Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK-TEKNIK KHUSUS DALAM KONSELING

PERKAWINAN DAN KELUARGA


Mata Kuliah : Konseling Keluarga dan Perkawinan
Dosen Pengampu : Syarifah Aini Rambe,M.pd

DISUSUN OLEH :
ATE DARA SONIA ( 21421311254 )

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dalam bimbingan dan konseling merupakan keilmuan yang dibedakan berdasarkan
karakteristik yang melekat namun tetap sama, hal tersebut menggunakan perlakuan psikologis
dan pemahaman yang mendalam terhadap psikologis perkembangan manusia namun didasari
oleh nilai dan normatif, sehingga secara wawasan keilmuan bimbingan dan konseling merupakan
ilmu atau ‗sains‘ yang tidak bisa berdiri sendiri, tetapi dari keilmuan psikologi, perkembangan,
pendidikan, dan standar filosofi yang normatif berdasarkan Al-Qur‘an dan Assunah.Bimbingan
konseling keluarga yang bertugas di Kantor Urusan Agama disebut dengan konseli atau konselor
yang bertugas untuk memberikan arahan atau bimbingan kepada calon pengantin maupun yang
sudah berumah tangga. perkawinan meliputi keagamaan dan pencatatan, sehingga perkawinan
sah dalam Hukum Agama yang berlaku dan masuk dalam dokumen Negara (Fuad, F. M.2005)
Masalah dalam keluarga pasti ada dalam membina hubungan rumah tangga yang tidak bisa
ditangani sendiri, oleh sebab itu diperlakukan adanya bantuan konseling dari orang lain atau
sebuah lembaga bimbingan konseling Islam untuk turut serta mengatasinya. selain itu bahwa
kehidupan pernikahan dan keluarga itu selalu ada masalahnya, maka dari itu perlu adanya
bimbingan konseling keluarga dalam penangangan masalah keluarga.

B.Rumusan Masalah
1.Teknik Apa Saja Yang Digunakan dalam konseling Perkawinan dan Keluarga.?
2.Apa saja teknik Khusus dalam konseling.?

C.Tujuan
1.Untuk Mengetahui Teknik khusus dalam konseling Perkawinan
2.Untuk Mengetahui Teknik yang digunakan dalam konseling.?
BAB II
PEMBAHASAN

Teknik-Teknik Khusus dalam Konseling Perkawinan dan Keluarga

Selain keterampilan dasar, teknik-teknik yang bersumber dari teori-teori konseling


