dua sampai sepuluh orang,sedangkan diskusi umum
diikuti lebih dari sepuluh orang. .Dalam diskusi umum terdapat pemadu diskusi
(moderator),penyenggah (pembanding),dan penulis (notulen).
Dalam berdiskusi harus melakukan diskusi sesuai dengan aturan-aturan/prinsip-prinsip
diskusi yang baik dengan mengetahui tugas-tugas setiap pelaku diskusi,yaitu sebagai berikut :

a. Pemimpin diskusi,memilki tugas :


1). Merundingkan masalah yang akan didiskusikan maupun tata cara berdiskusi dengan
peserta.
2). Menyiapkan rangkuman pokok masalah yang hendak didiskusikan.
3). Membuka diskusi
4). Mengendalikan dan mengatur jalanya diskusi agar tetap berjalan baik,hidup,efisiendan
efektif.
5). Mebuat rangkuman dan meyimpulkan hasil diskusi.
6). Menutup diskusi.

b. Penyaji makalah, memiliki tugas :


1). Menjelaskan isi makalah
2). Menjwab pertanyaan yang diajukan peserta

c. Penulis (Notulen),bertugas:
1). Menctatat hal-hal penting dalam diskusi baik berupa gagasan,tanggapan maupun pertanyaan
yang disampaikan oleh penyaji,pembanding dan peserta.
2). Merumuskan hasil diskusi.

d. Pembanding bertugas :
1). Menyampaikan makalah bandingannya yang berisi tanggapan atau pertanyaan terhadap
makalah yang disampaikan oleh penyaji.

e. Peserta diskusi bertugas :


1). Mempersiapkan materi yang berhubungan dengan masalah yang akan didiskusikan.
2). Ikut serta dalam diskusi dengan semangat kerja sama dan rasa persaudaraan yang tinggi.
3). Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil diskusi.

D. Metode Pembelajaran
1) Tanya jawab
2) Diskusi

E. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Awal
- Guru memeriksa persiapan belajar siswa
- Siswa dan guru bertanya jawab tentang mekanisme dan prinsip-prinsip diskusi
- Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi yang terdiri atas 5-6 orang

2) Kegiatan Inti
- Siswa memilih topik yang menarik untuk didiskusikan
- Siswa mendiskusikan topik yang menarik untuk bahan diskusi
- Siswa mengidentifikasi pokok-pokok bahan diskusi
- Siswa menyusun pokok-pokok diskusi
- Siswa mendiskusikan bahan diskusi ysng telah disusun

3) Kegiatan Akhir
- Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi
- Siswa dan guru melakukan refleksi

F. Sumber Belajar
1. Buku BSE Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS kelas IX
2. Buku tentang diskusI
G. Penilaian
- Teknik : Tanya jawab dan diskusi
- Bentuk Instrument : Tugas
- Soal/Instrument :
1. Apa yang kamu ketahui tentang mekanisme diskusi ?
Pedoman Penskoran
Kegiatan Skor
- Siswa dapat menyimpulkan mekanisme diskusi dengan tepat 5
- Siswa kurang tepat menyimpulkan mekanisme diskusi 3
- Siswa tidak dapat menyimpulkan mekanisme diskusi 0

2. Apa yang kamu ketahui tentang prinsip-prinsip diskusi ?

Pedoman Penskoran
Kegiatan Skor
- Siswa mampu menemukan prinsip-prisip diskusi dalam berdiskusi 3
- Siswa mampu menggunakan prinsip-prinsip diskusi dalam diskusi kelas 5
- Siswa tidak dapat menemukan prinsip-prinsip diskusi 0

Skor Maksimal
No.1 =5
No.2 =5
Jumlah = 10

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0-100 sbb :

Nilai akhir = Perolehan skor X Skor ideal (100) =…..


Skor maksimum (10)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas / Semester : IX / II
Standar Kompetensi : 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca
ekstensif, membaca, intensif, dan membaca cepat.
Kompetensi Dasar : 11.1 Menemukan gagasan dari beberapa artikel dan buku
melalui kegiatan membaca ekstensif.
Indikator : 1. Menemukan gagasan dari artikel
2. Menemukan gagasan dari buku
3. Mengutip pernyataan dari artikel atau buku sebagai
referensi dalam penulisan karya tulis
Waktu : 4 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menemukan gagasan dari beberapa artikel dan buku melalui kegiatan membaca
ekstensif

B. Materi Pembelajaran
Cara menemukan gagasan dalam wacana dan implementasinya
Wacana:
Bacalah wacana di bawah ini :

Tolong Pikirkan Nasib Petani

PETANI Indonesia selalu diimpit masalah. Saat musim tanam, harga pupuk meroket.
Bahkan, di sejumlah daerah, harga pupuk mencapai dua sampai tiga kali lipat dari harga eceran
tertinggi (HET). Tak hanya itu, pupuk kerap menghilang dari peredaran.
Ironisnya, pupuk langka diduga karena adanya permainan oknum tertentu. Sebagai tulang
punggung penyedia pangan, petani sudah seharusnya diperhatikan. Sayang, hal tersebut belum
dilakukan pemimpin negeri ini. Para pejabat justru sibuk memikirkan perut sendiri. Mereka sibuk
memikirkan politik demi meraih jabatan tertentu. Padahal, mereka bisa makan nasi karena petani.
Tapi, kenapa nasib petani tak dipikirkan? Bukan hanya masalah pupuk, petani juga kerap
dipusingkan dalam pemasaran hasil pertanian. Misalnya, jika musim panen padi tiba, harga di
pasaran langsung merosot. Tengkulak merajalela. Tentu saja, hasil yang diperoleh petani tak
sebanding dengan biaya produksi yang semakin membengkak.
Era Presiden Soeharto, Indonesia pernah swasembada pangan. Itu terjadi karena perhatian
pemerintah terhadap petani amat besar. Karena itu, mohon pemerintah memikirkan nasib petani.
HARMINI, Desa Weru, Sukoharjo, Solo

C. Metode
1. Modeling
2. Tanya jawab
3. Diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru menanyakan apakah pernah membaca suatu artikel atau buku.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Siswa berkelompok antara 4 – 5 orang
b. Siswa membaca dan mencermati teks artikel yang diberikan oleh guru
c. Siswa mencari dan mengutip gagasan dari artikel atau buku
d. Siswa mengutip pernyataan dari artikel atau buku sebagai referensi dalam penulisan
karya tulis
e. Salah satu siswa mewakili kelompoknya membacakan hasil diskusi
f. Siswa kelompok lain memberikan tanggapan atau masukan dan mengajukan
pertanyaan

3. Kegiatan akhir
a. Guru dan siswa merefleksi hasil belajar
b. Siswa mencari artikel atau buku dan mengutip pernyataan-pernyataan sebagai sumber
referensi karya tulis.

E. Sumber Belajar
1. Koran
2. Buku Teks Bahasa Indonesia
3. Buku Referensi

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes

2. Bentuk Instrumen : Tes lisan/tulis

3. Instrumen
Tunjukkan gagasan penulis yang terdapat di dalam suatu artikel berikut!

Plastik
Plastik alami seperti getah pinus sudah ada sejak jutaan tahun silam, tetapi pada tahun 1850-
an para ahli farmasi mulai mencoba membuat plastik tiruan. Kebanyakan plastik mudah
dibentuk dengan memanaskannya. Beberapa jenis plastik lebih bening daripada kaca,
beberapa jenis lain lebih kuat daripada baja, lainnya lagi kakku, atau lembek. Plastik dapat
dipintal menjadi serat, disemprotkan atau diremas menjadi pipa atau lembaran, atau ditiup
menjadi busa. Plastik sintetik ditemukan oleh ahli farmasi Inggris, Alexander Parkes (1813 –
1890) kira-kira tahun 1855. Bahan ini akhirnya ditingkatkan mutunya di Amerika Serikat
sehingga menghasilkan seluloid, suatu bahan lentur dan bening (tetapi mudah terbakar) yang
menungkinkan pembuatan film. Brang-barang buatan padan zaman dulu ini merupakan awal
suatu revolusi bahan yang kini menyentuh setiap aspek kehidupan.

Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Plastik mudah dibentuk dengan cara bagaimana?
2. Plastik sintetik ditemukan oleh siapa?
3. Plastik alami bentuknya menyerupai apa?
4. Sebutkan kelebihan-kelebihan plastik!
5. Sebutkan barang-barang yang terbuat dari plastik!

Pedoman penilaian
No. Aspek Deskripsi Skor
a. Jawaban pertanyaan Semua dijawab benar 5
Salah satu 4
Salah dua 3
Salah tiga 2
Salah empat 1
Salah semua 0
Jumlah 5

b. Kutiplah pernyataan-pernyataan dari artikel di bawah ini sebagai referensi dalam menyusun
karya tulis !

MENILAI DIRI SENDIRI

Apapun profesi dan siapa pun anda menginginkan setiap orang di sekitarnya bersikap
manis terhadap diri kita dan tak akan pernah menyakiti hati anda. Tetapi tidak ada seorang pun
yang tak pernah disakiti oleh orang lain atau pun tak pernah menjadi sasaran kemarahan orang
lain, ketika berada di lingkungan kerja, dan di rumah atau di mana pun. Sesekali pasti itu
pernah terjadi. Sangat alami dan manusiawi sekali.
Seorang Pimpinan sebut saja Pak Toni, menilai dirinya ( self talk ) agak berlebihan.
Mungkin ini dialami oleh sebagian besar para Boss di berbagai tempat ataupun instansi. Pak
Toni menilai dirinya lebih dari pada bawahannya, lebih pintar, lebih pengalaman, lebih
bijaksana, lebih wibawa dan lain sebagainya. Konsep diri yang terlalu berlebihan ini
membuatnya punya tuntutan berlebihan pula terhadap anak buahnya. Mereka harus taat, harus
menurut pada segala perintahnya. Ini pemikiran yang sangat keliru memandang profesi dirinya
sebagai boss yang terlalu berlebihan.
.........
Pedoman penilaian
No. Aspek/kutipan Skor Skor maks
1 Tiga kutipan benar 5 5
2 Dua kutipan benar 3
3 Satu kutipan benar 1
Jumlah 5

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut:

Mengetahui, Madiun, .................................


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

...................................... ......................................
NIP .............................. NIP ...............................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas / Semester : IX / II
Standar Kompetensi : 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca
ekstensif, membaca, intensif, dan membaca cepat.
Kompetensi Dasar : 11.2 Mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan menjadi
uraian melalui kegiatan membaca intensif
Indikator : 1. Mengidentifikasi isi grafik, tabel, atau bagan.
2. Memaparkan isi grafiks, tabel, atau bagan ke dalam
beberapa kalimat
Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan menjadi uraian melalui kegiatan membaca
intensif
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
Berani

B. Materi Pembelajaran

1. Tabel adalah daftar berisi sejumlah besar data informasi berupa kata-kata atau bilangan yang
tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas
sehingga dengan mudah dapat disimak. Fungsi tabel sebagai media informasi bagi penulis dalam
menyampaikan gagasannya. Tabel juga berfungsi sebagai media untuk merangkum gagasan yang
akan dikemukakan pada pendengar.
2. Grafik adalah suatu lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar ( tentang
turun naiknya hasil statistik dsb.) agar informasi cepat oleh pembaca.

Jenis grafik :
a. Grafik batang
b. Grafik lingkaran
c. Grafik garis

Langkah-langkah untuk membaca grafik :


a. Baca judul grafik
b. Baca informasi yang ada pada bagian-bagian grafik, di atas, di bawah dan sisinya
c. Buatlah catatan kecil tentang hal-hal yang penting dalam grafik
d. Jadikan informasi-informasi tersebut sebagai gagasan sebagai paragraf atau karangan

Isi grafik di atas dapat diuraikan berikut ini.


1. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Agustus 2007 adalah
Rp2.162,00 per kilogram.
2. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan September 2007 adalah
Rp2.203,00 per kilogram.
3. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Oktober 2007 adalah
Rp2.217,00 per kilogram.
4. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan November 2007 adalah
Rp2.190,00 per kilogram.
5. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Desember 2007 adalah
Rp2.243,00 per kilogram.
6. Harga gabah kering di Jawa Tengah pada bulan Januari 2008 adalah
Rp2.441,00 per kilogram.
C. Metode
Inkuiri
Tanya jawab
Diskusi dan penugasan

D Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


No Uraian Kegiatan Waktu
1 1. Kegiatan Awal
a. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
grafik/ bagan/tabel.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 10 menit
c. Guru menjelaskan materi pembelajaran

2 2. Kegiatan Inti
a. Siswa berkelompok, tiap kelompok terdiri 4-5
orang
b. Siswa membaca dan mencermati
grafik/tabel/bagan
c. Siswa berdiskusi untuk menemukan isi
grafik/bagan/tabel 65 menit
d. Siswa memaparkan isi grafik/bagan/tabel ke
dalam beberapa kalimat
e. Tiap kelompok menyampaikan hasilnya,
kelompok lainnya menanggapi.
f. Siswa dan guru menentukan tiga hasil yang
terbaik

3 3. Kegiatan akhir
a. Bersama guru, siswa melakukan refleksi
b. Siswa diberi tugas untuk membuat kliping
bermacam-macam grafik yang bersumber dari 5 menit
surat kabar, majalah atau buku.

E. Sumber Belajar
1. Surat kabar
2. Buku teks bahasa Indonesia

F. Penilaian
1. Teknik : Tes tulis
2. Bentuk Instrumen : Produk
3. Instrumen :

a. Identifikasikanlah isi tabel berikut ini!


No Nama siswa UH1 UH2 UH3
1. Anita 70 75 78
2. Diana 74 72 80
3. Pamungkas 76 76 65
4. Sari 85 80 77
5. Bimo 85 80 75

b.Ubahlah sajian grafik/tabel/bagan ke dalam beberapa kalimat.

BIDANG OLAHRAGA
YANG DIMINATI SISWA KELAS 7 SMP DIRGANTARA

Rubrik Penilaian
a. Identifikasikanlah isi tabel berikut ini!

No Aspek penilaian Skor Keterangan


1 Identifikasi lengkap 7-10
2 Identifikasi cukup lengkap 4-6
3 Identifikasi kurang lengkap 1-3
4 Tidak menjawab 0
Jumlah

b. Ubahlah sajian grafik berikut ke dalam beberapa kalimat.


No Aspek penilaian A B C D E Jumlah
1 Bahasa/kalimat
2 Kelengkapan penyajian
3 Kesesuaian
4 Tidak mengerjakan
Jumlah
Keterangan:
A. = 4 : sangat bagus, lengkap, tepat
B. = 3 : cukup bagus, cukup lengkap
C. = 2 : kurang,
D. = 1 : sangat kurang
E. = 0 : tidak dijawab

Jumlah skor a = 10, b = 40


Nilai =

Mengetahui, ..........., .....................................


Kepala Sekolah ..
Guru Mata Pelajaran

......................................
NIP .............................. ......................................
NIP ...............................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas / Semester : IX / II
Standar Kompetensi : 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca
ekstensif, membaca, intensif, dan membaca cepat.
Kompetensi Dasar : 11.3 Menyimpulkan gagasan utama suatu teks dengan
membaca + 300 kata per menit.
Indikator : 1. Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri
dan teman.
2. Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan
75%.
3. Mampu menyimpulkan gagsan utama suatu teks.
Waktu : 4 x 40 menit

A Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyimpulkan gagasan utama suatu teks dengan membaca + 300 kata per menit
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B. Materi Pembelajaran
Penyimpulan teks bacaan dengan membaca cepat +300 kata per menit
Wacana
Bacalah wacana dibawah ini :

Setelah Caci Maki Jangan Lupa Sportif

IKLAN politik untuk “obral” citra tokoh yang ngebet menjadi calon presiden (capres)
terus menjamur. Setelah Soetrisno Bachir, Prabowo Subianto, dan Wiranto, pekan lalu Megawati
Soekarnoputri dengan PDIPnya mulai “menjajakan diri”. Yang ditawarkan mbak Mega adalah
sembako murah agar terjangkau rakyat, agar rakyat tak lapar.
Silakan wahai para capres “menjual dirinya”. Ini negeri pasar bebas politik. Tak ada
larangan. Tak ada undang-undang yang dilanggar. Perkara masyarakat-calon pemilih capres 2009-
senang atau senepitu soal lain.
Negeri ini contoh negeri paling bebas berpolitik. Siapa pun yang ingin jadi presiden
silakan. Panggung “pertempuran” politik untuk jadi presiden Indonesia tengah dibuka sampai
Pemilihan Presiden (Pipres) 2009.
Kalau sudah demikian, adakah sesuatu yang masih perlu diberi cacatan? Ataukah biarkan
saja persaingan di pasar bebas politik itu berlangsung? Bukankah yang menentukan siapa yang
bakal terpilih sebagai presiden ketujuh RI adalah rakyat Indonesia, pemilik hak pilih?
Pertama, memang kita harus biarkan saja persaingan terbuka di arena pasar bebas politik
itu. Berikan kebebasan kepada pemilih untuk menentukan pilihannya. Di negeri ini rakyatlah
yang berkuasa untuk memilih presiden. Tak ada paksaan. Silakan pilih yang sesuai dengan
yang disuka. Sesuai dengan yang rakyat mau.
Kedua, tetap harus diingat , di mana pun pasar bebas, termasuk di pasar bebas politik ,
kebebasan politik
...
C. Metode
1. Modeling
2. Diskusi
3. Tanya jawab

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran
b. Siswa memperhatikan cara kerja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan membaca
cepat
2. Kegiatan Inti
a. Siswa menerima teks bacaan yang terdiri + 300 kata atau kelipatannya
b. Secara berpasangan, siswa bergantian membaca teks bacaan dan yang lain mengukur
kecepatan membacanya.
c. Siswa menjawab pertanyaan bacaan yang sudah disiapkan oleh guru.
d. Siswa menyimpulkan gagasan utama bacaan yang dibacanya.
e. Siswa menukarkan pekerjaan, kemudian memeriksa hasil kerja siswa lain.
f. Siswa bersama guru membuat simpulan yang benar.

3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru merefleksikan hasil belajar
b. Siswa diberi tugas mencari teks bacaan dan kemudian menyimpulkan gagasan utama
E. Sumber Belajar
1. Surat Kabar / Majalah
2. Buku teks Bahasa Indonesia

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes
2. Bentuk Instrumen : Tes lisan/tulis
3. Instrumen
Ukurlah kecepatan membaca temanmmu!

Kenaikan TDL
Industri akan Boikot Bayar Listrik

Penolakan kalangan pengusaha atas rencana kenaikan dasar listrik semakin serius.
Pengusaha bahkan menyatakan tidak akan membayar rekening listrik selama perhitungan biaya
pokok priduksi tidak transparan.
Ancaman boikot tersebuta disampaikan dalam jumpa pers pernyataan sikap Kamar
Dagang dan industri (Kadin) Indonesia, Kamis (26/1) di Jakarta. Hadir dalam pertemuan
tersebut pewakilan dari asosiasi, seperti Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Asosiasi
Produsen Serat Sintetis Indonesia, Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan
Mesin Indonesia, sertaAsosisasi Pengusaha Garmen.
“Hampir 100 persen asosiasi anggota Kadin menolak rencana kenaikan TDL (tarif dasar
listrik). Pengusaha takkan mau bayar kelebihan biaya pemakaian listrik setelah kenaikan dan ini
tidak main-main, teman-teman di asosiasi tekstil sudah siap,” kata Wakil Ketua Kadin
Indonesia Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, dan sistem Fiskal, Haryadi Sukamdani.
Kalangan industri menilai besarnya biaya pokok penyediaan (BPP) listrik 11 sen dollar
per kWh atau Rp 1.052 per per kWh tidak wajar, sementara tahun 2005 BPP hanya Rp816 per
kWh.
Menurut Hariyadi, dunia usaha tidak ingin pemerintah menetapkan TDL yang pada
akhirnya membuat pengusaha, termasuk masyarakat luas, semakin terbebani biaya tinggi.
“Waktu harga BBM naik, kami kasih cek kosong. Sekarang tidak ada cek kosong,” kata
Haryadi.
Ketua umum API Benny Soetrisno menambahkan, insentif Oktober 2005, seperti
penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) produk primer, belum terealisasi. “padahal,
pengusaha sudah menanggung beban biaya selama empat bulan,” katanya.
Sekarang dengan rencana kenaikan TDL, lanjut Benny, pemerintah memang manjanjikan
insentif baru. “Persoalannya, apa insentifnya dan kapan. Jangan sampai TDL naik, insentif
belakangan. Seharusnya kedua-duanya bersama-sama digulirkan,” ucapnya.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


1. Siapa yang menolak rencana kenaikan TDL?
2. Apa yang dinyatakan dalam penolakan itu?
3. Kapan ancaman bikot tersebut disampaikan dalam jumpa pers?
4. Siapa nama Wakil Ketua Kadin Indoensia bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, dan Sistem
Fiskal.
5. Berapa besar biaya pokok penyediaan listrik pada tahun 2005?
6. BPP listrik 11 sen dollar per kWh sama dengan berapa rupiah?
7. Kata Benny Soetrisno, apakah yang belum terealisasi?
8. Siapakah Benny Soetrisno itu?
9. Menurut Benny, apa yang dijanjikan pemerintah?
10. Apa pula yang dikhawatirkan oleh Benny?
Rubrik Penilaian
1.. Secara berpasangan, ukurlah kecepatan membaca temanmu dengan jam/ stopwatch!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Rubrik Penilaian

No. Jawaban benar A B C D E Jumlah


atas pertanyaan
1. Siapa yang menolak rencana kenaikan TDL?
2 Apa yang dinyatakan dalam penolakan itu?
3 Kapan ancaman bikot tersebut disampaikan
dalam jumpa pers?
4 Siapa nama Wakil Ketua Kadin Indoensia
bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, dan
Sistem Fiskal?
5 Berapa besar biaya pokok penyediaan listrik
pada tahun 2005?
6 BPP listrik 11 sen dollar per kWh sama
dengan berapa rupiah?
7 Kata Benny Soetrisno, apakah yang belum
terealisasi?
8 Siapakah Benny Soetrisno itu?
9 Menurut Benny, apa yang dijanjikan
pemerintah?
10 Apa pula yang dikhawatirkan oleh Benny?
Jumlah
Keterangan:
A. = 4 : Kalimat jawaban sempurna dan benar
B. = 3 : Kalimat kawaban tidak sempurna tetapi benar
C. = 2 : Kalimat jawaban sempurna tetapi salah
D. = 1 : Kalimat jawaban tidak sempurna dan salah
E. = 0 : Tidak dijawab

Nilai = =....

Mengetahui, ..........., .......................................


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

...................................... ......................................
NIP .............................. NIP ...............................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/2
Standar Kompetensi :.12. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca
Kompetensi Dasar : 12.2 Menulis teks pidato/ceramah/khotbah dengan sistematis dan
bahasa yang efektif
Indikator : A. Mampu menuliskan salam pembuka dan penutup dalam berpidato
B. Mampu menggunakan sapaan penghormatan dalam berpidato
C. Mampu mengidentifikasi ciri isi pidato
D. Mampu menentukan topik pidato perorangan
E. Mampu menjabarkan topik pidato dalam bentuk skema dan
membacakannya dalam kelompok
F. Mampu menuliskan, membacakan dan menilai konsep teks
pidato secara bergiliran dalam kelompok
G. Mampu menentukan penilaian pidato melalui diskusi
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (2 kali pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat menulis teks pidato/ceramah/khotbah dengan
sistematis dan bahasa yang efektif
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
2. Materi Pembelajaran
A. Salam pembuka dan penutup pidato
B. Sapaan penghormatan dalam berpidato
C. Ciri isi pidato
D. Topik pidato
E. Penjabaran topik pidato
F. Konsep teks pidato
G. Cara menilai pidato

3. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Waktu
Kegiatan Pembelajaran
(menit)
Kegiatan Awal
A. Guru menjelaskan kepada siswa kompetensi yang akan dicapai dalam 25 menit
kegiatan pembelajaran, menunjukkan kepada siswa unit pelajaran yang
akan dibahas. Siswa diminta membaca dan memahami contoh salam
pembuka dan salam penutup yang tepat seandainya siswa berpidato
dalam acara-acara seperti pada buku teks.
B. Siswa diminta membaca dan memahami contoh sapaan penghormatan 15 menit
dalam berpidato. Kemudian, siswa diminta mengurutkan sapaan
penghormatan yang ada pada buku teks dengan menuliskan hurufnya
saja.
C. Siswa diminta membaca kembali teks pidato di Pelajaran 5 halaman 40 menit
108 untuk mengerjakan tugas berikut.
a. Membubuhkan tanda centang pada pernyataan yang sesuai dengan
isi pendahuluan teks pidato.
b. Membubuhkan tanda centang pada pernyataan yang sesuai dengan
bagian inti teks pidato.
c. Membubuhkan tanda centang pada pernyataan yang dapat
digunakan untuk menutup teks pidato tersebut.
Kegiatan Inti
D. siswa diminta memperhatikan contoh pemilihan topik. Kemudian, 30 menit
diminta memilih sebuah topik pidato yang berisi saran, anjuran,
harapan, siswa agar pendengar dapat meningkatkan kualitas
kepribadiannya. Siswa diminta membatasi topik pidatonya agar
pendengar dapat menerangkan isi pidato tersebut dalam kehidupan
nyata.
E. Siswa secara berkelompok diminta untuk memperhatikan contoh 40 menit
penjabarantopik pidato.
a. Kelompok diminta untuk mengurutkan gagasan pikiran yang ada
pada buku teks dengan menuliskan angkanya saja. Kemudian,
kelompok diminta menuliskan topik yang ssesuai untuk gagasan
pikiran yang telah diurutkan.
b. Kelompok diminta untuk merancang skema isi pidato berdasarkan
salah satu topik yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil pekerjaan
dibacakan dalam kelompok. Siswa diminta memberikan komentar
dan saran-saran untuk menyempurnakan skema isi pidato tersebut
dengan mengacu pada tabel di buku teks.
F. Siswa secara berkelompok diminta menulis sebuah teks pidato 60 menit
berdasarkan skema isi yang telah ditulis. Selanjutnya, diminta untuk
membacakan dihadapan kelompok lain. Pada waktu pembacaan
dilakukan penilaian antar anggota kelompok untuk aspek bentuk dan
sistematikan isi dengan menggunakan rambu-rambu penilaian pada
buku teks yaitu dengan memberikan tanda centang untuk penilaian
yang sesuai.
Kegiatan Akhir
G. Siswa masih dalam kelompok diminta memperbaiki naskah pidato 30 menit
yang telah disusun berdasarkan saran-saran yang telah disampaikan
oleh teman-teman dalam kelompok. Naskah diketik atau ditulis rapi.
Kemudian, siswa diminta untuk membacakan naskah pidato tersebut
dengan menggunakan rambu-rambu pada buku teks.

