Pencarian Kepastian Yang Berlebihan Versus Pemeriksaan Kompulsif Dalam OCD
Pencarian Kepastian Yang Berlebihan Versus Pemeriksaan Kompulsif Dalam OCD
ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan: Excessive reassurance seeking (ERS) pada OCD meningkat
seiring dengan meningkatnya kondisi ancaman tinggi dan tanggung jawab pribadi, tetapi
mekanisme yang digunakan ERS untuk mengatasi masalah ini belum jelas. Kami menyelidiki
apakah reassurance setelah ancaman terkait OCD memfasilitasi penilaian ulang ancaman
sementara dan/atau mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain. Kami juga memeriksa
teori 'checking by proxy' pada ERS OCD dengan membandingkan mekanisme fungsional dari
reassurance dan perilaku checking.
Metode: Partisipan dari komunitas (N = 398) direkrut melalui MTurk dan diacak ke salah
satu dari empat kondisi berikut: informasi turunan objek (checking) yang ambigu, informasi
turunan orang (reassurance) yang ambigu, informasi turunan objek yang tidak ambigu dan
informasi turunan orang yang tidak ambigu. Partisipan membaca skenario yang berisi risiko
bahaya atau kontaminasi sebelum mereka membayangkan checking atau menerima
reassurance informasi sesuai kondisi mereka. Tingkat tanggung jawab personal dan
eksternal, kemungkinan ancaman dan ketidakpastian dibuat sebelum dan setelah menerima
informasi.
Hasil: Untuk mendukung hipotesis checking by proxy ERS, partisipan dalam kondisi
informasi yang tidak ambigu melaporkan penurunan ketidakpastian, penurunan perkiraan
kemungkinan ancaman dan peningkatan tanggung jawab orang lain, terlepas dari apakah
mereka membayangkan checking atau menerima reassurance. Mereka yang berada dalam
kondisi ambigu melaporkan tidak ada perubahan dalam estimasi ancaman atau keyakinan
tanggung jawab. Tingkat gejala OCD memoderasi respons terhadap ambiguitas: tidak seperti
pada OCD rendah, partisipan dengan OCD tinggi tidak merespons secara berbeda terhadap
kepastian yang ambigu versus kepastian yang tidak ambigu.
Keterbatasan: Penelitian dilakukan secara online karena pembatasan Covid-19 dan
memanfaatkan partisipan non-klinis.
Kesimpulan: Seperti checking, reassurance memfasilitasi seseorang untuk melakukan
penilaian ulang ancaman jangka pendek dan menyebarkan tanggung jawab yang mengikuti
ancaman obsesif. Respons yang berbeda terhadap ambiguitas reassurance menghilang seiring
dengan peningkatan gejala OC.
1. Pendahuluan
Excessive reassurance seeking (ERS) adalah manifestasi interpersonal OCD yang muncul
setiap hari hingga mencapai 60% pada kasus pediatrik (Flessner et al., 2011; Peris et al.,
2008) dan 50% pada kasus dewasa (Albert et al., 2010; Gomes et al., 2016; Pinto et al., 2013;
Stewart et al., 2008). ERS pada OCD mengacu pada permintaan berulang untuk informasi
terkait keselamatan dari orang lain, terlepas dari kenyataan bahwa informasi ini telah
diberikan di masa lalu (Parrish & Radomsky, 2011). ERS terutama muncul dalam bentuk
pertanyaan berulang dari orang yang dicintai (misalnya, "Apakah Anda 100% yakin tangan
saya bersih?"), tetapi juga dapat dicari secara lebih intrinsik (misalnya, dengan memeriksa
ekspresi wajah orang yang dicintai; Gillihan et al. , 2012). Meskipun ERS hadir dalam
depresi dan gangguan kecemasan, ERS pada OCD tampak unik dalam hal perhatian
tematiknya (Morillo et al., 2007; Parrish & Radomsky, 2010), intensitas (Haciomeroglu &
Inozu, 2019) dan cara hati-hati di mana ERS dicari (Haciomeroglu & Inozu, 2019; Kobori &
Salkovskis, 2013).
