Marco Steven Nugroho - 24020123130065 - Lapsres Acara 1
Marco Steven Nugroho - 24020123130065 - Lapsres Acara 1
BIOLOGI DASAR I
ACARA PRAKTIKUM KE : 1
NIM : 24020123130065
Kelompok :2
I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Mikroskop sudah menjadi sarana yang membantu para ilmuwan untuk
meneliti benda-benda dalam skala mikro. Mikroskop sudah banyak melewati
fase pengembangan bahkan dimulai dari seorang ilmuwan asal Belanda
bernama Antonie Philips van Leeuwenhoek yang berhasil menciptakan
mikroskop pertamanya. Mikroskop yang biasa dipakai para ilmuwan untuk
mengamati berasal dari kategori mikroskop cahaya (Optical Microscope) yang
memanfaatkan kemampuan pemantulan dari cermin dan juga radiasi cahaya.
Aspek tadi bisa membantu mikroskop menciptakan bayangan dengan
perbesaran yang tinggi tanpa membuat gambar bayangan buram.
(Gajghate, 2017)
2.1 Mikroskop
Gambar 2.1
Gambar 2.1.1
(Diniari, 2022)
(Editor, 2022)
Sel tumbuhan merupakan jenis sel yang unik dikarenakan dinding selnya
yang terbuat dari selulosa, melindungi segala bagian organel sel tumbuhan.
Sel tumbuhan juga dilengkapi dengan organel-organel penting yang hanya
ada pada sel tumbuhan. Organel sel tumbuhan bertujuan untuk keperluannya
sebagai makhluk hidup autotrof. Sel tumbuhan dengan sifat seperti ini
tentunya dilengkapi gudang makanan yang besar dinamakan vakuola. Sel
tumbuhan memiliki vakuola yang besar, namun sel tumbuhan yang masih
dalam usia muda masih memiliki vakuola yang kecil. (Kurniati, 2020)
Gambar 2.2
(Wati, 2022)
Sel tumbuhan memiliki kloroplas dan itu hanya ada pada sel tumbuhan
sebagai organel khusus. Kloroplas ini berguna sebagai tempatnya
melaksanakan fotosintesis. Tumbuhan maupun selnya memperoleh asupan
energi dari hasil fotosintesis tersebut. Proses fotosintesis tentunya
membutuhkan komponen-komponen untuk memecah molekul yang
dibutuhkan dan juga membantu reaksi-reaksi yang terjadi di tilakoid
(bagian di dalam kloroplas). Biasanya warna hijau-hijau pada tumbuhan
terutama organ daun, memiliki warna hijau dikarenakan banyaknya jumlah
kloroplas dalam sel tumbuhan. (Bakhtiar & Susilawati, 2018)
Gambar 2.2.1
(Awaliyah et al., 2018)
Tumbuhan bawang ini sering diandalkan sebagai obat
anti-inflammatory, anticarcinogenic, cardioprotective, dan masih
banyak lagi. Tumbuhan ini pun dikatakan sebagai tumbuhan obat yang
sering diandalkan oleh dokter tradisional. Diketahui pula bahwa
tumbuhan ini juga bisa mengatasi keberadaan C. albicans dan disebut
sebagai tanaman anti jamur (anti-fungal). Semua khasiat ini disebabkan
oleh kandungan flavonol pada Allium cepa . Sebenarnya tidak hanya
flavonol yang terkandung di dalam Allium cepa, namun terdapat
kandungan lainnya seperti saponons, tanin, dan alkaloid.
(Abyaneh, et al., 2022)
2.2.2. Hydrilla sp.
Tumbuhan Hydrilla sp merupakan jenis tanaman air invasif yang
tersebar di seluruh dunia. Tumbuhan ini memiliki akar yang sangat
panjang yang berguna untuk penyimpanan karbohidrat.
