Anda di halaman 1dari 28

PENGESAHAN

Penguasaan Kompetensi, disiplin dan rasa tanggung jawab adalah


bekal yang harus dimiliki semua pihak untuk meningkatkan mutu pendidkan
di negeri tercinta ini. Sekolah Menengah Kejuruan sebagai pencetak tenaga
kerja yang siap kerja dan bisa bersaing di era global harus bisa
menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidangnya masing-masing,
untuk mencapai itu semua harus didukung bahan ajar / modul yang up to
date dan guru yang kompeten.

Salah satu sarana penting guna menyiapkan tenaga guru yang


kompeten adalah perlu adanya modul ajar yang dapat digunakan oleh
peserta didik saat mengikuti pelajaran kompetensi kejuruan di SMK N
Jateng Di Semarang – Kota Semarang. Hal inilah yang mendorong tim guru
menyusun modul ajar merencanakan program pembelajaran untuk
memenuhi komponen dalam proses pelaksanaan pelajaran.

Demikian modul ajar ini disusun semoga bermanfaat untuk


menunjang pelaksanaan pelajaran dan peningkatan kompetensi kejuruan
para peserta didik di SMK N Jateng Di Semarang – Kota Semarang, dan
dapat dimanfaatkan pula di tempat tugasnya masing-masing.

Mudah-mudahan modul ajar ini dapat bermanfaat bagi yang


menggunakannya dan semoga modul ajar ini dapat membantu dalam upaya
untuk mencapai tujuan, dan kami dengan senang hati menunggu kritik
serta saran-saran dari pembaca untuk perbaikan modul ajar di masa yang
akan datang.

Semarang, 10 Juli 2023

Kepala SMK N Jateng Di Semarang

Drs. SAMIRAN, MT.

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 1 of 28


NAMA DEALOVA, S.Pd.
Sekolah / Unit Kerja SMKS YASEMI KARANGRAYUNG
Bidang Keahlian Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Unit Kompetensi Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan
Tahun Pembelajaran 2022 / 2023
Kelas / Semester XII / 2
Pertemuan ke 1 s/d 4
Alokasi Waktu 4 pertemuan (8 x 45 menit)
Standar Kompetensi Dasar-Dasar Listrik : Kapasitor
Kode Kompetensi Kurikulum Merdeka .............................
ELEMEN Dasar – Dasar Listrik : Penggunaan
Kapasitor Pada Rangkaian Kelistrikan
Kendaraan Ringan
Fase Capaian Pembelajaran F ( Kelas X SMK )
Sub Materi Cara Perawatan, Pemeriksaan,
Pengukuran Dan Perbaikan Rangkaian
Kelistrikan Yang Menggunakan
Kapasitor Pada Kendaraan Ringan

CAPAIAN PEMBELAJARAN : A. Profil Pelajar Pancasila


Pada akhir fase E, peserta didik mampu • Mandiri, Bernalar Kritis,Disiplin, Bergotong
melakukan pemeriksaan pada : jaringan royong dalam menyelesaikan
kelistrikan, sistem penerangan dan sistem permasalahan kontekstual dunia nyata.
lampu tanda, system wiper dan washer, • Memperoleh dan memproses informasi
sistem power window dan central lock, dan gagasan.
electrical mirror, sistem starter, sistem • Menganalisis dan mengevaluasi
pengisian, sistem pengapian, sistem Penalaran
pemanas mula mesin Diesel, Sistem AC,
sistem audio video yang dirangkai dengan
kapasitor. Dan setiap pekerjaan dilakukan B. Sarana dan Prasarana
sesuai Standard Operating Procedure • Komputer / Laptop / Smartphone,
( SOP ). Penggunaan Alat Pelindung Diri Jaringan Internet, Proyektor / LCD, Unit
(APD) atau peraturan Keselamatan Kerja Mobil
yang berlaku

C. Media Pembelajaran :
• PPT, Job Sheet, Report Sheet.

TUJUAN PEMBELAJARAN D. Model Pembelajaran :


Setelah mempelajari Materi Dasar- Dasar • Project Best Learning, Blended Learning
Listrik : Penggunaan kapasitor pada
rangkaian kelistrikan pada kendaraan
ringan. Peserta Pelatihan atau Peserta E. Asesmen :
Didik diharapkan dapat memahami dan • Asesmen Individu dan Kelompok
menerapkan :

1. Dasar – Dasar Listrik saat memeriksa F. Jenis Asesmen :


macam-macam rangkaian / sistem • Perfoma dalam presentasi hasil
kelistrikan pada kendaraan ringan • Tertulis ( tes objektif, esai )

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 2 of 28


2. Mampu menganalisa dan merancang
solusi untuk menentukan cara G. Sumber Pembelajaran :
1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985
menyelesaikan permasalahan Postfack 50. D-7000 Stuttgart
3. Cara perbaikan kerusakan pada 2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag
rangkaian / jaringan kelistrikan pada Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training
kendaraan ringan sesuai Prosedur Toyota Motor Corporation
Operasional Standar. 4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981,
Toyota Astra Motor
5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland
Josenshaus, Germany, 1989.

6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian


Konvensional, VEDC – Malang
7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,
WWW.Autoshop 101. Com
8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital
Meter, WWW. Autoshop 101. Com
9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW.
Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,
WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,
WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams,
WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual,
Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta,
Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group
Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung,
Stuttgart, 1976
17. Basic Electricity Hyundai.
18. Dasar – Dasar Kelistrikan New Step 1 Toyota.