ERS adalah fitur klinis OCD yang bermasalah yang berdampak negatif pada pengasuh
dan membantu mempertahankan keyakinan pada OC. ERS adalah sumber utama beban
pengasuh pada OCD sehingga menyebabkan ketegangan yang signifikan (Albert et al., 2010,
2017) dan perasaan frustrasi serta kebencian terhadap pencari kepastian (reassurance seeker)
(Halldorsson et al., 2016). Seperti kompulsi tradisional, ERS diperkirakan untuk sementara
meredakan kecemasan obsesional, memperkuat ERS secara negatif sambil mencegah
reassurance seeker belajar bahwa mereka dapat mentolerir kecemasan dan ketidakpastian
(Halldorsson, 2015; Salkovskis, 1985, 1999). Untuk alasan ini, ERS menyebabkan adanya
tantangan selama pengobatan OCD dengan mencegah adanya interaksi antara paparan dan
respons (ERP). ERS yang tidak terdeteksi selama pemaparan (misalnya, "Apakah Anda yakin
saya tidak akan sakit jika saya tidak mencuci tangan lima kali setelah menyentuh lantai?")
menghambat pembelajaran tentang ketakutan obsesif, membuat sesi pemaparan menjadi tidak
efektif (Gillihan et al. , 2012). Keterlibatan dalam perilaku akomodasi seperti ERS adalah
prediktor utama dari hasil pengobatan yang buruk dan keparahan OCD pada anak (Francazio
et al., 2016; Merlo et al., 2009; Morgan et al., 2013) dan klien OCD dewasa (Ferrao ˜ et al.,
2006).
Para peneliti belum memastikan mengapa reassurance seeking diperkuat sebagai
respons terhadap ketakutan obsesional. Meskipun para peneliti telah mengidentifikasi
persepsi ancaman dan tanggung jawab sebagai pemicu reassurance seeking pada OCD
(Leonhart & Radomsky, 2019; Parrish & Radomsky, 2006, 2011), mereka belum
mengeksplorasi bagaimana ERS mengatasi pemicu ini, dan apakah dampak fungsionalnya
berbeda dengankondisi apabila mereka melakukan kompulsi. Sejauh ini, penelitian terbatas
pada kualitatif, wawancara laporan diri (misalnya Kobori et al., 2012; Kobori & Salkovskis,
2013; Parrish & Radomsky, 2010) telah dilakukan, namun mungkin tidak mencerminkan efek
penerimaan reassurance dalam konteks. Memahami bagaimana reassurance mengatasi
ancaman dan tanggung jawab yang dirasakan sangat penting untuk memahami apakah
perawatan OCD secara memadai mengatasi motivator ERS, dan/atau apakah tambahan terapi
baru diperlukan (Francazio et al., 2016; Thompson-Hollands et al., 2015).
Konseptualisasi ERS yang paling populer pada OCD menghadirkan reassurance
sebagai bentuk 'checking by proxy', yang menunjukkan bahwa pemeriksaan kompulsif dan
ERS mengatasi persepsi ancaman dan tanggung jawab melalui rute yang serupa (Rachman,
2002). Pengecekan kompulsif mengharuskan individu untuk memeriksa secara fisik atau
fokus visual yang berasal dari keterpaksaan agar tercapai rasa aman dan rasa kepastian,
sedangkan reassurance seeking merupakan bentuk pemeriksaan verbal di mana orang lain
berkonsultasi untuk informasi keselamatan. Pada teori 'checking by proxy', ERS
merepresentasikan penggunaan orang yang dicintai agar bisa mendapatkan kepastian dan
informasi terkait bahaya ketika pemeriksaan langsung sulit dilakukan (misalnya, karena jarak
fisik dari objek yang akan diperiksa) atau tidak memuaskan setelah dilakukan (misalnya,
memeriksa kontaminasi kuman yang tidak terlihat); Rachman, 2002; Salkovskis, 1985). Teori
bahwa reassurance seeking secara fungsional sebanding dengan checking didukung oleh
fakta bahwa banyak individu yang terlibat dalam perilaku pemeriksaan juga terlibat dalam
ERS, ERS dapat dianggap sebagai perpanjangan tidak langsung dari checking (Parrish &
Radomsky, 2010). Namun, beberapa individu dengan OCD melaporkan terlibat secara
eksklusif dalam reassurance seeking atau checking, merujuk kepada kemungkinan fungsi
yang berbeda (Haciomeroglu, 2020; Starcevic et al., 2012). Terlepas dari dominasi teori
‘checking by proxy’ dalam model ERS saat ini pada kasus OCD, kesetaraan fungsional ERS
dan checking dalam menghadapi ancaman obsesif, sepengetahuan kami, tidak pernah diuji.