Pertumbuhannya yang begitu pesat yakni 191 inci tiap hari dan arah
pertumbuhan bisa secara vertikal ataupun horizontal. Kemampuan
tumbuhan ini juga dapat beradaptasi dengan berbagai macam kondisi
lingkungan. Tumbuhan ini pun banyak dimanfaatkan oleh beberapa
instansi seperti pemanfaatan Hydrilla sp untuk Fitoremediasi dari besi
dan metaloid. (Srivastava, 2021)
Gambar 2.2.2
(Taimyr, 2023)
Terdapat sebuah keunikan pada tumbuhan Hydrilla sp adalah saat
tumbuhan ini masih muda. Jika diamati di bawah mikroskop, akan
terlihat kloroplas-kloroplas yang tersebar di jaringan tumbuhan
Hydrilla sp. Kloroplas ini dapat bergerak seakan-akan berputar di
sitosol apabila tumbuhan ini masih dalam usia muda. Fenomena ini
dikenal sebagai fenomena protoplasmic streaming pada tumbuhan
Hydrilla sp. Fenomena ini tidak berlaku jika tumbuhan Hydrilla sp
sudah dalam usia dewasanya, kloroplasnya akan bergerak bebas seperti
biasa pada umumnya (tidak terlihat berputar-putar). (Baradi, 2013)
2.2.3. Ceiba pentandra
III.2 Bahan
3.2.1.Lapisan sebelah dalam umbi lapis (Allium cepa)
3.2.2.Daun Hydrilla sp
3.2.3.Rambut pada buah kapuk randu (Ceiba petandra)
III.3 Cara Kerja
3.3.1. Pembuatan preparat segar sel tumbuhan
a.beberapa helai rambut buah kapuk randu diambil dengan pinset
b.bagian daun Hydrilla sp diiris setipis mungkin dengan silet tajam
c.satu lapisan jaringan bagian dalam dari umbi bawang merah diambil
menggunakan pinset
3.3.2. Bagian tumbuhan yang sudah diambil, diletakkan pada kaca objek
bersih yang telah ditetesi air,kemudian ditutup dengan kaca penutup.
Usahakan meletakkan kaca penutup diletakkan dengan arah sudut
45°.Usahakan juga tidak muncul gelembung udara.
3.3.3. Objek diamati dibawah mikroskop biologi dengan perbesaran objektif
10x kemudian 40x
3.3.4. Bagian-bagian sel diamati meliputi dinding sel,sitoplasma,nukleus,dll.
V.PEMBAHASAN
Praktikum Biologi Dasar I acara I yang berjudul “Pengenalan
Mikroskop dan Sel Tumbuhan” telah dilaksanakkan pada Senin, 10 September
2023 pukul 10.00 WIB secara luring di Laboratorium Biologi Dasar di bawah
naungan Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Sains dan Matematika . Tujuan
praktikum yaitu mengenal jenis-jenis mikroskop serta bagian-bagian dari
mikroskop, mengetahui cara mengoperasikan mikroskop dengan benar,
mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan, dan dapat membedakan sel tumbuhan
dengan sel hewan .Alat yang digunakan berupa mikroskop biologi, kaca objek
dengan kaca penutupnya yang steril, jarum besar bertangkai, dan pinset.. bahan
yang digunakan adalah lapisan sebelah dalam umbi lapis (Allium cepa), daun
Hydrilla sp, dan rambut pada buah kapuk randu (Ceiba petandra). cara kerja
adalah dengan membuat preparat segar sel tumbuhan lalu preparat diletakkan
pada kaca objek dan ditutupi kaca penutup yang steril lalu kaca objek diletakkan
di mikroskop lalu objek diamati dibawah mikroskop biologi dengan perbesaran
objektif 10x kemudian 40x lalu bagian-bagian sel diamati lalu didokumentasikan
dan disusun laporan sementara serta laporan resmi.
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda
berukuran mikro atau tidak terlihat kasat mata dan juga sering dimanfaatkan oleh
tenaga medis seperti rumah sakit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartika dkk.
(2020) bahwa mikroskop merupakan alat yang sering digunakan pada
Laboratorium Rumah Sakit untuk mengamati benda kecil berukuran mikro.
V.1 Mikroskop Biologi
Mikroskop biologi atau dikenal dengan mikroskop cahaya adalah
alat yang digunakan untuk mengamati benda atau objek yang berukuran
kecil atau mikro dengan kekuatan perbesaran lensa dan dibantu dengan
penerangan dari sumber cahaya, tentunya gambar yang terlihat oleh mata
pengamat adalah gambar yang jelas dan berupa dua dimensi. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Gajghate (2016) bahwa mikroskop adalah alat
yang dapat menghasilkan gambar yang jelas dengan perbesaran yang
tinggi dan sering digunakan oleh ilmuwan mikrobiologi zaman sekarang.