A. Target Peserta didik Kalimat pemahaman bermakna :


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru
untuk mengajar: 1. Manusia berorganisasi untuk musyawarah
dalam upaya mengurai masalah guna
a. Siswa regular / tipikal
mencapai suatu tujuan secara bersama.
b. Siswa dengan hambatan belajar
c. Siswa cerdas istimewa berbakat
2. Menjadi manusia yang santun dan
istimewa ( CIBI ) beretika adalah modal utama untuk
menjalin hubungan dan komunikasi yang
baik dengan sesama.
B. Jumlah siswa :
Jumlah siswa dalam pembelajaran
adalah 36 siswa Keterampilan Prasyarat :
1. Membaca Wiring Diagram
2. Membaca Alat Ukur
C. Kelengkapan perangkat ajar :
3. Mengenal Konsep dasar Sistem Starter
Lembar kegiatan, rubrik penilaian,
dan pengisian.

TABEL 1 : PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI


No Nama Peserta Didik Paham Kurang Paham Tidak Paham

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 3 of 28


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
No Nama Peserta Didik Paham Kurang Paham Tidak Paham
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

No Kegiatan Belajar
1
2
3
4
5
6
7
8
dst

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA PERSIAPAN PEMBELAJARAN


• Pengaturan Siswa : • Persiapan yang dilakukan sebelum
- Berkelompok 4 orang pembelajaran dimulai :

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 4 of 28


• Metode : 1. Membaca materi pembelajaran
- Ceramah 2. Menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik
- Diskusi 3. Menyiapkan alat dan bahan yang
- Presentasi digunakan dalam pembelajaran
- Demonstrasi
• Praktik :
- Membongkar, Memeriksa, Pengukuran
dan Pemasangan

MATERI AJAR, ALAT DAN BAHAN.


Materi Ajar :

1. Fakta :
Masalah dalam kehidupan sehari hari
tentang penggunaan baterai

2. Konsep :
Pengertian/definisi dan cara kerja Baterai.

3. Prinsip :
Persyaratan dalam melaksanakan
diagnosa dan perbaikan baterai sesuai
dengan Prosedur Operasional Standar
4. Prosedur :
Cara menyelesaikan masalah yang
terkait dengan kerusakan dan
perbaikan disesuaikan dengan
Prosedur Operasional Standar

5. Alat dan Bahan :


Kertas HVS / Folio bergaris, Modul ,

Buku Paket, Job sheet, Report Sheet


( LKPD ) Perangkat Tulis ( Penggaris,
Pensil, Penghapus dan Ball Point ),
Unit kendaraan serta alat
kelengkapannya.

• Kegiatan Inti ( 60 menit )


• Kegiatan Pendahuluan 30 menit ÷ FASE 1 : Penentuan Pertanyaan
1. Guru memberikan salam dan mengajak Mendasar
semua siswa berdoa menurut agama • Guru mengemukakan pertanyaan esensial
dan keyakinan masing - masing. yang bersifat eksplorasi pengetahuan
2. Guru mengecek kehadiran siswa yang telah dimiliki siswa berdasarkan
3. Guru Merefleksi pembelajaran pengalaman belajarnya yang bermuara
sebelumnya pada penugasan peserta didik dalam
4. Guru menyampaikan tujuan melakukan aktivitas.
pembelajaran  Bagaimana cara mengidentifikasi
5. Guru menyampaikan rencana kegiatan komponen generator.
yang akan dilaksanakan yaitu bertanya  Cara membaca wiring diagram sitem
jawab, berkelompok dan diskusi. kelistrikan pada kendaraan ringan.
6. Guru menyampaikan rencana penilaian • Bagaimana Mendiagnosa Kerusakan
pengetahuan dan keterampilan pada generator.

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 5 of 28


÷ FASE 2 : Mendesain Perencanaan
Proyek ( Design a Plan For the
project ).
• Guru dapat membagi peserta didik
menjadi sembilan kelompok yang
maksimal terdiri 3 orang atau 4 orang
menyesuaikan jumlah siswa.
 Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk
memnentukan ketua dan sekertaris
secara demokratis , dan mendeskripsikan
tugas masing- masing setiap anggota
kelompok.
 Guru dan peserta didik membicarakan
aturan main untuk disepakati bersama
dalam penyelesaian proyek.

Hal hal yang disepakati :


• Pemilihan aktivitas, waktu maksimal yang
direncanakan, sangsi yang dijatuhkan
pada pelanggaran aturan main, tempat
pelaksanaan proyek, hal hal yang
dilaporkan , serta alat dan bahan yang
dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.

÷ Fase 3 : Menyusun Jadwal ( Create


a Schedule )
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membuat jadwal aktifitas yang mengacu
pada waktu maksimal yang disepakati.
 Guru memvasilitasi peserta didik untuk
menyusun langkah alternatif.jika ada sub

aktifitas yang molor dari waktu yang telah


dijadwalkan.
• Guru meminta setiap kelompok menuliskan
alasan setiap pilihan yang telah dipilih.

÷ Fase 4 : Membuat proyek dan


Memonitor peserta didik
• Guru membagikan Lembar Kerja Peserta
didik yang berisi tugas proyek dengan
tagihan :
• Menuliskan informasi yang secara eksplisit
dinyatakan dalam tugas.
• Menuliskan beberapa pertanyaan yang
terkait dengan masalah / tugas yang
diberikan

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 6 of 28


• Menuliskan konsep konsep / prinsip Kerja
Sistem starter dan pengisian
• Mengkaitkan konsep dengan diagnosa
kerusakan serta perbaikannya
• Melakukan pengujian dan pengukuran
sistem starter dan pengisian
• Melakukan perbaikan sistem pengapian
sistem starter dan pengisian
• Menarik kesimpulan

÷ Fase 5 : Menguji Hasil ( Assess the


outcome )
• Guru telah melakukan penilaian selama
monitoring dilakukan dengan mengacu
pada rubrik penilaian yang bertujuan :
mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.

÷ Fase 6 : Mengevaluasi Pengalaman


• Peserta didik secara berkelompok
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan . hal –
hal yang direfleksi adalah kesulitan yang
dialami dan cara mengatasinya dan
perasaan yang dirasakan pada saat
menemukan solusi dari masalah yang
dihadapi. Selanjutnya kelompok lain
menanggapi.

÷ Penutup ( 10 menit ) ÷ Refleksi Guru :


1.Guru memfasilitasi peserta didik untuk • Apakah dalam membuka pelajaran dan
menyimpulkan hasil temuan baru saat memberikan penjelasan teknis atau intruksi
pelaksanaan proyek. yang disampaikan untuk pembelajaran
2.Guru memberikan tugas proyek untuk yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
dikerjakan selama satu minggu . siswa ?.
3.Guru menutup pembelajaran dengan • Bagain manakah pada rencana
mengucupkan syukur dan berdoa pembelajaran yang perludiperbaiki ?.
bersama semoga apa yang dipelajari hari • Bagaimana tanggapan siswa terhadap
ini dapat dipahami dengan baik materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan
dalam pembelajaran ?.

• Apakah dalam berjalannya proses


pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan ?.
• Apakah 100% siswa mencapai tujuan
pembelajaran ?. Jika tidak, berapa
persen (%) yang belum tercapai ?.
• Apakah arahan dan penguatan materi

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 7 of 28


yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa ?.

÷ Refleksi Peserta Didik


• Apakah Anda memahami instruksi yang
dilakukan untuk pembelajaran ?.
• Apakah media pembelajaran, alat dan
bahan mempermudah Anda dalam
pembelajaran ?.
• Materi apa yang Anda pelajari pada
pembelajaran yang telah dilakukan ?.
• Apakah materi yang disampaikan,
didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
pembelajaran dapat Anda pahami ?.
• Manfaat apa yang kamu peroleh dari
materi pembelajaran ?.
• Sikap positif apa yang kamu peroleh
selama mengikuti kegiatan pembelajaran?.
• Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran ?.

÷ Asesmen yang dilakukan


• Observasi guru selama kegiatan belajar
berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi
materi
- Kesantunan dalam proses belajar
• Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
( terlampir )
• Penilaian hasil lembar kerja siswa
( terlampir ) Unjuk Kerja

Kriterian untuk Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Kompetensi yang harus dikuasai siswa :
• Siswa mampu mengidentifikasi komponen baterai
• Siswa mampu menjelaskan cara kerja dan membaca wiring diagram kelistrikan
• Siswa mampu menggunakan alat ukur
• Siswa mampu mendiagnosa kerusakan dan melakukan perbaikan sesuai Prosedur
Operasional Standar
1. Asesmen Formatif
Dimensi P5
No Tanggal Nama Peserta Didik Bernalar Kritis Mandiri Kreatif
1
2
3
4
Dimensi P5
No Tanggal Nama Peserta Didik Bernalar Kritis Mandiri Kreatif
5

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 8 of 28


6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
33
34
35
36

2. Asesmen Tanya Jawab


Jawaban Peserta Didik
No Pertanyaan Nama Peserta Didik Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 9 of 28


16
17
Jawaban Peserta Didik
No Pertanyaan Nama Peserta Didik Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

3. Asesmen Presentasi Siswa


Jawaban Peserta Didik
No Aspek Yang Dinilai Tepat Sekali Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
1 Bahan Tayang ( PPT )
2 Ketepatan Bahasan
3 Bahasa
4 Manajemen Waktu

4. Asesmen Sumatif Pembuatan Project

No Aspek yang Dinilai Skor Maksimum

1 Persiapan :
a. Latar Belakang : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 ) 6
b. Pilihan Rumusan Masalah : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 )
2 Pelaksanaan :
a. Keakuratan Data / Informasi : ( Akurat = 3; Kurang Akurat = 2; Tidak Akurat = 1 )
b. Kelengkapan Data : ( Lengkap = 3; Kurang Lengkap = 2; Tidak Lengkap = 1 )
c. Analisis Data : ( Baik = 3; Cukup = 2; Kurang = 1 ) 12
d. Kesimpulan : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 )
3 Pelaporan Hasil :
a. Sistematika Laporan : ( Baik = 3; Kurang Baik = 2; Tidak Baik = 1 )
b. Penggunaan Bahasa : ( Sesuai Kaidah = 3; Kurang Sesuai Kaidah = 2; Tidak Sesuai
Kaidah = 1 ) 12
c. Penulisan/Ejaan = ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat / banyak Kesalahan = 1 )
d. Tampilan : ( Menarik = 3; Kurang Menarik = 2; Tidak Menarik = 1 )
Skor Maksimal 30

5. Penilaian Ketrampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN DAN OBSERVASI PADA PENGERJAAN LKPD
SKOR 1-4
No Nama Peserta Didik
Kreatifita Kejelasan Kebenara Kerjasama Penggunaan Kemampuan

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 10 of 28


s jawaban n jawaban kelompok strategi presentasi Kerapian
1
2
3
4
5
6
SKOR 1-4
No Nama Peserta Didik Kreatifita Kejelasan Kebenara Kerjasama Penggunaan Kemampuan
s jawaban n jawaban kelompok strategi presentasi Kerapian
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