Untuk mendukung teori ‘checking by proxy’, penelitian menunjukkan bahwa ERS dan
checking dapat berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian terkait paksaan dan memfasilitasi
penilaian ulang ancaman, meskipun melalui cara yang berbeda. Checking merupakan upaya
untuk menilai kembali dan mengurangi bahaya secara langsung, sedangkan reassurance dari
orang lain memungkinkan individu untuk mendapatkan penilaian ancaman yang objektif dan
menilai kembali kemampuan pribadi mereka untuk mengatasi kemungkinan skenario yang
mengancam (Rasmussen & Eisen, 1992; Starcevic et al., 2012). Penggunaan ERS untuk
sementara mengurangi ketidakpastian telah didokumentasikan dalam penelitian kualitatif;
Kobori dkk. (2012) menemukan bahwa 9 dari 10 peserta dengan OCD melaporkan
“kebutuhan untuk merasa benar atau pasti” tentang ketakutan obsesif sebagai faktor motivasi
dalam mencari kepastian.
Mirip dengan pemeriksaan kompulsif, penilaian ulang ancaman juga tampaknya
mendorong ERS. Sebuah studi online yang meneliti reassurance yang ambigu dan tidak
ambigu selama skenario OCD dengan ancaman tinggi atau rendah dan tanggung jawab
menemukan bahwa hanya ancaman tinggi yang meningkatkan dorongan reassurance seeking
berikutnya bersamaan dengan dorongan untuk melakukan checking (Parrish & Radomsky,
2011). Meningkatnya dorongan untuk memastikan dan memeriksa setelah adanya ancaman
tinggi menunjukkan bahwa reassurance seeking dapat memberikan manfaat tambahan untuk
memeriksa, mungkin dengan memfasilitasi penilaian ancaman yang lebih objektif (Starcevic
et al., 2012). ERS, seperti pemeriksaan kompulsif, memungkinkan individu OCD untuk
sementara menurunkan perkiraan ketidakpastian dan ancaman terkait kompulsif, serta
mengurangi kecemasan untuk sementara.
Bahkan mungkin ada contoh di mana sifat interpersonal alami reassurance
menawarkan keuntungan dibandingkan pemeriksaan langsung, yang menunjukkan bahwa
ERS dapat lebih representatif daripada 'checking by proxy'. Salah satu mekanisme yang
secara unik mendorong ERS lebih baik dari pemeriksaan kompulsif adalah kemampuannya
untuk mendistribusikan kembali tanggung jawab terkait ancaman obsesif. Dengan bersikeras
bahwa "semuanya akan baik-baik saja" dalam kaitannya dengan ancaman obsesif, orang
dengan reassurance mengambil tanggung jawab implisit untuk setiap hasil negatif yang
mungkin terjadi, mengurangi perasaan reassurance seeking terhadap tanggung jawab
(Leonhart & Radomsky, 2019; Salkovskis, 1985). Untuk alasan ini, ERS pada OCD telah
dikonseptualisasikan sebagai upaya untuk mentransfer tanggung jawab oleh banyak ahli teori
(Rachman, 2002; Salkovskis, 1985, 1999; Salkovskis & Warwick, 1986), dan pengurangan
tanggung jawab telah diidentifikasi oleh reassurance seeker OCD sebagai faktor motivasi
dalam dua studi wawancara kualitatif (Kobori et al., 2012; Parrish & Radomsky, 2010).
Bukti kuat yang mendukung ERS sebagai strategi pengalihan tanggung jawab
disampaikan oleh penelitian terbaru yang meneliti efek tanggung jawab pada reassurance
seeker selama tugas pencuci piring in vivo (Leonhart & Radomsky, 2019). Individu yang
berada dalam kondisi tanggung jawab tinggi yang mencari kepastian tentang kebersihan
piring melaporkan adanya perasaan tanggung jawab yang lebih rendah, sedangkan individu
yang tidak menjadi reassurance seeker melaporkan adanya peningkatan tanggung jawab
(Leonhart & Radomsky, 2019). Temuan ini menunjukkan bahwa reassurance seeking
memungkinkan peserta untuk mentransfer tanggung jawab kepada konfederasi; namun,
ukuran komparatif tanggung jawab diri dan konfederasi tidak diambil. Ukuran distribusi
tanggung jawab antara pencari reassurance dan penyedia reassurance diperlukan untuk
mengonfirmasi pengalihan tanggung jawab sebagai mekanisme utama yang mendukung ERS
pada OCD.