Mikroskop biologi menggunakan cahaya untuk melakukan
pengamatan dan tentunya sudah dilengkapi dengan sumber cahaya nya
sendiri dan kondensor, tidak lagi menggunakan cahaya matahari. Lensa
okulernya pun memiliki perbesaran yang berkisar antara 4-25 kali dan
perbesaran maksimal yang dapat dicapai adalah 1000 kali. Hal ini sesuai
dengan penjelasan dari Ramadhani (2020) yang menjelaskan bahwa
mikroskop cahaya konvensional masih menggunakan cahaya matahari dan
pantulan cermin sebagai sarana sumber cahaya lalu tetap dibantu dengan
adanya kondensor. Lensa okuler pada mikroskop cahaya berkisar antara
4-25 kali, lensa ini berguna untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa objektif. Mikroskop ini dapat mencapai perbesaran terbesarnya
yang sebesar 1000 kali.
Bagian di mikroskop sangat penting dan juga memiliki peran
pentingnya masing-masing. Bagian-bagian penting pada mikroskop yang
membantu proses terbentuknya gambar pada mata pengamat adalah lensa
objektif dan lensa okuler yang merupakan lensa yang membantu
membentuk bayangan, untuk lensa objektif berada dekat dengan preparat,
sedangkan untuk lensa yang dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa
okuler lalu ada bagian kondensor yang berguna untuk mengumpulkan
cahaya agar pas dengan titik fokus dan tidak menyebar. Bagian penting
lainnya terdiri dari meja preparat yang berguna untuk tempat meletakkan
preparat yang ingin diamati, Makrometer untuk memfokuskan bayangan
yang terbentuk dengan skala besar, dan mikrometer untuk memfokuskan
bayangan yang terbentuk dengan skala kecil. Terkadang mikroskop cahaya
dilengkapi dengan kamera untuk membantu pengamatan melalui perangkat
laptop atau komputer dengan bantuan software pendukung. Semua hal ini
sesuai dengan pernyataan dari Gajghate (2016) yang menyatakan bahwa
mikroskop memiliki komponen penting yang terdiri dari lensa objektif
untuk memfokuskan preparat, lensa okuler untuk membantu mata
pengamat melihat preparat dengan jelas, kondensor untuk mengumpulkan
cahaya agar tepat di titik fokus, meja preparat untuk tempat preparat
diamati, pemfokus kasar untuk memfokuskan gambar dengan skala besar,
pemfokus kasar untuk memfokuskan gambar dengan skala kecil, dan
kamera tambahan jika mikroskop difasilitasi dengan software untuk
pengamatan melalui perangkat eksternal.
Cara menggunakan mikroskop adalah dengan mengambil terlebih
dahulu mikroskop dengan hati-hati lalu letakkan di atas meja kerja, setelah
itu preparat diletakkan di meja preparat yang berada di mikroskop lalu
pastikan diafragma sudah sesuai dan perbesaran berada di paling kecil lalu
perhatikan di lensa okuler untuk memastikan gambar sudah fokus. Jika
belum, atur kefokusan gambar dengan bantuan makrometer (skala besar)
dan mikrometer (skala kecil) lalu gambar bisa diamati dan
didokumentasikan. Semua prosedur tadi sesuai dengan pernyataan Diniari
(2022) yang menyatakan bahwa prosedur penggunaan mikroskop yang
benar adalah diawali dengan pengambilan mikroskop yang benar yakni
memegang bagian leher mikroskop dan menahan bagian bawah mikroskop
saat diambil lalu diletakkan di atas meja kerja. Setelah itu atur perbesaran
lensa objektif dan lensa okuler sampai perbesaran terkecil lalu putar
diafragma untuk pengaturan cahaya. Setelah itu, atur cermin dan letakkan
preparat di atas meja preparat lalu jepit preparat. Setelah itu, atur fokus
dengan mikrometer dan makrometer. Apabila ingin melihat preparat
dengan perbesaran lensa yang lebih besar, putar revolver ke arah lensa
dengan perbesaran yang lebih besar.
V.2 Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang sering digunakan
peneliti untuk melihat benda dalam bentuk tiga dimensi. Hal ini sesuai
dengan pernyataan dari Sutriyono (2016) bahwa mikroskop stereo
merupakan mikroskop yang mampu untuk melihat benda secara tiga
dimensi dan sering digunakan dalam praktikum sistematika hewan
avertebrata.
