Anda di halaman 1dari 28

PENGESAHAN

Penguasaan Kompetensi, disiplin dan rasa tanggung jawab adalah


bekal yang harus dimiliki semua pihak untuk meningkatkan mutu pendidkan
di negeri tercinta ini. Sekolah Menengah Kejuruan sebagai pencetak tenaga
kerja yang siap kerja dan bisa bersaing di era global harus bisa
menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidangnya masing-masing,
untuk mencapai itu semua harus didukung bahan ajar / modul yang up to
date dan guru yang kompeten.

Salah satu sarana penting guna menyiapkan tenaga guru yang


kompeten adalah perlu adanya modul ajar yang dapat digunakan oleh
peserta didik saat mengikuti pelajaran kompetensi kejuruan di SMK N
Jateng Di Semarang – Kota Semarang. Hal inilah yang mendorong tim guru
menyusun modul ajar merencanakan program pembelajaran untuk
memenuhi komponen dalam proses pelaksanaan pelajaran.

Demikian modul ajar ini disusun semoga bermanfaat untuk


menunjang pelaksanaan pelajaran dan peningkatan kompetensi kejuruan
para peserta didik di SMK N Jateng Di Semarang – Kota Semarang, dan
dapat dimanfaatkan pula di tempat tugasnya masing-masing.

Mudah-mudahan modul ajar ini dapat bermanfaat bagi yang


menggunakannya dan semoga modul ajar ini dapat membantu dalam upaya
untuk mencapai tujuan, dan kami dengan senang hati menunggu kritik
serta saran-saran dari pembaca untuk perbaikan modul ajar di masa yang
akan datang.

Semarang, 10 Juli 2023

Kepala SMK N Jateng Di Semarang

Drs. SAMIRAN, MT.

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 1 of 28


NAMA SUTRIYONO, S.Pd.
Sekolah / Unit Kerja SMK N JATENG DI SEMARANG
Bidang Keahlian Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Program Keahlian Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Unit Kompetensi Teknik Kelistrikan Kendaraan Ringan
Tahun Pembelajaran 2022 / 2023
Kelas / Semester XI / 1
Pertemuan ke 1 s/d 4
Alokasi Waktu 4 pertemuan (8 x 45 menit)
Standar Kompetensi Kelistrikan Bodi: Lampu Kepala (Head
Lamp)
Kode Kompetensi Kurikulum Merdeka .............................
ELEMEN Kelistrikan Bodi : Perawatan Lampu Kepala
( Head Lamp ) Kendaraan Ringan
Fase Capaian Pembelajaran F ( Kelas XI SMK )
Sub Materi Cara Perawatan Rangkaian Lampu Kepala
( Head Lamp ) Kendaraan Ringan
CAPAIAN PEMBELAJARAN : A. Profil Pelajar Pancasila
Pada akhir fase F, peserta didik mampu • Mandiri, Bernalar Kritis,Disiplin, Bergotong
Melakukan perawatan dan pemeriksaan royong dalam menyelesaikan
pada : jaringan kelistrikan kelistrikan bodi, permasalahan kontekstual dunia nyata.
• Memperoleh dan memproses informasi
sistem penerangan dan sistem lampu dan gagasan.
tanda, system wiper dan washer, sistem • Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
power window dan central lock, electrical
mirror, sistem starter, sistem pengisian, B. Sarana dan Prasarana
sistem pengapian, sistem pemanas mula • Komputer / Laptop / Smartphone,
mesin Diesel, Sistem AC, sistem audio Jaringan Internet, Proyektor / LCD, Unit
Mobil
video. Dengan menggunakan Multimeter
Analog dan Setiap pekerjaan dilakukan C. Media Pembelajaran :
sesuai Standard Operating Procedure • PPT, Job Sheet, Report Sheet.
( SOP). Penggunaan Alat Pelindung Diri D. Model Pembelajaran :
(APD) atau peraturan Keselamatan Kerja • Project Best Learning, Blended Learning
yang berlaku
TUJUAN PEMBELAJARAN E. Asesmen :
Setelah mempelajari Materi Kelistrikan Bodi • Asesmen Individu dan Kelompok
: Cara perawatan dan pemeriksaan
rangkaian kelistrikan lampu kepala ( head F. Jenis Asesmen :
lamp ). Peserta Pelatihan atau Peserta • Perfoma dalam presentasi hasil
Didik diharapkan dapat memahami dan • Tertulis ( tes objektif, esai )
menerapkan : G. Sumber Pembelajaran :
1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985
1. Cara perawatan dan pemeriksaan Postfack 50. D-7000 Stuttgart
rangkaian kelistrikan lampu kepala 2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag
( head lamp )pada kendaraan ringan Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training
Toyota Motor Corporation
2. Mampu menganalisa dan merancang 4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981,
Toyota Astra Motor
solusi untuk menentukan cara 5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland
menyelesaikan permasalahan Josenshaus, Germany, 1989.
6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian
3. Cara perbaikan kerusakan dan cara Konvensional, VEDC – Malang
perawatan dan pemeriksaan rangkaian 7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,
WWW.Autoshop 101. Com
kelistrikan lampu kepala ( head lamp ) 8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital
sesuai Prosedur Operasional Standar. Meter, WWW. Autoshop 101. com

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 2 of 28


9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW.
Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,
WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,
WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams,
WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual,
Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta,
Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group
Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung,
Stuttgart, 1976
17. Basic Electricity Hyundai.
18. Dasar – Dasar Kelistrikan New Step 1 Toyota.