4. Media dan Sumber Belajar


A. Teks pidato di pelajaran 5 halaman 108
B. Skema pembelajaran topik pidato
C. Rambu-rambu penilaian naskah pidato
D. Rambu-rambu penilaian pembacaan naskah pidato
E. Buku teks Bahasa Indonesia untuk SMP kelas IX, penerbit Erlangga, hal. 201 – 208

5. Penilaian
Teknik : penugasan
Bentuk instrumen : uraian
Soal/Indtrumen : masing-masing instrumen kegiatan terdapat dalam buku teks.

Rubrik Penilaian
a. Menentukan Topik Pidato Perorangan

Nilai
No Aspek yang Dinilai
(10 – 20)
1 Kesesuaian topik dengan perintah yang ada
2 Kejelasan topik
3 Keaktualan topik
4 Kemenarikan topik
5 Kebermanfaatan topik bagi pendengar

b. Menuliskan, Membacakan, dan Menilai Konsep Teks Pidato secara Bergiliran dalam
Kelompok
Aspek yang Hasil penilaian Catatan
No Jabaran aspek yang dinilai
dikomentari Baik Cukup Kurang
Salam pembuka
Sapaan penghormatan
kepada hadirin
1 Bentuk Pendahuluan
Inti/Isi
Penutup/Simpulan
Salam penutup
Uraian gagasan pikiran
relevan dengan topik
Uraian gagasan pikiran
2 Isi disajikan secara berurutan
Uraian gagasan pikiran
membangun kepaduan
makna

Keterangan :
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
Nilai = x 100

c. Kegiatan G
Aspek yang dinilai
Isi Pidato Gaya
Humor, Jumlah
Suara dan
No Nama Penampila Nilai
Artikulasi Topik Pengembanga Bahasa
n, dan (100)
(5-20) (5-20) n topik (5-20) (5-20)
Ekspresi
(5-20)
1

Mengetahui
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

............................. ....................................
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


SMP : SMP Negeri 1 Geger
Kelas/Semester/Unit : IX / 2 / 12.3
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A.Standart Kompetensi
Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.

B.Kompetensi Dasar
Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.

C. Tujuan Pembelajaran.
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1. Menentukan hal-hak pokok dalam surat pembaca.
2. Menentukan permasalahan/usulan/saran yang akan disampaikan dalam surat pembaca.
3. Menulis surat pembaca.
4. Menyunting surat pembaca.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
D. Materi Pokok.
1. Contoh surat pembaca..
2. Pengertian surat pembaca
3. Hal-hal yang terdapat pada surat pembaca.
4. Menyunting surat pembaca.

E. Metode Pembelajaran
MTS
Tahap-tahapnya : M = Menemukan
T = Tulis
S = Sunting

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Awal.
1. Menggali pengetahuan awal siswa tentang surat pembaca.
2. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.
3. Siswa dikelompokkan dengan anggota empat orang.

b. Kegiatan Inti
1. Siswa berdiskusi untuk menentukan hal-hal pokok yang ada dalam surat pembaca.
2. Mengamati lingkungan sekolah untuk menentukan permasalahan/usulan/saran
yang akan disampaikan dalam surat pembaca.
3. Menulis surat pembaca.
4. Menyunting surat pembaca.
5. Memilih tiga surat pembaca terbaik untuk ditempel di majalah dinding sekolah.
c. Penutup
1. Siswa dan guru mengadakan refleksi.
2. Guru memberikan penguatan atas hasil kerja kelompok.
3. Guru memberi tugas untuk membuat kliping tentang surat pembaca.
4. Guru menyampaikan KD berikutnya.
G. Alat/Bahan/Sumber
1. Alat :-
2. Bahan : Contoh surat pembaca dari media cetak.
3. Sumber : Anindyarini, Atikah, Juwono, Suhartanto, 2008
Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

H. Penilaian

Indikator Teknik Bentuk Instrumen

Mampu menentukan hal-hal Tes Tes Lisan Sebutkan hal-hal pokok yang harus
pokok dalam surat pembaca. ada dalam surat pembaca

Mampu menentukan Tes Tes lisan Tentukan hal-hal yang termasuk


permasalahan/usulan/saran/ permasalahan/usulan/
yang akan disampaikan Saran dari surat pembaca yang
dalam surat pembaca didiskusikan.

Mampu menulis surat Penugasan Produk Tulislah surat pembaca tentang


pembaca lingkungan sekolah.

Mampu menyunting surat Penugasan Produk Suntinglah surat pembaca yang


pembaca sudah kalian buat, kemudian temple
pada majalah dinding sekolah.

Mengetahui, Madiun,
Kepala SMPN..... Guru Mata pelajaran

........................... ....................................
NIP................. NIP....................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

B. Identitas
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Geger
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IX / 2
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1.3 Memahami wacana sastra melalui kegiatan
mendengarkan pembacaan kutipan/sinopsis
novel
Kompetensi Dasar : 13.1 Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan
novel yang dibacakan
Indikator : 1. Mampu menentukan tokoh-tokoh
2. Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan
yang meyakinkan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

C. Tujuan Pembelajaran
Sekolah melakukan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat :
 Mampu menentukan tokoh-tokoh
 Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan yang meyakinkan
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
D. Materi Pembelajaran
Cara menerangkan sifat tokoh dan implementasinya
 Jenis tokoh
- Protagonis : tokoh utama
- Antagonis : tokoh berlawanan
- Trigonis : tokoh penengah
 Pelukisan watak tokoh meliputi :
Menurut keadaan fisik, psikis, dan sosiologis
- Watak fisik meliputi jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, umur,
dsb
- Keadaan psikis meliputi kegemaran, mentalitas,
temperamen, keadaan emosi, dsb
- Watak sosiologis meliputi jabatan, pekerjaan, kelompok
sosial, dsb

E. Metode Pembelajaran
 Diskusi / kooperatif
 Tanya jawab
 Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang novel yang pernah
dibacanya/didengarkan.
 Menggali ingatan siswa tentang karakter tokoh yang pernah
dibacanya/ didengarkannya.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan siswa.
 Membagi kelompok siswa secara berpasangan.
3. Kegiatan Inti (10 menit)
 Guru meminta siswa mendengarkan kutipan novel yang dibacanya/
rekaman kutipan novel.
 Guru meminta siswa menyebutkan tokoh-tokoh novel yang
didengarkannya.
 Guru meminta siswa menentukan sifat-sifat tokoh dan memberikan
alasan yang menyakinkan.
 Siswa mendiskusikan hasil yang diperdengarkan.
 Guru menyuruh siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan
ditanggapi kelompok lain.
 Guru melakukan evaluasi.
4. Kegiatan Penutup (10 menit)
 Guru membantu siswa membuat kesimpulan dari apa yang telah
dibahas dalam pertemuan ini.
 Guru menugaskan siswa untuk membaca novel yang lain dan
menganalisinya.
 Guru menutup pelajaran.

G. Sumber Belajar
 Rekaman kutipan novel
 Naskah kutipan novel

H. Penilaian
 Teknik : tes tulis
 Bentuk instrumen : tes uraian
 Instrumen : (bahan simakan terlampir)
1. Siapakah yang dapat dipandang tokoh snetral/utama
dan tokoh antagonis dalam novel yang kalian dengar tersebut.
2. Bagaimanakah watak/sifat tokoh yang sudah kalian
sebutkan tersebut.
 Rubrik Penilaian
Skor Nilai
No Aspek yang dinilai
4 3 2 1
1 Dapat menyebutkan nama tokoh jenisnya

2 Dapat mennetukan watak/sifat tokoh

Jumlah

Keterangan : 1. sangat tepat


2. tepat
3. kurang tepat
4. tidak tepat

Skor maksimal = 8

Mengetahui Madiun, ............................


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajarani,
........................................ ............................................
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, semester : IX, 2
Standar : 13. Memahami wacana sastra melalui kegiatan
Kompetensi mendengarkan pembacaan kutipan novel.
Kompetensi Dasar : 13.2 Menjelaskan peristiwa dari suatu sinopsis novel
yang dibacakan.
Indikator - Mampu menuliskan urut-urutan peristiwa.
- Mampu mengidentifikasi tahap-tahap alur yang terdapat
dalam sinopsis novel yang didengar
- Mampu menentuan jenis alurnya
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan alur peristiwa dari suatu sinopsis yang didengar /
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
II. Materi Ajar
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang sambung-menyambung
dalam sebuah cerita berdasarkan logika sebab-akibat.Peristiwa-peristiwa dalam
cerita itu tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan antara peristiwa satu dengan
peristiwa lainnya.
Macam-macam alur :
1. Alur maju disebut alur progresif ,yaitu alur yang menceritakan peristiwa
mulai dari awal sampai akhir.
2. Alur mundur disebut flashback, alur yang menceritakan lebih dulu bagian
akhir peristiwa menuju bagian awal sampai cerita itu berakhir .
3. Alur maju mundur disebut alur campuran, yaitu alur yang menceritakan
secara kronologis, tetapi pada bagian tengah cerita disampaikan kejadian
masa lalu atau sebaliknya.

Tahapan-tahapan alur :
1. Pendahuluan atau perkenalan, yaitu paparan awal cerita. Pengarang mulai
memperkenalkan tempat kejadian, waktu, topik dan tokoh-tokoh.
2. Penampilan masalah, dalam tahap ini konflik dalam cerita mulai
ditampilkan .
3. Puncak ketegangan atau klimaks, pada tahap ini konflik meningkat dan
semakin ruwet.
4. Ketegangan menurun atau antiklimaks disebut juga tahap peleraian, pada
tahap ini konflik menurun, misalnya emosi yang memuncak telah
berkurang.
5. Penyelesaian, pada tahap ini penyelesaian dapat dipaparkan oleh
pengarang dapat juga menggantung. Maksudnya pembaca diharapkan
mampu menafsirkan sendiri penyelesaian ceritanya.

Contoh alur pada novel Lupus :


1. Tahap pendahuluan
Lupus akan menerima honor yang lumayan besar dari menulis
naskah.Oleh karena, itu ingin mentraktir teman-teman Lulu.
2. Tahap penampilan masalah
Lupus belum juga pulang, padahal waktu yang disepakati semakin dekat.
3. Tahap puncak ketegangan
Lupus pulang tanpa membawa uang honor sedangkan teman-teman Lulu
mulai berdatangan.
4. Tahap ketegangan menurun
Karena malu dan panik,Lupus Dan Lulu sepakat kabur lewat jendela
5. Tahap penyelelesaian
Saat meloncat di jendela,Lupus dan Lulu menimpa kandang ayam yang
ada di bawah jendela,sehingga muka dan kepala mereka dihiasi bulu
ayam,tahi ayam,berikut ayamnya

III.Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Diskusi
Inkuiri
Refleksi
Penilaian Autentik

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Uraian Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan :
a. Guru menyiapkan secara psikis dan fisik untuk 10 menit
mengikuti proses pembelajaran
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
c. Guru bertanya kepada siswa tentang novel yang
pernah dibacanya
d. Guru menjelaskan alur novel

2. Kegiatan Inti :
a. Siswa membentuk kelompok.
b. Setiap kelompok menerima teks sinopsis novel
Kemarau 65 menit
c. Salah satu anggota kelompok membacakan dan
anggota lain mendengarkan pembacaan sinopsis
novel ”Kemarau”
d. Masing-masing kelompok membahas dan
mencatat urut-urutan peristiwa sesuai dengan
sinopsis yang didengar.
e. Masing-masing kelompok mengidentifikasi
tahap-tahap alur sesuai dengan urutan peristiwa
dalam sinopsis yang didengar.
f. Masing-masing kelompok menentukan jenis
alur.
g. Setelah selesai, lewat juru bicara ( ketua
kelompok ) menyampaikan hasil pembahasannya
h. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan
Kegiatan Penutup :
a. Guru dan siswa bersama-sama membuat 5 menit
rangkuman materi ajar materi ajar
b. Melakukan penilaian dan/atau repleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. Memberi tugas individu untuk mencari sinopsis
novel
lain dan dikerjakan (mencatat urutan peristiwa,
tahapan alur dan jenis alur )
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya yaitu pembahasan
pementasan
drama

V. Media/Alat dan Sumber Pembelajar


1 Media/Alat
Teks sinopsis Kemarau (terlampir)
2. Sumber Pembelajaran
a. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX (bse)
b. Pelajaran Apresiasi Bahasa Indonesia SMP ( Dra.Desy Retno
Kencono )
c. Susastra Teori dan Apresiasi ( Drs. Agus Suyatno )
VI. Penilaian
a. Teknik : Tes tulis
b. Bentuk instrument : Tes uraian
c. Instrumen : Terlampir

Pedoman penskoran
No Deskriptor Skor
1 a Menyebutkan semua peristiwa secara 8
lengkap
b Urutan peristiwa sesuai dengan sinopsis
2 Mengidentifikasi tahap-tahap alur yang terdapat
dalam sinopsis novel Kemarau
a. 100% benar 5
b. 75 % benar 3
c. 50 % benar 2
d. Tidak mengerjakan /kosong 0
3
Menentukan jenis alur 2
Jumlah 15

Keterangan :

Nilai : Jumlah perolehan skor


___________________ X 100

Jumlah skor maksimal


( 15 )

Mengetahui Madiun, November 2009


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

.............................................
................................. NIP.
NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/2
Standar Kompetensi :.14. Mengungkapkan tanggapan terhadap
pementasan drama
Kompetensi Dasar : 14.1 Membahas pementasan drama yang
naskahnya ditulis oleh siswa
Indikator : A. Mampu menyiapkan naskah drama yang
telah ditulis untuk diperankan
B. Mampu mendeskripsikan ciri-ciri tokoh
dalam naskah drama
C. Mampu melakukan pembagian tugas
D. Mampu mengucapkan dialog dengan lafal
yang jelas
E. Mampu berlatih mengucapkan dialog
naskah yang telah disusun dengan
memperhatikan kesesuaian irama dan nada
pembacaan dengan tahap perkembangan
konflik
F. Mampu merancang panggung, tata suara,
tata cahaya, kostum dan tata rias
G. Mampu melaksanakan dan membahas
pementasan pdrama
H. Mampu memilih pementasan yang baik
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (2 kali pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat membahas pementasan
drama yang naskahnya ditulis oleh siswa
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
2. Materi Pembelajaran
A. Naskah drama hasil tulisan sendiri
B. Ciri-ciri tokoh dalam naskah drama
C. Pembagian tugas
D. Pengucapan dialog
E. Rancangan panggung
F. Pementasan drama
G. Cara menentukan pementasan terbaik

3. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Waktu
Kegiatan Pembelajaran
(menit)
Kegiatan Awal
A. Guru menjelaskan kepada siswa kompetensi yang akan dicapai dalam 20 menit
kegiatan pembelajaran, menunjukkan kepada siswa unit pelajaran yang
akan dibahas. Siswa membentuk kelompok (6 – 8 orang). Kelompok
diminta menentukan naskah drama yang pernah ditulis pada
pemebelajaran sebelumnya. Kemudian, kelompok diminta
menganalisis naskah drama tersebut secara seksama dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada buku teks.
B. Siswa secara berkelompok diminta mendeskripsikan ciri-ciri tokoh 20 menit
dalam naskah yang akan dipentaskan dengan mengisi kolom yang ada
pada buku teks.
C. Siswa secara berkelompok diminta melakukan pembagian tugas 10 menit
anggota kelompok dengan mengisi tabel pada buku teks.
Kegiatan Inti
D. Siswa secara berkelompok diminta melakukan latihan berikut. 40 menit
E. Siswa diminta membaca naskah drama yang telah dipilih dengan 30 menit
mengikuti langkah-langkah yang ada pada buku teks.
F. Siswa diminta menggambar rancangan panggung beserta penempatan 30 menit
alat-alat yang diperlukan untuk pemenatasan. Selain itu, siswa diminta
untuk merancang penggunaan latar belakang suara/musik pengiring
pementasan, tata cahaya, kostum, dan rias tokoh.
G. Siswa secara berkelompok diminta melaksanakan dan membahas 60 menit
pementasan drama dengan melakukan tugas yang ada pada buku teks.
Kegiatan Akhir
H. Siswa diminta melakukan pemilihan naskah terbaik, sutradara terbaik, 30 menit
pemeran pria dan wanita terbaik, penata panggung terbaik, penata
suara terbaik, penata kostum, dan penata rias terbaik. Pemilihan
dilakukan dengan menuliskan setiap kategori pilihan pada selembar
kertas. Pemilih tidak perlu mencantumkan nama. Para pemenang diberi
penghargaan simbolis.

4. Media dan Sumber Belajar


A. Tabel ciri-ciri tokoh
B. Tabel tugas anggota kelompok untuk pementasan drama
C. Tabel penilaian pementasan drama
D. Buku teks Bahasa Indonesia untuk SMP kelas IX, penerbit
Erlangga, hal. 161 – 186

5. Penilaian
Teknik : penugasan
Bentuk instrumen : uraian
Soal/Indtrumen : masing-masing instrumen kegiatan terdapat
dalam buku teks.

Rubrik Penilaian
a. Merancang Panggung, Tata suara, Tata cahaya, Kostum dan Tata
rias
Nilai maksimal gambar rancangan panggung = 40
Nilai maksimal rancangan latar belakang = 15
Nilai maksimal tata cahaya = 15
Nilai maksimal rancangan kostum = 15
Nilai maksimal rancangan rias tokoh = 15

b. Melaksanakan dan Mambahas Pementasan Drama

Kelompok Aspek Penilaian Jumlah Tang


Ekspresi Penghayat Tata Tata Tata gapan
Pemeran an Suara Panggung Kostum
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Catatan : Keterangan jumlah


1 = kurang 5 – 8 = kurang
2 = cukup 9 – 12 = cukup
3 = baik 13 – 15 = baik

Mengetahui
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

............................ ...................................
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, semester : IX, 2
Standar : 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap
Kompetensi pementasan naskah drama.
Kompetensi Dasar : 14.2 Menilai pementasan drama yang di
lakukan oleh siswa.
Indikator : 1. Mampu menentukan isi dari sebuah
pementasan drama.
2. Mampu menentukan hal-hal yang terkait
dengan pementasan drama.
3. Mampu memberikan komentar dengan
alasan yang logis dan bahasa yang santun
tentang sebuah pementasan drama.
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menilai pementasan drama yang dilakukan oleh siswa lain.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab

II. Materi Ajar


Menilai pementasan drama berarti memberi apresiasi terhadap pemeranan.
Penilaian terhadap pemeranan dapat ditujukan pada bagian akting yang
meliputi :
1 Pelafalan, aspek pelafalan menekankan pada kejelasan lafal atau ucapan-
ucapan dalam dialog. Seorang pemain drama harus dapat mengucapkan
dialog dengan lafal atau intonasi yang jelas. Setiap suku kata yang
diucapkan pemain harus terdengar oleh seluruh penonton, baik pada saat
mengucapkan dialog dengan suara yang lantang maupun pada saat
berbisik. Selain jelas dialog juga harus diucapkan dengan wajar, tidak
dibuat-buat, dan sesuai dengan watak tokoh yang diperankan. Melalui
ucapan-ucapan pemain, penonton dapat memahami watak, jalan pikiran,
dan perasaan tokoh.
2 Intonasi, aspek intonasi berkaitan dengan nada dialog, penekanan
dialog terhadap kata-kata yang dianggap penting, dan pembedaan nada
bentuk bentuk dialog tanya, seruan, perintah, permohonan dan sebagainya
3 Mimik, aspek mimik berkaitan dengan ekspresi raut muka yang
menampakkan karakter , misalnya gembira, sedih, takut dan sebagainya.
4 Penghayatan, aspek penghayatan meliputi kedalaman pemaknaan
terhadap isi dialog, karakter tokoh, dan karakter keadaan atau situasi
(susah,senang, dan sebagainya)
5 Gesture atau gerak tubuh, aspek gerak tubuh meliputi gerakan-
gerakan yang diciptakan oleh pemain drama dalam berbagai dialog atau
suasana. Gerakan ini digunakan untuk mendukung dialog yang
diperankan.

III.Metode Pembelajaran
Observasi
Diskusi
Tanya Jawab

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Uraian Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan :
a. Guru menyiapkan secara psikis dan fisik untuk 10 menit
mengikuti proses pembelajaran
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
c. Guru bertanya jawab tentang pementasan drama
yang pernah dilihat
d. Guru menjelaskan aspek aspek pementasan
drama

2. Kegiatan Inti :
a. Guru menjelaskan tentang aspek-aspek
pementasan drama
b. Siswa membentuk kelompok diskusi terdiri dari 65 menit
5-8 orang
c. Siswa berdiskusi untuk menentukan unsur-unsur
yang diniai dalam pementasan drama..
d. Siswa dan guru menyepakati unsur-unsur yang
dinilai dalam pementasan drama
e. Siswa bersama guru menyusun rubrik penilaian.
f. Siswa menonton pementasan drama yang
dilakukan oleh model.
g. Siswa melakukan penilaian pementasan drama
berdasarkan rubric penilaian yang telah
disepakati bersama.
Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama siswa merefleksi kegiatan. 5 menit
b. Guru memberikan penguatan dari penampilan
siswa.
c. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
penilaian
d. Siswa memberikan penilaian penampilan drama
terbaik dari kelompok siswa yang telah tampil
e. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya

V. Media/Alat dan Sumber Pembelajar


1 Media/Alat
Teks naskah drama yang telah ditulis oleh siswa

2. Sumber Belajar
a. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX (bse)
b. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX (Erlangga)

VI.Penilaian
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar observasi
c. Instrumen : Terlampir

Berilah penilaian pada pementasan drama dengan menggunakan lembar


observasi berikut!

ASPEK NILAI
NO Sangat baik cukup kurang Sangat komentar
baik kurang
1 Lafal
2 Intonasi
3 Mimik
4 Gesture
5 Penghayatan

Keterangan:
Sangat baik : 91-100
Baik : 81-90
Cukup : 71-80
Kurang : 61-70
Sangat kurang : 

Mengetahui Madiun,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

…………………………… …………………….
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/ 2
Standar Kompetensi : 15. Memahami novel dari berbagai angkatan
Kompetensi Dasar : 15.1 Mengidentifikasi kebiasaan, adat, etika yang
terdapat dalam novel angkatan 20-30-an
Indikator : 1. Mampu mendata kebiasaan, adat, etika yang
terdapat dalam novel.
2. Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan
masa kini.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran melalui membaca dan diskusi, siswa diharapkan:
1. Mampu mendata kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel dengan
menunjukkan bukti petikan teks dari novel;
2. Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini dengan benar.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab

B. Materi Pembelajaranan

Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, Etika, dan Etika


yang terdapat dalam Novel Angkatan 20-30-an

Karya sastra merupakan poptret kehidupan. Karya sastra menggambarkan


kehidupan pada zaman tertentu dan tempat tertentu. Oleh karena itu, adat
kebiasaan, etika, dan pola pikir masyarakat yang bersangkutan akan tercermin dari
isi sebuah karya sastra. Misalnya, karya sastra yang dibuat pada era tahun 1920-an
tentu akan mencerminkan kehidupan masyarakat waktu itu. Jadi, dengan
membaca karya sastra dalam kurun waktu tertentu, kita akan memahami
kehidupan masyarakat waktu itu dalam hal kebiasaan, adat, etika, maupun pola
pikirnya.
Banyak karya sastra yang dihasilkan pada tahun 1920-1930 yang dikelola
oleh Balai Pustaka sebagai komosi yang mengelola bacaan untuk rakyat. Beberapa
karya sastra yang dihasilkan pada tahun tersebut di antaranya: Siti Nurbaya karya
Marah Rusli, Salah Asuhan karya Abdul Muis, dan Azab dan Sengsara karaya
Merari Siregar.
Dalam pembelajaran ini, siswa akan;
1) mengidentifikasi adat, kebiasaan, etika, maupun pola pikir yang
terdapat dalam novel Azab dan Sengsara dan
2) mengaitkan isi novel Azab dan Sengsara dengan kehidupan masa kini.
Bacalah nukilan novel Azab dan Sengsara berikut! (terlampir). Kemudian
jawablah pertanyaan yang tersedia pada lembar kerja siswa bersama
kelompokmu!

C. Metode/Model Pembelajaran
Metode:
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugasan Inkuiri

Model Pembelajaran:
Cooperative Learning tipe TPS (Think Phair Share)

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran


I.. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru mengadaakan apersepsi seputar novel- nevel
angkatan 20-30-an dengan tanya jawab.
b. Guru menunjukkan salah satu novel angkatan 20-30-an “Azab
dan Sengsara”.
c. Guru menjelaskan kompetensi/ tujuan pembelajaran yang
harus dikuasi siswa.

II. Kegiatan Inti


a. Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang novel Azab
dan Sengsara.
b. Guru membagikan bahan akademik/materi berupa nukilan
novel Azab dan Sengsara kepada siswa.
c. Siswa diminta untuk membaca nukilan novel tersebut dan
berpikir tentang topik/masalah yang diajukan secara mandiri.
d. Siswa diminta untuk berkelompok ( berpasangan) dan
berdiskusi dengan kelompoknya untuk membahas
topik/masalah yang diajukan sehingga 1) mampu menemukan
adat/kebiasaan, etika maupun pola pikir yang terdapat dalam
nukilan novel Azab dan Sengsara dan 2) mampu mengaitkan
isi novel tersebut dengan kehidupan masa kini.
e. Guru meminta wakil kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusi mereka (share) kepada seluruh kelas.
f. Kelompok lain dapat mengomentari, menambah, atau
memperbaiki jawaban yang salah.

III. Kegiatan Penutup


a. Guru dan siswa mengadakan refleksi atau membuat
rangkuman/ kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.
b. Guru memberi tugas mandiri kepada siswa untuk membaca
novel Azab dan Sengsara secara utuh dan mendata adat,
kebiasaan, etika yang ada pada novel tersebut dan dapat
mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini.

E. Media/Sumber Pembelajaran
Media
a. Lembar Kerja Siswa
b. Teks nukilan novel Azab dan Sengsara

Sumber Pembelajaran
a. Buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX oleh
Asep Yudha Wirajaya
b. Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas IX oleh
Wahono.

F. Penilaian
Teknik
 Nontes
 Tes

Bentuk
 Penilaian Sikap
 Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)

Instrumen Penilaian
 Nontes
Rubrik Penilaian Sikap

No. Nama Aspek yang Dinilai Skor


Tg Jawab Kerja Inisiatif
Sama
1.
2.
3.
4.
Dst.

Kriteria Penilaian Sikap


Skor A, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan sangat baik.
Skor B, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan baik.
Skor C, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan kurang baik.

 Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)

LEMBAR KERJA SISWA UNTUK KERJA KELOMPOK

Petunjuk
1. Bacalah nukilan novel Azab dan Sengsara yang tersedia!
2. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menuliskan
jawaban pada tempat/ kolom yang disediakan!
3. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas agar ditanggapi oleh
kelompok lain!

Pertanyaan
1. Datalah adat, kebiasaan, etika yang terdapat dalam nukilan novel Azab dan
Sengsara yang telah disediakan dengan menunjukkan bukti petikan teks
dari nukilan novel tersebut!
2. Bagaimanakah keterkaitan isi novel novel tersebut dengan kehidupan
nyata masa kini/sekarang?
Hasil Aalisis Novel Azab dan Sengsara
(Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, dan Etika
yang Terdapat dalam Novel Angkatan 20-30-an)

Jawaban no.1
No./ Aspek yang Didata Bukti Petikan Teks Novel
Hal (Adat, Kebiasaan, dan Etika)

Adat

Kebiasaan

Etika
Jawaban no. 2

Kriteria Penilaian Hasil Kerja Kelompok

No. Pertanyaan Skor Deskripsi (Indikator) Skor Perolehan


30 Jika siswa dapat mendata
adat, kebiasaan, dan etika
dengan benar.
20 Jika siswa dapat mendata 2
1 hal saja dari adat, kebiasaan,
dan etika dengan benar.
10 Jika siswa dapat mendata 1
hal saja dari adat, kebiasaan,
dan etika dengan benar.
20 Jika siswa dapat mengaitkan
isi novel (dua saja) dari hal
adat, kebiasaan, atau etika
dengan kehidupan kini
2 dengan logis.
10 Jika siswa dapat mengaitkan
isi novel (satu saja) dari hal
adat, kebiasaan, atau etika
dengan kehidupan masa kini
dengan logis.

Skor Maksimal 50 Jumlah Skor Perolehan

Nilai = Skor Perolehan


Skor Maksimal x 100%

Mengetahui Madiun, ........................................


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

......................... .................................
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/ 2
Standar Kompetensi : 15. Memahami novel dari berbagai angkatan
Kompetensi Dasar : 15.1 Mengidentifikasi kebiasaan, adat, etika yang
terdapat dalam novel angkatan 20-30-an
Indikator : 1. Mampu mendata kebiasaan, adat, etika yang
terdapat dalam novel.
2. Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan
masa kini.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran melalui membaca dan diskusi, siswa diharapkan:
1. Mampu mendata kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel dengan
menunjukkan bukti petikan teks dari novel;
2. Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini dengan benar.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab

B. Materi Pembelajaranan

Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, Etika, dan Etika


yang terdapat dalam Novel Angkatan 20-30-an

Karya sastra merupakan poptret kehidupan. Karya sastra menggambarkan


kehidupan pada zaman tertentu dan tempat tertentu. Oleh karena itu, adat
kebiasaan, etika, dan pola pikir masyarakat yang bersangkutan akan tercermin dari
isi sebuah karya sastra. Misalnya, karya sastra yang dibuat pada era tahun 1920-an
tentu akan mencerminkan kehidupan masyarakat waktu itu. Jadi, dengan
membaca karya sastra dalam kurun waktu tertentu, kita akan memahami
kehidupan masyarakat waktu itu dalam hal kebiasaan, adat, etika, maupun pola
pikirnya.
Banyak karya sastra yang dihasilkan pada tahun 1920-1930 yang dikelola
oleh Balai Pustaka sebagai komosi yang mengelola bacaan untuk rakyat. Beberapa
karya sastra yang dihasilkan pada tahun tersebut di antaranya: Siti Nurbaya karya
Marah Rusli, Salah Asuhan karya Abdul Muis, dan Azab dan Sengsara karaya
Merari Siregar.
Pokok-pokok materi pembelajaran ini, yaitu:
1) mengidentifikasi adat, kebiasaan, etika, maupun pola pikir yang
terdapat dalam novel Azab dan Sengsara dan
2) mengaitkan isi novel Azab dan Sengsara dengan kehidupan masa kini.

Bacalah nukilan novel Azab dan Sengsara berikut! Kemudian jawablah


pertanyaan yang tersedia pada lembar kerja siswa bersama kelompokmu! Materi
(nukilan novel) terlampir.

C. Metode/Model Pembelajaran
Metode:
4. Tanya jawab
5. Diskusi
6. Penugasan
7. Inkuiri

Model Pembelajaran:
Cooperative Learning tipe TPS (Think Phair Share)

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran


I.. Kegiatan Awal
d. Siswa dan guru mengadaakan apersepsi seputar novel- nevel
angkatan 20-30-an dengan tanya jawab.
e. Guru menunjukkan salah satu novel angkatan 20-30-an “Azab
dan Sengsara”.
f. Guru menjelaskan kompetensi/ tujuan pembelajaran yang
harus dikuasi siswa.

II. Kegiatan Inti


g. Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang novel Azab
dan Sengsara.
h. Guru membagikan bahan akademik/materi berupa nukilan
novel Azab dan Sengsara kepada siswa.
i. Siswa diminta untuk membaca nukilan novel tersebut dan
berpikir tentang topik/masalah yang diajukan secara mandiri.
j. Siswa diminta untuk berkelompok ( berpasangan) dan
berdiskusi dengan kelompoknya untuk membahas
topik/masalah yang diajukan sehingga 1) mampu menemukan
adat/kebiasaan, etika maupun pola pikir yang terdapat dalam
nukilan novel Azab dan Sengsara dan 2) mampu mengaitkan
isi novel tersebut dengan kehidupan masa kini.
k. Guru meminta wakil kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusi mereka (share) kepada seluruh kelas.
l. Kelompok lain dapat mengomentari, menambah, atau
memperbaiki jawaban yang salah.

III. Kegiatan Penutup


c. Guru dan siswa mengadakan refleksi atau membuat
rangkuman/ kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.
d. Guru memberi tugas mandiri kepada siswa untuk membaca
novel Azab dan Sengsara secara utuh dan mendata adat,
kebiasaan, etika yang ada pada novel tersebut dan dapat
mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini.

E. Media/Sumber Pembelajaran
Media
c. Lembar Kerja Siswa
d. Teks nukilan novel Azab dan Sengsara

Sumber Pembelajaran
c. Buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX oleh
Asep Yudha Wirajaya
d. Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas IX oleh
Wahono.

F. Penilaian
Teknik
 Nontes
 Tes

Bentuk
 Penilaian Sikap
 Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)

Instrumen Penilaian
 Nontes
Rubrik Penilaian Sikap

No. Nama Aspek yang Dinilai Skor


Tg Jawab Kerja Inisiatif
Sama
1.
2.
3.
4.
Dst.

Kriteria Penilaian Sikap


Skor A, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan sangat baik.
Skor B, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan baik.
Skor C, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan kurang baik.

 Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)

LEMBAR KERJA SISWA UNTUK KERJA KELOMPOK

Petunjuk
4. Bacalah nukilan novel Azab dan Sengsara yang tersedia!
5. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menuliskan
jawaban pada tempat/ kolom yang disediakan!
6. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas agar ditanggapi oleh
kelompok lain!
Pertanyaan
3. Datalah adat, kebiasaan, etika yang terdapat dalam nukilan novel Azab dan
Sengsara yang telah disediakan dengan menunjukkan bukti petikan teks
dari nukilan novel tersebut!
4. Bagaimanakah keterkaitan isi novel novel tersebut dengan kehidupan
nyata masa kini/sekarang?

Hasil Aalisis Novel Azab dan Sengsara


(Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, dan Etika
yang Terdapat dalam Novel Angkatan 20-30-an)

Jawaban no.1
No./ Aspek yang Didata Bukti Petikan Teks Novel
Hal (Adat, Kebiasaan, dan Etika)

Adat

Kebiasaan

Etika
Jawaban no. 2

Kriteria Penilaian Hasil Kerja Kelompok

No. Pertanyaan Skor Deskripsi (Indikator) Skor Perolehan


30 Jika siswa dapat mendata
adat, kebiasaan, dan etika
dengan benar.
20 Jika siswa dapat mendata 2
1 hal saja dari adat, kebiasaan,
dan etika dengan benar.
10 Jika siswa dapat mendata 1
hal saja dari adat, kebiasaan,
dan etika dengan benar.
20 Jika siswa dapat mengaitkan
isi novel (dua saja) dari hal
adat, kebiasaan, atau etika
dengan kehidupan kini
2 dengan logis.
10 Jika siswa dapat mengaitkan
isi novel (satu saja) dari hal
adat, kebiasaan, atau etika
dengan kehidupan masa kini
dengan logis.

Skor Maksimal 50 Jumlah Skor Perolehan

Nilai = Skor Perolehan


Skor Maksimal x 100%

Mengetahui Madiun, ........................................


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
......................... .................................
NIP NIP

Lampiran: Materi Pelajaran RPP 15.1

Makin Jauh
"Itu jangan anakanda tentukan karena Riam masih anak-anak, ibulah yang lebih tahu
akan hal itu. Dalam perkawinan, perkataan orang tualah yang berlaku dan anak itu hanya
menurut saja. Demikianlah yang biasa kejadian di antara bangsa kita. Misalnya banyak,
umpamanya ibu sendiri. Tiadalah ibu ditanya nenekmu dahulu akan kesukaanku tatkala ibu
hendak dipersuamikan. Tentang perkawinan kami dengan mendiang ayahmu amatlah
menyedihkan had. Sekali-kali janganlah bersua yang demikian pada anakku. Itulah sebabnya
ibu tiada mau memaksa engkau. Cuma ibu memberi timbangan; lain pasal
kalau anak belum cukup umur. Percayalah anakku, ibu takkan mau mengerasi kau, seperti
perbuatan kebanyakan orang tua karena tahulah ibu bahwa yang kawin itu si anak, bukan
orang tuanya.

Kalau Riam yakin benar-benar Aminuddin kasih akan anaknda, amatlah senang had ibu;
dari kecil pun telah ibu mengetahui perangai Aminuddin. Adalah ia masuk golongan yang baik-
baik; tetapi sebagai kataku tadi, haruslah menyerahkan hal ini kepada Tuhan Yang Mahamulia karena
Dialah yang mengatur sekalian nasib hamba-Nya.
"Kalau demikian, baiklah anaknda berkirim surat kepada Aminuddin akan membalas
suratnya yang baru kau terima itu.
Setelah surat Mariamin itu diterima oleh Aminuddin amatlah girang hatinya. Baru
dilihatnya alamatnya, ia pun mengenal tulisan kekasihnya itu. Di pinggir surat itu tertulis
pula nama si Pengirim. Surat itu diciumnya lalu dibukanya dengan tergopoh-gopoh. Jarinya
gemetar karena sukacita. Surat itu dibacanya berulang-ulang.

Maka ia pun menulis surat kepada ayahnya, kepala kampung Luhak Sipirok. Dalam surat
itu ia meminta dengan keras supaya orang tuanya mencarikannya perem-puan akan jadi istrinya.
Adapun perempuan itu ialah Mariamin karena itu sajalah yang disetujuinya.

Orang tua Aminuddin pun berbesar hati pula mendengar kabar yang baik itu. Pekerjaan
anak sudah ada, gaji pun adalah sederhana, apalagi yang ditunggu-tunggu? Dahulu ia tak mau
kawin sekarang ia sendirilah yang memintanya.

Kedua laki-istri itu mufakat akan mencarikan jodoh anak mereka itu. Apakah yang kurang
lagi bagi mereka itu akan memperoleh anak dara yang patut-patut? Ayah Aminuddin seorang
kepala kampung di Luhak Sipirok. Uang banyak, sawah lebar, kerbau, dan lembu pun cukup,
sedang anaknya orang makan gaji, di Deli pula. Sekali ini haruslah mereka itu mengambil anak
bangsawan sekurang-kurangnya yang sama dengan mereka, yang di bawah pantang.
Demikianlah pikiran orang tua itu. Mariamin anak orang miskin akan menjadi istri anak
mereka itu? Tentu tak mungkin karena tak patut. Bukankah orang itu telah hina di mata orang,
lagi pula tak berada, boleh dikatakan orang yang semiskin-miskinnya di daerah Sipirok?
Orang yang begitukah yang akan menjadi tunangan Aminuddin? O, sekali-kali tidak boleh.
Aminuddin seorang anak muda belum tahu ia membedakan bangsa, harus-kah didengarkan
permintaan itu?
Begitulah sebabnya ayah Aminuddin tak jadi pergi ke rumah ibu Mariamin. Istrinya
membujuk-bujuk supaya menuruti permintaaan anaknya, tetapi tiada didengar-kannya. Namun
karena demi anak dan istrinya, ayah Aminuddin akhirnya mengajak istrinya datang ke rumah
datu untuk mena-nyakan untung dan rezeki Aminuddin bila ia beristrikan Mariamin.
Setelah membaca mantra datu itu pun berkata, "Maksud itu kurang baik. Awalnya, laki-istri
selamat dan beruntung. Lepas dua tahun, lahir seorang anak laki-laki, tetapi baru ia berusia
tujuh tahun ayahnya mening-gal dunia.
Kedua laki-istri itu mohon diri lalu pulang ke rumah. Istrinya dengan hati kesal karena
yang diinginkan tak jadi. Suaminya dengan girang hati karena kehendaknyalah yang mesti
diturut.
Dalam rumah kecil yang di pinggir Sungai Sipirok itu, duduklah Mariamin
menanti-nanti kedatangan ayah Aminuddin. Sejak ia menerima surat Aminuddin amat
banyaklah pekerjaannya. Menyediakan pakaiannya karena kakaknya berkata demi-kian.
Betul tiada banyak, tetapi semua dikerjakannya sendiri. Kalau dia orang berada,
tukang jahitlah yang menjahit pakaiannya itu. Membuat seprai akan di-bawa ke Deli,
menganyam tikar untuk tern-pat duduk ayah Aminudin kalau ia datang ke rumah hendak
bermufakat dengan ibunya. Tikar itu tentu diganti permadani supaya kemiskinan mereka itu
jangan mengurang-kan adat di rumah mereka. Kalau tamu datang, malulah ia kalau ia duduk di
atas lantai saja.
Serbuk kopi telah tersedia tersimpan di salaian supaya ada minuman kepala kampung itu bila
ia datang. Juadah pun telah sedia dalam tempatnya. Semua sudah sedia akan menariti ayah
Aminuddin yang akan menjadi bapaknya pula.
Sekalian telah teratur untuk perjalanan mendapat kakandanya itu. Semua sedia dan teratur,
tetapi yang ditunggu-tungu tak juga datang.
Ya, dia hanya menunggu dan menunggu, tetapi yang ditunggu tidak akan datang. Yang akan
sampai di telinganya hanya kabar yang yang tiada disangka-sangka. Kabar yang akan
menghamburkan air mata, meremukredamkan hati sebagai kaca terempas ke batu.
Ketika matahari hampir terbenam, duduklah ayah Aminuddin di beranda rumahnya
dengan istrinya. Istrinya pun bertanya, "Siapakah yang jadi kita ambil akan menantu kita?
Jangan diperlambat-lambatkan lagi."
"Bimbang hatiku karena pada waktu itu adalah kurang yang akan dipilih. Itulah seka-rang
yang kupikir-pikir," sahut Baginda Diatas, begitulah disebut orang gelar kepala kampung itu.
"Kurang yang akan dipilih?" tanya istrinya. "Negeri Sipirok sebesar ini berapa ratus anak
gadis di luhak ini, sedang yang akan dicari hanya seorang juga."
"Aku pun tahu juga. Akan tetapi, yang akan diambil bukanlah orang sembarangan."
Sejurus laki-istri itu berdiam, kemudian Baginda Diatas berkata, "Cuma seorang saja-lah
yang kusetujui, rupanya pantas, bangsanya cukup, akan tetapi kelakuannya belum ku-ketahui."
"Apakah marganya? Siapakah orang tuanya?" tanya istrinya.
"Marganya Siregar dan bapaknya kepala kampung. Kupikir baik akan menjadi menantu kita.
Baiklah aku pergi ke sana sepanjang du-gaanku anak itu mungkin kita peroleh, tentang "boli" kita
takkan mundur." jawab suaminya.

Kedatangan Baginda Diatas diterima baik oleh orang tua gadis itu. Melihat keelokan jodoh
anaknya itu terus mengiakan permin-taan Baginda Diatas. Apalagi yang diinginkannya berapa
pun besarnya boli yang dimintanya akan diperkenankan juga oleh orang tua bakal menantunya
itu. Setelah pada masanya anak gadis itu pun dijemput dan dibawa ke rumah ayah Aminuddin
supaya esok atau lusa berangkat ke Deli.
Adapun sekalian hal ini dilakukan dengan rahasia upaya jangan ketahuan oleh Mariamin
dan ibunya.
Setelah lengkaplah sekalian, Baginda Diatas pun berangkatlah ke Deli mengan-tarkan
menantunya itu. Sebab ia sendiri pergi supaya dapat ia menceritakan kepada anaknya apa
sebabnya maka yang lain yang diambil mereka itu. Ya, siapakah orang yang mau mengambil orang
celaka? Bukankah sudah dikatakan datu bahwa Mariamin itu anak yang membawa celaka?
Kalau Aminuddin mendengar perkataan itu tentu ia akan menurut kehendak orang tuanya.
Sesuai dengan surat kawat yang diteri-manya dari bapaknya, Aminuddin datang menjemput
ke stasiun. Dalam kamar dan ruang stasiun itu telah penuh orang.
Bunyi kereta api itu pun kedengaranah, makin dekat makin keras. Asap yang berkepul-
kepul beterbanganlah ke kanan dan ke kiri. Dan kesudahannya, kereta api itu memasuki stasiun itu
dengan suara yang menderu-deru.
"Allah," mengucap Aminuddin, "datanglah Mariamin?"
Sabarlah .... hanya sekejap lagi.
Hati Aminuddin berdebar-debar, dada-nya gemuruh, tiada berapa lama di antaranya kelihatan
bapaknya sudah turun dari kereta, tetapi Mariamin belum; tentu sebentar lagi....
Sebagai kijang yang luka kena tembak, Aminuddin pun berlarilah mendapatkan ayahnya
itu. Akan tetapi, saat yang nikmat itu bergantilah dengan ketika yang belum pernah dirasa anak
muda itu.
Ayahnya itu membawa anak gadis yang bagus, tetapi bukanlah Mariamin yang
diharap-harapkannya itu. Bagaimana perte-muan anak muda itu tak dilukiskan di sini. Tiadalah
dapat menuliskan sedih dan pilu, kesal dan kecewa yang diderita anak muda itu. Sungguh akan
berat untuk melukiskan hal itu.
Dengan lekas-lekas, mereka itu yang datang yang menanti berkereta ke rumah famili
Aminuddin. Semua hal itu sebagai mimpi bagi dia tiadalah ia sadar benar akan dirinya.
Lepas makan tengah hari, baginda Di-atas pun bercakaplah menceritakan keda-tangannya
dan hal ihwal yang menyedihkan hati Aminuddin itu. Kesudahannya ia berkata, "Benar
perbuatan kami ini tiada sebagai permintaan anaknda, tetapi jangan-lah anakku lupakan,
keselamatan, dan ke-senangan anak itulah yang dipikirkan oleh kami orang tuamu. Oleh sebab
itu, haruslah anak itu menurut kehendak orang tuanya kalau hendak selamat di dunia. Itu pun
harapan bapak dan ibumu sekalian kaum-kaum kita anakku akan menurut permintaan kami itu,
yakni anaknda terimalah menantu ayahnda yang kubawa ini!"
Mekipun Aminuddin mula-mula me-nolak perkataan itu, tetapi pada akhirnya terpaksalah ia
menurut bujukan dan paksaan orang itu semua. Bukanlah disebabkan ia tiada setia kepada
Mariamin. Akan tetapi, apakah dayanya melawan orang yang se-banyak itu? Lagi pula sudah
terlanjur sekali tak dapat diundurkan lagi. Apatah kata bapaknya nanti bila anak gadis yang
jemput ayahnya itu dikembalikan kepada orang tuanya? Itu belum pernah kejadian dan bukan
adat.
Malu orang tuanya, malu Aminuddin juga, sedang menurut kitab anak itu tiada boleh
durhaka kepada orang tuanya.
Sebenar-benarnya, Aminuddin setia juga kepada adindanya itu, tetapi terpaksalah ia menurut
kehendak orang tuanya. Amatlah berat lidahnya tatkala akan mengiakan perkataan bapaknya itu.
Pendek kisah, Mariamin yang malang itu hanyut juga, makin lama makin jauh sehingga lenyap
dari mata, sedang suaranya minta tolong itu sia-sia saja, sebagai batu jatuh ke lubuk. Demikianlah
kejadian cinta Mariamin yang malang itu.
Dikutip dari Azab dan
Sengsara karya Merari Siregar

* Boli atau sere artinya "mas kawin"


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/ 2
Standar Kompetensi : 15. Memahami novel dari berbagai angkatan
Kompetensi Dasar : 15.1 Membandingkan karakteristik novel angkatan 20-
30-an.
Indikator : 1. Mampu mengidentifikasi karakteristik novel angkatan
20 dan 30-an.
2. Mampu membandingkan karakteristik novel angkatan
20 dengan angkatan 30-an.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran melalui membaca dan diskusi, siswa diharapkan:
1. Mampu mengidentifikasi karakteristik novel angkatan 20 dan 30-an dari segi bahasa,
pola pikir , dan pokok persoalan yang diangkat sebagai tema dengan benar.
2. Mampu membandingkan karakteristik novel angkatan 20 dengan 30-an dari segi
bahasa, pola pikir, dan pokok persoalan yang diangkat sebagai tema dengan benar.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab
B. Materi Pembelajaranan

Membandingkan Karakteristik Novel Angkatan 20-an dan 30-an

Karya sastra merupakan poptret kehidupan. Karya sastra menggambarkan


kehidupan pada zaman tertentu dan tempat tertentu. Oleh karena itu, adat kebiasaan,
etika, pola pikir masyarakat yang bersangkutan, maupun bahasa yang digunakan akan
tercermin dari isi sebuah karya sastra. Misalnya, karya sastra yang dibuat pada era tahun
1920-an tentu akan mencerminkan kehidupan masyarakat waktu itu. Dengan demikian,
karya sastra yang dibuat akan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan zaman
atau waktu pembuatannya.

Dalam pembelajaran ini akan disampaikan pokok-pokok materi “Membandingkan


Karakteristik Novel Angkatan 20-30-an”. Materi secara lengkap disampaikan pada
lampiran.
Pokok-pokok materi yang akan dipelajarai yaitu:
1) mengidentifikasi karakteristik novel angkatan 20-an dan 30-an.
2) membandingkan karakteristik novel angkatan 20-an

C. Metode/Model Pembelajaran
Metode:
8. Tanya jawab
9. Diskusi
10. Penugasan
11. Inkuiri

Model Pembelajaran:
Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stay (Dua Tinggal Dua Tamu)

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran


I.. Kegiatan Awal
a. Siswa dan guru mengadaakan apersepsi seputar novel- nevel
angkatan 20-30-an dengan tanya jawab.
b. Guru menanyakan salah satu novel angkatan 20 dan 30-an.
c. Guru menjelaskan kompetensi/ tujuan pembelajaran yang
harus dikuasi siswa.

II. Kegiatan Inti


a. Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang karakteristik
novel angkatan 20-an dan 30-an.
b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (4 siswa).
c. Guru membagikan bahan akademik/materi berupa judul novel
angkatan 20-an dan 30-an.
d. Siswa ditugaskan untuk membaca novel(nukilan)tersebut dan
berpikir tentang topik/masalah yang diajukan secara mandiri.
e. Siswa diminta untuk bergabung bersama kelompoknya dan
berdiskusi untuk membahas topik/masalah yang diajukan
sehingga 1) mampu menemukan karakteristik novel angkatan
20-an dan 30-an yang dibacanya dari segi bahasa, pola pikir
maupun pokok persoalan yang dijadikan tema; 2) mampu
membandingkan karakteristik novel angkatan 20-an dan 30-an
yang dibaca dari segi bahasa, pola pikir masyarakat, dan
pokok persoalan yang dijadikan tema cerita.
f. Guru meminta 2 siswa dari masing-masing kelompok bertamu
ke kelompok lain untuk sering atas hasil diskusi mereka.
g. Dua siswa yang tinggal bertugas membagikan hasil kerja
mereka kepada tamu yang datang.
h. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompoknya lalu
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
i. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka
sehingga mendapatkan hasil yang benar di bawah pengawasan
guru.
III. Kegiatan Penutup
a. Guru dan siswa mengadakan refleksi atau membuat
rangkuman/ kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.
b. Guru memberi tugas mandiri kepada siswa untuk membaca
satu novel angkatan 20-an dan 30-an yang sudah ditentukan.

E. Media/Sumber Pembelajaran
Media
a. Lembar Kerja Siswa
b. Teks nukilan novel angkatan 20-an dan 30-an.
c. Novel Siti Nurbaya, Azab dan Sengsara, Layar Terkembang, dan Belenggu

Sumber Pembelajaran
e. Buku Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Asep
Yudha Wirajaya
f. Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas IX oleh
Wahono.
g. Buku novel angkatan 20-an dan 30-an.

F. Penilaian
Teknik
 Nontes
 Tes

Bentuk
 Penilaian Sikap
 Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)

Instrumen Penilaian
 Nontes
Rubrik Penilaian Sikap

No. Nama Aspek yang Dinilai Skor


Tg Jawab Kerja Inisiatif
Sama
1.
2.
3.
4.
Dst.

Kriteria Penilaian Sikap


Skor A, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan sangat baik.
Skor B, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan baik.
Skor C, jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan kurang baik.

 Tes Unjuk Kerja (Kerja Kelompok)

LEMBAR KERJA SISWA UNTUK KERJA KELOMPOK

Petunjuk
7. Bacalah novel angkatan 20-an (Siti Nurbaya karya Marah Rusli) dan novel
angkatan 30-an ( Belenggu karya Armin Pane) di rumah!
8. Setelah itu, bergabunglah dengan kelompokmu!
9. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menuliskan jawaban
pada tempat/ kolom yang disediakan!
10. Tunjuklah 2 wakil kelompokmu untuk bertamu ke kelompok lain guna sering atau
mencari informasi tambahan atas jawaban dari masalah yang dibahas.
11. Setelah kembali ke kelompok asal, sampaikan hasil temuanmu!
12. Bacakan hasil kerja kelompokmu di depan kelas agar ditanggapi oleh kelompok
lain!