Kejelasan ketentuan reassurance pada OCD dapat menurun karena pengasuh menjadi
frustrasi atas permintaan reassurance yang berulang-ulang, berdampak pada kemampuannya
untuk mengurangi ancaman yang dirasakan dan/atau mengalihkan tanggung jawab
(Halldorsson et al., 2016; Kobori et al., 2017). Peran ambiguitas dalam melanggengkan
pencarian reassurance sebagian didukung oleh Parrish dan Radomsky (2011), yang
menemukan bahwa reassurance ambigu mempertahankan kecemasan pra-reassurance,
pencarian reassurance dan memeriksa desakan pada peserta non-klinis. Pada individu OCD
dengan toleransi ketidakpastian yang rendah (misalnya Jacoby et al., 2013; Sarawgi et al.,
2013; Tolin et al., 2003), kepastian yang ambigu (“Mungkin akan baik-baik saja!”) bahkan
dapat meningkatkan kecemasan, mendorong ER atau checking lebih lanjut. Para peneliti
belum memeriksa apakah reassurance yang ambigu dan tidak ambigu memfasilitasi tingkat
penilaian ulang ancaman dan transfer tanggung jawab yang sama, atau apakah dampak
merugikan dari menerima reassurance yang ambigu diperburuk pada individu dengan OCD.
Kapasitas reassurance yang ambigu dan tidak ambigu untuk memfasilitasi perubahan
kognitif dan memicu desakan untuk mencari reassurance harus diperiksa sebagai fungsi dari
karakteristik OCD.
Proses pencarian reassurance pada OCD berlangsung dalam tiga tahap; pencarian
reassurance, diberikan oleh reassurer, dan akhirnya diterima dan diproses oleh pemohon.
Untuk memeriksa lebih lanjut proses inti yang memotivasi pencarian reassurance pada OCD,
kami menyelidiki dampak jangka pendek dari menerima reassurance interpersonal pada
kecemasan, ketidakpastian, ancaman, dan tanggung jawab pada kasus OCD. Dengan
memeriksa bagaimana respons emosional dan kognitif berubah setelah reassurance, kami
berharap untuk lebih bisa memahami mengapa reassurance seeking dipertahankan dalam
presentasi klinis OCD. Sebagai tes dari teori 'checking by proxy' dari ERS, kami juga
menyelidiki apakah efek menerima reassurance dalam konteks OCD sebanding dengan
pemeriksaan independen. Untuk menguji bagaimana ambiguitas dapat memengaruhi proses
ERS, kepastian yang ambigu dan tidak ambigu dibandingkan dalam hal efeknya pada
individu dengan berbagai tingkat gejala OCD. Dengan demikian, penelitian ini memiliki
empat hipotesis utama:
i. Pada respon skenario ancaman OC, checking dan reassurance langsung akan
menghasilkan penurunan yang setara dalam hal kecemasan, ketidakpastian, ancaman
yang dirasakan, dan dorongan kompulsif.
ii. Reassurance, tetapi bukan checking langsung, akan menyebabkan penurunan
persepsi pribadi dan peningkatan tanggung jawab eksternal (reassurer).
iii. Reassurance yang ambigu akan kurang efektif daripada reassurance yang tidak
ambigu dalam mengurangi ancaman yang dirasakan, tanggung jawab, dan respons
emosional terhadap ancaman OC.
iv. Gejala OCD akan memoderasi respons terhadap umpan balik yang ambigu dan tidak
ambigu sehingga umpan balik yang ambigu akan menjadi kurang efektif dalam
mengurangi penilaian ancaman dan tanggung jawab pada tingkat gejala OCD yang
lebih tinggi.
2. Metode
2.1. Partisipan
Partisipan direkrut melalui Amazon’s Mechanical Turk interface (MTurk). MTurk adalah
platform berbasis internet yang memungkinkan pengguna yang terdaftar untuk
menyelesaikan tugas secara online dengan imbalan penggantian keuangan. Kualitas data yang
dikumpulkan melalui MTurk sebanding dengan metode pengumpulan data secara tradisional
ketika sampel dibatasi terutama untuk negara-negara berbahasa Inggris (Buhrmester et al.,
2011; Feitosa et al., 2015). Partisipasi dalam penelitian ini terbatas untuk pekerja MTurk dari
Amerika Serikat dengan lifetime MTurk work approval rate secesar 90% atau lebih tinggi
(setidaknya 90% dari tugas masa lalu peserta diselesaikan untuk kepuasan peneliti). Sampel
komunitas yang tidak dipilih digunakan untuk mengevaluasi mekanisme yang mendasari
pencarian reassurance sejalan dengan bukti bahwa dorongan OCD mewakili manifestasi
ekstrem dari perilaku yang terlihat pada populasi umum (Abramowitz & Jacoby, 2015). Studi
ini disetujui oleh Panel Penasihat Etika Penelitian Manusia Universitas New South Wales.