generik, seperti yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, Kertamuda (2009) mengemukakan
teknik-teknik lain yang juga digunakan dalam konseling perkawinan dan keluarga, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. The family floor plan Teknik ini memiliki beberapa variasi, di antaranya adalah
orangtua menggambarkan rancangan keluarga dan menyampaikan informasi lintas generasi
sehingga dapat mencapai kesepakatan dalam mengartikan suatu masalah. Cara lain adalah
melalui pemahaman terhadap ruang dan bagian setiap anggota keluarga untuk menentukan
aturan. Teknik ini digunakan diawal konseling/terapi.
2. Tracking Konselor yang menggunakan pendekatan struktural memandang bahwa
tracking sebagai teknik yang penting dalam menjalankan proses terapi dengan keluarga. Selama
proses tracking ini terjadi, konselor mendengarkan secara intensif tentang cerita keluarga dan
mencatatnya secara hati-hati peristiwa yang terjadi selama proses konseling. Melalui teknik ini,
konselor keluarga mampu mengidentifikasi apa yang terjadi ke dalam sistem dan dapat
merancang langkah apa yang dapat dilakukan untuk membantu keluarga tersebut.
3. Communication skill building techniques Bentuk dan proses komunikasi merupakan
faktor penting untuk menjadikan fungsi keluarga yang sehat. Kesalahan metode dan sistem
berkomunikasi berdampak buruk dalam menciptakan kemampuan membangun komunikasi
dalam keluarga. Teknik mendengarkan termasuk memahami isi, merefleksi perasaan,
mengekspresikan perasaan, dan tidak menghakimi merupakan bagian dari membangun
kemampuan dalam berkomunikasi.
4. Family sculpting Teknik ini dikembangkan merupakan satu kegiatan rekreasi dalam
sistem keluarga, kehadiran anggota keluarga dalam menjalin hubungan satu dengan yang lain
dalam suatu kesempatan tertentu. Teknik ini digunakan setiap saat dengan menanyakan tentang
rencana keluarga, menciptakan. komunikasi sebagai ungkapan terhadap pikiran dan perasaan
tentang keluarga.
5. Family photos Teknik ini memiliki makna penting sebagai informasi untuk memahami
fungsi dan peran. Foto keluarga menjadi momen penting untuk melihat respon, baik itu verbal
maupun nonverbal. Konselor dapat membahas permasalahan yang terjadi dalam keluarga melalui
diskusi tentang foto.
6. Special days, Mini-vacation, Special outings Teknik ini dapat dijadikan sebagai salah
satu solusi untuk menghindari kejenuhan yang terjadi pada anggota dalam keluarga. Melalui
kegiatankegiatan yang dilakukan bersama keluarga dapat melepaskan perasaan, kepenatan,
ketidaknyamanan sehingga dapat saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.
7. The empty chair Teknik ini sering digunakan oleh terapis yang beraliran Gestalt,
namun teknik ini dapat diadaptasi untuk konseling perkawinan dan keluarga. Skenario yang
dibuat dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi terhadap pasangan suami-isteri dalam
keluarga batau anggota di dalam keluarga. Misalnya, untuk melepaskan ekspresi yang dirasakan
oleh salah satu pasangan, dia dapat memainkan peran dan melakukan dialog dengan kursi kosong
(empty chair).
8. Family council meetings. Teknik ini dapat dirancang untuk melakukan pertemuan dan
berbagi (sharing) antara satu anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain. Konselor
dapat memberikan tugas kepada setiap anggota keluarga dan kemudian merencanakan pertemuan
dengan seluruh anggota keluarga untuk mendiskusikan tugas yang telah diberikan sebelumnya.
Family council meetings ini bertujuan untuk membantu keluarga agar dapat berpartisipasi dan
berkomunikasi dengan baik.
9. Strategic alliances. Teknik ini melibatkan pertemuan seorang anggota keluarga untuk
memberikan dukungan agar dapat memberikan dampak positif kepada seluruh anggota dalam
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, S., & Manrihu, T. (2009). Teknik dan Laboratorium Konseling. Jilid I.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
Brown, J. H., & Christensen, D. (1991) Family Therapy: Theory and Practice. Monterey,
California: Brooks/Cole Publishing Company.
Christopher, J. C. (1996). Counseling’s inescapable moral visions. Journal of Counseling
and Development, 75, 17-25.
Cottone, R. R. (1992). Theories and Paradigms of Counseling and Psychotherapy.
Needham Heights, Massachusetts: Allyn and Bacon.
Fuad, F. M. (2005). Menjadi Orangtua Bijaksana: Kiat-Kiat Praktis Membina Hubungan
yang Harmonis dalam Keluarga, agar Keluarga Anda Penuh Suasana Kerjasama dan Damai.
Jogyakarta: Tugu.
Carlson, J., Sperry, L., & Lewis, J. A. (2005). Family Therapy Techniques: Integrating and
Tailoring Treatment. New York: Routledge Taylor & Francis Group.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Selain keterampilan dasar, teknik-teknik yang bersumber dari teori-teori konseling
generik, teknik-teknik lain yang juga digunakan dalam konseling perkawinan dan keluarga, di antaranya
adalah: Denah keluarga (the family floor plan), pelacakan (tracking), teknik membangun keterampilan
komunikasi (communication skill building techniques), rekreasi keluarga (family sculpting), foto keluarga
(family photos), acara ritual keluarga (special days, minivacation, special outings), teknik kursi kosong
(the empty chair), pertemuan sumbeng saran keluarga (family council meetings), dan teknik strategi
kerjasama (strategic alliances).

Anda mungkin juga menyukai