A. Target Peserta didik Kalimat Pemahaman Bermakna :


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru
untuk mengajar: 1. Manusia berorganisasi untuk musyawarah
dalam upaya mengurai masalah guna
a. Siswa regular / tipikal
mencapai suatu tujuan secara bersama.
b. Siswa dengan hambatan belajar
c. Siswa cerdas istimewa berbakat 2. Menjadi manusia yang santun dan
istimewa ( CIBI ) beretika adalah modal utama untuk
menjalin hubungan dan komunikasi yang
B. Jumlah siswa : baik dengan sesama.
Jumlah siswa dalam pembelajaran Keterampilan Prasyarat :
adalah 36 siswa 1. Membaca Wiring Diagram
C. Kelengkapan perangkat ajar : 2. Membaca Alat Ukur
Lembar kegiatan, rubrik penilaian, 3. Mengenal Konsep dasar Sistem Starter
dan pengisian.

TABEL 1 : PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI


No Nama Peserta Didik Paham Kurang Paham Tidak Paham
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 3 of 28


23
24
No Nama Peserta Didik Paham Kurang Paham Tidak Paham
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

No Kegiatan Belajar
1
2
3
4
5
6
7
8
dst

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA PERSIAPAN PEMBELAJARAN


• Pengaturan Siswa : • Persiapan yang dilakukan sebelum
- Berkelompok 4 orang pembelajaran dimulai :
• Metode : 1. Membaca materi pembelajaran
- Ceramah 2. Menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik
- Diskusi 3. Menyiapkan alat dan bahan yang
- Presentasi digunakan dalam pembelajaran
- Demonstrasi
• Praktik :
- Membongkar, Memeriksa, Pengukuran
dan Pemasangan
MATERI AJAR, ALAT DAN BAHAN.
Materi Ajar :
1. Fakta :
Masalah dalam kehidupan sehari hari
tentang penggunaan baterai
2. Konsep :
Pengertian/definisi dan cara kerja Baterai.
3. Prinsip :
Persyaratan dalam melaksanakan
diagnosa dan perbaikan baterai sesuai
dengan Prosedur Operasional Standar
4. Prosedur :
Cara menyelesaikan masalah yang
terkait dengan kerusakan dan
perbaikan disesuaikan dengan
Prosedur Operasional Standar

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 4 of 28


5. Alat dan Bahan :
Kertas HVS / Folio bergaris, Modul ,
Buku Paket, Job sheet, Report Sheet
( LKPD ) Perangkat Tulis ( Penggaris,
Pensil, Penghapus dan Ball Point ),
Unit kendaraan serta alat
kelengkapannya.
• Kegiatan Pendahuluan 30 menit • Kegiatan Inti ( 60 menit )
1. Guru memberikan salam dan mengajak ÷ FASE 1 : Penentuan Pertanyaan
semua siswa berdoa menurut agama Mendasar
dan keyakinan masing - masing. ÷ Guru mengemukakan pertanyaan
2. Guru mengecek kehadiran siswa esensial yang bersifat eksplorasi
3. Guru Merefleksi pembelajaran pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebelumnya berdasarkan pengalaman belajarnya yang
4. Guru menyampaikan tujuan bermuara pada penugasan peserta didik
pembelajaran dalam melakukan aktivitas.
5. Guru menyampaikan rencana kegiatan  Bagaimana cara mengidentifikasi
yang akan dilaksanakan yaitu bertanya komponen generator.
jawab, berkelompok dan diskusi.  Cara membaca wiring diagram sitem
6. Guru menyampaikan rencana penilaian kelistrikan pada kendaraan ringan.
pengetahuan dan keterampilan • Bagaimana Mendiagnosa Kerusakan
pada generator.

÷ FASE 2 : Mendesain Perencanaan


Proyek ( Design a Plan For the
project ).
• Guru dapat membagi peserta didik
menjadi sembilan kelompok yang
maksimal terdiri 3 orang atau 4 orang
menyesuaikan jumlah siswa.
 Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk
memnentukan ketua dan sekertaris
secara demokratis , dan mendeskripsikan
tugas masing- masing setiap anggota
kelompok.
 Guru dan peserta didik membicarakan
aturan main untuk disepakati bersama
dalam penyelesaian proyek.