Mikroskop stereo sama halnya dengan mikroskop biologi yaitu
adanya lensa fungsional seperti lensa okuler dan lensa objektif, namun
gambar yang dihasilkan adalah gambar tiga dimensi karena jenis lensa
mikroskop stereo lebih tajam dibandingkan lensa dari mikroskop
biologi.Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 sampai 30 kali. Hal ini
sesuai dengan penjelasan dari Ramadhani (2020) yang menjelaskan bahwa
mikroskop stereo memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
perbesaran dari 7 sampai 30 kali lalu gambar yang dihasilkan berbentuk
tiga dimensi karena ruang ketajaman dari lensa mikroskop stereo lebih
tinggi dibandingkan lensa mikroskop biologi. Maka dari itu, mikroskop
stereo cocok digunakan untuk mengamati benda yang relatif besar.
Mikroskop stereo memiliki bagian yang dapat diatur sedemikian
rupa agar pengamat nyaman saat melihat preparat melalui lensa lalu
mikroskop juga memiliki diopter untuk menyeimbangkan fokus lensa kiri
dan lensa kanan. Bagian lensa okuler (lensa dekat mata) terhubung dengan
lensa objektif (lensa dekat preparat) yang dapat diatur kefokusannya saat
melihat melalui keduanya dengan tombol fokus yang biasanya terpasang di
sebelah mikroskop. Bagian yang ada juga pada mikroskop stereo adalah
bagian meja preparat untuk tempat meletakkan preparat.. Hal ini dijelaskan
oleh Dti (2019) bahwa mikroskop stereo memiliki bagian-bagian seperti
kepala stereo yang dapat dipindahkan, lensa okuler dan lensa objektif
untuk melihat preparat, dioptri untuk penyesuaian penglihatan mata kiri
dan mata kanan, tombol fokus untuk penyesuaian agar menghasilkan hasil
objek yang lebih jelas, pencahayaan untuk mengatur cahaya yang masuk,
dan meja preparat untuk tempat meletakkan preparat yang ingin diamati.
Cara menggunakan mikroskop stereo adalah dengan memastikan
terlebih dahulu persiapan untuk pengamatan lalu letakkan preparat di atas
meja preparat, pastikan preparat berada di dalam cawan. Setelah itu,
sesuaikan lensa okuler dengan mata lalu atur fokus dengan bantuan tombol
fokus. Catat hasil pengamatan. Semua prosedur ini dijelaskan oleh Afitri
(2019) bahwa prosedur menggunakan mikroskop stereo dengan benar
adalah memeriksa apakah mikroskop berfungsi atau tidak lalu
membersihkan mikroskop apabila kotor dengan kertas lensa. Setelah itu,
atur meja objek sesuai dengan jenis preparat yang ingin diamati. Atur jarak
lensa okuler berdasarkan jarak kedua mata lalu atur fokus dengan tombol
fokus sambil melihat preparat melalui lensa okuler. Jika sudah terlihat,
catat hasil pengamatan. Setelah selesai melakukan pengamatan, bereskan
mikroskop dan bersihkan meja kerja sehabis melakukan pengamatan.
V.3 Allium cepa
Allium cepa atau bawang merah adalah tanaman berumbi lapis
yang biasanya dapat membuat orang mengeluarkan air mata saat
membelah lapisan bawang merah yang disebabkan oleh kandungan
minyak eteris allicin. Hal ini sesuai dengan Putra (2015) yang
menyebutkan bahwa bawang merah merupakan umbi lapis dengan aroma
spesifik yang dapat merangsang keluarnya air mata karena kandungan
minyak eteris allicin.
Bagian organel yang biasa terlihat di bawah mikroskop adalah
inti sel yang berguna untuk mengkoordinasi kegiatan sel, sitoplasma yang
merupakan cairan dari sel tersebut, dinding sel yang melindungi sel dan
menjaga bentuk sel walaupun masih berbentuk tidak pasti (segilima atau
persegi), dan memiliki plastida yang berwarna ungu yang menyebabkan
bawang merah berwarna merah keunguan. Hal ini diperkuat dari
pengamatan yang dilakukan oleh Asnidar et al. (2018) yang menemukan
bahwa jaringan bawang merah memiliki bagian-bagian yang terlihat di
bawah mikroskop seperti inti sel, dinding sel untuk melindungi dan
membentuk sel, sitoplasma atau cairan dalam sel, dan plastida yang berupa
butir-butir yang mengandung butir-butir zat warna ungu.
V.4 Hydrilla sp.
