Anda di halaman 1dari 2

Jaksa Panggil Ketua Banggar DPRK Lhokseumawe Sebagai Saksi Kasus Pajak Penerangan Jalan

Nama: Ribka Septiani Natty

NIM/Jurusan : 2232092 Akuntansi

1. Resource

• Judul : Jaksa Panggil Ketua Banggar DPRK Lhokseumawe Sebagai Saksi Kasus Pajak
Penerangan Jalan
• Author : Saiful Bahri
• Tanggal : Rabu, 6 September 2023 15:17 WIB
• Link : https://aceh.tribunnews.com/amp/2023/09/06/jaksa-panggil-ketua-banggar-dprk-
lhokseumawe-sebagai-saksi-kasus-pajak-penerangan-jalan

I. Isi Berita

Pihak Kejaksaan Negeri Lhokseumawe, dilaporkan telah melayangkan surat panggilan kepada Ketua
Badan Anggaran (Banggar) DPRK Lhokseumawe dan Bendahara Pengeluaran Setdako Lhokseumawe.
Pemanggilan mereka untuk dijadikan saksi dalam pengusutan kasus dugaan tindakpidana korupsi pada
upah pungut pajak penerangan jalan di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Lhokseumawe.
Dimana dalam kasus ini, hasil penyelidikan awal pihak Kejaksaan, diperkirakan kerugian negara mencapai
Rp 3,4 miliar, yakni dimulai tahun 2018-2022. Kajari Lhokseumawe, Lalu Syaifuddin SH MH, melalui Kasi
Pidsus Saifuddin SH MH, Rabu (6/9/2923), membenarkan telah melayangkan surat panggilan kepada
Ketua Banggar DPRK Lhokseumawe dan Bendahara Pengeluaran Setdako Lhokseumawe, untuk dimintai
keterangan sebagai saksi.

"Surat panggilan telah kita serahkan pada Selasa kemarin. Untuk jadwal pemeriksaan akan berlangsung
pada Kamis besok," ujar Saifuddin.
Disamping itu, Saifuddin juga mengakui kalau pihaknya sudah menyurati BPKP untuk bisa melakukan
audit pada perkara ini.

"Untuk jadwal audit, kita sedang menunggu undangan ekpsos perkara dari pihak BPKP," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Kajari Lhokseumawe, Lalu Syaifuddin SH MH, dalam konferensi pers, pada
Kamis (10/7/2023), menjelaskan, kasus dugaan tindakpidana korupsi pada upah pungut pajak
penerangan jalan ini telah dilakukan penyelidikan sejak beberapa bulan lalu.

Dimulai dari penggalian informasi oleh tim intelejen, pengumpulan barang bukti, hingga memintai
keterangan dari sejumlah pihak terkait. Selanjutnya, mereka pun telah melakukan ekspos perkara.

"Hasil ekspos yang kita lakukan, maka ditemukam adanya indikasi tindakpidana korupsi pada periode
2018-2022," katanya. Dimana dari hasil penyelidikan awal, dugaan kerugian negera periode 2018-2022,
mencapai Rp 3,4 miliar.
"Namun begitu, untuk kepastian berapa kerugian negara, nanti akan kita ajukan audit ke BPKP atau
BPK," katanya.
II. Ringkasan Berita

Pihak Kejaksaan Negeri Lhokseumawe telah mengeluarkan surat panggilan kepada Ketua Badan
Anggaran (Banggar) DPRK Lhokseumawe dan Bendahara Pengeluaran Setdako Lhokseumawe sebagai
saksi dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait upah pungut pajak penerangan jalan di Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Lhokseumawe. Diduga kerugian negara mencapai Rp 3,4 miliar
selama periode 2018-2022. Kajari Lhokseumawe, Lalu Syaifuddin, telah mengonfirmasi pengiriman surat
panggilan dan menyebut jadwal pemeriksaan akan berlangsung pada Kamis. Mereka juga telah meminta
BPKP untuk melakukan audit terkait kasus ini.

III. Pendapat

Kesimpulannya, tindakan yang diambil oleh Kejaksaan Negeri Lhokseumawe terkait kasus dugaan tindak
pidana korupsi terkait upah pungut pajak penerangan jalan di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
(BPKD) Lhokseumawe dapat dianggap sebagai tindakan yang baik dan saya setuju. Hal ini disebabkan
oleh sejumlah faktor:

Pertama, inisiasi penyelidikan yang dilakukan sejak beberapa bulan lalu menunjukkan komitmen pihak
Kejaksaan dalam mengungkap dugaan korupsi tersebut. Proses penyelidikan yang cermat memberikan
indikasi bahwa pihak berwenang mengambil kasus ini dengan serius.

Kedua, langkah-langkah konkrit yang diambil dalam proses penyelidikan, seperti pengumpulan bukti dan
pemeriksaan saksi-saksi, menandakan bahwa pihak Kejaksaan berusaha memastikan bahwa proses
hukum berjalan secara adil dan transparan.

Ketiga, surat panggilan kepada Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRK Lhokseumawe dan Bendahara
Pengeluaran Setdako Lhokseumawe menunjukkan keberpihakan untuk mendengar keterangan dari pihak
terkait dalam kasus ini. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan klarifikasi dan
membantu mengungkap kebenaran.

Dengan pertimbangan atas semua faktor di atas, tindakan Kejaksaan Negeri Lhokseumawe dalam
mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi ini dapat dianggap sebagai langkah yang positif dalam
upaya memberantas korupsi dan memastikan keadilan di tingkat lokal.

Anda mungkin juga menyukai