Hal hal yang disepakati :


• Pemilihan aktivitas, waktu maksimal yang
direncanakan, sangsi yang dijatuhkan
pada pelanggaran aturan main, tempat
pelaksanaan proyek, hal hal yang
dilaporkan , serta alat dan bahan yang
dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 5 of 28


÷ Fase 3 : Menyusun Jadwal ( Create
a Schedule )
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membuat jadwal aktifitas yang mengacu
pada waktu maksimal yang disepakati.
 Guru memvasilitasi peserta didik untuk
menyusun langkah alternatif.jika ada sub
aktifitas yang molor dari waktu yang telah
dijadwalkan.
• Guru meminta setiap kelompok menuliskan
alasan setiap pilihan yang telah dipilih.
÷ Fase 4 : Membuat proyek dan
Memonitor peserta didik
• Guru membagikan Lembar Kerja Peserta
didik yang berisi tugas proyek dengan
tagihan :
• Menuliskan informasi yang secara eksplisit
dinyatakan dalam tugas.
• Menuliskan beberapa pertanyaan yang
terkait dengan masalah / tugas yang
diberikan
• Menuliskan konsep konsep / prinsip Kerja
Sistem starter dan pengisian
• Mengkaitkan konsep dengan diagnosa
kerusakan serta perbaikannya
• Melakukan pengujian dan pengukuran
sistem starter dan pengisian
• Melakukan perbaikan sistem pengapian
sistem starter dan pengisian
• Menarik kesimpulan
÷ Fase 5 : Menguji Hasil ( Assess the
outcome )
• Guru telah melakukan penilaian selama
monitoring dilakukan dengan mengacu
pada rubrik penilaian yang bertujuan :
mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
÷ Fase 6 : Mengevaluasi Pengalaman
• Peserta didik secara berkelompok
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan . hal –
hal yang direfleksi adalah kesulitan-
kesulitan yang dialami dan cara
mengatasinya dan perasaan yang
dirasakan pada saat menemukan solusi
dari masalah yang dihadapi. Selanjutnya
kelompok lain menanggapi.
÷ Refleksi Guru :
÷ Penutup (10 menit ) • Apakah dalam membuka pelajaran dan
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 6 of 28


menyimpulkan hasil temuan baru saat pembelajaran yang akan dilakukan dapat
pelaksanaan proyek. dipahami oleh siswa ?.
2. Guru memberikan tugas proyek untuk • Bagain manakah pada rencana
pembelajaran yang perludiperbaiki ?.
dikerjakan selama satu minggu .
• Bagaimana tanggapan siswa terhadap
3. Guru menutup pembelajaran dengan materi atau bahan ajar, pengelolaan
mengucupkan syukur dan berdoa kelas,
bersama semoga apa yang dipelajari latihan dan penilaian yang telah dilakukan
hari ini dapat dipahami dengan baik dalam pembelajaran ?.
• Apakah dalam berjalannya proses
pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan ?.

• Apakah 100% siswa mencapai tujuan


pembelajaran ?. Jika tidak, berapa
persen (%) yang belum tercapai ?.
• Apakah arahan dan penguatan materi
yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa ?.
÷ Refleksi Peserta Didik
• Apakah Anda memahami instruksi yang
dilakukan untuk pembelajaran ?.
• Apakah media pembelajaran, alat dan
bahan mempermudah Anda dalam
pembelajaran ?.
• Materi apa yang Anda pelajari pada
pembelajaran yang telah dilakukan ?.
• Apakah materi yang disampaikan,
didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
pembelajaran dapat Anda pahami ?.
• Manfaat apa yang kamu peroleh dari
materi pembelajaran ?.
• Sikap positif apa yang kamu peroleh
selama mengikuti kegiatan pembelajaran?.
• Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran ?.
÷ Asesmen yang dilakukan
• Observasi guru selama kegiatan belajar
berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi
materi
- Kesantunan dalam proses belajar
• Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
( terlampir )
• Penilaian hasil lembar kerja siswa
( terlampir ) Unjuk Kerja

Kriterian untuk Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Kompetensi yang harus dikuasai siswa :
• Siswa mampu mengidentifikasi komponen baterai
• Siswa mampu menjelaskan cara kerja dan membaca wiring diagram kelistrikan
• Siswa mampu menggunakan alat ukur

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 7 of 28


• Siswa mampu mendiagnosa kerusakan dan melakukan perbaikan sesuai Prosedur
Operasional Standar
1. Asesmen Formatif
Dimensi P5
No Tanggal Nama Peserta Didik
Bernalar Kritis Mandiri Kreatif
1
2
3
4
5
6
7
Dimensi P5
No Tanggal Nama Peserta Didik
Bernalar Kritis Mandiri Kreatif
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
33
34
35
36

2. Asesmen Tanya Jawab


Jawaban Peserta Didik
No Pertanyaan Nama Peserta Didik
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
1
2
3
4
5
6
7

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 8 of 28


8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jawaban Peserta Didik
No Pertanyaan Nama Peserta Didik
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

3. Asesmen Presentasi Siswa


Jawaban Peserta Didik
No Aspek Yang Dinilai
Tepat Sekali Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
1 Bahan Tayang ( PPT )
2 Ketepatan Bahasan
3 Bahasa
4 Manajemen Waktu

