Anda di halaman 1dari 6

1

Ascertaining auditors’ intentions to use blockchain technology: evidence from the Big
4 accountancy firms in Italy

Review Artikel

Abstract:
Pada bagian in memuat beberapa poin yaitu tujuan, pendekatan metodologi,
temuan dan nilai. Tujuan dalam studi ini yaitu memberikan informasi penting
mengenai kesiapan profesi audit dalam merangkul tekhnologi “distruptive”. Dengan
bukti dari karyawan Big 4 di Italia, penelitian ini mengkaji faktor yang memotivasi
auditor untuk menggunakan tekhnologi blockchain.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kerangka teoritis integrasi yang dimana
penggabungan versi ketiga dari technology acceptance mode (TAM) dan unified
theory of acceptance and use of technology (UTAUT).
Temuan dalam penelitian ini memberikan penjelasan prediktor utama niat auditor
untuk menggunakan blockchain adalah ekspektasi kinerja dan pengaruh sosial.
Upaya auditor dalam penerapan dan penggunaan tekhnologi dapat menjadi
prediktor andal.
Nilai dalam makalah ini memberikan pandangan berbasis bukti untuk diskusi
tentang dampak otomatisasi dan teknologi informasi dan komunikasi yang
mengganggu, pada peran profesional akuntansi dan audit. Ini menggunakan
pendekatan analisis baru dengan mengintegrasikan TAM3 dan UTAUT dalam
model teoretisnya.

Introduction:
Pada bagian ini memuat beberapa paragraf. Paragraf pertama menjelaskan
perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terkahir
yang dimana menantang organisasi praktisi, dan profesional untuk memikirkan
kembali model operasional dan perilaku mereka. Adanya evolusi dalam bidang
tekhnologi pada proses robotik, audit dan akuntansi secara cepat dan transformatif.
Paragraf selanjutnya membahas tentang pengertian Blockchain. Blockhain jika
ditarik secara terminologi adalah sistem digital di mana catatan transaksi disimpan
dalam blok dan dikelola di beberapa komputer yang terhubung menggunakan
jaringan peer-to-peer. Jaringan ini menggunakan algoritme untuk mengkripsi data

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


2

Ascertaining auditors’ intentions to use blockchain technology: evidence from the Big
4 accountancy firms in Italy

dan memverifikasi transaksi (Coyne dan McMickle, 2017; Bonson dan Bednarova,
2019; Dai dan Vasarhelyi, 2017; Kokina et al., 2017). Peneliti mejelaskan bahwa
diperlukan penelitian empiris tentang niat dan kapasitas akuntan profesional dan
auditor untuk menggunakan TIK terhadap menginformasikan perencanaan dan
praktik di tingkat profesional dan kelembagaan.

Paragraf selanjutnya membahas perkembangan literatur ini menduga dan


menunjukkan pengaruh BT yang “distruptive” di berbagai negara dan pengaturan. ).
Semakin banyak penulis baru-baru ini berpendapat bahwa teknologi ini memiliki
potensi untuk sepenuhnya mengubah dan membentuk kembali akuntansi dan audit.
Terlepas dari meningkatnya penekanan tentang topik ini, tidak ada studi yang
dipublikasikan yang mengeksplorasi niat auditor untuk menggunakan BT dalam
aktivitas mereka. Hal ini mengejutkan mengingat besarnya perubahan yang
diharapkan BT ke praktik profesional, yang akan berdampak pada relevansi
masyarakat dan membentuk kembali peran dan tanggung jawab profesional
audit dan praktik. Mengingat bahwa kompleksitas teknologi dan kategori
profesional mencakup tantangan yang berat, peneliti mengembangkan model
penelitian kami dengan mengintegrasikan dua kerangka teori yang menonjol,
yaitu, penerimaan teknologi Model TAM dan teori penerimaan dan penggunaan
terpadu teknologi – UTAUT.