7. RUBRIK PENILAIAN KINERJA


No Kriteria Skor No Kriteria Skor

1. Menunjukkan kreatifitas yang tinggi dalam 1.Menunjukkan kreatifitas yang cukup dalam
pemecahan masalah pemecahan masalah
2. Kejelasan atau keterangan jawaban sangat 2.Kejelasan atau keterangan jawaban cukup
lengkap lengkap
3. Kebenaran jawaban sangat tepat 3.Kebenaran jawaban cukup tepat
1 4. Kerjasama kelompok sangat baik 4 3 4.Kerjasama kelompok cukup baik 2
5. Interpretasi jawaban masalah sangat akurat 5.Interpretasi jawaban masalah cukup akurat
6. Penggunaan strategi sangat benar dan tepat 6.Penggunaan strategi cukup benar dan tepat
7. Kerapian sangat baik 7.Kerapian cukup baik
8. Kemampuan komunikasi dalam presentasi 8.Kemampuan komunikasi dalam presentasi hasil
hasil kerja sangat baik kerja cukup baik

No Kriteria Skor No Kriteria Skor


3 4 1

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 11 of 28


1. Menunjukkan kreatifitas yang baik dalam 1. Menunjukkan kreatifitas yang rendah dalam
pemecahan masalah pemecahan masalah
2. Kejelasan atau keterangan jawaban lengkap 2. Kejelasan atau keterangan jawaban tidak lengkap
3. Kebenaran jawaban tepat 3. Kebenaran jawaban tidak tepat
2 4. Kerjasama kelompok baik 4. Kerjasama kelompok tidak baik
5. Interpretasi jawaban masalah akurat 5. Interpretasi jawaban masalah tidak akurat
6. Penggunaan strategi benar dan tepat 6. Penggunaan strategi tidak benar dan tepat
7. Kerapian baik 7. Kerapian tidak baik
8. Kemampuan komunikasi dalam 8. Kemampuan komunikasi dalam presentasi hasil
presentasi hasil kerja baik kerja tidak baik

8. PENILAIN PENGETAHUAN
Nilai Skor
No Nama Peserta Didik 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

KETERANGAN :
No Rubrik Pedoman Penskoran Skor
1 Jawaban Lengkap Dan Semuanya Benar 8 - 10

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 12 of 28


2 Jawaban Kurang Lengkap Dan Hanya beberapa yang Benar 1-7
3 Tidak Menjawab / Jawaban Salah 0
PENILAIN PRESENTASI DAN LAPORAN
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
Aspek
(0-64) (65-69) (70-84) (85-100)

• Peserta didik tidak mampu • Peserta didik mampu • Peserta didik mampu • Peserta didik mampu
Proses mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
Presentasi karya karya namun dengan karya dengan sikap yang observasi dengan sikap
sikap yang kurang baik baik namun tidak mampu yang baik dan mampu
berdiskusi berdiskusi

• Data disajikan sangat • Data disajikan dengan • Data disajikan dengan • Data disajikan dengan
kurang lengkap kurang lengkap cukup lengkap lengkap

• Pembahasan tidak • Pembahasan sebagian • Pembahasan berhubungan • Pembahasan sangat


berhubungan dengan berhubungan dengan dengan hasil data yang berhubungan dengan hasil
Hasil Karya hasil data yang diperoleh hasil data yang diperoleh diperoleh data yang diperoleh

• Susunan laporan tidak • Susunan laporan • Susunan laporan cukup • Susunan laporan
rapi kurang rapi rapi rapi

9. REMIDI DAN PENGAYAAN


9.1. REMIDIAL

No Nama Peserta Didik Nilai Indikator yang tidak Bentuk Pelaksanaan Nilai Ket
Test dikuasai Remidial Remidial

1
2
3
4
5
dst

Catatan : Bentuk Pelaksanaan Remidial :


• Pemberian Bimbingan Khusus / Pemberian Tugas Khusus
9.2. PENGAYAAN

No Nama Peserta Didik Nilai Test Bentuk Pengayaan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 13 of 28


11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

No Nama Peserta Didik Nilai Test Bentuk Pengayaan

28
29
30
31
32
33
34
35
36

10. RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU


A. PENILAIAN SIKAP DALAM KEGIATAN BELAJAR
÷ Indikator sikap disiplin dan tanggung jawab dalam pembelajaran
1. Kurang baik jika tidak tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan dalam
mengerjakan tugas.
2. Baik jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan
tugas tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat Baik jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan
mengerjakan tugas dengan konsisten.
÷ Indikator sikap keaktifan dalam pembelajaran
1. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum konsisten
3. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten.
B. PENILAIAN KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN
BELAJAR

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 14 of 28


Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
No Soal

Menganalisa serta mampu menganalisa, Siswa mampu menganalisa, membaca wiring


1 membaca wiring generator, mendiagnosa generator , mendiagnosa dan melakukan
1, 2
kerusakan serta perbaikan generator. perbaikan generator sesuai POS ( Prosedur
Operasional Standar )

Menganalisa serta mampu merancang solusi Siswa mampu menganalisa, Merancang solusi
2 untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan untuk menyelesaikan permasalahan serta
3
serta perbaikan generator. perbaikan generator sesuai POS ( Prosedur
Operasional Standar )