4. Asesmen Sumatif Pembuatan Project


No Aspek yang Dinilai Skor Maksimum
1 Persiapan :
a. Latar Belakang : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 ) 6
b. Pilihan Rumusan Masalah : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 )
2 Pelaksanaan :
a. Keakuratan Data / Informasi : ( Akurat = 3; Kurang Akurat = 2; Tidak Akurat = 1 )
b. Kelengkapan Data : ( Lengkap = 3; Kurang Lengkap = 2; Tidak Lengkap = 1 ) 12
c. Analisis Data : ( Baik = 3; Cukup = 2; Kurang = 1 )
d. Kesimpulan : ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat = 1 )
3 Pelaporan Hasil :
a. Sistematika Laporan : ( Baik = 3; Kurang Baik = 2; Tidak Baik = 1 )
b. Penggunaan Bahasa : ( Sesuai Kaidah = 3; Kurang Sesuai Kaidah = 2; Tidak Sesuai 12
Kaidah = 1 )
c. Penulisan/Ejaan = ( Tepat = 3; Kurang Tepat = 2; Tidak Tepat / banyak Kesalahan = 1 )
d. Tampilan : ( Menarik = 3; Kurang Menarik = 2; Tidak Menarik = 1 )
Skor Maksimal 30

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 9 of 28


5. Penilaian Ketrampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN DAN OBSERVASI PADA PENGERJAAN LKPD
SKOR 1-4
No Nama Peserta Didik Kreatifita Kejelasan Kebenara Kerjasama Penggunaan Kemampuan
Kerapian
s jawaban n jawaban kelompok strategi presentasi
1
2
3
4
5
6
7
8
SKOR 1-4
No Nama Peserta Didik Kreatifita Kejelasan Kebenara Kerjasama Penggunaan Kemampuan
Kerapian
s jawaban n jawaban kelompok strategi presentasi
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

7. RUBRIK PENILAIAN KINERJA

No Kriteria Skor No Kriteria Skor


1. Menunjukkan kreatifitas yang tinggi dalam 1.Menunjukkan kreatifitas yang cukup dalam 2
pemecahan masalah pemecahan masalah
2. Kejelasan atau keterangan jawaban sangat 2.Kejelasan atau keterangan jawaban cukup
lengkap lengkap
3. Kebenaran jawaban sangat tepat 3.Kebenaran jawaban cukup tepat
1 4. Kerjasama kelompok sangat baik 4 3 4.Kerjasama kelompok cukup baik
5. Interpretasi jawaban masalah sangat akurat 5.Interpretasi jawaban masalah cukup akurat
6. Penggunaan strategi sangat benar dan tepat 6.Penggunaan strategi cukup benar dan tepat
7. Kerapian sangat baik 7.Kerapian cukup baik
8. Kemampuan komunikasi dalam presentasi 8.Kemampuan komunikasi dalam presentasi hasil

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 10 of 28


hasil kerja sangat baik kerja cukup baik
No Kriteria Skor No Kriteria Skor
1. Menunjukkan kreatifitas yang baik dalam 1. Menunjukkan kreatifitas yang rendah dalam
pemecahan masalah pemecahan masalah
2. Kejelasan atau keterangan jawaban lengkap 2. Kejelasan atau keterangan jawaban tidak lengkap
3. Kebenaran jawaban tepat 3. Kebenaran jawaban tidak tepat
4. Kerjasama kelompok baik 4. Kerjasama kelompok tidak baik
2 3 4 1
5. Interpretasi jawaban masalah akurat 5. Interpretasi jawaban masalah tidak akurat
6. Penggunaan strategi benar dan tepat 6. Penggunaan strategi tidak benar dan tepat
7. Kerapian baik 7. Kerapian tidak baik
8. Kemampuan komunikasi dalam 8. Kemampuan komunikasi dalam presentasi hasil
presentasi hasil kerja baik kerja tidak baik

8. PENILAIN PENGETAHUAN
Nilai Skor
No Nama Peserta Didik
1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

KETERANGAN :
No Rubrik Pedoman Penskoran Skor
1 Jawaban Lengkap Dan Semuanya Benar 8 - 10

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 11 of 28


2 Jawaban Kurang Lengkap Dan Hanya beberapa yang Benar 1-7
3 Tidak Menjawab / Jawaban Salah 0

8. PENILAIN PRESENTASI DAN LAPORAN


Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
Aspek
(0-64) (65-69) (70-84) (85-100)
• Peserta didik tidak mampu • Peserta didik mampu • Peserta didik mampu • Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
Proses karya karya namun dengan karya dengan sikap yang observasi dengan sikap
Presentasi sikap yang kurang baik baik namun tidak mampu yang baik dan mampu
berdiskusi berdiskusi

• Data disajikan sangat • Data disajikan dengan • Data disajikan dengan • Data disajikan dengan
kurang lengkap kurang lengkap cukup lengkap Lengkap

• Pembahasan tidak • Pembahasan sebagian


Hasil Karya • Pembahasan berhubungan • Pembahasan sangat
berhubungan dengan berhubungan dengan
hasil data yang diperoleh hasil data yang diperoleh dengan hasil data yang berhubungan dengan hasil
diperoleh data yang diperoleh
• Susunan laporan tidak • Susunan laporan
rapi kurang rapi • Susunan laporan cukup • Susunan laporan
rapi rapi