Literature review/hypotheses development/ theoretical framework:

Literature Review
Pada bagian ini membahas tentang tekhnologi blockchain dan relevansinya untuk
mengaudit Blockchain. Blockchain adalah buku besar digital terdesentralisasi dan
terdistribusi yang digunakan untuk mencatat transaksi di sejumlah komputer
sehingga setiap catatan yang terlibat tidak dapat diubah secara retroaktif, tanpa
mengubah semua blok berikutnya. Teknologi ini memiliki relevansi intrinsik
karena peluang untuk mengandalkan keunggulan digitalisasi dan desentralisasi
data, disintermediasi, ketertelusuran transfer, transparansi dan verifikasi, serta
kekekalan register dan transfer yang dapat diprogram. Dari pengertian ini,

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


3

Ascertaining auditors’ intentions to use blockchain technology: evidence from the Big
4 accountancy firms in Italy

beberapa penulis telah membahas secara luas bahwa selama beberapa tahun
terakhir BT adalah salah satu inovasi teknologi terpenting karena mengamankan
perlindungan dan integritas data, berbagi informasi secara tepat waktu, dan
kesempatan untuk merencanakan dan mengotomatiskan kontrol proses.
literatur yang relevan juga memperingatkan bahwa BT bisa menjadi peluang atau
ancaman. Di satu sisi, teknologi ini dapat membuat informasi akuntansi menjadi
lebih aman dan terpercaya. Di sisi lain, BT dapat merusak profesi akuntansi dan
audit, tradisi mereka dan praktik terkonsolidasi mereka.

Jika sistem akuntansi berdasarkan blockchain dapat membantu akuntansi dan audit
mengurangi biaya. Laporan Ernst and Young baru-baru ini (2018) menandakan
bahwa sebagian besar pekerjaan akuntansi dan audit berkaitan dengan pencatatan
transaksi, dan dengan aktivitas rekonsiliasi dan kontrol. Pengenalan sistem
blockchain akan sangat mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk mencatat
transaksi, memungkinkan para profesional untuk berkonsentrasi pada kegiatan
yang lebih menguntungkan dan kurang standar seperti konsultasi strategis.

Hypotheses Development

H1. Persepsi pengendalian eksternal berpengaruh positif terhadap niat auditor


menggunakan BT.

H2. Persepsi pengendalian eksternal berpengaruh positif terhadap ekspektasi upaya


auditor.

H3. Computer self-efficacy berpengaruh positif terhadap niat auditor untuk


menggunakan BT.

H3. Relevansi pekerjaan berpengaruh positif terhadap ekspektasi kinerja BT


untuk auditor.

H4. Kualitas output berpengaruh positif terhadap ekspektasi kinerja auditor terkait
BT

H5. Keterbuktian hasil berpengaruh positif terhadap ekspektasi kinerja auditor


berkaitan dengan BT.

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


4

Ascertaining auditors’ intentions to use blockchain technology: evidence from the Big
4 accountancy firms in Italy

H6. Effort expectancy berpengaruh positif terhadap niat auditor menggunakan BT.

H7. Ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap niat auditor menggunakan BT

H8. Pengaruh sosial secara positif mempengaruhi niat untuk mengadopsi BT.

Research Method:
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala liker (liker 1932) dalam
mengumpulkan data. Kuesioner disusun 37 pertanyaan yang terbagi dalam 3 bagian
yang berbeda. Semua item pertanyaan diambil dari literatur Semua item diambil dari
literatur dan dimodifikasi sesuai dengan konteks penelitian dan tujuan penelitian.
pertanyaan menggunakan skala likert 6 untuk menghindari bias sentral.
data Kuesioner disebarluaskan di antara auditor yang bekerja di perusahaan audit
Big 4 Italia yang dihubungi melalui email pribadi mereka dan grup tematik di media
sosial (mis. LinkedIn, Facebook). Tim peneliti mengirim surat undangan, kepada
calon peserta untuk memberi pengarahan tentang tujuan penelitian. Sebanyak 1.354
auditor menerima kuesioner sementara 279 dari mereka menjawab dengan tingkat
respons 20,60%.

Results:
model dalam hal kemampuannya untuk mencerminkan varians dan kovarians data
(Byrne, 2013; Hosmer et al., 2013). Tes kami menunjukkan keseluruhan chi-square
dibagi untuk derajat kebebasan 0,641 (dengan p <0,001). Yang perlu dicatat adalah
bahwa chi-kuadrat cenderung sangat sensitif terhadap ukuran sampel. Untuk
menghindari masalah ini, dan mengingat literatur sebelumnya, kami melakukan
indeks kecocokan lain yang berbeda.
Selain itu, peneliti melakukan pengujian untuk rata-rata blok VIF (AVIF = 1,186,
dapat diterima jika <= 5, idealnya <= 3,3), rata-rata kolinearitas penuh VIF (AFVIF =
1,358, dapat diterima jika <= 5, idealnya <= 3,3) dan Rasio paradoks Simpson (SPR
= 1, dapat diterima jika >= 0,7, idealnya = 1).