Sampel awal untuk penelitian ini terdiri dari 400 peserta. Satu peserta mengundurksan
diri dari penelitian dan satu peserta dieksklusikan berdasarkan kriteria eksklusi data (lihat 2.5
Analisis Data), sehingga menyisakan 398 peserta pada akhir penelitian. Statistik demografis
(termasuk penilaian pengaturan tempat tinggal untuk mengukur kapasitas pencarian
reassurance) dan skor ukuran rata-rata untuk sampel peserta akhir dirangkum pada Tabel 1.
2.2. Desain
Penelitian ini menggunakan desain campuran antara dan dalam subjek. Subyek
ditugaskan untuk menerima informasi yang berasal dari objek (analog dengan jenis informasi
yang diterima selama pemeriksaan kompulsif) atau informasi yang berasal dari orang (analog
dengan jenis informasi yang diterima setelah permintaan reassurance) yang menguraikan
skenario bertema OCD. Informasi disajikan kepada subjek dalam format ambigu (luaran
objek atau respons reassurance yang tidak pasti) atau tidak ambigu (ada luaran objek atau
respons reassurance tertentu). Sehingga hal ini menciptakan empat kondisi; informasi
turunan objek yang ambigu (n = 100), informasi turunan orang yang ambigu (n = 98),
informasi turunan objek yang tidak ambigu (n = 97) dan informasi turunan orang yang tidak
ambigu (n = 103). Tanggapan peserta untuk setiap kondisi pada luaran target dinilai sebelum
(T1) dan setelah (T2) menerima informasi.
Tabel 1 Demografi sampel (N = 398), rata-rata dan standar deviasi untuk pengukuran standar
berdasarkan kondisi eksperimental.
Catatan. Nilai yang dilaporkan untuk jenis kelamin, etnis, pendidikan dan pengaturan tempat
tinggal adalah frekuensi dengan persentase total dalam tanda kurung. A/Obj=Ambigu/Objek,
UA/Obj=Tidak ambigu/Objek, A/Per=Ambigu/Orang, UA/Per=Tidak ambigu/Orang. DASS-
21=Skala Stres Kecemasan Depresi-21, OCIR=Inventaris Kompulsif Obsesif-Direvisi.
a
Termasuk individu yang tinggal dengan pasangan, teman serumah, anak-anak, dan keluarga
Tabel 2 Contoh sketsa skenario dengan jenis informasi tambahan dari tugas yang merespons
skenario
Contoh Skenario (diadaptasi dari Parrish & Radomsky, 2011)
Anda telah diminta untuk menjaga rumah seorang teman yang kaya raya saat dia pergi
dalam rangka perjalanan bisnis. Teman Anda bersikeras agar Anda menjaga rumahnya,
karena di dalamnya terdapat beberapa barang yang sangat berharga dan dia telah
mengalami beberapa pembobolan sebelumnya, dan dia merasa bahwa Anda adalah satu-
satunya orang yang dapat dia percayai sesuai dengan tanggung jawab ini. Sebelum
berangkat dalam perjalanannya, dia memberi tahu Anda agar Anda merasa seperti di rumah
sendiri saat dia pergi dan merasa bebas untuk menjamu teman sambil menikmati kolam
renang, dek halaman belakang, dll. Jadi, suatu malam, Anda memiliki seorang teman untuk
barbeque sebelumnya keluar untuk menonton film bersama. Saat Anda melakukan bersih-
bersih setelah barbekyu, teman kerja Anda mengingatkan Anda bahwa Anda akan terlambat
menonton film jika Anda tidak segera pergi. Anda memberi tahu mereka bahwa Anda akan
menemui mereka di mobil setelah Anda menyikat gigi dan mengunci pintu.
