C. Media Pembelajaran :
• PPT, Job Sheet, Report Sheet.
No Kegiatan Belajar
1
2
3
4
5
6
7
8
dst
1. Fakta :
Masalah dalam kehidupan sehari hari
tentang penggunaan baterai
2. Konsep :
Pengertian/definisi dan cara kerja Baterai.
3. Prinsip :
Persyaratan dalam melaksanakan
diagnosa dan perbaikan baterai sesuai
dengan Prosedur Operasional Standar
4. Prosedur :
Cara menyelesaikan masalah yang
terkait dengan kerusakan dan
perbaikan disesuaikan dengan
Prosedur Operasional Standar
1 Persiapan :
a. Latar Belakang : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 ) 6
b. Pilihan Rumusan Masalah : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 )
2 Pelaksanaan :
a. Keakuratan Data / Informasi : ( Akurat = 3; Kurang Akurat = 2; Tidak Akurat = 1 )
b. Kelengkapan Data : ( Lengkap = 3; Kurang Lengkap = 2; Tidak Lengkap = 1 )
c. Analisis Data : ( Baik = 3; Cukup = 2; Kurang = 1 ) 12
d. Kesimpulan : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 )
3 Pelaporan Hasil :
a. Sistematika Laporan : ( Baik = 3; Kurang Baik = 2; Tidak Baik = 1 )
b. Penggunaan Bahasa : ( Sesuai Kaidah = 3; Kurang Sesuai Kaidah = 2; Tidak Sesuai
Kaidah = 1 ) 12
c. Penulisan/Ejaan = ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat / banyak Kesalahan = 1 )
d. Tampilan : ( Menarik = 3; Kurang Menarik = 2; Tidak Menarik = 1 )
Skor Maksimal 30
5. Penilaian Ketrampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN DAN OBSERVASI PADA PENGERJAAN LKPD
SKOR 1-4
No Nama Peserta Didik
Kreatifita Kejelasan Kebenara Kerjasama Penggunaan Kemampuan
1. Menunjukkan kreatifitas yang tinggi dalam 1.Menunjukkan kreatifitas yang cukup dalam
pemecahan masalah pemecahan masalah
2. Kejelasan atau keterangan jawaban sangat 2.Kejelasan atau keterangan jawaban cukup
lengkap lengkap
3. Kebenaran jawaban sangat tepat 3.Kebenaran jawaban cukup tepat
1 4. Kerjasama kelompok sangat baik 4 3 4.Kerjasama kelompok cukup baik 2
5. Interpretasi jawaban masalah sangat akurat 5.Interpretasi jawaban masalah cukup akurat
6. Penggunaan strategi sangat benar dan tepat 6.Penggunaan strategi cukup benar dan tepat
7. Kerapian sangat baik 7.Kerapian cukup baik
8. Kemampuan komunikasi dalam presentasi 8.Kemampuan komunikasi dalam presentasi hasil
hasil kerja sangat baik kerja cukup baik
8. PENILAIN PENGETAHUAN
Nilai Skor
No Nama Peserta Didik 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
KETERANGAN :
No Rubrik Pedoman Penskoran Skor
1 Jawaban Lengkap Dan Semuanya Benar 8 - 10
• Peserta didik tidak mampu • Peserta didik mampu • Peserta didik mampu • Peserta didik mampu
Proses mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
Presentasi karya karya namun dengan karya dengan sikap yang observasi dengan sikap
sikap yang kurang baik baik namun tidak mampu yang baik dan mampu
berdiskusi berdiskusi
• Data disajikan sangat • Data disajikan dengan • Data disajikan dengan • Data disajikan dengan
kurang lengkap kurang lengkap cukup lengkap lengkap
• Susunan laporan tidak • Susunan laporan • Susunan laporan cukup • Susunan laporan
rapi kurang rapi rapi rapi
No Nama Peserta Didik Nilai Indikator yang tidak Bentuk Pelaksanaan Nilai Ket
Test dikuasai Remidial Remidial
1
2
3
4
5
dst
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Menganalisa serta mampu merancang solusi Siswa mampu menganalisa, Merancang solusi
2 untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan untuk menyelesaikan permasalahan serta
3
serta perbaikan generator. perbaikan generator sesuai POS ( Prosedur
Operasional Standar )
dst
Total Skor
3. Mendiagnosa
Terisi namun tidak Terisi namun tidak
kerusakan Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
3 Generator Belajar 3 benar ≤ 25%
benar atau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
4. Memperbaiki Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
4 Generator
Belajar 4 benar ≤ 25%
benar atau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
Glosarium
Daftar Pustaka
1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart
2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation
4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor
5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany, 1989
6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC – Malang
7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,WWW.Autoshop 101. Com
8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital Meter,WWW. Autoshop 101. com
9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW. Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams, WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976
17. Basic Electricity Hyundai.
18. Dasar – Dasar Kelistrikan New Step 1 Toyota.
KEGIATAN BELAJAR
• Pakaian kerja
• Kacamata pelindung
• Sarung tangan
• Sepatu kerja
• Masker hidung dll.
Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah
:
• Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahulu
• Gunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakan
• Aktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiri
• Gunakan tabung penampung saat membuang zat Refrigerant
• Singkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaan
• Gunakan alat sesuai dengan penggunaannya
• Berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.
Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit hingga
terasa nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur
pada bagian luka tersebut. Jika yang terkena bagian mata hindari menggosok
baik dengan telapak tangan ataupun dengan benda yang lain untuk
menghindari syaraf mata menjadi beku. Akan tetapi lakukanlah hal yang sama
yaitu dengan menyiram dengan air dingin, kemudian balut dengan kassa
bersih agar kotoran tidak masuk. Setelah prosedur petolongan pertama sudah
dilakukan, segeralah dibawa ke puskesmas atau rumah sehat untuk
memperoleh pelayanan medis yang lebih baik.
Pendahuluan
Bidang otomotif dewasa ini sudah banyak sekali yang tergantung dengan
teknologi kelistrikan dan elektronika untuk menangani sistem pengontrol tenaga
penggerak, ruang penumpang, dan peralatan keselamatannya. Karena itulah
penting sekali bagi para Teknisi kita untuk mengetahui cara kerja listrik, baik
Perlu diingat bahwa di dalam sirkuit pada Gambar 3, tidak ada elektron
yang mengalir melalui capacitor. Ini karena capacitor menahan arus searah
DC. Namun bukan berati, satu pelat menjadi muatan negatif dan lainnya
bermuatan positif. Yang terjadi adalah medan listrik yang kuat diantara
keduanya.
2. Menghitung Kapasitas
Kapasitas penyimpanan ditentukan oleh jumlah elektron yang dapat disimpan
di
dalam capacitor. Besarnya kapasitas dari Capacitance dinyatakan dalam farad
(F). satu farad adalah muatan satu / one coulomb mengangkat potensial
Rasio densitas electric flux, D, kekuatan bidang listrik, E, adalah tegangan yang
diperbolehkan,•, adalah konstanta dielektrikum.
Kemudian D / E = • Ruang bebas yang diperbolehkan adalah konstanta,
diberikan
• 0 = 8.85 X 10 -12 F/m.
The Relative permittivity
• r = flux density dari bidang dielektrikum / flux density adalah vacuum
Absolute permittivity, • = • 0 • r Kemudian D / E = • 0 •
Kapacitor yang dipakai pada elektronik mempunyai kapasitas yang diukur
dalam micro farad ( 1/1,000,000F ) dan Pico farad ( 1/1,000,000 dari
1/1,000,000 F ). Microfarad biasanya dinyatakan dalam µF kadangkala
dinyatakan dalam mfd. Pico farad dinyatakan dalam pF. Nano farad adalah
bukan merupakan ukuran capacitance.
C = •0 •r A ( n-1 )/d ( F )
3.2. Rectangular oil filled capacitor dibungkus secara kedap dengan metal
kaleng. Di dalamnya terdapat oli dan daya isolasinya sangat kuat. Jenis
capacitor ini dipakai pada power supply transmisi radio dan peralatan listrik
lainnya.
3.3. Can type electrolytic capacitor memakai metode yang lain dari konstruksi
pelat. Gambar 4. Adalah contoh dari capacitor jenis single ended.
Beberapa dari capacitor mempunyai pelat aluminum dan elektrolit borax
basah atau kering atau karbonat. Saat pembuatan di pabrik, arus tegangan
yang dipakai untuk kapacitor adalah arus DC (arus searah). Reaksi
elektrolit membentuk lapisan tipis aluminum oxide yang mengendap di pelat
positif. Lapisan tersebut menutup pelat elektrolit, pelat negatif dihubungkan
ke elektrolit. Elektrolit dan pelat positif membentuk suatu capacitor.
Capacitor sangat berguna saat diperlukan kepasitas besar dalam ruang
yang kecil.
3.5. Mica Capacitors : Adalah capacitor yang bentuknya kecil, terbuat dari
tumpukan pelat thin foil dengan lembaran tipis mika sebagai dielektrikum.
Rakitan komponen tersebut kemudian dicetak ke dalam plastic case.
Bila switch pada sirkuit RC tertutup, maka akan mengalir arus secara
maksimal. Arus tersebut secara perlahan akan menurun sampai capacitor terisi
penuh. Capacitor akan mengisi ke level tegangan yang akan dipakai.
Saat switch terbuka, capacitor tetap terisi. Teorinya adalah, muatan akan
tetap ada dalam jangka waktu yang tidak terbatas, namun pada dielektrikum
akan selalu ada kebocoran. Setelah beberapa waktu lamanya, capacitor
dengan sendirinya akan membuang muatannya. Pada Gambar 9, kombinasi
secara serie muatan capacitor dan resistor adalah arus hubungan yang
dipendekkan dengan cara memberikan jalur pembuangan. Dikarenakan tidak
ada tegangan pembalik, maka arus buangan akan naik mencapai maksimal
dan kemudian turun ke angka nol. Grafik kombinasi pengisian dan
pembuangan capacitor adalah tampak pada Gambar 10.
Bila dua atau lebih capacitor dihubungkan secara seri, maka total kapasitasnya
adalah :
Kesimpulan :
1. Kapasitan adalah suatu di dalam sirkuit yang menahan tegangan agar tidak
berubah.
2. Capacitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan muatan likstrik untuk
sementara waktu, terbuat dari dua pelat penghantar yang dipisahkan oleh
DAFTAR PUSTAKA
1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart
2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation
4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor
5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany, 1989
6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC – Malang
7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,WWW.Autoshop 101. Com
8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital Meter,WWW. Autoshop 101. com
9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW. Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams, WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976