9. REMIDI DAN PENGAYAAN


9.1. REMIDIAL

Nilai Indikator yang tidak Bentuk Pelaksanaan Nilai


No Nama Peserta Didik Test dikuasai Remidial Remidial Ket

1
2
3
4
5

dst

Catatan : Bentuk Pelaksanaan Remidial :


• Pemberian Bimbingan Khusus / Pemberian Tugas Khusus
9.2. PENGAYAAN

No Nama Peserta Didik Nilai Test Bentuk Pengayaan


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 12 of 28


17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
No Nama Peserta Didik Nilai Test Bentuk Pengayaan
28
29
30
31
32
33
34
35
36

10. RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU


A. PENILAIAN SIKAP DALAM KEGIATAN BELAJAR
÷ Indikator sikap disiplin dan tanggung jawab dalam pembelajaran
1. Kurang baik jika tidak tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan dalam
mengerjakan tugas.
2. Baik jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan
tugas tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat Baik jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan
mengerjakan tugas dengan konsisten.
÷ Indikator sikap keaktifan dalam pembelajaran
1. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum konsisten
3. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten.
B. PENILAIAN KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN
BELAJAR
Nomor
No Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menganalisa serta mampu menganalisa, Siswa mampu menganalisa, membaca wiring
membaca wiring generator, mendiagnosa generator , mendiagnosa dan melakukan
1 1, 2
kerusakan serta perbaikan generator. perbaikan generator sesuai POS ( Prosedur
Operasional Standar )

Menganalisa serta mampu merancang solusi Siswa mampu menganalisa, Merancang solusi
untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan untuk menyelesaikan permasalahan serta
2 3
serta perbaikan generator. perbaikan generator sesuai POS ( Prosedur
Operasional Standar )

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 13 of 28


C. RUBIK PENILAIAN PENGAYAAN
PEDOMAN PENSKORAN
No Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor Level Kognitif
1
2
3
4
5
dst
Total Skor

11. RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


A. PENILAIAN SIKAP DALAM KEGIATAN BELAJAR
• Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan konsisten.

• Indikator sikap keaktifan dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum konsisten
3. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten
B. PENILAIAN KETERCAPAIAN DALAM KEGIATAN BELAJAR

Bagian Skor
No Indikator
LKS 1 2 3 4
1. Menjelaskan Cara Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
1 Kerja Generator
Belajar 1 benar ≤ 25%
benar atau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
2. Mengidentifikasi
Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Komponen Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
2 Generator Belajar 2 benar ≤ 25%
benar tau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%

3. Mendiagnosa
Terisi namun tidak Terisi namun tidak
kerusakan Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
3 Generator Belajar 3 benar ≤ 25%
benar atau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%
4. Memperbaiki Terisi namun tidak Terisi namun tidak
Kegiatan Terisi namun tidak Terisi namun tidak
4 Generator
Belajar 4 benar ≤ 25%
benar atau > 25% benar atau > 65%
benar atau >85%
sampai ≤ 65% sampai ≤ 85%

Glosarium

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 14 of 28


Daftar Pustaka
1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart
2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation
4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor
5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany, 1989
6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC – Malang
7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,WWW.Autoshop 101. Com
8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital Meter,WWW. Autoshop 101. com
9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW. Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams, WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976
17. Basic Electricity Hyundai.
18. Dasar – Dasar Kelistrikan New Step 1 Toyota.

KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1 : Aspek Keselamatan Kerja, Nama, Fungsi dan Cara
Pemeriksaan Komponen dan Rangkaian Lampu Kepala

Tujuan kegiatan belajar


1. Peserta Diklat / Peserta Didik dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja
yang harus diikuti pada waktu mengerjakan pekerjaan Pemeriksaan
Komponen Kelistrikan Mobil ( Kendaraan Ringan ).
2. Peserta diklat dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen utama
Sistem Kelistrikan Mobil ( Kendaraan Ringan ).
3. Peserta diklat / Peserta Didik dapat menjelaskan cara kerja komponen utama
Sistem Kelistrikan Mobil ( Kendaraan Ringan ).

MATERI : Aspek Keselamatan Kerja


1. Aspek Keselamatan Kerja

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 15 of 28


Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek yang penting dalam
pekerjaan yang berhubungan dengan mesin untuk itu sebaiknya berhati-hati
dari
segala kemungkinan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan tersebut.
Servis Generator merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan
mesin, disana ada unsur listrik, bahan kimia, api, benda tajam, dan masih
banyak
lagi hal-hal yang dapat mendatangkan bahaya, sehingga peserta diklat
sebaiknya
mengikuti petunjuk yang akan diberikan di bawah ini.
Keselamatan kerja pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok yang
satu dengan lainnya sangat berkaitan dengan erat :
a. Keselamatan diri
b. Keselamatan lingkungan
c. Keselamatan benda kerja

