PERTEMUAN 16
Nasiaonal
1
Judul PENAFSIRAN TEORI BIG BANG DALAM PERSPEKTIF AL-
QUR’AN
Jurnal Jurnal al-fath
Volume Vol. 10 no. 01
Tahun 2016
Penelis Dedeh uies, S.Ud
Pendahuluan Ilmu pengetahuan dapat memberi manusia banyak informasi tentang
sesuatu. Juga dapat memberikan pengetahuan tentang selembar daun.
Kemudian, karena memperkenalkan manusia dengan hukum tertentu
yang mengatur sesuatu, maka ilmu pengetahuan mampu membuat
manusia dapat mengendalikan dan memanfaatkan sesuatu, dan dengan
demikian ilmu pengetahuan memajukan industri dan teknologi.
Metode terciptanya tata surya. Di sini disebutkan bahwa kabut disekitar
penelitian matahari menyebar dan melebar pada ruangan yang dingin. Butir-butir
kecil gas yang membentuk kabut bertambah tebal pada atom-atom
debu yang bergerak amat cepat. Atom-atom itu kemudian mengumpul
akibat terjadinya benturan dan akumulasi dengan membawa
kandungan sejumlah gas berat.
Pembahsan Ratqān adalah bentuk masdar dari lafal Rataqa yang berarti
menyatukan atau menggabungkan. Ar-Ratqā artinya adalah
“Perempuan yang memiliki bibir kemaluan yang rapat”. Ayat ini
menjelaskan bahwa langit dan bumi pada awalnya merupakan suatu
yang padu dan menyatu. Kemudian Allah pecahkan menjadi
langit dan bumi.
Kesimpulan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-20
menghancurkan konsep-konsep primitiv seperti model alam semesta
yang statis. melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan
para ilmuwan bahwa alam dicptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh
suatu dentuman besar.
Internasiaonal
1
Judul
Jurnal jurnal pemikiran islam
Volume Vol. 6 no. 2
Tahun 2020
Penelis 1. Nanda premesti nariswari
2. Andika khoirul huda
3. Anisa firdaus
4. Eka nur fitriyani
5. Ahmad fuzan hidayatullah
Pendahuluan Kosmologi merupakan bahasan penting mengenai asal usul alam
semesta yang dikaji dalam berbagai sudut pandang. Dalam ajaran
Islam, kosmologi menitikberatkan pada keesaan Allah yang telah ada
dan alam semesta ini adalah salah satunya (Siraj, 2014). konsep
penciptaan alam semesta seperti tidak ada ujunya.
Metode Menurut teori M terdapat 11 dimensi ruang-waktu yang ada dialam
penelitian semesta ini. Alam semesta yang dapat kita amati sehari-hari melalui
panca indra manusia hanya berdimesni 4, yakni 3 dimensi ruang dan 1
dimensi waktu, maka hal tersebut menjadi keterbatasan manusia dalam
mengamati alam semesta secara langsung dengan panca indra.
Pembahsan mekanisme penciptaan alam semesta menurut pandangan kosmologi
Stephen Hawking berpatok pada Teori M, bahwa alam semesta awal
waktu cukup kecil untuk bisa diatur oleh relativitas umum dan teori
kuantum, dan secara efektif ada empat dimensi ruang dan belum
ada dimensi waktu.
Kesimpulan Perdebatan kosmologi bagaimana alam semesta tercipta menimbulkan
banyak perdebatan, mulai dari filsuf muslim para saintis hingga
kelompok Asy’ariyah, kelompok Mu’tazilah memiliki berbagai
pandangan tersendiri, yang menarik kosmologi Ibn Rusyd dan
Stephen Hawking.