Saat Anda masuk ke tempat parkir di bioskop, Anda tiba-tiba merasa bahwa Anda mungkin
lupa mengunci pintu depan sebelum meninggalkan rumah, yang mungkin mengakibatkan
rumah teman kaya raya tadi dirampok dan beberapa barang yang sangat langka dan mahal
hilang (mis., karya seni, stereo, dll.). Anda sebelumnya tidak pernah membiarkan pintu
tidak terkunci, tetapi Anda mengira ada Anda melakukan untuk yang pertama kali!
Informasi yang diturunkan dari objek
Ambigu Anda ingat bahwa teman kaya Anda baru-
baru ini memasang sejumlah kamera
keamanan di sekitar properti untuk mencoba
menangkap calon pencuri. Anda
memutuskan untuk mengakses rekaman
keamanan dari kamera pintu depan dari jarak
jauh di ponsel Anda untuk mencoba dan
mencari tahu apakah Anda mengunci pintu.
Anda memeriksa rekaman keamanan untuk
pintu depan. Pintunya pasti tertutup, tetapi
Anda tidak bisa memastikan apakah posisi
kunci berarti pintu terkunci atau tidak.
Jelas Anda ingat bahwa teman kaya Anda baru-
baru ini memasang sejumlah kamera
keamanan di sekitar properti untuk mencoba
menangkap calon pencuri. Anda
memutuskan untuk mengakses rekaman
keamanan dari kamera pintu depan dari jarak
jauh di ponsel Anda untuk mencoba dan
mencari tahu apakah Anda mengunci pintu.
Anda memeriksa rekaman keamanan untuk
pintu depan. Pintunya pasti tertutup, dan
Anda bisa tahu dari posisi kuncinya bahwa
pintunya terkunci.
Informasi yang Diturunkan Orang
Ambigu Teman kerja Anda mungkin melihat Anda
mengunci pintu depan saat mereka
menunggu Anda di dalam mobil untuk pergi
ke bioskop. Anda bertanya kepada mereka
apakah mereka ingat melihat Anda
mengunci pintu depan. Teman Anda ragu-
ragu dan berkata, "Oh, biasanya Anda
mengunci semuanya dengan baik, saya tidak
akan khawatir."
Jelas Teman kerja Anda mungkin melihat Anda
mengunci pintu depan saat mereka
menunggu Anda di dalam mobil untuk pergi
ke bioskop. Anda bertanya kepada mereka
apakah mereka ingat melihat Anda
mengunci pintu depan. Teman Anda
mengangguk dan menjawab, "Kamu pasti
mengunci pintu depan jadi saya tidak
khawatir."
2.4. Prosedur
Studi ini dipublikasikan melalui iklan di platform MTurk sebagai studi yang menyelidiki efek
informasi pada respons terhadap peristiwa yang membuat stres, dan dimuat secara online
menggunakan perangkat lunak survei Qualtrics (Qualtrics, Provo, UT). Setelah menyetujui
untuk menyelesaikan penelitian, partisipan secara acak dialokasikan ke salah satu dari empat
jenis informasi/kelompok ambiguitas (lihat 2.2 Desain). Peserta menyelesaikan Tugas
Menanggapi Skenario, diikuti oleh pertanyaan DASS-21, OCI-R, dan isian data demografi.
Partisipan ditanyai, kemudian peneliti berterima kasih atas partisipasi partoisipan, dan diberi
kode agar dapat menerima hadiah uang di MTurk.
2.5. Analisis data
Peserta dieksklusikan jika waktu respons mereka secara signifikan lebih cepat daripada
perkiraan waktu penyelesaian (<5 menit; waktu uji coba: 20 menit) dan mereka memberikan
respons yang identik untuk ketujuh hasil pada dua skenario di T1 (Chmielewski & Kucker,
2020). Hanya satu peserta yang memenuhi kedua kriteria eksklusi. Analisis statistik
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS (Versi 26).
3. Hasil
3.1. Analisis data awal
Pemeriksaan boxplot untuk setiap kombinasi antar kelompok faktor menegaskan bahwa tidak
ada outlier univariat ekstrim pada data set. Perhitungan Jarak Mahalanobis mengungkapkan
15 outlier multivariat (p <.001); outlier multivariat dibiarkan dalam data set akhir karena
hasil MANOVA identik ketika dijalankan kembali dengan outlier multivariat yang
dikecualikan. Uji Box's M signifikan untuk analisis MANOVA (p <.00), menunjukkan
adanya pelanggaran asumsi homogenitas. Untuk menjelaskan hal ini, jejak Pillai digunakan
sebagai statistik uji omnibus untuk uji multivariat (Olson, 1974). Skor pada kepastian
tindakan target (misalnya, penguncian pintu) dalam tugas yang merespons skenario diberi
kode terbalik untuk tes MANOVA (selanjutnya disebut sebagai ketidakpastian tindakan
target). Karena tingkat korelasi yang tinggi di antara hasil studi, kami menerapkan metode
Benjamini-Hochberg untuk mengontrol tingkat penemuan palsu sebesar 0,05 (Benjamini &
Hochberg, 1995; Chen et al., 2017).
3.2. Pemeriksaan kontrol data
Mengonfirmasi pengacakan. Analisis chi-square mengungkapkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam distribusi jenis kelamin, etnis, pendidikan atau pengaturan
hidup antara empat kelompok studi (jenis kelamin: χ2 (3, N = 398) = 1,92, p = 0,59, etnis: χ2
( 12, N = 398) = 11.36, p = .50, pendidikan: χ2 (9, N = 398) = 11.99, p = .21, pengaturan
tempat tinggal: χ2 (3, N = 398) = 0.68, p = .88 ). Sebuah ANOVA antarkelompok
menegaskan bahwa tidak ada perbedaan usia antara empat kelompok, F(3, 394) = 1,51, p =
0,21.
Rata-rata skor total pada ukuran gejala depresi dan OCD tidak berbeda secara
signifikan antarkelompok studi (DASS-21: F(3, 394) = 0,64, p = 0,59, OCI-R: F(3, 394) =
0,70, p = 0,55). Skor total rata-rata gejala OCD untuk keempat kelompok studi melebihi batas
klinis yang direkomendasikan (21; Foa et al., 2002). Berarti, standar deviasi dan frekuensi
karakteristik peserta untuk masing-masing kelompok disajikan pada Tabel 1.
Mengontrol efek percobaan. Sebuah MANOVA 2x2 [(tipe informasi: orang atau
objek yang diturunkan) x (Waktu: sebelum/sesudah informasi yang tidak relevan)] dilakukan
pada percobaan kontrol (informasi ancaman yang tidak relevan diberikan setelah skenario)
untuk mengonfirmasi perubahan dalam hasil laporan mandiri yang spesifik untuk penerimaan
reassurance atau checking informasi yang relevan meyakinkan. Ukuran efek eta-squared
(ηp2) parsial diinterpretasikan sesuai dengan pedoman oleh Cohen (1969) sebagaimana
dikutip dalam Richardson (2011), yang menyatakan bahwa 0,0099 menunjukkan ukuran efek
kecil, 0,0588 menunjukkan ukuran efek sedang, dan 0,1379 merupakan indikasi ukuran efek
yang besar.
Efek utama waktu yang signifikan dikualifikasikan berdasarkan interaksi waktu ×
umpan balik yang signifikan, F(6, 391) = 2.42, p = .03, ηp2 = 0.04. Rerata pada seluruh jenis
umpan balik, kecemasan, F(6, 391) = 15.66, p <.001, ηp2 = 0.04, dan memeriksa dorongan,
F(6, 391) = 5.01, p = .03, ηp2 = 0.01, menurun secara signifikan setelah menerima informasi
yang tidak relevan; efek ini berukuran kecil. Desakan kepastian juga menurun setelah
informasi yang tidak relevan, memenuhi syarat waktu × interaksi umpan balik; desakan
mencari kepastian menurun secara signifikan setelah menerima informasi yang diturunkan
dari orang yang tidak relevan, F(1, 200) = 11.89, p < .01, ηp2 = 0.06, dan efek ini berukuran
sedang, tetapi tidak setelah informasi yang diturunkan dari objek yang tidak relevan (p = .
96). Tidak ada pengaruh waktu terhadap ketidakpastian tindakan target (p = 0,12), perkiraan
ancaman (p = 0,61) atau tanggung jawab pribadi (p = 0,06) atau tanggung jawab eksternal (p
= 0,06).
3.3. Analisis utama
Pengaruh jenis informasi dan ambiguitas pada hasil pelaporan mandiri. Sebuah
MANOVA 2x2x2 [(Jenis informasi: objek atau orang) x (ambiguitas informasi: ambigu atau
tidak ambigu) x (Waktu: sebelum atau sesudah informasi)] dilakukan pada data luaran tugas
menanggapi skenario. Distribusi data untuk semua hasil tugas digambarkan pada Gambar. 1
dan 2.