C. RUBIK PENILAIAN PENGAYAAN


PEDOMAN PENSKORAN
No Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor Level Kognitif
1
2
3
4
5

dst
Total Skor

11. RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


A. PENILAIAN SIKAP DALAM KEGIATAN BELAJAR
• Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan konsisten.

• Indikator sikap keaktifan dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum konsisten
3. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten
B. PENILAIAN KETERCAPAIAN DALAM KEGIATAN BELAJAR

Indikator Bagian Skor


No
LKS 1 2 3 4
1 1. Menjelaskan Cara Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kerja Generator Belajar 1 benar ≤ 25% benar atau > 25% benar atau > 65% benar atau >85%

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 15 of 28


Indikator Bagian Skor
No
LKS 1 2 3 4
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
2. Mengidentifikasi
Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Komponen Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
2 Generator Belajar 2 benar ≤ 25%
benar tau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%

3. Mendiagnosa
Terisi namun tidak Terisi namun tidak
kerusakan Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
3 Generator Belajar 3 benar ≤ 25%
benar atau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
4. Memperbaiki Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
4 Generator
Belajar 4 benar ≤ 25%
benar atau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%

Glosarium

Daftar Pustaka
1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart
2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation
4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor
5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany, 1989
6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC – Malang
7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,WWW.Autoshop 101. Com
8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital Meter,WWW. Autoshop 101. com
9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW. Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams, WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976
17. Basic Electricity Hyundai.
18. Dasar – Dasar Kelistrikan New Step 1 Toyota.

KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1 : Aspek Keselamatan Kerja, Nama, Fungsi dan Cara


Pemeriksaan Kapasitor Pada Rangkaian Kelistrikan

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 16 of 28


Kendaraan Ringan

A. Tujuan kegiatan belajar

1. Peserta Diklat / Peserta Didik dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja


yang harus diikuti pada waktu mengerjakan pekerjaan Pemeriksaan
Komponen Kelistrikan Mobil ( Kendaraan Ringan ).
2. Peserta diklat dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen utama
Sistem Kelistrikan Mobil ( Kendaraan Ringan ).
3. Peserta diklat / Peserta Didik dapat menjelaskan cara kerja komponen utama
Sistem Kelistrikan Mobil ( Kendaraan Ringan ).

MATERI : Aspek Keselamatan Kerja

1) Aspek Keselamatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek yang penting dalam
pekerjaan yang berhubungan dengan mesin untuk itu sebaiknya berhati-hati
dari segala kemungkinan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan tersebut.
Servis Generator merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan
mesin, disana ada unsur listrik, bahan kimia, api, benda tajam, dan masih
banyak lagi hal-hal yang dapat mendatangkan bahaya, sehingga peserta diklat
sebaiknya mengikuti petunjuk yang akan diberikan di bawah ini.

Keselamatan kerja pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok


yang satu dengan lainnya sangat berkaitan dengan erat :
a. Keselamatan diri
b. Keselamatan lingkungan
c. Keselamatan benda kerja

Pekerjaan akan sangat dinilai berhasil kalau ketiga unsur diatas


diperhatikan dan dijaga, salah satu dari ketiga unsur gagal terlaksana maka
kita akan memperoleh predikat yang kurang baik yang diberikan baik oleh
masyarakat, perusahaan maupun konsumen pengguna jasa kita.

Sebagai contoh : Kendaraan yang kita servis AC nya berhasil


mendapatkan pujian dari konsumen, karena konsumen puas dengan
kenyamanan yang didapatkannya, diri kita juga terhindar dari kecelakan kerja
namun apabila dalam membuang gas sisa refrigerant kita kurang hati-hati,
sehingga kita ikut andil dalam menggerogoti lapisan ozon bumi kita, hal ini
tentu akan menimbulkan cerca masyarakat kepada bengkel kita.

Disarankan peserta diklat memperhatikan ketiga unsur keselamatan


tersebut dengan mengikuti petunjuk keselamatan kerja sesuai dengan standar
operasional prosedur yang berlaku.

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 17 of 28


Pada aspek keselamatan diri disarankan untuk selalu menggunakan
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan oleh
perusahaan dan jangan sekali-kali mengabaikannya, seperti :

• Pakaian kerja
• Kacamata pelindung
• Sarung tangan
• Sepatu kerja
• Masker hidung dll.

Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah
:
• Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahulu
• Gunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakan
• Aktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiri
• Gunakan tabung penampung saat membuang zat Refrigerant
• Singkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaan
• Gunakan alat sesuai dengan penggunaannya
• Berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.

Prosedur Pertolongan Pertama


Apabila peserta diklat terkena Zat Refrigerant secara langsung, maka yang
harus dilakukan adalah :

Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit hingga
terasa nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur
pada bagian luka tersebut. Jika yang terkena bagian mata hindari menggosok
baik dengan telapak tangan ataupun dengan benda yang lain untuk
menghindari syaraf mata menjadi beku. Akan tetapi lakukanlah hal yang sama
yaitu dengan menyiram dengan air dingin, kemudian balut dengan kassa
bersih agar kotoran tidak masuk. Setelah prosedur petolongan pertama sudah
dilakukan, segeralah dibawa ke puskesmas atau rumah sehat untuk
memperoleh pelayanan medis yang lebih baik.

2. Materi : Dasar – Dasar Listrik : Kapasitor

Pendahuluan

Bidang otomotif dewasa ini sudah banyak sekali yang tergantung dengan
teknologi kelistrikan dan elektronika untuk menangani sistem pengontrol tenaga
penggerak, ruang penumpang, dan peralatan keselamatannya. Karena itulah
penting sekali bagi para Teknisi kita untuk mengetahui cara kerja listrik, baik

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 18 of 28


dalam teori maupun praktik.

Toyota; Mitsubishi; Daihatsu; Suzuki; Honda; Hyundai; Wuling dan


lain-lain menaruh perhatian yang sangat besar terhadap kesulitan yang
dihadapi teknisi setiap harinya pada saat menghadapi masalah kelistrikan. Kita
juga menyadari bahwa diperlukan pengetahuan khusus dalam melakukan
trouble shooting dan memperbaiki masalah kelistrikan yang kemungkinan dapat
muncul pada kendaraan.

Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan untuk mengembangkan


pelatihan baru yang disebut dengan “ Basic Electrical Training ” sebagai
bagian dari program training. Pelatihan ini disusun dalam dua bagian ; pertama
“ Refresher ” mengulas kembali prinsip dasar kelistrikan ( seperti jenis-jenis
sirkuit, Hukum Ohm, dan cara membaca bagan (diagram) ; kedua ( dan yang
paling penting ), adalah belajar bagaimana menerapkan teori untuk melakukan
diagnosa pada sirkuit kendaraan secara benar. Melalui persiapan bahan ajar
sederhana akan tetapi sangat efektif dan efisien namun sangat bemanfaat yaitu
dengan membuat : Hand Out; Information Sheets (Lembar Informasi);
Assigment Sheets ( lembar Tugas ); Job Sheets ( Lembar Kerja ) dan

Skill Pasport ( Lembar Penilaian Keterampilan) para peserta training /


peserta diklat / peserta didik akan mempelajari bagaimana cara menemukan
lokasi sirkuit, melakukan pengukuran, menghitung tegangan, arus atau suatu
tahanan bisa saling mempengaruhi dalam melakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Pelatihan ini utamanya dirancang untuk lingkungan bengkel kerja (


workshop ) dengan banyak melakukan praktik pada kendaraan secara
langsung.
Harapan kita semua semoga teknik pelatihan ini akan menambah
pengetahuan di bidang dasar listrik dan dasar elektronika serta kelistrikan pada
kemampuan Teknisi / Peserta Diklat / Peserta Didik dalam memperbaiki sistem
kelistrikan dilapangan.

Kita juga harus menggiatkan untuk menampilkan prosedur perbaikan


yang menjadi bagian rutinitas kerja dari teknisi di dalam pelaksanaan perbaikan
sistem kelistrikan. Dan program dari dunia industri ini dapat dimasukkan pada
Program Pembelajaran Praktik di lembaga diklat baik Lembaga Pendidikan
Formal ; Non Formal maupun pada Lembaga Pendidikan Kejuruan.

Dengan dimasukkannya program pelatihan dari industri ini, diharapkan


dapat menambah pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat membantu
calon teknisi / peserta diklat ataupun peserta didik siap untuk memasuki dunia

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 19 of 28


kerja dengan pelayanan yang sesuai standar kerja di dunia usaha / dunia
industri.

Materi : Capacitor / Kapasitor

1. Capacitance dan Capacitor


Capacitance adalah sesuatu yang menahan tegangan. Capacitor adalah
suatu alat yang dapat menyimpan energi lisrik untuk sementara waktu.
Capacitor dapat menerima atau mengembalikan tegangan agar bisa tetap
stabil. Simbol yang mewakili capacitor adalah seperti pada Gambar : 1.

Capacitor terbuat dari dua pelat penghantar, yangdilapisi oleh semacam


penyekat yang disebut dengan dielektrikum, Gambar 2. Menunjukkan pelat
yang dihubungkan ke sumber tegangan DC, dan terlihat seperti sirkuit terbuka
karena pelat-pelat tersebut tidak saling menyentuh. Tetapi, pada alat ukur di
dalam sirkuitnya akan terdeteksi adanya arus setelah switch ditutup.

Pada Gambar 3, setelah switch ditutup, elektron-elektron dari terminal


negatif baterai mengalir ke satu pelat capacitor. Elektron-elektron ini menolak
elektron-elektron dari pelat ke dua, dimana kemudian elektron tersebut ditarik
ke terminal positif. Capacitor tersebut sekarang diisi dengan potensial yang
sama seperti sumbernya dan melawan tegangan sumber. Jika capacitor
tersebut dipindah dari circuit, dia akan tetap terisi. Energi disimpan di dalam
capacitor melalui bidang listriknya. Sekali capacitor terisi penuh, maka arus
akan berhenti mengalir ke sirkuit.

Perlu diingat bahwa di dalam sirkuit pada Gambar 3, tidak ada elektron
yang mengalir melalui capacitor. Ini karena capacitor menahan arus searah
DC. Namun bukan berati, satu pelat menjadi muatan negatif dan lainnya
bermuatan positif. Yang terjadi adalah medan listrik yang kuat diantara
keduanya.

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 20 of 28


Kemampuan mengisolasi atau dielektrik pada suatu benda sangat
beragam tergantung keperluan pemakaiannya. Kemampuan ini dikenal dengan
konstanta dielektrikum. Konstanta-konstanta pada suatu benda akan beragam
seperti tampak pada tabel 1. Angka-angka ditabel adalah berdasarkan
perbandingan konstanta dielektrikum pada udara kering. Konstanta untuk udara
kering ditunjuk sebagai 1. Dielektrikum yang diapakai untuk capacitor hanya
dapat tahan pada tegangan yang pasti. Jika tegangannya lebih, maka
dielektrikum akan rusak dan menimbulkan percikan api. Maksimal tegangan
dikenal dengan working voltage ( WV ).

