Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR TUNTUTAN KARYAWAN COAL HANDLING

UNIT 3A&3B
PLTU JENEPOTO

Assalamualaiku Warahmatullahi Wabarakutu

Kami atas nama Karyawan PT Griya Konstruksi Cemerlang mengajuan tanggapan resmi
terkait adanya ketimpangan dalam sistem pemberian upah yang diskrimatif terhadap
karyawan dilingkup kerja PLTU Jeneponto terutama pemberian upah untuk 40 operator Coal
Handling system unit 3A & 3B.

Perihal dilayangkannya surat tuntutan ini karena terdapat ketidak sesuaian antara PP No. 36
Tahun 2021 tentang Pengupahan dan PP No.35 tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja
dengan penerapan perusahaan atas penggajian karyawan terutama untuk operator coal
handling system unit 3A &3B.

Adapun penjabaran Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah yang tidak sesuai dalam
penerapannya yaitu;

PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Penjanjia Kerja

Karena perusahaan tidak menerapkan Perjanjian Kerja bagi karyawan maka jelas bahwa
PP No.35 tahun 2021 tidak diterapkan oleh perusahaan sehingga dapat dikatakan bahwa
perusahaan melanggar ketentuan pemerintah.

PP No. 36 Tahun 2021 Tentang Pengupahan

1. Pasal 2 ayat 1 s/d 3


2. Pasal 5 ayat 1 s/d 2
3. Pasal 8 ayat 2 bagian A s/d D
4. Pasal 12 ayat 1 s/d 3
5. Pasal 40 ayat 2 point B

Kami dari pihak pekerja mengajukan tuntutan atas Hak Normative yang selama ini kami
tidak terima berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 da PP No. 36 tahun 2021. Adapun isi
tuntutan kami yaitu:
1. Pemberian upah yang sesuai untuk Operator Coal Handling PT. GKC dan PT. ABC
Energi tanpa ada diskriminasi sesuai dengan PP No. 36 tahun 2021 Pasal 2 ayat 3.
Latar belakang: Berdasarkan PP No.36 Tahun 2021 pasal 2 ayat (3) “Setiap
Pekerja/buruh berhak memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama
nilainya” maka upah yang diberikan kepada operator coal handling PT. GKC harus
sama dengan upah yang diperoleh operator Coal handling PT. ABC Energi karena
bidang pekerjaan yang sama dilingkup PLTU Jeneponto, akan tetapi aktualnya
PT.GKC memberikan upah yang jauh lebih rendah dibandingkan PT.ABC Energi
untuk operator coal handling system.

2. Pengadaan perjanjian kerja yang jelas dan tidak memihak serta mengedepankan
kesejahteraan karyawan sesuai yang dijelaskan dalam UU No. 35 tahun 2021 tentang
Perjanjian Kerja.
Latar belakang: Berdasarkan UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta
penjelasannya dalam PP No. 35 tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja telah dijelaskan
pada pasal 1 angka 10 bahwa “Perjanjian kerja waktu tertentu yang selanjutnya
disingkat PWKT adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha
untuk mengadakan Hubungan Kerja dalam waktu tertenu atau pekerjaa tertentu.
Penjelasan terkait megenai perjanjian kerja telah dijelaskan selengkap-lengkapnya
pada PP No.35 tahun 2021.

3. Tidak ada transparansi Struktur dan Skala Upah bagi karyawan. Kami menuntut agar
pihak perushan memberikan penjelasan Struktur dan Skala Upah kepada karyawan.
Latar belakang: Tidak adanya penggolongan yang jelasa pada pengupahan sehingga
upah yang diperoleh karyawan yang memiliki skil seperti operator Coal Handling dan
yang tidak memiliki skil seperti Cleaning Service mendapatkan upah yang dapat
dikatakan setara. Maka dari itu, berdasarkan pasal 21 UU No.36 tahun 2021 yang
mengatakan bahwa “Struktur dan Skala Upah wajib diberitahukan kepada seluruh
pekerja secara perorangan sekurang kurangnya struktur dan skala upah pada golongn
dan jabatan yang sesuai”.

4. Diberlakukannya sistem upah lembur (Overtime) untuk menutupi kekurang


pekerja/karyawan dengan pemberian upah yang sesuai dengan PP No. 35 Tahun 2021.
Latar belakang: Adanya tuntutan perusahaan yang mengharuskan menyelesaikan
pekerjaan dengan maksimal namun mengenyampingkan bahwa kekurangan anggota
dapat mengurangi efektivitas kinerja. Agar hasil kerja karyawan maksimal, maka
perlu adanya overtime sehingga dapat menutupi kekurangan anggota dalam setiap
grup. Adapun hal lain yang keliru yaitu perhitungan overtime untuk hari libur
niasional saat ini tidak sesuai dengan rumus yang dijelaskan dalam pasal 31 Peraturan
Pemerintah No.35 Tahun 2021 sehingga perlu adanya penyesuaian ulang sehingga
kami mendapatkan hak-hak kami.

5. Pengadaan fasilitas kerja bagi karyawan terutama bagi operator coal handling atau
upah pengganti fasilitas kerja sesuai yang terdapat pada PP No.36 Tahun 2021 pasal 8
bagian C.
Latar belakang: Meninjau bahwa dalam menjalankan aktivitas kerja yang menuntut
adanya transportasi baik lansung maupun tidak langsung maka perusahaan perlu
menyediakan alat transportasi didalam perusahaan guna untuk kelancaran dalam
bekerja. Jika perusahaan tidak dapat menyadiakan alat transportasi maka dapat
digantikan dengan upah pengganti fasilitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai