Anda di halaman 1dari 18

LEGAL

OPINION
KASUS BURUH JATIM PARK 1
FAKTA HUKUM
Bahwa pada data tahun 2022 Jatim Park Group memiliki
2000 pekerja
Bahwa Jatim Park Group merupakan perusahaan yang dimiliki
oleh bermacam PT
Bahwa Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 dimiliki serta dikelola oleh
PT Bunga Wangsa Sejati
Bahwa buruh Jatim Park dalam melakukan kerja lembur di
tanggal merah tidak mendapatkan upah lembur
Bahwa buruh saat ingin cuti hanya boleh dilakukan di tanggal
merah
Bahwa buruh yang izin sakit tidak ada pengurangan upah, tapi
hanya pengurangan jatah cuti
Bahwa pihak Jatim Park sering melakukan pemecatan sepihak
serta pemecatan tanpa pesangon terhadap buruh
Bahwa tidak ada Perjanjian Kerja Bersama di Jatim Park
Bahwa Arsip perjanjian kerja hanya dimiliki oleh pihak
perusahaan dan buruh tidak memiliki arsip perjanjian tersebut
Bahwa tidak adanya transparansi dan sosialisai dari Jatim Park
kepada buruh tentang peraturan perusahaan
Bahwa kebanyakan status buruh di Jatim Park adalah PKWT
walapun buruh tersebut sudah lama bekerja di Jatim Park
Bahwa banyak buruh yang tidak mengetahui dan tidak
melakukan klaim terhadap Jaminan Kesehatan serta birokrasinya
terlalu rumit
Bahwa buruh Jatim Park hanya mendapatkan makan siang ketika
pengunjung mencapai 3000 pengunjung, jika tidak mencapai
target 3000 pengunjung maka buruh tidak mendapat makan
siang
Bahwa pada awal pandemi tahun 2020 gaji buruh hanya
diberikan 70%, dan ketika masa PPKM gaji buruh hanya
diberikan 50% dengan catatan adanya pengurangan hari kerja
Bahwa Jatim Park dikabarkan akan mengalami pailit
Bahwa di Jatim Park 1 terdapat dua serikat buruh yaitu FPBI dan
SPSI
Bahwa ada upaya pemberangusan Serikat Buruh di Jatim Park
dengan cara Ketua Serikat buruh FPBI yakni Pak Adi di mutasi
menjadi satpam
Bahwa Mutasi yang dilakukan Jatim Park didasarkan pada
Peraturan perusahaan dan Perjanjian kerja
Bahwa Mutasi yang dilakukan oleh Jatim Park yang dilakukan ke
wahana yang dimiliki PT yang berbeda sehingga merugikan buruh
dikarenakan adanya kebijakan yang berbeda
Bahwa Pak Adi pernah dilaporkan ke pihak Kepolisian sebanyak
dua kali, yaitu adanya masalah penyalahgunaan cek pesangon dan
pemalsuan sertifikat kerja yang tidak terbukti secara hukum
Bahwa tidak ada surat pemberitahuan dan kesepakatan terkait
mutasi kerja yang dilakukan Jatim Park 1 terhadap Pak Adi
Pemetaan Aktor
Norma Hukum
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja.
ANALISIS YURIDIS
A. Hubungan Kerja
Buruh Jatim Park yang masih berkududukan Buruh Kontrak atau PKWT, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 pada Pasal 5 sudah
dijelaskan bahwa :
(1) PKWT berdasarkan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dibuat untuk pekerjaan tertentu yaitu:
1. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama;
2. pekerjaan yang bersifat musiman; atau
3. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
(2) PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dibuat untuk pekerjaan tertentu
yaitu:
1. pekerjaan yang sekali selesai; atau
2. pekerjaan yang sementara sifatnya.
(3) Selain pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)', PKWT dapat dilaksanakan terhadap pekerjaan tertentu lainnya yang
jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap.
Suatu pekerjaan bersifat tetap dapat dilihat dari 5 aspek yaitu :
1. Pekerjaan yang sifatnya terus menerus
2. Tidak terputus putus
3. Tidak dibatasi waktu
4. Merupakan bagian dari suatu proses produksi dalam satu perusahaan
5. Pekerjaan bukan musiman
B. Jam Kerja

Jatim Park yang merupakan Jatim Park yang merupakan sektor usaha di bidang usaha pariwisata sesuai dengan KEP.233/MEN/2003 tentang
Jenis dan Sifat Pekerjaan yang Dijalankan secara Terus-Menerus. Memiliki pengaturan khusus terhadap jam kerja nya, hal tersebut dijelaskan pada
Pasal 23 yang berbunyi :
(1) Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu dapat menerapkan waktu kerja yang kurang atau lebih dari ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2).
(2) Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu yang menerapkan waktu kerja kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai karakteristik:
1. penyelesaian pekerjaan kurang dari 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan kurang dari 35 (tiga puluh lima) jam 1 (satu) minggu
2. waktu kerja fleksibel; atau
3. pekerjaan dapat dilakukan di luar lokasi kerja.
(3) Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu yang menerapkan waktu kerja lebih dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan waktu kerja yang telah ditetapkan oleh Menteri.
C. Upah Lembur
Permasalahan upah lembur yang tidak dibayarkan oleh pihak perusahaan Jatim Park pada saat hari libur nasional
merupakan pelanggaran terhadap pengaturan yang sudah diatur dalam hukum positif kita. Teman teman buruh yang
diharuskan masuk Ketika hari libur nasional sangat bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021
pada pasal 29 yang berbunyi :
(1) Perusahaan yang mempekerjakan Pekerja/Buruh selama Waktu Kerja Lembur berkewajiban:
1. membayar Upah Kerja Lembur;
2. memberi kesempatan untuk istirahat secukupnya; dan
3. memberikan makanan dan minuman paling sedikit 1.400 (seribu empat ratus) kilo kalori, apabila kerja lembur dilakukan
selama 4 (empat) jam atau lebih.
(2) Pemberian makanan dan minuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tidak dapat digantikan dalam bentuk
uang.