Kelebihan tegangan kerja akan menyebabkan terjadinya arus hubungan


pendek dan merusak lainnya yang terhubung dengan dielektrikum. Untuk
tegangan yang tinggi diperlukan bahan dielektrikum yang khusus dan tebal.
Jika hendak mengganti capacitor, periksa kapasitas dan tegangan kerjanya.
Capacitor yang digunakanan pada arus AC, tegangan kerjanya harus bisa
tahan dipakai pada tegangan puncak. Contoh, tegangan 120 volt AC tegangan
puncaknya adalah : 120 V × 1.414 = 169.7 volt. Capacitor yang digunakan
adalah yang bisa menahan tegangan sebesar 169.7 volt.

2. Menghitung Kapasitas
Kapasitas penyimpanan ditentukan oleh jumlah elektron yang dapat disimpan
di
dalam capacitor. Besarnya kapasitas dari Capacitance dinyatakan dalam farad
(F). satu farad adalah muatan satu / one coulomb mengangkat potensial

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 21 of 28


sebesar 1volt.

Persamaan tersebut adalah : C = μ / E μ

Dimana C adalah kapasitas dalam farad, μ adalah muatan dalam coulomb,


dan E adalah tegangan dalam volt. Muatan μ yang tersimpan didapat dari :
μ= I X t coulombs. Dimana I adalah arus dalam amper dan t adalah waktu
dalam detik. μ Kekuatan medan listrik E = Pada jarak dielektrikum / ketebalan
dielektrikum i.e. E = V/d ( volts/m ).

Rasio densitas electric flux, D, kekuatan bidang listrik, E, adalah tegangan yang
diperbolehkan,•, adalah konstanta dielektrikum.
Kemudian D / E = • Ruang bebas yang diperbolehkan adalah konstanta,
diberikan
• 0 = 8.85 X 10 -12 F/m.
The Relative permittivity
• r = flux density dari bidang dielektrikum / flux density adalah vacuum
Absolute permittivity, • = • 0 • r Kemudian D / E = • 0 •
Kapacitor yang dipakai pada elektronik mempunyai kapasitas yang diukur
dalam micro farad ( 1/1,000,000F ) dan Pico farad ( 1/1,000,000 dari
1/1,000,000 F ). Microfarad biasanya dinyatakan dalam µF kadangkala
dinyatakan dalam mfd. Pico farad dinyatakan dalam pF. Nano farad adalah
bukan merupakan ukuran capacitance.

Capacitance ditentukan oleh :


1. Bahan yang dipakai sebagai dielektrikum. ( semakin besar konstanta
dielektrikum, kapasitasnya semakin besar )
2. Luas pelat. (semakin luas pelat, semakin besar kapasitas)
3. Jarak antar pelat (semakin kecil jarak, semakin besar kapasitas)
4. Faktor-faktor tersebut sesuai dengan rumus matematika :

C = •0 •r A ( n-1 )/d ( F )

Dimana C adalah kapasitas penyimpanan dalam farad, A adalah luas satu


pelat, d adalah jarak antar pelat (atau ketebalan dielektrikum), dan n adalah
jumlah pelat.

Rumus tersebut menandakan bahwa :


1. Semakin besar konstanta dielektrikum atau ukuran pelat, semakin besar pula
kapasitas penyimpanannya.
2. Semakin jauh jarak antar pelat, maka semakin turun kapasitasnya.

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 22 of 28


3. Jenis-jenis Capacitor
Capacitor dibuat dalam ratusan jenis dan ukuran. Dan yang paling umum
jenisnya adalah sebagai berikut :

3.1. Fixed paper capacitor


Lapisannya terbuat dari tinfoil. Dielektrikum terbuat dari kertas berlilin.
Kabel-kabel memanjang dan ujung-ujungnya dihubungkan ke pelat foil.
Pemasangannya dibungkus melingkar secara rapat dan tertutup ( seal )
dengan kompon khusus. Beberapa capacitor dibungkus lagi dengan plastik
agar kuat. Capacitor-capacitor ini dapat tahan terhadap panas, kelembaban
dan guncangan.

3.2. Rectangular oil filled capacitor dibungkus secara kedap dengan metal
kaleng. Di dalamnya terdapat oli dan daya isolasinya sangat kuat. Jenis
capacitor ini dipakai pada power supply transmisi radio dan peralatan listrik
lainnya.

3.3. Can type electrolytic capacitor memakai metode yang lain dari konstruksi
pelat. Gambar 4. Adalah contoh dari capacitor jenis single ended.
Beberapa dari capacitor mempunyai pelat aluminum dan elektrolit borax
basah atau kering atau karbonat. Saat pembuatan di pabrik, arus tegangan
yang dipakai untuk kapacitor adalah arus DC (arus searah). Reaksi
elektrolit membentuk lapisan tipis aluminum oxide yang mengendap di pelat
positif. Lapisan tersebut menutup pelat elektrolit, pelat negatif dihubungkan
ke elektrolit. Elektrolit dan pelat positif membentuk suatu capacitor.
Capacitor sangat berguna saat diperlukan kepasitas besar dalam ruang
yang kecil.

3.4. Tubular Electrolytic Capacitor :


Konstruksinya sama dengan jenis can ( kaleng ). Keunggulan dari jenis
ini adalah ukurannya yang lebih kecil. Di dalam tabung isolasinya terdapat
metal case, juga di dalam satu cylinder terdiri dari dua, tiga atau empat unit

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 23 of 28


capacisor.