Pertanyaan
5. Datalah karakteristik novel angkatan 20-an (Siti Nurbaya) dan angkatan 30-an
(Belenggu) dari segi bahasa, pola pikir masyarakat/tokoh, dan pokok persoalan
yang dijadikan tema cerita!
6. Bandingkangkanlah karakteristik novel angkatan 20-an dan 30-an yang kamu
baca dari segi bahasa, pola pikir masyarakat, maupun pokok persoalan yang
dijadikan tema cerita!

Hasil Aalisis Novel Siti Nurbaya dan Belenggu


(Membandingkan Karakteristik Novel Angkatan 20-an dan 30-an)

Novel Angkatan Novel Angkatan


No. Unsur yang Dibandingkan 20-an (Siti 30-an(Belenggu)
Nurbaya)
Bahasa/gaya penuturan yang
1. digunakan pengarang.

Pola pikir masyarakat/tokoh-


2. tokoh yang terdapat dalam
cerita.
Pokok persoalan yang diangkat
3. sebagai tema cerita.

Kriteria Penilaian Hasil Kerja Kelompok


Skor setiap kolom jawaban benar = 5
Skor setiap kolom ada kesalahan = 2
Skor setiap kolom salah total = 1

Skor Maksimal 30.


Nilai = Skor Perolehan
Skor Maksimal x 100%

Mengetahui Madiun, ........................................


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

......................... .................................
NIP NIP
Lampiran: Materi Pelajaran RPP 15.2

Membaca Novel Angkatan 20-an dan 30-an


Masih adakah pengaruh ciri-ciri bahasa dalam novel angkatan 20-an terhadap novel
angkatan 30-an? Untuk menjawab itu, kamu perlu membaca dan memahami kutipan novel
angkatan 20-an dan 30-an berikut ini.

Kutipan Novel Angkatan 20-an


Judul: Siti Nurbaya, karya Marah Rusli

Bagaimana tiada begitu? Cobalah kaupikir! Aku harus duduk dengan orang, yang
bukannya tiada kusukai saja, tetapi orang yang memutuskan pengharapan yang kuamalkan siang
dan malam, yang mence-raikan aku dengan kekasihku, yang meng-aniaya dan menjatuhkan
ayahku, sampai sengsara serupa ini, musuh ayahku dan musuhku yang sebesar-besarnya dan
akhirnya menjadi algojoku. Tambahan pula, orang yang umur kepandaian, kesukaan, tabiat dan
kelakuannya, sekali-kali tiada sepadan dengan aku. Sekali-kali ia tiada cinta kepadaku; hanya
suka, karena hendak memuaskan nafsunya yang keji itu saja. Bila telah puas hatinya, tentulah
akan dibuanglah aku, sebagai melempar sampah ke pelimbahan; barangkali terus dibunuh-nya
aku, jahanam itu!
Bagaimanakah dapat kusabarkan hatiku, bagaimanakah dapat kusenangkan pikiranku, dan
bagaimana pula dapat aku hidup manis dengan orang yang sedemikian? Makin hari, makin kusut
pikiranku, makin bertambah dukacita dan sedih hatiku, dan makin ber-tambah-tambah pula benci
hatiku melihat rupanya. Tak ada yang baik pada peman-danganku, tak ada yang enak pada
perasaan-ku. Makan tak sedap, tidur tak nyenyak, bangun pun bertambah-tambah bingung.
Rumah tangga, makanan, minuman, pakaian dan permainan, pendeknya sekalian yang miliknya
mendatangkan marah, sedih dan duka. Betapa aku hidup, dengan orang yang sedemikian itu?
Jika hari teiah maiam, aku ingin, supaya lekas siang dan apabila telah siang, kuharap pula,
supaya lekas malam. Aku minta, biar yang setahun ini menjadi sehari, dan yang sebulan menjadi
sejam; karena tak tahu, apa yang akan diperbuat dan tak dapat melipur hati. Waktu yang sejam,
sebagai sebulan rasanya dan yang sehari serasa setahun. Se-sungguhnya itulah neraka dunia,
yang se-benar-benarnya.
Maka berhentilah Nurbaya sebentar bertutur, karena hendak menyapu air mata-nya, yang
keluar tiada dirasainya. Samsu tiadalah dapat berkata-kata, sebab sedih men-dengar nasih
adiknya ini.
"Oleh sebab itu, kupinta kepadamu, Sam," kata Nurbaya pula, "Bila engkau kelak
beranak perempuan, janganlah sekali-kali kaupaksa kawin dengan laki-laki yang tiada
disukainya. Karena telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya
dan tak enaknya, duduk dengan suami yang tiada disukai. Tak heran aku, bila perempuan,
yang bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karena putus asa.
Aku ini, sudahlah; sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang
tiada semalang aku, janganlah dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapa, sanak
saudara sahaja, tentang perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak,
kesukaan, umur, kepandaian, tabiat dan kelakuan anaknya. Karena tiada siapa yang
akan menanggung kesusahan kelak, jika tak baik jadinya; melainkan yang kawin itu
sendiri. Ibu-bapa atau kaum keluarga sekedar akan melihat dari jauh. Bukankah sepatutnya
ditanyakan dahulu pikirannya, tentang perkawinan itu? Bukankah anak perempuan itu
mempunyai pikiran, perasaan, penglihatan dan kesukaan juga sebagai perempuan yang lain?

Dikutip dari Siti Nurbaya, karya Marah Rusli (hlm. 145 - 156)

Kutipan Novel Angkatan 30-an


Judul: Belenggu, karya Armijn Pane

"Ada yang hendak Ibu katakan, bukan?" kata Tini sambil duduk di hadapan nyonya
Rusdio. "Katakanlah Ibu. Saya dengarkan, tentu saya yang disalahkan karena ibu sayang
akan suami saya."
Kata "suami saya" itu ditekannya, seolah-olah hendak mengatakan yang hendak engkau
singgung, ini perkara kami sendiri. Nyonya Rusdio merasa juga akan maksud perkataan Tini itu.
Dia tahu Tini tiada terlalu suka akan dia. Entah apa sebabnya. Pada mulanya, ia kawin tiada
demikian tingkah lakunya, di waktu belakangan ini seolah-olah hendak memusuhi.
"Aku tahu ini perkaramu berdua saja. Kalau engkau tiada hendak mendengarkan kataku, tak
usah," katanya perlahan-lahan, lalu hendak berdiri.
Tini merasa menyesal. Bukankah sebenarnya dia hendak memperkatakan apa-apa yang
terasa dalam dadanya dengan barang siapa saja? Tetapi, hatinya tiada pula senang kalau perkara
itu tersinggung. "Duduklah Ibu, katakanlah. Nanti, saya dengarkan dengan asyik diturut
tidaknya lain perkara."
"MemangTini, kita berlainan paham...."
"Seperti langit dan bumi, Ibu!"
"Aku bukan terlalu kolot."
Tini tertawa, "Saya yang terlalu modern!"
"Memang Tini!" Kemudian, disambungnya dengan sungguh-sungguh, "Kalau di mata kami, tiada
baik kalau seorang istri banyak-banyak keluar malam, tiada ditemani suaminya! Matanya
memandang muka Tini dengan tajam.
Tini melompat berdiri sebagai digigit kalajengking, "Bukankah lakiku juga pergi sendirian?
Mengapa aku tiada boleh? Apakah bedanya" Ketika nyonya Rusdio hendak menyela, katanya,
"Dengarlah dulu. Ibu membedakan perem-puan dan laki-laki. Itulah pokok perbedaan paham
kaum Ibu dan kami perempuan sekarang."
Dengan tenang dijawab nyonya Rusdio, "Suaminya pergi karena ada perlu. Engkau tidak."
Tini tertawa, "Perlu, perlu, keperluan itu bukan dibuat-buat?"
"Ah, aku tiada mengerti jalan pikiranmu."
"Memang Ibu, jalan pikiran kita berlainan. Aku hendak juga menyenangkan pikiranku,
menggembirakan hatiku. Aku manusia juga yang berkemauan sendiri. Kalau menurut
pendapat Ibu, kemauanku mesti tunduk kepada kemauan suami. Bukan Ibu, bukankah demikian?
Kami masing-masing berkemauan sendiri-sendiri.
Kalau dia pergi seorang diri, tiada sempat menemani aku, mengapa aku tiada boleh pergi
seorang diri menyenangkan hatiku?
"Kalau kami kaum kolot, kami tinggal saja di rumah."
"Eh, sebagai barang simpanan, berbedak dan berpakaian bersih-bersih, sekali setahun dijemur
di luar. Menanti suami sampai suka membawa keluar." Dia berhenti sejurus, lalu katanya dengan
tetap, "Kami lain, kami bimbing nasib kami sendiri, tiada hendak menanti rahmat laki-laki."
"Memang, rumahku di luar rumah, memang di sanalah kami merdeka."
"Tiada juga akan sesuai pikiran kita." "Bukan saya yang membawa beruebat." "Tapi patutkah
membawa urusan rumah tangga ke muka umum?"
Pikirannya teringat akan Aminah yang tiada akan berhenti-henti bercerita ke sini bercerita
ke sana dengan berbisik-bisik," Tahukah engkau, Tini dan Kartono..."
"Saya tidak peduli, Ibu."
Nyonya Rusdio menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Saya yang akan disalahkah orang. Biarlah!" kata Tini menyambung kalimat.
Dikutip dari Belenggu karya Armijn Pane.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

A. Identitas

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia.
Kelas / Semester : IX / Genap.
Standar Kompentensi : Menulis.
16. Menulis naskah drama.
Kompentensi Dasar : 16. 1 Menulis naskah drama berdasarkan cerpen
yang
sudah dibaca.
Indikator : 1. Mampu mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan
cerpen dan drama.
2. Mampu mengidentifikasi pokok – pokok cerita dalam
cerpen.
3. Mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen
yang dibaca.
4. Mampu menyunting naskah drama.

Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan )

B. Tujuan Pembelajaran.

1. Siswa mampu mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama.


2. Siswa mampu mengidentifikasi pokok – pokok cerita dalam cerpen.
3. Siswa mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang di baca.
4. Siswa mampu menyunting naskah drama.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab

C. Materi Pembelajaran.

Bila akan mengadakan pertunjukan drama yang kita butuhkan adalah


naskah drama. Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon.
Dalam naskah drama memuat nama tokoh, dialog yang diceritakan para tokoh,
dan keadaan panggung yang diperlukan.
Sebuah naskah drama tidak murni dari hasil imajinasi manusia, tetapi bias
dihasilkan dari pengadopsian (pemgambilan ide) karya sastra lain misalnya :
cerpen, novel, puisi. Naskah drama, bentuk dan susunannya berbeda dengan
naskah cerita pendek atau novel.
Naskah cerpen atau novel berisi cerita lengkap dan langsung tentang
peristiwa peristiwa yang terjadi. Sebaliknya, naskah drama tidak mengisahkan
cerita secara langsung. Penuturan ceritanya diganti dengan dialog para tokoh.
Jadi, naskah drama itu mengutamakan ucapan - ucapan atau pembicaraan para
tokoh. Dari pembicaraan para tokoh itu, penonton dapat menangkap dan mengerti
seluruh ceritanya.
Hal – hal yang harus kalian lakukan dalam mengubah sebuah cerpen
menjadi naskah drama yaitu :
1. Membaca cerpen secara keseluruhan.
2. Menentukan topic dan inti cerita.
3. Mengidentifikasi tokoh dalam cerpen serta perwatakannya.
4. Menentukan latar.
5. Menggolongkan dialog disesuaikan dengan tokoh yang berbicara.
6. Prolog pada tiap adegan.

Contoh kutipan cerpen.

Pak Tua Pemungut Sampah.


Oleh : Kanianingsih.

Setelah mnecium tangan Bunda dan mengucapkan salam, Ra berlari


kerumah. Teman-temannya sudah menunggu di halaman depan, ada Fathia, Tary
dan Rita. Mereka akan pergi ke sekolah bersama-sama. Ra dan teman-temannya
melambaikan tangan pada Bunda yang melapas kepergian mereka dengan senyum
di depan pintu.
“ Ih, bau sekali ! “ kata Ra. “ Aku jadi ingin muntah ………., “ bisik Rita.
“ Eh, bukannya itu sampah sampah bekas dari rumah kita juga ? “ bela
Tary.
“ Tapi kita kan mau lewat. Pak tua itu harusnya berhenti dulu supaya
baunya tidak menyengat, “ kata Fathia. “ Iya. Kita lari saja yuk begitu lewat
gerobak sampahnya ! supaya tidak kena baunya, “ usul Ra. “ Yuk ! “ Kempat
gadis itu berlari sambil tertawa - tawa.
Belum jauh melangkah, anak-anak itu melihat seorang lelaki tua sedang
mengaduk- aduk bak sampah. Setiap hari, Ra melihat orang itu mengambil
sampah lalu menaruhnya di gerobak dorong tanpa merasa jijik. Sampah-sampah
itu bau dan busuk. Ada kulit pisang, sayuran busuk, kertas pembungkus, botol
pecah dan lain-lain. Setiap hari Ra menutup hidun g jika bertemu pak Tua itu.
“ Bunda, sampah di depan rumah bau sekali, “ ujar Ra seraya
menghampiri Bunda yang sedang menggoreng nasi untuk sarapan. Ra masih
menggenggam sapu. Karena hari ini hari Minggu, dia membantu menyapu lantai.
“ Iya, sudah beberapa hari sampah tidak diambil. Pak Soleh sedang sakit.
Nanti Ra antar Bunda menjenguk beliau ya ? “ kata Bunda. Ra sebenarnya tidak
mengerti apa yang dikatakan Bunda. Tapi melihat Bunda repot, Ra tidak bertanya
lagi melajutkan perkerjaannya.