Berdasarkan pengaturan tersebut, dapat dikatakan tindakan perusahaan dalam tidak membayar upah lembur sangat
bertentangan dengan hukum positif yang ada. Padahal sudah dijelaskan juga pada pasal 31 ayat 2 terkait bagaimana
penghitungan upah lembur
D. Uang Pesangon

Uang Pesangon merupakan hak dari teman teman pekerja Ketika terjadi pemutusan
hubungan kerja yang dilakukan secara sepihak yang diartikan sebagai bentuk penghargaan
atas masa kerja dalam suatu instansi sesuai dengan Pasal 40 Peraturan Pemerintah No 35
Tahun 2021.
Sehingga Pesangon merupakan hak yang harus dan wajib diterima oleh seluruh pekerja yang
diatur dalam hukum positif di Indonesia. Praktek pemecatan yang tidak memberikan
pesangon merupakan hal yang menyalahi dan tidak dapat dibenarkan.
Skema Permasalahan
Kesimpulan
Secara ringkas, dapat diidentifikasi bahwa permasalahan di Jatim Park Group timbul dari regulasi perusahaan
yang dijalankan tidak transparan. Sehingga banyak buruh yang tidak tahu menahu terkait apasaja hak yang
seharusnya mereka peroleh. Bahkan PKB (Perjanjian Kerja Bersama) antara buruh dan perusahaan pun tidak
ada. Hal ini melanggengkan penindasan secara terus menerus atas buruh oleh perusahaan dengan dalih
loyalitas terhadap perusahaan. Jaminan kesehatan pun sangat minim diketahui oleh buruh yang ada, sehingga
tidak sedikit buruh yang menggunakan biaya mandiri untuk pengobatan kecelakaan kerja. Tidak hanya itu
banyak buruh yang di mutasi secara sewenang-wenang oleh pihak perusahaan tanpa mempertimbangkan
prosedur yang ada demi melanggengkan upaya pemberangusan terhadap serikat buruh yang ada.
Perusahaan juga acuh tak acuh atas pesangon buruh yang di PHK. Tak hanya itu bahkan perusahaan
mencoba mengintimidasi buruh buruh untuk mencapai keuntungan perusahaan. Upah lembur yang seharusnya
mereka dapatkan tak pernah diberi oleh perusahaan, bahkan mereka harus menunggu 3000 pengunjung
untuk mendapatkan nasi kotak.
Praktek praktek penindasan tersebut masih terus menerus dilakukan oleh perusahaan pada buruh akibat dari
pengetahuan kebanyakan buruh atas regulasi yang ada sangat minim sekai. Dinas Tenaga Kerja Kota batu
pun tak bisa membantu lebih yang diharapkan karena keberpihakannya yang lebih condong pada
perusahaan. Seharusnya Pemerintah Kota Batu harus bertindak lebih tegas atas ketimpangan ketimpangan
yang ada supaya tidak ada lagi pihak pihak yang terus menerus dirugikan atas perusahaan Jatim Park 1 dan
Jatim Park 2 khususnya penindasan terhadap buruh.
Rekomendasi
Memberikan pendidikan buruh secara merata untuk penguatan internal serikat buruh agar
buruh memahami hak - hak dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam hukum positif di
Indonesia.
Menjalin kerja sama dalam bentuk membangun jaringan kerja sama dengan organisasi
LSM/NGO lain yang bersifat edukatif, moril dan ekonomis. Supaya kedudukan buruh relatif
dapat setara dengan perusahaan, maka dibutuhkan serikat buruh yang solid, dan
mengupayakan agar kohesivitas antar serikat buruh lebih ditingkatkan sehingga dapat
mengurangi perpecahan antar buruh di dalam internal serikat buruh
Melakukan mediasi antara buruh Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 dengan perusahaan untuk
menyampaikan aspirasi buruh terkait hal-hal apa saja yang membuat buruh merasa ditindas,
serta melakukan mediasi untuk merealisasikan terbentuk Perjanjian Kerja Bersama
Memberikan upah buruh sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku agar hak-hak
buruh dapat terpenuhi dengan baik
Melakukan sosialisasi kepada buruh Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 terkait keberlakuan Jaminan
Kesehatan serta mempermudah alur birokrasi jaminan kesehatan sehingga dapat menjamin
keselamatan buruh yang bekerja
Melakukan pengawalan pada setiap proses yang terjadi dalam sengketa upaya pemberangusan
buruh Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 agar tidak terjad pelanggaran yang dilakukan oleh pihak
PT. Bunga Wangsa Sejati yang kemudian akan merugikan buruh
Terima kasih telah menjadi bagian
dari tahun yang sangat baik!

Anda mungkin juga menyukai