Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ASTRONOMI

PERTEMUAN 16

NAMA : AFRIYALNI SYAFRIL


NIM : 21045073

Nasiaonal
1
Judul PENAFSIRAN TEORI BIG BANG DALAM PERSPEKTIF AL-
QUR’AN
Jurnal Jurnal al-fath
Volume Vol. 10 no. 01
Tahun 2016
Penelis Dedeh uies, S.Ud
Pendahuluan Ilmu pengetahuan dapat memberi manusia banyak informasi tentang
sesuatu. Juga dapat memberikan pengetahuan tentang selembar daun.
Kemudian, karena memperkenalkan manusia dengan hukum tertentu
yang mengatur sesuatu, maka ilmu pengetahuan mampu membuat
manusia dapat mengendalikan dan memanfaatkan sesuatu, dan dengan
demikian ilmu pengetahuan memajukan industri dan teknologi.
Metode terciptanya tata surya. Di sini disebutkan bahwa kabut disekitar
penelitian matahari menyebar dan melebar pada ruangan yang dingin. Butir-butir
kecil gas yang membentuk kabut bertambah tebal pada atom-atom
debu yang bergerak amat cepat. Atom-atom itu kemudian mengumpul
akibat terjadinya benturan dan akumulasi dengan membawa
kandungan sejumlah gas berat.
Pembahsan Ratqān adalah bentuk masdar dari lafal Rataqa yang berarti
menyatukan atau menggabungkan. Ar-Ratqā artinya adalah
“Perempuan yang memiliki bibir kemaluan yang rapat”. Ayat ini
menjelaskan bahwa langit dan bumi pada awalnya merupakan suatu
yang padu dan menyatu. Kemudian Allah pecahkan menjadi
langit dan bumi.
Kesimpulan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-20
menghancurkan konsep-konsep primitiv seperti model alam semesta
yang statis. melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan
para ilmuwan bahwa alam dicptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh
suatu dentuman besar.

Judul ANALISIS PEMAHAMAN GURU MI TENTANG ALAM


SEMESTA MELUAS DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN SAINS
Jurnal Jurnal basicedu
Volume Vol. 4 no. 1
Tahun 2020
Penelis 1. Yayuk cicilia
2. Rian vebrianto
3. Zarkasih
Pendahuluan Betapa luasnya alam semesta ini, tentu dalam hal ini memikirkan
berbagai rahasia yang tersimpan dibalik alam ini yang belum kita
ketahui. Allah Maha besar atas ciptaanNya dan Allah Maha berkuasa.
Kekuasaan Allah swt berdasarkan surah Az-Zariyat ayat 47 yang
artinya “dan langit itu kami bangun dengan kekusaan kami dan
sesungguhnya kami benar-benar berkuasa.” Pemahaman guru IPA
mengenai alam semesta meluas dalam pembelajaran di MI sangatlah
penting belakang, rasional, dan atau urgensi penelitian.
Metode Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
penelitian survey. Populasi penelitian adalah seluruh guru MI di kecamatan
Tampan yang diambil secara acak. Sampel penelitian adalah 30 orang
guru IPA di SD kecamatan Tampan. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan dengan menggunakan skala likert, dan analisis
pemahaman tentang alam semesta meluas datanya adalah
deskriptif kuantitatif
Pembahsan teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu
“dentuman besar”. Teori ini sesuai yang di kemukakan oleh Georges
Lemaitre (Kosmolog Abble) di tahun 1920-an. Pernyataan kedua,
Temuan terbaru menunjukkan bahwa alam semesta ternyata meluas
lebih cepat dari perkiraan hal ini sesuai dengan tafsir dari QS.
AzZariyat ayat 47
Kesimpulan Berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan, dapat simpulkan
bahwa pemahaman guru tentang alam semesta meluas dalam
pandangan Islam dan Sains berada pada kategori paham. Hal ini dapat
dilihat dengan rata-rata angket yang telah dipaparkan pada
pembahasan diatas

Internasiaonal
1
Judul
Jurnal jurnal pemikiran islam
Volume Vol. 6 no. 2
Tahun 2020
Penelis 1. Nanda premesti nariswari
2. Andika khoirul huda
3. Anisa firdaus
4. Eka nur fitriyani
5. Ahmad fuzan hidayatullah
Pendahuluan Kosmologi merupakan bahasan penting mengenai asal usul alam
semesta yang dikaji dalam berbagai sudut pandang. Dalam ajaran
Islam, kosmologi menitikberatkan pada keesaan Allah yang telah ada
dan alam semesta ini adalah salah satunya (Siraj, 2014). konsep
penciptaan alam semesta seperti tidak ada ujunya.
Metode Menurut teori M terdapat 11 dimensi ruang-waktu yang ada dialam
penelitian semesta ini. Alam semesta yang dapat kita amati sehari-hari melalui
panca indra manusia hanya berdimesni 4, yakni 3 dimensi ruang dan 1
dimensi waktu, maka hal tersebut menjadi keterbatasan manusia dalam
mengamati alam semesta secara langsung dengan panca indra.
Pembahsan mekanisme penciptaan alam semesta menurut pandangan kosmologi
Stephen Hawking berpatok pada Teori M, bahwa alam semesta awal
waktu cukup kecil untuk bisa diatur oleh relativitas umum dan teori
kuantum, dan secara efektif ada empat dimensi ruang dan belum
ada dimensi waktu.
Kesimpulan Perdebatan kosmologi bagaimana alam semesta tercipta menimbulkan
banyak perdebatan, mulai dari filsuf muslim para saintis hingga
kelompok Asy’ariyah, kelompok Mu’tazilah memiliki berbagai
pandangan tersendiri, yang menarik kosmologi Ibn Rusyd dan
Stephen Hawking.

Anda mungkin juga menyukai