Capacitor kecil yang populer penggunaanya pada radio dan TV adalah


Typical ceramic capacitor. Ceramic capacitor terbuat dari dielektrikum
keramik khusus, dan pada dielektrikumnya dipasang capacitor pelat silver.
Seluruh komponen dibungkus dengan bahan isolasi khusus yang tahan
terhadap panas dan kelembaban.

3.5. Mica Capacitors : Adalah capacitor yang bentuknya kecil, terbuat dari
tumpukan pelat thin foil dengan lembaran tipis mika sebagai dielektrikum.
Rakitan komponen tersebut kemudian dicetak ke dalam plastic case.

4. Transient Response ( daya tangkap ) pada Capacitor


Respon pada arus dan tegangan di dalam sirkuit setelah dialiri listrik
disebut dengan transient response. Mengacu pada Gambar 7. capacitor dan
resistor dihubungkan secara seri melintasi sumber tegangan. Suatu sirkuit yang
terdiri dari tahanan dan kapasitan disebut dengan sirkuit RC.

Bila switch pada sirkuit RC tertutup, maka akan mengalir arus secara
maksimal. Arus tersebut secara perlahan akan menurun sampai capacitor terisi
penuh. Capacitor akan mengisi ke level tegangan yang akan dipakai.

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 24 of 28


Sebenarnya tegangan yang melintas pada capacitor asalnya adalah nol.
Ketika switch tertutup, tegangan yang melintasi capasitor secara bertahap
besarnya akan naik menjadi sama seperti pada tegangan sumbernya.
Pengisisian pada capacitor ini diperlihatkan pada Gambar 8, dan arus yang
ada di dalam sirkuit RC juga tampak pada gambar tersebut. Perhatikanlah, saat
switch tertutup, arus naik mencapai maksimal. Arus akan turun saat capacitor
mengisi. Dan bila capacitor sudah terisi penuh, arusnya akan menjadi nol.

Saat switch terbuka, capacitor tetap terisi. Teorinya adalah, muatan akan
tetap ada dalam jangka waktu yang tidak terbatas, namun pada dielektrikum
akan selalu ada kebocoran. Setelah beberapa waktu lamanya, capacitor
dengan sendirinya akan membuang muatannya. Pada Gambar 9, kombinasi
secara serie muatan capacitor dan resistor adalah arus hubungan yang
dipendekkan dengan cara memberikan jalur pembuangan. Dikarenakan tidak
ada tegangan pembalik, maka arus buangan akan naik mencapai maksimal
dan kemudian turun ke angka nol. Grafik kombinasi pengisian dan
pembuangan capacitor adalah tampak pada Gambar 10.

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 25 of 28


Pada sirkuit diatas terdapat arus tegangan yang melintas pada resistor dan
capacitor. Tegangan yang melintasi R adalah hasil dari arus, E = IR. Dengan
demikian, ketika arus mengalir secara maksimal, maka arus akan melintasi R.
kondisi tersebut langsung tejadi setelah switch tertutup Gambar 7 dan setelah
discharge switch menutup pada Gambar 9. Pada kedua kasus tersebut,
tegangan yang melintas pada R turun atau berkurang setelah capacitor
mendekati penuh atau membuang. Grafik tegangan yang melintasi R tampak
pada Gambar 11.

5. RC Time Constant ( Waktu Konstan )


Waktu yang dipakai selama proses pengisian dan pembuangan yang terjadi
di jaringan sirkuit, ditunjukkan pada poros sumbu, atau sumbu x-, seperti
tampak pada grafik Gambar 10 dan Gambar 11.

Banyaknya waktu yang diperlukan bagi kapacitor untuk mengisi dan


membuang 63.1% disebut dengan waktu konstan. Rumus untuk menentukan
waktu konstan pada sirkuit RC adalah :
τ =R×C
Dimana τ adalah waktu konstan dalam detik, R adalah tahanan dalam ohm
( Ω ) , dan C adalah kapasitas dalam farad. Untuk pengisian dan pembuangan
secara lengkap, waktu konstan yang diperlukan 5. Untuk tegangan sumber

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 26 of 28


sebesar 100 volt, maka waktu konstan, persentase dan tegangan pengisian /
pembuangan adalah sebagai berikut .

6. Capacitor dalam rangkaian Seri dan Paralel


Bila dua capacitor dihubungkan secara seri, maka total kapasitasnya adalah :

Bila dua atau lebih capacitor dihubungkan secara seri, maka total kapasitasnya
adalah :

Bila capacitor dihubungkan secara paralel, maka total kapasitasnya adalah


sama jumlah masing - masing capacitor yang dihubungkan.

Kesimpulan :
1. Kapasitan adalah suatu di dalam sirkuit yang menahan tegangan agar tidak
berubah.
2. Capacitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan muatan likstrik untuk
sementara waktu, terbuat dari dua pelat penghantar yang dipisahkan oleh

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 27 of 28


pembungkus yang disebut dengan dielektrikum.
3. Kapasitan diukur dalam satuan farad.
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitan adalah :
a. Jarak antar pelat b. Luas pelat c. Bahan dielektrikum.
5. Waktu konstan RC dapat dicari melalui rumus : τ = R × C
6. Rumus capacitor pada rangkaian serie dan parallel adalah :
Capacitor dalam seri : 1/CTotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C
Atau dipersingkat hanya dua capacitor adalah : CTotal = C1 × C2/C1 + C

DAFTAR PUSTAKA

1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart
2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation
4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor
5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany, 1989
6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC – Malang
7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,WWW.Autoshop 101. Com
8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital Meter,WWW. Autoshop 101. com
9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW. Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams, WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976

MODUL AJAR SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN Page 28 of 28

Anda mungkin juga menyukai