Discussion:
Dengan mengacu pada persepsi kontrol eksternal (PEC), temuan menunjukkan
bahwa H1 dan H2 didukung. Secara khusus, kami menemukan bahwa PEC

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


5

Ascertaining auditors’ intentions to use blockchain technology: evidence from the Big
4 accountancy firms in Italy

memiliki efek positif pada ekspektasi upaya (koefisien 0,18 dengan p <0,01) dan
niat auditor untuk mengadopsi BT (koefisien 0,23 dengan p <0,01). Adapun
kemanjuran diri komputer (CSE), hasil kami tidak mendukung H3 yang
menunjukkan adanya efek negatif yang rendah pada harapan usaha (koefisien 0,33
dengan p <0,01). Koefisien negatif menjelaskan bahwa auditor tidak merasa
nyaman dan merasa tidak sepenuhnya mampu beradaptasi dan mengelola BT.
Adapun H4, hasil kami mengkonfirmasi bahwa relevansi pekerjaan memiliki efek
positif pada Ekspektasi Kinerja auditor (koefisien. 0,17 dengan p <0,01). Kualitas
output berpengaruh positif terhadap ekspektasi kinerja (koefisien 0,16 dengan p <
0,01), memungkinkan kita untuk menyatakan bahwa H5 didukung. Dengan
mengacu pada hasil yang dapat didemonstrasikan, model kami menunjukkan
adanya efek positif pada PE (koefisien 0,27 dengan p <0,01), mendukung H6.
koefisien 0,27 dengan p <0,01), mendukung H6. Menurut hasil ini, auditor yakin
bahwa hasil yang timbul dari pengadopsian BT untuk aktivitas audit bisa berwujud
dan dapat diamati. Hasil kami sesuai dengan literatur arus utama (Zhang et al.,
2008; Al-Gahtani, 2016; Hanif et al., 2018) sementara mereka tidak sesuai dengan
ALQahtani dan Al-Gahtani (2014) dengan alasan bahwa RES tidak memiliki efek
pada PE individu. Dengan mengacu pada ekspektasi upaya, kami menemukan efek
negatif yang rendah pada INT (koefisien 0,11 dengan p <0,01) dengan H7 tidak
didukung. Temuan juga menunjukkan bahwa H8 didukung. Memang, ekspektasi
kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap niat auditor untuk mengadopsi BT
(koefisien 0,36 p < 0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan harapan
tentang kinerja blockchain di perusahaan dapat meningkatkan niat individu untuk
mematuhi teknologi ini

Conclusion:
penelitian ini berusaha memanfaatkan isu adopsi BT oleh firma audit, dengan
melihat faktor-faktor yang memengaruhi niat auditor untuk menggunakan teknologi
ini. Oleh karena itu, kami mempertimbangkan bahwa penelitian kontemporer telah
menduga dan menunjukkan pengaruh BT yang mengganggu di berbagai negara dan
pengaturan lapangan.

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)


6

Ascertaining auditors’ intentions to use blockchain technology: evidence from the Big
4 accountancy firms in Italy

Adapun kontribusi teoretis, ini ada dua. Pertama, penelitian ini menawarkan model
teoretis baru dan terintegrasi yang lebih baik untuk menginterpretasikan dinamika
yang diperhatikan. Potensi kerangka kerja ini bahkan lebih relevan jika kami
mempertimbangkan bahwa ini berlaku juga untuk jenis teknologi lain dan pengaturan
yang berbeda, tidak terbatas pada penerimaan auditor terhadap BT. Kedua, hasil
makalah berkontribusi pada debat tentang BT dan audit menawarkan wawasan baru
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika penerimaan teknologi ini di
perusahaan.
Dengan demikian, makalah ini juga berkontribusi pada perdebatan yang lebih luas
tentang perubahan teknologi dan inovasi teknologi di bidang profesional. Selain itu,
berfokus pada isu-isu BT, makalah
ini menjawab panggilan oleh Schmitz dan Leoni (2019, p. 340), yang menyarankan
agar lebih banyak perhatian diberikan untuk memahami bagaimana akuntan dan
auditor memandang pengembangan blockchain, dengan menawarkan banyak
wawasan ke dalam bidang audit.

Andi Pandangai Tenrigau (A062222022)

Anda mungkin juga menyukai