Pekerjaan akan sangat dinilai berhasil kalau ketiga unsur diatas


diperhatikan dan dijaga, salah satu dari ketiga unsur gagal terlaksana maka kita
akan memperoleh predikat yang kurang baik yang diberikan baik oleh
masyarakat, perusahaan maupun konsumen pengguna jasa kita. Sebagai
contoh : Kendaraan yang kita servis AC nya berhasil mendapatkan pujian dari
konsumen, karena konsumen puas dengan kenyamanan yang didapatkannya,
diri kita juga terhindar dari kecelakan kerja namun apabila dalam membuang
gas sisa refrigerant kita kurang hati-hati, sehingga kita ikut andil dalam
menggerogoti lapisan ozon bumi kita, hal ini tentu akan menimbulkan cerca
masyarakat kepada bengkel kita.
Disarankan peserta diklat memperhatikan ketiga unsur keselamatan
tersebut dengan mengikuti petunjuk keselamatan kerja sesuai dengan standar
operasional prosedur yang berlaku.
Pada aspek keselamatan diri disarankan untuk selalu menggunakan
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan oleh
perusahaan dan jangan sekali-kali mengabaikannya, seperti :
• Pakaian kerja
• Kacamata pelindung
• Sarung tangan
• Sepatu kerja
• Masker hidung dll.
Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah :
• Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahulu
• Gunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakan
• Aktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiri
• Gunakan tabung penampung saat membuang zat Refrigerant

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 16 of 28


• Singkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaan
• Gunakan alat sesuai dengan penggunaannya
• Berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.
Prosedur Pertolongan Pertama
Apabila peserta diklat terkena zat Refrigerant secara langsung, maka yang
harus dilakukan adalah :
Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit, hingga
terasa nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur pada
bagian luka tersebut. Jika yang terkena bagian mata hindari menggosok baik
dengan telapak tangan ataupun dengan benda yang lain untuk menghindari
syaraf mata menjadi beku. Akan tetapi lakukanlah hal yang sama yaitu dengan
menyiram dengan air dingin, kemudian balut dengan kassa bersih agar kotoran
tidak masuk. Setelah prosedur petolongan pertama sudah dilakukan, segeralah
dibawa ke puskesmas atau rumah sehat untuk memperoleh pelayanan medis
yang lebih baik.

2. Materi : Kelistrikan Bodi : Lampu Kepala ( Head Lamp ).

Pendahuluan
Bidang otomotif dewasa ini sudah banyak sekali yang tergantung dengan
teknologi kelistrikan dan elektronika untuk menangani sistem pengontrol tenaga
penggerak, ruang penumpang, dan peralatan keselamatannya. Karena itulah
penting sekali bagi para Teknisi kita untuk mengetahui cara kerja listrik, baik
dalam teori maupun praktik.
Toyota; Mitsubishi; Daihatsu; Suzuki; Honda; Hyundai; Wuling dan
lain-lain menaruh perhatian yang sangat besar terhadap kesulitan yang
dihadapi teknisi setiap harinya pada saat menghadapi masalah kelistrikan. Kita
juga menyadari bahwa diperlukan pengetahuan khusus dalam melakukan
trouble shooting dan memperbaiki masalah kelistrikan yang kemungkinan dapat
muncul pada kendaraan.
Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan untuk mengembangkan
pelatihan baru yang disebut dengan “ Basic Electrical Training ” sebagai
bagian dari program training. Pelatihan ini disusun dalam dua bagian ; pertama
“ Refresher ” mengulas kembali prinsip dasar kelistrikan ( seperti jenis-jenis
sirkuit, Hukum Ohm, dan cara membaca bagan (diagram) ; kedua ( dan yang
paling penting ), adalah belajar bagaimana menerapkan teori untuk melakukan
diagnosa pada sirkuit kendaraan secara benar.
Melalui persiapan bahan ajar sederhana akan tetapi sangat efektif dan
efisien namun sangat bemanfaat yaitu dengan membuat : Hand Out;
Information Sheets (Lembar Informasi); Assigment Sheets ( lembar Tugas );
Job Sheets ( Lembar Kerja ) dan Skill Pasport ( Lembar Penilaian
Keterampilan) para peserta training / peserta diklat / peserta didik akan

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 17 of 28


mempelajari bagaimana cara menemukan lokasi sirkuit, melakukan
pengukuran, menghitung tegangan, arus atau suatu tahanan bisa saling
mempengaruhi dalam melakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Pelatihan ini utamanya dirancang untuk lingkungan bengkel kerja (
workshop ) dengan banyak melakukan pratik pada kendaraan secara langsung.
Harapan kita semua semoga teknik pelatihan ini akan menambah pengetahuan
di bidang dasar listrik dan dasar elektronika serta kelistrikan pada kemampuan
Teknisi / Peserta Diklat / Peserta Didik dalam memperbaiki sistem kelistrikan
dilapangan. Kita juga harus menggiatkan untuk menampilkan prosedur
perbaikan yang menjadi bagian rutinitas kerja dari teknisi di dalam pelaksanaan
perbaikan sistem kelistrikan. Dan program dari dunia industri ini dapat
dimasukkan pada Program Pembelajaran Praktik di lembaga diklat baik
Lembaga Pendidikan Formal ; Non Formal maupun pada Lembaga Pendidikan
Kejuruan.

