OLEH KELOMPOK 2 :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
makalah ini dengan judul penyakit antraks dengan baik. Penulisan makalah ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata
yang telah memberikan Tugas ini sebagai bahan pembelajaran serta saran hingga
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak yang harus
diperbaiki dari segi isi maupun sistematika penulisannya. Masukan dan kritikan
yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi melengkapi
makalah ini.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
banyak sekali dan sering dianggap sebagai hewan penggang gu dan penular
berbagai macam penyakit pada manusia, ternyata keberadaan lalat di muka bumi
ini bukan berarti tidak ada manfaatnya. Manusia menganggap lalat merupakan
hewan yang tidak memiliki peranan penting, sehinggga menganggap punah atau
hilangnya lalat dari muka bumi menjadi hal yang yang di ingginkan, keberadaan
bagian tubuhnya yang meliputi bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan,
penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
serangga dengan keragaman jenis yang tinggi dan sebagian besar tersebar
jenis lalat rumah, lalat kandang, dan lalat tanduk), Calliphoridae (berbagai jenis
lalat hijau) dan Sarcophagidae (berbagai jenis lalat daging) (Sucipto, 2011).
Lalat adalah jenis serangga dari ordo Diptera (berasal dari bahasa Yunani
di berarti dua dan ptera berarti sayap). Perbedaan yang paling jelas antara lalat
dan ordo serangga lainnya adalah lalat hanya memiliki sepasang sayap untuk
terbang yang disebut halteres, yang berasal daro sayap belakang, pada metatoraks
(kecuali beberapa spesies lalat yang tidak dapat terbang). Satu–satunya ordo
serangga lain yang memiliki dua sayap yang benar-benar berfungsi dan memiliki
2
3
A. Taksonomi Lalat
Berikut taksonomi lalat secara umum (Borror dkk, 1992) :
Kingdom : Animalia
Philum : Arthopoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Muscidae, Sarcophagidae, Chaliporidae
B. Morfologi Lalat
Tubuh lalat biasanya pendek dan ramping, telah beradaptasi dengan
gerakan udara. Bagian pertama dari lalat yaitu kepala yang terdiri atas ocelli,
maksila). Bagian kedua yaitu toraks, menahan sayap dan memiliki otot-otot
terbang pada ruas kedua, yang bentuknya membesar. Ruas pertama dan ketiga
bentuknya lebih kecil. Pada ruas ketiga toraks terdapat halter, yang membantu
Lalat memiliki kepala yang dapat bergerak dengan mata dan sebagian
besar memiliki mata majemuk yang besar di sisi kiri dan kanan kepalanya,
dengan tiga ocelli kecil di atasnya. Untuk pengendalian arah pandangan, wilayah
Tidak ada spesies lalat yang memiliki gigi atau organ lainnya yang
mengonsumsi makanan cair atau butiran-butiran kecil, seperti serbuk sari, dan
mandibula dan maksila seperti pisau untuk membuat sayatan menyilang di kulit
makan.
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropodagm,.
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Muscidae
Genus : Musca
Spesies : Musca domestica
(b)
(a)
Keterangan :
(a). Imago secara keseluruhan
1. caput (kepala)
2. Thorax (dada)
3. Abdomen (perut)
4. Sayap
5. Tungkai
(b). Kepala tampak dari depan
6. Antenna
7. Mata majemuk
8. Mulut
coklat gelap. Panjang tubuh berkisar antara 6,5-7 mm dan venasi sayap
membusuk.
(a) (b)
Gambar 2. Lalat Fannia sp.
Keterangan :
(a). Imago secara keseluruhan
1. caput (kepala)
2. Thorax (dada)
3. Sayap
4. Abdomen (perut)
5. Tungai
(b). Kepala tampak dari depan
6. Mata Majemuk
7. Atenna
8. Mulut
c. Lalat hijau kebiruan metalik (Chrysomya megacephala)
7
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family : Calliphoridae
Genus : Chrysomya
Spesies : Chrysomya megacephala
tubuh berkisar antara 7,3 -9,5 mm, panjang venasi sayap berkisar
(a) (b)
Gambar 2. Lalat Chrysomya megacephala
8
Keterangan :
(a). Imago secara keseluruhan
1. caput (kepala)
2. Thorax (dada)
3. Sayap
4. Abdomen (perut)
5. Tungai
(b). Kepala tampak dari depan
6. Mata majemuk
7. Antenna
8. Mulut
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Calliphoridae
Genus : Lucilia
Spesies : Lucilia sp
merah. Panjang tubuh berkisar antara 7,8 -9,5 mm, warna tubuh hijau
berkisar antara 5,5 -6,5 mm. Menurut ciri-ciri yang diperoleh Laksmita et
(a) (b)
Gambar 2. Lalat Lucilia sp.
Keterangan :
(a). Imago secara keseluruhan
1. caput (kepala)
2. Thorax (dada)
3. Sayap
4. Abdomen (perut)
(b). Kepala tampak dari depan
5. Mata majemuk
6. Antenna
7. Mulut
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Sarcophagidae
Genus : Sarcophaga
Spesies : Sarcophaga sp
10
seperti papan catur. Panjang venasi sayap berkisar antara 6,8 -8mm. Menurut
(a) (b)
C. Reproduksi Lalat
Alat kelamin lalat perempuan diputar sampai tingkat tertentu dari posisi
yang ditemukan pada serangga lainnya. Dalam beberapa lalat, ini adalah rotasi
sementara selama kawin, tetapi di lain itu adalah torsi permanen organ yang
terjadi selama tahap kepompong. Torsi ini dapat menyebabkan anus yang terletak
11
di bawah alat kelamin, atau dalam kasus 360 °, torsi pada saluran sperma yang
melilit usus meskipun organ eksternal berada di posisi yang biasa mereka.
Lalat terjadi pada populasi yang besar karena kemampuan mereka untuk
kawin secara efektif dan dalam waktu singkat selama musim kawin. Betina
meletakkan telur-telurnya dekat dengan sumber makanan (seperti pada buah yang
hampir matang), memungkinkan larva mengkonsumsi makanan sebanyak
mungkin dalam waktu singkat sebelum berubah menjadi dewasa. Telur menetas
segera setelah diletakkan, atau lalat yang ovovivipar, dengan penetasan larva
dalam tubuh induk, larva lalat tidak memiliki kaki yang benar.
Putri Panca Yunita. “Taksonomi Lalat di Pasar Induk Jakabaring Kota Palembang”.
Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(2) 2018 :
12-31