(Sumber : Majalah Ummi, No.2 / XVI /


2004)

Kutipan tersebut dapat diubah menjadi dialog drama sebagai berikut !

Pak Tua Pemungut Sampah


Oleh : Kanianingsih.

(Beranda di rumah ada seperangkat kursi. Hari masih pagi. Di dekat kursi Ra
mencium tangan ibu. Sementara Fathia, Tary, dan Rita menunggu di halaman
depan).
Ra : (melepaskan tangan ibu) “Ra,berangkat,Bu.” (lari menuju teman-
temannya)
Ibu : “Ya, hati-hati di jalan!” (Ibu masuk). (Ra, Fathia, Tary, dan Rita
berjalan
Dan bertemu lelaki tua sedang mengaduk tempat sampah).
Ra : (Menutup hidung) “Ih, bau sekali !”
Rita : “Aku ingin muntah.”
Tary : “Eh, bukankah itu sampah-sampah bekas dari rumah kita juga?”
Fathia : “Tapi kita kan mau lewat. Pak Tua itu harusnya berhenti dulu
supaya
baunya tidak menyengat.”
Ra : “Iya. Kita lari saya yuk begitu lewat gerobak sampahnya! Supaya
tidak
kena baunya.”
Ra, Fathia, Tary, Rita : “Yuk!” (Bersamaan berlari sambil ketawa).

(Ra menghampiri Bunda yang sedang menggoreng nasi untuk sarapan.


Hari ini
hari Minggu, Ra membantu Bunda menyapu lantai).
Ra : “Bunda, sampah di depan rumah bau sekali.”
Bunda : “Iya, sudah beberapa hari sampah tidak diambil. Pak Soleh
sedang sakit.
Nanti Ra antar Bunda menjenguk beliau ya?” (Ra melanjutkan
menyapu
sambil berlalu dari hadapan Bunda, tanpa mengerti apa yang
dikatakan
Bunda).

(Sumber : Majalah Ummi, No.2 / XVI /


2004)
D. Metode Pembelajaran.

1. Diskusi.
2. Tanya jawab
3. Inkuiri.
4. Penugasan.

E. Langkah-langkah Pembelajaran.

Pertemuan pertama.

1. Kegiatan awal.
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang penulisan naskah drama
berdasarkan cerpen.
b. Guru membentuk kelompok.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan inti.
a. Guru membagikan contoh kutipan cerpen dan naskah drama.
b. Siswa membaca cerpen dan naskah drama.
c. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi perbedaan cerpen dan drama.
d. Siswa mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen.
e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapinya.

3. Kegiatan akhir.
a. Siswa dan guru mengadakan refleksi.
b. Siswa dan guru merancang kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

Pertemuan ke dua.

1. Kegiatan awal.
a. Siswa membentuk kelompok seperti kelompok pada pertemuan pertama.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan inti.
a. Siswa membaca cerpen yang dibagikan oleh guru.
b. Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi.
c. Siswa mengubah cerpen menjadi naskah drama.
d. Siswa menyusun naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca.
e. Siswa menukarkan hasil diskusi dengan kelompok lain.
f. Siswa menyunting naskah drama yang ditulisnya.
g. Siswa mempresentasikan hasil suntingannya dan kelompok lain
menanggapi.
3. Kegiatan akhir.
a. Guru dan siswa mengadakan refleksi.
b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas untuk
pertemuan yang akan dating.

F. Alat dan sumber belajar.

1. Alat
a. Kutipan cerpen.
b. Kutipan naskah drama.

2. Sumber belajar.
 Buku Bahasa Indonesia untuk SMP / MTs kelas IX

G. Penilaian.

1. Teknik : Tes tulis.


2. Bentuk instrument: Soal uraian.

Instrumen Penilaian.

Mely dan Peri Pelangi.


Oleh : Sri Izzati.

Hujan tidak juga dating setelah berhari-hari. Mely sedih sekali. Dia rindu
pelangi. Untuk mengobati rasa sedih, dia dating ke kebun menyirami tumbuhannya.
Lalu di rumpun bunga mawar, Mely mendapati sesuatu bergerak-gerak di atas
dedaunan yang basah. Mely memfokuskan penglihatannya. Astaga, peri kecil? “Siapa
kamu?” Tanya Mely takjub. “Aku peri hujan,“ jawab Peri Hujan ramah. “Apa yang
kaulakukan di sini?” tanya Mely. “Aku sedang menghirup udara segar,” jawab Peri
Hujan. “Kau mau mendengar kisah hidup kami?” Mely mengangguk, masih takjub.
Peri Hujan memulai ceritanya.
“Kami hidup dalam tanah. Makanan sehari-hari kami tetesan air hujan, meski
sebenarnya aroma hujan pun sudah membuat kami kenyang. Kami membantu akar-
akar neyerap air supaya tanah menjadi basah. Sesudah hujan, kami akan keluar dari
tanah dan memanggil Peri Embun dari dalam daun. Dengan bantuan kami, para Peri
Embun akan membuat pelangi yang sekaligus adalah makanan mereka. Jika hujan
tidak turun, tidak ada makanan untuk kami. Badan kami pun tidak akan kuat
menembus tanah basah dan niak untuk memanggil Peri Embun. Kami akan terus
terkurung dalam tanah. Karena Peri Embun hanyalah setitik embun kecil, tanpa
bantuan kami mereka tidak bisa membuat pelangi, tidak ada makanan untuk mereka.
Jika tidak ada makanan, bangsa Peri Embun akan mati. “Bagaimana aku bias
membantumu?” tanya Mely. “Carikan hujan untukku,“ pinta Peri Hujan. “Aku tak
bias,” keluh Mely. “Tapi aku bisa menyemprotkan air dari selangku.” Peri Hujan
menggeleng. “Tidak bias,” katanya. “Kami membutuhkan makanan yang alami. Dari
hujan yang turun dari awan. Sebenarnya kami bisa memakan air selangmu tapi tidak
bias untuk kesehatan kami.”

(Sumber : kumpulan Cerpen


Jempolan,2005)

1. Ubahlah kutipan cerpen berikut menjadi sebauh dialog drama!.

Rubrik penilaian.

PEROLEHAN
NO KEGIATAN SKOR MAX
SKOR

1. Siswa dapat mengubah cerpen menjadi 2


naskah drama dengan tepat.

2. Siswa mengubah cerpen menjadi naskah 1


drama kurang tepat.

3. Siswa tidak mengubah apa-apa. 0

Jumlah skor
3

2. Suntinglah naskah drama yang kamu tulis!

Rubrik penilaian.

SKOR PEROLEHAN
NO ASPEK DISKRIPTOR
MAX SKOR

1. Kesesuaian isi. Terdapat kesesuaian isi antara 5


cerpen dengan naskah drama
yang disusun.
5
2. Variasi bahasa. Tulisan menggunakan variasi
bahasa yang komunikatif dan
mudah di pahami.
5
3. Bahasa dan Ketepatan dan EYD
EYD
Jumlah skor. 15

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Perolehan skor
Nilai akhir = X 100 (skor ideal)
Skor maksimal

Mengetahui
Kepala SMP Negeri ……… Guru Mata Pelajaran
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Geger


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 16. Menulis naskah drama.
Kompetensi Dasar : 16.2 Menulis naskah drama berdasarkan peristiwa
nyata.
Indikator : 1. Mampu memilih peristiwa nyata yang akan
didramakan.
2. Mampu menyusun urutan peristiwa untuk satu
babak.
1. Mampu mengembangkan urutan peristiwa
menjadi naskah drama satu babak.
2. Mampu menyunting naskah drama.
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1) Siswa dapat menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata.
*karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya
Rasa Hormat dan Perhatian
Tekun
Tanggungjawab

B . Materi Pembelajaran
Drama di samping dapat diilhami dari karya sastra seperti novel,puisi,cerpen juga dapat
diilhami berdasarkan peristiwa nyata yang terjadi di sekitar kita.
Peristiwa nyata berarti peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi dalam kehidupan
atau peristiwa yang sedang/pernah dialami seseorang.Menulis naskah drama berdasarkan
peristiwa nyata berarti mengubah peristiwa nyata ke dalam sebuah cerita dalam bentuk
dialog.Tema dari cerita tersebut bisa saja peristiwa lucu,menyenangkan,ataupun
menyedihkan.Misalnya,pengalaman pribadi,peristiwa bencana alam,maupun kejadian yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah memahami struktur
drama.Struktur drama terdiri dari:
1. Plot atau Kerangka Cerita
Plot merupakan jalinan cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik
antara dua/
Lebih tokoh yang berlawanan.Konflik akan berkembang karena kontradiksi para
pelaku.Konflik
makin lama makin meningkat hingga mencapai klimaks,dan akhirnya menuju
penyelesaian.
2. Penokohan atau Perwatakan
Penokohan erat kaitannya dengan perwatakan.Tokoh biasanya memiliki watak yang
konsisten dari
awal sampai akhir.Watak para tokoh digambarkan berdasarkan keadaan fisik,psikis,dan
sosial.
Pelukisan watak tokoh dapat langsung pada dialog maupun catatan samping(catatan
teknis).
3. Dialog
Dialog yang ditulis dalam drama mencerminkan pembicaraan sehari-hari.Beberapa
ketentuan
dalam dialog drama adalah :
a. Dialog harus mendukung pesan,mencerminkan apa yang tengah terjadi dalam lakon
dan meng-
ungkapkan pikiran serta perasaan para tokoh.

b. Dialog dalam drama harus lebih tertib dibandingkan dengan percakapan sehari-
hari.Tidak boleh
ada perkataan yang terbuang percuma.Para tokoh harus berbicara jelas dan sesuai
dengan yang
dimaksudkan dalam cerita.
c. Para tokoh bisa saja berimprovisasi di luar naskah yang telah ditentukan untuk
menghidupkan
suasana dan menjadikan dialog dalam cerita lebih wajar dan alami.
4. Latar atau Tempat Kejadian
Latar meliputi tempat,waktu,dan suasana.Penentuan latar harus cermat sebab naskah
drama
memberi kemungkinan untuk dipentaskan.
5. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama.
6. Amanat atau Pesan Pengarang
Amanat dalam naskah drama harus dicari oleh pembaca.Amanat bersifat subjektif dan
umum..
Setiap pembaca dapat memberi penafsiran yang berbeda-beda dan semuanya cenderung
dibenar-
kan.
7..Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis sering disebut teks samping.Teks samping memberi petunjuk teknis
tentang tokoh
waktu,suasana pentas,suara musik,keluar masuknya pemain.dan lain-lain.
Teks samping biasanya ditulis dengan tulisan berbeda dari dialog(misalnya dengan huruf
miring
atau huruf besar).
8. Drama sebagai Interpretasi Kehidupan
Drama sebagai tiruan kehidupan,berusaha memotret kehidupan secara nyata.Setiap
pengarang ber-
beda dalam melihat dan menginterpretasikan sisi kehidupan.
9. Penjelasan Sikap
Ciri umum naskah drama adalah selalu ada penjelasan sikap yang harus diperankan oleh
tokoh.
Penjelasan sikap tersebut biasanya ditulis dalam tanda kurung dan diletakkan sebelum
atau
sesudah dialog.
C. Metode Pembelajaran
1) Inkuiri.
2) Diskusi.
3) Tanya jawab

D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal :
o Siswa kelompok
Kegiatan Inti :
o Siswa membaca naskah drama.
o Siswa berdiskusi menentukan sistematika dan unsur drama.
o Siswa mengidentifikasi peristiwa nyata yang pernah dialami/peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitar.
o Siswa berdiskusi untuk menentukan salah satu peristiwa yang diidentifikasi untuk
disusun menjadi drama satu babak.
Kegiatan akhir:
o Siswa dengan guru mengadakan refleksi

Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal :
o Siswa berkelompok.
o Siswa menyiapkan susunan peristiwa yang telah dipilih.
Kegiatan Inti :
o Siswa berdiskusi mengembangkan urutan peristiwa menjadi naskah drama satu
babak dengan memperhatikan sistematika dan unsur drama.
o Siswa berdiskusi menyunting naskah drama.
Kegiatan akhir:
o Siswa dengan guru mengadakan refleksi

E. Sumber Belajar

o Lingkungan sekitar/peristiwa yang pernah dialami.


o Buku teks.

F. Penilaian

Teknik : Penugasan.
Bentuk instrumen : Tugas proyek.
Soal Instrumen :
o Tulislah naskah drama berdasarkan peristiwa nyata yang ada di sekitarmu/kamu
alami dengan langkah-langkah:
- pilihlah satu peristiwa nyata.
- Susunlah peristiwa untuk satu babak.
- Kembangkan urutan peristiwa itu menjadi naskah drama satu
babak, kemudian suntinglah naskah itu (waktu 2 minggu)!

Rubrik Penilaian
Siswa diberi skor 3 bila sistematika naskah drama tepat.
Siswa diberi skor 2 bila sistematika naskah drama kurang tepat.
Siswa diberi skor 1 bila sistematika naskah drama salah.
Siswa diberi skor 0 bila tidak menuliskan apa-apa.

Perolehan skor
Nilai akhir = X 100
Skor maksimal

Mengetahui, Madiun,
Kepala SMP Negeri 1 Geger Guru Mata Pelajaran

______________________ ______________________

Anda mungkin juga menyukai