Dengan dimasukkannya program pelatihan dari industri ini, diharapkan


dapat menambah pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat membantu
calon teknisi / peserta diklat ataupun peserta didik siap untuk memasuki dunia
kerja dengan pelayanan yang sesuai standar kerja di dunia usaha / dunia
industri.

Materi : Kelistrikan Bodi : Lampu Kepala ( Head Lamp ).


1. Lampu Kepala ( Head Light )
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan lalu lintas No. 22 tahun 2009,
bahwa perlengkapan kelistrikan bodi standar yang harus dipenuhi dalam
kendaraan bermotor baik kendaraan ringan maupun kendaraan berat adalah :

1. Perlengkapan kelistrikan bodi sistem penerangan


2. Perlengkapan kelistrikan bodi sistem tanda
3. Perlengkapan kelistrikan bodi sistem penghapus kaca
4. Perlengkapan pengaman kelistrikan bodi
Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan
utama yaitu :
1. Standart untuk pengemudi dapat melihat
2. Yang dapat terlihat orang lain
+ Yang terlihat pada siang hari
+ Yang terlihat pada malam hari

Tabel 1 : Standart lampu untuk pengemudi supaya dapat melihat


Jumlah
NO Nama Lampu Daya / Warna Posisi Kegunaan
Mak Min

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 18 of 28


Penerangan Jalan
60 Watt / 4 2
1 Lampu Jauh Putih atau
Kuning

Depan Penerangan saat


Lampu Dekat 55 Watt / 2 2
2 bersimpangan dgn
Putih atau
kendaraan lain
Kuning

3 Lampu Panel Dalam Ruangan Penerangan di dlm


3 Watt / Putih - - ruangan / kabin
Penerangan tanda
Lampu 23 Watt / 2 1
4 saat berjalan
Mundur Putih
mundur

55 Watt / Depan Tanda isyarat


5 Lampu Blitz 2 0 pengganti klakson
Putih atau
Kuning

Jumlah
NO Nama Lampu Daya / Warna Posisi Kegunaan
Mak Min
Menambah
Lampu
6 55 Watt / Depan 2 0 penerangan lampu
Tambahan Putih jauh

7 Lampu Kabut Depan 2 0 Penerangan saat


55 Watt /
jalan tertutup kabut
Kuning

8 Lampu Bagasi 5 W/ 10 Watt Dalam Bagasi - - Penerangan bagasi


Putih

Tabel 2 : Standart lampu isyarat supaya dapat dilihat pengemudi lain

Jumlah
NO Nama Lampu Daya / Warna Posisi Kegunaan
Mak Min
1 LampuTanda Depan dan Belakang 6 4 Memberi isyarat
23 W/Orange pada kendaraan lain
Belok atau Kuning yang yang datang
dari arah depan dan
belakang, apabila
akan berbelok ke
arah kanan atau
kearah kiri

2 Lampu Hazard 23 W/Orange Depan dan Belakang 6 4 Memberi isyarat


( Bersamaan pada pengemudi
atau Kuning kendaraan lain,
dengan
bahwa ada kend.
Lampu Tanda rusak / ditarik /
Belok ) macet di jalan

Memberi isyarat

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 19 of 28


3 Lampu Rem 21 W/23 W/ Belakang 2 0 pada pengemudi
Merah kendaraan lain yang
berada di belakang,
bahwa kendaraan
diperlambat atau
akan berhenti

4 Lampu Kota Depan dan Belakang 0 Memberi isyarat


5 W/10 Watt 4 pada pengemudi
Putih kendaraan lain yang
berada di belakang
pada waktu sore
hari / senja, bahwa
ada kendaraan

2. Macam-macam Lampu Pijar


Terdiri dari :
1. Lampu pijar biasa
2. Lampu pijar halogen

Lampu Pijar Biasa


Fungsi : Apabila filamen menjadi panas wolfram akan memijar dan
mengeluarkan cahaya sekitar 10 – 18 lumen / watt. Supaya filamen tidak
terbakar udara harus dikosongkan. Filamen disini tidak boleh terlalu panas
karena wolfram akan menguap dan menghitamkan gelas.

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 20 of 28


Fungsi : Lampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu pijar biasa,
karena filamen lebih panas. Akibat filamen yang lebih panas wolfram akan
menguap lebih cepat. Supaya uap wolfram tidak berkondensasi di atas gelas,
maka lampu harus diisi dengan gas halogen.
Gas halogen akan membantu supaya walfram bisa kembali sendiri ke filamen.
Spesifikasi :
1. Tekanan gas : 10 bar
+ Ruang didalam lampu harus kecil
+ Ruangan yang kecil tutup gelas menjadi lebih dekat dengan filamen,
akibatnya gelas juga lebih panas.
2. Tutup gelas lampu : Karena gelas juga akan menjadi lebih panas maka
gelas dibuat dari pasir kuarsa yang tahan terhadap temperatur tinggi Gas
Halogen : Terbuat dari Natrium Bromida

Tabel 3 : Bentuk dan Nama Bolamp

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 21 of 28


1. Lampu Kepala
Fungsi : Lampu kepala untuk membungkus berkas cahaya untuk
memberikan kuat penerangan kuat penerangan yang cukup pada arah yang
kita inginkan.

Lampu kepala pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 :


1. Lampu kepala pijar
2. Lampu kepala dengan sealed beam

Lampu kepala dengan lampu pijar

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 22 of 28


Konstruksi :

Reflektor : Reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk


parabola fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat
refleksi cukup baik maka permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium.
hal ini dilakukan dengan menguapkan pada bidang parabola.
Titik api : Apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan
dipantulkan sejajar sumbu utama reflektor. Supaya satu reflektor dapat
digunakan untuk lampu jauh dan dekat dibuat konstruksi khusus.

Lampu Model Amerika : Pantulan sinar lampu mengarah ke bawah

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 23 of 28


Lampu Model Eropa : Pantulan sinar lampu mengarah ke atas dan ke
bawah
Lampu jauh : Dengan berpedoman pada sifat reflektor maka filamen
lampu jauh diletakkan pada titik api supaya cahaya yang dipantulkan dapat
dipantulkan sejajar.

Lampu dekat : Filamen lampu dekat terletak di depan titik api, supaya hasil
pantulan bisa sempurna ke bawah, maka bagian bawah dan depan filamen
ditutup dengan sendok.

Sealed beam : Suatu lampu kepala yang menggunakan filamen reflektor


dan kaca bias dirakit menjadi satu tidak bisa dibuka-buka. Kalau satu
filamen rusak semua unit perlu diganti.
Kaca bias di sini berfungsi untuk melindungi filamen dan penyebar cahaya
Konstruksi : Lampu jauh

Lampu Dekat : Filamen di atas titik api, hasil pantulan sinar mengarah ke

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 24 of 28


bawah.

Kaca bias
Pada kenyataannya reflektor parabola itu ditengah-tengah memberikan
penyinaran yang terkuat, sehingga akan terjadi suatu bercak cahaya di atas
jalan. Untuk menghindari itu dipasang kaca bias.
Fungsi : Dengan adanya kaca bias, maka cahaya yang datang akan
dibagi-bagi menjadi beberapa fokus baru, yang menyebarkan sinar supaya
penerangan di atas jalan lebih sempurna. Kaca pembias cahaya ini
memungkinkan secara langsung penerangan yang lebih baik di depan
kendaraan dan pinggir jalan, kaca ini juga membantu pengaturan cahaya
lampu dekat dan jauh.

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 25 of 28


3. Aturan Sinar Lampu Kepala
Lampu kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak mengganggu
pengemudi lawan arah

4. Proyeksi sinar pada jalan raya dan papan penyetel lampu kabut
Supaya sistem ini berfungsi dengan baik, lampu harus dipasang serendah
mungkin.
Proyeksi sinar lampu pada papan penyetel berbentuk empat persegi Panjang

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 26 of 28


Lampu dekat simetris

Kerugiannya :
1. Pengemudi (sopir) melihat terlambat orang-orang atau sepeda yang berjalan
di sebelah kiri.
2. Sistem ini hanya ada pada mobil tua atau sepeda motor.
3. Penyetelan kiri/kanan dilaksanakandengan lampu jauh

Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Europa

Keuntungan :
1. Sopir (pengemudi) akan melihat orang-orang atau sepeda yang jalan di
sebelah kiri lebih awal tanpa mengganggu mobil yang bersimpangan

Konstruksi sendok ( spoon ) lampu pijar asimetris


Untuk membentuk proyeksi sinar tersebut dibuat konstruksi sendok khusus.
Dengan membentuk sudut 15O pada sendok maka akan dicapai suatu
penerangan yang lebih jauh di bagian tepi jalur jalan kiri.

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 27 of 28


Proyeksi sinar lampu jauh asimetris Amerika
1. Sistem ini digunakan pada mobil Amerika dan Jepang
2. Lampu kanan perlu disetel sedikit lebih ke kiri dari pada tali vertikal kanan
3. Sekarang sistem ini sudah jarang digunakan lagi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart
2. Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI – Verlag Germany, 1989
3. Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation
4. Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor
5. Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany, 1989
6. Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC – Malang
7. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Diagnosis & Testing,WWW.Autoshop 101. Com
8. Sullivan`s Kalvin R. (2004),Analog and Digital Meter,WWW. Autoshop 101. com
9. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Circuit, WWW. Autoshop 101. Com
10. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wire and Conectors,WWW. Autoshop 101. com
11. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Electric Fundamentals,WWW.Autoshop 101. com
12. Sullivan`s Kalvin R. (2004), Wiring Diagrams, WWW. Autoshop 101. Com
13. TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor
14. TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor
15. Toyota Astra Motor (th). Materi Engine Group Step 2,Jakarta , Toyota Astra Motor
16. Zundkerzen, BOSCH – Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976
17. Basic Electrical Hyundai.
18. New Step 1 Toyota.
19. Lembar Kerja Otomotif VEDC Malang.
20. Buku SMK K. 13. Pemeliharaan Kelistrikan

MODUL AJAR SMK N JATENG DI SEMARANG – KOTA SEMARANG Page 28 of 28

Anda mungkin juga menyukai