Hydrilla sp merupakan tumbuhan ganggang yang banyak
ditemukan di perairan misalnya danau dan memiliki banyak kandungan
penting di dalamnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dibuat oleh
Ginting, dkk. (2022) yang berkata bahwa Ganggang hydrilla atau Hydrilla
verticillata merupakan tumbuhan air yang tumbuh di perairan Danau Toba
dan mengandung banyak kandungan penting seperti gizi, klorofil,
karotenoid, vitamin C, alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, kalsium,
magnesium, mineral, dan antioksidan.
Bagian yang terlihat saat diamati di bawah mikroskop adalah
bagian dinding sel yang menyelubungi dan melindungi sel lalu terlihat
jelas untuk kloroplasnya yang memberikan warna hijau pada jaringan
maupun sel Hydrilla sp. Banyaknya kloroplas ini sangat membantu proses
fotosintesis untuk tanaman hydrilla. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
Hamzah (2018) yang menyatakan bahwa tumbuhan hydrilla ini memiliki
dinding sel dengan ruang antar sel yang terlihat jelas serta hal yang paling
mencolok adalah kloroplas yang berwarna hijau juga membantu membuat
makanan untuk tanaman dan berperan penting dalam fotosintesis.
V.5 Ceiba pentandra
Ceiba pentandra atau kapuk randu adalah jenis pohon besar yang
dapat ditemukan di tempat-tempat seperti Afrika. Kapuk randu banyak
dimanfaatkan terutama bagian kayunya untuk keperluan manusia. Hal ini
disebutkan oleh Mark & Rivers (2017) bahwa Ceiba pentandra merupakan
pohon besar yang bisa ditemukan di daerah neotropik dan Afrika dan
banyak dimanfaatkan bagian kayunya.
Bagian yang mudah terlihat dari kapuk randu saat diamati di
bawah mikroskop adalah bagian dinding sel yang tentunya berguna untuk
melindungi sel tumbuhan dan mempertahankan bentuk sel, ruang antar sel,
serta gelembung udara. Hal ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan
oleh Jarlina (2018) bahwa sel buah kapuk terdiri atas dinding sel,
gelembung udara, dan ruang sel.
VI. KESIMPULAN
(mikroskop stereo).
6.3. Penggunaan mikroskop dimulai dengan persiapan alat dan bahan lalu
yang masuk, dan meletakkan preparat lalu dijepit. Setelah itu, mengatur
mikroskop.
6.4. Bagian dari sel tumbuhan yang terlihat di bawah mikroskop terdiri dari
Khusus untuk Ceiba pentandra terdapat ruang antar sel dan gelembung
udara.
6.5. Hanya dinding sel dan kloroplas yang terdapat pada sel tumbuhan dan
tidak akan ditemukan pada sel hewan karena aspek fungsinya sebagai
Afitri, A. (2019, December 9). Bagian-Bagian Mikroskop Stereo dan Fungsinya Serta
Aji, A., Oktafiani, D., Yuniarto, A., & Amin, A. K. (2022). Biosynthesis of gold
Asnidar, A., Siregar, R. M., Misriani, & Najah, N. (2019, July 14). (DOC) LAPORAN
https://www.academia.edu/39818265/LAPORAN_PRAKTIKUM_SEL_TUMB
UHAN
Bakhtiar, N., & Susilawati. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi. Kreasi Edukasi.
https://www.researchgate.net/publication/320945390
https://mahasiswa.ung.ac.id/433417004/home/2018/4/11/laporan-praktikum-stru
ktur-sel.html
Heidary, F., Ghahfarokhi, M. S., & Abyaneh, M. R. (2022, March). Inhibitory effects of
https://www.academia.edu/38197884/LAPORAN_PRAKTIKUM_I_ANATOMI
_TUMBUHAN_antumb_jarlina_docx
Leni, Ginting, M., Marbun, N. R., & Sinaga, M. (2022). Formulasi dan Evaluasi
Sediaan Gummy Candies dari Sari Ganggang Hydrilla (Hydrilla verticillata L.)
https://microbiologynote.com/dissecting-microscope-stereo-microscope-definiti
on-uses-parts-principle/
Muqoddam, M., Kartika, W., & Wibowo, S. A. (2020). Modul Digitalisasi Mikroskop.
UMY.
Pratiwi, E. E., Dinarti, D., & Maharijaya, A. (2020, April). Keragaman Genetik Bawang
4(2), 225-230.
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Asisten Praktikan