Efek utama dari tipe informasi pada luaran tugas menanggapi skenario, F(6, 389) =
1.13, p = .35, ηp2 = 0.02, tidak signifikan, seperti interaksi tipe informasi × waktu, F(6, 389)
= 1.62, p = 0,14, ηp2 = 0,02. Dengan demikian, rata-rata pada seluruh ambiguitas informasi,
efek menerima informasi tambahan adalah setara pada semua hasil yang merespons skenario
(termasuk peringkat tanggung jawab) terlepas dari apakah informasi diperoleh melalui
checking atau reassurance yang dibayangkan.
Hasil studi ini mengindikasikan efek utama yang signifikan untuk waktu, F(6, 389) =
17.41, p <.001, ηp2 = 0.21, dan ambiguitas, F(6, 389) = 4.40, p <.001, ηp2 = 0.06,
dikualifikasikan oleh sebuah interaksi waktu × ambiguitas yang signifikan, F(6.389) = 10,43,
p <.001, ηp2 = 0,14, yang mewakili efek besar. Ketika informasi pasca-skenario tidak
ambigu, peringkat yang dilaporkan sendiri pada semua skenario menanggapi hasil tugas
(kecuali tanggung jawab eksternal, yang merupakan kebalikan dari peringkat tanggung jawab
pribadi) menurun secara signifikan setelah informasi yang tidak ambigu disajikan, dan efek
ini merupakan sedang hingga sangat besar dalam hal ukuran (kecemasan: F(1.196) = 78.09, p
< .001, ηp2 = 0.28, ketidakpastian tindakan target: F(1.196) = 39.16, p <.001, ηp2 = 0.17,
perkiraan ancaman: F(1.196) = 47,93 , p < .001, ηp2 = 0.20, dorongan mencari reassurance:
F(1.196) = 23.63, p <.001, ηp2 = 0.11, memeriksa dorongan: F(1, 196) = 29.72, p <.001, ηp2
= 0.13 , tanggung jawab pribadi: F(1, 196) = 29.12, p < .001, ηp2 = 0.13, tanggung jawab
eksternal: F(1, 196) = 29.12, p <.001, ηp2 = 0.13). Namun, ketika informasi pasca-skenario
tambahan bersifat ambigu, hanya peringkat yang dilaporkan secara mandiri untuk aspek
kecemasan, F(1.196) = 15,46, p <.001, ηp2 = 0,07, desakan mencari jaminan, F(1.196) =
13,65, p <.001 , ηp2 = 0.07, dan pemeriksaan desakan, F(1.196) = 5.15, p = .02, ηp2 = 0.03,
menurun secara signifikan setelah informasi disampaikan; efek penurunan ini berukuran kecil
hingga sedang. Penerimaan informasi ambigu pasca-skenario tidak berpengaruh pada
peringkat pelaporan mandiri dari ketidakpastian tindakan target (p = 0,86), perkiraan
ancaman (p = 0,06), atau tanggung jawab pribadi (p = 0,41) atau eksternal (p = 0,06). Jenis
informasi × ambiguitas × interaksi waktu tidak signifikan, F(6, 389) = 1.13, p = .34, ηp2 =
0.02, menunjukkan bahwa ambiguitas memiliki efek yang sama pada hasil pelaporan mandiri
terlepas dari apakah informasi tersebut mencerminkan imajinasi checking atau reassurance,
seperti yang digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 1. Peringkat kecemasan, perkiraan ancaman, ketidakpastian tindakan target,
pencarian jaminan dan pemeriksaan desakan sebelum dan sesudah menerima informasi
pasca-skenario tambahan yang ambigu atau tidak ambigu. (A) Informasi yang diturunkan dari
objek. (B) Informasi yang diturunkan orang. Titik-titik menunjukkan outlier skor individu
dengan nilai lebih dari 1,5 kali rentang interkuartil untuk setiap hasil.
Gambar 2. Peringkat tanggung jawab pribadi dan eksternal sebelum dan sesudah menerima
informasi pasca-skenario tambahan yang ambigu atau tidak ambigu. (A) Informasi yang
diturunkan dari objek. (B) Informasi yang diturunkan orang.
Gambar 3. Skenario menanggapi hasil tugas direpresentasikan sebagai skor perubahan rata-
rata dari baseline pasca-skenario. Bilah kesalahan mewakili interval kepercayaan 95%.